Anda di halaman 1dari 30

PENERAPAN FLEKSIBILITAS BLUD

DALAM PBJ DI RS DAERAH

Syahrudin Hamzah

DIREKTUR KEUANGAN DR.MOEWARDI PROV. JATENG 2009-2019


PENGURUS PUSAT ARSADA (KETUA BIDANG BINA BLUD)
PENGURUS PUSAT PERSI (BIDANG PEMBIAYAAN)
KETUA YAYASAN DAMAR HUSADA PARIPURNA
KONSULTAN MNJ. KESEHATAN IKKESINDO

Paparan pada pelatihan PBJ ARSADA ONLINE, 16 September 2021


Latar Belakang BLUD (1)

Amanat UUD 1945

Pasal 28 H ayat (1) :


Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan

pasal 34 ayat (3) :


Negara bertanggung jawab atas penyediaan
fasilitas pelayanan kesehatan
dan fasilitas pelayanan umum yang layak
Latar Belakang BLUD (2)

TANTANGAN RSD KE DEPAN MAKIN KOMPLEKS


(Tuntutan mutu, pembiayaan,kompetisi global, perubahan
demografi, teknologi, digitalisasi,eraindustri 4.0, era
disrupsi,dampaktsunamicovid-19, dll).

RSD MENYELENGGARAKAN PELAYANAN DASAR DAN URUSAN WAJIB


(keselamatan pasien/jiwa manusia, zero mistakes, sumberdaya yang
dikelola besar dan kompleks).
Latar Belakang BLUD (3)

RSD MEMERLUKAN KELEMBAGAAN DAN SISTEM TATA KELOLA


YANG KUAT DAN EFEKTIF

UNTUK MAJU, BERMUTU DAN KOMPETITIF


Tata Kelola BLUD

FLEKSIBEL MENGELOLA KEUANGAN, SDM dan


BMD (BARANG/JASA)

MENDORONG MUTU PELAYAYAN RSD


Dasar Hukum PPK-BLUD

UU 1/2004 ttg UU 44/2009


Perbendaharaan Negara tentang RS (Ps.7&20)
(Ps.68 & 69)

PP 74/2012 tentang
PP 23/2005
tentang PPK-BLU BLUD perubahan atas
PP 23/2005

Peraturan Lainnya Permendagri 61/2007


(SEMendagri,Permenkes, Permendagri
Permenkeu) 79/2018
KEWAJIBAN RSD
MENERAPKAN BLUD
UU No. 44/2009 TENTANG RUMAH SAKIT

Pasal 20 ayat (3) :

Rumah Sakit publik yang dikelola Pemerintah dan Pemerintah


Daerah diselenggarakan berdasarkan pengelolaan BLU atau BLUD
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 7 ayat (3) :

Rumah Sakit yang didirikan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah


sebagaimana dimaksud pada ayat(2) harus berbentuk Unit Pelaksana Teknis
dari Instansi yang bertugas dibidang kesehatan, Instansi tertentu, atau Lembaga
Teknis Daerah dengan pengelolaan BLU atau BLUD sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
TUJUAN BLUD (1)

UU No. 1/ 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 68:

(1) BLU dibentuk untuk meningkatkan pelayanan kepada


masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

(2) Kekayaan BLU merupakan kekayaan negara/daerah yang tidak


dipisahkan serta dikelola dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk
menyelenggarakan kegiatan BLU yang bersangkutan.
TUJUAN BLUD (2)

PPNo.23/2005tentang BLU

Pasal 2:
BLU bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan
memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan
berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas,dan
penerapan praktek bisnis yang sehat.
POSISI BLUD

SKPD/UPT BLUD BUMD


APBD APBD BLUD DANA SENDIRI

ANGGARAN ANGGARAN BELANJA ANGGARAN


BELANJA SEPENUHNYA SEBAGIAN BESAR DARI BELANJA
DIBIAYAI PEMERINTAH PENDAPATAN BLUD SENDIRI SELURUHNYA
DAERAH KEKURANGAN WAJIB DI BIAYAI DIPENUHI DARI
DARI PEMDA PENDAPATAN
SENDIRI
PENGECUALIAN ......

PP No. 23 /2005 (Pasal 1 Ayat 2):

PPK-BLU, “........ sebagai pengecualian dari


ketentuan pengelolaan keuangan negara pada
umumnya”.

PENGECUALIAN = FLEKSIBILITAS
FLEKSIBILITAS BLUD

1. Penggunaan Langsung Pendapatan ;


2. Penganggaran BLUD;
3. Pengadaan Barang/Jasa;
4. Tarip Pelayanan;
5. Rekrut pegawai non PNS;
6. Pinjaman dan kerjasama;
7. Menerapkan remunerasi;
8. Penggunaan sisa kas;
9. Dll.
Contoh Fleksibilitas
PENGGUNAAN LANGSUNG PENDAPATAN

UU No. 1 / 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 68 :

(2) Kekayaan BLU merupakan kekayaan negara/daerah yang tidak dipisahkan serta dikelola
dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk menyelenggarakan kegiatan BLU yang bersangkutan
Pasal 69 :
(4) Pendapatan yang diperoleh Badan Layanan Umum sehubungan dengan jasa layanan
yang diberikan merupakan Pendapatan Negara/Daerah
(6) Pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)dan ayat (5) dapat digunakan
langsung untuk membiayai belanja BLU yang bersangkutan.
Contoh Fleksibilitas
PENGANGGARAN BLUD (1)
PP No.74/2012, Pasal 11 Ayat (3a) :

Pagu Anggaran BLU dalam RKA-K/L atau Pagu Anggaran BLU dalam Rancangan Peraturan
Daerah tentang APBD yang sumber dananya berasal dari pendapatan BLU dan surplus
anggaran BLU, dirinci dalam satu program, satu kegiatan, satu output, dan jenis belanja.

Penjelasan :
Pendapatan BLU pada ketentuan ini meliputi seluruh pendapatanBLU selain dari APBN/APBD.
Rincian lebih lanjut Pagu Anggaran BLU dituangkan dalam RBA.
Contoh Fleksibilitas 2 :
PENGANGGARAN BLUD (2)

UU No. 1 / 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 14


Ayat (4) :

Pada dokumen pelaksanaan anggaran sebagaimana


dimaksud pada ayat (2) dilampirkan rencana kerja dan
anggaran Badan Layanan Umum dalam lingkungan
kementerian negara yang bersangkutan.
Fleksibilitas 2 :
PENGANGGARAN BLUD (3)

FLEKSIBILITAS LAINNYA DALAM PENGELOLAAN ANGGARAN BLUD

1. Menyusun rincian anggaran sendiri di RBA;


2. Mengubah/menggeser anggaran;
3. Dapatmelampaui plafon anggaran dengan ambang batas.
Fleksibilitas 3 :
PENGADAAN BARABG JASA
PP No. 23/2005, Pasal 20 :

(1) Pengadaan barang/jasa olehBLUD dilakukan berdasarkan prinsip


efisiensi dan ekonomis,sesuai dengan praktek bisnis yang sehat.
Penjelasannya :
BLU dapat dibebaskan sebagian atau seluruhnya dari ketentuanyang
berlaku umum bagi pengadaan barang/jasa pemerintah bila te rdapat
alasan efektivitas dan/atau efisiensi.

(2) Kewenangan pengadaan barang/jasa sebagaimana dimaksud pada ayat


diselenggarakan berdasarkan jenjang nilai yang diatur dalam peraturan Menteri
Keuangan/Gubernur/Bupati/Walikota
PENTINGNYA PBJ DI RSD

Ketersediaan barang/jasa yang cukup dan tepat waktu


sangat penting untuk kelancaran dan mutu pelayanan
di RSD (dapat merespon dengan cepat kebutuhan pelayanan).

Karenai tu pengadaan barang dan jasa di RSD harus sederhana,


efisien, efektif, tetapi tetap akuntabel.
PBJ BLU/BLUD DI PERPRES PBJ

Untuk pertama kalinya Perpres tentang PBJ Pemerintah


memuat juga ketentuan tentang PBJ di BLU/BLUD
sebagaimana yang tercantum dalam ketentuan pasal 61 ayat
(1) a dan ayat (2) Perpres No. 16 tahun 2018 (telah diubah
dengan Perpres No. 12/2021).

Ketentuan ini semakin memperkuat dan melengkapi apa yang


sudah diatur sebelumnya dalam PP No.23 tahun 2005 tentang
BLU.
PBJ BLU/BLUD DI PERPRES PBJ
Perpres No. 16/2018,
Pasal 61 :

(1) Dikecualikan dari ketentuan Peraturan Presiden ini


adalah :
a. Pengadaan Barang/Jasa pada Badan Layanan Umum;
b. …….
c. …….
d. …….
Pengadaan Barang/ jasa pada Badan Layanan Umum
diatur tersendiri dengan Peraturan Pimpinan Badan
Layanan Umum
PERMENDAGRI No. 79/2018

Pasal 76 :

(1) Pengadaan barang dan/atau jasa pada BLUD yang bersumber dari
APBD dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai pengadaan barang/jasa pemerintah.

(2) Pengadaan barang dan/atau jasa pada


BLUD yang bersumber dari:
a.jasa layanan;
b. hibah tidak terikat;
c. hasil kerja samadenganpihaklain;dan
d. lain-lainpendapatanBLUD yangsah,
diberikan Fleksibilitas berupa pembebasan sebagian atau
seluruhnya dari ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai pengadaan barangdan/ataujasapemerintah.
PERMENDAGRI No. 79/2018

Pasal 77 :

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengadaan barangdan/atau


jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 ayat(2) diatur
dengan Peraturan Kepala Daerah.

(2) Peraturan Kepala Daerah sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) bertujuan untuk menjamin ketersediaan
barang dan/atau jasa yang lebih bermutu, lebih
murah, proses pengadaan yang sederhana, cepat serta
mudah menyesuaikan dengan kebutuhan untuk
mendukung kelancaran pelayanan BLUD.
REGULASI DI RSDM
Pergub Jawa Tengah No.56 Tahun 2020 tentang Jenjang Nilai Pengadaan Barang/Jasa
pada BLUD Prov. JawaTengah,
Pasal 6 :

(1) Pengadaan barang/jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4,


diselenggarakan berdasarkan jenjang nilai sebagai berikut :

a. Pengadaan barang/jasa dengan nilai sampai dengan


Rp 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) dapat dilakukan dengan
Metode Pengadaan Langsung;
b.Pengadaan barang/jasa dengan nilai diatas Rp 1. 000.000.000,-
(satu miliar rupiah) sampai dengan nilai Rp. 5.000.000.000,-
(lima miliar rupiah) dapat dilakukan dengan
Metode Kompetisi Terbatas;
c.Pengadaan barang/jasa dengan nilai diatas Rp 5. 000.000.000,-
(lima miliar rupiah) dapat dilakukan dengan MetodeTender/Seleksi.

(2) BLU dapat melaksanakan pengadaan barang/jasa melalui e-catalog


atau e-market place tanpa mendasarkan jenjang nilai pengadaan
barang/jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
REGULASI DI RSDM

Pergub ditindak lanjuti dengan Peraturan Pemimpin BLUD,yang mengaturtentang:


Organisasi PBJRS;
Pengangkatan PPK, PPTK, Pokja ,Pejabat Pengadaan, PPHP, Tim
Teknis, Tim Ahli, dll serta uraian tugas dan tanggungjawabnya;
Metode Pengadaan Barang/JasaKonstruksi/Jasa lainnya;
Metode Pengadaan Jasa Konsultansi, Metode Pengadaan Khusus;
Pengadaan Secara Elektronik;
Pengadaan dengan Kerjasama;
Dll.
PELAKSANAAN

Dilaksanakan ULP (ditingkatRS) yang di dalamnya ada pokja, pjbt pengadaan dll.;
Ada PPK, PPTK dll.;
Secara umum sudah berjalan lancar sesuai ketentuan yang ada;
Tetap ada kendala,baik regulasi,kompetensi SDM,maupun kendala external.
CONTOH KENDALA PELAKSANAAN

Gagal lelang pengadaan gedung parkir/rawat inap;


Gagal lelang penggantian atap gedung rawat jalan/kantor;
Obat fornasdi e-catalog yang sering tidak tersedia.
BEBERAPA PERTANYAAN

KSO, reagen masuk e katalog, tp mitra tdk mau


menggunakan harga tsb;
Obat Fornas, kosong di penyedia;
Aldok e-catalog masih terbatas, blm mencerminkan sesuai
kebutuhan.
KESIMPULAN

PK- BLUD PERLU DI PAHAMI, BAIK PEMILIK MAUPUN RSD AGAR PENERAPANNYA TEPAT DAN EFEKTIF
MENCAPAI TUJUAN BLUD

KETERSEDIAAN BARANG/JASA YANG CUKUP DAN TEPAT WAKTU SANGAT PENTING UNTUK
KELANCARAN DAN MUTU PELAYANAN DI RSD;

REGULASI TENTANG PBJ DI BLU/BLUD HARUS DAPAT MENDUKUNG KECEPATAN DAN EFEKTIFITAS
BLU/BLUD MERESPON KEBUTUHAN PELAYANAN;

LKPP DAPAT MENJEMBATANI KEBUTUHAN TERSEBUT MELALUI REGULASI DAN KEBIJAKAN PBJ DI
PERPRES ATAU KETENTUAN LAINNYA.
TERIMA KASIH
CURICUL UM VITAE
Nama : Drs. Syahrudin Hamzah, SE., MM.

Alamat : Jl. Pisang II No 3, Solo

Tempat, Tanggal lahir : Riau, 04 April 1960

No Hp : 0811294577

Karir/Organisasi : - Direktur Keuangan RSUD dr. Moewardi Solo (2009 -2019)

- Pengurus Pusat ARSADA (Ketua Bina BLUD)

- Pengurus Pusat PERSI (Kompartemen Pembiayaan)

- Ketua Yayasan Damar Husada Paripurna

- Konsultan Manajemen Kesehatan IKKESINDO

Kegiatan Lainnya : Aktif sebagai Narasumber/Instruktur pada berbagai seminar/workshop

nasional di bidang manajemen dan pengelolaan RS khususnya

dalam penataan kelembagaan RSD dan pemantapan PK-BLUD

Email : syahrudin_hz@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai