1 2 3
PENERAPAN
PKKU:
Intra Group STUDI DISKUSI &
Services, Intra KASUS SHARING
Grup Royalty dan
Intra Group Loan
2
Langkah-langkah Penanganan Transfer Pricing
dalam Kerangka Pemeriksaan Pajak
A Pengujian Formal
B Pengujian Material
1. Tahapan Pendahuluan
No
Substansi (conduct) Nilai wajar transaksi
sesuai dengan Jenis
Transaksi (contract)
adalah “ NOL ”
Yes
Pasal 14 PMK.22/PMK.03/2020
Dalam hal Wajib Pajak tidak dapat membuktikan Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan Istimewa tertentu
berdasarkan tahapan pendahuluan, Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan Istimewa tersebut tidak memenuhi
PKKU
Tahapan Pendahuluan
Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan Istimewa tertentu
Intangible
Jasa Biaya Pinjaman
Property
Kesepakatan
Pengalihan Restrukturisasi
usaha kontribusi
harta
biaya
Tahapan Pendahuluan Intra Group Services
Pasal 14 angka (3) PMK Nomor : 22/PMK.03/2020
1. Memastikan bahwa suatu jasa dari pihak afiliasi telah benar-benar dilakukan (eksis)
• Meneliti proses latar belakang kebutuhan atas jasa serta dokumen yang terkait.
• Meneliti proses penunjukan penyedia jasa termasuk meneliti kualifikasi penyedia jasa
• Meneliti proses negosiasi terkait kompensasi atas jasa yang disediakan.
• Meneliti proses dan hasil penyediaan jasa serta dokumen/bukti terkait.
• Mereviu dokumen terkait aktivitas jasa seperti kontrak perjanjian dan invoice.
• Meneliti pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan penyediaan jasa (penyediaan jasa dapat dilakukan oleh pihak afiliasi sendiri
atau dengan melibatkan Wajib Pajak serta pihak ketiga).
2. Memastikan jasa yang diberikan memberikan manfaat ekonomi
• Memastikan kesesuaian antara fungsi-fungsi yang dilakukan Wajib Pajak dengan jenis jasa intra-grup yang diterima
• Meneliti rincian jasa yang dibebankan (jika jasa lebih dari satu) dan memahami secara spesifik bagaimana jasa tersebut dapat atau
telah memberikan manfaat ekonomis kepada Wajib Pajak.
• Memastikan bahwa jasa intra-grup tersebut bukan merupakan kegiatan sebagai berikut:
a) Shareholder activity
b) Duplicative services
c) Jasa yang memberikan manfaat insidental (Incidental Benefit)
d) Passive association
e) Jasa siaga (on call services)
3. Melakukan penghitungan kewajaran pembayaran jasa intra-grup Cost Base dan Key Allocation !!!!
Tahapan Pendahuluan Transaksi Intra Group Royalty
Pengujian kewajaran untuk pemanfaatan harta tak berwujud harus mempertimbangkan perspektif pihak yang memberi lisensi
(licensor) & pihak yang memanfaatkan (licensee) harta tak berwujud.
LICENSOR:
Pihak yang memberi lisensi untuk memanfaatkan harta tak berwujud harus memastikan bahwa akan memperoleh manfaat yang
lebih besar dari pemanfaatan harta tak berwujud oleh licensee dibandingkan biaya yang telah dikeluarkan.
LICENSEE:
• Pihak yang memanfaatkan harta tak berwujud akan melihat apakah akan diperoleh manfaat yang lebih besar apabila
menggunakan harta tak berwujud dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan. Hal ini ditunjukkan dengan analisis
keuangan atas transaksi tersebut.
• Pembayaran yang dilakukan akan memberikan manfaat secara ekonomis atas penggunaan harta tak berwujud dari pihak
afiliasi.
Tahapan Pendahuluan Intra Group Loan
Pasal 14 angka (5) PMK Nomor : 22/PMK.03/2020
Surat permintaan keterangan/bukti dalam rangka pemeriksaan transaksi affiliasi Wajib Pajak.
Surat permintaan peminjaman buku, catatan dan
dokumen
r. Supporting document untuk masing-masing jenis jasa intra grup (aggrement, rincian dasar Hardcopy dan
perhitungan biaya, pembebanan di laporan keuangan (No Akun, Tanggal, Jumlah transaksi), bukti softcopy
penyerahan jasa luar negeri (aktivitas jasa, bukti kegiatan).
s. Supporting document untuk masing-masing jenis Intercompany Loan (aggrement, rincian dasar Hardcopy dan
penghitungan pokok pinjaman dan angsuran bunga, pembebanan di laporan keuangan (No Akun, softcopy
Tanggal, Jumlah transaksi)
t. Supporting document untuk masing-masing jenis harta tidak berwujud/ Intangible Property Hardcopy dan
(aggrement, rincian dasar penghitungan biaya royalty, pembebanan di laporan keuangan (No Akun, softcopy
Tanggal, Jumlah transaksi), sertifikat Intangible Property, Dokumen mengenai ketentuan masa
berlakunya Intangible Property, Rincian R&D Cost perusahaan Induk, Keterangan mengenai metode
alokasi R&D Cost dan pembebanannya.
u. Running Data pembanding Komersial atas metode TNMM Wajib Pajak dalam dokumen local tahun Softcopy
2019 (dalam bentuk excel) yang memuat data kuantitatif dan kualitatif data pembanding hasil running
database komersial tersebut untuk tahun pajak 2019.
Surat permintaan keterangan/bukti dalam rangka
pemeriksaan transaksi afiliasi Wajib Pajak (1)
Surat permintaan keterangan/bukti dalam rangka
pemeriksaan transaksi afiliasi Wajib Pajak (2)
Surat permintaan keterangan/bukti dalam rangka
pemeriksaan transaksi afiliasi Wajib Pajak (3)
TRANSAKSI AFILIASI PEMBAYARAN ROYALTY (PEMANFAATAN HARTA TIDAK BERWUJUD)
1 Berdasarkan keterangan yang tercantum pada Laporan Keuangan Wajib Pajak tahun 2019, diketahui bahwa Wajib
Pajak memanfaatkan harta tidak berwujud dari pihak yang memiliki hubungan istimewa. Siapa saja pihak yang memiliki
hubungan istimewa tersebut?
2 Selain kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, apakah Wajib Pajak juga memanfaatkan harta tidak
berwujud kepada pihak yang tidak memiliki hubungan istimewa?
1 Keberadaan harta tidak berwujud, apa dokumen yang mendukung keberadaan harta tidak berwujud tersebut?
2 Bukti kepemilikan atas harta tidak berwujud? Intangible property yang digunakan?
3 Untuk meyakini keberadaan dari suatu IP, Wajib Pajak harus dapat menunjukkan tipe atau jenis dari IP, memberikan
bukti atau dokumen yang menunjukkan kepemilikan atas IP, dan mampu menunjukkan keberadaan nilai dari IP
tersebut?
4 Keberadaan penyerahan/transfer harta tidak berwujud (intangible property)?
5 Jelaskan manfaat ekonomis atas penggunan IP dari MITSUBISHI ELECTRIC CORPORATION ke wajib pajak?
6 Apakah ada fungsi DEMPE yang dilakukan oleh pihak yang mempunyai hubungan istimewa terkait kepemilikan IP
tersebut?
7 gambarkan sifat harta berwujud/ tidak berwujud yang meningkatkan pembayaran royalti?
8 Berikan perjanjian lisensi dan/atau royalti untuk merek/nama dagang, desain/model, teknologi know how / rahasia
dagang, dll?
Jelaskan hak atas lisensi? Eksklusif atau non eksklusif
a. Salinan invoice tagihan dari pihak afiliasi
b. Salinan perjanjian lisensi (licence agreement)
c. Salinan invoice tagihan
d. Salinan slip pembayaran
9 Jelaskan kapan dan berdasarkan apa tingkat royalti ditentukan? Jelaskan dasar pembayaran royalti? % dari sale atau %
dari cost
10 Bila memungkinkan, jelaskan kapan dan kenapa tingkat royalti dan/atau kondisi lainnya, hak atau kewajiban dikaji atau
diubah?
11 Apakah ada aset tak berwujud yang menimbulkan royalti yang secara hukum dilindungi di indonesia atau di luar negeri?
Surat permintaan keterangan/bukti dalam rangka
pemeriksaan transaksi afiliasi Wajib Pajak (4)
12 Jelaskan masa perlindungan hukum (misalnya jangka waktu perlindungan dll)?
13 Bagaimana pembayaran royalti mempengaruhi penentuan harga barang atau jasa wajib pajak?
14 Jika Wajib Pajak memiliki harta berlisensi , jelaskan bagaimana anda menggunakan harta tersebut dalam lingkungan
bisnis anda?
15 Jelaskan bagaimana harta, dimana royaltinya dibayar wajib pajak memberikan nilai tambah bagi usaha wajib pajak?
16 Apakah Wajib Pajak memiliki hak eksklusif di Indonesia untuk menggunakan harta dimana wajib pajak harus membayar
royaltinya?
17 Apakah Wajib Pajak mensub-lisensikan harta tersebut kepada pihak afilisi atau non afiliasi?
18 Apakah Wajib Pajak mengeluarkan biaya persiapan operasi (start up cost) agar bisa menggunakan produk dimana
wajib pajak membayar royalti atas IP tersebut?
19 Apakah Wajib Pajak terlibat dalam aktivitas pengembangan yang berkaitan dengan harta tak berwujud dimana wajib
pajak membayar royaltinya?
20 Apakah Wajib Pajak melakukan aktivitas pemasaran yang berkaitan dengan harta tidak berwujud tersebut? Bagaimana
aktivitas pemasaran tersebut mempengaruhi tingkat royalti dan/atau biaya royalti?
21 Jelaskan aktivitas penelitian dan pengembangan yang berlangsung atau pengeluaran kontribusi biaya yang anda
bayarkan dalam kaitannya dengan harta tidak berwujud ( misal : imbal jasa yang dibayarkan ke pihak afiliasi untuk
perbaikan aset tidak berwujud dimana royaltinya dibayar)
22 Apakah Wajib pajak membayar sejumlah uang (selain royalti) untuk manajemen/pemasaran/perwatan proses litbang
yang berlangsung di negara lain?
23 Berdasarkan keterangan yang tercantum dalam lampiran 3A SPT Tahunan PPh Badan tahun pajak 2019 diketahui
bahwa Wajib Pajak tidak mencantumkan metode apapun atas transaksi pembayaran royalti tersebut. Apakah Saudara
setuju dengan pernyataan itu?
24 Apakah dalam penentuan metode Transactional Net Margin Method tersebut Wajib Pajak dibantu oleh pihak lain?
25 Apakah alasan pemilihan Transactional Net Margin Method untuk transaksi pembayaran royalti tersebut?
24 Apakah Wajib Pajak melakukan dokumentasi kewajaran harga transfer untuk tahun 2019 atas pembayaran royalti
25 Apakah dokumen bukti pendukung di bawah ini ada? Lampirkan jika ada
a. Salinan perjanjian pemanfaatan harta tidak berwujud (agreement)
b. Bukti pemanfaatan harta tidak berwujud tersebut
c. Bukti manfaat ekonomis terkait pemanfaatan harta tidak berwujud tersebut
d. Form DGT 1
e. Bukti pemotongan PPh Pasal 23/26 dan SSP PPN BKPTB
f. Laporan keuangan MITSUBISHI ELECTRIC CORPORATION
Surat permintaan keterangan/bukti dalam rangka
pemeriksaan transaksi afiliasi Wajib Pajak (5)
TRANSAKSI AFILIASI PEMBAYARAN BUNGA (INTERCOMPANY LOAN)
1 Perjanjian atau kontrak yang melatabelakangi pembayaran atas Bunga Pinjaman tersebut?
2 Bukti atas penerimaan uang masuk atas pokok pinjaman?
3 Dokumen pendukung atas analisis kebutuhan dana? Working Capital Analisis? Interset Coverage Ratio?
4 Bukti atas pelunasan Pokok pinjaman dan pembayaran bunga?
5 Apakah ada peminjaman uang selain ke pihak afiliasi? Jika ada , Berikan dokumen pendukung atas pinjaman tersebut?
6 Berdasarkan keterangan yang tercantum dalam lampiran 3A SPT Tahunan PPh Badan tahun pajak 2019 diketahui
bahwa Wajib Pajak tidak mencantumkan metode apapaun atas transaksi pembayaran bunga tersebut. Apakah
Saudara setuju dengan pernyataan itu?
7 Apakah dalam penentuan metode Comparable Uncontrolled Price tersebut Wajib Pajak dibantu oleh pihak lain?
8 Apakah alasan pemilihan Comparable Uncontrolled Price untuk transaksi pembayaran bunga tersebut?
8 Apakah Wajib Pajak melakukan dokumentasi kewajaran harga transfer untuk tahun 2019 atas pembayaran bunga
tersebut?
9 Apakah dokumen bukti pendukung di bawah ini ada? Lampirkan jika ada
a. Salinan perjanjian peminjaman uang (agreement)
b. Bukti pemanfaatan atas pinjaman tersebut
c. Form DGT 1
d. Bukti pemotongan PPh Pasal 23/26
e. Laporan keuangan Marubeni - Itochu Steel Indonesia
STUDI KASUS
Studi Kasus
PT XYZ Indonesia
Intra Group Royalty
Tahun Pajak 2015
Pengujian Pendahuluan PKKU Royalti
Sumber Data
Dasar Hukum
Kesimpulan Pemeriksa
Profile Singkat PT XYZ Indonesia
Wajib Pajak berlokasi di Gunung Putri memproduksi dan menjual produk Perlengkapan
Rumah Tangga, Perawatan Bayi, Perawatan Tubuh, Pengharum Ruangan dan Perawatan
Mobil dan Motor
Seluruh produk dijual baik lokal maupun ekspor ke pihak affiliasi (distributor lokal pihak
Affiliasi)
Di 2015 terdapat pembebanan biaya Royalti atas pemanfaatan barang tidak berwujud
sebesar Rp 199 M
Pemegang Saham PT XYZ Indonesia
Financial & Tax Performance untuk 4 (empat) tahun pajak: Sudah Diperiksa
Keterangan Tahun Pajak 2016 Tahun Pajak 2015 Tahun Pajak 2014 Tahun Pajak 2013 Rata-Rata
Peredaran Usaha 2,946,848,974,251 2,858,354,691,098 2,636,910,753,892 2,124,279,096,770 3,522,131,172,003.67
623,909,260,034 2,741,311,536,455
28% 98%
SPT PPN: Ket: SPT PPN: Ket:
B1+B2 2,205,894,338,211 G = Reimburst beban Promosi&Pemasaran A2+A1 2,796,477,726,956 A = Penjualan Produk
SPT Badan: C = Pembayaran Royalti atas Tradename/know-how SPT Badan:
Cost 2,476,717,186,179 Omset 2,858,354,691,098
Berikut data historis Omset, Profit & NPM WP berdasarkan SPT Tahunan:
Tahun Omset Profit (komersial) NPM Keterangan
2003 166,140,422,620 2,825,337,045 1.70% Tahun 1 profit
2004 254,081,672,026 11,500,728,185 4.53%
2005 327,251,099,291 20,368,763,305 6.22%
2006 290,191,809,246 (12,904,567,487) -4.45% 2006 diminta tarik produk XXX krn memakai zat
diklorovos
2007 408,902,195,511 (10,131,212,212) -2.48%
2008 568,830,260,746 7,327,823,705 1.29%
2009 792,836,009,199 45,618,862,307 5.75%
2010 1,006,124,895,481 104,770,383,807 10.41%
2011 1,430,152,685,630 107,749,922,195 7.53%
2012 1,908,268,906,461 190,365,320,797 9.98%
2013 2,124,279,096,770 47,588,012,129 2.24% 2013 rugi valas tinggi
2014 2,636,910,753,892 331,133,026,731 12.56% peak level
2015 2,858,354,691,098 397,046,292,889 13.89% peak level
2016 2,946,848,974,251 406,065,399,548 13.78% peak level
Berdasarkan data-data di atas, Usaha Wajib Pajak 2014-2016 berada di posisi puncak (peak level) sehingga dapat
menghasilkan profit maksimal.
Transaksi Pembayaran Royalti
Kontrak lisensi
1.a DEF LTD 57.047.361.741 2% Tradename
brand: DEF Group
kontrak technical
1.b DEF LTD 28.523.680.870 1% Knowhow
know how
B. Ikhtisar TRADEMARK LICENSE AGREEMENT antara PT. XYZ dengan DEF LTD tgl 17 Maret 2010.
Trademark
Nomor Kontrak : -
Licence Pihak Yang Terlibat : PT. XYZ (selanjutnya disebut "LICENSEE") dengan DEF LTD sebagai pemilik legal atas merk (selanjutnya disebut
Aggrement "LICENSOR").
Periode Kontrak : Berlaku sejak 17 Mei 2010 sampai 31 Maret 2015 (5 tahun).
dengan Objek Kontrak : Licensee atas produknya diizinkan menggunakan Merk terlisensi milik Licensor di wilayah Indonesia
DEF LTD Merk : DEF
Pertanyaan sering muncul mengenai kompensasi arm’s length atas penggunaan nama grup, nama dagang dan
intangibles semacam itu. Penyelesaian pertanyaan itu harus didasarkan pada prinsip-prinsip bagian B dan faktor
komersial dan legal terkait. Sebagai aturan umum, tidak ada pembayaran yang harus diakui untuk tujuan
penentuan transfer pricing untuk pengakuan sederhana keanggotaan grup atau penggunaan nama grup hanya
untuk mencerminkan fakta keanggotaan grup. Lihat paragraf 7.12
Kesimpulan:
Group Tradename DEF = Tidak berpengaruh / Tidak berkontribusi dalam penjualan di Indonesia dan tidak
serta merta menuntut kompensasi berdasarkan perspektive Transfer Pricing.
Berdasarkan TPG 2017 paragraf 6.17 tentang definisi intangibles yang unik:
Paragraf 6.17 TPG 2017 menjelaskan intangibles "unik dan berharga". Unik dan berharga adalah intangibles (i) yang
tidak sebanding dengan intangibles yang digunakan oleh atau tersedia bagi pihak yang berpotensi melakukan
transaksi sejenis, dan (ii) siapa yang menggunakan operasi bisnis (misalnya manufaktur, penyediaan jasa, pemasaran,
penjualan atau administrasi) diharapkan dapat menghasilkan manfaat ekonomi masa depan yang lebih besar
daripada yang diharapkan dengan tidak adanya intangibles.
Analisis:
Tidak ada keunikan khusus dalam proses produksi Obat Nyamuk merk AAA, pengharum merk BBB, tisu basah merk
CCC. Terbukti produk sejenis dengan merk lain banyak beredar di pasar Indonesia. Keunikan produk di pasar tsb hanya
pada branding/imaging atas merk yang dilakukan oleh WP sendiri.
Analisis Tambahan: Tidak ada Kontrak Lisensi Know How
Kesimpulan:
Technical KNOW HOW = Tidak ada keunikan dalam proses produksi WP
Perhitungan Koreksi:
Nama Mitra Nilai Transaksi Keterangan
No % Fee Jenis IP
Transaksi Tahun 2016 Tahun 2015 Tahun 2014
1 DEF LTD 85,571,042,611
1.b DEF LTD 28,523,680,870 1% know how Uji existance & Benefit
Test
2 GHI LTD 54,400,922,624 4% tradename Uji DEMPE Function
3 JKL LTD 59,604,892,041 tradename Uji DEMPE Function &
4% Agreement existance
A. Sumber Data
D. Kesimpulan Pemeriksa
Skema Transaksi
A.Fakta/dokumen/informasi yang tersedia (1)
Identifikasi Pihak yang memiliki Hubungan Istimewa
2 LLL GmBH Austria xxx.xxx.xxx Fiber Manufacturing Pasal 18 ayat (4) huruf (a)
3 LLL Korea xxx.xxx.xxx Sales agent Pasal 18 ayat (4) huruf (b)
A. Fakta/dokumen/informasi yang tersedia (2)
Identifikasi Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan Istimewa
1 LLL Pte Ltd Singapore Pinjaman Berbunga Rp. 4.705.741.852 CUP Paling sesuai
2 LLL GmbH Austria Pinjaman Berbunga Rp. 9.172.767.511 CUP Paling sesuai
A. Sumber Data
D. Kesimpulan Pemeriksa
Skema Transaksi
A.Fakta/dokumen/informasi yang tersedia (1)
Identifikasi Pihak yang memiliki Hubungan Istimewa
2 LLL GmBH Austria xxx.xxx.xxx Fiber Manufacturing Pasal 18 ayat (4) huruf (a)
3 LLL Korea xxx.xxx.xxx Sales agent Pasal 18 ayat (4) huruf (b)
A. Fakta/dokumen/informasi yang tersedia (2)
Identifikasi Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan Istimewa
1 LLL Pte Ltd Singapore Pinjaman Berbunga Rp. 4.705.741.852 CUP Paling sesuai
2 LLL GmbH Austria Pinjaman Berbunga Rp. 9.172.767.511 CUP Paling sesuai
Agency Agreement LLL Group tanggal 1 Februari 2017 antara LLL Korea dengan anggota group LLL lainnya
A. Fakta/dokumen/informasi yang tersedia (4)
Agency Agreement LLL Group tanggal 1 Februari 2017 antara LLL Korea dengan anggota group LLL
lainnya
A. Fakta/dokumen/informasi yang tersedia (5)
Dokumen Lokal
Halaman 2 / Tujuan dan cakupan laporan ini
B. Dasar Hukum dan Pedoman Pengujian PKKU
C. Hasil Pengujian penerapan PKKU atas Biaya Komisi Penjualan
- Pada Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-50/PJ/2013 diatur pemeriksa harus melakukan langkah penerapan PKKU
atas pembebanan biaya sales comission. Langkah pengujian yang harus dilakukan oleh pemeriksa adalah 1) memastikan bahwa
suatu jasa dari pihak afiliasi telah benar-benar dilakukan dan memberi manfaat ekonomi bagi Wajib Pajak dan 2) melakukan
penghitungan kewajaran pembayaran jasa intra-grup, jika jasa telah benar-benar dilakukan dan memberi manfaat ekonomi bagi
Wajib Pajak.
- Bukti yang disampaikan oleh WP selama proses pemeriksaan terkait biaya komisi penjualan adalah 1) Surat Perjanjian, 2) Invoice,
3) Bukti pembayaran, 4) Order Confirmation yang diterbitkan oleh Wajib Pajak kepada pihak customernya, 5) Dokumen Induk dan
6) Dokumen Lokal
- Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh Wajib Pajak pada BAPK diketahui bahwa kegiatan sales / marketing dilakukan
oleh Wajib Pajak (Divisi Komersial) dan agen independen. Keterangan WP tersebut sesuai juga dengan Struktur Organisasi yang
mencantumkan adanya Divisi Komersial .
- Selain itu, berdasarkan hasil pemeriksaan juga diketahui bahwa customer yang menjadi dasar perhitungan biaya komisi penjualan
LLG Korea merupakan customer yang sudah ada sebelum surat perjanjian keagenan di tanda tangani.
- Menurut pemeriksa, dokumen / bukti pendukung terkait biaya sales comission yang disampaikan oleh Wajib Pajak tidak
dapat menunjukkan adanya penyerahan jasa oleh LLL Korea (tidak ada fungsi yang dilakukan oleh pihak afiliasi terkait realisasi
penjualan ekspor Wajib Pajak).
D. Kesimpulan Pemeriksa
Berdasarkan bukti yang diperoleh selama proses pemeriksaan dan ketentuan perpajakan
yang berlaku diketahui bahwa Wajib Pajak tidak dapat membuktikan eksistensi dari penyerahan
jasa, sehingga tidak terdapat manfaat ekonomi yang diterima oleh Wajib Pajak terkait pembebanan
biaya ini. Nilai wajar dari biaya komisi penjualan atas transaksi dengan LLL Korea adalah nol/nihil.
Pemeriksa melakukan koreksi positif atas biaya komisi penjualan sebesar Rp 3.767.300.816