Anda di halaman 1dari 65

PERAN PEMDA DAN DEWAS DALAM

IMPLEMENTASI BLUD YG EFEKTIF DI RSD

BLUD

R. WISNU SAPUTRO, S.E., M.AP.


Kasubdit Badan Layanan Umum Daerah
Direktorat BUMD, BLUD dan BMD
Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri
Nama R. Wisnu Saputro, S.E., M.AP.
Tempat/tgl lahir Jakarta / 24-Maret-1978
NIP 19780324 200312 1 001
Instansi Ditjen Bina Keuangan Daerah, Kemdagri
Jabatan Kasubdit Badan Layanan Umum Daerah,
Direktorat BUMD, BLUD dan BMD

Pengalaman 1. Thn 2004 s.d 2010: staf pada Subdit Pajak


kerja Daerah dan Retribusi Daerah;
2. Thn 2010 s.d 2021: Kepala Seksi BLUD
Wil.1 pada Direktorat BUMD, BLUD dan
BMD;
3. Thn 2021 s.d sekarang: Kasubdit BLUD
pada Direktorat BUMD, BLUD dan BMD

Alamat Instansi Gedung H, Lantai 12, Jl. Medan Merdeka


Utara No. 7, Jakarta Pusat
Golongan IV/A

Pendidikan S2 Administrasi Pemerintahan

Nomor HP 082110760153
email wishnew240378@yahoo.co.id
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

DASAR HUKUM RSD


RS yang didirikan oleh Pemerintah dan Pemda harus
berbentuk Unit Pelaksana Teknis dari Instansi yang
UU 44/2009 bertugas di bidang kesehatan, Instansi tertentu, atau
Pasal 7 (3) dan Lembaga Teknis Daerah dengan pengelolaan Badan
Pasal 20 (3) Layanan Umum atau Badan Layanan Umum Daerah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
RS publik yang dikelola Pemerintah dan
Pemda diselenggarakan berdasarkan
pengelolaan Badan Layanan Umum atau Badan
Layanan Umum Daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Permendagri Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah


79/2018 (BLUD), DIUTAMAKAN bidang kesehatan
Pasal 31 (1)
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

DASAR HUKUM
BLUD PUSKESMAS

Pemda Kab/Kota HARUS mendorong Puskesmas utk


Permenkes menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
43/2019 Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)
Pasal 60 PPK-BLUD dalam rangka FLEKSIBILITAS dalam
pengelolaan keuangan yg diselenggarakan sesuai
ketentuan peraturan perundang-
undangan

Permendagri Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD),


DIUTAMAKAN bidang kesehatan
79/2018
Pasal 31 (1)
TANTANGAN YG DIHADAPI PADA
SEKTOR PELAYANAN PUBLIK

PELAYANAN
PUBLIK
(BIDANG
KESEHATAN DAN
NON KESEHATAN)
PERATURAN
PEMERINTAH

UNDANG-UNDANG

PENGELOLAAN
PERANGKAT KEUANGAN/BARANG PERMENDAGRI/
DAERAH HARUS TUNDUK PERMENKEU/
PADA PERATURAN PERATURAN
PERUNDANG K/L LAINNYA
UNDANGAN
PERATURAN
PRESIDEN
APAKAH PER-UUAN SUDAH DITAATI ??
APAKAH TERGANGGU ATAU TIDAK PELAYANANNYA ??

TUNTUTAN
MASYARAKAT
(masyarakat tidak
mau tahu) DILEMA BAGI
PEMDA
(PELAYANAN
PUBLIK)

ATURAN YG MANA YG MAU


BERLAKU UMUM DIPILIH ???
(BERHUBUNGAN
DGN UNSUR
PEMERIKSA)
UNIT PELAYANAN PUBLIK
(PELAYANAN KESEHATAN DAN
NON KESEHATAN)

ADANYA
PAYUNG
MEMBERIKAN SALAH SATU ”ALAT” PEMDA HUKUM UTK
PELAYANAN DLM MEMBERIKAN MEMAYUNGI
PELAYANAN PADA PEMDA DLM
PADA
MASYARAKAT
MASYARAKAT MEMBERIKAN
(DLM BIDANG ……)
DGN OPTIMAL PELAYANAN
AGAR
OPTIMAL

PEMBERIAN DARI SEGI


LAYANAN PENGELOLAAN PERLU
JANGAN KEUANGAN DAPAT STRATEGI
TERKENDALA DIPERTANGGUNG ??
REGULASI YG JAWABKAN, LEBIH
BERLAKU UMUM EFISIEN DAN
(TIDAK MASUK MENINGKAT BLUD
RANAH HUKUM) PELAYANANNYA
IMPLEMENTASI BLUD

KDH, WA.KDH,
TERBATASNYA DPRD, TAPD,
SDM YG BADAN/DINAS/ BAG
MEMAHAMI INTERNAL EKSTERNAL KEU, BAG HUKUM,
OPERASIONAL
BLUD
BIRO/BAGIAN
PEREKONOMIAN
HAL YG BARU BAGI PEMDA
(KURANGNYA PEMAHAMAN) PERMENDAGRI 56/2019 TENTANG
PEDOMAN NOMENKLATUR DAN
SUSAH MERUBAH BELUM DIANGGAP UNIT KERJA SEKRETARIAT DAERAH
POLA PIKIR PRIORITAS PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA 
KHUSUS ”PEMBINAAN” BLUD
a. menyiapkan bahan perumusan
DINAMIKA PENGGANTIAN PEJABAT kebijakan teknis evaluasi BLUD;
(INTERNAL DAN EKSTERNAL BLUD) b. menyiapkan bahan koordinasi
kebijakan teknis evaluasi BLUD;
c. menyiapkan bahan penyusunan
petunjuk pelaksanaan kebijakan
DPRD CENDERUNG BELUM MEMILIKI PEMAHAMAN YANG evaluasi BLUD; dan
SAMA MENGENAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH d. menyiapkan bahan dan
melaksanakan pemantauan,
evaluasi, analisis dan pelaporan
kebijakan perencanaan,
pengembangan dan kerjasama
PEMAHAMAN DAN BLUD.
POLA PIKIR YG SAMA
KEMENTERIAN DALAMJENDERAL
DIREKTORAT NEGERI
BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA

DALAM RANGKA MENINGKATKAN PELAYANAN,


STRATEGI (SOLUSI)
KEBIJAKAN PERBAIKAN PRODUKTIVITAS, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS, INSTANSI
SEKTOR PELAYANAN PUSAT DAN DAERAH YG TUGAS POKOK DAN FUNGSI
PUBLIK MEMBERIKAN PELAYANAN KPD MASYARAKAT DIBERIKAN
FLEKSIBILITAS DALAM PENGELOLAAN KEUANGANNYA BLUD

UU 1/2004 UU 32/2004 diubah dengan UU


DASARPsl
HUKUM
68 sd 69BLUD 23/2014 Pasal 346

PP 23/2005 PP 58/2005 Psl 145-150


Diubah dgn diubah dengan PP 12/2019
PP 74/2012 Dasar Psl 205-211
Hukum
BLUD Permendagri 61/2007 diganti dengan
You can simply impress your audience and
Permendagri No 79/2018 dan
add a unique zing and appeal to your
Presentations. BAB X Lamp. PMDN No. 77/2020

Add Contents Title Peraturan Kepala Daerah


You can simply impress your audience and
add a unique zing and appeal to your Terkait Fleksibilitas BLUD.
Presentations.
BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH
Pasal 346 UU No. 23 Tahun 2014
Daerah dapat
membentuk Badan Dimaksud dengan Badan Layanan Umum
Layanan Umum Daerah adalah sistem yg diterapkan oleh satuan
Daerah dalam rangka kerja perangkat daerah atau unit kerja pada Satuan
meningkatkan Kerja Perangkat Daerah dalam memberikan
pelayanan kepada pelayanan kepada masyarakat yg mempunyai
masyarakat dengan fleksibilitas dalam Pola Pengelolaan Keuangan
berpedoman pada sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan
ketentuan perundang- daerah pada umumnya
undangan

PRAKTEK BISNIS
YANG SEHAT
Penetapan tujuan BLUD menjadi PENTING, karena :
1. Layanan umum scr lebih efektif, efisien, ekonomis, Penyelenggaraan fungsi
transparan dan bertanggungjawab dgn memperhatikan organisasi berdasarkan kaidah-
asas keadilan, kepatutan dan manfaat sejalan dgn praktek kaidah manajemen yang baik
bisnis yg sehat; dalam rangka pemberian
FLEKSIBILITAS 2. Dibentuk untuk membantu pencapaian tujuan Pemda, pelayanan yang bermutu,
dengan status hukum TIDAK TERPISAH dari Pemda; berkesinambungan dan berdaya
Keleluasaan dalam PPK dengan menerapkan
3. Dalam melaksanakan tujuan, BLUD diberikan saing
praktek bisnis yg sehat untuk meningkatkan
layanan kepada masyarakat tanpa mencari FLEKSIBILITAS dalam pengelolaan keuangannya;
keuntungan dalam rangka memajukan 4. Pengelolaan keuangan BLUD merupakan bagian dari
kesejahteraan umum dan mencerdaskan pengelolaan keuangan daerah;
kehidupan masyarakat
PENGATURAN BLUD DALAM PP 12/2019

Pasal 205 ayat (2)


Dlm rangka meningkatkan pelayanan
1 kpd masyarakat, KDH menetapkan
kebijakan fleksibilitas BLUD dlm
Perkada yg dilaksanakan oleh
pejabat pengelola BLUD

Pasal 207 ayat (1)


2 BLUD merupakan bagian dari
Pengelolaan Keuangan Daerah

Pasal 210
RBA, Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja BLUD disusun
3 dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
rencana kerja dan anggaran (RKA), APBD serta Laporan
Keuangan dan Kinerja Pemerintah Daerah
KEBIJAKAN KEMDAGRI DLM DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
IMPLEMENTASI BLUD REPUBLIK INDONESIA

dalam rangka peningkatan


PERMENDAGRI
kualitas pelayanan umum 38 TAHUN 2018
kepada masyarakat TTG PEDUM APBD 2019
PERMENDAGRI 33
TAHUN 2019 TTG PEDUM
APBD 2020

PERMENDAGRI 64
PEMDA UTK EVALUASI SKPD ATAU TAHUN 2020 TTG PEDUM
UNIT KERJA PADA SKPD YG SECARA PASAL 31 AYAT (1),
OPERASIONAL MEMBERIKAN APBD 2021
PELAYANAN LANGSUNG PADA PENERAPAN BLUD
MASYARAKAT UNTUK MENERAPKAN DIUTAMAKAN PADA
PPK BLUD (KESEHATAN/NON PELAYANAN KESEHATAN
KESEHATAN)

PERMENDAGRI 27 TAHUN
2021 TTG PEDUM APBD
2022

Perangkat daerah yang memiliki SPESIFIKASI TEKNIS yang


berhubungan dengan:
a. penyediaan barang dan/atau jasa layanan umum untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
pelayanan masyarakat, diutamakan untuk pelayanan masyarakat;
b. pengelolaan dana khusus dalam rangka meningkatkan ekonomi dan/atau pelayanan kepada
masyarakat, antara lain dana bergulir dan dana perumahan;
c. pengelolaan wilayah/kawasan tertentu untuk tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat atau
layanan umum, antara lain kawasan pengembangan ekonomi terpadu; dan/atau
Kementerian Dalam Negeri
Modul Penyusunan Dokumen Administratif Republik Indonesia

BLUD Puskesmas

1. Penegasan bahwa dalam rangka Penerapan BLUD


Puskesmas, maka Ditjen Bina Keuda Kemendagri
Telah Menyusun Modul Penyusunan Dokumen
Administratif Penerapan BLUD Puskesmas;
2. Penegasan bahwa modul tersebut bertujuan untuk
memberikan pedoman bagi puskesmas di
Pemerintah Kab/Kota dalam menyusun dokumen
administrative BLUD;
3. Pedoman tersebut dapat diijadikan sebagai bahan
dalam merevisi dokumen administrative bagi
Puskesmas yang telah menerapkan BLUD
sebelum Modul tersebut dikeluarkan;
4. Penegasan kepada Pemda untuk
mengimplementasikan pedoman tersebut dalam
rangka Penyusunan Dokumen Administratif
BLUD Puskesmas.
PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN
ADMINISTRATIF BLUD SMK
IMPLEMENTASI
Kalau sudah menerapkan BLUD, alokasi
BLUD APBD diSTOP?? (BLUD diterapkan pada
(pertanyaan yg ”Layanan Dasar Urusan Wajib”)
sering muncul)

Kalau pendapatan BLUD naik alokasi


APBD berkurang?? (BLUD diterapkan pada
”Layanan Dasar Urusan Wajib”)

Apa kontribusi BLUD kepada Pemda ??

Fleksibilitas diatur dalam perKDH (TIDAK DENGAN


PERDA) ??
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN BLUD DAN PEMDA

Penguatan Peran Pemda dalam pembinaan BLUD

Menyiapkan regulasi yang dibutuhkan dalam rangka


implementasi pengelolaan keuangan BLUD

Meningkatkan kapasitas SDM Pengelola, Pembina, dan


Pengawas Keuangan BLUD

Mengalokasikan anggaran pada APBD sebagai dukungan


pengelolaan keuangan BLUD
FLEKSIBILITAS
BLUD
Jasa
Barang dan/atau
Pengadaan Kerjasama

SDM dan Tarif


Remunerasi

Pengelolaan Keuangan
• RBA Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan
(penyusunan, pengajuan, penetapan dan
perubahan)
• Pelaksanaan dan Penatausahaan
• Pelaporan dan Pertanggungjawaban
• akuntansi
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

DALAM FLEKSIBILITAS BLUD


DISESUAIKAN
IMPLEMENTASINYA,BLUD DIATUR DGN DENGAN

DIBERIKAN PERATURAN KEBUTUHAN DAN


KARAKTERISTIK
FLEKSIBILITAS KDH, KONDISI DAERAH

PENGELOLAAN MEMUDAHKAN  TIDAK LAGI


SENTRALISTIK
KEUANGAN IMPLEMENTASI
DI DAERAH
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

Perkada yang harus dibuat sesuai amanat


PMDN 79/2018

• Pasal 4 • Pasal 77 Ayat (1)


• tentang Pejabat Pengelolaan dan Pegawai Profesional Lainnya • tentang Pengadaan Barang dan Jasa
• Pasal 22 Ayat (1) • Pasal 83 Ayat (6)
• tentang Pembinaan dan Pengawasan BLUD • tentang Tarif Layanan
• Pasal 24 Ayat (1) • Pasal 85 Ayat (2)
• tentang Remunerasi • tentang Tata Cara Penghapusan Piutang = Perkada
Pengelolaan Keuangan BLUD
• Pasal 38 Ayat (2)
• Pasal 87 Ayat (5)
• tentang Pola Tata Kelola
• tentang Tata Cara Pengajuan Pinjaman Jangka Pendek =
• Pasal 41 Ayat (2) Perkada Pengelolaan Keuangan BLUD
• tentang Rencana Strategi • Pasal 91 Ayat (6)
• tentang Tata Cara Kerja Sama
• Pasal 43 Ayat (2)
• Pasal 94
• tentang Standar Pelayanan Minimal
• tentang Pengelolaan Investasi = Perkada Pengelolaan
• Pasal 64 Ayat (3) Keuangan BLUD
• tentang Penyusunan, Pengajuan, Penetapan, dan Perubahan RBA = • Pasal 96
Perkada Pengelolaan Keuangan BLUD • tentang Pengelolaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran =
Perkada Pengelolaan Keuangan BLUD
• Pasal 73
• Pasal 99 Ayat (5)
• tentang Pelaksanaan Anggaran = Perkada Pengelolaan Keuangan BLUD • tentang Kebijakan Akuntansi
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia

Tambahan Usulan Peraturan Kepala Daerah

• Pasal 18 Ayat (2) dan (3) Permendagri 79/2018


• tentang Penilaian Kinerja BLUD
• Pasal 18 Ayat (4) Permendagri 79/2018
• tentang Laporan Dewan Pengawas
• Pasal 14 Permendagri 79/2018
• tentang Satuan Pengawasan Internal
• Pasal 21A & 44 Ayat (2) PP 72/2019
• tentang Laporan Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan, Barang Milik Daerah, dan
Kepegawaian
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
Modul Pedoman Pengelolaan Keuangan BLUD

1. Penegasan bahwa dalam rangka Peningkatan Pemahaman


dan Penyeragaman Penerapan BLUD, maka Ditjen Bina
Keuda Kemendagri Telah Menyusun Pedoman Pola
Pengelolaan Keuangan BLUD;
2. Penegasan bahwa pedoman tersebut digunakan sebagai
acuan dalam penyusunan, pelaksanaan, penatausahaan,
pertanggungjawaban dan pelaporan keuangan serta
akuntansi BLUD;
3. Pedoman tersebut merupakan Manual Book dari Aplikasi
SIPD BLUD/E-BLUD sebagai system informasi
Pengelolaan Keuangan BLUD dan telah disesuaikan
dengan peraturan perundang-undangan terkait
pengelolaan keuangan daerah termasuk kebijakan
akuntasi pada PSAP 13;
4. Penegasan kepada Pemda untuk mengimplementasikan
pedoman tersebut dalam rangka penyusunan Rincian
Bisnis Anggaran BLUD TA 2021 dan seterusnya, yang
selanjutnya akan diikuti dengan proses pelaksanaan,
penatausahaan, pertanggungjawaban serta pelaporan
keuangan BLUD.
Pembinaan dan Pengawasan BLUD

Pasal 101 ayat (4) Permendagri Nomor 79 Tahun 2018 dan


Permendagri 56 Tahun 2019
Dilaksanakan Oleh:
Sosialisasi
Biro/Bagian
Perekonomian
Supervisi (MENKO)
METODE BINWAS
Pembina Teknis

Pembina Keuangan
Bimbingan Teknis
Dewan Pengawas
BLUD (Dewas)

Asistensi Satuan Pengawas


Internal (SPI)
HAK DAN KEWAJIBAN BLUD

MENINGKATKAN

BLUD
MENINGKATKAN MENINGKATKAN
DIBERIKAN KUALITAS
KINERJA KINERJA
FLEKSIBILITAS PELAYANAN
KEUANGAN MANFAAT
PUBLIK

HAK KEWAJIBAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

1. SDM
BLUD
SUMBER DAYA MANUSIA
SDM BLUD terdiri
atas:
 Pejabat SKPD/UNIT
Pengelola
Bertanggjwb:
KERJA
• ASN
kinerja umum
operasional,
pelaksanaan
fleksibilitas dan BLUD • ASN (PNS DAN PPPK) DAN
• PROFESIONAL LAINNYA
keuangan BLUD
 Pegawai
Menyelenggarak
an kegiatan
untuk
BUMD/ • NON ASN
PERUSDA
mendukung
kinerja BLUD
PASAL 3, PASAL 4, PASAL 5 PMDN 79/2018
SDM BLUD terdiri atas:
 Pejabat pengelola  bertanggungjawab thd kinerja umum operasional, pelaksanaan kebijakan Fleksibilitas dan keuangan
BLUD dalam pemberian layanan
 Pegawai  menyelengg kegiatan utk mendukung kinerja BLUD
Pejabat Pengelola dan Pegawai berasal dari:
 ASN  PNS dan/atau P3K (sesuai ketentuan perUUan)
 Selain ASN BLUD dapat mengangkat Profesional lainnya (dipekerjakan secara kontrak atau tetap)
∟ Pengadaannya dilaksanakan sesuai dgn jumlah dan komposisi yg tlh disetujui PPKD
∟ Pejabat pengelola yang berasal dari Profesional lainnya diangkat utk masa jabatan paling lama 5 tahun dan dapat
diangkat kembali 1 kali periode masa jabatan berikutnya
∟ Pengangkatan kembali periode masa jabatan berikutnya paling tinggi berusia 60 tahun

PENGADAAN,
PERSYARATAN, PENGANGKATAN DAN
PRINSIP: PENGANGKATAN, PENEMPATAN 
KEBUTUHAN, EFISIENSI, PENEMPATAN, BATAS USIA,
BERDASARKAN KOMPETENSI
PROFESIONALITAS, EKONOMIS DAN DAN KEBUTUHAN PRAKTEK
MASA KERJA, HAK,
BISNIS YANG SEHAT
KEMAMPUAN PRODUKTIF DLM KEWAJIBAN DAN
MENINGKATKN PEMBERHENTIAN PEJABAT
KEUANGAN PELAYANAN PENGELOLA DAN PEGAWAI Kompetensi berupa
YANG BERASAL DARI pengetahuan, keahlian,
TENAGA PROFESIONAL keterampilan, integritas,
Profesional lainnya LAINNYA DIATUR DENGAN kepemimpinan, pengalaman,
DIDASARKAN PADA: PERATURAN KDH dedikasi dan sikap perilaku
yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugas jabatannya
PP 23/2005 direvisi dgn
PP 74/2012

Batang Tubuh Penjelasan

1) Pejabat pengelola BLU dan pegawai BLU Cukup jelas


dapat terdiri atas pegawai negeri sipil
dan/atau tenaga profesional non-pegawai
negeri sipil sesuai dengan kebutuhan BLU.
2) Pejabat pengelola BLU dan pegawai BLU Pegawai BLU dalam ketentuan ini termasuk
yang berasal dari tenaga profesional non- tenaga teknis dan administratif.
pegawai negeri sipil dapat dipekerjakan
secara tetap atau berdasarkan kontrak.
4) Pejabat perbendaharaan pada BLU di Cukup jelas
lingkungan pemerintah daerah yang meliputi
Pengguna Anggaran, Kuasa Pengguna
Anggaran, Bendahara Penerimaan, dan
Bendahara Pengeluaran harus dijabat oleh
pegawai negeri sipil.
7) Syarat pengangkatan dan pemberhentian Cukup jelas
pejabat pengelola dan pegawai BLU di
lingkungan pemerintah daerah yang berasal
dari tenaga profesional non-pegawai negeri
sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
diatur oleh kepala daerah atas usul
pemimpin BLU.
 Dalam pengelolaan SDM, BLUD dapat
merekrut non ASN sesuai KEBUTUHAN,
PROFESIONALITAS, KEMAMPUAN
KEUANGAN dan berdasarkan prinsip
efisiensi, ekonomis dan produktif dalam
KESIMPULAN meningkatkan pelayanan
 SDM di BLUD diatur lebih lanjut dengan
PERATURAN KEPALA DAERAH
(Pengadaan, Persyaratan, Pengangkatan,
Penempatan, Batas Usia, Masa Kerja, Hak,
Kewajiban Dan Pemberhentian)
Pejabat Pengelola terdiri atas:
 Pemimpin
 Pejabat Keuangan
 Pejabat Teknis
Disesuaikan dgn nomenklatur yg berlaku di BLUD

 Pejabat Pengelola diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah


 Pemimpin bertanggungjawab kepada kepala daerah
 Pejabat keuangan dan pejabat teknis bertanggungjawab kepada
pemimpin

 Pemimpin bertindak selaku KPA/KPB


 Dalam hal pemimpin tidak berasal dari PNS, pejabat keuangan
ditunjuk sebagai KPA/KPB (PNS) termasuk bendahara
penerimaan dan pengeluaran
TUGAS PEJABAT PENGELOLA

PEMIMPIN PEJABAT KEUANGAN


 Merumuskan kebijakan terkait pengelolaan keuangan
 Mengkoordinasikan penyusunan RBA
 Memimpin, mengarahkan, membina,  Menyiapkan DPA
mengawasi, mengendalikan dan  Melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja
mengevaluasi penyelenggaraan BLUD  Melakukan Pengelolaan kas
 Merumuskan kebijakan teknis BLUD  Melakukan pengelolaan utang, piutang dan investasi
 Menyusun kebijakan pengelolaan BMD dibawah
 Menyusun Renstra penguasaannya
 Menyiapkan RBA  Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan
 Mengusulkan calon pejabat keuangan  Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan
dan pejabat teknis kepada KDH keuangan
 Menetapkan pejabat lain sesuai  Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh KDH dan/atau
kebutuhan Pemimpin sesuai kewenangannya
 Mengkoordinasikan pelaksanaan
kebijakan BLUD yang dilakukan pejabat BERFUNGSI SBG PENANGGUNGJAWAB KEUANGAN BLUD
keuangan dan pejabat teknis,
 Mengendalikan tugas pengawasan
internal
PEJABAT TEKNIS
 Menyusun perencanaan kegiatan teknis operasional dan
 Mempertanggjwbkan kinerja operasional pelayanan di bidangnya
serta keuangan kepada KDH  Melaksanakan kegiatan teknis operasional dan pelayanan
 Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan sesuai dengan RBA
 Memimpin dan mengendalikan kegiatan teknis operasional dan
KDH
pelayanan di bidangnya
 Melaksanakan tugas lain dari KDH dan/atau Pemimpin sesuai
kewenangannya
BERFUNGSI SBG PENANGGUNGJAWAB UMUM OPS DAN
KEU
BERFUNGSI SBG PENANGGUNGJAWAB TEKNIS OPS DAN PELAY
BIDANGNYA
Pembina dan Pengawas BLUD terdiri dari:

Pembina
teknis dan
Pembina
Pembina
Teknis
keuangan Pembina
Ka. SKPD
yang Keuangan
Satuan
bertanggung
pengawas jawab atas
internal urusan
pemerintahan PPKD
yang
DEWAS bersangkutan
SATUAN PENGAWAS INTERNAL
ORGAN YG BERTUGAS MELAKUKAN PENGAWASAN THD
PENGELOLAAN BLUD (PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
INTERNAL TERHADAP KINERJA PELAYANAN, KEUANGAN
DAN PENGARUH LINGK. SOSIAL)  dapat dibentuk oleh
PIMPINAN (pemimpin, pejabat keu, pejabat teknis)

SPI  Berkedudukan di bawah Pemimpin

Pembentukan SPI mempertimbangkan:


a. Keseimbangan antara manfaat dan beban
b. Kompleksitas manajemen
c. Volume dan/atau jangkauan pelayanan
TUGAS SPI
• Pengamanan harta kekayaan
• Menciptakan akurasi sistem informasi keuangan
• Menciptakan efisiensi dan produktivitas, dan
• Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dalam penerapan
Praktek Bisnis yang Sehat

SYARAT
SPI
• Sehat jasmani dan rohani
• Memiliki keahlian, integritas, pengalaman jujur, perilaku yang baik, dan dedikasi yang tinggi
• Memahami penyelenggaraan Pemerintahan daerah
• Memahami Tusi BLUD
• Memiliki Pengalaman Teknis BLUD
• Berijazah minim D3
• Pengalaman kerja minim 3 tahun
• Berusia minim 30 tahun dan max 55 tahun pada saat mendaftar
• Tidak pernah dihukum/tidak sedang menjalani sanksi pidana
• Memiliki sikap independen dan objektif
DEWAN PENGAWAS
ORGAN YG BERTUGAS MELAKUKAN
PENGAWASAN THD PENGELOLAAN BLUD memiliki realisasi pendapatan menurut
(PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN LRA 2 thn terakhir atau nilai aset menurut
neraca 2 thn terakhir
INTERNAL YG DILAKUKAN PEJABAT
PENGELOLA: pemimpin, pejabat keuangan
dan pejabat teknis)  dapat dibentuk oleh Jumlah anggota DEWAS paling banyak 3
Jumlah anggota DEWAS paling banyak 3
KDH orang untuk BLUD yang memiliki:
orang untuk BLUD
 realisasi yang memiliki:
pendapatan menurut LRA 2
 realisasi pendapatan menurut
thn terakhir, sebesar Rp30M s.dLRA 2
thn terakhir,
Rp100M atausebesar Rp30M s.d
Terdiri atas unsur:  Rp100M
nilai asetatau
menurut neraca 2 thn terakhir
1. PEJABAT SKPD YG MEMBIDANGI KEGIATAN BLUD  nilai aset menuruts.d
sebesar Rp150M neraca 2 thn terakhir
Rp500M
(1 ORG ATAU 2 ORG) sebesar Rp150M s.d Rp500M
2. PEJABAT SKPD YG MEMBIDANGI PENGELOLAAN Jumlah anggota DEWAS paling banyak 5
KEUDA (1 ORG ATAU 2 ORG) Jumlah anggota
orang untuk DEWAS
BLUD paling banyak 5
yang memiliki:
3. TENAGA AHLI YG SESUAI DGN KEGIATAN BLUD (1 orang untuk pendapatan
 realisasi BLUD yang memiliki:
menurut LRA 2 thn
ORG): tenaga profesional/Perguruan tinggi  realisasi pendapatan menurut LRA atau
terakhir, lebih besar dari Rp100M 2 thn
 terakhir,
nilai asetlebih besarneraca
menurut dari Rp100M atau
2 thn terakhir,
 nilai
lebihaset menurut
besar neraca 2 thn terakhir,
dari Rp500M
• Anggota dewas dapat diangkat menjadi anggota lebih besar dari Rp500M
Dewas pada 3 BLUD
• Dewas diangkat setelah pejabat pengelola
diangkat
TUGAS DEWAS

• Memantau perkembangan SYARAT DEWAS


kegiatan BLUD
• Menilai kinerja keuangan • Sehat jasmani dan rohani
maupun non keuangan • Memiliki keahlian, integritas, kepemimpinan,
• pengalaman jujur, perilaku yang baik, dan
Memberikan rekomendasi atas
dedikasi yang tinggi
hasil penilaian untuk • Memahami penyelenggaraan Pemerintahan
ditindaklanjuti pejabat daerah
pengelola • Memiliki pengetahuan yang memadai tusi
• Memonitor tinjut hasil evaluasi BLUD
• Menyediakan waktu yang cukup untuk
dan penilaian kinerja hasil audit
melaksanakan tugasnya
Pemeriksa Eksternal Pemerintah • Berijazah minim SI
• Memberikan nasehat kepada • Berusia max 60 tahun
pejabat pengelola • Tidak pernah menjadi direksi, dewas, atau
• Memberikan pendapat dan komisaris yang dinyatakan bersalah (Badan
saran kepada KDH (RBA dari Usaha pailit)
• tidak sedang menjalani sanksi pidana
pejabat pengelola, • Tidak menjadi pengurus partai politik, calon
Permasalahan BLUD, Kinerja KDH, atau Wakil KDH, dan/atau Calon
BLUD) anggota Legislatif
PENILAIAN KINERJA
KEUANGAN

• Memperoleh hasil usaha atau hasil kerja dari layanan yang diberikan
(rentabilitas)
• Memenuhi kewajiban jangka pendeknya (likuiditas)
• Memenuhi seluruh kewajibannya (solvabilitas), dan
• Kemampuan penerimaan dari jasa layanan untuk membiayai
pengeluaran

PENILAIAN KINERJA
NON KEUANGAN

• Perspektif pelanggan
• Proses internal pelayanan
• Pembelajaran, dan
• pertumbuhan

• Dewas melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada KDH secara


berkala minim 1 kali dalam 1 tahun/sewaktu2 jika diperlukan
MasajabatanDEWAS: PemberhentianDEWASolhKD Diberhentikansewaktu2krn:
• 5thn Hkrn: • Tdkdptmelakstugasnyadgnbaik
• Dapatdiangkatkembaliutk1 kali • Meninggaldunia; • TdkmelaksketentuanperUUan
masajabatanberikutnya • Masajabatanberakhir;atau• TerlibatdlmtindakanygmerugikanBLUD
• Maksberusia60thn • Diberhentikansewaktu- • Dinyatakanbersalahdlmputusanpenga
• Utktenagaahli,dlmhalbatasusias waktu dilanygtlhmempunyaikekuatanhukumt
etap
udahberusiapalingtinggi60thnd
• Mengundurkandiridan
ptdiangkatkembaliutk1 kali
• Terlibatdlmtindakankecuranganygmen
masajabatanberikutnya
gakibatkankerugianpdBLUD,negara,da
n/ataudaerah

Pelaksanaan
KDHdapatmengangkatsekretarisDEWASutkmendukungkelancarantugasDE
WAS

SekretarisDEWASbukanmerupakananggotaDEWAS
Pembinaan dan
Pengangkatan
Segalabiayaygdiperluk terhadap BLUD oleh
andlmpelakstugasDEW Pembina dan
ASdansekretarisDEWA Pengawas diatur
SdibebankanpadaBLU dengan PERKADA
DdandimuatdlmRBA
2. REMUNERASI
REMUNERASI
 Pejabat Pegelola BLUD,
 Dewan Pengawas, Remunerasi merupakan imbalan
 Sekretaris Dewan Pengawas kerja yang diberikan dlm komponen:
 Pegawai BLUD gaji, tunjangan tetap, honorarium,
diberikan remunerasi sesuai dengan insentif, bonus atas prestasi,
tingkat tanggungjawab dan pesangon, dan/atau pensiun
profesionalisme

DITETAPKAN DENGAN PERATURAN KDH

MEMPERTIMBANGKAN 
PRINSIP PROPORSIONALITAS, KESETARAAN,
KEPATUTAN, KEWAJARAN DAN KINERJA.
REMUNERASI BERDASARKAN SELAIN MEMPERTIMBANGKAN PRINSIP TSB,
USULAN YANG DISAMPAIKAN PENGATURAN REMUNERASI DAPAT
OLEH PEMIMPIN BLUD MEMPERHATIKAN INDEKS HARGA
DAERAH/WILAYAH
KOMPONEN REMUNERASI:
a. gaji yaitu imbalan kerja berupa uang yang
bersifat tetap setiap bulan;
Pengaturan remunerasi dalam peraturan KDH dihitung
b. tunjangan tetap yaitu imbalan kerja berupa uang berdasarkan indikator penilaian, meliputi:
yang bersifat tambahan pendapatan di luar Gaji  pengalaman dan masa kerja
setiap bulan;  keterampilan, ilmu pengetahuan dan perilaku
c. insentif yaitu imbalan kerja berupa uang yang  resiko kerja
bersifat tambahan pendapatan di luar gaji;  tingkat kegawatdaruratan;
 jabatan yang disandang dan
d. bonus atas prestasi yaitu imbalan kerja berupa
 hasil/capaian kinerja
uang yang bersifat tambahan pendapatan di luar
Gaji, Tunjangan Tetap dan Insentif, atas prestasi Selain indikator penilaian tsb di atas, penetapan
kerja BLUD yang dapat diberikan 1 (satu) kali remunerasi bagi pemimpin, mempertimbangkan faktor:
dalam 1 (satu) tahun anggaran setelah BLUD  ukuran dan jumlah aset yang dikelola, tingkat
memenuhi syarat tertentu; pelayanan serta produktivitas
 pelayanan sejenis
e. pesangon yaitu imbalan kerja berupa uang
 kemampuan pendapatan dan
santunan purna jabatan sesuai kemampuan  kinerja operasional berdasarkan indikator keuangan,
keuangan BLUD; dan/atau pelayanan, mutu dan manfaat bagi masyarakat
f. pensiun yaitu imbalan kerja berupa uang

Untuk mengatur remunerasi BLUD, kepala daerah dapat


Pemberian gaji, tunjangan membentuk tim (Kep KDH) yang keanggotaannya dapat berasal
dan pensiun bagi Pegawai dari unsur:
Negeri Sipil sesuai  SKPD yang membidangi kegiatan BLUD
 SKPD yang membidangi pengelolaan keuangan daerah
ketentuan peraturan
 perguruan tinggi dan
perundang-undangan  lembaga profesi
PEJABAT
PEGAWAI,
PENGELOLA,
MELIPUTI: MELIPUTI:

bersifat tetap bersifat tetap


berupa gaji berupa gaji;
REMUNERASI
BLUD bersifat tambahan bersifat tambahan
berupa tunjangan tetap, berupa insentif dan
insentif, dan bonus atas bonus atas prestasi dan
prestasi dan

pesangon bagi P3K dan pesangon bagi P3K dan


profesional lainnya atau profesional lainnya
pensiun bagi PNS atau pensiun bagi PNS

 pejabat keuangan dan pejabat teknis paling banyak 90% dari remunerasi pemimpin
BLUD
 Honorarium ketua dewan pengawas paling banyak sebesar 40% dari gaji dan
tunjangan pemimpin BLUD
Rp..?  Honorarium anggota dewan pengawas paling banyak sebesar 36% dari gaji dan
tunjangan pemimpin BLUD
 Honorarium sekretaris dewan pengawas paling banyak sebesar 15% dari gaji dan
tunjangan pemimpin BLUD
3. PENGELOLAAN KEUANGAN
STRUKTUR ANGGARAN BLUD

BELANJA

 Belanja BLUD: Belanja Operasi dan Modal


PENDAPATAN  Belanja meliputi:
1. Belanja Operasi: Belanja Pegawai, Belanja
 Pendapatan BLUD masuk rek kas Barjas, belanja bunga dan belanja lain
BLUD 2. Belanja Modal: belanja asset tetap (tanah,
 Dikelola langsung untuk membiayai peralatan dan mesin, gedung dan bangunan,
pengeluaran BLUD sesuai RBA (kecuali jalan irigasi dan jaringan, asset tetap lainnya) dan
Hibah Terikat) asset lainnya yg manfaat lebih dari 12 bulan
 Sumber Pendapatan BLUD:  Realisasi belanja BLUD diperkenankan melampaui
1. Jasa Layanan ambang batas (melampaui anggaran dalam RBA
2. Hibah dan DPA), namun terlebih dahulu mendapat
3. Hasil kerjasama dengan pihak lain persetujuan KDH
4. APBD  Dalam hal terjadi kekurangan anggaran, BLUD
5. Lain-lain pendapatan BLUD yang mengajukan usulan tambahan anggaran dari APBD
sah (jasa giro, pendapatan bunga, kepada PPKD
keuntungan selisih nilai tukar rupiah,
komisi/potongan atas
penjualan/pengadaan barjas, PEMBIAYAAN
investasi, dan pengembangan
usaha)  Penerimaan Pembiayaan: SiLPA, Divestasi,
Penerimaan Utang/Pinjaman
 Pengeluaran Pembiayaan: Investasi dan
Pembayaran pokok utang/pinjaman
Ambang batas adalah besaran persentase
realisasi belanja yang diperkenankan melampaui
anggaran dalam RBA dan DPA.

CONTOH PERHITUNGAN AMBANG BATAS DAPAT DIJELASKAN PADA TABEL DIBAWAH INI:

NO Tahun ANGGARAN REALISASI/ SELISIH


PROGNOSA Rp. %

1 2 3 4 5=(4-3) 6=(5/3X100)
1 2020 (20XX-2) 5.000 7.000 2.000 40
2 2021 (20XX-1) 9.000 11.000 3.000 33,33
3 2022 (20XX) 11.000 15.000 4.000 36,36
JUMLAH 109,69
Berdasarkan tabel diatas, terdapat besaran ambang batas RBA tahun anggaran 2023 (20XX+1) = (109,69 : 3) = 36,56%
dari rencana biaya yang bersumber dari pendapatan jasa layanan, hibah tidak terikat, hasil kerjasama, dan lain-lain
pendapatan BLUD yang sah, Tahun Anggaran 2023 (20XX+1). Untuk itu, apabila rencana belanja bersumber dari
pendapatan jasa layanan, hibah tidak terikat, hasil kerjasama, dan lain-lain pendapatan BLUD yang sah, Tahun
Anggaran 2023 (20XX+1), misal diperkirakan Rp.13.000.000.000,- maka besaran ambang batas 36,56% X
Rp13.000.000.000,- = Rp.4.752.800.000,-
Dengan demikian, apabila realisasi belanja BLUD masih dibawah (Rp.13.000.000.000,- + Rp.4.752.800.000,-) =
Rp.17.752.800.000,- BLUD dapat melaksanakan belanja dengan melaporkan kepada PPKD. Sedangkan apabila
pendapatan melebihi Rp.17.752.800.000,- BLUD dapat melaksanakan belanja dari kelebihan pendapatan tersebut
setelah mendapatkan persetujuan dari kepala daerah terlebih dahulu dan dituangkan dalam bentuk peraturan kepala
daerah.
SiLPA DAN DEFISIT ANGGARAN

 SiLPA BLUD merupakan selisih dapat digunakan dlm T.A. berikutnya, kecuali atas
lebih antara realisasi perintah KDH disetorkan sebagian atau seluruhnya
ke kasda dgn mempertimbangkan posisi likuiditas
penerimaan dan pengeluaran dan rencana pengeluaran BLUD
BLUD selama 1 T.A. (dihitung
berdasarkan laporan realisasi Pemanfaatan SiLPA dlm thn berikutnya:
Dapat digunakan utk memenuhi kebutuhan likuiditas
anggaran pada 1 periode yang digunakan untuk membiayai program dan
anggaran) kegiatan harus melalui mekanisme APBD

Pemanfaatan SiLPA dlm thn berikutnya


apabila dlm kondisi mendesak dpt dilaks
PER KDH mendahului Perubahan APBD
Kondisi mendesak:
1. Program dan kegiatan pelay dasar masy yg
anggarannya belum tersedia dan/atau
2. belum cukup anggarannya pd T.A. berjalan dan
Defisit anggaran BLUD merupakan selisih 3. keperluan mendesak lainnya yg apabila ditunda
akan menimbulkan kerugian yg lebih besar bagi
kurang antara pendapatan dgn belanja Pemda dan masyarakat
BLUD.
Belanja BLUD yg sumber dananya dari SiLPA BLUD,
Dalam hal anggaran BLUD diperkirakan diintegrasikan/ dikonsolidasikan ke dalam RKA SKPD
defisit, ditetapkan pembiayaan untuk pada akun belanja daerah yg selanjutnya dirinci dlm 1
menutupi defisit tersebut antara lain program, 1 kegiatan, 1 output dan jenis belanja
dapat bersumber dari SiLPA T.A.
sebelumnya dan penerimaan pinjaman
PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BLUD

SKPD PPKD TAPD

DITUANGKAN DALAM PENELAAHAN


RANPERDA APBD
UNTUK DITETAPKAN
HASIL TELAAH
RBA RKA- MENJADI PERDA
DIGUNAKAN SEBAGAI
SKPD APBD
DASAR
PERTIMBANGAN
INTEGRASI/KONSOLIDASI ALOKASI APBD UNTUK
BLUD
UPTD/ BLUD

Penyusunan, Pengajuan, penetapan, perubahan


RBA RBA BLUD diatur dengan PERKADA

Berdasar (Pasal 64 Permen 79/2018)


Renstra
MEKANISME PELAKSANAAN ANGGARAN BLUD

Pelaksanaan Sebagai lampiran Perjanjian


anggaran DPA dan
kinerja (pelayanan,
RBA keuangan dan manfaat pd
DPA disahkan
masyarakat) yang
sebagai dasar
ditandatangani KDH dan
pelaksanaan Sesuai kebutuhan
anggaran BLUD Pemimpin BLUD
(sumber dari APBD:
Belanja pegawai, MELAMPIRKAN RBA
belanja modal dan
Pemimpin menyusun
Barjas sesuai Perpres Laporan (Pendapatan,
Dilampiri Surat
12/21) Pernyataan Tggjwb di belanja dan pembiayaan)
TTD Pemimpin secara berkala kepada
PPKD

PPKD Kepala SKPD menerbitkan


Surat Permintaan
Ketentuan pelaksanaan anggaran
Pengesahan Pendapatan,
diatur dengan PERKADA
BLUD (Pasal 73 Permen 79/2018)
Belanja dan Pembiayaan
(SP3BP) ke PPKD
menyusun
DPA Pemimpin membuka rekening kas
BLUD (Penerimaan dan
Pengeluaran kas bersumber dari PPKD menerbitkan Surat
Berdasar Perda Pengesahan (SP2BP)
APBD Pendapatan BLUD)
PERGESERAN ANGGARAN BELANJA BLUD
Adakalanya karena perubahan situasi dan kondisi misalnya karena meningkatnya
pendapatan atau terdapat kebutuhan mendesak atas suatu barang maka RBA dapat
mengalami pergeseran.

Pasal 61 ayat (4) Permendagri 79/2018 menjelaskan bahwa BLUD dapat melakukan
pergeseran rincian belanja, sepanjang tidak melebihi pagu anggaran dalam jenis
belanja pada DPA untuk selanjutnya disampaikan kepada PPKD.

Sementara dari aspek pertimbangan, BLUD dapat melakukan pergeseran RBA


dengan memperhatikan hal-hal berikut:
• Prioritas pelayanan.
• Kecepatan pelayanan.
• Kesinambungan layanan.
• Kondisi darurat.
• Tidak melebihi pagu belanja.
MEKANISME
PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

Inspektorat Dikonsolidas
melakukan ikan ke
Semesteran dan reviu Laporan Dikonsolidasikan ke LKPD
tahunan SKPD Pemda

Pemimpin BLUD
penyusun laporan (Keu
angan & Kinerja) dan
pertanggungjawaban

1. Laporan Realisasi
Anggaran
2. Laporan Perubahan
Saldo Anggaran
Lebih
3. Neraca
4. Laporan Operasional Berdasar SAP
5. Laporan Arus Kas
6. Laporan Perubahan
Ekuitas
7. Catatan atas Laporan
Keuangan
PENGELOLAAN UTANG/PIUTANG

Jangka Panjang

 Hanya utk belanja UTANG


modal
 Mekanisme
pengajuan sesuai
dgn PerUUan

Jangka Pendek
 penagihan piutang yg
 Digunakan utk menutup sulit tertagih diserahkan
PIUTANG kepada KDH dgn
kekurangan arus kas
melampirkan bukti yg
(cashflow)
 Dibayar dlm thn sah
 Dapat dihapus secara
anggaran berkenaan
 Mekanisme pengajuan mutlak atau bersyarat
 Tata cara penghapusan
diatur dalam PerKDH
diatur dengan PerKDH
BLUD dpt melakukan utang/ pinjaman sehub dgn Bentuk utang/pinjaman
keg ops dan/atau perikatan pinjaman dgn pihak lain • utang/pinjaman jangka pendek dan/atau
• utang/pinjaman jangka panjang

utang/pinjaman utang/pinjaman jangka


jangka pendek panjang

Manfaat kurang dari 1thn yg timbul krn Manfaat lebih dari 1 thn dgn
keg ops dan/atau utk menutup selisih termasuk masa
antara jumlah kas yg tersedia pembayarannya (bunga dan
ditambah proyeksi jumlah penerimaan pokok sesuai perjanjian)
kas dengan proyeksi jumlah
Dilunasi dlm T.A.
pengeluaran kas dlm 1 T.A
berkenaan (dpt
melampaui Hanya untuk
pembayaran pengeluaran
Dibuat perjanjian sepanjang tdk melebih
yg ditandatangani ambang batas RBA) belanja modal
olh pemimpin dan
pemberi utang/
pinjaman Pembayarannya Mekanisme
tanggung jawab pengajuan
BLUD (bunga dan sesuai dgn
pokok yg tlh jatuh ketentuan
Mekanisme tempo) PerUUan
pengajuan utang/
pinjaman jangka
pendek diatur dgn
perKDH
Dapat
Pengertian Karakteristik
melakukan Bentuk investasi
investasi jangka investasi jangka
investasi jangka jangka pendek
pendek pendek
pendek
Deposito pada bank
Sepanjang Merupakan investasi
yang dapat segera
umum dengan Dapat segera
memberi manfaat jangka waktu 3 bulan diperjual
dicairkan dan s.d 12 bulan dan/
bagi peningkatan
pendapatan dan
dimaksudkan untuk atau yang dapat belikan/
dimiliki selama 12
pelay masy bulan atau kurang
diperpanjang secara dicairkan
otomatis

Tidak Mengoptimalkan
mengganggu surplus kas Ditujukan utk
likuiditas keu jangka pendek Surat berharga manajemen kasda
BLUD dgn tetap dengan Negara jangka dan instrument
memperhatikan memperhatikan pendek keuangan dengan
rencana risiko rendah
rencana
pengeluaran pengeluaran

Pengelolaan investasi BLUD diatur dengan PerKDH


 Pendapatan
 Belanja
 Tata Cara Penghapusan Piutang
 Tata Cara Pengajuan Pinjaman Jangka Pendek
 Pengelolaan Investasi
 Pengelolaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
 Perencanaan dan Penganggaran: Penyusunan, Pengajuan, Penetapan,
dan Perubahan RBA
 Pelaksanaan Anggaran
 Penatausahaan: Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan
 Penyusunan Laporan Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan BLUD

PERKADA
PENGELOLAAN KEUANGAN BLUD
4. PENGADAAN BARANG/JASA
PENGADAAN BARANG DAN/ATAU JASA
PASAL 61 AYAT (1) DAN AYAT (2)
PERPRES 16/2018 TTG
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Dikecualikan dari ketentuan dalam Peraturan
DIREVISI PERPRES 12/2021 Presiden ini adalah:
Pengadaan Barang/Jasa a. Pengadaan Barang/Jasa pada
Pemerintah yang selanjutnya BLU/BLUD;
disebut Pengadaan Barang/Jasa b. Pengadaan Barang/Jasa yang
adalah kegiatan Pengadaan dilaksanakan berdasarkan tarif yang
Barang/Jasa oleh Kementerian/ dipublikasikan secara luas kepada
Lembaga/Perangkat Daerah yang masyarakat;
c. Pengadaan Barang/Jasa yang
dibiayai oleh APBN/APBD
dilaksanakan sesuai dengan praktik bisnis
yang prosesnya sejak identifikasi
yang sudah mapan; dan/atau
kebutuhan, sampai dengan serah
d. Pengadaan Barang/Jasa yang diatur
terima hasil pekerjaan
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan lainnya.

Dalam hal BLU/BLUD belum memiliki peraturan


Pengadaan Barang/Jasa pada
pengadaan barang/jasa tersendiri, pelaksanaan
Badan Layanan Umum diatur
pengadaan barang/jasa pada BLU/BLUD berpedoman
tersendiri dengan peraturan
pada perpres ini
pimpinan BLU/BLUD
PENGADAAN BARANG DAN/ATAU JASA
DLM PMDN 79/2018 TENTANG BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

• Pengadaan barang dan/atau jasa pada BLUD yg bersumber dari APBD dilaksanakan
berdasarkan ketentuan PerUUan pengadaan barang/jasa pemerintah (PERPRES 16/2018
TTG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DIREVISI PERPRES 12/2021)
 Pengadaan barang dan/atau jasa dilakukan berdasarkan prinsip efisien, efektif, transparan, bersaing,
adil/tidak diskriminatif, akuntabel dan praktek bisnis yang sehat

BLUD diberikan fleksibilitas berupa pembebasan sebagian atau seluruhnya


dari ketentuan mengenai pengadaan barang dan/atau jasa pemerintah

Pengadaan barang dan/atau jasa BLUD


 Fleksibilitas diberikan pengadaan bertujuan utk menjamin:
barang dan/atau jasa yang sumber  Ketersediaan b/j yg lebih bermutu;
dananya berasal dari:  Lebih murah;
• jasa layanan;  Proses pengadaan sederhana dan cepat;
• hibah tidak terikat;  Mudah menyesuaikan dgn kebutuhan utk
• hasil kerja sama dengan pihak mendukung kelancaran pelay BLUD.
lain;
• lain-lain pendapatan BLUD yang
Ketentuan mengenai pengadaan
sah.
barang dan/atau jasa BLUD
diatur dalam peraturan KDH
5. TARIF
TARIF

SKPD/UNIT KERJA
• DITETAPKAN DGN PERATURAN DAERAH (PERDA)

BLUD
• ditetapkan dgn PERATURAN KDH (imbalan atas penyediaan layanan barjas yang
diberikan oleh BLUD kepada masyarakat dengan tujuan untuk menutup
seluruh/sebagian dari biaya per unit layanan).

BUMD/PERUSDA
• DITETAPKAN DGN PERATURAN KDH
Disusun atas dasar:
 Perhitungan biaya per unit layanan  bertujuan
Pemimpin menyusun tarif layanan dgn mempertimbangkan
utk menutup seluruh atau sebagian dari biaya yg aspek kontinuitas, pengembangan layanan, kebutuhan, daya
dikeluarkan utk menghasilkan barang/jasa atas beli masyarakat, asas keadilan dan kepatutan, dan kompetisi
yang sehat dalam penetapan besaran Tarif Layanan yang
layanan yg disediakan oleh BLUD (akuntansi biaya) dikenakan kepada masyarakat serta batas waktu penetapan
atau Tarif
 hasil per investasi dana  merupakan
perhitungan Tarif yang menggambarkan tingkat USULAN TARIF LAYANAN (TARIF BARU DAN/ATAU
pengembalian dari investasi yang dilakukan oleh PERUBHN TARIF) OLEH PEMIMPIN BLUD KPD KDH
MELALUI SEKDA
BLUD selama periode tertentu (utk BLUD  USULAN TARIF LAYANAN DILAKUKAN SECARA
pengelola dana) KESELURUHAN ATAU PER UNIT LAYANAN

Dalam hal penyusunan Tarif tidak dapat DITETAPKAN DENGAN PERATURAN KDH
disusun dan ditetapkan atas perhitungan biaya
per unit layanan atau hasil per investasi dana, disampaikan
Tarif dapat ditetapkan dengan perhitungan
DPRD
atau penetapan lain yang berpedoman pada
ketentuan peraturan perundang-undangan
Perkada ttg tarif layanan
BLUD dapat dilakukan
perubahan sesuai
Pemimpin dalam menetapkan besaran tarif dapat kebutuhan dan
membentuk tim, keanggotaannya dari pembina teknis, perkembangan keadaan
pembina keuangan, unsur Perguruan Tinggi, lembaga
profesi
6. KERJASAMA
KERJA SAMA

KERJASAMA DLM RANGKA


EFISIENSI EFEKTIVITAS PENINGKATAN KUALITAS DAN
KUANTITAS PELAYANAN

PRINSIP
KERJA
SAMA

SALING
Prinsip saling menguntungkan
EKONOMIS MENGUNTUNGKAN dapat berbentuk finansial dan/
atau nonfinansial
BENTUK KERJA SAMA
• Dilakukan melalui pengelolaan
manajemen dan proses
KERJA
KERJA SAMA SAMA operasional secara Bersama
OPERASIONAL
OPERASIONAL dengan mitra Kerjasama dengan
tidak menggunakan barang milik
daerah

• Dilakukan melalui pendayagunaan


BMD dan/atau optimalisasi BMD dgn
tidak mengubah status kepemilikan
PEMANFAATAN utk memperoleh pendapatan dan
BMD
PEMANFAATAN tidak mengurangi kualitas pelay
BMD umum yg menjadi kewajiban BLUD

Pendapatan yg berasal dari


PEMANFAATAN BMD yg
• Pemanfaatan BMD mengikuti perUUan
sepenuhnya utk menyelengg TUSI
• Tatacara Kerjasama dengan pihak lain keg BLUD yg bersangkutan
diatur dengan PerKDH merupakan PENDAPATAN BLUD
Kerjasama • Pelaksanaan Kerjasama dibuat dalam (hasil kerjasama dgn pihak lain)
bentuk perjanjian
Terima
Kasih
R. WISNU SAPUTRO, S.E., M.AP.

KASUBDIT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH


DIREKTORAT BUMD, BLUD DAN BARANG MILIK DAERAH
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
082110760153
wishnew240378@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai