Anda di halaman 1dari 23

Transfer Pricing

Tahapan Pendahuluan

www. taxflash.id
Perspektif OECD TPG 2022

Chapter I Chapter VI - X

Section D – Guidance for Applying the Arm’s Length VI. Special Considerations for Intangibles
Principle:
VII. Special Considerations for Intra-Group Services
D.1 – Identifying the commercial or financial relations:
VIII. Cost Contribution Arrangements (CCA)
❖ D.1.1 – Contractual Terms
IX. TP aspects of Business Restructurings
❖ D.1.2 – Functions performed by each entity
❖ D.1.3 – Characteristics of the property transferred, or X. TP aspects of Financial Transactions
services rendered
❖ D.1.4 – Economic Circumstances
❖ D.1.5 – Business Strategy
D.2 – Recognition of accurately delineated transaction
Jika Dibandingkan Dengan PMK-22/2020

Chapter VI – X OECD TPG Pasal 14 ayat (2) PMK-22/2020

VI. Special Considerations for Intangibles a. transaksi jasa


VII. Special Considerations for Intra-Group Services b. transaksi terkait penggunaan atau hak
VIII. Cost Contribution Arrangements (CCA) menggunakan
harta tidak berwujud
IX. TP aspects of Business Restructurings
c. transaksi terkait biaya pinjaman
X. TP aspects of Financial Transactions
d. transaksi terkait pengalihan harta
e. restrukturisasi usaha
f. kesepakatan kontribusi biaya
Perspektif
PMK-22/2020
Pasal 14 ayat (1)
Penerapan PKKU untuk transaksi yang dipengaruhi hubungan istimewa tertentu
harus dilakukan dengan tahapan pendahuluan dan tahapan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2)

Pasal 14 ayat (2) – (8)


Berisi jenis transaksi yang harus diterapkan tahapan pendahuluan, serta bentuk-
bentuk tahapan pendahuluan untuk masing-masing transaksi tersebut

Pasal 14 ayat (9)


Dalam hal Wajib Pajak tidak dapat membuktikan Transaksi yang Dipengaruhi
Hubungan Istimewa tertentu berdasarkan tahapan pendahuluan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan Istimewa tersebut
tidak memenuhi PKKU….

Asas Actori Incumbit Onus Probandi


Siapa yang mendalilkan, maka dialah yang harus membuktikan
Transaksi Jasa
(INTRA-GROUP SERVICES)
Pasal 14 ayat (3): Tahapan pendahuluan untuk transaksi jasa sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf a meliputi pembuktian bahwa jasa tersebut:

a. b. c. d. e. f. g. h.
Rendered? Benefit Test Benefit Test Shareholder Passive Duplication Incidental On-Call
Activity Association Test? Benefits Services

Secara nyata Dibutuhkan Memberikan Bukan merupakan Bukan merupakan Bukan merupakan Bukan dalam hal jasa siaga (on call
telah diberikan oleh manfaat aktivitas untuk aktivitas yang duplikasi atas merupakan jasa services), bukan merupakan jasa
oleh pemberi penerima ekonomis kepentingan memberikan manfaat kegiatan yang telah yang memberi yang dapat diperoleh segera dari
jasa dan jasa kepada pemegang saham kepada suatu pihak dilaksanakan sendiri manfaat pihak yang independen tanpa
diperoleh penerima jasa semata- mata karena oleh Wajib Pajak insidental adanya perjanjian siaga (on call
penerima jasa pihak tersebut contract) terlebih dahulu
menjadi bagian dari
grup usaha
Transaksi Jasa
(INTRA-GROUP SERVICES)
Beberapa catatan penting dari OECD TPG

Para.7.2. It is not in the interests of an MNE group to incur costs unnecessarily, and it is in the interest
of an MNE group to provide intra-group services efficiently

Para.7.2. Application of the guidance in this chapter should ensure that services are
appropriately identified, and associated costs appropriately allocated

Para.7.6. If the activity is not one for which the independent enterprise would have been willing to
pay or perform for itself, the activity ordinarily should not be considered as an intra-group service
under the arm’s length principle

Para.7.8. Some intra-group services are performed by one member of an MNE group to meet an
identified need of one or more specific members of the group

Para.7.8. It is essential, however, that reliable documentation is provided to the tax


administrations to verify that the costs have been incurred by the service provider
Penggunaan Atau Hak Menggunakan
Harta Tidak Berwujud (INTANGIBLES)
Pasal 14 ayat (4): Tahapan pendahuluan untuk transaksi terkait penggunaan atau hak menggunakan harta tidak
berwujud sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b meliputi pembuktian atas:

a. b. c. d. e.
Identification Identification Value Legal Owner Economic Owner

Keberadaan Jenis harta Nilai harta tidak Pihak yang memiliki Pihak yang memiliki harta
(eksistensi) harta tidak berwujud berwujud harta tidak berwujud tidak berwujud secara
tidak berwujud secara legal ekonomis
secara ekonomis
dan secara legal
Penggunaan Atau Hak Menggunakan
Harta Tidak Berwujud (INTANGIBLES)
Pasal 14 ayat (4): Tahapan pendahuluan untuk transaksi terkait penggunaan atau hak menggunakan harta tidak
berwujud sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b meliputi pembuktian atas:

f. g. h.
Utilisation D.E.M.P.E* Economic Benefit

Penggunaan atau hak untuk Pihak-pihak yang Manfaat ekonomis yang


menggunakan harta tidak berkontribusi dan melakukan diperoleh pihak yang
berwujud aktivitas pengembangan, menggunakan harta tidak
peningkatan, pemeliharaan, berwujud
proteksi, dan eksploitasi

*In UN TP Manual called D.A.E.M.P.E (Development, Acquisition, Enhancement, Maintenance, Protection, Exploitation)
Penggunaan Atau Hak Menggunakan
Harta Tidak Berwujud (INTANGIBLES)
Beberapa catatan penting dari OECD TPG

Para.6.6. The word “intangible” is intended to address something which is not a physical asset or a financial
asset, which is capable of being owned or controlled for use in commercial activities, and whose use or
transfer would be compensated had it occurred in a transaction between independent parties in comparable
circumstances

Para.6.13. The guidance contained in this chapter is intended to address transfer pricing matters exclusively.
It is not intended to have relevance for other tax purposes

Para.6.16. & Glossary - Marketing Intangible: An intangible that relates to marketing activities, aids in the
commercial exploitation of a product or service and/or has an important promotional value for the product
concerned.
Trade Intangible: An intangible other than a marketing intangible.

Para.6.18. – 6.20: Patents, Know-How & Trade Secrets, Trademarks, Trade Names & Brands, Rights under
contracts or government licenses, Licenses and similar limited rights in intangibles, Goodwill & Ongoing
Concern Value, Group Synergies (Not Intangibles), Market Specific Characteristics (Not Intangibles)
Biaya Pinjaman
(FINANCIAL TRANSACTIONS)
Pasal 14 ayat (5): Tahapan pendahuluan untuk transaksi terkait biaya pinjaman sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf c meliputi pembuktian bahwa pinjaman tersebut:

A. Sesuai dengan B. Dibutuhkan C. Digunakan untuk D. Memenuhi E. Memberikan


substansi dan oleh peminjam 3M sesuai karakteristik manfaat ekonomis
keadaan ketentuan UU PPh pinjaman* kepada penerima
sebenamya pinjaman
Biaya Pinjaman
(FINANCIAL TRANSACTIONS)
Pasal 14 ayat (5) huruf d: Karakteristik Pinjaman

1. kreditur mengakui 2. adanya tanggal 3. adanya kewajiban 4. adanya pembayaran 5. peminjam memiliki
pinjaman secara jatuh tempo untuk membayar sesuai jadwal pembayaran kemampuan untuk
ekonomis dan secara pinjaman kembali pokok yang telah ditetapkan mendapatkan pinjaman dari
legal pinjaman kreditur independen &
membayar kembali
sebagaimana debitur
6. didasarkan pada 7. adanya 8. adanya hak tagih bagi
independen
perjanjian pinjaman konsekuensi hukum pemberi pinjaman
yang sesuai sebagaimana kreditur
perundang-undangan independen
yang berlaku
Biaya Pinjaman (FINANCIAL TRANSACTIONS)
Beberapa catatan penting dari OECD TPG & UN TP Manual OECD TPG, Chapter B.3. The economically
relevant characteristics of actual financial transactions

B.3.1 B.3.2. B.3.3. B.3.4. B.3.5.


Contractual Functional Characteristic of Economic Business
Terms Analysis Financial Instruments Circumstances Strategy

UN 9.7.2.2 UN 9.7.2.2 UN 9.7.2.2 UN 9.7.2.2 UN 9.7.2.2


a) Interest a) Whether recipient can The characteristic of the a) Currency a) The intention of the
b) Repayment obligations obtain credit? instruments should be b) Jurisdictions parties
& consequences b) Risks of the provider clearly defined and must c) Business sector or b) Management decisions
c) Time period c) Who monitors? be supported with the industry of the parties
d) Collateral/Guarantee d) Whether recipient can conduct of the parties involved
e) Currency repay? d) Timing of transaction
f) Subordinate/Preferred e) Intended & actual use e) Macroeconomic trends
g) Convertibility of funds f) Government Policy
Pengalihan Harta
Pasal 14 ayat (6): Tahapan pendahuluan untuk transaksi pengalihan harta sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf d meliputi pembuktian atas:

a. Economic b. Substance c. Expected d. Realistic


Rationale Pengalihan harta sesuai Benefit Option
dengan substansi dan
Motif, tujuan, dan alasan Manfaat yang diharapkan dari Pengalihan harta tersebut
keadaan yang sebenarnya merapakan pilihan terbaik
ekonomis transaksi pengalihan pengalihan harta
harta dari berbagai pilihan lain
yang tersedia
Restrukturisasi Usaha
(BUSINESS RESTRUCTUINGS)
Pasal 14 ayat (7): Tahapan pendahuluan untuk restrukturisasi usaha sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf e meliputi pembuktian atas:

a. Economic b. Substance c. Expected d. Realistic


Rationale Restrukturisasi usaha sesuai Benefit Option
dengan substansi dan
Motif, tujuan, dan alasan Manfaat yang diharapkan dari Restrukturisasi usaha
keadaan yang sebenarnya
ekonomis dari restrukturisasi restrukturisasi usaha tersebut merupakan pilihan
usaha terbaik dari berbagai
pilihan lain yang tersedia
Restrukturisasi Usaha
(BUSINESS RESTRUCTUINGS)
Beberapa catatan penting dari OECD TPG

E.1. Tangible Assets E.2. Intangible Assets


Must be accurately identified and Must be accurately identified
valued and valued

E.3. Transfer of Ongoing E.4. Outsourcing


Concerns May not necessarily require
How to value activities? explicit compensation

F. Indemnification Post-Restructuring
Whether the restructured entity The TP Policy of the restructured
should receive compensation? arrangement must not change (if
the no material differences post
the restructuring)
Versi OECD TPG Chapter IX
Kesepakatan Kontribusi Biaya
(COST CONTRIBUTION ARRANGEMENT)
Pasal 14 ayat (8): Tahapan pendahuluan untuk kesepakatan kontribusi biaya sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf f meliputi pembuktian bahwa kesepakatan kontribusi biaya tersebut:

a. dibuat sebagaimana b. dibutuhkan oleh pihak c. memberikan manfaat


kesepakatan antara yang melakukan ekonomis kepada pihak yang
pihak-pihak independen kesepakatan melakukan kesepakatan
Kesepakatan Kontribusi Biaya
(COST CONTRIBUTION ARRANGEMENT)
Beberapa catatan penting dari OECD TPG

Para.8.3. (Definition) – A CCA is a contractual arrangement among business enterprises to


share the contributions and risks involved in the joint development, production or the
obtaining of intangibles, tangible assets or services with the understanding that such
intangibles, tangible assets or services are expected to create benefits for the individual
businesses of each of the participants.

A CCA is a contractual arrangement rather than necessarily a distinct juridical entity or fixed
place of business of all the participants.

Para.8.10 (Types) – There are two types of CCA:

Development CCAs – Those established for the joint development, production or the
obtaining of intangibles or tangible assets

Services CCAs – Those established for the joint development, production or the
obtaining of services
Kesepakatan Kontribusi Biaya
(COST CONTRIBUTION ARRANGEMENT)
Beberapa catatan penting dari OECD TPG – Cara mengidentifikasi CCA

a. Daftar participants f. Bentuk pemanfaatan atas manfaat ekonomi yang kelak


akan dihasilkan (misalnya Intangibles)
b. Daftar pihak afiliasi lainnya yang akan ikut
bergabung atau diharapkan akan memanfaatkan hasil
g. Bentuk dan nilai kontribusi dari masing-masing pihak CCA
kerja dari CCA

h. Pengalokasian tugas dan tanggung jawab masing-masing


c. Cakupan aktivitas CCA, serta mekanisme
pihak CCA, serta mekanisme pengawasannya
pengawasan dan managemen aktivitas CCA

i. Mekanisme dan Konsekuensi pihak yang baru bergabung


d. Durasi CCA
(Buy In) atau pihak yang keluar (Buy Out) dari CCA

e. Proporsi manfaat eknomis yang diharapkan masing-


k. Mekanisme Balancing Payment
masing, beserta proyeksi nilai manfaatnya
Contoh-Contoh

www. taxflash.id
Contoh-contoh
Dalam OECD TPG
Para.7.10.b. OECD TPG
ABC Pte. Ltd. berlokasi di Singapura merupakan induk dari sebuah grup
MNE yang bergerak di bidang Produksi Mesin. Pada tahun 2020, tim
keuangan ABC Pte. Ltd menyusun laporan keuangan konsolidasi group
untuk tahun fiskal 2019.

Proyek tersebut melibatkan berbagai aktivitas administratif yang dilakukan di


lokasi anak- anak perusahaan, termasuk di PT. DEF di Indonesia.

Segala biaya yang muncul sehubungan dengan proyek tersebut


kemudian dibebankan/ditagihkan ke masing-masing anak
perusahaan sebagai komponen Biaya Jasa Manajemen.

Shareholder Activity
Contoh-contoh
Dalam OECD TPG
Para.7.13. OECD TPG
Pada tahun 2020, PT XYZ yang berlokasi di Jakarta diketahui memiliki credit rating pada skala BBB –

Di pertengahan tahun 2021, PT XYZ diakuisisi oleh ABC Pte. Ltd. yang merupakan salah satu anak
perusahaan sebuah group MNE besar yang berlokasi di Australia. Sejak akuisisi tersebut, credit rating PT
XYZ diketahui meningkat jadi BBB +

Atas kenaikan rating tersebut, tim keuangan ABC Pte. Ltd. mengklaim telah melakukan
Jasa Dukungan Finansial yang ditagihkan ke PT XYZ di akhir tahun 2021.

Incidental Benefit & Passive Association


Kemudian pada tahun 2022, PT XYZ berhasil memperoleh pinjaman dari sebuah bank
komersial di Australia, dikarenakan adanya pernyataan jaminan yang dilakukan oleh ABC
Pte. Ltd. sehingga credit rating PT XYZ diketahui meningkat menjadi A+

Atas kenaikan tersebut, ABC Pte. Ltd. kembali menagih Jasa Dukungan Finansial kepada PT
XYZ di tahun 2022.
Intra-Group Service
Contoh-contoh
US Co. merupakan sebuah perusahaan induk sebuah group MNE yang berlokasi di Amerika yang
bergerak di Industri Makanan Ringan. US Co. diketahui memiliki beberapa IP exclusive, salah satunya
berupa Know-How untuk membuat Gellatine Free Marshmallow.

Pada tahun 2020, PT ABC (Jakarta) dan DEF Pte. Ltd. (Singapura) diketahui membayar Royalti ke US. Co
dengan nilai masing-masing Rp.5 M dan Rp.3 M.

Di tahun yang sama, DEF Pte. Ltd. mengklaim telah memberikan pelatihan teknis produksi ke
tim teknis PT ABC, dan mengklaim mampu meningkatkan kualitas produksi PT ABC di
Indonesia.

Atas pelatihan tersebut, PT ABC membayar tagihan Jasa Dukungan Teknis ke DEF Pte. Ltd.

Potential Issues:
➢Salah satu IP arrangement tidak exist
➢Duplikasi
➢Jasa Dukungan Teknis tidak memberikan benefit / tidak exist
0856 4190 8159 admin@taxflash.id Gedung STC Senayan Lt.2 Ruang 89
Jl. Asia Afrika IX Gelora Senayan,
Kel. Gelora, Kec. Tanah Abang
Jakarta Pusat 10270

Anda mungkin juga menyukai