Tax Loopholes
vs
Corporate Tax
Management
KEWAJIBAN PERPAJAKAN DALAM BISNIS
Produksi
Sales, PPN Keluaran,
Pembelian
PPn BM
PPh 22, 23, 26, Fnl
Supplier Customer
Badan BM, Pajak Ekspor
DN & LN DN & LN
PPN
Usaha PPh 23, 22
(Kredit Pajak)
Masukan
Pinjaman Bagian
Kreditur Bunga Akuntansi
Laba
Pemegang Karyawa
Saham Komersil
Koreksi fiskal n/ Buruh
Laba Fiskal
• LOOP + •HOLES
LOOP HOLES
Kaca Pembesar,
Celah, Lobang,
Mengamati Peluang
dengan seksama
5
Loopholes
Celah/lobang/peluang dalam
regulasi yang ada untuk diambil
manfaatnya dengan tidak
melawan hukum
6
PENGERTIAN LOOPHOLES
7
LOOPHOLES PERPAJAKAN
8
LOOPHOLES DALAM PERATURAN
9
PEDOMAN PENAFSIRAN PERATURAN
ASAS PENAFSIRAN:
• Lex spesialis derogat legi generalis
• Lex superior derogat legi inferiori
• Lex posteriori derogat legi priori
CARA PENAFSIRAN:
• Otentik
• Sistematik
• Historis
• Gramatikal
• Analogi
• A Contrario
• Kebiasaan 10
Cara Menafsirkan Loop Holes
Akhir vs dahulu
Khusus vs umum
Tinggi vs rendah
11
Lex posteriori derogat legi priori
Akhir
vs
Dahulu
12
Lex spesialis derogat legi generalis
Khusus
vs
Umum
13
Lex superior derogat legi inferiori
Tinggi
vs
Rendah
14
Munculnya Loopholes
Ambiguity Creativity
Opportunity
CARA MENGINDENTIFIKASI LOOPHOLES
16
CRITICAL VARIABLE
Hal-hal yang dapat men-trigger WP untuk
mendapatkan Tax Loopholes
E
Employee B
Business Owner
S
Self Employed
I
Investor
Keterkaitan Loopholes dengan
Corporate Tax Management (CTM)
20
Loopholes sering menjadi sarana CTM
Tujuan CTM adalah mencapai pemenuhan kewajiban pajak yang
OPTIMAL, yaitu WP membayar pajak tidak melebihi jumlah yang
seharusnya dibayar.
Kriterianya adalah:
Manajemen memiliki tingkat keyakinan yang memadai
Terjaminnya hak-hak WP
WP terhindar dari sanksi-sanksi perpajakan
Manajemen dapat memanfaatkan LOOPHOLES baik yang
tersurat maupun yang tersirat
21
Mengapa ada CTM?
• Manusia adalah makhluk ‘homo economicus’
• Pajak masih dianggap sebagai beban yang sedapat mungkin
harus dihindari.
• Banyak WP berusaha menghindar dari pengenaan pajak.
– Dengan cara illegal dengan cara melanggar peraturan
pajak; atau
– Dengan cara legal dengan cara melakukan
perencanaan pajak (tax management/tax planning).
Faktor Pendorong
WP melakukan Tax Planning
29
Penggunaan Gross Up sesuai Kondisi
Pemanfaatan:
WP bisa memilih gross up pada saat pengenaan tarif PPh Pasal 21 < tarif PPh
badan atau memilih non gross up pada saat tarif PPh badan < tarif PPh Pasal 21
30
Manfaatkan fasilitas in natura yang bebas pajak
“Di satu sisi, Natura tertentu bukan merupakan objek PPh Pasal 21 di
karyawan (non taxable income)”
“Di sisi lain, Natura tertentu tersebut boleh dibebankan sebagai biaya di
perusahaan (deductible expense)”
Pemanfaatan:
WP bisa mendapatkan pembebasan pajak bila memilih memberikan natura tertentu
tersebut. Misalnya pemberian makanan/minuman bagi seluruh karyawan, iuran
pensiun/JHT ditanggung pemberi kerja, pakaian seragam tertentu, natura di daerah
terpencil, kendaraan/handphone dinas (50%) dsb.
31
Jangan berikan bonus karyawan dari laba tahun lalu
Pemanfaatan:
WP bisa terhindar dari pengenaan pajak yang lebih tinggi karena adanya
pengenaan pajak berganda bila bonus dibebankan ke laba tahun tahun
(Laba Ditahan).
32
Loopholes di PPh Orang Pribadi
Cabut NPWP istri bila tidak ada perjanjian
pisah harta/penghasilan
Penuhi dokumentasi perolehan harta dari
hibah dan warisan
Gunakan pembukuan atau pencatatan sesuai
kondisi
Efisiensi administrasi via NPWP Non Efektif
33
Cabut NPWP istri bila tidak ada perjanjian pisah
harta/penghasilan
Loopholesnya adalah suami istri yang memiliki NPWP masing-masing akan
memiliki kewajiban perpajakan dua kali lipatnya
“Bila tidak ada bukti yang memadai bisa dianggap sebagai objek
PPh berupa tambahan kekayaan neto yang belum dikenai pajak”
Pemanfaatan:
WP bisa terhindar dari risiko pengenaan pajak berikut sanksi administrasi
yang lebih besar karena tidak bisa menunjukkan bukti pendukung yang
memadai.
35
Gunakan pembukuan atau pencatatan sesuai kondisi
Pemanfaatan:
WP bisa mendapatkan penghematan pajak bila dapat memprediksi
dengan tetap tingkat keuntungannya. Pencatatan dipakai saat tingkat laba
riel > norma. Bila tingkat riel < norma, sebaiknya digunakan pembukuan.
36
Hemat Administrasi Via Non Efektif
Pekerja Indonesia di Luar Negeri yang masuk kategori WPLN, dapat bebas
dari kewajiban penyampaian SPT PPh
“Pekerja Indonesia di luar negeri yang berstatus WPLN pada dasarnya hanya
meninggalkan Indonesia sementara. Keputusan Non Efektif akan
membebaskan kewajiban administratif penyampaian SPT. Ketika WP
kembali ke Indonesia NPWP-nya dapat aktif kembali tanpa harus daftar
ulang.”
Pemanfaatan:
Selain terhindar dari kewajiban administratif penyampaian SPT, WP juga
tidak perlu takut dengan risiko sanksi administrasi manakala kembali lagi ke
Indonesia. Penetapan Non Efektif ini dapat memperkuat tidak adanya
kewajiban pajak atas penghasilan dari luar negeri yang diterima oleh WP.
37
Loopholes di PPh Badan
Dapatkan pembebasan pajak dari Intercorporate dividend
Pilih metode penyusutan yang cocok dengan industri
Bebas Bunga Khusus Pinjaman dari Pemegang Saham
Pilih metode penilaian persediaan yang cocok dengan kondisi
Percepat biaya melalui capital leasing (Aset)
Lakukan Pemisahan Biaya Pra-operasi
Lakukan Revaluasi Aktiva Tetap dalam kondisi tertentu
Manfaatkan transfer pricing secara wajar
38
Dapatkan pembebasan pajak dari
Intercorporate dividend
Loopholesnya adalah Intercorporate dividend yang memenuhi persyaratan
tertentu dikecualikan dari pengenaan pajak.
Pemanfaatan:
WP bisa mendapatkan tax exemption bila dapat memenuhi persyaratan yang
ditentukan oleh peraturan perpajakannya.
39
Pilih metode penyusutan yang cocok
dengan industri
Loopholesnya adalah pilihan metode penyusutan akan mempengaruhi
besarnya laba atau rugi fiskal setiap tahunnya yang pada gilirannya akan
mempengaruhi cashflow pembayaran pajak.
Pemanfaatan:
WP bisa mendapatkan penghematan cash flow pajak atau terhindar dari pengenaan
pajak yang lebih besar.
40
Bebas Bunga Khusus Pinjaman dari
Pemegang Saham
Loopholesnya adalah Wajib Pajak dapat memanfaatkan fasilitas
pinjaman yang tidak perlu kena pajak (PPh 23)
“Lebih baik sedia payung sebelum hujan, untuk memenuhi
4 syarat agar tidak terutang PPh 23”
41
Pilih metode penilaian persediaan yang
cocok dengan kondisi
Loopholesnya adalah metode penilaian persediaan secara tidak langsung
akan mempengaruhi penghitungan besarnya laba fiskal.
“Dalam kondisi harga yang cenderung naik, metode FIFO akan menghasilkan
penghitungan harga pokok penjualan yang lebih kecil (bila dibandingkan
dengan metode Rata-rata) sehingga laba fiskal menjadi lebih besar”
Pemanfaatan:
WP bisa mendapatkan penghematan cashflow pajak bila memilih metode
penilaian persediaan yang cocok dengan kondisi perusahaan.
42
Percepat biaya dengan pengadaan aset
melalui capital leasing
Loopholesnya adalah capital leasing bisa mempercepat pembebanan biaya
fiskal oleh WP dibandingkan pengadaan dengan pembelian kredit.
Percepatan biaya berarti penundaan cash flow pembayaran pajak.
Pemanfaatan:
WP bisa mendapatkan penghematan cashflow pajak dengan mempersepat
biaya melalui capital leasing. Bila perlu dengan sale and leaseback atau
tailor made leasing.
43
Lakukan Pemisahan Biaya Pra-operasi
“Dengan RAT, DJP memberikan tariff diskon (< tariff normal PPh
Badan, jika WP” mau melakukan RAT dan membayar PPh saat RAT
“Jika Net Present Value (NPV) dari tax benefit dari dari kenaikan
beban penyusutan di masa datang lebih besar dari biaya RAT saat
ini, maka RAT akan memberikan tax benefit kepada WP”
Pemanfaatan:
WP dapat menghindari tax loss karena Tax Loss Carry Forward
(TLCF) yang akan hangus atau dalam hal tingkat bunga relatif
rendah
45
Manfaatkan transfer pricing secara wajar
Loopholesnya adalah transfer pricing bisa mengeser laba/rugi suatu
perusahaan ke perusahaan lainnya bahkan lintas negara secara wajar.
47
Memisahkan Jumlah Material dan Jasa dalam
Kontrak dan Invoice
Pemanfaatan:
Dalam kontrak dan invoice harus dipisahkan dengan jelas jumlah
yang merupakan nilai material dan jumlah yang merupakan nilai jasa.
Khusus untuk invoice lebih baik dibuat terpisah (dipecah) antara
invoice material dan invoice jasa (lihat PMK 141/PMK.03/2015)
48
Tanamkan Kembali Laba Bersih Bentuk Usaha Tetap
(BUT) di Indonesia
Pemanfaatan:
WP dapat bebas dari pengenaan PPh Pasal 26 ayat (4) dengan memenuhi
seluruh syarat-syarat di atas.
49
Gunakan bentuk usaha firma atau kongsi
Loopholesnya adalah adanya ketentuan bahwa pengenaan pajak untuk
firma/kongsi/persekutuan hanya dilakukan pada tingkat PPh badan.
Pemanfaatan:
WP bisa mendapatkan penghematan pajak karena tarif maksimum PPh
badan hanya 25% sementara tarif maksimum PPh orang pribadi adalah
30%.
50
Maksimalisasi Pemotongan PPh Sesuai
dengan Saat Terutang
Pemanfaatan:
Pemotongan pajak sesuai dengan jatuh tempo akan lebih fair dan
jelas bagi pemilik penghasilan dan pemotong pajak.
51
Loopholes di PPN/PPn BM
Hemat Administrasi dengan Satu Faktur Pajak Gabungan
Dapatkan keuntungan dari mekanisme Pengkreditan Pajak
Masukan
Mengurangi DPP PPN dengan Potongan Harga
Menghemat administrasi dgn pemusatan tempat terutangnya
PPN
Pelaporan menggunakan e-filing
Cara Jitu Menghemat PPN Membangun Sendiri
52
Hemat Administrasi dengan Satu
Faktur Pajak Gabungan
Loopholesnya adalah bahwa peraturan pajak memperkenankan PKP untuk
membuat satu FP Standar gabungan untuk memuat transaksi selama sebulan
dengan satu pembeli yang sama.
“Asyiiikkk…bisa ngirit kertas & tinta mesin ketik atau tinta printer”
Perhatian:
Untuk transaksi yang menggunakan mata uang asing penggabungan juga dapat
dilakukan untuk transaksi kepada pembeli yang sama selama satu bulan
kalender dengan kurs fiskal MK berlaku saat pembuatan Faktur Pajak.
Pemanfaatan:
PKP bisa menghemat kertas, tinta mesin ketik dan juga tinta printer.
53
Dapatkan keuntungan dari mekanisme
Pengkreditan Pajak Masukan
Loopholesnya adalah pengkreditan PM yang didasarkan pada basis akrual,
yaitu PM yang seharusnya dibayar PKP pembeli .
Pemanfaatan:
WP bisa mendapatkan keuntungan cash flow pembayaran PPN dengan
mempercepat pengkreditan PM. Jangan bebankan sebagai biaya untuk PM
yang dapat dikreditkan. Hal lain yang harus dikelola PKP pembeli adalah
mengenai term of payment dari pembelian tersebut.
54
Mengurangi DPP PPN dgn Potongan Harga
Loopholesnya adalah potongan harga merupakan cara legal untuk
mengurangi DPP PPN.
“DPP PPN adalah harga jual atau penggantian, yaitu nilai berupa
uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta
oleh penjual karena penyerahan BKP/JKP, tidak termasuk PPN yang
dipungut menurut UU ini dan potongan harga yang dicantumkan
dalam Faktur Pajak ”
Pemanfaatan:
WP bisa mendapatkan penghematan PPN dengan menyulap biaya promosi
seperti komisi/incentif/bonus/hadiah menjadi diskon dengan memasukkannya
ke dalam FP. Masalah terminologi juga perlu diperhatikan.
55
Menghemat administrasi dgn pemusatan
tempat terutangnya PPN
Loopholesnya adalah pemusatan tempat terutangnya PPN bisa menghemat
administrasi kewajiban PPN.
Pemanfaatan:
WP bisa menghemat biaya administrasi yang harus ditanggung karena
pekerjaan administrasi menjadi lebih sedikit.
56
Pelaporan menggunakan e-filing
Pemanfaatan:
WP bisa mendapatkan kemudahan dalam pengajuan sentralisasi PPN dan
fleksibel dalam pelaporan SPT-nya.
57
Cara Jitu Menghemat PPN
Membangun Sendiri
Loopholesnya adalah bahwa peraturan PPN memberikan syarat-syarat
kumulatif untuk pengenaan PPN atas kegiatan membangun sendiri.
“Orang niatnya mau ngirit koq…Ehh…malah kena PPN kegiatan
membangun sendiri…”
59
Akhirkan pembayaran/pelaporan pajak,
bila perlu dgn perpanjangan
Loopholesnya adalah kewajiban pembayaran/pelaporan pajak diatur paling
lambat pada tanggal tertentu.
Pemanfaatan:
WP bisa menunda cash flow atau mendapatkan waktu yang cukup untuk
menghitung dan menyusun SPT-nya tanpa dikenakan sanksi administrasi.
Bila perlu dengan perpanjangan khusus SPT Tahunan.
60
Hindari SPT Lebih bayar atau Rugi
Loopholesnya adalah SPT LB dan atau SPT Rugi memiliki peluang paling
besar untuk diperiksa.
Pemanfaatan:
WP bisa menghindari risiko tersebut dengan mengupayakan agar secara
bisnis tidak rugi dan tidak menghasilkan SPT LB. Caranya minta SKB PPh
Pasal 22/23, penurunan angsuran PPh Pasal 25, efisiensi biaya dsb
61
Ajukan permohonan menunda atau
mengangsur
Loopholesnya adalah peraturan memberikan kemudahan untuk
menunda/mengangsur bila WP mengalami kesulitan keuangan.
Pemanfaatan:
WP bisa menunda cash flow bila permohonan menunda/mengangsur
pembayaran pajak dikabulkan oleh Ditjen Pajak.
62
Atas SKP tertentu, Ajukan Gugatan
Ketimbang Keberatan
WP bisa mengajukan Keberatan, tetapi memakan waktu lama, dan bisa jadi
malah berujung ke banding
Pemanfaatan:
Perhatikan proses penerbitan SKP oleh Fiskus. Jika cacat prosedur, ajukan
gugatan dari pada keberatan karena akan menghemat waktu karena
diputuskan hanya enam bulan
63
Manfaatkan Putusan Sela
Putusan Sela diajukan kepada PP bersamaan dengan Gugatan utk menunda
pelaksanaan penagihan pajak. Yakinkan Majelis bahwa pelaksanaan
penagihan dapat menimbulkan kondisi yang sangat merugikan bagi WP
Pemanfaatan:
Dengan mengajukan Putusan Sela, penagihan pajak dapat ditunda sampai
dengan dikeluarkannya putusan Pengadilan Pajak. Hal ini sekaligus dapat
memberikan ketenangan bagi Wajib Pajak dalam mempersiapkan
gugatannya. Jika Pengadilan Pajak mengabulkan Gugatan WP, penagihan
pajak bahkan tidak dapat dilakukan sama sekali
64
Penyampaian SPT Kumulatif
Pemanfaatan:
Jika permohonan Wajib Pajak dikabulkan, sehingga WP dapat
melaporkan beberapa masa dalam satu SPT Masa saja, WP dapat
menghemat biaya administrasi terkait penyampaian SPT-nya.
65