Uraian Permasalahan (sebagaimana diuraikan dalam nota dinas Direktur Pemeriksaan dan Penagihan
nomor ND-548/PJ.04/2012 tanggal 19 Juni 2012).
a.
Penggabungan skp PPN/PPnBM
1)
Bahwa dalam pelaksanaan pemeriksaan ditemukan adanya usulan produk hukum
berupa satu buah skp untuk jenis pajak PPN/PPnBM yang merupakan gabungan dari
beberapa masa pajak.
2)
Hal yang mendasari perlakuan tersebut adalah pasal 1 KMK-465/KMK.01/1987 tentang
Pedoman Penerbitan Surat Ketetapan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan
Atas Barang Mewah Serta Penghitungan Sanksi Administrasi Berupa Bunga yang
menyatakan bahwa PPN dan PPnBM yang kurang atau tidak dibayar untuk 1 (satu)
Masa Pajak atau lebih sepanjang tidak melampaui 1 (satu) tahun takwim atau tahun
buku dapat ditagih dengan 1 (satu) Surat Ketetapan Pajak sebagaimana dimaksudkan
dalam Pasal 13 ayat (1) Undang-undang Nomor 6 TAHUN 1983.
b.
Penegasan (sebagaimana diuraikan dalam nota dinas Direktur Peraturan Perpajakan I nomor
ND-562/PJ.02/2013 tanggal 8 Mei 2013)
a.
Status Keputusan Menteri Keuangan Nomor 465/KMK.01/1987 dan Surat Edaran Direktur
Jenderal Pajak Nomor SE-32/PJ.3/1988
Tata cara penerbitan skp telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 23/PMK.03/2008
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 83/PMK.03/2010 dan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-05/PJ/2009 tentang Prosedur Penerbitan Surat
Ketetapan Pajak.
Sesuai dengan asas hukum Lex posterior derogat legi priori, maka Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 465/KMK.01/1987 dan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-32/PJ.3/1988
tidak berlaku dengan terbitnya ketentuan baru yang sejenis.
b.
c.
Direktur,
ttd.
Dadang Suwarna
NIP 195811061982031001
Tembusan :
1.
Direktur Peraturan Perpajakan I
2.
Para Kepala Kantor Wilayah DJP di seluruh Indonesia
3.
Para Kepala Kantor Pelayanan Pajak di seluruh Indonesia