MODUL 5
PROFESIONALISME
DI KEMENTERIAN
ATR/BPN
Jl. Akses Tol Cimanggis, Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.
Telp. (021) 8674586
Penulis:
Hilma Aulia Tejawati, S.S.
Editor:
Rechtiyanto Iqbal Prakoso
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 2
B. DESKRIPSI SINGKAT 3
C. MANFAAT MODUL 3
D. HASIL BELAJAR 4
G. WAKTU 5
C. RANGKUMAN 24
E. EVALUASI 25
C. RANGKUMAN 42
D. EVALUSI 44
B. YES, I DO 49
BAB V PENUTUP 51
A. SIMPULAN 51
B. TINDAK LANJUT 52
DAFTAR PUSTAKA 53
KUNCI JAWABAN 55
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
..::SELAMAT::..
Anda telah menyelesaikan 4 (empat) dari 7 (tujuh) modul dalam Paket Modul
Pelatihan Budaya Kerja Organisasi dan Budaya Inovasi. Modul ”Profesional
di Kementerian ATR/BPN ” ini merupakan modul ke 5 (lima) yang akan Anda
pelajari.
Semoga Anda tetap semangat belajar dalam menimba ilmu
REALITAS
Baca dan perhatikan kasus yang terjadi di bawah ini:
Kementerian ATR/BPN Lakukan Uji Kompetensi Calon Pejabat Pengawas
WARTALIKA.id - Pandemi Covid-19 tidak menjadi hambatan bagi Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk terus melaksanakan
pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM). Melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia (PPSDM), Kementerian ATR/BPN menggelar uji kompetensi calon pejabat
pengawas di lingkungan Kementerian ATR/BPN, Rabu (20/05/2021).
Uji kompetensi ini dilaksanakan secara daring di 241 Satuan Kerja yang tersebar di 27
provinsi di luar Pulau Jawa. Sebelum mengikuti uji kompetensi ini, peserta harus melalui
seleksi administrasi yang dilaksanakan oleh Biro Organisasi dan Kepegawaian. Jumlah
peserta yang dinyatakan lulus seleksi administrasi sejumlah 655 peserta, sedangkan peserta
yang mengikuti ujian sebanyak 610 peserta dengan jumlah peserta terbanyak dari Provinsi
Nusa Tenggara Barat dengan total 56 orang.
Dalam sambutannya, Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian, Dalu Agung
Darmawan mengatakan bahwa Uji Kompetensi Seleksi Jabatan Pengawas ini guna
mendapatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional.
“Manajemen ASN berfungsi sebagai pengelolaan ASN untuk menghasilkan ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Praktik dari peraturan tersebut maka Kementerian
ATR/BPN mengadakan Uji Kompetensi Seleksi Jabatan Pengawas guna mendapatkan ASN
yang sesuai dengan kebutuhan,” ujarnya pada saat membuka kegiatan.
Lebih lanjut, Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian mengatakan dengan adanya
seleksi ini juga untuk memetakan kompetensi dan potensi ASN dalam manajemen talenta
sehingga akan didapatkan ASN yang profesional.
“Adanya manajemen talenta juga membantu dalam mutasi dan promosi yang transparan
dan kompatibel. Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2021
mengenai peningkatan pengembangan karier, pemenuhan kebutuhan organisasi dan
pengembangan kompetensi Pegawai Negeri Sipil,” tuturnya.
Senada dengan Dalu Agung Darmawan, Deni Santo, Kepala Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia, menegaskan bahwa ujian ini adalah bagian dari membangun
manajemen talenta. “Peserta dipetakan ke dalam 3 kompetensi, yaitu manajerial, sosial
kultural dan kompetensi teknis,” ujarnya.
Hal ini sesuai dengan ketentuan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara, Nomor
26 Tahun 2019 tentang Pembinaan Penyelenggaraan Penilaian Kompetensi PNS yang
mengukur potensi ke dalam 11 (sebelas) aspek yaitu: Daya Analisa, Logika Berpikir,
Sistematika Kerja, Inisiatif, Daya Tahan Kerja, Kepemimpinan, Dorongan Berprestasi,
Tanggung Jawab, Ketrampilan Interpersonal, Kepercayaan Diri dan Stabilitas Emosi.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan sistem daring sehingga peserta tetap berada di satuan
kerja masing-masing. PPSDM selaku Panitia Penyelenggara sangat berharap agar banyak
peserta yang mampu menyelesaikan soal uji kompetensi ini dengan baik sehingga bisa lolos
ke tahap berikutnya yaitu wawancara.
A. LATAR BELAKANG
Dalam pelaksanaan kegiatan organisasi dibutuhkan
adanya peranan budaya kerja yang kuat. Budaya yang kuat
meletakkan kepercayaan-kepercayaan, tingkah laku, dan cara
melakukan sesuatu, tanpa perlu dipertanyakan lagi. Oleh karena
itu, berakar dalam tradisi, budaya mencerminkan apa yang
dilakukan dan bukan apa yang akan berlaku (Sutrisno 2010:11).
Profesional merupakan salah satu nilai budaya kerja
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional yang penting untuk diinternalisasi sehingga pegawai
mampu menerapkan profesionalisme dalam kegiatan pelayanan
publik. Profesionalisme juga bisa mendukung pegawai dalam
B. DESKRIPSI SINGKAT
Mata Pelatihan ini membahas tentang perilaku utama
dalam profesionalisme, Manajemen Kinerja di Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, dan
berbagai kisah Inspiratif tentang profesionalisme
C. MANFAAT MODUL
1. Manfaat Bagi Peserta:
Memberikan pengetahuan dan meningkatkan
pemahaman terkait materi yang disampaikan, sehingga
peserta dapat memahami dan mampu menerapkan
profesionalisme di kementerian ATR/BPN.
D. HASIL BELAJAR
Setelah mempelajari materi dalam mata pelatihan ini
peserta dapat memahami sikap profesionalisame di
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional.
BAB II
PERILAKU UTAMA PROFESIONAL
C. RANGKUMAN
Profesional berarti bekerja dilakukan dengan dedikasi
dan komitmen serta berkolaborasi dengan pemangku
kepentingan, terbuka pada perubahan termasuk perubahan
teknologi dan pengetahuan. Nilai profesional dapat ditunjukkan
dengan perilaku:
1. Bekerjasama
Bekerja sama adalah terciptanya interaksi antar
individu untuk mencapai tujuan tertentu yang tidak dapat
dikerjakan sendiri. Dengan kerja sama maka tujuan akan
terselesaikan dengan ringan dan cepat.
2. Bekerja Cerdas
Kerja cerdas merupakan perilaku adaptif yang
diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan dimana
pengetahuan tersebut dapat diterapkan dalam situasi
pekerjaan.
3. Tuntas
Bekerja tuntas dapat diartikan bekerja secara
komprehensif melihat segala aspek pekerjaan sehingga
hasilnya pun memuaskan dan dapat menjadi acuan
pekerjaan lainnya.
4. Memberi Nilai Tambah
Nilai tambah atau value added adalah kegiatan untuk
memberi nilai manfaat yang lebih pada suatu produk atau
E. EVALUASI
Pilihlah salah satu jawaban yang Saudara anggap benar di
bawah ini!
1. Profesional dalam bekerja memiliki arti ...
a. berarti bekerja dilakukan dengan dedikasi dan
komitmen serta berkolaborasi dengan pemangku
kepentingan, terbuka pada perubahan termasuk
perubahan teknologi dan pengetahuan
b. bekerja dengan sepenuh hati dan ikhlas dengan
menjaga hubungan kerja dengan atasan dan pegawai
lainnya
c. bekerja tanpa mencampuradukan kepentingan pribadi
dalam pekerjaan, sehingga tercipta situasi kerja yang
kondusif
d. bekerja dengan penuh semangat dan mampu
menyelesaikan pekerjaan dalam tenggat waktu yang
telah ditentukan
e. bekerja dengan pikiran terbuka dan mampu menerima
kritik saran dari rekan kerja demi meningkatkan kualitas
kinerja pribadi.
BAB III
MANAJEMEN KINERJA SEBAGAI REFLEKSI
PROFESIONALISME
"Tak ada jalan pintas ke tempat yang layak dituju." (Beverly Sills)
Gambar
Gambar 1. 1Tahapan
TahapanEvaluasi
EvaluasiVisi
Visidan
danMisi
MisiInstansi
Instansi
C. RANGKUMAN
Manajemen Kinerja adalah komunikasi yang dilakukan
secara terus menerus antara atasan dan bawahan yang
merupakan mitra kerja. Pada dasarnya tujuan umum
performance management atau manajemen kinerja dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu:
1. Tujuan strategik;
2. Manfaat bagi Manajer atau atasan;
3. Tujuan Pengembangan.
Selain tujuan umum, manajemen kinerja juga memiliki
tujuan khusus diantaranya yaitu:
1. Peningkatan kinerja secara berkelanjutan;
2. Peningkatan motivasi dan komitmen kerja pegawai;
3. Pengembangan kemampuan pegawai, peningkatan
kepuasan kerja, serta pencapaian potensi diri yang
bermanfaat bagi individu dan organisasi;
4. Peningkatan orientasi kerja kepada karyawan;
5. Pengembangan interaksi yang terbuka dan konstruktif
antara pekerja dan organisasi;
6. Persiapan kerangka kerja untuk kesepakatan sasaran kerja;
7. Perhatian khusus pada atribut dan kompetensi yang
diperlukan;
8. Mempersiapkan kriteria untuk melaksanakan pengukuran
kinerja;
9. Menjadi dasar dalam memberikan imbalan;
10. Pemberdayaan pegawai;
11. Mempertahankan pegawai yang berkualitas;
12. Mendukung inisiatif manajemen yang berkualitas secara
komprehensif;
13. Mendemonstrasikan cara saling menghargai sesama
karyawan.
Manajemen kinerja memberikan manfaat bagi organisasi
secara keseluruhan, manajer, dan juga setiap individu di dalam
organisasi. Manfaat dibagi menjadi 3 (tiga) area:
1. Manfaat Bagi Organisasi;
2. Manfaat bagi Manajer atau atasan;
D. EVALUSI
Pilihlah salah satu jawaban yang Saudara anggap benar di
bawah ini!
1. Pengertian dari manajemen kinerja menurut Bacal adalah...
a. manajemen kinerja adalah suatu proses dalam
membangun kesepakatan bersama tentang apa dan
bagaimana untuk mencapai tujuan organisasi
b. manajemen kinerja adalah komunikasi yang dilakukan
sekali waktu dalam diskusi, dimana antara bawahan
dengan atasan merupakan suatu mitra
c. manajemen kinerja adalah suatu proses dalam
membangun kesepakatan bersama tentang apa dan
kinerja yang berkualitas
Rumus:
BAB IV
KISAH INSPIRATIF “PROFESIONAL IS ME”
B. YES, I DO
Ya, saya bisa, saya bisa melakukan atau mencoba
sesuatu yang baru.
Jelas ini bukan sengsara membawa nikmat. Namun dikatakan
nikmat membawa sengsara pun rasanya terlalu kejam. Jakarta itu rumahku.
Setidaknya dulu. Kota dengan gemerlap dunia dan dipenuhi fasilitas umum.
Di Kota ini juga tempat kekasihku tinggal. Kota di mana masa
depan yang sudah kami rencanakan bersama akan dirajut. Jakarta dengan
segala keriuhannya yang dicaci, tapi gemerlapnya tetap dinanti. Klise. Aku
tahu. Tapi hari ini hatiku memilih untuk mengesampingkannya dan
menghabiskan bagian terpilu, berharap karenanya esok jadi lebih ringan
untuk ditapaki.
Surat perintah penempatan kerjaku memaksaku hijrah ke Daerah di
Sekitar Danau Toba, di Kabupaten Toba Samosir. Sekilas terkenang ucapan
kekasihku waktu itu, “Kita pasti bisa melewatinya. Ini rencana terbaik dari
Tuhan. Kamu percaya ‘kan, kalau kita bisa bertahan?” Setetes air mata yang
jatuh kuusap mantap. “Yes, I do!” batinku. Inilah tugas dan janji pengabdian
bagi NKRI. Dengan sejumput semangat yang tersisa, kuayun langkah untuk
berangkat melaksanakan tugas.
Dengan tugas pekerjaan yang baru, dan tempat hidup baru,
meratapi nasib tak ada gunanya sekarang. Kutegakkan kepalaku, kulipat
rasa pesimisku, dan kukencangkan sabuk semangatku, “Yes, I do! Aku pasti
bisa menyelesaikan tantangan ini!”
Dari kisah inspiratif tersebut diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa mengembangkan diri dan mencoba sesuatu yang baru
merupakan wujud penerapan nilai profesional dalam
pelaksanaan kinerja.
“Enak dong kerja jadi PNS, kerjanya santai nggak usah kerja juga
dibayar, nggak kaya aku.”
Stigma-stigma negatif itu sedikit banyak mempengaruhi pikiran saya,
apalagi ternyata penempatan kerja saya ada di Kantor Pertanahan
Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Baru mulai kerja, sudah mendapat stigma negatif ditempatkan ditempat
terpencil pula, saya harus menata hati dan pikiran anggap saja itu adalah
tantangan awal yang harus saya hadapi.
Berjalannya pekerjaan muncul banyak permasalahan, sebagai daerah
terpencil kami memiliki kendala saat harus menjalankan kebijakan yang
bersifat nasional. Belum jika kebijakan itu mengharuskan fasilitas
perkantoran yang mumpuni. Kami membutuhkan waktu lebih lama untuk
menerapakan pelayanan yang seperti itu di kantor kami.
Belum jika kejenuhan mulai muncul, di Daerah terpencil hiburan sangat
terbatas, mau makan makanan kesukaan saya pun susah.
Namun, seiring berjalannya waktu ternyata Daerah ini juga
mengantarkan saya untuk bertemu dengan pengalaman-pengalaman yang
baru. Hal-hal yang sebelumnya tak terlihat ke permukaan tetapi nyata
adanya, akan selalu berjalan. Karenanya, saya meyakini bahwa tak harus
menunggu hal-hal besar dan sesuatu yang bersinar untuk berkontribusi di
kantor yang ia cintai ini. Dengan keikhlasan dalam menjalankan amanah
inilah yang nantinya membuat kantor ini bersinar.
Dari kisah inspiratif tersebut diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa dibalik halbaru dan tantangan pekerjaan
yang dihadapi terdapat hikmah dan pengalaman baru yang bisa
dipelajari. Tantangan tidak perlu dihindari tapi ditaklukan dan
dijalani dengan ikhlas untuk memperoleh hasil yang baik.
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
Budaya Kerja Profesional penting untuk diterapkan agar
para pegawai memiliki pedoman dalam bekerja serta memiliki
sikap yang berdasarkan pada nilai-nilai dan norma yang ada
dalam berinteraksi sesama pegawai. Budaya kerja profesional
juga dapat menciptakan pegawai yang memilki kemampuan
tinggi dalam bekerja, tetapi masih mengedepan nilai budaya
sehingga pekerjaan yang dikerjakannya mencapai tujuan yang
di inginkan oleh organisasi itu sendiri.
Sistem manajemen kinerja diperlukan dalam merubah
budaya untuk meningkatkan efektifitas dan kinerja organisasi.
Dalam menerapkan profesionalisme di Kementerian ATR/BPN
diperlukan suatu bentuk strategi manajemen kinerja. Dalam
manajemen kinerja, peta strategi adalah suatu panel instrument
yang memetakan sasaran strategis organisasi dalam suatu
kerangka hubungan sebab akibat yang menggambarkan
keseluruhan perjalanan strategi organisasi sehingga
memudahkan organisasi untuk mengkomunikasikan
keseluruhan strateginya kepada seluruh anggota organisasi
dalam rangka pemahaman demi suksesnya pencapaian tujuan
organisasi.
B. TINDAK LANJUT
Pengetahuan dan keterampilan yang telah dihasilkan
melalui pembelajaran dengan Modul ini, memberikan bekal
kepada peserta pelatihan untuk menapaki proses-proses
pembelajaran berikutnya. Oleh karena itu, pendalaman materi
dan penyelesaian terkait substansi dalam Modul ini perlu terus
menerus dilakukan.
Sebagai tindak lanjut dari pembelajaran modul ini, maka:
1. Bagi peserta pelatihan diharapkan mampu
mengimplementasikan hasil pembelajaran profesional di
Kementerian ATR/BPN;
2. Bagi Fasilitator, diharapkan mampu menyampaikan
pengarahan dengan lebih mudah dan modul mampu
menjadi media dalam penyamaan persepsi antar pelajar;
3. Bagi pengelola pelatihan, diharapkan mampu menjadikan
modul sebagai alat kelengkapan dalam mengadakan
pelatihan bagi Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia dan pengendalian pelaksanaan Pelatihan Nilai-
Nilai Kementerian ATR/BPN serta untuk penyempurnaan
modul pelatihan berikutnya agar lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
KUNCI JAWABAN
EVALUASI BAB II
1. A
2. D
3. B
4. E
5. C
1. E
2. D
3. B
4. C
5. A
56