Anda di halaman 1dari 123

Modul Suplemen

Pembuatan Media Pembelajaran IPA


Berbasis Video

PENGEMBANGAN
KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN (PKB) GURU

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik


dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA)
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
MODUL SUPLEMEN
Pembuatan Media Pembelajaran IPA Berbasis
Video

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN (PKB) GURU IPA

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik


dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA)
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
11
Hak Cipta pada PPPPTK IPA
Dilindungi Undang-Undang

MODUL SUPLEMEN
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN (PKB) GURU IPA

Penanggung Jawab
Dr. Sediono Abdullah

Penyusun
Robi Suwarga, S.Si
Agus Maulani, S.Sn

Penyunting
Drs. Iwan Heryawan, M. Si.
Penyelia
Mohamad Adning, S.Pd., M. Ed

Disainer Grafis / Layouter


Robi Suwarga, S.Si
Agus Maulani, S.Sn

Diterbitkan oleh
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA)

Tahun Cetak
2015
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul
Suplemen Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi
Guru IPA yang terdiri dari 10 Modul Suplemen yang pada intinya
merupakan model bahan belajar (Learning Material) yang menuntut peserta
pelatihan untuk belajar lebih mandiri dan aktif.

Modul Suplemen Diklat PKB Guru disusun dalam rangka diklat PKB guru
pasca UKG yang telah diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan. Materi modul dikembangkan dari Standar
Kompetensi Guru sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16
tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
yang dijabarkan menjadi Indikator Pencapaian Kompetensi Guru. Modul
Suplemen Diklat PKB ini masing-masing dijabarkan dalam 10 modul. Materi
pada masing-masing modul suplemen berisi materi suplemen guru mata
pelajaran, uraian materi tugas dan kegiatan pembelajaran serta diakhiri
dengan evaluasi dan uji diri untuk mengetahui ketuntasan belajar yang
diuraikan di dalam modul. Bahan pengayaan dan pendalaman materi
dimasukkan pada beberapa modul untuk mengakomodasi perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta kegunaan dan aplikasinya dalam
pembelajaran maupun kehidupan sehari-hari.

Modul ini telah dilakukan review dan revisi oleh tim baik internal dan
esternal, praktisi, pakar, dan pengguna. Namun demikian, kami masih
berharap kepada para reviu-er dan pengguna untuk selalu memberikan
masukan dan penyempurnaan sesuai kebutuhan dan perkembangan ilmu

KATA PENGANTAR i
Modul Suplemen 9 : Pembuatan Media Pembelajaran IPA Berbasis Video
PPPPTK IPA
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

pengetahuan teknologi terkini. Besar harapan kami kiranya kritik dan saran
serta masukan untuk lebih menyempurnakan isi dan materi serta
sistematika modul dapat disampaikan PPPPTK IPA dalam rangka
perbaikan dan penyempurnaan untuk edisi yang akan datang. Akhirnya
kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih dan penghargaan
kepada para pengarah dari jajaran Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan, manajemen PPPPTK IPA, staf dan widyaiswara PPPPTK
IPA, serta dosen dan guru, kepala dan pengawas sekolah yang telah
berpartisipasi dalam penyelesaian modul sebagaimana tersebut diatas.

Semoga peran serta dan kontribusi Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu semuanya


dapat memberikan nilai tambah serta bermanfaat dalam Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan bagi PTK IPA di Indonesia.

Bandung, 29 Desember 2015


Kepala PPPPTK IPA,

Dr.Sediono
NIP. 195909021983031002

ii KATA PENGANTAR
MODUL SUPLEMEN 9
Modul Suplemen
LISTRIK
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi Guru dan Tenaga untuk SMP
Kependidikan

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR TABEL viii

DAFRAT LAMPIRAN ix

PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Peta Kompetensi 2
D. Ruang Lingkup 4
E. Saran Cara Penggunaan Modul 4

PEMBELAJARAN 7
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 7
A. Tujuan 7
B. Indikator Ketercapaian Kompetensi 7
C. Uraian Materi 7
D. Aktivitas Pembelajaran 14
E. Latihan/Kasus/Tugas 14
F. Rangkuman 14
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 15
H. Kunci Jawaban 16

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 17
A. Tujuan 17
B. Indikator Ketercapaian Kompetensi 17
C. Uraian Materi 17
D. Aktivitas Pembelajaran 33

DAFTAR ISI | DAFTAR GAMBAR | DAFTAR TABEL 1


Modul Suplemen: Pembuatan Media Pembelajaran IPA Berbasis Video
PPPPTK IPA
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

E. Latihan/Kasus/Tugas 33
F. Rangkuman 33
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 35
H. Kunci Jawaban 35

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 37
A. Tujuan 37
B. Indikator Ketercapaian Kompetensi 37
C. Uraian Materi 37
D. Aktivitas Pembelajaran 47
E. Latihan/Kasus/Tugas 47
F. Rangkuman 48
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 50
H. Kunci Jawaban 50

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 51
A. Tujuan 51
B. Indikator Ketercapaian Kompetensi 51
C. Uraian Materi 51
D. Aktivitas Pembelajaran 56
E. Latihan/Kasus/Tugas 56
F. Rangkuman 58
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 58
H. Kunci Jawaban 59

KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 61
A. Tujuan 61
B. Indikator Ketercapaian Kompetensi 61
C. Uraian Materi 61
D. Aktivitas Pembelajaran 70
E. Latihan/Kasus/Tugas 70
F. Rangkuman 70
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 71
H. Kunci Jawaban 71

2 DAFTAR ISI | DAFTAR GAMBAR | DAFTAR TABEL


Modul Suplemen: Pembuatan Media Pembelajaran IPA Berbasis Video
Modul Suplemen
LISTRIK
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi Guru dan Tenaga untuk SMP
Kependidikan

KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 73
A. Tujuan 73
B. Indikator Ketercapaian Kompetensi 73
C. Uraian Materi 74
D. Aktivitas Pembelajaran 110
E. Latihan/Kasus/Tugas 110
F. Rangkuman 110
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 111
H. Kunci Jawaban 111

EVALUASI 27

PENUTUP 28

DAFTAR PUSTAKA 29

GLOSARIUM 30

Hal

DAFTAR ISI | DAFTAR GAMBAR | DAFTAR TABEL 3


Modul Suplemen: Pembuatan Media Pembelajaran IPA Berbasis Video
PPPPTK IPA
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tahapan Pembuatan Video 6

Gambar 2.2 Contoh Lembar Identifikasi 9

Gambar 2.3 Contoh Sinopsis 10

Gambar 2.4 Contoh Treatment 11

Gambar 3.1 Scanner 12

Gambar 3.2 Gambar kamera foto 13

Gambar 3.3 kamera film 14

Gambar 3.4 lampu 15

Gambar 3.5 mic boom 16

Gambar 3.6 Reflector 20

Gambar 3.7 Extreme close-up 22

Gambar 3.8 Big Close-Up 23

Gambar 3.9 Close-Up 27

Gambar 3.10 Close – up 30

4 DAFTAR ISI | DAFTAR GAMBAR | DAFTAR TABEL


Modul Suplemen: Pembuatan Media Pembelajaran IPA Berbasis Video
Modul Suplemen
LISTRIK
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi Guru dan Tenaga untuk SMP
Kependidikan

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 2.1

Tabel 2.2

Tabel 2.1

Tabel 2.2

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 2.1

Lampiran 2.1

Lampiran 2.1

Lampiran 2.1

DAFTAR ISI | DAFTAR GAMBAR | DAFTAR TABEL 5


Modul Suplemen: Pembuatan Media Pembelajaran IPA Berbasis Video
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan informasi yang sangat pesat di era globalisasi ini, menuntut


pendidik dan tenaga kependidikan untuk senantiasa mengikuti perkembangan
zaman yang semakin dinamis dan selalu berubah cepat. Informasi yang
berkembang ini bisa kita ikuti melalui berbagai media secara visual, audio maupun
audio visual, bisa dengan media elektronik maupun non elektronik seperti televisi,
radio, internet, komputer, surat kabar dan sebagainya.

Peranan teknologi ini semakin dirasakan di berbagai sektor, termasuk di bidang


pendidikan. Dalam bidang pendidikan, kemajuan teknologi ini telah banyak
membantu dan mempermudah aktivitas pendidikan, baik para pendidik dan tenaga
kependidikan, peserta didik, maupun pihak penyelenggara pendidikan. Hadirnya
berbagai produk teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan sebagai
alat dan media pembelajaran serta sumber belajar. Hal ini sejalan dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal 19 ayat 1 tentang pelaksanaan
proses pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis didik. Pemanfaatan pembelajaran yang
berkualitas hanya dapat dibuat jika tersedia Sumber Daya Manusia dalam hal ini
para guru yang kompeten. Namun, guru yang ada tersebut perlu diberi
kesempatan untuk meningkatkan kemampuan kemediaannya.

Guru wajib melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian secara


berkelanjutan agar dapat melaksanakan tugas profesionalnya. Modul Diklat
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) pada intinya merupakan bahan

PENDAHULUAN 1
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

belajar (learning material) yang menuntut peserta diklat untuk belajar lebih mandiri
dan aktif. Untuk membantu guru meningkatkan kompetensi profesional dan
pedagogik disusun modul diklat PKB yang terbagi atas 10 grade serta modul
suplemen diklat PKB yang terbagi atas 10 modul.

Modul ini merupakan Modul Suplemen Diklat PKB yang digunakan pada diklat
tatap muka maupun diklat online. Modul suplemen PKB bagi guru IPA berisi
beberapa materi bahasan SKG (Standar Kompetensi Guru) yang telah ditetapkan
di dalam pemetaan Standar Kompetesi Guru IPA. Setiap materi diklat ini dikemas
dalam suatu kegiatan pembelajaran yang meliputi: Tujuan, Indikator Pencapaian
Kompetensi, Uraian Materi, Aktivitas Pembelajaran, Latihan/Kasus/Tugas,
Rangkuman, Umpan Balik dan Tindak Lanjut dan Kunci Jawaban.

Di dalam modul Suplemen ini diawali dengan uraian pendahuluan, beberapa


kegiatan pembelajaran dan diakhri dengan latihan/kasus/tugas yang dilengkapi
kunci jawabannya agar guru peserta diklat melakukan penilaian diri sebagai tolak
ukur untuk mengetahui keberhasilan diri sendiri.

B. TUJUAN

Setelah guru peserta diklat PKB Grade 1 belajar dengan modul ini diharapkan:
1. memahami materi kompetensi pedagogik meliputi: Sumber belajar dan media
pembelajaran berbasis video.
2. memahami materi kompetensi profesional meliputi: Kajian materi media
pembelajaran dengan topik teknik perancangan media pembelajaran berbasis
video, teknik pengambilan objek/gambar, Perangkat lunak (software) Audio-
Video Editing, dan Fitur-fitur yang ada pada software VideoPad serta
penerapannya.

C. PETA KOMPETENSI

Kompetensi yang diharapkan setelah guru peserta diklat belajar dengan modul ini
diharapkan mampu memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
dengan mengoperasikan perangkat lunak VideoPad untuk mendukung proses
pembelajaran.

2 PENDAHULUAN
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi Guru IPA

Kompetensi Guru Mata Pelajaran dan Indikator Pencapaian Kompetensi yang


diharapkan tercapai melalui belajar dengan modul ini sebagai berikut.

Tabel 1. Kompetensi Guru Mapel dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Esensial/
Kompetensi Guru Mapel
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

4.5. Menggunakan media 4.5.1


Menjelaskan Sumber belajar dan
pembelajaran dan sumber belajar media pembelajaran berbasis
yang relevan dengan karakteristik video
peserta didik dan mata pelajaran
4.5.2 Menjelaskan pengertian media
yang diampu untuk mencapai pembelajaran secara umum
tujuan pembelajaran secara utuh.
4.5.3 Menjelaskan fungsi dan manfaat
media dalam pembelajaran
4.5.4 Menjelaskan jenis-jenis media
pembelajaran
4.5.5 Menentukan media pembelajaran
yang tepat dalam proses
pembelajaran
4.5.6 Menjelaskan teknik perancangan
media pembelajaran berbasis
video
20.1 Membuat dan menggunakan 20.1.1 Menjelaskan peralatan untuk
media komunikasi, termasuk mengambil objek/gambar
pemrosesan gambar, audio dan 20.1.1 Menjelaskan berbagai macam
video. teknik yang dipakai dalam
pengambilan objek/gambar
20.1.1 Menjelaskan Berbagai Perangkat
lunak (software) Audio Editing.
20.1.1 Menjelaskan Perangkat lunak
(software) Video Editing.
20.1.1 Menjelaskan kebutuhan minimal
komputer untuk menjalankan
Perangkat lunak (software) Audio-
Video Editing.
20.1.1 Menjelaskan Fitur-fitur yang ada
pada software Videopad
20.1.1 Menerapkan Aplikasi Videopad.

PENDAHULUAN 3
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

D. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup materi pada modul ini disusun dalam empat bagian, yaitu bagian
Pendahuluan, Kegiatan Pembelajaran, Evaluasi, dan Penutup. Bagian
pendahuluan berisi paparan tentang latar belakang modul Suplemen 10, tujuan
belajar, kompetensi guru yang diharapkan dicapai setelah pembelajaran, ruang
lingkup dan saran penggunaan modul. Bagian kegiatan pembelajaran 1, kegiatan
pembelajaran 2, dan seterusnya sampai materi n berisi Tujuan, Indikator
Pencapaian Kompetensi, Uraian Materi, Aktivitas Pembelajaran,
Latihan/Kasus/Tugas, Rangkuman, Umpan Balik dan Tindak Lanjut dan Kunci
Jawaban. Bagian Latihan/Kasus/Tugas yang dilengkapi kunci jawabannya agar
guru peserta diklat melakukan penilaian diri sebagai tolak ukur untuk mengetahui
keberhasilan diri sendiri dalam materi yang dibahas dan bagian akhir adalah
penutup.

Rincian materi pada modul adalah sebagai berikut.


1. Teori Sumber Belajar
2. Media Pembelajaran
3. Kajian materi pembelajaran: Teknik Perancangan Media Pembelajaran
Berbasis Video, Teknik Pengambilan Objek/Gambar Dalam Video Shooting,
Perangkat Lunak Audio Dan Video Editing Dan Persiapan Mengedit Video,
Fitur – Fitur Software VideoPad serta Teknik Pengolahan Audio-Video
Dengan Menggunakan Software VideoPad.

E. SARAN CARA PENGGUNAAN MODUL

Cara penggunaan modul pada setiap Kegiatan Pembelajaran secara umum sesuai
dengan skenario setiap penyajian mata diklat. Langkah-langkah belajar secara
umum adalah sebagai berikut.

4 PENDAHULUAN
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi Guru IPA

Pendahuluan Mengkaji materi


diklat

Melakukan aktivitas
pembelajaran
(diskusi/
eksperimen/latihan)

Presentasi
Review dan
Kegiatan Konfirmasi

Bagan Skenario Penggunaan Modul dalam Diklat PKB

Deskripsi Kegiatan

1. Pendahuluan
Pada kegiatan pendahluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat
untuk mempelajari:
- latar belakang yang memuat gambaran materi diklat
- tujuan penyusunan modul mencakup tujuan semua kegiatan pembelajaran
setiap materi diklat
- kompetensi atau indikator yang akan dicapai atau ditingkatkan melalui modul
- ruang lingkup berisi materi kegiatan pembelajaran 1, kegiatan pembelajaran
2, dst.
- langkah-langkah penggunaan modul

2. Mengkaji materi diklat


Pada kegiatan ini fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk
mempelajari materi diklat yang diuraikan secara singkat sesuai dengan
indikator pencapaian hasil belajar. Peserta dapat mempelajari materi secara
individual atau kelompok.

PENDAHULUAN 5
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

3. Melakukan aktivitas pembelajaran


Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
rambu-rambu/instruksi yang tertera pada modul baik berupa diskusi materi,
melakukan eksperimen, latihan, dsb. Pada kegiatan ini peserta secara aktif
menggali informasi, mengumpulkan data dan mengolah data sampai
membuat kesimpulan kegiatan.

4. Presentasi dan Konfirmasi


Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan sedangkan
fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dibahas bersama.

5. Review Kegiatan
Pada kegiatan ini peserta dan penyaji mereview materi yang telah dipelajari.

6 PENDAHULUAN
MODUL SUPLEMEN 9
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN
BERBASIS VIDEO

A. TUJUAN

Setelah mempelajari Kegiatan Pembelajaran 1 ini pendidik atau tenaga


kependidikan mampu menjelaskan Sumber belajar dan media pembelajaran
berbasis video.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi yang diharapkan dicapai melalui diklat ini adalah:


1. Menjelaskan pengertian dan jenis sumber belajar.
2. Menjelaskan pengertian media pembelajaran berbasis video.
3. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan media video pembelajaran

C. URAIAN MATERI

1. Pengertian Sumber Belajar

Belajar merupakan inti dari kegiatan pendidikan. Belajar adalah kegiatan utama
baik di lembaga pendidikan formal, informal, maupun non formal. Lalu apakah
belajar itu? Secara sederhana belajar adalah proses yang dilakukan oleh orang
untuk mengetahui sesuatu atau proses dari tidak tahu menjadi tahu. Sedangkan
pengertian belajar yang lebih tinggi adalah proses

perubahan tingkah laku yang bersifat permanen dan menuju arah positif melalui
serangkaian kegiatan. Yang dimaksud dengan kegiatan itu adalah kegiatan belajar
berupa membaca, mengamati, meniru, dst. Sementara perubahan tingkah laku itu
dapat berupa kognisi, afeksi, dan psikomotor.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN 7


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

Belajar merupakan usaha sadar seseorang untuk merubah tingkah laku melalui
interaksi dengan sumber belajarnya. Proses belajar hanya bisa berlangsung jika
terjadi interaksi antara sipembelajar dengan sumber belajar. Proses belajar adalah
proses yang harus dialami oleh setiap individu dan tidak dapat diwakilkan kepada
orang lain. Melalui sumber belajar siswa dapat belajar dan melakukan
pembelajaran. Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan siswa untuk
belajar dan mempelajari bagaimana belajar yang baik dan benar. Dengan
demikian pembelajaran merupakan kegiatan belajar siswa untuk belajar sesuatu
dan mempelajari cara belajar (learn how to learn). Miarso mempertegas pengertian
pembelajaran sebagai upaya sengaja dan bertujuan yang berfokus kepada
kepentingan, karakteristik dan kondisi peserta didik agar dapat belajar dengan
efekif dan efisien (Miarso, 2008). Oleh karena itu dapat kita kenali bahwa
pembelajaran adalah segala usaha untuk membuat peserta didik belajar.

Manakala siswa belajar atau melakukan pembelajaran, akan terjadi suatu proses
interaksi antara siswa dengan sumber belajar agar terjadi perubahan tingkah laku
yang diinginkan dari tujuan belajar tersebut. Artinya ketika siswa ingin belajar, dia
memerlukan sumber belajar sebagai acuan dan wadah pembelajaran.

Lalu apa itu sumber belajar?


Sumber belajar diartikan sebagai semua sumber (data, manusia, dan barang)
yang dapat dipakai oleh pelajar sebagai suatu sumber tersendiri atau dalam
kombinasi untuk memperlancar belajar (AECT,1977). Definisi ini kemudian
berkembang yaitu berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan
wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah
maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan
belajar (AECT, 2007).
Dengan demikian sumber belajar dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat
dimanfaatkan untuk mempelajari atau mendapat pengalaman belajar tertentu.

2. Jenis sumber belajar

Dari segi pembuatannya, sumber belajar dibedakan menjadi dua yaitu sumber
belajar rancangan (by design) dan sumber belajar pemanfaatan (by utilitation).
• learning resources by design

8 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
Guru IPA

Sumber belajar yang sengaja dirancang dan dibuat khusus untuk tujuan
pembelajaran. Misal antara lain buku pelajaran, modul, program audio, program
video, dan transparansi OHP.
• Learning resources by utilization
Sumber belajar yang bukan dirancang untuk tujuan pembelajaran, tetapi sudah
tersedia dan Anda dapat memanfaatkannya untuk keperluan pembelajaran. Misal
antara lain mesjid, penjara, sawah, pasar, Surat kabar, siaran televisi, siaran
radio, pabrik, dan terminal.
Jenis sumber belajar menurut dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1) Pesan (messages), yaitu informasi yang disampaikan oleh komponen lain
dalam bentuk ide, fakta, seni, dan data. Dalam sistem persekolahan, pesan
ini dianggap berupa seluruh mata pelajaran yang disampaikan kepada peserta
didik..
2) Orang (peoples), bertindak sebagai pemilik, penyimpan, pengolah, dan
penyaji pesan. Contohnya guru, dosen, tutor, pustakawan, laboran, instruktur,
widyaiswara, pelatih olah raga, tenaga ahli, produser, peneliti dan masih
banyak lagi, bahkan termasuk peserta didik itu sendiri. Selain itu, orang yang
memiliki pekerjaan seperti antara lain pemulung, penambal ban, penggali
kuburan, tukang las itu bisa menjadi sumber belajar untuk mengetahui
pekerjaan mereka.
3) Bahan (materials), yaitu perangkat lunak (software) yang mengandung pesan
untuk disajikan melalui penggunaan alat ataupun dirinya sendiri. Misalnya
antara lain buku teks, modul, transparansi (OHT), video audio, video visual,
CAI (pembelajaran berbasisi komputer), USB, film.
4) Alat (devices), yaitu perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk
menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan. Misalnya OHP, projecttor
slide, tape recorder, videoplayer/CD player, komputer, projecttor film, dan lain-
lain.
5) Teknik (tecniques), yaitu prosedur atau acuan yang disiapkan untuk
menggunakan bahan, peralatan, orang, dan lingkungan untuk menyampaikan
pesan. Misalnya antara lain demonstrasi, diskusi, praktikum, pembelajaran
mandiri, sistem pendidikan terbuka/jarak jauh, tutorial tatap muka, dan online
learning.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN 9


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

6) Lingkungan (setting), yaitu situasi di sekitar terjadinya pembelajaran di mana


peserta didik menerima pesan pembelajaran. Lingkungan dibedakan menjadi
dua macam, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan non fisik. Lingkungan fisik
contohnya antara lain gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, aula, dan
bengkel. Sedangkan lingkungan non fisik contohnya: suasana belajar, tata
ruang belajar, ventilasi udara, cuaca, suasana lingkungan belajar dan lain-lain.

3. Media Pembelajaran Berbasis Video/ Audio-Video/ Film.

Kata Video berasal dari bahasa Latin, video-vidi-visum yang artinya melihat
(mempunyai daya penglihatan), sedangkan berdasarkan Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1995: 1119) mengartikan video dengan: 1) bagian yang memancarkan
gambar pada pesawat televisi; 2) rekaman gambar hidup untuk ditayangkan pada
pesawat televisi. Senada dengan itu, Peter Salim dalam The Contemporary
English-Indonesian Dictionary (1996:2230) memaknainya dengan sesuatu yang
berkenaan dengan penerimaan dan pemancaran gambar. Tidak jauh berbeda
dengan dua definisi tersebut, Smaldino (2008: 374) mengartikannya dengan “the
storage of visuals and their display on television-type screen” (penyimpanan/
perekaman gambar dan penanyangannya pada layar televisi).

Karenanya, banyak orang yang memahami video dalam dua pengertian:


1. Sebagai rekaman gambar hidup yang ditayangkan.
2. Sebagai teknologi, yaitu teknologi pemrosesan sinyal elektronik yang
mewakilkan gambar bergerak.
(Untuk selanjutnya pada modul ini penyebutan video seringkali dipakai bergantian
dengan film)
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa video itu berkenaan
dengan apa yang dapat dilihat, utamanya adalah gambar hidup (bergerak; motion),
proses perekamannya, dan penayangannya yang tentunya melibatkan teknologi.

Video dilihat sebagai media penyampai pesan, termasuk media audio-visual atau
media pandang-dengar (setyosari & Sihkabuden, 2005: 117). Media audio visual
dapat dibagi menjadi dua jenis: pertama, dilengkapi fungsi peralatan suara dan
gambar dalam satu unit, dinamakan media audio-visual murni; dan kedua, media
audio-visual tidak murni. Film bergerak (movie), televisi, dan video termasuk jenis

10 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
Guru IPA

yang pertama, sedangkan slide, opaque, OHP dan peralatan visual lainnya yang
diberi suara termasuk jenis yang kedua (Munadi, 2008: 113).

Media pembelajaran audio visual merujuk kepada media pembelajaran yang


mengandung komponen (unsur) berupa visual (pemandangan/ gambar/ dilihat)
dan audio (suara/ didengar). Jadi media pembelajaran audio visual adalah
perantara atau penyampai pesan pembelajaran yang mengandung komponen
visual dan suara. Karena menggunakan lebih dari satu indera dalam
pemanfaatannya, maka media audio visual seringkali juga dimasukkan ke dalam
kelompok multimedia.

Media pembelajaran audio visual terdiri dari beragam bentuk. Jika kita menengok
ke beberapa dekade yang lalu maka kitapun sudah mengenal media pembelajaran
audio visual tradisional seperti:
 Media pembelajaran audio visual jenis taktil (sentuh) seperti globe (bola bumi),
beragam bentuk peta dan relief, serta berbagai bentuk media pembelajaran
manipulatif lainnya.
 Media pembelajaran visual seperti slide, foto-foto, film, dan rekaman video.
 Media pembelajaran audio seperti rekaman pita kaset, CD (Compact Disc),
dan sebagainya.
Perkembangan jaman telah membawa revolusi besar dalam pengembangan
media pembelajaran yang digunakan di kelas–kelas. Beragam produk digital telah
memperkaya dan memfungsikan media pembelajaran lebih dari sebelumnya.
Sekarang ini sangat mudah kita temui dan bahkan dibuat langsung oleh guru,
beragam media pembelajaran audio visual modern untuk digunakan bersama-
sama alat elektronik dan gadget seperti CD ROM, DVD (digital video disc), audio
book, video klip, dan CD musikal. Media-media pembelajaran berbasis web
dan software-software (perangkat lunat) pun merambah masuk ke kelas–kelas
untuk memaksimalkan pembelajaran. Para penerbit (dalam skala industri) bahkan
bersaing untuk memperoleh keuntungan dari perkembangan media digital
berbasis audio visual ini dengan meluncurkan beragam produk. Para penerbit dan
produsen ini merancang media-media audio visual dengan sangat menariknya.

4. Kelebihan dan Kekurangan Media Video Pembelajaran

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN 11


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

Ada banyak kelebihan video ketika digunakan sebagai media pembelajaran di


antaranya menurut Nugent (2005) dalam Smaldino dkk. (2008: 310), video
merupakan media yang cocok untuk pelbagai media pembelajaran, seperti kelas,
kelompok kecil, bahkan satu siswa seorang diri sekalipun. Hal itu, tidak dapat
dilepaskan dari kondisi para siswa saat ini yang tumbuh berkembang dalam
dekapan budaya televisi, di mana paling tidak setiap 30 menit menayangkan
program yang berbeda. Dari itu, video dengan durasi yang hanya beberapa menit
mampu memberikan keluwesan lebih bagi guru dan dapat mengarahkan
pembelajaran secara langsung pada kebutuhan siswa.

Selain itu, menurut Smaldino sendiri, pembelajaran dengan video multi-suara bisa
ditujukan bagi beragam tipe pebelajar. Teks bisa didisplay dalam aneka bahasa
untuk menjelaskan isi video. Beberapa DVD bahkan menawarkan kemampuan
memperlihatkan suatu objek dari pelbagai sudut pandang yang berbeda. Disc juga
memberikan fasilitas indeks pencarian melalui judul, topik, jejak atau kode-waktu
untuk pencarian yang lebih cepat.

Video juga bisa dimanfaatkan untuk hampir semua topik, tipe pebelajar, dan setiap
ranah: kognitif, afektif, psikomotorik, dan interpersonal. Pada ranah kognitif,
pebelajar bisa mengobservasi rekreasi dramatis dari kejadian sejarah masa lalu
dan rekaman aktual dari peristiwa terkini, karena unsur warna, suara dan gerak di
sini mampu membuat karakter berasa lebih hidup. Selain itu menonton video,
setelah atau sebelum membaca, dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap
materi ajar.

Lebih dari itu, manfaat dan karakteristik lain dari media video atau film dalam
meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses pembelajaran, di antaranya adalah
(Munadi, 2008: 127; Smaldino, 2008: 311-312):
 Mengatasi jarak dan waktu
 Mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara realistis dalam
waktu yang singkat
 Dapat membawa siswa berpetualang dari negara satu ke negara lainnya,
dan dari masa yang satu ke masa yang lain.
 Dapat diulang-ulang bila perlu untuk menambah kejelasan
 Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat.
 Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa

12 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
Guru IPA

 Mengembangkan imajinasi
 Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan penjelasan yang lebih
realistik
 Mampu berperan sebagai media utama untuk mendokumentasikan realitas
sosial yang akan dibedah di dalam kelas
 Mampu berperan sebagai storyteller yang dapat memancing kreativitas
peserta didik dalam mengekspresikan gagasannya.

Dibalik banyaknya keunggulan media pembelajaran film dan video, terdapat juga
kekurangan dalam penggunaan media pembelajaran ini. Ini menjadikan media
pembelajaran film dan video tidak selalu dapat diterapkan pada setiap materi
pembelajaran. Kekurangan-kekurangan yang ada pada media pembelajaran film
dan video tersebut antara lain:
 Pengadaan atau pembuatan film/ video umumnya memerlukan biaya mahal
dan waktu yang banyak.
 Peralatan pendukung untuk video yang akan digunakan harus sudah tersedia
di kelas.
 Pada saat film dipertunjukkan, gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak
semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui film
tersebut serta
 Film/ video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
belajar yang diinginkan kecuali film dan video yang dirancang dan diproduksi
khusus untuk kebutuhan sendiri.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN 13


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN

1. Peserta menyimak paparan pengantar oleh Fasilitator mengenai Sumber


Belajar dan Penjelasan media Pembelajaran berbasis Video. (15’).
2. Setelah mempelajari Materi Pembelajaran 1, peserta (pendidik atau tenaga
kependidikan) secara individu mencari sumber-sumber media pembelajaran
untuk merencanakan topik dalam membuat sebuah video pembelajaran.
3. Beberapa perwakilan peserta mempresentasikan tugas.

E. LATIHAN/KASUS/TUGAS

Carilah dan kumpulkan sumber-sumber media pembelajaran sebagai bahan


topik untuk merencanakan sebuah pembuatan media pembelajaran berbasis
video.

F. RANGKUMAN
Belajar merupakan usaha sadar seseorang untuk merubah tingkah laku melalui
interaksi dengan sumber belajarnya. Proses belajar hanya bisa berlangsung jika
terjadi interaksi antara si pembelajar dengan sumber belajar. Proses belajar
adalah proses yang harus dialami oleh setiap individu dan tidak dapat diwakilkan
kepada orang lain. Melalui sumber belajar siswa dapat belajar dan melakukan
pembelajaran. Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan siswa untuk
belajar dan mempelajari bagaimana belajar yang baik dan benar. Dengan
demikian pembelajaran merupakan kegiatan belajar siswa untuk belajar sesuatu
dan mempelajari cara belajar (learn how to learn).

Dari segi pembuatannya, sumber belajar dibedakan menjadi dua yaitu sumber
belajar rancangan (by design) dan sumber belajar pemanfaatan (by utilitation).
Media pembelajaran audio visual merujuk kepada media pembelajaran yang
mengandung komponen (unsur) berupa visual (pemandangan/ gambar/ dilihat)

14 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
Guru IPA

dan audio (suara/ didengar). Jadi media pembelajaran audio visual adalah
perantara atau penyampai pesan pembelajaran yang mengandung komponen
visual dan suara.

Manfaat dan karakteristik dari media video atau film dalam meningkatkan
efektifitas dan efesiensi proses pembelajaran, di antaranya mengatasi jarak dan
waktu, mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara realistis
dalam waktu yang singkat, dapat membawa siswa berpetualang dari negara satu
ke negara lainnya, dan dari masa yang satu ke masa yang lain, dapat diulang-
ulang bila perlu untuk menambah kejelasan, pesan yang disampaikannya cepat
dan mudah diingat, mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa,
mengembangkan imajinasi, memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan
penjelasan yang lebih realistic, mampu berperan sebagai media utama untuk
mendokumentasikan realitas sosial yang akan dibedah di dalam kelas, serta
mampu berperan sebagai storyteller yang dapat memancing kreativitas peserta
didik dalam mengekspresikan gagasannya.

Kekurangan-kekurangan yang ada pada media pembelajaran film dan video


tersebut antara lain: Pengadaan atau pembuatan film/ video umumnya
memerlukan biaya mahal dan waktu yang banyak, peralatan pendukung untuk
video yang akan digunakan harus sudah tersedia di kelas, pada saat film
dipertunjukkan, gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak semua siswa
mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui film tersebut serta film/
video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang
diinginkan kecuali film dan video yang dirancang dan diproduksi khusus untuk
kebutuhan sendiri.

G. UMPAN BALIK
Setelah menyelesaikan tugas individu, Anda dapat memperkirakan topik apa yang
akan dipakai dalam membuat media pembelajaran berbasis video. Jika Anda
memperkirakan sudah menemukan topiknya, silakan Anda terus mempelajari
Kegiatan Belajar 2, namun jika Anda belum mendapatkannya, sebaiknya Anda
segera membuatnya.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN 15


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

H. KUNCI JAWABAN
Pendidik dan Tenaga Kependidikan dapat mencari sumber-sumber belajar baik
secara online maupun offline. Secara online bisa menggunakan fasilitas search
engine di internet misalnya, google, yahoo, Bing dan lain-lain. Sedangkan secara
offline dapat dicari pada buku-buku, Surat kabar, tabloid, modul-modul yang sudah
ada atau pada kumpulan artikel-artikel di berbagai perpustakaan.

16 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
TEKNIK PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
BERBASIS VIDEO

A. TUJUAN

Setelah mempelajari Kegiatan Pembelajaran 2 ini pendidik atau tenaga


kependidikan mampu menjelaskan teknik perancangan media pembelajaran
berbasis video.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi yang diharapkan dicapai melalui diklat ini adalah:


1. Menjelaskan tahap-tahap perancangan pembuatan video/ Film.
2. Mampu untuk merancang naskah awal untuk pembuatan video/ Film.

C. URAIAN MATERI

1. Merancang Pembuatan Audio-Video/ Film

Memproduksi sebuah video berbeda dengan memproduksi sesuatu pada


umumnya, sebab film adalah hasil perpaduan antara seni dan teknologi. Hasil
produksi tidak dilihat dari fisiknya saja, yaitu kaset atau CD atau seluloid, tetapi
film juga dinilai dari isi kandungan atau pesan yang disampaikan kepada
audiennya. Memproduksi sebuah film berhubungan dengan semua
aktifitas/proses untuk mewujudkan suatu produksi sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan. Dalam manajemen berlaku istilah POAC (Planning, Organizing,
Actuating, Controlling) yang diartikan dengan Perencanaan, Pengorganisasian,
Pelaksanaan dan Pengawasan.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : TEKNIK PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 17


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

Manajemen Produksi Film, selain mengurusi hal teknis juga berhubungan dengan
usaha penciptaan/kreatifitas, artistik, teknologi dan manusia. Manajemen produksi
film biasanya mengacu pada SOP (standard operational procedure) yang terdiri
dari empat tahapan yakni, Pre Production (pra produksi), Set Up and Rehearsal
(persiapan dan latihan), Production (produksi), Post Production (pasca
produksi). Akan tetapi, tahap Set Up and Rehearsal ini jarang diterapkan di
Indonesia karena dirasa tidak begitu efisien karena terlalu bertele-tele dan hanya
menambah budget produksi. Berbeda dengan di luar negeri tahapan ini sangat
dianjurkan dan sering dilaksanakan karena tahap ini menentukan keberhasilan
produksi.

Pra Produksi Produksi Pasca


Production

Planning,
Budgeting, Shooting Editing
Script writing,
Casting dan
Storyboarding
Capturing Visual Effect

Editing Compositing

Distribution

Gambar 2.1. Tahapan Pembuatan Video

1.1. Pra Produksi

Tahap pra produksi memerlukan waktu berhari-hari sampai berbulan-bulan


sebelum produksi. Lingkup persiapan mulai dari rencana produksi, diperinci
dengan rencana pelaksanaan yang akan dilakukan masing-masing kelompok
kerja produksi. Pada saat perencanaan, kesalahan relatif mudah dikoreksi
daripada saat produksi. Baik atau tidaknya proses pra produksi akan terlihat pada
saat produksi, jadi tahap para produksi adalah elemen yang penting dalam sebuah

18 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : TEKNIK PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

proses produksi, bahkan tahap pra produksi ini mencakup 70 % dari keseluruhan
Manajemen produksi film itu sendiri. Adapun hal yang dibahas pada tahap pra
produksi antara lain:
a. Menetapkan konsep film baik itu konsep cerita (naratif) maupun konsep teknis
(sinematografi).
b. Merumuskan pesan, bentuk, karakter, cara/teknik perwujudan sebuah film.
c. Menetapkan dasar pendekatan produksi apakah produksi dalam studio atau
luar studio.
d. Pengusulan skenario, format produksi dan kebutuhan anggaran produksi.
e. Merancang segala aktifitas kegiatan pada saat produksi film.
f. Menyusun biaya atau budget yang diperlukan untuk produksi yang telah
ditetapkan.
g. Menjadwalkan atau menyusun waktu yang akan digunakan untuk produksi
film.

Orang-orang yang terlibat dalam tahap pra produksi merupakan susunan inti
angggota Tim perencana, yakni Produser, Penulis Skenario, Sutradara, Pengarah
Teknik dan Penata Artistik. Setelah Tim perencana ini matang dalam
membicarakan persiapan, barulah masing-masing departement produksi akan
mendiskusikan kebutuhan masing-masing dalam departementnya.
Tahap pra produksi ini adalah tahap persiapan yang harus dilaksanakan, karena
di dalam produksi tanpa persiapan yang matang tentunnya akan mengalami
kesulitan pada saat melakukan eksekusi di lapangan, agar pada saat produksi
tidak terlalu banyak impovisasi maka tahap ini harus dilaksanakan sebaik-
bauknya. Di dalam tahapan pra produksi ini ada beberapa elemen dasar yang
harus dipersiapkan yakni:
a. Analisa Skenario
Skenario Film adalah blue print atau rangkaian penuturan sinematik dari
sebuah cerita. Dari sebuah skenario dimulailah aktifitas sebuah produksi film.
Melakukan Analisa Skenario Film adalah upaya untuk mengungkapkan/
pembedahan pembahasan terhadap:
1. Cerita dan isi cerita
2. Tokoh cerita
3. Struktur penuturan dramatik (Pembukaan, Tengah, Akhir)

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : TEKNIK PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 19


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

4. Konstruksi dramatik (Konflik, Suspense, Surprise, Keinginn Tahu,


Kesalah-pahaman)
5. Tangga Dramatik
6. Penyajian informasi
7. Kekuatan khusus

Fungsi Analisa Skenario, pertama adalah untuk merumuskan pesan yang


akan disampaikan dalam film tersebut, yang sekaligus juga berarti
merumuskan tujuan film tersebut. Analisa atas skenario juga merupakan
pembahasan guna menguji apakah pesan-pesan tersebut telah tersampaikan
berdasarkan materi setiap scene. Analisa Skenario berfungsi untuk menguji
apakah pesan-pesan telah terangkum dalam skenario. Analisa juga
digunakan untuk merumuskan rancangan tata visual dan karakter-karakter
pendukung cerita.

b. Breakdown Skenario
Dalam arti harafiah, breakdown berarti penghancuran. Dalam pengertian
dunia pembuatan film, breakdown berarti upaya pemilahan, pengelompokan,
dan menyusun rincian bagian-bagian dari sebuah skenario. Brekdown
scenario berfungsi sebagai upaya untuk membuat rincian-rincian dari bagian-
bagian skenario baik secara menyeluruh maupun menurut bagian kerja yang
memerlukan. Membedah atau menjabarkan keseluruhan kebutuhan yang
dituntut oleh skenario, yakni antara lain yang dibreakdown adalah:
a. Nomor Scene
b. Lokasi/set
c. Interior/exterior atau didalam/diluar
d. Night/day atau Malam/Siang
e. Tokoh atau Pemain
f. Tata Visual; Kostum, properti
g. Keterangan mengenai Kejadian atau catatan khusus
Breakdown dibuat dalam bentuk Master Breakdown yang memuat ketujuh
butir diatas secara menyeluruh.

c. Survey/Hunting

20 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : TEKNIK PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

Fungsi dari survey / hunting adalah untuk mengetahui atau mencari informasi
yang diperlukan tentang tempat, suasana, keadaan, tata visual. Mencari
lokasilokasi shoting yang sesuai dengan tuntutan skenario guna mencapai
artistic yang seolah-olah nyata dengan aslinya. Lokasi boleh di setting sendiri
atau memang sudah ada di suatu tempat. Dan boleh pula dilakukan
penambahan guna mendapat kesempurnaan. Informasi yang perlu di ketahui
adalah saat hunting antara lain:
1. Survey/hunting lokasi mengenai kepemilikan lokasi, keamanan,
transportasi, lingkungan, akomodasi dan informasi lain sesuai target
planning.
2. Survey Kostum berkaitan dengan model kostum, kesesuain dengan
budaya lokal yang diambil dalam film atau sinetron, sewa, pinjam, beli?
3. Survey Properties, meliputi kelengkapan properties, sewa, pinjam, beli?
4. Survey peralatan (Genset, lighting, kamera, editing, mobil, materi/logistik)

Langkah-langkah dalam survey antara lain:


1. Menetapkan sasaran atau tujuan survey; informasi apa yang ingin
didapatkan.
2. Menyusun aktifitas apa yang akan dilakukan, misalnya mencari informasi
dari orang lain yang pernah survey atau yang memiliki pengalaman
tentang suatu tempat dan alat (informasi sekunder) selain datang sendiri.
3. Menetapkan personil, tugas dan tanggungjawab secara tertulis dan jelas.
4. Merumuskan/menyusun jadwal kerja hunting.
5. Menyusun budget untuk survey
6. Melaksanakan survey sesuai rencana
7. Kontroling

d. Merumuskan Hasil Hunting


Merumuskan hasil hunting berarti menyusun laporan atau merekam informasi,
menjadi data-data atas pengamatan atau peninjauan dan pencarian sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan. Dan laporan tersebut digunakan oleh
berbagai pihak. Informasi yang didapatkan digunakan untuk menyusun
rencana desain set, rancangan kostum, rancangan properties dan spesial efek
oleh bagian tata visual.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : TEKNIK PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 21


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

Sebagai bahan penyusunan rancangan teknis bagi bagian kamera dan suara.
Dalam survey atau hunting, informasi yang harus didapatkan adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan keperluan produksi, baik mengenai
lokasi/set, propertis, dan keperluan tata visual lainnya.

Merumuskan hasil hunting merupakan aktifitas kreatif bagi tenaga kreator tata
visual, observasi lingkungan bagi bagian teknis (kamera dan suara). Hasil
survey merupakan keperluan untuk menyusun director shot/shooting script.

e. Merumuskan Director Shot/Shooting Script


Adalah proses kreatif seorang sutradara dalam menyusun konsep penyajian
dari sebuah skenario menjadi bentuk shot, adegan yang akan dilakukan,
maupun aktifits-aktifitas yang akan direkam/di-shoot. Dalam menyusun
director shot, seorang sutradara menggunakan hasil rumusan analisa
skenario, desain rancangan tata visual yang telah disiapkan oleh penata
visual/artistik.
Director shot berfungsi sebagai patokan/konsep penyajian secara teknis yang
menjadi pegangan kerja dari sektor produksi dalam melakukan rekaman
gambar maupun aktifitas selanjutnya.

f. Merumuskan Floor Plan dan Blocking Kamera


Adalah kelanjutan dari director shot yang diterapkan ke atas kertas berupa
denah set dalam bentuk sket posisi kamera dan posisi pemain dalam sebuat
lokasi/setting.
Hal ini termasuk berbagai gerak kamera dan artis sesuai konsep yang telah
ditetapkan sutradara dalam director shotnya.
Hal diatas berfungsi sebagai pedoman teknis bagi setiap unsur pelaksana
yang terlibat dalam produksi dan perekaman gambar. Hal ini akan menjadi
konsep dari para kru di tiap unsur/ bagian kerja masing-masing sesuai
tanggungjawabnya.

22 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : TEKNIK PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

g. Pembuatan Story Board


Adalah sket gambar yang berisikan shot-shot yang berasal dari director shot.
Story Board dapat berupa gambar shot demi shot bisa pula gambar sket dari
sebuah scene.
Secara visual inilah yang dijadikan pegangan dan rancangan dalam
pengambilan gambar. Bila Story Board sudah disepakati semua unsur maka
akan dijadikan acuan dan standart atas tujuan dari produksi yang ingin
dicapai. Dalam Film Iklan (Komersil) Story Board merupakan acuan yang
sangat mengikat. Perbaikan, improvisasi dan pengurangan atau perubahan
yang ingin dilakukan dapat terjadi dengan leluasa dibandingkan dengan
melakukan shooting ulang atau re-take. Biaya Story Board jauh lebih murah
daripada melakukan perbaikan setelah shooting.
Bahasa gambar/bahasa televisi akan nyata pada Story Board ini, dan lebih
jelas dibandingkan bahasa verbal yang kita katakan. Dengan Story Board,
konsep nyata dari visual imej lebih konkret dan dapat menyertakan semua
unsur yang ada untuk terlibat secara aktif dan kreatif.

h. Casting
Merupakan suatu proses dimana sutradara dan asisten sutradara mencari
talent (pemain utama) yang sesuai dengan karakter tokoh dalam skenario.
Baik atau tidaknya proses pra produksi akan terlihat pada saat produksi, jadi
tahap para produksi adalah elemen yang penting dalam sebuah proses
produksi.

1.2. Set Up and Rehearsal (persiapan dan latihan)

Pentingnya tahap ini adalah menyiapkan secermatnya segala sesuatu di ruang


kendali dan ruang studio sebelum semuanya dilakukan serentak. Waktu
membangun set tergantung besarnya biaya produksi. Untuk memanfaatkan waktu
secara optimal, pada saat yang sama kerabat kerja teknik, cameraman,
pencahayaan dan audio memeriksa posisi kamera, lampu-lampu, mutu cahaya,
dll. Waktu latihan harus selalu dirasa terbatas, maka setiap komponen yang akan
terlibat harus ada dan dipimpin oleh pengarah acara.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : TEKNIK PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 23


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

a. Set Up
Tahap dimana semua peralatan atau equipment yang akan digunakan untuk
produksi di cek dan di coba satu persatu, apakah equipment tersebut dalam
kondisi baik atau rusak. Alat apa sajakah yang kurang dan masih diperlukan
untuk memenuhi sebuah adegan dalam suatu scene dipersiapkan. Kemudian
pada tahap ini pula setting dilakukan. Hal yang harus disiapkan antara lain
memabangun set, Pencahayaan, Audio, Persiapan video.

b. Rehearsal
Tahap ini merupakan tahapan ahir sebelum kita melakukan produksi. Pada
tahapan ini kita melalukan reading naskah dan latihan pemain bahkan sampai
pada blocking kamera, agar pada saat produksi nanti tidak terjadi kekeliruan
yang akan menghambat jalanya produksi sesuai yang direncanakan. Hal yang
harus dilakukan antara lain latihan camera, Blocking camera, Latihan
perlengkapan lengkap, Gladi resik.
Set Up and Rehearsal ini bisa bervariasi tergantung kebutuhan dari skenario.
Tujuan dilakukannya pre studio rehearsal antara lain:
a. Talent terbiasa dengan naskah, talent lain, karakteristik yang dituntut
b. Setting studio direncanakan dengan tetap
c. Pengarah acara mengatur posisi, grouping, aksi sesuai treatment
d. Selama latihan pengarah acara melihat melalui view finder dari posisi
camera yang tepat, bila perlu melakukan koreksi
e. Beberapa hari sebelum produksi para ahli konsentrasi mempersiapkan
operasional teknik, cek dan antisipasi masalah.

1.3. Produksi

Tahap ini adalah tahap eksekusi dari proses pra produksi. Produksi akan
baik dan lancar kalau pra produksinya juga baik. Tentunya di lapangan
kondisinya sangat berbeda dari apa yang di rencanakan tetapi pra produksi
yang baik akan meminimalisir terjadinya improvisasi yang tidak perlu.

Tahap Produksi dilakukan setelah semua persiapan selesai dilakukan.


Perekaman gambar/ shoting merupakan tahap dari aktifitas produksi yang
merupakan perwujudan rancangan produksi menjadi film/sinetron atau yang
terekam dalam negative film/kaset.

24 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : TEKNIK PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

Juga perekaman suara direct recording agar didapat suara yang lebih
orisinil. Beberapa aktifitas yang dilaksanakan dalam perekaman gambar
atau shooting adalah:
a. Pemanggilan bekerja. Yaitu aktifitas memanggil dan memberitahukan
kepada yang akan bertugas dalam waktu shooting. Dalam formulir
pemanggilan terdapat keterangan mengenai nomer scene, lokasi
dimana, jam berapa harus siap, jam berapa shooting dilaksanakan dan
catatan penting lainnya.
b. Menyampaikan lembaran tugas yang akan dilakukan masing-masing
staf produksi/shooting. Dalam lembaran itu terdapat keterangan tugas
yang harus dilakukan/diperhatikan/diawasi oleh personil yang menerima
tugas tersebut. Jadi tiap personil tahu apa yang harus dilakukan sesuai
tugas diskripsi yang telah diberikan. Di Indonesia, model call sheet
jarang dilakukan, sehingga tiap personil hanya menunggu perintah dari
atasan masing-masing.
c. Melaksanakan perekaman gambar sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan dan tugasnya masing masing.
d. Menyusun dan menyampaikan laporan shooting sesuai jalur tugas yang
telah ditetapkan. Laporan ini untuk bahan evaluasi.

1.4. Pasca Produksi

Tahap ini adalah tahap akhir dari rangkaian produksi, tentunya pada saat
produksi (shoting) materi belum berurutan sesuai dengan konsep kita, maka
dalam tahap ini kita harus melakukan pemotongan yang tidak perlu/salah,
menyisipkan (insert), penggabungan, memberikan koreksi baik warna
ataupun suara, memberi efek jika perlu sehingga hasil yang kita dapat lebih
maksimal.

Tahap ini sering disebut sebagai proses Editing yakni suatu proses memilih
atau menyunting gambar dari hasil shooting dengan cara memotong gambar
ke gambar (cut to cut) atau dengan menggabungkan gambar-gambar
dengan menyisipkan sebuah transisi.

Pada proses editing, gambar tidak cukup hanya digabung-gabungkan begitu


saja. Banyak sekali variabel yang harus diketahui dalam proses editing,

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : TEKNIK PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 25


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

misalnya: camera angle, cameraworks, jenis shoot, motivasi, informasi,


komposisi, sound, dan continuity. Istilah-istilah tersebut merupakan
"Grammar of The Edit" yang harus dipegang dan diketahui oleh seorang
editor. Setelah tahap ini selesai baru kita bias mempresentasikan/
mengkomunikasikan karya kita.

Keuntungan besar dalam tahapan pasca produksi alah kesempatan


pengarah acara untuk dapat mengatur visualisasi lebih kreatif, bekerja sama
dengan editor. Pasca produksi dapat dilakukan dengan:
a. Menambahkan video stock, berupa video, audio, spesial efek, ilustrasi
musik, dll.
b. Editing murni rekaman gambar.
c. Evaluasi acara dengan tujuan mengetahuai apakah sasaran tercapai.
Merupakan aktifitas dengan pemrosesan hasil shooting pada paska
produksi. Istilah lain kalau dalam film adalah cutting. Pada intinya editing
adalah merangkai hasil shooting menjadi rangkaian gambar dan suara
yang bercerita dan berkesinambungan sehingg didapat film yang sesuai
dengan tuntutan naskah.
Dalam film proses ini adalah rough cut/edited atau susuan kasar dan
akhirnya fine cut/final edited atau susunan halus (sempurna). Seorang
editor dan sound cutter juga menyiapakan jalur/track untuk suara agar
memudahkan saat mixing atau dubbing nanti.
d. Mixing dan Ilusrasi Musik
Proses ini dilakukan setelah editing selesai. Dalam proses ini dilakukan
perekaman suara atau dialog. Perekaman dialog dilakukan bila apa
yang dialakuakan pada saat shooting tidak dapat digunakan atau
memang tidak dilakukan direct sound recording.
Proses perekaman suara dan musik terdiri dari:
1. Perekaman dialog atau disebut after recording.
2. Perekaman suara khusus atau sound effect yang dibutuhkan untuk
menghidupkan suasana.
3. Perekaman musik atau membuat musik ilustrasi yang dibutuhkan
untuk pengucapan emosi atau suasana dari film/sinetron tersebut.

26 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : TEKNIK PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

Proses mixing adalah proses suara-suara tersebut di masukkan/ di mix


ke dalam gambar sehingga menjadi kesatuan audio visual yang tidak
terpisahkan.

2. Membuat Naskah Dalam Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis


Video

Suatu video pembelajaran dibuat sesuai dengan naskah yang ditulis oleh
penulis naskah. Dengan kata lain, naskah adalah embrio dari suatu video.
Selanjutnya yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana sebuah naskah
video dihasilkan?
Sebuah naskah mempunyai peran sentral dalam produksi sebuah video.
Fungsi naskah dalam produksi video dibedakan menjadi 3 fungsi yaitu Naskah
sebagai konsep dasar ((basic concept), naskah sebagai arah (direction), dan
naskah sebagai Acuan (reference).

Sebuah naskah adalah ide dasar yang diperlukan dalam sebuah produksi
program video. Kualitas sebuah naskah sangat menentukan hasil akhir dari
sebuah program. Sebuah naskah pada umumnya berisi gambaran atau
deskripsi tentang pesan atau informasi yang disampaikan seperti alur cerita,
karakter tokoh utama, dramatisasi, peran/ figuran, setting, dan property atau
segala hal yang berkaitan dengan pembuatan sebuah program video dan
televisi.

Sebuah naskah pada umumnya diganakan sebagai dokumen yang dapat


mengarahkan sutradara dan kerabat kerja (crew) dalam bekerja
menyelesaikan produksi program video. Naskah sebuah program video berisi
beberapa informasi tentang adegan yang melibatkan aktor, setting dan
property. Sutradara dan kerabat kerja perlu mematuhi isi dan alur cerita yang
terdapat dalam sebuah naskah
Sebuah naskah dapat digunakan sebagai referensi oleh sutradara dan
kerabat kerja untuk mewujudkan sebuah ide atau gagasan menjadi sebuah
progam video yang komunikatif. Semua upaya kreatif dalam produksi dari
sutradara dan kerabat kerja harus mengacu kepada sebuah naskah.
Langkah-langkah penulisan naskah pembuatan video biasanya terdiri dari
serangkaian kegiatan yaitu:

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : TEKNIK PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 27


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

1. Merumuskan ide, Ide sebuah cerita yang akan dibuat menjadi program
video dan televisi dapat diambil dari cerita yang sesungguhnya (true
story) atau non fiksi dan rekaan atau fiksi. Banyak sekali sumber ide yang
dapat dijadikan inspirasi untuk menulis sebuah script video dan televisi.
Misalnya, novel, cerita nyata, dan lain-lain.
2. Riset, Riset sangat diperlukan setelah Anda telah menemukan sebuah
ide yang akan dibuat menjadi sebuah program. Riset dalam konteks ini
adalah suatu upaya mempelajari dan mengumpulkan informasi yang
terkait dengan naskah yang akan ditulis. etelah ide ditetapkan dan riset
dilalukan, maka perlu dibuat identifikasi program yang meliputi mata
kuliah, pokok bahasan/judul program, sasaran/audience, durasi, Tujuan
Perkuliahan (umum & Khusus), pokok-pokok materi perkuliahan, penulis
naskah, pengkaji materi, pengkaji media, pemain, lokasi, dan property.
3. Penulisan outline atau identifikasi program, Setelah memahami hasil
riset atau informasi yang terkumpul, anda dapat membuat kerangka atau
outline dari informasi yang akan Anda tuangkan menjadi sebuah script.
Outline pada umumnya berisi garis besar informasi yang akan anda tulis
menjadi sebuah script.
Contoh: Lembar Identifikasi

IDENTIFIKASI PROGRAM VIDEO


1. Mata Pelajaran : ________________________________
2. Topik Pokok Bahasan : ________________________________
3. Judul Program : ________________________________
4. Tujuan
Tujuan Umum : ________________________________
Tujuan Khusus : ________________________________
5. Sasaran/ Audience : ________________________________
6. Format Program : ________________________________
7. Durasi : ________________________________
8. Penulis Naskah : ________________________________
9. Pengkaji Materi : ________________________________
10. Pengkaji Media : ________________________________
11. Pokok-Pokok Materi : ________________________________
________________________________

Gambar 2.2. Contoh Lembar Identifikasi

28 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : TEKNIK PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

4. Penulisan sinopsis, membuat sinopsis atau deskripsi singkat mengenai


program yang akan anda tulis. Sinopsis dan outline akan membantu
memfokuskan perhatian Anda pada pengembangan ide yang telah Anda
pilih sebelumnya. Penulisan sinopsis harus jelas sehingga dapat memberi
gambaran tentang isi program video atau televis yang akan kita buat.
Contoh Sinopsis

PROSES PRODUKSI PROGRAM KASET AUDIO


Program kaset audio merupakan salah satu bentuk media yang dapat
digunakan dalam pembelajaran baik persekolahan maupun luar
sekolah. Untuk memproduksi program kaset audio ini secara garis
besar meliputi tiga tahap:
Tahap pertama yaitu persiapan yang meliputi penulisan naskah, latihan
baik latihan di luar studio maupun di dalam studio.
Tahap kedua yaitu pelaksanaan produksi yaitu melakukan rekaman di
studio. Tahap ketiga yaitu pasca produksi. Tahap ini intinya melakukan
evaluasi terhadap proses dan produk program kaset audio.
Demikian gambaran mengenai proses produksi program kaset audio

Gambar 2.3. Contoh Sinopsis

5. Penulisan treatment, Menulis naskah harus didasarkan pada rencana


yang telah dibuat yang meliputi outline, synopsis dan treatment. Seorang
penulis harus memiliki kreatifitas dalam mengembangkan treatment
menjadi sebuah naskah. Treatment yang ditulis dengan baik merupakan
fondasi yang kokoh yang diperlukan untuk menulis sebuah naskah.
Sebuah treatment harus berisi deskripsi yang jelas tentang lokasi, waktu,
pemain, adegan dan property yang akan direkam ke dalam program
video. Treatment juga menggambarkan tentang sistematika atau
sequence program video atau televisi yang akan diproduksi.
Contoh Treatment:

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : TEKNIK PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 29


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

Scene I
1. PEMBUKAAN: MUSIK PEMBUKA
2. PEMBUKAAN PROGRAM
- Suasana Perkuliahan Dengan Media Kaset Audio
- Caption Pengantar Program
- Judul Program
Scene II
3. SUASANA KUNJUNGAN MAHASISWA KE RRI YOGYAKARTA (MELIPUTI
KUNJUNGAN STUDIO, PERKENALAN ALAT, PENJELASAN FUNGSI
ALAT, LATIHAN KERING)
Scene III
4. SUASANA DI KAMPUS (MELIPUTI KEGIATAN ANALISIS GBIPM,
MENULIS NASKAH, REVIEW NASKAH, LATIHAN BASAH)
Scene IV
5. SUASANA DI STUDIO (MULAI DARI REKAMAN SAMPAI PENGGUNAAN
KASET
Scene VI
7. PENUTUP PROGRAM: MUSIC PENUTUP PROGRAM
8. KERABAT KERJA DAN COPY RIGHT

Gambar 2.4. Contoh Treatment

6. Penulisan naskah, Penulisan sebuah naskah harus didasarkan pada


treatment yang dibuat. Walaupun dalam menulis naskah penulis dapat
melakukan perubahan, tapi sebaiknya perubahan yang dilakukan tidak
merupakan perubahan yang bersifat substantif. Perubahan sebaiknya
bersifat kreatif dan tidak mengubah substansi program. Oleh karena itu
treatment harus kokoh dan jelas. Dalam menulis Penulis harus
memperhatikan kaidah-kaidah penulisan naskah yang benar.

7. Reviu naskah, Draf naskah yang telah selesai ditulis perlu ditelaah untuk
melihat kebenaran substansinya dan juga cara penyampaian pesannya.
Draf naskah harus ditelaah oleh orang yang mengerti substansi isi
program (content expert) dan ahli media (media specialist).

8. Finalisasi naskah, Finalisasi naskah merupakan langkah akhir sebelum


naskah diserahkan kepada produser dan sutradara untuk diproduksi.
Naskah final merupakan hasil revisi terhadap masukan-masukan yang
diberikan oleh content expert dan ahli media.
Bentuk fisik naskah dapat dibedakan menjadi 2 bentuk, yaitu naskah satu
kolom dan naskah dua kolom.

30 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : TEKNIK PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

1. Naskah Satu Kolom


Dalam naskah satu kolom, penulisan deskripsi unsur audio dan visual
tidak dipisahkan. Semua ditulis berurutan tanpa pemisahan kolom.
Khusus untuk program yang akan direkam dengan multi kamera
televisi dan tidak dengan teknik film (satu kamera) perlu diperhatikan
bahwa:
a. Adegan (scene) tidak perlu diberi nomor urut karena progresi
perekaman akan terjadi bersamaan dengan saat penampilan.
b. Pendekatan produksi video (multi kamera) biasanya post
produksi tidak terlalu banyak bekerja. Misalnya, tidak banyak
penyuntingan dan unsure dramatik sudah dilaksanakan pada
saat perekaman.

2. Naskah Dua Kolom


Dalam naskah dua kolom penulisan deskripsi visual seperti setting,
gerakan kamera, instruksi acting, dan efek visual dituliskan di kolom
yang terpisah dari kolom audio. Jadi, kolom audio khusus untuk
menuliskan unsur-unsur audio termasuk narasi, dialog, sound effect,
musik, dan instruksi auditif. Pada prinsipnya, dari segi isi, naskah satu
kolom dan dua kolom akan menghasilkan produk yang identik.
Namun, dari segi tata letak tampak lebih konvensional. Walaupun
demikian, dalam produksi yang sesungguhnya banyak sutradara
lebih menyukai bentuk satu kolom. Alasannya, bagian kiri naskah
yang kosong dapat digunakan sebagai tempat untuk membubuhkan
catatan khusus arahan. Misalnya kapan harus CUT, atau DISSOLVE
dari satu kamera ke kamera lain, tanda atau CUT gerak kamera atau
objek, musik, sound effect, dan catatan sumbernya.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : TEKNIK PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 31


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

Contoh Format Shooting Script


No. Visual Audio Durasi
1 Color Bar Fade in : 5 detik
Fade in musik
pembuka
2 Caption / CU musik 5 detik
LABSCHOOL STUDIO
PRODUCTION
CUT
3 LS musik 5 menit
a. Tayangan situasi Sekolah
b. Tayangan Pembelajaran dengan media
c. Tayangan Proses Rekaman
CUT
4 Caption/ CU musik 5 detik
Logo sekolah
“Mempersembahkan”
Dissolve
5 Caption Judul/ CU musik 3 detik
Prosedur Produksi Media Pembelajaran
CUT
6 LS Fade 5 menit
Suasana pembelajaran dengan down :
menggunakan media pembelajaran. Guru musik
memutar video kemudian bersama siswa pembuka
melihat video tersebut.
ZOOM in ke MS pelan-pelan kearah guru
kemudian PAN kea rah siswa
LS
Guru dan Siswa meninggalkan kelas
CUT
7
dst

32 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : TEKNIK PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN

1. Peserta dibagi dalam 4 kelompok, dan diberi nama, yaitu: kelompok A,


kelompok B, kelompok C, dan kelompok D (10’)
2. Peserta menyimak paparan pengantar mengenai Proses Produksi Video (15’).
3. Setiap peserta di dalam kelompok yang telah terbentuk berdiskusi membuat
naskah video pembelajaran.

E. LATIHAN/KASUS/TUGAS

Buatlah sebuah Naskah Video Pembelajaran sesuai dengan topik yang telah
disepakati.

F. RANGKUMAN

Memproduksi sebuah film berhubungan dengan semua aktifitas/proses untuk


mewujudkan suatu produksi sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Dalam
manajemen berlaku istilah POAC (Planning, Organizing, Actuating,
Controlling) yang diartikan dengan Perencanaan, Pengorganisasian,
Pelaksanaan dan Pengawasan.

Manajemen Produksi Film, selain mengurusi hal teknis juga berhubungan dengan
usaha penciptaan/kreatifitas, artistik, teknologi dan manusia. Manajemen produksi
film biasanya mengacu pada SOP (standard operational procedure) yang terdiri
dari empat tahapan yakni, Pre Production (pra produksi), Set Up and Rehearsal
(persiapan dan latihan), Production (produksi), Post Production (pasca
produksi).

Di dalam tahapan pra produksi ini ada beberapa elemen dasar yang harus
dipersiapkan yakni: Analisa Skenario, Breakdown Skenario, Survey/Hunting,
Merumuskan Hasil Hunting, Merumuskan Director Shot/Shooting Script,
Merumuskan Floor Plan dan Blocking Kamera, Pembuatan Story Board dan
Casting.

Set Up and Rehearsal ini bisa bervariasi tergantung kebutuhan dari skenario.
Tujuan dilakukannya pre studio rehearsal antara lain:
a. Talent terbiasa dengan naskah, talent lain, karakteristik yang dituntut

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : TEKNIK PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 33


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

b. Setting studio direncanakan dengan tetap


c. Pengarah acara mengatur posisi, grouping, aksi sesuai treatment
d. Selama latihan pengarah acara melihat melalui view finder dari posisi camera
yang tepat, bila perlu melakukan koreksi
e. Beberapa hari sebelum produksi para ahli konsentrasi mempersiapkan
operasional teknik, cek dan antisipasi masalah.

Tahap Produksi dilakukan setelah semua persiapan selesai dilakukan. Perekaman


gambar/ shoting merupakan tahap dari aktifitas produksi yang merupakan
perwujudan rancangan produksi menjadi film/sinetron atau yang terekam dalam
negative film/kaset. Juga perekaman suara direct recording agar didapat suara
yang lebih orisinil.

Tahap Pasca Produksi sering disebut sebagai proses Editing yakni suatu proses
memilih atau menyunting gambar dari hasil shooting dengan cara memotong
gambar ke gambar (cut to cut) atau dengan menggabungkan gambar-gambar
Sebuah naskah mempunyai peran sentral dalam produksi sebuah video. Fungsi
naskah dalam produksi video dibedakan menjadi 3 fungsi yaitu Naskah sebagai
konsep dasar (basic concept), naskah sebagai arah (direction), dan naskah
sebagai Acuan (reference).

Langkah-langkah penulisan naskah pembuatan video biasanya terdiri dari


serangkaian kegiatan yaitu: Merumuskan ide, Riset, Penulisan outline atau
identifikasi program, Penulisan synopsis, Penulisan treatment, Penulisan
naskah, Reviu naskah, dan Finalisasi naskah.
Bentuk fisik naskah dapat dibedakan menjadi 2 bentuk, yaitu naskah satu kolom
dan naskah dua kolom. Dalam naskah satu kolom, penulisan deskripsi unsur audio
dan visual tidak dipisahkan. Semua ditulis berurutan tanpa pemisahan kolom.
Dalam naskah dua kolom penulisan deskripsi visual seperti setting, gerakan
kamera, instruksi acting, dan efek visual dituliskan di kolom yang terpisah dari
kolom audio. Jadi, kolom audio khusus untuk menuliskan unsur-unsur audio
termasuk narasi, dialog, sound effect, musik, dan instruksi auditif.

34 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : TEKNIK PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

G. UMPAN BALIK

Setelah menyelesaikan tugas kelompok, Anda sudah dapat memperkirakan


langkah kegiatan apa yang akan dipakai dalam membuat media pembelajaran
berbasis video. Jika Anda sudah menyiapkan naskahnya, silakan Anda terus
mempelajari Kegiatan Belajar 3, namun jika Anda belum membuat naskahnya,
sebaiknya Anda segera membuatnya.

H. KUNCI JAWABAN

Untuk mempermudah membuat naskah, yang anda harus lakukan adalah:


1. Menentukan topik terlebih dahulu
2. Kembangkan topik tersebut dalam bentuk tulisan naratif.
3. Tuangkan hasil tulisan naratif tersebut kedalam bentuk Format Shooting
Script, seperti yang telah anda pelajari pada Kegiatan Pembelajaran 2 ini.

Selamat mencoba.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : TEKNIK PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 35


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

36 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : TEKNIK PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN


BERBASIS VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
TEKNIK PENGAMBILAN OBJEK/ GAMBAR DALAM
VIDEO SHOOTING

A. TUJUAN

Setelah mempelajari Kegiatan Pembelajaran 3 ini pendidik atau tenaga


kependidikan mampu:
1. Menjelaskan peralatan untuk mengambil objek/gambar
2. Menjelaskan berbagai macam teknik yang dipakai dalam pengambilan
objek/gambar

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi yang diharapkan dicapai melalui diklat ini adalah:


1. Memahami fungsi peralatan untuk mengambil objek/gambar.
2. Mampu mengoperasikan peralatan untuk mengambil objek/gambar
3. Mampu menguasai teknik yang dipakai dalam pengambilan objek/gambar

C. URAIAN MATERI

1. Alat Pengambilan Gambar.


a. Image scanner.
Image scanner merupakan peralatan yang digunakan untuk melakukan
entry data grafis ke dalam sistem komputer. Image scanner melakukan
pemindaian (scan) suatu obyek gambar atau dokumen dan
mengkonversinya ke dalam bentuk digital.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 : TEKNIK PENGAMBILAN OBJEK/GAMBAR DALAM VIDEO 37


SHOOTING
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

Gambar 2.1. Scanner

b. Kamera.
Kamera merupakan seperangkat perlengkapan yang memiliki fungsi
untuk mengabadikan suatu objek menjadi sebuah gambar yang
merupakan hasil proyeksi pada sistem lensa. Pada kamera televisi,
sistem lensa membentuk gambar pada sebuah lempeng yang peka cahaya.
Lempeng ini akan memancarkan elektron ke lempeng sasaran bila terkena
cahaya. Selanjutnya, pancaran elektron itu diperlakukan secara elektronik.
a). Jenis-jenis Kamera.
1) Berdasarkan hasilnya yaitu :
 Kamera foto (still photography)
Kamera yang menghasilkan gambar tunggal dan tidak
bergerak (still single picture)

Gambar. 2.2. Gambar kamera foto.

 Kamera film/video
Kamera yang menghasilkan gambar bergerak atau citra
bergerak (motion pictures)

Gambar. 2.3. Gambar kamera film

38 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 : TEKNIK PENGAMBILAN OBJEK/GAMBAR DALAM


VIDEO SHOOTING
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

2) Berdasarkan bahan bakunya yaitu:


 Kamera foto/film
Kamera yang untuk melihat hasilnya harus melakukan
proses secara kimiawi.
 Kamera video
Kamera yang dapat melihat hasilnya karena proses
terjadinya gambar secara optis dan elektronis.

3) Berdasarkan data yang dihasilkan :


 Kamera Analog.
 Kamera digital.

b). Kelengkapan dalam shooting.


Untuk mendukung kerja kamera dalam shooting dibutuhkan alat
bantu
1) Lampu
Digunakan apabila melakukan pengambilan gambar kurang
cahaya.

Gambar. 2.4. Gambar lampu

2) Mic
Digunakan apabila akan mengambil suara yang benar-benar
bersih dari objek pemain.

Gambar. 2.5. Gambar mic boom

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 : TEKNIK PENGAMBILAN OBJEK/GAMBAR DALAM 39


VIDEO SHOOTING
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

3) Reflector
Digunakan untuk membantu mengatur tata cahaya.

Gambar. 2.6. Gambar penggunaan reflector

2. Teknik Pengambilan gambar


Teknik pengambilan gambar seharusnya dipunyai seorang juru kamera dan
sutradara untuk bagaimana shut dibuat, bagaimana kesan yang timbul, apa
latar belaangnya, dan bagaimana penggabungan dengan shut yang lain.
1. Sudut Pengambilan gambar.
Sudut pengambilan gambar dimaksudkan untuk memberikan makna atau
kesan yang mau disampaikan.
a). Bird Eye View
Pengambilan gambar dari ketinggian diatas objek dengan dinamis
untuk memberi kesan dinamis dan dramatik.
b). High Angle
Pengambilan gambar diatas objek membuat objek jadi mengecil, dan
mempunyai kesan kerdil.
c). Low Angle
Pengambilan gambar dari bawah objek memberi kesan membesar
dan makna prominence (keagungan).rd5
d). Eye Level
Pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hal ini tidak memberi
kesan makna hanya memperlihatkan gambar orang berdiri.
e). Frog Eye Level
Pengambilan gambar dari bawah objek yaitu kamera sejajar dengan
alas/lantai, memberi kesan sangat besar, mengerikan dan penuh
misteri.

40 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 : TEKNIK PENGAMBILAN OBJEK/GAMBAR DALAM


VIDEO SHOOTING
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

2. Ukuran Gambar.
a). ECU (Extreme close Up)
Pengambilan Gambar sangat dekat. Ini berfungsi memperlihatkan
detail suatu objek secara jelas.

Gambar. 2.11. Gambar Extreme close-up

b). BCU (Big Close Up)


Pengambilan Gambar sebatas kepala hingga dagu. Ini berfungsi
menonjolkan objek untuk memperlihatkan ekspresi sang objek.

Gambar 2.12. Gambar Big Close-Up

c). CU (close Up)


Pengambilan Gambar pas atas kepala hingga bawah leher. Ini
berfungsi memberikan gambaran objek secara jelas

Gambar 2.13. Gambar Close-Up

d). MCU (medium close up)


Pengambilan Gambar dari atas kepala hingga bawah dada. Ini
berfungsi menegaskan profil seseorang kepada penonton.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 : TEKNIK PENGAMBILAN OBJEK/GAMBAR DALAM 41


VIDEO SHOOTING
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

Gambar 2.14. Gambar Medium Close – up

e). WS/MS (waist shot/mid shot)


Pengambilan Gambar dari atas kepala hingga Pinggang. Ini
berfungsi memperlihatkan sosok dengan tampangnya.

Gambar 2.15. Gambar Mid shot

f). MS (Medium shot)


Pengambilan Gambar dari atas kepala hingga lutut. Ini berfungsi
memperlihatkan sosok dengan tampangnya kepada penonton.

Gambar 2.16.Medium Shot

g). FS (Full Shot)


Pengambilan Gambar dari atas kepala hingga kaki. Ini berfungsi
memperlihatkan sosok dengan lingkungannya kepada penonton.

42 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 : TEKNIK PENGAMBILAN OBJEK/GAMBAR DALAM


VIDEO SHOOTING
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

Gambar 2.17.Gambar Full Shot

h). LS (Long Shot)


Pengambilan Gambar melebihi F S. Ini berfungsi memperlihatkan
sosok dengan lingkungannya.

.
Gambar 2.18.Gambar Long Shot

3. Jumlah Objek
a). One shot
Pengambilan gambar satu objek berfungsi untuk memperlihatkan
seseorang dalam frame.

b). Two shot


Pengambilan gambar dua objek berfungsi untuk memperlihatkan
adegan dua orang dalam frame.

c). Three shot


Penambilan gambar tiga objek berfungsi untuk memperlihatkan
adegan tiga objek tersebut.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 : TEKNIK PENGAMBILAN OBJEK/GAMBAR DALAM 43


VIDEO SHOOTING
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

d). Group shot


Pengambilan gambar sekelompok, berfungsi untuk memperlihatkan
adegan sekelompok objek.

4. Gerakan Kamera
a). Zoom In/Out
Gerakan kamera untuk mengambil gambar lebih besar/lebih dari
sebuah objek dengan melakukan zoom di fasilitas pada kamera.

b). Pan Left/Right.


Gerakan kamera menyamping secara mendatar horizontal kearah
kanan dan kiri.

c). Track in/out


Gerakan kamera dengan bantuan roda pada tripod dengan gerakan
mendekati dan menjauhi objek perekaman gambar

Gambar 2. 19. Gambar Gerakan Kamera

d). Tilt Up/Down


Gerakan kamera secara vertical keatas dan bawah objek dengan
mengerakkan kamera keatas dan bawah

e). Folow
Gerakan kamera mengikuti objek yang bergerak

f). Crane Shot


Gerakan kamera meninggi dan merendah dari dasar pijakan objek
perekaman dengan menggunakan alat Bantu.

44 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 : TEKNIK PENGAMBILAN OBJEK/GAMBAR DALAM


VIDEO SHOOTING
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

5. Gerakan Objek
a). Frame in/out
Gerakan objek perekaman berjalan memasuki kedalam frame.

b). Walk in/out


Gerakan objek perekaman berjalan mendekati ke kamera dan
menjauh dari kamera.

6. Teknik-teknik baru
a). Backlight shot
Pengambilan gambar berhadapan dengan sumber cahaya
sehingga mendapatkan gambar yang siluet apabila ingin
mendapatkan gambar tidak siluet bisa menggunakan reflector.

b). Reflection shot


Pengambilan gambar mengarah ke cermin dengan bayangan objek
perekaman.

c). Door frame shot


Pengambilan gambar dari arah luar pintu yang agak terbuka
sehingga dapat memperkuat adegan

d). Point of views shot


Pengambilan gambar yang sedang mengobrol secara bergantian
dalam ukuran gambar close-up

e). Artificial shot


Pengambilan gambar dimaksudkan untuk memperindah shot
sehingga lebih bernuansa seni

f). Jaws shot


Pengambilan gambar seolah-olah objek tidak tahu an ketika kamera
menyorot dia agak kaget.

g). Framing With background


Pengambilan gambar dengan memunculkan latar belakang untuk
memberi kesan lain terhadap objek tujuan.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 : TEKNIK PENGAMBILAN OBJEK/GAMBAR DALAM 45


VIDEO SHOOTING
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

h). The secret of foreground framing shot


Pengambilan gambar sebetulnya objek ada didepan tapi latar
belakangnya mempengaruhi pada latar depannya.

i). Tripod transition


Pergerakan kamera diatas tripod karena area yang luas dan framing
yang terbatas. Sehingga dilakukan paning atau tilting.

j). Artificial Hairlight


Pengambilan gambar dua objek yang sedang dialog dengan
memberi efek cahaya pada salah satu objek.

k). Fast road effect


Pergerakan kamera mengikuti pergerakan objek perekaman
dengan memunculkan effect khusus pada bagian belakang gambar
sehingga memberi kesan berjalan cepat sekali.

l). Walking shot


Pergerakan kamera mengikuti pergerakan objek perekaman
dengan menitik beratkan pada kaki sehingga memberi kesan
ketergesaan.

m). Over shoulder shot


Pengambilan gambar two shot dari sudut belakang /punggung bahu
salah satu objek perekaman untuk mendapatkan kesan dramatis
dan tidak membosankan.

n). Profil shot


Pengambilan gambar secara eye level tapi dengan posisi miring
sehingga mengesankan lebih dinamis.

7. Komposisi Gambar.
Komposisi gambar dalam frame adalah penataan dan penempatan
elemen-elemen visual dalam bidang exposed pias film melalui tangkapan
kamera.
Ada tiga faktor yang mempengaruhi komposisi gambar dalam frame:

46 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 : TEKNIK PENGAMBILAN OBJEK/GAMBAR DALAM


VIDEO SHOOTING
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

a). Field of views.


Adalah ukuran gambar yang akan diambil misalnya Big close-up,
Extreme close-up dan lain-lain.

b). Headroom.
Ruang diatas kepala antara batas bingkai dengan kepala bagian atas.
Jangan sampai terlalu besar atau terlalu kecil.

c). Noseroom.
Ruang didepan antara hidung dengan batas frame bagian samping.
Jangan sampai terlalu besar

D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN

1. Fasilitator memberikan pengantar tentang teknik pengambilan gambar/ objek (10’)


2. Peserta dalam kelompok mencoba salah satu atau dua kamera berbeda untuk
mengambil objek/ gambar.
3. Peserta melakukan aktivitas sebagai berikut (160’) :
a. Membaca Kegiatan Pembelajaran 3
b. Melakukan Praktik teknik pengambilan gambar/ objek dengan kamera
4. Peserta berdiskusi dalam kelompok tentang teknik pengambilan gambar/ objek
dan kendala-kendala dari hasil pengambilan gambar/ objek yang telah dilakukan
(45’)
5. Perwakilan dari setiap kelompok mempresentasikan hasil pengambilan objek/
gambar (45’)
6. Fasilitator memberi penguatan tentang teknik pengambilan
gambar/ objek (10’)

E. LATIHAN/KASUS/TUGAS

Praktikkanlah teknik pengambilan objek/ gambar dengan cara mensimulasikan


Naskah yang telah dibuat oleh kelompok anda.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 : TEKNIK PENGAMBILAN OBJEK/GAMBAR DALAM 47


VIDEO SHOOTING
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

F. RANGKUMAN

1. Alat Pengambilan Gambar.


a. Image scanner. Image scanner merupakan peralatan yang digunakan untuk
melakukan entry data grafis ke dalam sistem komputer. Image scanner
melakukan pemindaian (scan) suatu obyek gambar atau dokumen dan
mengkonversinya ke dalam bentuk digital.
b. Kamera.
Kamera merupakan seperangkat perlengkapan yang memiliki fungsi untuk
mengabadikan suatu objek menjadi sebuah gambar yang merupakan hasil
proyeksi pada sistem lensa. Pada kamera televisi, sistem lensa membentuk
gambar pada sebuah lempeng yang peka cahaya. Lempeng ini akan
memancarkan elektron ke lempeng sasaran bila terkena cahaya. Selanjutnya,
pancaran elektron itu diperlakukan secara elektronik.
a). Jenis-jenis Kamera.
1) Berdasarkan hasilnya yaitu: Kamera foto (still photography) dan
Kamera film/video.
2) Berdasarkan bahan bakunya yaitu: Kamera foto/film dan Kamera
video
3) Berdasarkan data yang dihasilkan: Kamera Analog dan Kamera
digital.
b). Kelengkapan dalam shooting.
Untuk mendukung kerja kamera dalam shuting dibutuhkan alat bantu
minimal diantaranya: Lampu, Mic dan Reflector

2. Teknik Pengambilan gambar


Teknik pengambilan gambar seharusnya dipunyai seorang juru kamera dan
sutradara untuk bagaimana shut dibuat, bagaimana kesan yang timbul, apa
latar belakangnya, dan bagaimana penggabungan dengan shut yang lain.
1. Sudut Pengambilan gambar.
Sudut pengambilan gambar dimaksudkan untuk memberikan makna atau
kesan yang mau disampaikan.
Bird Eye View, Pengambilan gambar dari ketinggian diatas objek dengan
dinamis untuk memberi kesan dinamis dan dramatik.

48 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 : TEKNIK PENGAMBILAN OBJEK/GAMBAR DALAM


VIDEO SHOOTING
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

High Angle, Pengambilan gambar diatas objek membuat objek jadi


mengecil, dan mempunyai kesan kerdil.
Low Angle, Pengambilan gambar dari bawah objek memberi kesan
membesar dan makna prominence (keagungan).rd5
Eye Level, Pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hal ini tidak
memberi kesan makna hanya memperlihatkan gambar orang berdiri.
Frog Eye Level, Pengambilan gambar dari bawah objek yaitu kamera
sejajar dengan alas/lantai, memberi kesan sangat besar, mengerikan dan
penuh misteri.

2. Ukuran Gambar.
ECU (Extreme close Up), BCU (Big Close Up), CU (close Up), MCU
(medium close up), WS/MS (waist shot/mid shot), MS (Medium shot), FS
(Full Shot), LS (Long Shot)

3. Jumlah Objek
One shot, Pengambilan gambar satu objek berfungsi untuk
memperlihatkan seseorang dalam frame.
Two shot, Pengambilan gambar dua objek berfungsi untuk
memperlihatkan adegan dua orang dalam frame.
Three shot, Penambilan gambar tiga objek berfungsi untuk
memperlihatkan adegan tiga objek tersebut.
Group shot, Pengambilan gambar sekelompok, berfungsi untuk
memperlihatkan adegan sekelompok objek.

4. Gerakan Kamera
Zoom In/Out, Pan Left/Right, Track in/out, Tilt Up/Down, Folow, dan
Crane Shot.

5. Gerakan Objek
Frame in/out dan Walk in/out

6. Teknik-teknik baru
Backlight shot, Reflection shot, Door frame shot, Point of views shot,

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 : TEKNIK PENGAMBILAN OBJEK/GAMBAR DALAM 49


VIDEO SHOOTING
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

artificial shot, Jaws shot, Framing With background, the secret of


foreground framing shot, Tripod transition, Artificial Hairlight, Fast road
effect, walking shot, over shoulder shot dan Profil shot

7. Komposisi Gambar.
Ada tiga faktor yang mempengaruhi komposisi gambar dalam frame:
a). Field of views.
Adalah ukuran gambar yang akan diambil misalnya big close-up,
Extreme close-up dan lain-lain.
b). Headroom.
Ruang diatas kepala antara batas bingkai dengan kepala bagian
atas. Jangan sampai terlalu besar atau terlalu kecil.
c). Noseroom.
Ruang didepan antara hidung dengan batas frame bagian samping.
Jangan sampai terlalu besar

G. UMPAN BALIK
Setelah menyelesaikan latihan diatas, Anda sekarang mempunyai keahlian dalam
menggunakan perangkat kamera serta mempunyai gambaran dalam menyiapkan
pembuatan media pembelajaran berbasis video. Jika anda merasa cukup, silakan
Anda terus mempelajari Kegiatan Belajar 4, namun jika Anda belum begitu
mampu, sebaiknya anda segera berlatih kembali.

H. KUNCI JAWABAN
Lihat penjelasan mengenai Teknik-teknik Pengambilan gambar/Objek pada materi
Kegiatan Pembelajaran 3 ini.

50 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 : TEKNIK PENGAMBILAN OBJEK/GAMBAR DALAM


VIDEO SHOOTING
MODUL SUPLEMEN 9
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4
PERANGKAT LUNAK AUDIO DAN VIDEO EDITING
DAN PERSIAPAN MENGEDIT VIDEO

A. TUJUAN

Setelah mempelajari Kegiatan Pembelajaran 4 ini pendidik atau tenaga


kependidikan mampu:
1. Memahami Penggunaan Perangkat lunak (software) Audio Editing.
2. Memahami Penggunaan Perangkat lunak (software) Video Editing.
3. Memahami Persiapan untuk menjalankan Perangkat lunak software) Audio-
Video Editing.
.
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi yang diharapkan dicapai melalui diklat ini adalah:


1. Menjelaskan Berbagai Perangkat lunak (software) Audio Editing.
2. Menjelaskan Berbagai Perangkat lunak (software) Video Editing.
3. Menjelaskan kebutuhan minimal komputer untuk menjalankan Perangkat
lunak software) Audio-Video Editing.

C. URAIAN MATERI

1. PERSIAPAN PERANGKAT LUNAK AUDIO-VIDEO EDITING


A. Perangkat Lunak (Software) Video Editing
Untuk menentukan kualitas produk akhir dari film yang dibuat, ada
baiknya jika memilih perangkat lunak/ software editing film yang
tepat menjadi keputusan yang penting ketika akan melakukan
proses film dan video editing. Video editor adalah sebuah software
yang berfungsi sebagai pengedit dan memberikan sesuatu agar

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 : PERANGKAT LUNAK AUDIO-VIDEO EDITING DAN PERSIAPAN 51


MENGEDIT VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

menjadi sebuah video yang utuh. Banyak sekali video editor yang
belakangan ini beredar luas di toko-toko hingga di dunia maya. Video
editor kadang-kadang gampang dan kadang-kadang rumit,
tergantung dengan tampilan dari software tersebut. Namun, jangan
khawatir dikarenakan video editor saat ini dapat digunakan dengan
mudah dan nyaman. Persoalan lainnya adalah, seberapa besar
resource yang digunakan video editor? Ini yang menjadi pemikiran
sendiri sebagai seorang editor. Mereka membutuhkan perangkat
kelas tinggi agar dapat mengedit video dengan mudah serta nyaman.

B. Perangkat Lunak (Software) Audio Editing


Pernah dengar Audio yang sudah di Remix, seperti House Music,
dangdut Remix atau Pop Remix?
Nah, biasanya untuk membuat sebuah musik yang enak di dengar
dengan irama yang pas sebagaimana House Music atau Remix,
diperlukan aplikasi yang disebut Audio Editor. Sesuai dengan
fungsinya, aplikasi tersebut digunakan untuk mengedit suara yang
biasanya memiliki fitur untuk memotong, memindahkan,
menambahkan atau menghapus suara.
Aplikasi ini juga biasanya digunakan untuk memberikan suara
tambahan atau efek suara pada saat membuat video atau juga
untuk proses pengisian suara alias dubbing di video.

C. VideoPad Video Editor


VideoPad adalah program gratis dan berbayar pada sistem
operasi Windows yang digunakan untuk mengedit klip video ke
dalam satu film lengkap dengan transisi dan efek. Kita bisa
membuat output film Anda ke DVD, CD atau sebagai berbagai
jenis file yang berbeda untuk pemutaran pada berbagai perangkat.
Adapun karakteristik VideoPad ini adalah sebagai berikut.
 Memuat berbagai format file video seperti avi, wmv, .3gp,
wmv, divx, dan banyak lainnya.
 Capture video langsung dari camcorder Anda.
 Menulis project video Anda ke format apapun untuk bermain

52 KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 : PERANGKAT LUNAK AUDIO-VIDEO EDITING DAN


PERSIAPAN MENGEDIT VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

di mana saja: DVD, Windows PC, Mac, CD, Blu-ray dan HD-
DVD disk. Banyak perangkat portabel juga didukung: iPod,
PSP, ponsel, dan iPhone.
 Narasi video bias langsung menggunakan mikrofon. Preview
film, bisa dilakukan saat anda mengeditnya.
 Menambahkan efek dan transisi termasuk pengaturan warna.
 Tampilan antarmuka sederhana, intuitif dan kuat.
 VideoPad kompatibel pada sistem operasi Windows 2000/
Me/ XP/ 2003/ Vista/ 7 dengan sound card, dan processor
minimal Dual Core CPU.

VideoPad adalah salah satu produk dari NCH Software suite


software. Jika Anda belum memiliki program ini, anda dapat
memilikinya dengan mengunjungi situs website alamat ini,
(http://www.nchsoftware.com/software/index.html ) serta untuk
mengunduh terkait program lainnya.

2. PERSIAPAN MENGEDIT VIDEO


Sebelum kita memulai mengedit suatu video, kita harus
mempersiapkan terlebih dahulu beberapa hal yang akan digunakan
untuk mengedit sebuah video. Adapun tahapan yang nanti perlu kita
persiapkan sebelum proses dimulai terdiri dari:
1. Persiapan Hardware dan Software
Tahap awal yang perlu kita perhatikan dalam melakukan post
produksi editing film yaitu mempersiapkan hardware dan software
yang nantinya akan kita gunakan dalam proses editing film.
Hardware sendiri berarti Komputer atau Laptop yang kita gunakan
dalam proses editing. Hardware High End yang beredar di publik
saat ini merupakan hardware yang paling bagus dan sudah bisa
melakukan semua Proses editing. Misalkan Spesifikasi Komputer
dengan Processor: i7 3GHZ, RAM: 16GB VGA: 4GB. Dengan
spesifikasi hardware seperti itu kita dapat melakukan Post
Produksi dengan nyaman dan lancar.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 : PERANGKAT LUNAK AUDIO-VIDEO EDITING DAN PERSIAPAN 53


MENGEDIT VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

Setelah hardware kita harus mempersiapkan Software Editing


sesuai kebutuhan, Software pun biasanya dipisahkan sesuai
dengan tahapan kerja. Untuk Editing Video software Editing yang
paling lazim adalah Premiere Pro dan Final Cut Pro, untuk VFX
editing biasanya menggunakan After Effects, Nuke dan SMOKE,
sedangkan untuk 3D Editing dapat menggunakan 3DS MAX,
Cinema 4D dan MARI. Setelah Software sudah kita siapkan kita
bisa melanjutkan untuk mennyiapkan File yang akan kita edit.

2. Picture Editing / Video Editing


Ini merupakan tahapan awal post produksi berlangsung dan hal ini
ditangani oleh video editor, tahap ini berperan untuk menyambung
video dari scene ke scene lain seperti Trimming dan Cutting.
Beberapa hal yang perlu disiapkan adalah
 Footage, pastikan editor sudah melihat baik-baik, mana
footage yang akan diedit dan dibuang yang tidak perlu
 Sound & Music, persiapkan Audio File yang nanti ingin
digunakan dan harus sudah membayangkan audio sesuai
dengan adegan yang terjadi dalam film
 Pengetahuan Editor, pengetahuan editor sangatlah
diperlukan untuk melakukan post produksi agar nanti proses
post produksi berlangsung sesuai deadline dan hasil film
memuaskan

3. Visual Effects
Visual effects adalah bumbu yang diberikan pada footage film yang
memiliki kondisi yang fantasy atau tidak ada dalam footage tersebut,
VFX terdiri dari VFX 2D dan 3D biasanya VFX sudah menjadi bagian
PLUGIN suatu software editing, misalkan After Effects / Nuke dan
plugin VFXnya seperti Element 3D (videocopilot), Particular (redsuite)
dan semacamnya. Persiapan inilah yang perlu di lakukan para VFX
Artist dalam menangangi footage yang memiliki shot fantasi.

4. Sound Effects Editing

54 KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 : PERANGKAT LUNAK AUDIO-VIDEO EDITING DAN


PERSIAPAN MENGEDIT VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

Biasanya footage yang memiliki VFX atau memiliki Latar fantasi


memiliki Audio yang harus kita berikan secara manual dengan
software audio compositing. Kita dapat mempersiapka Sound Effects
ini sebelum Post Pro berlangsung, tenang saja vectroman sound
effects sekarang banyak yang gratis kalian bisa mendownloadnya di
freesound.org dan website semacamnya.

5. Music Compositing
Ini adalah teknik dasar yang sudah digunakan para movie maker
sejak zaman film pertama dibuat, yaitu musik. Namun siapa sangka
Music Compositing merupakan hal yang rumit karena dengan music
/ abience ini lah kita akan membawa penonton kedalam film yang
sedang kita buat nantinya. Ada mitos bahwa berhasil tidaknya suatu
film dapat dilihat dari penyajian musicnya. Misalnya Film Horror
memiliki Music yang misterius dan cenderung menegangkan,
dibanndingkan Film Drama Romance yang memiliki musik yang
cenderung relax dan sendu.

6. Sound Mixing
Saat kita sudah mengompos semua file audio dalam film. Sekarang
kita harus Mixing Audio tersebut agar tidak terjadi perbedaan Volume
dari audio yang telah kita compose.

7. Color Correction
Merupakan suatu teknik yang paling mendasar dari semua film
yang berarti kita akan mengganti indeks warna yang terdapat pada
film yang akan kita edit nantinya. Sehingga film yang kita edit
menjadi enak dipandang mata penonton, Teknik Color Correction
biasanya disempurnakan dengan Color Grading.
8. Rendering
Rendering adalah tahap penutup terakhir dari proses editing
sebuah film, dimana kita akan merubah file project kita dalam
software editing film menjadi file berformat film, misalnya mp4 atau
mov atau wmv. Hal tersebut merupakana salah persiapan dalam
melakukan Post Produksi dengan mengetahui apa yang

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 : PERANGKAT LUNAK AUDIO-VIDEO EDITING DAN PERSIAPAN 55


MENGEDIT VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

dibutuhkan dari format film yang akan kita render kita akan
mengetahui kebutuhan film tersebut. Misalkan
 Untuk Televisi Analog, rata-rata render membutuhkan
spesifikasi Resolusi 720×576 pixel dan berformat mov
 Sedangkan untuk Youtube, format terbaik adalah mp4
dengan codec H264 resolusi HD 1280×720 atau 1920×1080
 Untuk Film Layar lebar biasanya memperlukan Resolusi yang
lebih tinggi yaitu 4K HD

D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN

1. Fasilitator memberikan paparan singkat mengenai Persiapan dalam mengedit


video (5’)
2. Peserta dibagi dalam 5 (lima) kelompok (10’)
3. Setiap Peserta mengerjakan Tugas Kegiatan Pembelajaran 4 pada kertas
yang telah disediakan (30’)
4. Peserta berdiskusi dalam kelompoknya
5. Fasilitator memberikan penguatan (5’)

E. LATIHAN/KASUS/TUGAS

Untuk lebih memahami Materi pada Kegiatan Pembelajaran 4 ini, isilah dan
lengkapi Tabel dibawah ini.
Beri tanda √
No
Software/ Hardware Fungsi/ arti
.
Hardware Software

1. Video editor …………………………..

2. Dubbing …………………………..

56 KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 : PERANGKAT LUNAK AUDIO-VIDEO EDITING DAN


PERSIAPAN MENGEDIT VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

Perangkat Tambahan
3. ………………………… pada komputer/ PC
untuk input suara
4. Nero, Ashampo …………………………..
Contoh-contoh
…………………………
5. perangkat lunak untuk
.
mengedit Video
Adobe Photosop, …………………………
6.
Corel …
…………………………
7. Capture

Jumlah pixel per
8. ………………………..
centimeter
jenis jenis file audio
9. ………………………..
digital
…………………………
10. .mpg, .avi, .3gp, .mov
…..
tahap penutup terakhir
dari proses editing
sebuah film, dimana kita
………………………… akan merubah file
11.
. project kita dalam
software editing film
menjadi file berformat
film
………………………… macam-macam sistem
12.
. operasi pada komputer
13. Firewire …………………………

14. Mini DV, Hi8, VHS …………………………


Video editor yang
15. ………………………. mampu mengedit video
berekstension 3gp

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 : PERANGKAT LUNAK AUDIO-VIDEO EDITING DAN PERSIAPAN 57


MENGEDIT VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

F. RANGKUMAN

Pada Kegiatan Pembelajaran ini di jelaskan mengenai bagaimana persiapan yang


harus dilakukan ketika akan memulai mengedit video.
1. Persiapan Perangkat Lunak Audio-Video Editing
a. Perangkat Lunak (Software) Video Editing.
b. Perangkat Lunak (Software) Audio Editing.
c. VideoPad Video Editor.

2. Persiapan Mengedit Video


a. Persiapan Hardware dan Software
b. Picture Editing / Video Editing
c. Visual Effects
d. Sound Effects Editing
e. Music Compositing
f. Sound Mixing
g. Color Correction
h. Rendering

G. UMPAN BALIK
Anda telah melaksanakan kegiatan pembelajaran 4 dan diakhiri dengan
mengerjakan latihan soal. Pemahaman akan Dasar-dasar Media Pembelajaran
bermanfaat bagi Anda dalam memanfaatkan alat peraga sebagai bagian dari
media pembelajaran. Untuk memastikan bahwa Anda telah memahami materi
pembelajaran 4, Anda dapat mengecek kebenaran jawaban Anda dengan kunci
jawaban yang disediakan. Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih,
Anda dapat meneruskan dengan modul selanjutnya. Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi pembelajaran 4, terutama bagian yang belum
dikuasai.

58 KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 : PERANGKAT LUNAK AUDIO-VIDEO EDITING DAN


PERSIAPAN MENGEDIT VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

H. KUNCI JAWABAN

1. Sebuah software yang berfungsi sebagai pengedit dan memberikan


sesuatu agar menjadi sebuah video yang utuh.
2. Teknik mengubah suara aktor dan aktris yang berperan di dalam
sebuah film ke dalam bahasa lain.
3. Soundcard
4. Software Pembakar CD/DVD
5. Adobe Premiere, Peanneacle, VideoPad,
6. Software Pengolah grafis
7. Proses memindahkan video/gambar dari Camcoder ke Komputer
8. Resolusi
9. Mp3, wav,
10. Jenis-jenis file video
11. Render
12. Windows, Linux,
13. Koneksi yang diperlunkan pada komputer untuk meng-capture.
14. Jenis-jenis kaset
15. VideoPad

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 : PERANGKAT LUNAK AUDIO-VIDEO EDITING DAN PERSIAPAN 59


MENGEDIT VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

60 KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 : PERANGKAT LUNAK AUDIO-VIDEO EDITING DAN


PERSIAPAN MENGEDIT VIDEO
MODUL SUPLEMEN 9
KEGIATAN PEMBELAJARAN 5
FITUR – FITUR SOFTWARE VIDEOPAD

A. TUJUAN

Setelah mempelajari Kegiatan Pembelajaran 5 ini pendidik atau tenaga


kependidikan mampu menjelaskan Fitur-fitur yang ada pada software VideoPad.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi yang diharapkan dicapai melalui diklat ini adalah:


1. Menyebutkan fitur-fitur yang ada pada software VideoPad.
2. Menjelaskan fungsi fitur-fitur yang ada pada software VideoPad.

C. URAIAN MATERI

Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai fitur – fitur pada software VideoPad
sebagai software untuk mengedit suatu video atau film. Dengan melihat Tampilan
antar muka VideoPad, maka dapat dijelaskan fitur-fitur yang ada didalamnya
sebagai berikut.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 : FITUR – FITUR SOFTWARE VIDEOPAD 61


MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

Gambar 5.1. Tampilan antar muka VideoPad

Keterangan:
1. Quick-Access Toolbar
Quick-access toolbar memberi kemudahan akses ke beberapa perintah yang
biasa digunakan pada VideoPad. Perintah ini diantaranya Create New
Project, Load Project, Save Project, Undo and Redo.

2. Menu Bar
Jika Anda tidak sering menggunakan menu bar, Anda dapat menghemat
ruang layar dengan menyembunyikannya. Klik panah kecil di sebelah kiri
tombol Bantuan (di paling kanan dari tool bar) untuk menyembunyikan atau
menampilkannya.

3. Tool Bar
Menu tool bar memiliki beberapa tab diantaranya:
a. File tab
File tab menunjukkan menu untuk membuka project, menyimpan
project, dll. Tab Home, Klip, Sequence, dan Audio mengubah tata letak

62 KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 : FITUR – FITUR SOFTWARE VIDEOPAD


MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

jendela utama dan tombol-tombol pada tool bar untuk menyorot fitur
yang penting selama tahap yang berbeda untuk membuat sebuah video.
b. Home Tab
Sebuah tab yang digunakan ketika memulai project apapun, atau hanya
untuk melakukan tugas-tugas pengeditan dasar. Tombol dan tata letak
menyediakan akses ke berbagai fitur.

c. Clips Tab
Digunakan ketika project berisi sejumlah klip yang besar dan atau anda
memerlukan banyak waktu mencari, memilah, pratinjau, atau
pemangkasan klip. Preview urutan tersembunyi untuk membuat ruang
Bins Clip yang lebih besar dan Klip Preview menjadi lebih besar.

d. Sequence
Mirip dengan tab Home, tapi ketika sequence dalam mode Timeline, file
ditempatkan pada track video, yang memungkinkan untuk
menyempurnakan penempatan video serta menambahkan efek dan
transisi.

e. Audio Tab
Mirip dengan tab Home, tapi ketika sequence dalam mode Timeline, file
ditempatkan pada track audio, yang memungkinkan untuk
menyempurnakan penempatan audio dan efek audio.

f. Export Tab
Gunakan tab ini untuk mengekspor project ke file video, file video 3D,
DVD, Blu-ray, dan banyak lagi. Upload video yang telah diekspor ke
YouTube, Facebook, Flickr, Dropbox, atau Google Drive.

g. Suite Tab
Tab ini berfungsi memilih tab yang akan menampilkan program-program
terkait pada toolbar, dan memilih tampilan utama untuk ditampilkan
seperti pada tab Home. Mengklik salah satu tombol program untuk men-
download, menginstal, dan menjalankan program.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 : FITUR – FITUR SOFTWARE VIDEOPAD 63


MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

h. Custom Tab
Anda dapat memilih tombol dari tab lain untuk menampilkannya, dan di
urutankan sesuai yang anda inginkan.

4. Clip Bins
Setiap tab di sini adalah bin, untuk menyimpan klip atau folder. Beberapa bin
dapat dilihat dalam thumbnail atau daftar tampilan dengan mengklik view di
sisi kanan toolbar tab bin.

5. Clip dan Sequence Previews


Disini dijelaskan perbedaan antara Clip Preview pane and the Sequence
Preview Pane. Perhatikan bahwa ada perbedaan antara penampilan masing-
masing panel dan fungsinya. Clip Preview pane ditunjukkan seperti gambar di
bawah ini.

Gambar 5.2. Clip Preview pane

64 KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 : FITUR – FITUR SOFTWARE VIDEOPAD


MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

Keterangan
1. Title Bar
Menunjukkan nama klip/sequence yang dipilih. Klip dapat diganti di clip bin
saja, baik dari menu klik kanan atau dari Clip menu.

2. Preview
Menunjukkan frame dari klip/sequence pada posisi pemutaran saat ini.
Perhatikan resolusi yang digunakan saat preview, yang mungkin kualitasnya
lebih rendah dari video yang dihasilkan. Silakan simpan sequence sebagai
video untuk melihat kualitas resolusinya.
a. Show Previous and Next Frames
Ketika memeriksa frame sebelumnya, saat ini, dan selanjutnya akan
ditampilkan tahap demi tahap. Klik pada frame sebelumnya atau
berikutnya untuk mencari frame itu.
b. Use This Frame for Thumb Frame
Jika klip yang dipilih dalam sebuah clip bin, perubahan frame ini
ditampilkan dalam bin klip dalam tampilan thumbnail. Jika klip yang dipilih
adalah pada sebuah sequence, perubahan thumb frame ini ditampilkan
ketika sequence dalam mode Storyboard.

3. View Region
Ketika timeline (lihat di bawah) diperbesar, daerah abu-abu terang dari view
region merefresentasikan wilayah klip / sequence yang terlihat di timeline. Klik
di view region untuk mencari ke posisi dalam klip atau sequence.

4. Thumbnails
Thumbnail menunjukan sebuah frame yang berhubungan dengan lokasi
klip/sequence itu berada.

5. Timeline
Garis merah vertikal menunjukkan posisi saat ini di klip/ sequence. Klik kiri
pada timeline untuk mencari untuk posisi itu.
Klik tombol Zoom In/Out (bawah) untuk mengubah berapa banyak dari klip /
sequence yang terlihat pada timeline.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 : FITUR – FITUR SOFTWARE VIDEOPAD 65


MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

Start dan End Time klip/sequence ditunjukkan dengan segitiga merah dan
biru masing-masing. Ketika preview cache dibuat, timeline akan terlihat
berwarna hijau.

6. Controls
a. Playback Controls
Digunakan untuk memutar (play), menghentikan (pause) audio atau
video, serta memaju mundurkan frame suatu audio atau video, atau
memutar audio atau video/ sequence dari awal sampai akhir.

b. Text Content (Text clip preview only)


Teks yang diberikan ke frame ketika audio atau video ini terlihat.

c. Blank Clip Color (Blank clip preview only)


Digunakan untuk memilih warna untuk klip yang kosong.

d. Current Position
Untuk menampilkan posisi kursor. Klik untuk mencari ke posisi
tertentu.

e. Start / End time (Video and audio clip preview only)


Digunakan untuk merapikan clips / sequences. Klik untuk set waktu
Start atau End.

f. Duration (Image, text, and blank clip preview only)


Digunakan untuk mengubah durasi clip/ video.

g. Place on Sequence (Clip preview only)


Menambahkan klip dari bin klip ke sequence yang digunakan.

h. Split Clip(s) (All clips, Clip preview and Sequence preview)


Membagi sebuah klip pada posisi sequence menjadi beberapa klip.
Dapat dioperasikan dengan klip yang dipilih, semua klip video, semua
klip audio, atau semua klip baik video ataupun audio.

66 KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 : FITUR – FITUR SOFTWARE VIDEOPAD


MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

i. Take Snapshot
Menyimpan frame dari posisi preview untuk file gambar, dan
menambahkan ke bin gambar klip. Ketika anda mengklik menu
dropdown, prompt akan muncul meminta anda untuk menentukan
resolusi yang digunakan untuk meng-capture snapshot. Resolusi
gambar menggambarkan detail gambar, atau dalam kasus VideoPad
ini, terutama untuk video. Resolusi lebih tinggi berarti lebih rinci. Di
bawah ini adalah daftar resolusi paling populer:
Resolusi NTSC:
 720 x 480: D-VHS, DVD, miniDV, Digital8, Digital Betacam
(pro), Widescreen DVD (anamorphic)
 1280 x 720: D-VHS, HD DVD, Blu-ray, HDV (miniDV)
 1440 x 1080: HDV (miniDV)
 1920 x 1080: D-VHS, HD DVD, Blu-ray, HDCAM SR (pro)

Resolusi PAL
 720 x 576: D-VHS, DVD, miniDV, Digital8, Digital Betacam
(pro), Widescreen DVD (anamorphic)
 1280 x 720: D-VHS, HD DVD, Blu-ray, HDV (miniDV)
 1440 x 1080: HDV (miniDV)
 1920 x 1080: D-VHS, HD DVD, Blu-ray, HDCAM SR (pro)

NTSC dan PAL adalah format yang berbeda untuk menyimpan


informasi video. Format yang tergantung pada tempat Anda tinggal
digunakan.
NTSC digunakan di Amerika Utara (termasuk Amerika Serikat),
sebagian besar Amerika Selatan, Burma, Jepang, Filipina, Korea
Selatan, Taiwan, dan beberapa negara pulau Pasifik dan wilayah.
PAL digunakan di Australia, sebagian besar Eropa dan Afrika, Brasil,
Argentina, Uruguay, Guyana Prancis, dan di beberapa negara di Asia
termasuk China dan India.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 : FITUR – FITUR SOFTWARE VIDEOPAD 67


MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

j. Duplicate Clip / Duplicate Sequence (Audio, video and sequence


previews only)
Menambahkan klip baru ke bin klip dengan media yang sama, dari
waktu mulai atau akhir, efek, dan lainnya dengan klip/sequence yang
dipilih.

k. Zoom In / Out
Merubah beberapa klip/sequence sehingga terlihat pada timeline.
Zoom in untuk lebih akurat ketika mencari, menempatkan waktu
mulai/ akhir, dll. Zoom out untuk melihat lebih banyak dari klip/
sequence menjadi kecil-kecil pada timeline.

6. Sequences dan Tracks

Sequences adalah susunan klip pada trek audio dan video. Setiap project dapat
memiliki beberapa Sequence. Sequence dapat dilihat baik dalam Timeline atau
mode Storyboard.
Sequences dapat digunakan sebagai klip dalam Sequence lain. Misalnya, setiap
adegan dapat diedit dalam Sequence sendiri, maka semua klip dalam sequence
bisa diurutkan dengan sequence lain untuk disusun menjadi video.
Setiap urutan memiliki satu atau lebih track video, dan satu atau lebih track audio.
Perhatikan bahwa tidak semua track akan terlihat saat mengedit dalam mode
storyboard
a. Video Tracks

Gambar 5.3 Track video


Video klip, gambar, teks, dan klip kosong semua dapat ditempatkan pada
track video.
Ketika beberapa track video yang digunakan, klip pada track yang lebih tinggi
tersebut diberikan di atas klip pada trek yang lebih rendah. Misalnya, Sebuah
klip teks judul pada video lagu 2 akan muncul di atas sebuah klip video di
video lagu 1.

68 KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 : FITUR – FITUR SOFTWARE VIDEOPAD


MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

b. Audio Tracks

Gambar 5.4. Track audio


Hanya klip audio yang dapat ditempatkan pada track audio. Semua track
audio dicampur bersama-sama ketika sequence dimainkan atau disimpan
sebagai video. Misalnya, sebuah narasi klip audio pada track audio 2 dapat
didengar pada saat yang sama sebagai sound track dari video pada audio
track 1.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 : FITUR – FITUR SOFTWARE VIDEOPAD 69


MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN

1. Peserta dibagi dalam 4 kelompok, dan diberi nama, yaitu: kelompok A,


kelompok B, kelompok C, dan kelompok D (10’)
2. Peserta menyimak paparan pengantar mengenai Pengenalan Fitur-fitur
VideoPad (15’).
3. Setiap peserta di dalam kelompok yang telah terbentuk membuka software
VideoPad
4. Peserta menyimak, mempraktikkan dan mendiskusikan fitur-fitur VideoPad
sesuai dengan paparan dan modul sebagai berikut:
1. Quick-Access Toolbar
2. Menu Bar
3. Tool Bar,
4. Clip Bins
5. Clip dan Sequence Previews
6. Sequences dan Tracks

E. LATIHAN/KASUS/TUGAS

Cobalah praktikkan dan diskusikan fitur-fitur VideoPad sesuai dengan paparan


dan modul sebagai berikut:
1. Quick-Access Toolbar
2. Menu Bar
3. Tool Bar,
4. Clip Bins
5. Clip dan Sequence Previews
6. Sequences dan Tracks

F. RANGKUMAN
Videopad adalah salah satu software editing video yang sangat populer. Software
ini memiliki beberapa fitur menarik yang dapat anda gunakan untuk memperoleh
hasil editing yang lebih baik. Jika sebelumnya anda hanya menggunakan Windows
Movie Maker atau yang lainnya untuk mengedit video, maka dengan

70 KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 : FITUR – FITUR SOFTWARE VIDEOPAD


MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

menggunakan videopada anda akan merasakan banyak perbedaan diantara


keduanya. Videopad lebih kaya fitur, tidak menyita space memory telalu banyak
sehingga anda tidak perlu kuatir sekalipun RAM komputer anda sangat kecil.

G. UMPAN BALIK
Setelah menyelesaikan soal latihan ini, Anda dapat memperkirakan tingkat
keberhasilan Anda dengan melihat kunci/rambu-rambu jawaban yang terdapat
pada bagian akhir modul ini. Jika Anda memperkirakan bahwa pencapaian Anda
sudah melebihi 80%, silakan Anda terus mempelajari Kegiatan Pembelajaran
berikutnya, namun jika Anda menganggap pencapaian Anda masih kurang dari
80%, sebaiknya Anda ulangi kembali kegiatan Pembelajaran ini

H. KUNCI JAWABAN
Lihat penjelasan mengenai Fitur-fitur VideoPad pada materi Kegiatan
Pembelajaran 5 ini, atau Saudara bisa mencari informasi melalui internet.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 : FITUR – FITUR SOFTWARE VIDEOPAD 71


MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

72 KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 : FITUR – FITUR SOFTWARE VIDEOPAD


MODUL SUPLEMEN 9
KEGIATAN PEMBELAJARAN 6
TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN
MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD

A. TUJUAN

Setelah mempelajari Kegiatan Pembelajaran 6 ini pendidik atau tenaga


kependidikan mampu:
1. Membuat video dengan menggunakan software VideoPad
2. Menerapkan video yang telah dibuat terintegrasi kedalam sebuah media
pembelajaran.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi yang diharapkan dicapai melalui diklat ini adalah:


1. Melakukan Peng-install-an software VideoPad
2. Menjalankan software VideoPad
3. Melakukan Capturing Audio-Video dengan menggunakan software
VideoPad
4. Melakukan Import File Audio-Video dengan menggunakan software
VideoPad
5. Menyusun File Audio-Video dengan menggunakan software VideoPad
6. Melakukan pemotongan File Audio-Video dengan menggunakan software
VideoPad.
7. Melakukan pemberian Teks/ judul dan Efek Transisi
8. Melakukan Previewing Project Audio-Video dengan menggunakan software
VideoPad
9. Melakukan render Project Audio-Video dengan menggunakan software
VideoPad

KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN 73


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

C. URAIAN MATERI

1. Menginstall Software VideoPad

Videopad merupakan sebuah software penyunting video (video editing) yang


cukup bagus dan relatif ringan (ukuran file-nya kecil). VideoPad ini ada yang versi
gratis atau berbayar. Sebelum menginstall, unduhlah software VideoPad di laman
http://www.nchsoftware.com/software/index.html.
Kemudian install-kan softwarenya dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Siapkan file untuk meninstall VideoPad Video Editor

Gambar 6.1. Software VideoPad yang tersimpan pada sebuah folder/direktori

b. Double click atau klik kanan pilih Run As Administrator pada vppsetup.exe

Gambar 6.2. Klik kanan pada vppsetup.exe

74 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

c. Setelah itu, Pilih Yes Pada Verifikasi Akun, kemudian muncul dialog Licence
Agreement, Pilih I accept the licence agreement, kemudian klik Accept.

Gambar 6.3. Tampilan dialog licence agreement

d. Muncul dialog Related Program Extras, pilih Select all, kemudian klik Finish

Gambar 6.4. Dialog Related Program Extras

e. Pilih View tutorials apabila anda connect ke internet.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN 75


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

2. Memulai VideoPad

Pada materi ini dijelaskan tentang bagaimana menggunakan VideoPad untuk


membuat sebuah project video dari video yang telah anda shooting/rekam.
a. Klik start pada toolbar komputer atau laptop anda

Gambar 6.5. Tombol start pada toolbar komputer atau laptop

b. Klik All Program

Gambar 6.6. Tampilan All Program

76 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

c. Klik Folder NCH Software Suite

Gambar 6.7. Folder NCH Software Suite

d. Klik dua kali VideoPad Video Editor

Gambar 6.8. VideoPad Video Editor dalam folder NCH Software Suite

KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN 77


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

e. Apabila Software VideoPad sudah terinstall, langkah 1 sampai 4, bisa


dipersingkat dengan cara: Klik dua kali ikon VideoPad di desktop.

Gambar. 6.9. VideoPad Video Editor dalam desktop

f. Tampilan awal ketika anda memulai software ini tampak seperti gambar
dibawah ini.

Gambar 6.10. Tampilan awal VideoPad Video Editor

78 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

3. Capture Video (Mentransfer video/gambar dari Kamera ke


komputer)

Anda dapat meng-capture video secara langsung dari kamera ke VideoPad,


dengan langkah sebagai berikut.
Pilih File -> Record -> Capture Video, atau klik tombol Record pada toolbar,
maka akan tampil jendela Capture Video dialog, kemudian klik Record Video.

Gambar 6.11. Dialog Capture Video

Untuk mempersiapkan capture video dari sebuah kamera/camcoder, pastikan


kamera terhubung ke komputer. Kemudian beri nama hasil capture dengan nama
yang mudah diingat supaya tidak kesulitan mencari hasil capture tersebut.

a. Capturing from Camcorder

Anda dapat mentransfer video secara langsung dari kamera atau DV camcorder
dengan mudah. Untuk mentransfer video dari sebuah camcorder, Camcorder ada
dalam mode Play dan bukan dalam keadaan Record. Lihatlah manual kamera
anda untuk informasi lebih jelas.

Anda dapat mengklik tombol Record pada kamera untuk memulai transfer. Ketika
anda berhenti mentransfer, klik tombol Stop. File akan secara otomatis
ditambahkan ke project VideoPad anda. Anda dapat mengklik Record dan Stop
sebanyak yang Anda suka untuk mentransfer banyak klip yang berbeda dari satu
kamera. Anda dapat menggunakan Fast Forward atau Rewind kontrol pada
kamera jika perlu untuk menavigasi ke tempat/waktu tertentu pada pita kaset DV
kamera anda.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN 79


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

b. Capturing From Another Device

VideoPad dapat mengambil video dari webcam, TV capture card, atau perangkat
lain yang terkoneksi ke komputer.

Gambar 6.12. Capture video dari webcam

4. Menambah dan Membuang File Klip Video, Gambar serta Audio.

Untuk memulai editing video kita harus menambahkan file ke area daftar media.
Setiap file yang Anda tambahkan ke VideoPad dianggap sebuah "klip". Untuk
menambahkan file video ke VideoPad, yaitu dengan cara:
 Klik "Add Media" tombol pada toolbar, atau pilih "File” kemudian klik “Video
Capture" dari menu.
 Browse ke file video Anda, pilih file yang ingin Anda gunakan dan
 Klik "Open".
Setelah file Anda telah ditambahkan, jika Anda ingin menghapus salah satu dari
file tersebut, klik kanan pada file dan pilih " Remove items " dari menu.

5. Editing clips dalam Sequence

Anda dapat menyesuaikan panjang klip dengan mengubah ukuran frame klip pada
Sequence. Untuk melakukan ini, pertama pilih klip pada urutan yang ingin Anda
edit sehingga menjadi disorot (biru tua). Anda kemudian dapat klik dan drag dari

80 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

awal atau akhir frame klip untuk menyesuaikan poin dalam dan keluar dari klip. Ini
akan memberi Anda hasil yang sama seperti menyesuaikan In/Out Flags di daerah
Klip Preview.
Adapun langkah-langkah untuk menambahkan satu atau lebih klip pada sequence
adalah sebagai berikut.
 Pilih salah satu dari Clip dalam bin -> tempatkan pada sequence awal,
tempatkan pada sequence dengan kursor, tempatkan kursor pada New Track,
atau tempatkan di sequence akhir.
 Pilih klip dalam bin dan tempatkan pada tombol sequence (hijau panah icon),
di bawah preview klip. Pilih metode penempatan (lihat di bawah) dari tempat
Clip pada dialog sequence.
 Klik kanan pada klip dalam bin dan pilih tempat di sequence. Pilih metode
penempatan (lihat di bawah) dari tempat klip pada dialog sequence.
 Drag Klip dari bin dan drop klip di sequence di jalur dan posisi yang diinginkan.

Jika beberapa klip ditempatkan pada urutan pada saat yang sama, klip pertama
akan ditempatkan pada posisi yang dipilih, dan klip berikutnya akan ditempatkan
ke kanan.

Gambar 6.13. Klip Preview

KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN 81


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

a) Metode Penempatan

a. Penempatan dengan Sequence at Start


Klip ditempatkan pada video track 1 atau audio track 1, pada posisi 0: 00: 00.0.
Klip sudah siap pada trek dipindahkan ke kanan dengan durasi klip yang
ditambahkan.
b. Penempatan dengan Sequence at Cursor
Klip ditempatkan pada video track 1 atau audio track 1, pada posisi kursor
pemutaran (garis merah vertikal). Klip sudah siap pada trek dipindahkan ke
kanan dengan durasi klip yang ditambahkan.
c. Penempatan kursor di New Track
Klip ditempatkan pada posisi kursor pemutaran (garis merah vertikal), di jalur
pertama yang tidak memiliki klip pada saat itu.
d. Penempatan dengan Sequence at End
Klip ditempatkan pada video track 1 atau audio track 1, setelah semua klip lain
ada pada treknya. Durasi sequence menjadi lebih panjang.

Metode yang sama akan digunakan saat menambahkan klip berikutnya. Ini dapat
diubah menggunakan Options -> Media -> Add new clip untuk posisi berikutnya.

b) Subtitles Dialog

Subtitles Dialog memungkinkan anda untuk mengimpor, mengekspor, membuat,


dan mengedit teks pada sequence ini. Untuk menambahkan subtitles pada
sequence, pertama pastikan bahwa sequence memiliki satu atau lebih klip untuk
ditambahkan, kemudian pilih Tools -> Subtitles, atau klik tombol subtitles pada
tool bar Home tab ini.

82 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

Gambar 6.14. Subtitles Dialog

Catatan: Subtitles pada sequence ini bukan menunjukkan ketika sequence


ini digunakan sebagaiklip pada sequence yang lain.

c) Importing and Exporting

Anda dapat mengimpor subtitles dengan mengklik tombol Load di bagian atas
Subtitles Dialog. Perhatikan bahwa beberapa efek teks, seperti Karaoke, tidak
akan sama benar di VideoPad karena perbedaan format subtitle, tapi teks subtitle
akan tetap ditampilkan.
Anda dapat mengekspor subtitle dengan mengklik tombol Save di bagian atas
Subtitles Dialog.
VideoPad mendukung dua format subtitle, yaitu:
 SSA (SubStation Alpha)
 SRT (SubRip)
Jika Anda menyimpan untuk format SSA, anda akan disajikan dengan dialog yang
meminta anda untuk memberikan Judul dan Penulis informasi. Ini dapat diabaikan
sebagai default values karena tidak mempengaruhi output subtitle.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN 83


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

d) Memperbaiki Masalah Tampilan Subtitles

Jika teks terlalu besar atau kecil, pilih dalam daftar subtitle utama dengan
mengkliknya, kemudian menyesuaikan ukuran menggunakan kontrol Ukuran, di
sisi kanan preview.
Jika teks ukurannya sudah baik tetapi sebagaian ada yang terpotong atau
tumpang tindih, coba edit subtitle dengan mengklik subtitle dalam daftar dan
tambahkan beberapa baris jeda (dengan menekan Enter pada keyboard Anda)
untuk teks pada kotak di bagian bawah dialog.

e) Membuat Subtitles

Untuk membuat subtitle, pertama klik tombol Add Subtitle pada toolbar, kemudian
ketik beberapa teks ke dalam kotak putih di bagian bawah dialog. Anda dapat
menyesuaikan Show and Hide dengan mengkliknya di bawah preview, atau
dengan menyeret segitiga merah dan biru pada timeline.
Untuk mengedit teks subtitle ini, pertama pilih dalam daftar, kemudian ubahlah teks
dalam kotak edit putih di bagian bawah dialog. Anda juga dapat menyesuaikan
seperti tebal, miring, garis bawah, warna, warna garis, warna latar belakang dan
ukuran dengan menggunakan kontrol di sisi kanan preview. Show dan hide juga
dapat disesuaikan untuk subtitle yang ada.
Hapus subtitle dengan memilih satu atau lebih subtitle dalam daftar, kemudian klik
tombol Delete pada toolbar.
Anda dapat menyembunyikan semua subtitle dari sequence dengan tidak memilih
tombol Show Subtitles pada toolbar.

6. Memotong Klip Video dan Audio

Setiap video klip atau audio klip, baik dalam bin atau di sequence, memiliki waktu
mulai dan waktu akhir. Ketika klip ditempatkan pada sequence, hanya frame atau
sampel dari daerah antara Awal dan Akhir Waktu yang digunakan. Frame atau
sampel sebelum Waktu Start dan setelah waktu Akhir dipangkas.
In the Clip Preview
Pilih video klip atau audio klip dalam bin atau di sequence untuk dilihat di clip
preview.

84 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

Pada timeline clip preview klip ini, Waktu Mulai ditunjukkan dengan segitiga merah,
dan Waktu Akhir ditunjukkan dengan segitiga biru. Drag/Tarik segitiga itu untuk
memindahkan In atau End Time. Atau, pindahkan posisi pemutaran preview klip
saat ini dan pilih Clip -> Player -> Set Clip Start Time atau Set Clip End Time,
atau klik tombol ikon tanda merah atau biru.
Jika klip anda ubah pada sequence dan In atau End Time yang telah Anda pilih
akan menimpah dengan klip lain pada sequence, maka klip dipindahkan ke kanan
sehingga tidak ada klip akan tumpang tindih. Tahan Alt sambil mengubah In atau
End Time untuk menonaktifkannya.

Gambar 6.15. Memotong klip dengan Set Clip Start dan EndTime

Klik tombol Split di Preview Clip dan simpan klip video duplikat ke dalam Bin
dengan klip yang telah durasinya. Pilih klip video yang disimpan dari bin dan
kembalikan posisi-posisi pemutaran pada timeline di mana saja di antara Awal dan
Akhir Waktu. Anda dapat menggunakan tombol Split lagi untuk menyimpan klip
video duplikat lain dengan Start and End Time lagi.

Trimming Clips in Sequence and Sequence Preview


 On a Sequence
Klik pada timeline ke posisi di mana klip yang dipilih. Klik kanan pada klip yang
dipilih dan klik Split pada klip yang dipilih.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN 85


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

 On a Sequence (Timeline Mode only)


Arahkan kursor mouse di atas tepi kiri klip dan kursor akan berubah menjadi
mengubah ukuran kursor. Klik dan drag/tarik untuk memindahkan tepi kiri klip
dan mengubah waktu awal klip. Demikian juga, dengan menyeret ke tepi
kanan klip, waktu akhir klip akan berubah. Perhatikan bahwa waktu mulai tidak
dapat diseret lebih awal dari awal klip, dan waktu akhir tidak dapat diseret
paling lambat akhir klip. Jika Anda mengubah ukuran klip sehingga tumpang
tindih dengan klip lain maka beberapa klip akan dipindahkan ke kanan pada
urutan untuk menggantinya sehingga tidak ada klip akan tumpang tindih.
Tahan Alt sambil mengubah ukuran untuk menonaktifkannya.

Gambar 6.16. Trimming Clips in Sequence and Sequence Preview

 On a Sequence (Storyboard Mode only)


Waktu awal klip tidak dapat dimodifikasi di sini, namun mengubah durasi
(dengan mengklik pada durasi di bawah klip) akan mengubah waktu akhir.

86 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

Gambar 6.17 Storyboard Mode only

 Splitting Clips in Sequence and Sequence Preview


Setiap jenis klip di sequence dapat dipotong menjadi dua. Splitting dapat
digunakan untuk menghapus bagian dari klip dari sequence (misalnya,
menghapus iklan), untuk memindahkan bagian dari klip (misalnya, untuk
membuat ruang untuk diisi dengan potongan yang lain), sehingga
memungkinkan untuk transisi yang akan digunakan, atau banyak alasan
lainnya.
Untuk membagi satu atau lebih klip, pindahkan posisi pemutaran saat ini di
sequence atau sequence preview untuk posisi split. Dengan melakukan salah
satu langkah sebagai berikut:
 Klik tombol Split pada Tracks di menu atas bawah tab sequence.
 Klik tombol Split (icon gunting) di bawah sequence preview untuk
membagi di semua trek.
 Klik pada segitiga kecil di sebelah tombol Split (gunting icon) di bawah
sequence preview dan pilih salah satu metode Split.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN 87


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

Gambar 6.18. Splitting Clips in Sequence and Sequence Preview

Metode splitting terdiri dari beberapa jenis yaitu:


 Split Selected Clips
Semua klip dipilih, termasuk klip yang telah dihubungkan atau dikelompokkan,
pada setiap video track atau audio track, selanjutnya dipotong.

 Split All Tracks


Semua klip, dipilih atau tidak, pada setiap video track atau audio track,
selanjutnya dipotong.

 Split All Video Tracks


Semua klip dipilih atau tidak, pada setiap track video, selanjutnya dipotong.

 Split All Audio Tracks


Semua klip dipilih atau tidak pada setiap track audio, selanjutnya dipotong.

88 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

7. Memberi Teks/ Judul dan Efek Transisi

a. Memberi Teks

Sementara untuk mengedit teks, text tools window akan muncul dan
memungkinkan untuk mengubah karakter teks seperti font, ukuran, gaya dan
warna untuk teks yang dipilih. Anda juga dapat memilih perataan teks, garis, latar
belakang dan animasi gerak dari text tools window.

Gambar 6.19. Tampilan mengedit teks

Penjelasan karakter huruf untuk teks pada VideoPad sama halnya dengan aplikasi
pada Microsoft office.
Font, Menu pull-down ini berisi daftar font yang diinstal pada komputer Anda.
Style, Kombinasi tombol ini akan mengubah style teks anda menjadi Bold, Italic
atau Underlined.
Color, Teks Warna, Garis Warna dan kontrol Background Color, saat di klik, akan
menampilkan dialog di mana Anda dapat memilih warna teks.
Size, Kontrol ini menyesuaikan ketinggian teks sebagai persentase dari ketinggian

KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN 89


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

frame, dari 1% menjadi 100%.


Alignment, Memilih salah satu tombol rataan yang akan menyesuaikan alignment
teks dalam frame.

Teks Berjalan / Scrolling


Menu pull-down ini berisi daftar beberapa metode yang dapat diterapkan untuk
teks berjalan.
Pilihannya anatara lain: dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas dimana teks
anda berjalan vertical. Atau dari kiri ke kanan atau kanan ke kiri yang
menyebabkan teks bergerak secara horisontal.
Bila menggunakan metode berjalan, teks Anda akan mulai off-layar dan akan gulir
ke arah yang dipilih sampai semua teks yang dimasukkan dalam frame di sisi
berlawanan. Kecepatan di mana teks Anda akan gulir akan tergantung pada durasi
klip teks anda. Untuk membuat teks gulir lebih lambat, perpanjanglah durasi klip.

b. Memberi Efek Video dan Transisi Video

Anda juga dapat menambahkan efek untuk klip Anda pada Sequence. Untuk
menambahkan efek, klik ikon bintang hijau di sudut kiri bawah klip pada Sequence.
Atau, Anda dapat memilih klip dan kemudian klik "Edit -> Clip -> Adjust Effects " di
menu atas. Untuk menerapkan efek ke beberapa klip sekaligus, pilih klip pertama,
tekan tombol Shift dan klik kiri pada klip terakhir yang ingin Anda pilih
Untuk menambahkan transisi antara klip, klik ikon persegi panjang biru di sudut
kanan bawah klip pada Sequence. Atau, Anda dapat memilih klip dan kemudian
memilih transisi Anda ingin menerapkan dari drop down di sebelah kiri area
sequence, atau klik "Edit -> Clip -> Add Transisi" di menu atas. Anda juga bisa
multi-pilih klip dan menerapkan transisi tunggal untuk banyak klip.
Untuk membagi klip pada titik tertentu, navigasi menggunakan timeline (di atas
Sequence) dan tarik slider ke titik di mana Anda ingin membagi klip. Anda dapat
menggunakan area Sequence Preview untuk melihat dimana klip itu berada.
Setelah Anda merasa cukup pada titik di mana anda ingin membagi klip, klik " Split
Clip " tombol pada panel Video Track.

90 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

Efek Video

Setiap video, gambar, teks, atau klip kosong dapat memiliki satu atau lebih efek
video yang diterapkan untuk itu.
Untuk mengedit efek video diterapkan untuk klip, buka Video Effects dialog
dengan memilih klip dan langkahnya sebagai berikut:
 Pilih Video Effects -> Current Effect Properties.
 Klik sisi kiri tombol Video Effects di tool bar.
Jika klip dalam bin, anda juga dapat mengklik kanan pada klip dan pilih Edit
Effects. Jika klip adalah pada sequence, klik tombol dengan ikon star di bagian
bawah kiri klip.
Untuk menambahkan efek baru pada klip, langkahnya sebagai berikut:
 Pilih klip dan pilih salah satu effects di menu Video Effects.
 Pilih klip dan klik sisi kanan tombol Video Effects di tool bar dan pilih salah
satu efek
 Buka Video Effects dialog, gunakan salah satu metode di atas, klik tombol
Add Effect di toolbar dari dialog Efek Video dan pilih efek yang diinginkan.

Effect Presets
Anda dapat menyimpan parameter efek sebagai preset sehingga Anda dapat
memuatnya di lain waktu. Untuk membuat preset:
• Pilih parameter efek yang anda inginkan.
• Klik Simpan dan tentukan nama yang telah ditetapkan.
Untuk mengubah nama preset, klik tombol Rename.
Untuk menghapus preset, klik tombol Delete.
Untuk mengatur ulang preset untuk nilai default, klik tombol Reset.
Banyak efek memiliki beberapa preset built-in dan siap digunakan. Anda tidak
dapat memodifikasi, mengubah nama atau menghapus built-in preset.

Effect Editing Tools


Beberapa efek memiliki WYSIWYG ("What You See Is What You Get") editing
tools untuk membantu dengan menyesuaikan parameter efek. Untuk mengaktifkan
atau menonaktifkan alat ini, klik tombol Tools pada toolbar. Efek yang memiliki alat
editing WYSIWYG meliputi:

KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN 91


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

 Crop
 Motion
 Position
 Rotate
 Scale

Effect Preview Background


Saat mengedit efek untuk klip lagu, Anda dapat melihat pada preview show untuk
klip yang tumpang tindih dengan klip lainnya pada sequence. Untuk mengaktifkan
atau menonaktifkan mode tampilan ini, klik tombol Background pada toolbar.

VirtualDub Plugins
Beberapa effects dapat ditambahkan dengan menginstallkan VirtualDub plugins.

Effect Masking
Effect masks digunakan untuk menerapkan satu atau lebih efek hanya pada
wilayah tertentu dari klip. Seperti effects yang lain, Effect masks dapat
dianimasikan dari waktu ke waktu untuk mengubah bentuk dan ukuran.
Contoh spesifik apa efek masker yang berguna untuk:
• Mengaburkan keluar wajah (menggunakan efek Blur)
• Pixelating plat nomor mobil (menggunakan efek Piksel)
• Menyoroti wajah atau fitur lainnya (menggunakan Brightness / Contrast / efek
Gamma)

Video Transitions

Transisi secara bertahap menyembunyikan klip video lagu saat mencapai


ujungnya ("transisi keluar"), dan opsional secara bertahap menunjukkan klip yang
segera mengikuti ("transisi"). Perubahan ini dapat dilakukan dengan
menggunakan fading, wiping, atau sejumlah efek lainnya.
Transisi hanya dapat diterapkan untuk klip pada sequence, dan hanya pada jalur
video (yang berarti transisi hanya dapat digunakan pada video, gambar, teks, atau
klip kosong).

92 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

Menerapkan Transisi
Transisi dapat diterapkan dalam salah satu dari dua cara:
 Transition out dari tanpa klip. (Jika tidak ada klip segera mengikuti klip yang
dipilih pada jalur yang sama).
 Transition out dari klip A ke klip B. dari klip A dan ke klip B. (Jika klip tidak
segera mengikuti klip yang dipilih pada jalur yang sama).
Untuk menerapkan transisi, lakukan salah satu hal berikut:
 Pilih klip untuk transisi dan pilih jenis transisi untuk diterapkan dari menu
Transisi.
 Klik tombol Transisi di sudut kanan atas klip untuk transisi dan pilih jenis
transisi untuk diterapkan.

Gambar 6.20. Efek transisi

Dialog Transisi Properties akan muncul. Untuk sebagian besar jenis transisi, Anda
hanya akan perlu untuk memasukkan durasi transisi. Zoom transisi juga meminta
untuk posisi awal dan akhir. Transisi Slide akan meminta untuk awal dan posisi
akhir dan kemudahan nilai in / out.

Adjusting Duration or Other Properties


Setelah transisi telah ditambahkan, lakukan salah satu berikut untuk memodifikasi

KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN 93


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

durasi dan / atau properti lainnya:


 Pilih transisi out klip dan pilih Transitions -> Current Transition Properties.
 Klik tombol Transition di sudut kanan atas transisi keluar klip dan pilih
Current Transition Properties.

Menghapus Transition
Setelah transisi telah ditambahkan, lakukan salah satu berikut untuk
menghapusnya:
 Pilih transisi keluar klip dan pilih Transitions -> No Transition.
 Klik tombol Transition di sudut kanan atas transisi keluar klip dan pilih No
Transition.

Memulai sebuah Sequence dengan Fade In


Transisi diterapkan pada akhir klip. To fade di awal pada sequence, ini dapat
dilakukan di sekitarnya dengan menempatkan klip kosong segera sebelum klip
pertama dari sequence dan menerapkan transisi Fade Transisi untuk itu.

8. Bekerja dengan Audio

Ada banyak metode untuk mengubah volume item tertentu atau kelompok dalam
VideoPad.
a. Ripping CD Audio
Rip tracks dari CD audio menggunakan salah satu cara berikut:
 Pilih Clip -> Add Audio from CD.
 Klik tombol Add CD Track pada tool bar.
 Klik Kanan dalam clip bin dan pilih Add Audio from CD.
Adapun langkah – langkahnya sebagai berikut.
1) Jalankan program dan tempat CD audio Anda dalam drive CD Anda.
2) Pilih menu file dan klik "Load Audio CD Tracks."
3) Jalankan Audio CD Tracks, maka akan muncul jendela:

94 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

Gambar 6.21. Load Audio CD Tracks

Program ini akan mencoba untuk terhubung ke salah satu FreeDB atau layanan
MusicBrainz untuk menerima informasi trek tentang CD Anda
 CD Rom drive: ini berisi daftar CD rom drive Anda diinstal pada sistem Anda.
Pastikan drive yang berisi CD Anda dipilih.
 Pilih Track (s): Ini adalah daftar lagu yang ditemukan pada CD audio Anda.
 Lakukan secara online lookup nama lagu: Opsi ini menerima melacak
informasi dari salah satu layanan online di Layanan drop-menu.
 Hubungkan menggunakan HTTP: Ini adalah metode program menggunakan
untuk mencari informasi trek. Jika ini tidak diperiksa program menggunakan
port TCP untuk mengambil informasi track. Ada biasanya ada alasan
mengapa Anda tidak akan memiliki opsi ini diperiksa.
 Pilih jalur yang anda ingin muat ke dalam program (atau tekan Ctrl untuk
memilih beberapa track) dan klik tombol Load.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN 95


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

 Program ini akan mentransfer track audio Anda ke dalam program untuk
mengedit dan / atau menyimpan.

b. Recording Narration
Untuk merekam narasi, ada sudah harus ada setidaknya satu klip (jenis apapun)
pada urutan. Kemudian lakukan salah satu berikut:
 Pilih Clip -> Record -> Narrate.
 Klik tanda panah di sebelah tombol Record tool bar dan pilih Narrate.
Gunakan Narasi ketika urutan yang dipilih sudah memiliki satu atau lebih klip
ditempatkan di atasnya dan Anda ingin merekam narasi disinkronkan dengan
urutan ini. Untuk merekam audio panjang sewenang-wenang, yang tidak perlu
disinkronisasi ke urutan yang ada, menggunakan Record Audio gantinya.
Untuk membuka dialog Narasi, pilih File -> Record -> Narrate, atau klik tanda
panah di sebelah tombol Record pada tool bar dan pilih Narrate.

Gambar 6.22. Recording Narration

96 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

Dialog Narration akan muncul sebagai berikut.

Gambar 6.23 Dialog Narration

Persiapan Rekaman
Dialog Narasi termasuk preview dan timeline pada sequence. Untuk
mempersiapkan merekam narasi, pertama pilih Sound In source. Beri narasi
anda nama dan pilih lokasi di komputer di mana anda ingin menyimpan rekaman
anda. Anda sekarang siap untuk mulai merekam.

Merekam Narasi
Untuk mulai merekam narasi, pertama gunakan navigasi preview timeline pada
tempat di mana anda ingin mulai menceritakan. Setelah Anda puas dengan lokasi,
Klik tombol Record dan mulailah berbicara. Setelah Anda selesai menceritakan,
klik tombol Stop. Narasi Anda akan secara otomatis ditambahkan ke sequence di
lokasi yang tepat bahwa Anda memilih untuk mulai menceritakan. Jika Anda ingin
menceritakan di berbagai tempat yang berbeda dalam project anda, Anda dapat
mengulangi proses, atau Record dan Stop sebanyak yang Anda suka.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN 97


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

Mengulang Rekaman

Jika Anda ingin mengulang cerita, hanya menutup dialog Narasi dan menghapus
rekaman sebelumnya dari sequence. Kemudian ikuti petunjuk di atas untuk
membuka kembali dialog Narasi dan mulai merekam lagi.
1. Recording Other Audio

Audio dapat direkam dari sumber lain (misalnya, dari perekam kaset analog)
salah satu cara berikut:
 Pilih Clip -> Record -> Record Audio.
 Klik tanda panah di sebelah tombol Record tool bar dan pilih Record
Audio.
Gunakan Record Audio untuk merekam klip audio, atau audio yang tidak
(belum) perlu disinkronisasi ke video. Untuk merekam narasi yang
disinkronkan ke sequence yang ada, gunakan narasi sebagai gantinya.
Untuk memulai, pilih File -> Record -> Record Audio, atau klik tanda panah
di sebelah tombol Record pada tool bar dan pilih Record Audio.

Gambar 6.24. Record Audio

98 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

Tampilan seting Record Audio akan muncul.

Gambar 6.25. Seting Record Audio

Pilih audio device dan input channel to meng-capture-nya. Ketik nama file untuk
rekaman, dan klik folder tujuan dengan mengklik tombol browse jika Anda ingin
menyimpan di tempat lain selain folder default.
Klik tombol Record untuk mulai merekam. Durasi rekaman dan tingkat audio saat
ini akan ditampilkan. Klik tombol Stop untuk berhenti merekam dan menambahkan
file rekaman untuk proyek ini. Untuk merekam klip tambahan, klik Record lagi.
Ketika Anda selesai merekam klip audio, klik Tutup untuk menutup tampilan dialog.

2. NCH Sound Effect Library

Pilih salah satu dari ribuan efek suara bebas royalti untuk ditambahkan project
anda dengan menggunakan salah satu cara berikut:
 Pilih Clip -> Add Audio dari NCH Sound Effect Library.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN 99


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

 Klik tombol Add Stock Sound pada tool bar.


 Klik kanan klip dalamin bin dan pilih Add Audio dari NCH Sound Effect
Library.

NCH Sound Effect Library kumpulan ribuan efek suara royalti gratis yang dapat
ditambahkan ke project anda.
Buka library untuk menggunakan salah satu efeknya dengan langkah seabagai
berikut:
 Pilih Clip -> Add Audio dari NCH Sound Effect Library.
 Klik kanan dalam clip bin dan pilih Add Audio From NCH Sound Effect
Library.

Setelah Anda telah membuka perpustakaan, Anda akan melihat kontrol sebagai
berikut:
1. Folder Tree
Di sisi kiri, masing-masing folder merupakan kategori suara.
Bukalah folder untuk melihat sub-folder nya, atau daftar suara
yang ada didalamnya.
2. Sound List
Di sisi kanan, semua suara dalam kategori siap untuk dipilih
sesuai yang ada dalam daftar.
3. Preview Sound
Pilih suara dalam daftar kemudian klik tombol Play untuk
mendengar itu. Setelah selesai, klik Stop.
4. Download
Pilih suara dalam daftar kemudian klik tombol Download untuk mendownload
suara (jika belum ada, unduhlah) dan tambahkan ke bin klip dari project.

100 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

Gambar 6.26. NCH Sound Effect Library

3. Changing the volume of individual clips

a. Dialog Clip Volume


The clip volume dialog dapat dibuka dengan menekan tombol Volume terletak di
pojok kiri bawah dari semua klip audio pada track yang terletak di dalam sequence.
Anda juga dapat mengklik kanan pada klip audio dan pilih penyesuaian volume
klip dari isi menu.
Gunakan slider volume control untuk menambah atau mengurangi volume.
Periksa klip dengan mencentang kotak mute jika tidak ingin mendengar audio
untuk klip ini. Klik tombol OK untuk menyimpan volume yang telah diubah untuk
klip.

Gambar 6.27. Dialog Clip Volume

b. Fade Points

Fade point’s dapat digunakan untuk menaikkan atau menurunkan volume secara
perlahan-lahan pada klip sesuai durasi yang diinginkan.
Selain mampu mengubah tingkat volume keseluruhan track atau seluruh klip, juga

KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN 101


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

memungkinkan untuk memvariasikan volume klip sesuai durasi, dengan


menambahkan fade point.
Untuk mulai mengedit fade points, pilih klip audio, baik dari bin atau di sequence,
untuk menampilkan gambar gelombang di preview klip. Overlayed pada gambar
adalah garis biru menunjukkan berapa banyak gain yang akan diterapkan pada
setiap titik waktu. Gain negatif, ketika garis biru di bawah pusat, akan membuat
audio lebih lembut. Gain positif, ketika garis biru di atas pusat, akan membuat
audio lebih keras.
Arahkan kursor mouse fade point untuk menunjukkan posisi dan nilai gain.

Gambar 6.28. Fade point preview


 Fade Points Presets
Klik kanan pada preview klip audio, atau klip audio dalam trek, dan pilih Fade
In atau Fade Out, kemudian masukan durasi fade untuk secara otomatis
menambahkan fade points.
 Adding Fade Points
Klik pada garis biru dari fade point yang telah ada, tambahkan nilai fade point
lainnya.
 Moving Fade Points
Klik pada setiap fade point yang telah ada dan drag untuk memindahkannya.
 Deleting Fade Points

102 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

Untuk menghapus salah satu fade point, klik-kanan dan pilih Remove this
Fade Point. Untuk menghapus semua fade points, klik kanan di mana saja
di preview klip audio dan pilih Remove All Fade Points.

c. Audio Effects

Audio effects seperti Amplify dan Compressor dapat digunakan untuk menaikkan,
menurunkan, dan membatasi volume klip dalam berbagai cara. Setiap audio clip
dapat memakai satu atau lebih audio effects.
Untuk mengedit audio clip menggunakan efek, buka Audio Effects dialog dengan
memilih klip audio dan melakukan salah satu dari berikut:
 Pilih Effects -> Audio Effects -> Current Effect Properties.
 Klik kanan pada tombol Audio Effects di toolbar atau pilih Audio Effects -
> Current Effect Properties.
Jika klip audio dalam bin, Anda juga dapat menggunakan klik kanan pada klip dan
pilih Edit Effects. Jika klip audio pada sequence, klik tombol dengan ikon bintang
pada bagian kiri bawah klip.

Gambar 6.29. Edit Effects

Untuk menambahkan efek baru untuk klip audio, lakukan salah satu hal berikut:
 Pilih klip dan pilih salah satu efek dalam menu Audio Effects.
 Pilih klip dan klik sisi kanan tombol Audio Effects pada toolbar dan pilih salah
satu efek
 Buka Audio Effects dialog using one of the methods above, klik tombol Add
Effect in the toolbar of the Audio Effects dialog dan pilih efek yang diinginkan.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN 103


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

Gambar 6.30. Add Effect pada Audio Effects

Jenis Audio Effects


Amplify
Efek Amplify digunakan untuk meningkatkan tingkat kenyaringan atau volume
wilayah yang dipilih. Untuk membuat bagian dari rekaman lembut atau keras, pilih
dan kemudian menggunakan Effects menu -> Amplify. Volume yang dimasukkan
dalam persen (100 menjadi tidak ada perubahan, 50 menjadi 6dB lebih lembut
atau 200 makhluk + 6dB lebih keras).

Chorus
Efek suara Chorus digunakan untuk membuat satu suara atau satu instrumen
terdengar seperti 3 suara atau instrumen dengan memainkan asli dengan variabel
tertunda dan sedikit lapangan berubah salinan aslinya.
Catatan: Chorus adalah cara yang sangat berguna untuk membuat sumber mono
terdengar lebih stereo. Anda harus mengkonversi file Anda ke stereo dalam
aplikasi audio editing terlebih dahulu sebelum menggunakan chorus.

Compressor
Efek Compressor yang mengurangi volume suara yang melebihi "Threshold"

104 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

pengaturan. Ketika sinyal melebihi ambang batas, Compressor secara bertahap


melemahkan suara untuk menurunkannya di bawah tingkat dB, dan melakukannya
dengan sedemikian rupa sehingga pendengar tidak akan menyadari pelemahan
yang terjadi.
Pengaturan "Rasio" mendefinisikan rasio pengurangan volume suara yang
melebihi ambang batas Compressor. Sebagai contoh, jika rasio 4:1 dan volume
melebihi ambang oleh 4dB, maka volume akan berkurang menjadi hanya melebihi
ambang batas oleh 1dB. Perhatikan bahwa rasio 1:1 berarti bahwa tidak akan ada
perubahan volume, ini akan efektif bila Compressor dalam posisi off.

Distortion
Biasanya kita melakukan segala sesuatu untuk mengurangi distorsi, kadang-
kadang Anda ingin menambahkannya. Hal ini populer untuk digunakan dengan
gitar. Distorsi diukur antara 0.0 (off dan 1.0 kliping). Anda juga menentukan tingkat
di mana kicks-in dalam dB.
Untuk suara yang lebih konsisten, pertama Anda harus mendaftar Dynamic Range
Compression sebelum Anda menambahkan distorsi.

Echo
Echo adalah pengulangan suara setelah waktu yang singkat (biasanya 400 -
1000ms). Kedengarannya sedikit seperti orang tersebut di sebuah stadion besar
atau berteriak antara dua gunung.
Untuk menambahkan Echo, gunakan Efek menu -> Echo kemudian tentukan
durasi dan amplitudo echo. Durasi adalah lamanya waktu setelah suara
mengulangi - biasanya ini adalah antara 400 dan 1000ms. Amplitudo bisa antara
1 – 99 % (99 menjadi gema sangat keras).

Flanger
Sebuah efek suara Flanger mirip dengan phaser kecuali bahwa penundaan itu
perlahan-lahan termodulasi dari waktu ke waktu. Anda menentukan mulai waktu
tunda, frekuensi modulasi, edalaman modulasi dan ering basah (100% untuk wet,
0% untuk dry).

KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN 105


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

High-Pass Filter
High-pass filter (umumnya disebut low cut filter) menghapus semua frekuensi
rendah di bawah Hz tertentu. Ini berguna jika Anda ingin membuat rekaman Anda
terdengar 'jelas' atau kurang 'muddy'. Hal ini sangat biasa untuk menggunakan
filter high-pass dari sekitar 300Hz pada semua rekaman suara untuk
meningkatkan kejelasan.

Pan
Untuk pan audio dalam sebuah konfigurasi stereo menjadikan terpisah antara
channel kiri dan kanan.

Reverb
Reverb adalah banyak refleksi kecil dari suara yang datang setelah waktunya
ditetapkan. Ini biasanya terjadi ketika seseorang sedang berbicara di sebuah
ruangan, aula dll. Umumnya reverb disebut wet, bukan reverb disebut dry.
Gunakan Efek menu -> Reverb dan enter level dan waktu reverb. Tingkat reverb
disebut amplitudo - 99 adalah sangat basah, 0 kering. Waktu dapat antara 100 dan
800ms - 200ms suara seperti sebuah ruangan kecil atau 800ms aula besar.
Jika Anda menambahkan terlalu banyak reverb dapat terdengar seperti orang
tersebut dalam pipa atau di kamar mandi.

Presets
Beberapa efek audio ada di daftar presets. Select a preset to quickly set all the
parameters of an effect to some commonly used values. Pilih sebuah preset untuk
mengatur semua parameter efek untuk beberapa nilai yang biasa digunakan.

Gambar 6.31. Efek audio ada daftar Presets

106 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

d. Mengubah Volume pada audio tracks

Gambar 6.32. Volume pada audio tracks

Klip audio hanya bisa ditempatkan di trek audio. Semua track audio dicampur
bersama-sama ketika sequence dimainkan atau disimpan sebagai video.
Misalnya, Sebuah narasi klip audio pada audio track 2 dapat didengar pada saat
yang sama sebagai sound track dari video pada audio track 1.
 Mute
Atau klik ikon speaker di ujung kiri dari track, untuk menghentikan sementara
klip di trek dari didengar dalam sequence. Ini mempengaruhi sequence
preview dan setiap video yang disimpan, termasuk ketika sequence ini
digunakan sebagai klip dalam sequence lain.
 Enable / Disable Solo
Dalam mode timeline, cek Track -> Solo Track, atau klik ikonnya di ujung kiri
track, sementara hanya klip dalam track yang dapat didengar di sequence. Ini
berpengaruh pada sequence preview dan beberapa video yang tersimpan,
termasuk ketika klip yang digunakan pada sequence dengan sequence yang
lain.
 Lock / Unlock
Sama seperti video tracks.
 Collapse / Expand
Sama seperti video tracks, tetapi pada klip audio akan terlihat bentuk
gelombang ketika diperjelas.
 Volume & Pan
Dalam mode timeline, setiap track memiliki slider volume dan slider stereo pan.
Volume ini dan pan diterapkan untuk semua klip audio pada track.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN 107


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

9. Menyimpan dan Merender Project

Setelah anda menyelesaikan project video yang dibuat, anda perlu untuk
menyimpan dan merendernya. Langkah-langkahnya sebagai berikut.
 Klik "Simpan Movie" pada toolbar. Sebuah kotak dialog baru akan muncul.
(The "Video Output Setup" dialog).
 Pilih perangkat tujuan dan format hasil project yang ingin anda buat.
 Anda dapat menyesuaikan pengaturan format yang telah dipilih. Ada halaman
bantuan untuk setiap jenis file yang tersimpan (mengaksesnya dengan
mengklik tombol "Help" di bagian bawah "Video Output Setup" dialog).
Setelah Anda selesai mengedit project video anda, anda dapat menyimpan atau
meng-upload video untuk berbagi dengan orang lain.
Pilih File -> Export Video, atau klik tombol Export Video pada tool bar. Ekspor
Video Wizard akan muncul untuk memandu Anda melalui proses ekspor video.

Gambar 6.33. Export Video preview

108 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

Export Queue
Banyaknya hasil ekspor yang sudah selesai, seperti tampak pada gambar dibawah
ini. Ini menunjukkan beberapa project yang telah selesai diedit, hanya satu dari
beberapa projects lainnya yang sedang berlangsung proses ekspor.

Gambar 6.34. Hasil ekspor

Tekan link Cancel untuk membatalkan atau menunda ekspor video. Tekan link
Remove untuk menghapus ekspor yang telah selesai atau gagal. Dialog Ekspor
Export Queue mungkin aman bila ditutup saat ekspor sedang berlangsung. Ekspor
video akan terus berjalan dan anda dapat mencek ekspor video dengan melihat di
bar status jendela utama, seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 6.35. Ekspor video

Dialog Export Queue dapat dibuka dengan mengklik tombol panah di status bar
atau dengan memilih View -> Show Export Queue di item menu.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN 109


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD

D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN

1. Fasilitator memberikan pengantar tentang teknik pengambilan gambar/


objek (10’)
2. Peserta mempraktekkan cara menginstall Software VideoPad,
3. Peserta mempraktekkan cara meng-capture video dari kamera ke
komputer
4. Peserta mempraktekkan teknik mengedit audio-video.
5. Fasilitator memberikan penguatan materi (10’)

E. LATIHAN/KASUS/TUGAS

Cobalah edit hasil video yang telah anda buat pada kelompok masing-
masing.

F. RANGKUMAN
Pada Kegiatan Pembelajaran 6 ini dijelaskan bagaimana cara memulai editing
video dengan menggunakan software videopad, mulai dari menambah dan
menghapus klip, cara menggunakan area preview dan seterusnya. Jika anda
tertarik, langsung saja buka komputer, siapkan file yang akan anda edit, kemudian
perhatikan tutorial berikut.
1. Menambah dan Menghapus Klip
2. Menggunakan Area Preview Clip
3. Menyesuaikan Poin Dalam / Luar
4. Menempatkan klip di Sequence
5. Mengedit klip di Sequence
6. Bekerja dengan Audio
7. Menyimpan dan pemuatan proyek video Anda

110 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru IPA

G. UMPAN BALIK
Setelah menyelesaikan soal latihan ini, Anda dapat memperkirakan tingkat
keberhasilan Anda dengan melihat kunci/rambu-rambu jawaban yang terdapat
pada bagian akhir modul ini. Jika Anda memperkirakan bahwa pencapaian Anda
sudah melebihi 80%, silakan Anda terus mempelajari Kegiatan Pembelajaran
berikutnya, namun jika Anda menganggap pencapaian Anda masih kurang dari
80%, sebaiknya Anda ulangi kembali kegiatan Pembelajaran ini.

H. KUNCI JAWABAN

Dibawah ini dijelaskan bagaimana memulai editing video dengan menggunakan


software videopad, mulai dari menambah dan menghapus klip, cara menggunakan
area preview dan seterusnya. Jika anda tertarik, langsung saja buka komputer,
siapkan file yang akan anda edit, kemudian perhatikan tutorial berikut.

1. Menambah dan Menghapus Klip


2. Menggunakan Area Preview Clip
3. Menyesuaikan Poin Dalam / Luar
4. Menempatkan klip di Sequence
5. Mengedit klip di Sequence
6. Bekerja dengan Audio
7. Menyimpan dan pemuatan proyek video Anda

KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 : TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO – VIDEO DENGAN 111


MENGGUNAKAN SOFTWARE VIDEOPAD
MODUL SUPLEMEN 9
Modul Diklat

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN (PKB)
GURU IPA

MODUL SUPLEMEN

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik


dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA)
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Anda mungkin juga menyukai