Anda di halaman 1dari 3

A. Dasar Hukum - Hak guna usaha d.

Orang pribadi atau Badan karena Konversi hak atau


Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Bea Adalah Hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai perbuatan hukum lainnya tanpa adanya perubahan
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan langsung oleh Negara dalam jangka waktu paling lama 25 nama
tahun dan dapat diperpanjang oleh pemegang hak untuk e. Orang pribadi atau badan karena wakaf
B. Pengertian paling lama 25 tahun, guna perusahaan pertanian,
f. Orang Pribadi atau badan yang digunakan untuk
1. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan perikanan atau peternakan untuk tanah yang luasnya
kepentingan ibadah
paling sedikit 5 hektar.
(BPHTB) adalah pajak atas perolehan hak atas tanah
dan bangunan - Hak guna bangunan 5. Subjek Pajak adalah orang pribadi atau Badan yang
Adalah hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan- memperoleh hak atas tanah dan bangunan
2. Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan adalah
bangunan atas tanah yang bukan miliknya sendiri,dengan
perbuatan atau peristiwa hukum yang 6. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau Badan yang
jangka waktu paling lama 30 tahun dan dapat
mengakibatkan diperolehnya hak atas tanah dan memperoleh hak atas tanah dan bangunan
diperpanjang oleh pemegang hak untuk paling lama 20
bangunan oleh orang pribadi atau Badan. tahun. D. Dasar pengenaan, Tarif dan Cara Perhitungan
3. Hak atas Tanah dan Bangunan adalah hak atas - Hak pakai
tanah, termasuk hak pengelolaan, beserta bangunan 1. Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak
Adalah hak untuk menggunakan dan memungut hasil
diatasnya, sebagaimana dimaksud dalam undang- a. Dasar Pengenaan pajak adalah Nilai Perolehan
dari tanah yang dikuasai langsung oleh Negara atau
undang pertanahan dan bangunan. Objek Pajak (NPOP)
tanah milik orang lain yang memberi wewenang dan
kewajiban yang ditentukan dalam keputusan b. NPOP berupa:
C. Obyek, Subyek dan Wajib Pajak pemberiannya oleh pejabat yang berwenang - Harga transaksi : untuk kegiatan jual beli
1. Objek Pajak adalah perolehan hak atas tanah dan memberikannya atau dalam perjanjian dengan pemilik - Harga yang tercantum dalam risalah lelang :
bangunan oleh orang pribadi atau badan tanahnya, yang bukan perjanjian sewa menyewa atau
untuk penunjukkan pembeli dalam lelang
perjanjian pengolahan tanah, segala sesuatu sepanjang
2. Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, meliputi: - Nilai pasar : untuk jenis perolehan hak
tidak bertentangan dengan jiwa dan peraturan
a. Pemindahan hak, karena: perundang-undangan. lainnya
- Jual beli - Penunjukan pembeli dlm lelang c. Jika NPOP tidak diketahui atau lebih rendah dari
- Pelaksanaan putusan hakim - Hak milik atas satuan rumah susun
- Tukar menukar Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang digunakan
- Penggabungan usaha Adalah hak milik atas satuan yang bersifat perorangan
- Hibah
dan terpisah, yang meliputi juga hak atas bagian dalam pengenaan PBB pada tahun terjadinya
- Hibah wasiat - Peleburan usaha
- Pemekaran usaha bersama, benda bersama, dan tanah bersama yang perolehan, maka dasar pengenaan adalah NJOP
- Waris
- Hadiah semuanya merupakan satu kesatuan yang tidak
- Pemasukan dlm perseroan/ d. Tarif BPHTB adalah sebesar 5%
terpisahkan dengan satuan yang bersangkutan
badan hukum lainnya
- Pemisahan hak yang e. Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak
- Hak pengelolaan
mengakibatkan peralihan (NPOPTKP) adalah sebesar Rp. 60.000.000
Adalah hak menguasai dari Negara atas tanah yang
kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan (enam puluh juta rupiah), kecuali untuk waris
b. Pemberian hak baru, karena: dan hibah wasiat yg diterima org pribadi dlm
kepada pemegang haknya untuk merencanakan
- Kelanjutan pelepasan hak hubungan sedarah dalam garis keturunan satu
peruntukan dan penggunaan tanah, menggunakan tanah
- Diluar pelepasan hak untuk keperluan pelaksaaan tugasnya, menyerahkan derajat keatas atau kebawah dengan pemberi
bagian-bagian kepada pihak ketiga dan kerjasama hibah (termasuk suami/istri), NPOPTKPnya Rp.
3. Hak atas tanah yang dimaksud, adalah:
dengan pihak ketiga 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah)
- Hak milik
Adalah hak turun temurun terkuat dan terpenuh yang 4. Dikecualikan dari objek BPHTB adalah: f. Jika pemindahan hak terdiri dari beberapa
dapat dipunyai orang atas tanah dengan mengingat a. Perwakilan diplomatik dan konsulat transaksi namun berasal dari pemilik yang sama
bahwa semua hak atas tanah berfungsi sosial, artinya b. Negara untuk penyelenggaraan pemerintahan (1 pemilik kepada 1 penerima hak), maka
kalau kepentingan umum menghendaki hak milik atas NPOPTKP berlaku satu kali dan dikenakan
dan kepentingan umum
tanah dapat dicabut dengan memberi ganti rugi yang kepada perolehan hak yang pertama atau yang
c. Badan atau perwakilan lembaga internasional
layak dan menurut cara yang diatur oleh undang-undang.
tertentu yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan nilainya paling besar dalam jangka waktu satu
tahun.
g. Selain itu, dapat dilakukan pengurangan BPHTB, daerah lokasi tanah tersebut adalah Rp. 82.000 per PPAT/Kepala KPKLN/Kepala Kantor Pertanahan
yang besarnya sebagai berikut: m2. Maka BPHTB yang harus dibayar adalah: tanpa validasi dari bank
- Maksimum 25% dari pajak yang terutang, - NPOP : 1.500m2 x Rp. 82.000 = Rp. 123.000.000
untuk: - NPOPTKP : = Rp. 60.000.000 – G. Ketentuan-ketentuan Lain
WP yang memperoleh hak baru melalui program - NPOPKP : = Rp. 63.000.000 1. PPAT /notaris hanya dapat menandatangani akta
pemerintah/Pemda dan tidak mempunyai - BPHTB : 5% x 63.000.000 = Rp. 3.150.000
pemindahan Hak atas Tanah dan Bangunan setelah
kemampuan. - Pengurangan : 50% (krn segaris) = Rp. 1.575.000 –
WP menyerahkan bukti pembayaran pajak.
- Maksimum 50% dari pajak yang terutang, - BPHTB yang harus dibayar = Rp. 1.575.000
untuk: 2. Kepala Kantor yang membidangi pelayanan lelang
 Tanah dan bangunan untuk kepentingan sosial Seorang pengusaha melakukan 2 transaksi jual beli negara hanya dapat menandatangani risalah lelang
dan pendidikan non profit misal, panti asuhan, tanah dari penjual yang sama dengan transaksi: Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan setelah
panti jompo rumah sakit untuk pelayanan sosial; a. Transaksi 1 dengan nilai Rp. 280.000.000,00 WP menyerahkan bukti pembayaran pajak.
 Hak baru setelah hak pengelolaan dan telah b. Transaksi 2 dengan nilai Rp. 500.000.000,00 3. Kepala Kantor bidang pertanahan hanya dapat
dikuasai oleh dari 20 tahun yang dinyatakan BPHTB yang harus dibayar adalah: melakukan pendaftaran Hak atas Tanah dan atau
dengan surat pernyataan Wajib Pajak dan - BPHTB Transaksi 2 (sbg transaksi yg tertinggi): pendaftaran peralihan Hak atas Tanah dan
Pemerintah Daerah setempat
(Rp.500.000.000-Rp.60.000)x5% = Rp. 22.000.000 Bangunan setelah WP menyerahkan bukti
 Perolehan hibah dari garis keturunan satu
derajat ke atas dan satu derajat ke bawah - BPHTB Transaksi 1 (tanpa NPOPTKP): pembayaran pajak.
 Perolehan melalui pembelian dari ganti rugi oleh Rp. 280.000.000 x 5% = Rp. 14.000.000 4. PPAT/notaris, kepala kantor yang membidangi
pemerintah yang nilai ganti ruginya di bawah Jumlah BPHTBnya = Rp. 22.000.000 + Rp 14.000.000 pelayanan lelang Negara yang menyalahi
NJOP = Rp. 36.000.000 ketentuan diatas, dikenakan sanksi administratif
 Perolehan hak sebagai pengganti atas
berupa denda Rp.7.500.000 (tujuh juta lima ratus
pembebasan untuk kepentingan umum E. Saat terutang BPHTB ribu rupiah) untuk setiap pelanggaran.
 BUMD yang memperoleh hak atas tanah [

dan/atau bangunan dari Pemda Saat terutangnya BPHTB ditetapkan, yakni: 5. Sebagai Pelaporan PPAT/Pejabat Lelang serta
 PerolehaN Hak atas Tanah dan Bangunan yang 1. Waris: sanksinya
tidak berfungsi lagi seperti semula disebabkan Sejak tanggal yang bersangkutan mendaftarkan 6. Bukti pembayaran dimaksud adalah berupa SSPD
bencana alam. peralihan haknya ke kantor pertanahan BPHTB yang telah divalidasi oleh:
- Maksimum 75% dari pajak yang terutang, 2. Peralihan hak karena pelaksanaan putusan a. Bank tempat pembayaran
untuk: hakim: b. Dinas
Wajib Pajak merupakan veteran, PNS, TNI, POLRI, Sejak tanggal putusan pengadilan mempunyai
Pensiunan PNS, Purnawirawan TNI/POLRI dan kekuatan hukum tetap
jandanya yang memperoleh hak rumah dinas H. Validasi BPHTB oleh DIPENDA Kab. Bogor
3. Penunjukan pembeli dalam lelang:
pemerintah dan menghuni rumah dinas tersebut.
Sejak tanggal penunjukkan pemenang lelang. 1. DIPENDA wajib meneliti setiap pembayaran BPHTB
- Maksimum100% dari pajak yang terutang, 4. Perolehan hak lainnya: oleh Wajib Pajak. Yang selanjutnya divalidasi setelah
untuk: Sejak tanggal dibuat dan ditandatangani akta penelitian selesai.
KORPRI dalam rangka pengadaan perumahan bagi
anggota KORPRI F. Pembayaran BPHTB 2. Dokumen pendukung yang harus disampaikan oleh
WP kepada DIPENDA untuk mendapatkan validasi
1. WP membayar BPHTB dengan menggunakan SSPD
2. Cara Perhitungan adalah:
BPHTB
a. Formulir permohonan penelitian SSPD BPHTB
Cara Perhitungan : (NJOP-NPOPTKP)x tarif pajak 2. Pembayaran dapat dilakukan di BJB dan BRI b. Fotokopi identitas WP
Tarif Pajak : 5% 3. Loket Pembayaran atau Bank setelah menerima c. Surat kuasa dari WP dan fotocopy identitas
pembayaran dari WP melakukan validasi penerima kuasa WP (bila dikuasakan)
Contoh Perhitungan BPHTB pembayaran SSPD BPHTB dalam bentuk d. Fotocopy NPWPD bagi wajib pajak badan
Seorang ayah menghibahkan sebidang tanah seluas pembubuhan tandatangan stempel bank. e. SSPD BPHTB dan bukti setor BPHTB yang telah
1.500m2 kepada anaknya. Harga pasaran tanah di 4. Jika BPHTB terutang bernilai NIHIL, maka formulir divalidasi oleh Bank.
SSPD BPHTB cukup ditandatangani oleh WP dan
f. Akta peralihan hak atau dokumen legal
perolehan hak lainnya/ surat pernyataan
kesepakatan peralihan hak.
g. Dokumen lain yang diperlukan.
3. Berkas permohonan disampaikan kepada petugas
penerimaan berkas di Gedung Pelayanan PBB dan
BPHTB DIPENDA kab Bogor, untuk diperiksa
kelengkapannya.
4. Berkas yang sudah lengkap kemudian diteliti oleh
Seksi Verifikasi BPHTB, yang mencakup:
Pajak
a. Mencocokan NOP yg tercantum dalam SSPD
BPHTB dengan NOP yg tercantum dalam SPPT
dan STTS PBB
b. Mencocokan besarnya NJOP bumi dan/atau
Daerah
BEA PEROLEHAN HAK ATAS
TANAH DAN BANGUNAN
bangunan per M2 yg dicantumkan dalam SSPPD (BPHTB)
dengan NOP bumi dan/atau bangunan per M2
pada basis data PBB
c. Meneliti kebenaran perhitungan BPHTB yang
meliput komponen NPOP, NPOPTKP, tarif,
pengenaan atas objek tertentu, besarnya BPHTB
terutang, dan BPHTB yang harus dibayar
d. Meneliti kebenaran perhitungan BPHTB yang
telah dibayar, termasuk besarnya pengurangan
yang dihitung sendiri.
5. Lamanya penelitian adalah 3 hari kerja smpai dengan
7 hari kerja jika perlu dilakukan verifikasi lapangan.
6. Berkas yang sudah diteliti dan sudah sesuai dengan
ketentuan selanjutnya di validasi oleh pejabat
berwenang.
PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR
7. WP selanjutnya dapat mengambil berkas yang sudah DINAS PENDAPATAN DAERAH
divalidasi pada loket pengambilan berkas. Jl. Jalan Raya Tegar Beriman– Cibinong
Telp (021) 87912442, Fax (021) 87906550
Atau dapat dilihat pada bagan dibawah: Http : www.dispenda.bogorkab.go.id
Email : disipenda.bogorkab@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai