Anda di halaman 1dari 72

PENGALAMAN MENERAPKAN PPK-BLUD

DI RSUD Dr. MOEWARDI SOLO

Syahrudin
Hamzah
Tim penyusun draft Permendagri No. 61/2007 ttg Pedoman Teknis PPK-BLUD
Direktur Keuangan RSUD dr. Moewardi Privinsi Jawa
Tengah
Pengurus Pusat ARSADA/PERSI

Paparan pada workshop Kemendagri tentang PPK-BLUD di Jakarta, 24 Agustus 2017


1
.

DASAR HUKUM BLUD

2
DASAR HUKUM PPK-BLUD
UU No. 1 Th. UU No. 44 /
2004 tentang
2009 ttg RS
Perbendaharaan
Negara (Ps. 68 & (Ps.7 & 20)
69)

PP No. 23 PP No. 74 Th.


Th. 2005 2012 ttg
tentang BLUD perubahan
atas PP
PPK- 23/2005
BLU

Permendagri No. 61
Peraturan Lainnya
(Permenkes,
Th. 2007 tentang
Permenkeu, SE Pedoman Teknis
Mendagri) PPK-BLUD
3
PRINSIP PENGECUALIAN DARI
KETENTUAN UMUM

PP No. 23 / 2005 (Pasal 1 Ayat 2) :


PPK-BLU, ........ sebagai pengecualian
dari ketentuan pengelolaan keuangan
negara pada umumnya.

FLEKSIBILITAS
4
BEBERAPA PENGECUALIAN
menurut PP No. 23 / 2005

1. Penganggaran (tidak rinci di DPA)


2. Penggunaan langsung pendapatan (tidak setor)
3. Pengadaan barang/jasa (dapat tanpa perpres)
4. Tarif (cukup perkada)
5. Rekrut SDM (boleh rekrut peg kontrak)
6. Akuntansi (SAP dan SAK)
7. Kerjasama (boleh pinjam utk investasi dll)
8. Pengelolaan kas (supaya produktif)
9. dll
5
KENDALA YG BERDAMPAK PADA MUTU
(KONDIDI SEBELUM BLUD)

1. Anggaran kaku/rinci/plafon (prosedur rumit,


perubahan terbatas, respon lamban)
2. Setor pendapatan (likuiditas nol, kebutuhan
tiba2 tak bisa dipenuhi, kreasi terhambat,
motivasi kurang)
3. Pengadaan brg/jasa rumit (hight cost,
inefisien, selalu terlambat, serba takut)
4. Tarip sulit berubah (tarip rendah, pendapatan
rendah, kemampuan biaya rendah)

6
.
PENGALAMAN
RSUD Dr. MOEWARDI

7
PROFIL RSUD Dr. MOEWARDI

• RS milik Provinsi Jawa Tengah


• Kelas A sejak tahun 2007
• BLU penuh sejak 1 Januari 2009
• Karyawan ±2320 org, termasuk tenaga kontrak ±1.200 org
• Dokter spesialis/sub spesialis ±280 org
• 800 TT, 90 % pasien BPJS
• Akreditasi KARS versi 2012 lulus paripurna 2014
• Sedang mempersiapkan Akred. Internasional (JCIA)
• Pendapatan BLUD Rp. 292,9 M (Th.2012),
Rp. 310,4 M
(Th.2013),
474,9 M
Rp. 552,6
(Th.2014),
(Th.2015),
Rp. 591,0 M (Th.2016). 8
FLEKSIBILITAS BLUD YG DITERAPKAN
DI RSUD Dr. MOEWARDI

 Sistem Anggaran yang labih fleksibel


 Pengadaan brg/js sebagian besar dg norma
BLUD
 Pemenuhan keb. Pegawai dg kontrak
 Pembagian JP berbasis kinerja
 Penetapan Tarip dg pergub
 dll

MENDORONG MUTU !!!


9
REGULASI DARI KEPALA DAERAH

1. Pergub Pedoman Penyusunan, Pengajuan,


Penetapan dan Perubahan RBA BLUD
2. Pergub Pengangkatan dan
Pemberhentian
Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD
Non PNS
3. Pergub Pengadaan barang jasa BLUD
4. Pergub Remunerasi Jasa Pelayanan
BLUD
5. Pergub Sistem Akuntansi BLUD
6. Pergub Tarip Pelayanan BLUD
7. Pergub Penghapusan Piutang BLUD
8. Pergub Pengelolaan Investasi dan Pinjaman 10
REGULASI PEMIMPIN BLUD

Dari Pergub2 tsb


ditindaklanjuti/dilengkapi dengan
berbagai regulasi Pemimpin
BLUD
(SK, Peraturan, SOP, dll)

11
.

1. PENGANGGARAN

12
ANGGARAN BLUD DI APBD

PP No. 74 / 2012 tentang Perubahan atas PP


No. 23 / 2005 tentang PPK-BLUD
Pasal 11 Ayat 3a :
“Pagu Anggaran BLU dalam RKA-K/L atau Pagu
Anggaran BLU dalam Rancangan Peraturan
Daerah tentang APBD yang sumber dananya
berasal dari pendapatan BLU dan surplus
anggaran BLU, dirinci dalam satu program,
satu kegiatan, satu output, dan jenis belanja”
RBA DALAM KONTEKS APBD/DPA

UU No. 1 / 2004 tentang


Perbendaharaan Negara
Pasal 14 Ayat 4 :
“Pada dokumen pelaksanaan anggaran
sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilampirkan rencana kerja dan anggaran
Badan Layanan Umum dalam lingkungan
kementerian negara yang bersangkutan”.
ANGGARAN BLUD RS Dr MOEWADI

Dasar : Pergub Jateng No. 90/2016


 Anggaran BLUD di APBD dan DPA dirinci
hanya sampai rekening Jenis (satu
program, satu kegiatan dan jenis
belanja)
 Rincian belanja/biaya BLUD ada di RBA
 Antar rincian belanja/biaya di RBA dapat
diubah/digeser sesuai kebutuhan
(perubahan dalam satu jenis belanja)
15
PERDA APBD PROV. JATENG TH. 2011
URUSAN : 1.02 - KESEHATAN
PEMERINTAHAN
ORGANISASI : 1.02.02. - RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Kode Rekening Uraian Jumlah


1 2 3
1.02.1.02.02.00.00.4. PENDAPATAN 146,000,000,000
1.02.1.02.02.00.00.4.1. DAERAH 146,000,000,000
1.02.1.02.02.00.00.4.1.4. PENDAPATAN ASLI 146,000,000,000
DAERAH
LAIN-LAIN PENDAPAT
AN ASLI DAERAH
YANG SAH

1.02.1.02.02.00.00.5. BELANJA DAERAH 216,043,798,000

1.02.1.02.02.00.00.5.1. BELANJA TIDAK LANGSUNG 58,430,548,000


1.02.1.02.02.00.00.5.1.1. BELANJA PEGAWAI 58,430,548,000

1.02.1.02.02.00.00.5.2 BELANJA LANGSUNG 157,613,250,000

1.02.1.02.02.01. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 8,000,000,000


1.02.1.02.02.01.16. KEGIATAN PENYEDIAAN BAHAN LOGISTIK KANTOR 4,500,000,000
1.02.1.02.02.01.16.5.2.1. BELANJA PEGAWAI -
1.02.1.02.02.01.16.5.2.2. BELANJA BARANG DAN JASA 4,500,000,000
1.02.1.02.02.01.16.5.2.3. BELANJA MODAL -
16

1.02.1.02.02.01.19. KEGIATAN PENYEDIAAN JASA PELAYANAN PERKANTORAN 3,500,000,000


1.02.1.02.02.02. PROGRAM PENN
I GKATAN SARANA DAN PRASARANA
APARATUR 343,250,000
1.02.1.02.02.02.05. KEGIATAN PENGADAAN KENDARAAN 343,250,000
DINAS / OPERASIONAL
1.02.1.02.02.02.05.5.2.1. BELANJA PEGAWAI -
1.02.1.02.02.02.05.5.2.2. BELANJA BARANG DAN JASA -
1.02.1.02.02.02.05.5.2.3. BELANJA MODAL 343,250,000

1.02.1.02.02.12. PROGRAM PENN


I GKATAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN BLUD
146,000,000,000
1.02.1.02.02.12.01. PELAYANAN DAN PENDUKUNG 146,000,000,000
PELAYANAN
1.02.1.02.02.12.01.5.2.1. 6,239,025,000
1.02.1.02.02.12.01.5.2.2. BELANJA 135,060,975,000
1.02.1.02.02.12.01.5.2.3. PEGAWAI 4,700,000,000
BELANJA
BARANG DAN
JASA BELANJA
MODAL

1.02.1.02.02.17. PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DAN 17


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 70,000,000
1.02.1.02.02.20. PROGRAM AKSES PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT 3,100,000,000
1.02.1.02.02.20.01. KEGIATAN PPKPA 40,000,000
1.02.1.02.02.20.01.5.2.1 BELANJA PEGAWAI -
1.02.1.02.02.20.01.5.2.2. BELANJA BARANG DAN JASA 40,000,000
1.02.1.02.02.20.01.5.2.3. BELANJA MODAL -

1.02.1.02.02.20.03. KEGIATAN PENINGKATAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN 2,000,000,000


RUJUKAN
1.02.1.02.02.20.03.5.2.1. BELANJA PEGAWAI -
1.02.1.02.02.20.03.5.2.2. BELANJA BARANG DAN JASA -
1.02.1.02.02.20.03.5.2.3. BELANJA MODAL 2,000,000,000

1.02.1.02.02.20.06. KEGIATAN PELAYANAN KRISIS 60,000,000


1.02.1.02.02.20.06.5.2.1 BELANJA PEGAWAI 18,625,000
1.02.1.02.02.20.06.5.2.2. BELANJA BARANG DAN JASA 41,375,000
1.02.1.02.02.20.06.5.2.3. BELANJA MODAL -

1.02.1.02.02.20.10. KEGIATAN PENGEMBANGAN FASILITAS 1,000,000,000


PELAYANAN RS
1.02.1.02.02.20.10.5.2.1. BELANJA PEGAWAI -
1.02.1.02.02.20.10.5.2.2. BELANJA BARANG DAN JASA -
1.02.1.02.02.20.10.5.2.3. BELANJA MODAL 1,000,000,000

1.02.1.02.02.21. PROGRAM SUMBER DAYA KESEHATAN 100,000,000


1.02.1.02.02.21.20. KEGIATAN PENINGKATAN MUTU SDM RS 100,000,000
1.02.1.02.02.21.20.5.2.1. BELANJA PEGAWAI -
1.02.1.02.02.21.20.5.2.2. BELANJA BARANG DAN JASA 100,000,000
1.02.1.02.02.21.20.5.2.3. BELANJA MODAL -
18
KONSOLIDASI BELANJA/BIAYA BLUD
(Menurut UU No. 1/2004 dan PP No. 74/2012)

STRUKTUR APBD/DPA
BELANJA TIDAK LANGSUNG
BELANJA PEGAWAI

BELANJA LANGSUNG
PROGRAM ............
KEGIATAN 1
Belanja Pegawai
Belajan Barang/Jasa
Belanja Modal

KEGIATAN 2
Belanja Pegawai
Belajan Barang/Jasa
Belanja Modal

PROGRAM ............
PROGRAM LAYANAN BLUD
KEGIATAN LAYANAN
BLUD
Belanja Pegawai
Belanja Barang/Jasa
Belanja Modal
1
9
DAMPAK POSITIF

 Kebutuhan tiba2 dan penting sgr dpt


dipenuhi
 Pelayanan lancar
 Mendorong produktifitas
 Merubah sikap-perilaku
 Kepercayaan masyarakat semakin
kuat
 dll
20
.

2. PENGADAAN BARANG/JASA

21
BEBERAPA KETENTUAN
PENGADAAN BARANG/JASA
BLUD
1. Pengadaan barang/jasa dari dana APBD
sesuai mekanisme yang berlaku.
2. Pengadaan barang/jasa dari dana BLUD
sesuai dengan mekanisme BLUD (jenjang
nilai sesuai peraturan Kepala Daerah).
3. Pelaksanaan Pengadaan barang/jasa oleh
unit layanan pengadaan (ULP)
4. Jenjang Nilai ditetapkan oleh Gubernur
5. Pemimpin BLUD menetapkan rincian
mekanisme pengadaan
22
PP No. 23 TAHUN 2005

Pasal 20
(1) Pengadaan barang dan jasa oleh BLU
dilakukan berdasarkan prinsip efisiensi dan
ekonomis, sesuai dengan praktek bisnis yang
sehat.
Pada bagian penjelasan ayat ini berbunyi :
BLU dapat dibebaskan sebagian atau
seluruhnya dari ketentuan yang berlaku umum
bagi pengadan barang/jasa pemerintah bila
terdapat alasan efektivitas dan/atau
efisiensi.
PP No. 23 TAHUN 2005

Pasal 20
(2) Kewenangan pengadaan barang/jasa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diselenggarakan berdasarkan jenjang
nilai yang diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan/gubernur
/bupati/walikota.
PERMENDAGRI No. 61 TAHUN 2007

Pasal 99
(1) Pengadaan barang dan/atau jasa pada
BLUD dilaksanakan berdasarkan ketentuan
yang berlaku bagi pengadaan barang/jasa
pemerintah.
(2) Pengadaan barang dan/atau jasa dilakukan
berdasarkan prinsip efisien, efektif,
transparan, bersaing, adil/tidak diskriminatif,
akuntabel dan praktek bisnis yang sehat.
PERMENDAGRI No. 61 TAHUN 2007

Pasal 100
(1) BLUD dengan status penuh dapat
diberikan fleksibilitas berupa
pembebasan sebagian atau seluruhnya
dari ketentuan yang berlaku umum bagi
pengadaan barang dan/atau jasa
pemerintah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 99 ayat (1), apabila terdapat
alasan efektivitas dan/atau efisiensi.
PERMENDAGRI No. 61 TAHUN 2007

Pasal 100
(2)Fleksibilitas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), diberikan terhadap pengadaan
barang dan/atau jasa yang sumber
dananya berasal dari:
a. jasa layanan;
b. hibah tidak terikat;
c. hasil kerja sama dengan pihak lain; dan
d. lain-lain pendapatan BLUD yang sah.
PERMENDAGRI No. 61 TAHUN 2007

Pasal 101
(1) Pengadaan barang dan/atau jasa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99
ayat (2), berdasarkan ketentuan
pengadaan barang dan/atau jasa yang
ditetapkan oleh pemimpin BLUD dan
disetujui kepala daerah.
PERMENDAGRI No. 61 TAHUN 2007

Pasal 101
(2) Ketentuan pengadaan barang dan/atau jasa
yang ditetapkan pemimpin BLUD sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), harus dapat
menjamin ketersediaan barang dan/atau jasa
yang lebih bermutu, lebih murah, proses
pengadaan yang sederhana dan cepat serta
mudah menyesuaikan dengan kebutuhan
untuk mendukung kelancaran pelayanan
BLUD.
PERMENDAGRI No. 61 TAHUN 2007

Pasal 105
Pengadaan barang dan/atau jasa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101 ayat
(1), diselenggarakan berdasarkan jenjang
nilai yang diatur dalam peraturan kepala
daerah.
REGULASI DI RSDM (1)

Pergub Jawa Tengah No. 71 / 2012 tentang Jenjang


Nilai Pengadaan Barang/Jasa pada BLUD Prov.
Jawa Tengah :
A.Nilai s/d 1 M, metode : pengadaan langsung.
B.Nilai 1 M s/d 5 M, metode :
1. pelelangan sederhana utk pengadaan brg/js
2. pemilihan langsung utk pengadaan pekerjaan konstruksi
3. Seleksi sederhana utk pengadaan jasa konsultasi
C. Nilai diatas 5 M, metode : pelelangan umum/seleksi umum.
REGULASI DI RSDM (2)

Peraturan Pemimpin BLUD-RSUD dr. Moewardi nomor


188/19.123/2015
tentang Pelaksaan Pengadaan Barang/Jasa BLUD RSUD dr.
Moewardi
A. Nilai s/d 1 M, metode : pengadaan langsung

1. Nilai < 10 juta, bukti : nota


2. Nilai > 10 jut - 50 Juta, bukti : kwitansi
3. Nilai > 50 juta - 200 juta, bukti : SPK
4. Nilai > 200 juta - 1 M, bukti : kontrak
REGULASI DI RSDM (3)

Untuk penyedia barang/jasa dari luar negeri (internasional)


dengan metode penunjukkan/pengadaan langsung dengan
mekanisme/syarat yang disepakati oleh kedua belah pihak.

Contoh di RSDM : Pembayaran jasa surveyor akreditasi JCI


REGULASI DI RSDM (4)

Pergub maupun Peraturan Pemimpin BLUD selanjutnya diatur


lebih teknis lagi dengan Protap, misal :
- Protap kegiatan pengadaan brg/jasa dengan nilai s/d Rp
50 jt
- Protap kegiatan pengadaan brg/jasa dengan nilai Rp 50 jt s/d Rp 200
jt
-dst
Catatan
:
Secara umum, teknis pelaksanaan yang diatur dalam protap lebih
banyak mengikuti sebagaimana yang diatur dalam Perpres ttg
pengadaan brg/ja Pemerintah
PELAKSANAAN

- Dilaksanakan ULP (di tingkat RS) yang di dalamnya ada


pokja, pjbt pengadaan dll
- Ada PPK, PPTK dll
- Secara umum sdh berjalan lancar sesuai ketentuan
yang ada
- Tetap ada kendala, baik regulasi, kompetensi SDM,
maupun kendala external
MANFAAT

 Jenjang nilai lebih longgar, diatur Kepala


Daerah
 Teknis pengadaan diatur oleh BLUD
Dampak Positif
Kebutuhan Cepat terpenuhi
Lebih efisien
Prosedur lebih sederhana
Pelayanan lancar

36
.

3. AKUNTANSI DAN PELAPORAN

37
PELAPORAN

PERTANGGUNGJAWABAN
Ada 2 macam pelaporan pertanggung
jawaban
1. Pelaporan berbasis SAP, untuk
keperluan konsolidasi keuangan pemda.
2. Pelaporan berbasis SAK, untuk
keperluan internal dan lain-
lain.

38
AKUNTANSI BLUD

BASIS SAP BASIS


(cash towards SAK
accrual) (accrual)

Out put :
Out put :
1. Laporan Realisasi Anggaran; 1. Neraca
2. Neraca; dan 2. Laporan Operasional
3. Catatan atasLaporan Keuangan 3. Laporan Arus Kas
4. Catatan Atas Laporan Keuangan

Untuk dikonsolidasikan dengan


Utuk keperluan praktek bisnis
Laporan Keuangan Pemda
sehat
39
.

4. REKRUT PEGAWAI BLUD

40
PP No. 23/2005
Pasal 33 Ayat (1) :
Pejabat pengelola BLU dan pegawai BLU dapat
terdiri dari pegawai negeri sipil dan/atau tenaga
profesional nonpegawai negeri sipil sesuai
dengan kebutuhan BLU.

Penjelasan ayat ini :


Pejabat pengelola BLU dan pegawai BLU tenaga profesional non
pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud dapat dipekerjakan
secara tetap atau berdasarkan kontrak.
PP No. 23/2005

Pasal 33 Ayat (2) :


Syarat pengangkatan dan pemberhentian
pejabat pengelola dan pegawai BLU yang berasal
dari pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) disesuaikan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang
kepegawaian.
PERMENDAGRI No. 61 TAHUN 2007

Pasal 40 :
(1) Pejabat pengelola dan pegawai BLUD dapat
berasal dari pegawai negeri sipil (PNS) dan/atau
non PNS yang profesional sesuai dengan
kebutuhan.
(2) Pejabat pengelola dan pegawai BLUD yang
berasal dari non PNS sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dapat dlpekerjakan secara tetap
atau berdasarkan kontrak.
PERMENDAGRI No. 61 TAHUN 2007

Pasal 40 :

(3) Pengangkatan dan pemberhentian pejabat


pengelola dan pegawai BLUD yang berasal
dari PNS disesuaikan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(4) Pengangkatan dan pemberhentian pegawai BLUD
yang berasal dari non PNS dilakukan
berdasarkan pada prinsip efisiensi, ekonomis
dan produktif dalam meningkatkan pelayanan.
PERMENDAGRI No. 61 TAHUN 2007

Pasal 42 :

Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola


dan pegawai BLUD yang berasal dari non PNS,
diatur lebih lanjut dengan keputusan kepala daerah.
REKRUT PEGAWAI BLUD DI RSDM

Dasar : Pergub Jareng No. 91/2016 ttg Pengangkatan


dan apemberhentian pejabat Pengelola dan Pegawai
BLUD RSUD dan RSJD Prov. Jateng ...

1. Sejak BLUD tahun 2009, telah merekrut sekitar


1200 pegawai BLUD non PNS.
2. Sistem kontrak tahunan.
3. Pembiayaan dari RBA.
4. Pelaksanaan teknis diatur pemimpin BLUD.

46
.

5. PEMBAGIAN JP/REMUNERASI

47
DASAR HUKUM JP

UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit


Pasal 30 ayat (1) :
Setiap rumah sakit mempunyai hak :
a...........................
b. Menerima imbalan jasa pelayanan serta
menentukan remunerasi, insentif, dan
penghargaan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
REMUNERASI BLUD
BERDASARKAN PP NO. 23 TAHUN 2005
Pasal 36 ayat (1) :
pejabat pengelola, dewan pengawas, dan pegawai BLU dapat diberikan
remunerasi berdasarkan tingkat tanggung jawab dan tuntutan
profesionalisme yang diperlukan.
Penjelasannya :
Remunerasi sebagaimana dimaksud pada ayat ini adalah imbalan
kerja yang dapat berupa gaji, tunjangan tetap, honorarium,
insentif, bonus atas prestasi, pesangon, dan/atau pensiun.
Pasal 36 ayat (2) :
Remunerasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan/gubernur/bupati/walikota atas
usulan menteri/pimpinan lembaga/kepala SKPD, sesuai dengan
kewenangannya.
Penjelasannya :
Penetapan remunerasi dalam peraturan dimaksud harus
mempertimbangkan prinsip proporsionalitas, kesetaraan, dan
kepatutan.
REMUNERASI BLUD
BERDASARKAN PERMENDAGRI 61 TAHUN
2007

Pasal 50 ayat (1),


ayat (2) dan Pasal 53 ayat (2), pegawai BLUD
dapat diberikan remunerasi (imbalan kerja)
sesuai dengan tingkat tanggung jawab dan
tuntutan prefesionalisme yang diperlukan, yang
dapat berupa gaji, tunjangan tetap,
honorarium, insentif, bonus atas prestasi,
pesangon, dan/atau pensiun.
Pengaturan mengenai
remunerasi BLUD tersebut sesuai Pasal 50 ayat
(4) dan ayat (5) ditetapkan oleh Kepala Daerah.
KETENTUAN PROPORSI JP
(Permenkes No. 12 tahun 2013)

Pasal 28 :
(2) a. Biaya pegawai paling besar 44%; dan
b. Biaya operasional dan investasi paling kecil 56%.
(3) Biaya pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf a (44%) berupa komponen remunerasi yang
berasal dari penerimaan negara bukan pajak yang
meliputi gaji pegawai BLU RS Non PNS, Jasa
Pelayanan, Insentif, lembur, honorarium,
kesejahteraan dan asuransi pegawai.
PERMENKES NOMOR : 28 TAHUN 2014
TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN
PROGRAM JKN

Lampiran : Bab V, huruf D, angka 2.b :

“Besaran Jasa Pelayanan kesehatan di FKRTL


(Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan)
milik pemerintah dalam kisaran 30-50% dari
total pendapatan fasilitas kesehatan tersebut.
Sedangkan untuk FKRTL milik swasta
pengaturannya diserahkan kepada fasilitas
kesehatan tersebut”.

52
PELAKSANAAN DI RSDM

1. Diatur dg Pergub jateng No. 87/2016 ttg


Remunerasi Jasa Pelayanan RSUD dan RSJD
Prov. Jateng
2. Teknis pelaksanaan diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Pemimpin BLUD

53
.
DATA KINERJA

54
DATA
INDIKATOR PELAYANAN
No PELAYAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
AN
1. Pasien IGD 29.208 33.623 40.362 43.224 33.269 27.668 27.969
2. Pasien R. 220.209 222.238 251.657 300.013 273.006 285.809 293.697
Jln
3. Pasien R. 31.805 35.827 42.964 43.756 40.376 41.708 37.363
Inap
4. Hari Rawat 189.423 209.695 216.501 226.072 227.714 212.961 205.151
5. BOR 73,72 81,61 74,97 76,66 77,21 75,09 72,33
6. LOS 5,37 5,45 4,62 4,62 4,15 4,18 3,85
7. TOI 2,12 1,35 1,68 1,61 1,66 1,94 2,10
8. BTO 45,18 49,71 54,45 52,92 49,97 46,89 48,21
9. GDR 88,45 87,90 69,64 65,90 74,45 78,99 81,10
10. NDR 40,15 49,47 38,96 32, 27 45,45 48,03 52,81
.
PENDAPATAN
BLUD
REALISASI KENAIKAN
TAHUN
(Rp.) DARI TH
SEBELUMNYA
(%)
2009 120.273.337.220 -
2010 154.253.878.863 28,25
2011 205.618.998.107 33,29
2012 292.913.072.377 42,45
2013 310.439.838.915 5,98
2014 474.932.281.453 52,99
2015 552.604.363.670 16,35
2016 591.067.175.557
.
6,96
TOTAL
PENGELUARAN
TAHUN DANA DANA JUMLAH
BLUD PEMDA
2009 109.346.628.766 94.339.022.450 203.685.651.216
2010 145.447.287.895 79.262.270.699 224.709.558.594
2011 205.670.072.319 79.624.973.427 285.295.045.746
2012 298.172.128.154 83.858.966.039 382.031.094.193
2013 320.723.817.454 133.717.595.714 454.441.413.168
2014 377.572.802.044 230.251.707.289 607.824.509.333
2015 522.393.867.259 213.569.222.930 735.963.090.189
2016 690.773.900.807 203.817.348.838 894.591.249.645
Tahun Tahun Tahun Tahun
2009 2010 2011 2012
22%
46% 35% 28%

65% 72% 78%


54%

Tahun
Tahun Tahun
2014
2013 2015
29% 30%
39%

71% 61% 70%

Pengeluaran Dana PEMDA

Pengeluaran Dana BLUD


PERBANDINGAN PENDAPATAN
BLUD DENGAN TOTAL
PENGELUARAN COST
PENDAPAT TOTAL
TAHUN AN PENGELUAR RECOVE
BLUD AN (Rp) RY
(Rp) TOTAL
2009 120.273.337.220 203.685.651.216 59,04%
2010 154.253.878.863 224.709.558.594 68,64%
2011 205.618.998.107 285.295.045.746 72,07%
2012 292.913.072.377 382.031.094.193 76,67%
2013 310.439.838.915 454.441.413.168 68,31%
2014 474.932.281.453 607.824.509.333 78,14%
2015 552.604.363.670 735.963.090.189 75,08%
2016 591.067.175.557 894.591.249.645 66,07%
Catatan :
Cost Recovery Total = (Pendapatan : Total
PERBANDINGAN PENDAPATAN
BLUD DENGAN PENGELUARAN
OPERASIONAL COST
PENDAPAT PENGELUARAN
TAHUN AN BLUD RECOVE
BLUD (Rp) RY
(Rp) PARSIAL
2009 120.273.337.220 109.346.628.766 109,99%
2010 154.253.878.863 145.447.287.895 106,05%
2011 205.618.998.107 205.670.072.319 99,97%
2012 292.913.072.377 298.172.128.154 98,23%
2013 310.439.838.915 320.723.817.454 96,79%
2014 474.932.281.453 377.572.802.044 125,78%
2015 552.604.363.670 522.393.867.259 105,78%
2016 591.067.175.557 690.773.900.807 85,56%
Catatan :
Cost Recovery Parsial = (Pendapatan : Pengeluaran
Operasional) x 100%
PENGELUARAN DANA
BLUD PER JENIS
THN JENIS BELANJA
BELANJA JUMLAH
PEGAWAI BRG/JS MODAL
2009 3.293.700.000 103.845.370.246 2.207.558.520 109.346.628.766
2010 3.872.775.000 133.354.882.529 8.219.630.366 145.447.287.895
2011 6.074.750.000 184.353.675.259 15.241.647.060 205.670.072.319
2012 8.855.950.000 273.025.600.411 16.290.577.743 298.172.128.154
2013 10.902.150.000 303.250.256.184 6.571.411.270 320.723.817.454
2014 14.988.806.500 348.254.904.566 14.329.090.978 377.572.802.044
2015 22.511.700.000 471.433.339.812 28.448.827.447 522.393.867.259
2016 25.775.362.500 538.058.243.059 126.940.295.248 690.773.900.807
PENGELUARAN DANA
BLUD PER JENIS
BELANJA

Pegawai/Honor

Barang/Jasa

Modal
PENGELUARAN DANA
PEMDA
THN PER JENIS BELANJA
JENIS BELANJA JUMLAH
GAJI PNS BRG/JS + MODAL
HONOR
2009 49.964.859.350 13.934.886.923 30.439.276.177 94.339.022.450
2010 53.212.061.111 11.515.497.883 14.534.711.705 79.262.270.699
2011 62.243.385.810 11.123.983.535 6.257.604.082 79.624.973.427
2012 67.297.785.280 8.866.173.213 7.695.007.546 83.858.966.039
2013 75.924.343.124 33.935.082.590 23.858.170.000 133.717595.714
2014 113.060.865.177 34.597.039.912 82.593.802.200 230.251.707.289
2015 147.028.822.179 12.730.275.888 53.810.124.863 213.569.222.930
2016 137.328.499.802 9.236.167.154 57.252.681.882 203.817.348.838
PENGELUARAN DANA
PEMDA
PER JENIS BELANJA

Pegawai/Honor

Barang/Jasa

Modal
PENGELUARAN DANA
PEMDA
PER JENIS BELANJA
PENGELUARAN DANA PEMDA DAN
BLUD
ANGGARAN 2013 2014 2015 2016
A. DANA
PEMDA
1. Pegawai 76.082.703.124 113.060.865.177 147.028.822.179 137.328.499.802
2. Barang Jasa 33.776.722.590 34.597.039.912 12.730.275.888 9.236.167.154
3. Modal 23.858.170.000 82.593.802.200 53.810.124.863 57.252.681.882
JUMLAH 133.717.595.714 230.251.707.289 213.569.222.930 203.817.348.838

B. DANA BLUD
1. Pegawai 11.091.542.200 14.988.806.500 22.511.700.000 25.775.362.500
2. Barang Jasa 303.060.863.984 348.254.904.566 471.433.339.812 538.058.243.059
3. Modal 6.571.411.270 14.329.090.978 28.448.827.447 126.940.295.248
JUMLAH 320.723.817.454 377.572.802.044 522.393.867.259 690.773.900.807

JUMLAH A + B 454.441.413.168 607.824.509.333 735.963.090.189 894.591.249.645


TOTAL
PENGELUARAN
Rupiah
(Dana BLUD + Dana Pemda)
MANFAAT PENERAPAN

PPK-B. LUD

68
MANFAAT (1)
(Setelah 8,5 tahun menerapkan PPK-BLUD)

 Meningkatnya Kelancaran Operasional Layanan


(berbagai hambatan birokrasi teratasi)
 Meningkatnya Mutu Layanan
(kelancaran layanan dan perilaku positif SDM mendorong mutu)
 Meningkatnya Kepercayaan Masyarakat
(masyarakat semakin percaya bahwa RS Pemerintah tidak kalah
dengan RS Swasta)
 Meningkatnya Kinerja Keuangan
(pendapatan meningkat, kemampuan membiayai naik)
MANFAAT (2)
(Setelah 8,5 tahun
menerapkan PPK-
BLUD)
 Meningkatnya Kemandirian (subsidi turun)
(subsidi pemerintah semakin kecil, dapat dialihkan untuk
program pemerintah yang lain)
 Meningkatnya Kemampuan Pembiayaan
(mendorong peningkatan mutu)
 Meningkatnya Kesejahteraan Pegawai
(mendorong kinerja pegawai)
 Meningkatnya Sinergi Kinerja Layanan &
Keuangan
(saling mendorong peningkatan kinerja)
Terima kasih

Wassalam

71
Curiculum Vitae
 Nam : Drs. H. Syahrudin Hamzah, SE., MM.
a

 Alamat : Jl. Yosodipuro no. 114 B, Solo. Telp./Fax. : 0271-729044,


Rumah HP : 081 129 4577, e-mail : syahrudin_hz@yahoo.co.id
 Tempat, tgl. : Riau, 4 April 1960
Lahir
 Pekerjaan : PNS Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sejak tahun 1990, sejak 2009
 Golongan/eselon : IV/C, eselon II

 Pendidikan : S-1 Ekonomi Manajemen Perusahaan UII Jogjakarta S-1


Fisipol Ilmu Pemerintahan UGM Jogjakarta
S-2 Magister Manajemen UII Jogjakarta

 Jabatan : - Direktur Keuangan RSUD dr. Moewardi Solo


(RS milik Provinsi Jawa Tengah, Kelas A, BLU penuh sejak Januari 2009)
- Pengurus Pusat ARSADA periode 2007 – 2010, 2010 – 2013, 2013 – 2016 dan
2016 - 2019 (wakil ketua bidang pembinaan PPK-BLUD)
- Pengurus Pusat PERSI periode 2016 - 2019

 Kegiatan Lainnya : - Tim Penyusun dan perumus draft berbagai Permendagri tentang PPK-BLUD
- Aktif sebagai Narasumber/Instruktur pada berbagai seminar dan lokakarya
nasional di bidang Manajemen dan pengelolaan RS, khususnya dalam
persiapan dan pemantapan penerapan PPK-BLUD
72

Anda mungkin juga menyukai