LAYANAN UMUM
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
UU 1/2004
Pasal 68-69
Perdirjen PB
002/2015
UU 23/2014
Pengesahan
Pasal 346
Pendapatan dan
Belanja BLU
PER-UUan
Perdirjen PB (DASAR HUKUM
47/2014 LPJ BLU) PMK 220
BLU Tahun 220
LK BLU
Perdirjen 20
PMK 92 / 2011
Pedoman Teknis
Penganggaran
Penganggaran
BLU
BLU
2
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
UU 1/2004
Pasal 68-69
PERATURAN
UU 23/2014
KDH
Pasal 2 ayat (7) Pasal 346
PER-UUan
(DASAR HUKUM
BLUD)
Permendagri PP 58/2005
61/2007 Pasal 145-150
PP PP
74/2012 23/2005
3
BADAN LAYANAN UMUM
Badan Layanan Umum (BLU) adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang
dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya
didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
MENINGKATKAN
KUALITAS
PELAYANAN
MASYARAKAT
MENCERDASKAN MEMAJUKAN
KEHIDUPAN KESEJAHTERAAN
BANGSA UMUM
TUJUAN BLUD
5
BADAN LAYANAN UMUM
Pasal 346 UU 23/2014
6
BADAN LAYANAN UMUM
Pasal 346 UU 23/2014
8
BADAN LAYANAN UMUM
PENGELOLAAN
PENDAPATAN
PENGELOLAAN
BARANG DAN PENGELOLAAN
JASA BELANJA
FLEKSIBILITAS
BLUD
PENGELOLAAN PENGELOLAAN
TARIF SDM PNS DAN
NON PNS
PENGELOLAAN
UTANG DAN
PIUTANG
9
FLEKSIBILITAS BLUD
FLEKSIBILITAS
BLUD
REMUNERASI
DEWAN
PENGAWAS
PENGELOLAAN
KERJASAMA DAN
INVESTASI
PENGELOLAAN
SURPLUS
PENGELOLAAN
BARANG
10
PELUANG BLUD
B LUD
N G
UA
PEL BLUD MEMILIKI DISKRESI DLM PENGELOLAAN KEUANGAN, NAMUN
TETAP ADA PENGAWASAN DARI KEPALA DAERAH MELALUI PPKD
11
DISKUSI
●
● SILPA (Saldo Kas / Anggaran)
●
● Ambang Batas BLUD dalam LKPD
●
● Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLUD
●
● Penatausahaan dan Pelaporan Keuangan
●
● SPI, Dewan dan Auditor Eksternal
●
● Pengelolaan Rekening
●
● Kerjasama Pemanfaatan Aset
12
SURPLUS DEFISIT BLUD
• Surplus anggaran BLU dapat digunakan dalam tahun anggaran
berikutnya kecuali atas perintah Menteri Keuangan/Gubernur/
Bupati/Walikota, sesuai dengan kewenangannya, disetorkan sebagian
atau selurunya ke Kas Umum Negara / Daerah dengan
mempertimbangkan posisi likuiditas BLU.
• Defist anggaran BLU dapat diajukan dalam tahun anggaran berikutnya
Menteri Keuangan / PPKD dapat mengajukan anggaran untuk
menutup defisit pelaksanaan anggaran BLU dalam APBN/APBD tahun
berikutnya.
• Surplus BLU selisih lebih antara pendapatan dengan belanja
dihitung dari LK Operasional
• Surplus diestimasikan dalam RBA tahun berikutnya untuk disetujui.
• Defisit BLU selisih kurang antara pendapatan dan belanja BLU
13
AMBANG BATAS BLU DALAM PELAPORAN
• Belanja BLU terdiri dari unsur biaya yang sesuai dengan struktur biaya yang
dituangkan dalam RBA definitif.
• Pengelolaan belanja BLU diselenggarakan secara fleksibel berdasarkan
kesetaraan antara volume kegiatan pelayanan dengan jumlah pengeluaran,
mengikuti praktek bisnis yang sehat, dalam ambang batas sesuai dengan yang
ditetapkan dalam RBA.
• Belanja BLU yang melampaui ambang batas fleksibilitas harus mendapat
persetujuan Kepala Daerah.
• Belanja BLU dilaporkan sebagai belanja barang dan jasa kementerian
negara/lembaga.
• BLUD merupakan kekayaan negara yang tidak dipisahkan dikonsolidasikan
dengan laporan keuangan Instansi yang mengelola dan kemudian
digabungkan dengan LKPD ambang batas yang ditetapkan akan
mempengaruhi deviasi anggaran.
14
PENGESAHAN
15
AKUNTANSI DAN PELAPORAN
• BLUD menerapkan sistem informasi manajemen keuangan sesuai kebutuhan praktik bisnis
yang sehat.
• Transaksi keuangan BLUD dicatat dalam dokumen pendukung yang dikelola secara tertib.
• BLUD menyelenggarakan akuntansi dan iaporan keuangan sesuai dengan standar
akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh asosiasi profesi akuntansi Indonesia.
Penyelenggaraan akuntansi dan Iaporan keuangan, menggunakan basis akrual baik dalam
pengakuan pendapatan, biaya, aset, kewajiban dan ekuitas dana.
• Dalam hal tidak terdapat standar akuntansi, BLUD dapat menerapkan standar akuntansi
industri yang spesifik setelah mendapatkan persetujuan dari Menteri Keuangan.
• BLUD mengembangkan dan menerapkan sistem akuntansi dengan berpedoman pada
standar akuntansi yang berlaku untuk BLUD yang bersangkutan dan ditetapkan oleh kepala
daerah dengan peraturan kepala daerah.
• Dalam rangka penyelenggaraan akuntansi dan pelaporan keuangan berbasis akrual ,
pemimpin BLUD menyusun kebijakan akuntansi yang berpedoman pada standar akuntansi
sesuai jenis layanannya.
• Kebijakan akuntansi BLUD, digunakan sebagai dasar dalam pengakuan, pengukuran,
penyajian dan pengungkapan aset, kewajiban, ekuitas dana, pendapatan dan biaya.
•
Permendagri 61/ 2007
PELAPORAN BLUD
• Internal Auditor
– Internal Auditor BLU
– Internal Auditor Pemerintah / APIP
• Pemeriksaan ekstern terhadap BLU dilaksanakan oleh pemeriksa
ekstern sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
• Dewan Pengawas dapat dibentuk untuk BLU dengan kriteria tertentu.
PEMERIKSA INTERN BLU
30
PERAN DEWAN PENGAWAS
31
PENGELOLAAN REKENING
PP 23 / 2005
Pengelolaan Kas
KAS
dana untuk menutup
defisit jangka pendek
PP 23 / 2005
KERJASAMA PEMANFAATAN ASET