AKUNTANSI
AKUNTANSI PAJAK/
KEUANGAN/AKUNTANSI
AKUNTASI FISKAL
KOMERSIL
DASAR PENCATATAN
MELIPUTI
£ Harta
£ Kewajiban
£ Modal
£ Penghasilan dan Biaya
£ Harga Perolehan dan Penyerahan Barang/Jasa
PENGECUALIAN
WP ORANG PRIBADI
YG MELAKUKAN WP ORANG PRIBADI
KEGIATAN USAHA/ YG TIDAK MELAKUKAN
PEKERJAAN BEBAS
KEGIATAN USAHA
ATAU
PEKERJAAN BEBAS
YG DIPERBOLEHKAN MENGHITUNG
PENGHASILAN NETO DGN
MENGGUNAKAN NORMA
PENGHITUNGAN PENGHASILAN
NETO
PERUBAHAN TAHUN BUKU
DAN ATAU METODE PEMBUKUAN
Pasal 28 ayat (6) UU KUP stdd UU No. 7 Tahun 2021
PERUBAHAN
METODE PEMBUKUAN
£ Pengakuan Penghasilan & biaya
TAHUN BUKU £ Metode Penyusutan Aktiva Tetap
£ Metode Penilaian Persediaan
WP DALAM RANGKA
n PMA
n KONTRAK KARYA
n KONTRAK BAGI HASIL
n BUT
n WP yang mempunyai afiliasi dengan
perusahaan di LN
DILAKUKAN DI INDONESIA
SELAMA 10 TAHUN
Berlaku juga bagi wakil, kuasa, pegawai WP yg menyuruh/turut serta/ menganjurkan/ membantu
melakukan tindak pidana perpajakan - Pasal 43 ayat (1)
2. Laporan Keuangan Fiskal,
Rekonsiliasi, Kerugian, Kredit Pajak
MAPPING
PENGHASILAN
KOREKSI POSITIF
Beban
(Komersil/Akuntansi)
over under
TAXABILITY – DEDUCTABILITY
NON TAXABILITY – NON DEDUCTABILITY
AKUNTANSI
PAJAK
PERBEDAAN
Pajak Tangguhan :
Aktiva/Kewajiban
Beban/pendapatan
Permanen Temporer
Rekonsiliasi Fiskal
26
REKONSILIASI FISKAL
PPh Badan
LABA FISKAL
(PENGHASILAN KENA PAJAK)
PPh TERUTANG XX
KREDIT PAJAK
7 Entertainment
Daftar Nominatif - SE-27/PJ.22/1986; PP55/2022
Tidak ada Daftar Nominatif + SE-27/PJ.22/1986; PP 55/2022
Tabel Rekonsiliasi Fiskal (2)
KOREKSI FISKAL
No JENIS BIAYA KETERANGAN
POSITIF (NEGATIF)
20 PPh-21
Tunjangan - Objek PPh 21
Ditanggung Perusahaan + natura/kenikmatan, Ps.9 (1)e jo.PP55/2022
21 Pembagian Beras - natura/kenikmatan, ps.9(1e) jo. PP55/2022
22 Promosi - Ps. 6 ayat (1) huruf a
23 Pameran - Ps. 6 ayat (1) huruf a
24 Prangko - Ps. 6 ayat (1) huruf a
25 Penelitian Ps. 6 ayat (1) huruf a
dilakukan di Indonesia - Ps. 6 ayat (1) huruf f
dilakukan di LN + Ps. 6 ayat (1) huruf f
26 Profesional fee-DN - Ps. 6 ayat (1) huruf a
27 Profesional fee-LN - Ps. 6 ayat (1) huruf a
Tabel Rekonsiliasi Fiskal (4)
KOREKSI FISKAL
No JENIS BIAYA KETERANGAN
POSITIF (NEGATIF)
DIPOTONG/
DIPUNGUT OLEH DISETOR SENDIRI
PIHAK LAIN
Ps 22 Ps 23 Ps 24 Ps 25
q Impor q Dividen q Penghasilan q Angsuran PPh
q Transaksi dengan q Jasa/Sewa Luar Negeri yang Disetor
Bendaharawan q Lainnya (Jika Ada) Sendiri
q Industri Tertentu,
mis. Industri Kertas,
Otomotif, dll.
TARI F PPh (WP BADAN) TAHUN 2020 - 2021
No Lapisan Omset Tarif Dasar
P PPh
A
S 1 s.d 4,8 M *) 11% Pasal 31E ayat(1)
A 2 di atas 4,8 M s.d. 50 M Pasal 31E ayat(1)
L
a) s.d. 4,8 M 11% (4,8 M / Total Omset) x PKP
17
& b) Di atas 4,8 M s.d. 50 M 22% Sisa PKP
31E
3 di atas 50 miliar 22% Pasal 17 ayat (1) huruf b
Kredit Pajak
• Di dalam formulir 1771-III, tercantum kredit pajak atau uang muka pajak yang dapat dimanfaatkan oleh
Wajib Pajak badan untuk mengurangi beban PPh Badan.
• Jika Utang PPh Badan < uang muka PPh, akan ada kelebihan PPh sesuai Pasal 28A UU PPh.
• Jika Utang PPh Badan > uang muka PPh, harus ada penyetoran tahunan sesuai Pasal 29 UU
PPh
• Pasal 20 UU PPh:
(1) Pajak yang diperkirakan akan terutang dalam suatu tahun pajak, dilunasi oleh Wajib Pajak dalam
tahun pajak berjalan melalui pemotongan dan pemungutan pajak oleh pihak lain, serta
pembayaran pajak oleh Wajib Pajak sendiri.
(3) Pelunasan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan angsuran pajak yang boleh
dikreditkan terhadap Pajak Penghasilan yang terutang untuk tahun pajak yang bersangkutan,
kecuali untuk penghasilan yang pengenaan pajaknya bersifat final.
167
Kredit Pajak
Setoran Restitusi
PPh Ps 29 PPh Ps 28
PT = PPh Terutang
KP = Kredit Pajak
Laporan Keuangan Lampiran SPT
q Neraca (Laporan Posisi Keuangan)
q Perhitungan Laba – Rugi (Laporan Laba-Rugi Komprehensif)
q Daftar Penyusutan Aset Tetap
q Perhitungan Kompensasi Kerugian (jika ada)
q Perhitungan Kredit Pajak Luar Negeri (jika ada)
CATATAN:
Apabila laporan keuangan diaudit oleh KAP,
laporan keuangan yang dilampirkan adalah laporan keuangan audited
Data yang Dibutuhkan
q Dokumen Transaksi
q Jurnal Umum (General Journal)
q Buku Besar (Ledger)
q Neraca Saldo (Trial Balance)
q Neraca Lajur/Kertas Kerja (Worksheets)
q Laporan Keuangan (Financial Statement – Neraca & Laba Rugi)
q Buku Penjualan,
q Buku Pembelian,
q Buku Kas,
q Buku Bank dan Rekening Koran
q Daftar Penyusutan dan Amortisasi
q Kartu Persediaan
q DLL
3. Critical point dalam pengisian SPT
RISIKO PERPAJAKAN, PELUANG SPT DIPERIKSA
KOREKSI FISKAL
PENENTUAN PKP
(penghasilan kena pajak)
• Perbaikan • Pelepasan
Overhaul Aset
• Membangun Sedan/HP
Sendiri
Penentuan Harga
NSB Fiskal
Perolehan
www.pajak.go.id
Software Komputer & Komputer
Amortisasi & Penyusutan
Dibebankan Sekaligus
Program Aplikasi Umum adalah program yang dapat dipergunakan oleh pengguna (users)
umum untuk memproses berbagai pekerjaan dengan komputer
Amortisasi Kelompok 1
Program Aplikasi Khusus adalah program yang dirancang khusus untuk keperluan
otomatisasi sistem administrasi, pekerjaan atau kegiatan usaha tertentu, seperti dibidang
perbankan, pasar modal, perhotelan, rumah sakit atau penerbangan
Jika ada up grade, maka hitung NSB Fiskalnya kemudian ditambahkan biaya
up grade dan diamortisasi dari awal
KMK.138/KMK.03/2002 Yang menyebutkan komputer, printer dan sejenisnya dimasukan
dalam Kelompok I atau 4 tahun.
bidang usaha kehutanan, Kel (4), bidang usaha perkebunan tanaman keras (Kel 4) ,
bidang usaha peternakan (Kel 2) sesuai PER 21/PJ/2012
PENENTUAN KELOMPOK HARTA TIDAK BERWUJUD DISERAHKAN KEPADA MANAJEMEN YANG KEMUDIAN MASA MANFAATNYA
DISESUAIKAN DENGAN KELOMPOK TERDEKAT PADA KELOMPOK HARTA TAK BERWUJUD UU PPh
www.pajak.go.id
Penyesuaian Ketentuan Penyusutan & Amortisasi
Pasal 11 & 11 A UU PPh
Pasal Terdampak
• Pasal 11 ayat (6a) dan Pasal 11A ayat (2a) ditambahkan
• Pasal 11 ayat (7) dan Pasal 11A ayat (1a) diubah
• Pasal 11 ayat (11) dihapus
www.pajak.go.id
Biaya Bersama (Joint Cost)
Pendapatan Final & Non Final Pasal 27 PP 94/2010
38
DEBT EQUITY RATIO
( PMK No. 169/PMK.010/2015 )
DER
Pembatasan Biaya Pinjaman Thin Capitalisation
• Pembatasan jumlah biaya pinjaman yang dapat
Saat ini diatur dengan metode penentuan tingkat
dibebankan untuk keperluan penghitungan pajak perbandingan tertentu antara utang dan modal sesuai
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) PMK-169/PMK.010/2015 dan Perdirjen PER-25/PJ/2017
huruf g dilakukan oleh Menteri menggunakan: • Perbandingan Utang/Modal paling tinggi 4:1
• Sudah berjalan sejak tahun pajak 2016 dan kini
• metode penentuan tingkat perbandingan tertentu
diperlakukan sebagai dasar hukum dalam proses
antara utang dan modal; pemeriksaan.
• metode penetapan persentase tertentu dari biaya
pinjaman dibandingkan dengan pendapatan usaha
EBITDA
sebelum dikurangi biaya pinjaman, Pajak
Penghasilan, penyusutan, dan amortisasi; atau Earning Stripping
• metode lainnya.
metode penetapan persentase tertentu dari biaya
pinjaman dibandingkan dengan pendapatan usaha
• Ketentuan mengenai penentuan dan tata cara
sebelum dikurangi biaya pinjaman, Pajak Penghasilan,
penerapan penggunaan metode untuk pembatasan
penyusutan, dan amortisasi (EBITDA) belum diatur
jumlah biaya pinjaman sebagaimana dimaksud
dalam PMK dan sedang dalam proses penyusunan
pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Menteri Pembatasan biaya pinjaman diharapkan dapat
dikenakan atas EBITDA (berbasis profitabilitas
Pasal 42 perusahaan)
#KemenkeuTepercaya
Pinjaman Tanpa Bunga
Penerapan PKKU Bunga Pinjaman
Apabila pinjaman yang diterima oleh WP berbentuk PT dari PEMEGANG SAHAMNYA tidak
memenuhi 4 ketentuan, atas pinjaman tersebut TERUTANG BUNGA dengan tingkat suku
bunga wajar Pasal 12 PP 94 Tahun 2010
www.pajak.go.id
BIAYA BUNGA PINJAMAN
Biaya bunga pinjaman merupakan bunga yang dikenakan oleh bank atas
pinjaman WP. WP yang membayar bunga atas pinjaman yang bukan berasal
dari bank wajib memotong PPh 23 atas bunga yang dibayar
SE-46/PJ.4/1995
Diakui seluruhnya meskipun (RP) lebih kecil / sama dengan RD atau RP
lebih besar dari RD, apabila dapat dibuktikan bahwa :
a. Deposito berasal dari laba ditahan atau setoran modal, atau
b. Deposito merupakan suatu kewajiban menurut ketentuan yang berlaku
Bunga pinjaman seluruhnya dikoreksi (seluruhnya non deductable expenses)
apabila rata-rata pinjaman (RP) sama besar/lebih kecil dari rata-rata deposito
(RD). RP ≤ RD
Apabila rata-rata pinjaman lebih besar dari rata-rata deposito (RP > RD),
bunga yang deductible (dapat dibiayakan) adalah bunga atas selisih rata-rata
pinjaman dikurangi rata-rata deposito
Dikecualikan dari penerapan SE-46
• Dana pinjaman tsb ditempatkan dalam bentuk
rekening giro
• Adanya keharusan untuk menempatkan dana
dalam bentuk deposito, misal cadangan dana
Reklamas
• Dapat dibuktikan bahwa deposito dan atau
tabungan tsb berasal dari tambahan modal atau
sisa laba setelah pajak
Contoh
Tahun 2019 PT ABC meminjam uang sebesar 200 juta.
Bunga bank 20%. Schedule penarikan pinjaman sbb:
• bulan
• Februari sebesar Rp 125 juta
• bulan Juni sebesar Rp 25 juta
• bulan Agustus sebesar Rp 50 juta
Selain itu PT ABC juga mempunyai deposito sbb:
• Feb – Maret sebesar Rp 25 juta
• Apr – Agt sebesar Rp 46 juta
• Sep – Des sebesar Rp 50 juta
Pembebanan bunga pinjaman selama masa konstruksi dari aktiva tetap pada
dasarnya untuk pembangunan gedung dikapitalisir dalam harga perolehan gedung
tersebut yang akan disusutkan sesuai dengan ketentuan Pasal 11 UU PPh tahun 1984.
Pembebanan bunga pinjaman selama masa konstruksi dari gedung atau rumah sebagai
barang dagangan (inventory) harus digabungkan dalam perhitungan harga pokok
gedung tersebut yaitu sebagai komponen dari biaya langsung dalam menghitung laba
bruto usaha
Jika setelah gedung tersebut selesai/siap dipasarkan dimana harga pokoknya sudah jelas
WP masih membayar bunga pinjaman tersebut, maka bunga pinjaman tersebut dapat
dibebankan langsung pada tahun yang bersangkutan.
PIUTANG TAK TERTAGIH
[PMK.no. 207/PMK.02/2015 ]
Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dapat mengurangi
penghasilan , dengan syarat :
1. telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial;
2. wp harus menyerahkan daftar piutang yg tdk dapat ditagih kepada
djp; dan
3. Piutang yang nyata-2 tidak dapat ditagih tersebut: telah diserahkan
perkara penagihannya kepada PN / instansi pemerintah yang
menangani piutang negara atau adanya perjanjian tertulis mengenai
penghapusan piutang / pembebasan utang antara kreditur dan
debitur; dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus; atau
adanya pngakuan penghapusna utang dari debitur
BIAYA PEMASARAN / PROMOSI
Dalam hal Promosi dilakukan dalam bentuk sampel produk, besarnya biaya yang dapat
dikurangkan dari penghasilan bruto adalah sebesar harga pokok sampel produk yang
diberikan sepanjang belum dibebankan dalam perhitungan HPP.
TIDAK TERMASUK BIAYA PROMOSI
[ PMK.No. 02/PMK.02/2010 ]
71
DAFTAR NOMINATIF BIAYA PROMOSI
PMK.No. 02/PMK.02/2010 jo. PP 55/2022
73
Perlakuan Biaya Entertainment
Di buat daftar nominatif dan dilampirkan dalam SPT tahunan PPh Badan.
Dalam hal belum ada pada saat menyampaikan SPT tetap dapat dibiayakan
sepanjang daftar nominatif ada pada saat diperiksa.
BIAYA SUMBANGAN (DAPAT DIBIAYAKAN)
Pasal 6 ayat 1 UU PPh; PP 93/2010; PP12/2020
PP no. 12/2020
Sumbangan dalam rangka penanggulangan Covid-19 dapat dijadikan pengurang
sepanjang mengikuti aturan di PP 93/2010
Biaya Riset dan Pengembangan
Biaya
BiayaRiset
Risetdan
danPengembangan
PengembanganMenurut
MenurutKetentuan
KetentuanPerpajakan
Perpajakan
• Sesuai dengan Pasal 6 ayat (1) huruf f UU PPh, besarnya Penghasilan Kena
Sesuai dengan Pasal 6 ayat (1) huruf f UU PPh, besarnya Penghasilan Kena
Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap ditentukan
Pajak bagi Wajib
berdasarkan Pajak dalam
penghasilan brutonegeri dan di
dikurangi bentuk usahadengan
antaranya tetap ditentukan
biaya
berdasarkan
penelitian danpenghasilan
pengembanganbruto dikurangi di
perusahaan antaranya
yang dengan
dilakukan biaya
di Indonesia.
• penelitianjumlahnya
Sepanjang dan pengembangan
wajar untukperusahaan
menemukan yang dilakukan
teknologi ataudisistem
Indonesia.
baru
bagi pengembangan
Sepanjang jumlahnyaperusahaan,
wajar untukbiaya tersebut teknologi
menemukan boleh dibebankan sebagai
atau sistem baru
biaya
bagi perusahaan.
pengembangan perusahaan, biaya tersebut boleh dibebankan sebagai
• Dibebankan langsung atau dengan skema amortisasi sesuai ketentuan
biaya perusahaan.
• Dibebankan langsung atau dengan skema amortisasi sesuai ketentuan
Sumbangan dan Bantuan
Contoh:
• Penghasilan neto fiskal Wajib Pajak tahun lalu adalah
Rp60.000.000.000,00 maka jumlah sumbangan yang dapat dikurangkan
dari penghasilan bruto yaitu maksimal 5% (lima persen) atau sebesar
Rp3.000.000.000,00.
• Apabila Wajib Pajak memberikan sumbangan sebesar
Rp5.000.000.000,00 maka yang dapat dikurangkan dari penghasilan
bruto hanya sebesar Rp3.000.000.000,00.
PEMBAYARAN KEPADA KANTOR PUSAT
YANG TIDAK DIPERBOLEHKAN
DIBEBANKAN SEBAGAI BIAYA
Apabila terjadi pengalihan harta yang memenuhi syarat bantuan, sumbangan, dan
hibah (Bukan Objek PPh) yang berupa harta berwujud, maka jumlah NSB harta
tersebut tidak boleh dibebankan sebagai kerugian bagi pihak yang mengalihkan.
Untuk harta amnesti (tidak dapat disusutkan) atau telepon seluler dan Kendaraan
Perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaannya (disusutkan
50%) dalam perhit. NSB Fiskal, akumulasi penyusutan tetap dihitung 100%.
Pengalihan Aset Tetap
Nilai sisa buku diakui sebagai kerugian,
dan nilai penjualan atau nilai
penggantian asuransi diakui sebagai
penghasilan.
12
Harga Perolehan atau Harga Penjualan
dalam hal terjadi Jual Beli
13
Jual Beli Aset Tetap
Jumlah yang
sebenarnya/ Jumlah yang
sesungguhnya seharusnya
dikeluarkan dikeluarkan
16
Pertukaran Aset Tetap
PSAK UU PPh
memiliki
substansi
komersial;
T atau
Book nilai wajar dapat HP = H. pasar aktiva
Value diukur secara yg diterima
andal.
GAIN (LOSS )
Market Value
Pertukaran
Pertukaran Aset Tetap
Nilai perolehan atau nilai penjualan dalam hal terjadi tukar menukar harta adalah
jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau diterima berdasarkan harga pasar.
Misalnya,
PT A (Rp) PT B (Rp)
Uraian
(Harta X) (Harta Y)
Nilai sisa buku 10.000.000 12.000.000
Harga Pasar 20.000.000 20.000.000
19
Sumbangan/hibah
20
PSAK 10
Transaksi Mata Uang Asing
Biaya Riset dan Pengembangan (1)
• Pencatatan adalah mata uang fungsional
• Transaksi yang didenominasi atau membutuhkan
penyelesaian dalam suatu mata uang asing misalnya
membeli atau menjual barang atau jasa, meminjam atau
meminjamkan dana, memperoleh atau melepaskan aktiva,
menimbulkan atau melunasi kewajiban dan yang lainnya
• Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan
menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi
Pelaporan
Biaya Akhir
Riset dan Tahun
Pengembangan
• Pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing
dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs
tanggal neraca. Apabila terdapat kesulitan dalam menentukan kurs
tanggal neraca, maka dapat digunakan kurs tengah Bank
Indonesia sebagai indikator yang obyektif;
• Pos non-moneter tidak boleh dilaporkan dengan menggunakan
kurs tanggal neraca tetapi tetap harus dilaporkan dengan
menggunakan kurs tanggal transaksi; dan
• Pos non-moneter yang dinilai dengan nilai wajar dalam mata uang
asing harus dilaporkan dengan menggunakan kurs yang berlaku
pada saat nilai tersebut ditentukan
LabaBiaya RisetKurs
Rugi Selisih danMata
Pengembangan
Uang Asing
Kerugian selisih kurs karena fluktuasi kurs, maka pembebanan
dilakukan sesuai sistem pembukuan yang dianut dan taat asas.
Jika sistem pembukuan berdasarkan kurs tetap, maka rugi selisih
kurs diakui saat terjadi realisasi
Jika WP menggunakan sistem pembukuan berdasarkan kurs
Tengah Bank Indonesia atau kurs yang sebenarnya berlaku pada
akhir tahun, pembebanan dilakukan pada setiap akhir tahun
berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia atau kurs yang berlaku
pada akhir tahun
Keuntungan yang diperoleh dari fluktuasi kurs diakui
berdasarkan sistem pembukuan yang dianut dan sesuai SAK
yangberlaku di Indonesia
UU No. 10/1994;
UU no. 36/2008
Laba Rugi Selisih Kurs
Pasal 9 ayat (2) & (3) PP 94/2010
Keuntungan atau kerugian selisih kurs mata uang asing yang berkaitan langsung dengan usaha Wajib
Pajak yang:
a. dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final; atau
b. tidak termasuk objek pajak,
tidak diakui sebagai penghasilan atau biaya
Keuntungan atau kerugian selisih kurs mata uang asing yang tidak berkaitan langsung dengan usaha
Wajib Pajak yang:
a. dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final; atau
b. tidak termasuk objek pajak,
diakui sebagai penghasilan atau biaya sepanjang biaya tersebut dipergunakan untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan (3M)
Contoh :
Sewa Guna Usaha
KMK-1169/KMK.01/1991
Lessee selama masa sewa-guna-usaha, tidak boleh melakukan penyusutan atas barang
modal yang disewa-guna-usaha, sampai saat lessee menggunakan hak opsi
untuk membeli
Setelah lessee menggunakan hak opsi untuk membeli barang modal tersebut, lessee
melakukan penyusutan dan dasar penyusutannya adalah nilai sisa (residual value)
barang modal yang bersangkutan;
Pembayaran sewa-guna-usaha yang dibayar atau terutang oleh lessee kecuali
pembebanan atas tanah, merupakan biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan
bruto lessee sepanjang transaksi sewa-guna-usaha tersebut memenuhi ketentuan
NATURA DAN KENIKMATAN
PP 55/2022
Natura/Kenikmatan PMK-167/PMK.03/2018
Pemberian natura dan kenikmatan adalah:
a. Pemberian atau penyediaan makanan dan/atau minuman bagi seluruh Pegawai Penetapan daerah
yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan. tertentu WP mengajukan
b. Penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan yang diberikan permohonan kepada
berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan di daerah tertentu dalam rangka DJP berlaku 5 tahun &
menunjang kebijakan pemerintah untuk mendorong pembangunan di daerah perpanjangan 5 tahun
tersebut.
Penggantian atau imbalan diberikan berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan adalah sarana dan
fasilitas di lokasi kerja untuk Pegawai dan keluarganya berupa:
a. tempat tinggal, termasuk perumahan;
b. pelayanan kesehatan;
c. pendidikan;
d. peribadatan;
e. pengangkutan; dan/atau
f. olahraga tidak termasuk golf, power boating, pacuan kuda, dan terbang layang,
sepanjang sarana dan fasilitas tersebut tidak tersedia, sehingga pemberi kerja harus menyediakannya sendiri.
www.pajak.go.id
Natura/Kenikmatan
Pemberian natura dan kenikmatan adalah:
c. Pemberian natura dan kenikmatan yang merupakan keharusan (keamanan atau
PMK-167/PMK.03/2018
keselamatan pekerja yang diwajibkan oleh Instansi Pemerintah yang
membidangi urusan ketenagakerjaan
Pemberian natura dan kenikmatan yang merupakan Pengeluaran untuk pemberian natura dan
keharusan dalam pelaksanaan pekerjaan kenikmatan berupa kendaraan pegawai
sebagai sarana keselamatan kerja atau karena sifat tertentu, dibebankan dengan ketentuan
pekerjaan tersebut mengharuskannya meliputi sebagai berikut:
pemberian atau penyediaan: ▪ atas perolehan dan perbaikan besar
a. pakaian dan peralatan untuk keselamatan kerja; melalui penyusutan sebesar 50% dari
b. pakaian seragam petugas keamanan; jumlah penyusutan;
c. sarana antar jemput Pegawai;
▪ atas biaya pemeliharaan atau
d. penginapan untuk awak kapal dan yang sejenisnya;
dan/atau perbaikan rutin dibebankan sebesar
e. kendaraan yang dimiliki & dipergunakan 50% dari jumlah biaya pemeliharaan
perusahaan untuk pegawai tertentu karena atau perbaikan rutin pada tahun terjadinya
jabatan/pekerjaannya. pengeluaran.
www.pajak.go.id
Ketentuan Pemberian Natura/Kenikmatan
PMK-83/PMK.03/2009 jo PER - 51/PJ/2009
Natura
Imbalan berupa barang 1 Makanan/minuman/bahan makanan/ bahan
Contoh : Pemberian mobil ex-dinas minuman bagi seluruh pegawai
2. Natura/Kenikmatan di daerah tertentu
3. Natura/Kenikmatan untuk keharusan pekerjaan
Kenikmatan 4. Natura/Kenikmatan dari APBN/D/Desa
Imbalan berupa fasilitas/pelayanan 5. Natura/Kenikmatan dengan Jenis dan/atau
Contoh: Fasilitas mobil dinas batasan tertentu
Diberikan terkait hubungan pekerjaan atau jasa
Biaya Pemberian natura/kenikmatan dapat dikurangkan dari penghasilan bruto (deductible) sepanjang
merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan
#KemenkeuTepercaya www.pajak.go.id
Perlakuan Perpajakan atas Penggantian atau Imbalan dalam Bentuk 36
#KemenkeuTepercaya www.pajak.go.id
PP 55 / 2022
Contoh:
PT PQR berdiri April 2021.
Ia menggunakan Tahun Buku April 2021 - Maret 2022
= April - Desember 2021 Berlaku Ketentuan N/K yg lama,,,
= Januari - Maret 2022 Berlaku Ketentuan N/K = UU HPP jo. PP 55/2022
N/K tersebut = Taxable Namun Tidak Perlu Dilakukan Pemotongan PPh 21
N/K tersebut = Taxable Di SPT Tahunan Orang Pribadi (Self Asessment)
= Maret - Desember 2022 Berlaku Ketentuan N/K = UU HPP jo. PP 55/2022
N/K tersebut = Taxable Namun Tidak Perlu Dilakukan Pemotongan PPh 21
N/K tersebut = Taxable Di SPT Tahunan Orang Pribadi (Self Asessment)
= 2023,,, dst,,,, Berlaku Ketentuan N/K = UU HPP jo. PP 55/2022
N/K tersebut = Taxable & Dilakukan Pemotongan PPh 21
Contoh:
PT STU berdiri Januari 2022.
Ia menggunakan Tahun Buku Januari - Desember 2022
= Januari - Desember 2022 Berlaku Ketentuan N/K = UU HPP jo. PP 55/2022
N/K tersebut = Taxable Namun Tidak Perlu Dilakukan Pemotongan PPh 21
N/K tersebut = Taxable Di SPT Tahunan Orang Pribadi (Self Asessment)
= 2023,,, dst,,,, Berlaku Ketentuan N/K = UU HPP jo. PP 55/2022
N/K tersebut = Taxable & Dilakukan Pemotongan PPh 21
Contoh:
PT VWX berdiri April 2022.
Ia menggunakan Tahun Buku April 2022 - Maret 2023
= April - Desember 2022 Berlaku Ketentuan N/K = UU HPP jo. PP 55/2022
N/K tersebut = Taxable Namun Tidak Perlu Dilakukan Pemotongan PPh 21
N/K tersebut = Taxable Di SPT Tahunan Orang Pribadi (Self Asessment)
= Januari - Maret 2023,,,, Berlaku Ketentuan N/K = UU HPP jo. PP 55/2022
N/K tersebut = Taxable & Dilakukan Pemotongan PPh 21
= April - Desember 2023,,,, Berlaku Ketentuan N/K = UU HPP jo. PP 55/2022
N/K tersebut = Taxable & Dilakukan Pemotongan PPh 21
= 2024,,, dst,,,, Berlaku Ketentuan N/K = UU HPP jo. PP 55/2022
N/K tersebut = Taxable & Dilakukan Pemotongan PPh 21
Contoh:
PT YZA berdiri Oktober 2022.
Ia menggunakan Tahun Buku Oktober 2022 - September 2023
= Oktober - Desember 2022 Berlaku Ketentuan N/K = UU HPP jo. PP 55/2022
N/K tersebut = Taxable Namun Tidak Perlu Dilakukan Pemotongan PPh 21
N/K tersebut = Taxable Di SPT Tahunan Orang Pribadi (Self Asessment)
= Januari - September 2023,,,, Berlaku Ketentuan N/K = UU HPP jo. PP 55/2022
N/K tersebut = Taxable & Dilakukan Pemotongan PPh 21
= Oktober - Desember 2023,,,, Berlaku Ketentuan N/K = UU HPP jo. PP 55/2022
N/K tersebut = Taxable & Dilakukan Pemotongan PPh 21
= 2024,,, dst,,,, Berlaku Ketentuan N/K = UU HPP jo. PP 55/2022
N/K tersebut = Taxable & Dilakukan Pemotongan PPh 21
PP 55/2022
PENENTUAN NILAI ?
CONTOH:
1. KANTOR dipakai sebagai Rumah dinas Direksi
apakah harga perolehan yang disusutkan/diamortisasi?
atau senilai harga sewa yang wajar?
Jika di SEWA untuk rumah dinas direksi, apakah harus dipotong ke direksi
atau ke Pihak Pemilik?
2. Penghargaan dalam bentuk barang yang diterima, voucher jalan-jalan, PPh 21 Ditanggung
Perusahaan. Bagaimana penentuan nilai? Sesuai dengan biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan kenikmatan tersebut
3. Kendaraan yang nilai buku sudah nol dan diberikan ke karyawan, bagaimana penentuan
nilai, maka seharusnya sebesar NILAI PASAR
4. Kendaraan kantor yang dipakai oleh karyawan tertentu? Bagaimana penentuan nilai?
= biaya yang seharusnya dikeluarkan contoh: maintenance, repair, pajak, BBM dll
NATURA DAN KENIKMATAN YANG DI TERIMA DI TAHUN 2022
WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI MELAPORKAN LANGSUNG DI SPT TAHUNAN ORANG PRIBADI
TAHUN 2022, APABILA DI 2022 BELUM DILAKUKAN PEMOTONGAN PPh 21
HALAMAN 2 LAMPIRAN - I
FORMULIR 2 0
TAHUN PAJAK
SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
1770 - I • BEBAS
PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI DARI USAHA DAN/ATAU PEKERJAAN
BAGI WAJIB PAJAK YANG MENYELENGGARAKAN PENCATATAN
s.d
KEMENTERIAN KEUANGAN RI • PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN BL
TH
TH BL
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK • PENGHITUNGAN PENGHASILAN DALAM NEGERI LAINNYA PEMBUKUAN PENCATATAN
PERHATIAN :
• SEBELUM MENGISI BACALAH PETUNJUK PENGISIAN
• •
ISI DENGAN HURUF CETAK / DIKETIK DENGAN TINTA HITAM BERI TANDA " X " DALAM (KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI
NPWP :
1 BUNGA
2 ROYALTI
3 SEWA
Laporkan NK di bagian
4 PENGHARGAAN DAN HADIAH penghasilan lainnya
6 PENGHASILAN LAINNYA
Belum diatur
PP 55/2022
EXISTING: Pandangan pribadi:
50 % adalah Deductable expenses (riil kantor) 50 % adalah Deductable expenses (riil kantor)
50% adalah NK bukan objek pajak sehigga 50% NK MENJADI Objek Pajak sehingga Deduct.exp.
Non Deductable Exp dan Non taxable (di pph dan Taxable Income (N/K di pph 21)
21) KESIMPULAN
100% DE bagi perusahaan
50% TI bagi karyawan
4. Identifikasi Faktor penyebab SP2DK
terkait SPT PPh Badan
SP2DK
Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan
SPD2K adalah surat yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak untuk meminta
penjelasan atas data dan/atau keterangan kepada wajib pajak terhadap dugaan belum
dipenuhinya kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang perpajakan.
Self Assessment Sistem (SAS), WP memiliki hak untuk menghitung, membayar dan
melaporkan sendiri. DJP juga memiliki hak untuk mengawasi, salah satunya dengan SP2DK
untuk menegakkan Kepatuhan Pajak.
DATA
ANALISA
INTERNAL
MELALUI 14 HARI
POS/KURIR/FAX
DATA TANGGAPAN
SP2DK
EKSTERNAL VISIT/KUNJUNGAN
TANPA DATANG
TERTULIS
TANGGAPAN LANGSUNG
ANALISA :
VERIFIKASI TIDAK •DIBAYAR BA PELAKSANAAN BA PELAKSANAAN
END SKPKB/USUL PERMINTAAN PERMINTAAN
•PEMBETULAN
PEMERIKSAAN PENJELASAN PENJELASAN
•DIJAWAB
YA
MENANGGAPI SP2DK
GUNAKAN DATA DAN FAKTA SAMPAIKAN LANGSUNG KE KPP DAN
CERMATI ISI SURAT HARUS MENDAPATKAN BPS
TANGGAPAN
LANJUTAN JIKA KLARIFIKASI LANGSUNG HARUS
TIDAK BURU-BURU MENDAPATKAN BA
MENYANGKAL TIDAK MENGUNGKAPKAN DATA
YANG TIDAK PERLU
JIKA MELALUI KURIR HARUS MENERIMA
LAMPIRKAN DOK. & BUKTI MENDAPATKAN RESI
TIDAK BURU-BURU PENDUKUNG
MEMBENARKAN
TIDAK MELEBIHI TENGGANG USAHAKANTIDAKDIMASUKKANKEDROPBOX
WAKTU YANGTIDAKADATANDATERIMA
KROSCEK DATA INTERNAL JIKA HARUS MELAKUKAN PEMBETULAN SPT MAKA SAMPAIKAN PADA
TANGGAPAN BAHWA HENDAK MELAKUKAN PEMBETULAN SPT
BAGAIMANA JIKA SP2DK TIDAK DITANGGAPI?
Apabila lebih dari 14 hari: AR dapat memberikan perpaanjangan waktu, melakukan
kunjungan (visit), atau mengusulkan:
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
BUPER PAJAK
• WP TIDAK KOPERATIF
• DJP MEMILIKI DATA DAN BUKTI YANG KUAT
• TERDAPAT UNSUR PIDANA
Tips menghindari SP2DK
• Ekualisasi SPT Tahunan yaitu omset dan penjualan; SPT Tahunan
vs PPN; SPT Badan vs PPh Potput (pph 21/22/23/26/psl 4 ayat 2)
• Ungkapkan data yang terkait dengan pihak ketiga (Sumber data
dari ILAP seperti perbankan, asuransi, OJK, kepolisian dll)
• Cek nilai kewajaran dan rasio pertumbuhan Aset dan Penghasilan
• Cek Pengisian kolom HPP pada SPT tahunan Badan (jika terdapat
beban/jasa/sewa dan pastikan cocok)
• Pastikan dokumen dengan lawan transaksi (faktur pajak, bukti
potong, bukti bayar dll) sesuai
5. Indikasi Modus Kecurangan Wajib
Pajak Badan
Kecurangan melalui
Penggelembungan Pendapatan
(Overstating Revenues)
f. Wajib pajak tidak melaporkan nilai pengalihan harta yang sebenarnya dalam rangka
likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan dan pengambilalihan
usaha.
g. Wajib pajak tidak melaporkan nilai perolehan atau nilai penjualan yang sebenarnya
dalam hal terjadi tukar menukar harta
Terimakasih
Hp. 081386623007