(OMP)
MODUL PENGGALIAN
POTENSI PAJAK
TRANSAKSI PADA PLATFORM
ONLINE MARKETPLACE
RAHASIA, HANYA UNTUK INTERNAL DJP
TIM PENYUSUN
Pengarah
Penanggung Jawab
Ketua Tim
Tim Penyusun
Kontributor
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tinginya kami sampaikan kepada pihak-
pihak yang telah berkontribusi aktif dalam penyusunan modul ini, khususnya kepada
DISCLAIMER
Modul penggalian potensi pajak ini disusun dalam rangka peningkatan kapasitas dan
kompetensi pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak dalam memahami proses bisnis,
aspek perpajakan, modus penghindaran pajak, serta teknik penggalian potensi dari Transaksi
pada Platform Online Marketplace.
Materi dalam modul ini bersumber dari berbagai literatur, narasumber, regulasi, serta sumber
lainnya. Informasi/ bahan yang digunakan dalam modul ini hanya untuk kepentingan internal
Direktorat Jenderal Pajak yang dapat digunakan sebagai salah satu referensi, tetapi bukan
sebagai satu-satunya acuan dalam pelaksanaan penggalian potensi atau pelaksanaan tugas
lainnya.
Dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan modul ini, kami sangat mengharapkan
masukan, kritik, serta saran dari Bapak/Ibu yang dapat disampaikan melalui surat elektronik ke
potensi.pkp@pajak.go.id
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
KATA PENGANTAR
Modul ini dapat menjadi salah satu referensi dalam membantu tugas para pegawai di
lapangan dalam melakukan penggalian potensi pajak pada usaha informasi dan komunikasi.
Modul disusun berdasarkan teori, regulasi, dan pengalaman penyusun dengan melibatkan
kontributor yang telah memiliki pengalaman dalam melakukan penggalian potensi,
Kami menyadari bahwa modul yang disusun masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami
membuka diri atas masukan dan saran untuk penyempurnaan panduan ini.
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Ihsan Priyawibawa
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
DAFTAR ISI
5|Halaman
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
6|Halaman
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
DAFTAR TABEL
Tabel III-1 Aspek Perpajakan Platform OMP ............................... Error! Bookmark not defined.
Tabel III-2 Aspek Perpajakan Merchant ....................................................................................22
7|Halaman
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
DAFTAR GAMBAR
Gambar I-1 Pertumbuhan Jumlah Pengguna e-Commerce ......... Error! Bookmark not defined.
Gambar I-2 Pertumbuhan Nilai Transaksi e-Commerce di Indonesia ......... Error! Bookmark not
defined.
Gambar II-1 Peta Ekonomi Digital ..............................................Error! Bookmark not defined.1
Gambar II-2 Skema Bagan Arus Online Marketplace .................Error! Bookmark not defined.2
Gambar IV-1 Tahapan Penerapan PKKU.................................Error! Bookmark not defined.28
Gambar IV-2 Bagan Arus Penggalian Potensi Merchant Platform OMP ..... Error! Bookmark not
defined.
8|Halaman
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
9|Halaman
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
Salah satu model bisnis kegiatan usaha e-Commerce yang bergerak dalam bidang
penyediaan tempat kegiatan usaha (toko/lapak) bagi penjual (merchant) secara virtual dalam
suatu situs perbelanjaan berbasis internet adalah marketplace atau biasa disebut Online
Marketplace (OMP). Dampak dari adanya OMP juga mengubah perilaku konsumen/pembeli
maupun produsen/penjual. Dimana konsumen/pembeli memiliki akses yang lebih besar pada
bermacam-macam produk. Begitu pula bagi produsen/penjual, kemajuan ini memberi dampak
positif dalam memudahkan pemasaran produk sehingga dapat memotong jalur distribusi yang
berakibat pada penghematan biaya dan waktu.
10 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
Berdasarkan dari data statista, pada tahun 2020 Indonesia mencatatkan jumlah pengguna e-
Commerce terbanyak di negara Asia Tenggara dengan 138 juta pengguna, diikuti oleh negara-
negara di Asia Tenggara lainnya, seperti Vietnam (45 juta pengguna), Filipina (38 juta pengguna),
Thailand (33 juta pengguna), dan Malaysia (13 juta pengguna). Dan jumlah pengguna e-
Commerce di Indonesia diperkirakan akan terus tumbuh menjadi sekitar 221 juta pengguna pada
tahun 2025.
Gambar I.2 Pertumbuhan Nilai Transaksi e-Commerce di Indonesia
Berdasarkan dari data yang sama oleh statista, nilai transaksi pada e-Commerce di
Indonesia, dari tahun 2016 sampai tahun 2020 menunjukkan peningkatan nilai transaksi dari
tahun ke tahun. Meningkatnya minat dalam penggunaan e-Commerce di kalangan konsumen
Indonesia semakin meningkat selama pandemi virus corona (COVID-19) pada tahun 2020
dengan nilai transaksi 351 Triliun. Dan nilai transaksi e-Commerce di Indonesia diperkirakan akan
terus tumbuh menjadi 707 Triliun pada tahun 2025.
Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas dan fungsi pada Kantor Pusat DJP, Gugus Tugas
Penanganan Pelaku Usaha Ekonomi Digital melakukan pendalaman proses bisnis dan
penyusuan panduan penggalian potensi atas sektor usaha tersebut. Panduan ini diharapkan
dapat menjadi tamabahn pengetahuan bagi Account Representative dalam melakukan
pengawasan kewajiban perpajakan baik untuk platform OMP maupun merchant.
11 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
PROSES BISNIS
12 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
Electronic Commerce atau yang biasa kita sebut dengan e-Commerce secara umum
didefinisikan sebagai transaksi penjualan atau pembelian barang dan/atau jasa yang
dilakukan melalui jaringan dengan bantuan komputasi tertentu yang dibuat secara khusus
untuk menerima atau membuat pesanan barang dan/atau jasa. Dalam e-Commerce yang
diatur secara khusus adalah metode pemesanan barang dan/jasa melalui jaringan/internet,
sedangkan untuk metode pembayaran dan pengiriman dari barang dan/jasa tersebut dapat
dilakukan baik secara secara online ataupun offline tergantung kesepakatan antara penjual
dan pembeli. Transaksi e-Commerce telah diidentifikasi dapat terjadi antar perusahaan,
antarrumah tangga, antarindividu, antarpemerintah dan antarorganisasi publik dan/atau
swasta. Interaksi antar pihak-pihak tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Pada tabel di atas, dapat dilihat berbagai macam interaksi transaksi ekonomi digital yang
terdiri dari Government to Government (G2G) dengan nama koordinasi (coordination),
Government to Business (G2B) dan Government to Consumer (G2C) dengan nama informasi
(information). Interaksi antara Business to Government dengan nama pengadaan
(procurement), Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C) dengan nama
e-commerce. Sedangkan interaksi antara Consumer to Government (C2G) dengan nama
kepatuhan Wajib Pajak (tax compliance), Consumer to Business (C2B) dengan nama price
comparison dan Consumer to Consumer (C2C) dengan nama auction markets.
Terdapat sepuluh model bisnis e-Commerce yang saat ini telah berkembang di Indonesia,
salah satunya adalah OMP. Secara umum definisi dari platform OMP adalah penyedia tempat
kegiatan usaha (toko/lapak) secara virtual bagi penjual (merchant) dan pembeli (buyer) untuk
melakukan transaksi jual beli berbasis internet. Alur proses bisnis dari platform OMP dapat
dilihat pada bagan sebagai berikut:
13 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
Sumber: Diolah berdasarkan pendalaman proses bisnis dan informasi Account Representative
14 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
8. Pembeli melakukan konfirmasi dalam situs platform OMP bahwa produk/jasa telah
diterima.
9. Platform OMP kemudian melakukan transfer dana dari rekening penampungan
sementara (escrow account) kepada rekening bank penjual (merchant) setelah dipotong
komisi penjualan platform OMP.
10. Perusahaan logistik yang telah membuat Perjanjian Kerja Sama (PKS) terlebih dahulu
dengan platform OMP memberikan imbal hasil (komisi) sampai dengan jumlah tertentu
kepada platform OMP (jika ada).
Selain proses bisnis di atas, terdapat beberapa proses bisnis lain yang mungkin ada di
sebagian OMP (tidak semua OMP). Beberapa diantaranya adalah terkait jasa fulfilment dan
konsinyasi. Jasa fulfilment adalah pemenuhan proses dalam penjualan sehingga mampu
mendapatkan kepuasan bersama. Proses ini dimulai dari penerimaan order, hingga proses
pengiriman produk sampai ke alamat pemesan. Istilah ini juga dikenal sebagai back-office
operation karena pemenuhan prosesnya berlangsung di pergudangan. Sedangkan
konsinyasi adalah suatu perjanjian antara pemilik barang menyerahkan sejumlah barang
tertentu untuk dijual dengan memberikan kontribusi tertentu.
15 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
ASPEK PERPAJAKAN
16 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
Berdasarkan proses bisnis yang telah dipetakan, dapat diketahui aspek-aspek perpajakan
yang ada pada sektor OMP. Berikut adalah daftar pajak yang dapat dikenakan berdasarkan
proses bisnis Wajib Pajak baik untuk platform OMP maupun untuk merchant:
No Jenis Penghasilan
1 Jasa Penyediaan Tempat Virtual oleh Platform OMP
Pajak Penghasilan (PPh) Objek Pajak:
Penghasilan dari jasa penyediaan tempat kegiatan
usaha virtual dalam suatu situs perbelanjaan berbasis
internet dengan nama dan dalam bentuk apa pun, seperti
jasa manajemen, komisi penjualan, jasa komisi, biaya
komisi, jasa perantara, transaction fee, management fee,
service fee,
a. Biaya Layanan
b. Platform Fee
c. Monthly Fixed Fee
d. Subscription Fee
Jenis dan Tarif Pajak:
a) PPh Pasal 25/29 atas Penghasilan WP Badan (tarif
PPh Pasal 17)
b) PPh Final atas Penghasilan WP dengan peredaran
bruto terentu PP23/2018 (tarif 0,5% dari peredaran
usaha bruto)
Apabila merchant merupakan wajib pajak Badan yang
ditunjuk sebagai pemotong PPh, maka platform OMP
akan dipotong PPh Pasal 23 oleh merchant tersebut.
Pajak Pertambahan Nilai Objek Pajak:
(PPN) Penyerahan JKP oleh platform OMP di dalam Daerah
Pabean; atau
Dasar Pengenaan Pajak:
17 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
18 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
19 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
20 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
21 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
B. Merchant
Tabel III.2 Aspek Perpajakan Merchant
No Jenis Penghasilan
1 Penjualan barang dan/atau jasa oleh penjual (merchant)
22 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
23 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
MODUS
PENGHINDARAN PAJAK
24 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
25 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
B. Merchant
Tidak Melaporkan Omset yang Sebenarnya
Wajib Pajak yang menjalankan usaha di platform OMP didominasi oleh orang pribadi
yang bergerak di sektor UMKM. Selain melakukan perjualan secara online pada platform
OMP, banyak merchant yang juga melakukan penjualan secara konvensional (offline).
Untuk menghindari pembarayan pajak yang lebih besar, merchant cenderung hanya
26 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
melaporkan omset pada penjualan konvensional, sedangkan omset yang dilakukan pada
platform OMP tidak dilaporkan pada SPT Tahunan.
27 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
TEKNIK
PENGGALIAN POTENSI
28 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
29 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
30 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
B. Merchant
Selain teknik penggalian potensi bagi platform OMP, terdapat juga teknik penggalian
potensi bagi para seller/merchant yang bertransaksi di platform OMP. Modus mengecilkan
pendapatan atau memperbesar biaya bisa saja terjadi pada setiap merchant yang bertransaksi
di platform OMP.
Untuk mendapatkan data faktur yang diterbitkan oleh platform OMP kepada para
merchant, kita dapat memanfaatkan menu dalam Apportal yaitu menu Summary Pengawasan
submenu Data Lawan Transaksi. Apabila merchant tersebut mempunyai data lawan transaksi
dengan platform OMP, maka tahap selanjutnya adalah dengan mencari informasi terkait biaya
layanan/platform fee/komisi penjualan yang dikenakan oleh platform OMP kepada para
31 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
merchant. Setelah itu kita dapat melakukan gross up dari DPP faktur pajak dan data
persentase komisi penjualan untuk mendapatkan perkiraan omset penjualan. Setelah itu kita
bandingkan penghitungan perkiraan omset dengan omset yang dilaporkan wajib pajak pada
SPT Tahunan. Untuk lebih lengkapnya akan dijelaskan pada bab VI Studi Kasus pada modul
ini.
32 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
STUDI KASUS
33 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
Dari tabel di atas terlihat bahwa Shop** mencantumkan nama penerima penghasilan
yang tidak sesuai nama yang sesungguhnya. Dalam hal ini nama rekanan untuk kegiatan
promosi ditulis dengan nama: Helper Shop**, Buyer Shop**, Seller Shop**, Seller Affiliate,
dan lain sebagainya. Dalam rangka pengawasan, perlu dilakukan penelitian kesesuaian
pengisian daftar nominatif biaya promosi dan melakukan ekualisasi dengan pemotongan
PPh Potput terkait.
Atas purchase giveaway tersebut juga diterbitkan Pajak Keluaran oleh platform OMP
dengan nilai jauh lebih kecil dari Pajak Masukan yang diterima sehingga PPN atas barang
tersebut justru menjadi Lebih Bayar.
34 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
c. Indikasi Overstated Biaya dan/ atau under reported Witholding Tax- Biaya Promosi
Dari penelitian daftar nominatif biaya promosi diketahui bahwa ada beberapa biaya
yang belum dilakukan pemenuhan PPh Pasal 26 atas jasa LN (belum ada bukti potong).
Sandingkan dengan PPN Jasa Kena Pajak Luar Negeri .
Atas biaya promosi yang belum dilakukan pemenuhan withholding tax juga terindikasi
non-deductible (koreksi fiskal positif). Jika ditemukan selisih lebih antara biaya promosi
pada SPT Tahunan/ Laporan Keuangan Wajib Pajak dengan daftar nominatif, maka
selisih tersebut berpotensi dikoreksi fiskal positif (non deductible).
Sesuai dengan Psl. 13 ayat (5) dan (5a) UU PPN dan Pasal 79 ayat (2) PMK-
18/PMK.03/2021 Faktur Pajak tanpa mencantumkan keterangan mengenai identitas
pembeli oleh PKP Pedagang Eceran diperkenankan jika penyerahan kepada pembeli
dengan karakteristik konsumen akhir.
35 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
1) pembeli barang dan/ atau penerima jasa mengonsumsi secara langsung barang
dan/atau jasa yang dibeli atau diterima; dan
2) pembeli barang dan/ atau penerima Jasa tidak menggunakan atau
memanfaatkan barang dan/atau jasa yang dibeli atau diterima untuk kegiatan
usaha.
Seller/merchant pada platform OMP menggunakan atau memanfaatkan barang
dan/atau jasa yang dibeli untuk kegiatan usaha, sehingga tidak memenuhi
karakteristik konsumen akhir terebut. Oleh karena itu, identitas seller/merchant harus
ditulis lengkap dalam penerbitan faktur pajak.
Dari penelitian SPT Masa PPN Lampiran AB – Masa Januari s.d. Desember 2021
dapat diketahui bahwa mayoritas penyerahan yang dilaporkan dalam SPT Masa PPN
menggunakan faktur pajak gunggung/ non standar. Hal ini menjadi tantangan
tersendiri karena menjadi sulit untuk dilakukan pengawasan dan penyandingan
dengan data lainnya dalam rangka menguji penghasilan WP.
B. Merchant
Studi Kasus III: Komisi Penjualan Merchant
Merchant membayarkan komisi penjualan kepada platform OMP atas setiap transaksi
yang terjadi di platform OMP tersebut. Platform OMP kemudian menerbitkan faktur pajak
atas setiap pembayaran komisi yang diterima dari para merchant. Dari data faktur pajak
tersebut dapat diketahui nilai komisi penjualan yang diterima platform/dibayarkan merchant,
36 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
untuk kemudian dilakukan gross up sehingga diketahui perkiraan nilai peredaran usaha
masing-masing merchant.
Melalui aplikasi internal Direktorat Jenderal Pajak, dapat dilakukan analisis untuk
mengetahui data faktur pajak masukan dari marketplace, kemudian data lawan transkasi,
sehingga dapat diketahui data perkiraan omset/ peredaran usaha dari lawan transaksi
marketplace atau para merchant tersebut.
Berikut studi kasus penggalian potensi salah satu merchant yang melakukan transaksi
pada platform OMP:
1. Untuk mengetahui faktur pajak yang diterbitkan platform OMP kepada para merchant, kita
dapat menggunakan Apportal pada Menu Summary Pengawasan.
3. Setelah itu pilih tahun pajak sesuai dengan tahun faktur pajak diterbitkan dan klik pada
jumlah lembar faktur pajak.
37 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
4. Setelah itu akan muncul detail dari lembar faktur pajak, seperti terlihat pada gambar di
bawah ini terdapat 12 faktur pajak yang diterbitkan oleh lawan transaksi dari merchant
yaitu salah satu platform OMP. Dari detail tersebut terdapat juga nomor faktur pajak,
namun kita belum dapat mengetahui apakah faktur tersebut dibuat oleh platform OMP
atas biaya layanan/komisi penjualan.
5. Untuk memastikan faktur pajak tersebut diterbitkan atas biaya layanan/komisi penjualan,
kita dapat memanfaatkan Approweb sebagaimana gambar di bawah ini. Dari detail faktur
pajak yang ada di Approweb, dapat dilihat bahwa faktur tersebut dibuat atas jasa
penyediaan platform marketplace.
6. Langkah selanjutnya adalah dengan mencari informasi terkait berapa persentase atas
jasa penyediaan platform marketplace tersebut pada website/aplikasi platform OMP.
Apabila jenis barang yang dijual oleh lawan transaksi (merchant) lebih dari satu jenis
dan/atau sulit ditentukan jenisnya maka persentase “biaya layanan/komisi/jasa perantara”
38 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
7. Selanjutnya kita bandingkan penghitungan perkiraan omset hasil gross up dengan omset
yang dilaporkan merchant pada SPT Tahunan. Perlu dilakukan penelitian lanjutan apakah
Wajib Pajak (lawan transaksi/merchant) memiliki penghasilan melalui kegiatan penjualan
langsung kepada konsumen dengan membuka toko secara fisik (offline), karena estimasi
hasil gross up disini hanya untuk penghasilan yang bersumber dari kegiatan penjualan
melalui Platform OMP. Dalam kasus ini terdapat selisih omset yang signifikan sehingga
perlu dilakukan konfirmasi kepada wajib pajak.
39 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
40 | H a l a m a n
Modul Penggalian Potensi Pajak – Transaksi pada Platform Online Marketplace
(OMP)
TERIMA KASIH
41 | H a l a m a n