PENGEMBANGAN
KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN (PKB) GURU
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN (PKB) GURU IPA
MODUL SUPLEMEN
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN (PKB) GURU IPA
Penanggung Jawab
Dr. Sediono Abdullah
Penyusun
Robi Suwarga, S.Si
Agus Maulani, S.Sn
Penyunting
Drs. Iwan Heryawan, M. Si.
Penyelia
Mohamad Adning, S.Pd., M. Ed
Diterbitkan oleh
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA)
Tahun Cetak
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul
Suplemen Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi
Guru IPA yang terdiri dari 10 Modul Suplemen yang pada intinya
merupakan model bahan belajar (Learning Material) yang menuntut peserta
pelatihan untuk belajar lebih mandiri dan aktif.
Modul Suplemen Diklat PKB Guru disusun dalam rangka diklat PKB guru
pasca UKG yang telah diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan. Materi modul dikembangkan dari Standar
Kompetensi Guru sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16
tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
yang dijabarkan menjadi Indikator Pencapaian Kompetensi Guru. Modul
Suplemen Diklat PKB ini masing-masing dijabarkan dalam 10 modul. Materi
pada masing-masing modul suplemen berisi materi suplemen guru mata
pelajaran, uraian materi tugas dan kegiatan pembelajaran serta diakhiri
dengan evaluasi dan uji diri untuk mengetahui ketuntasan belajar yang
diuraikan di dalam modul. Bahan pengayaan dan pendalaman materi
dimasukkan pada beberapa modul untuk mengakomodasi perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta kegunaan dan aplikasinya dalam
pembelajaran maupun kehidupan sehari-hari.
Modul ini telah dilakukan review dan revisi oleh tim baik internal dan
esternal, praktisi, pakar, dan pengguna. Namun demikian, kami masih
berharap kepada para reviu-er dan pengguna untuk selalu memberikan
masukan dan penyempurnaan sesuai kebutuhan dan perkembangan ilmu
KATA PENGANTAR i
Modul Suplemen 9 : Pembuatan Media Pembelajaran IPA Berbasis Video
PPPPTK IPA
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD
pengetahuan teknologi terkini. Besar harapan kami kiranya kritik dan saran
serta masukan untuk lebih menyempurnakan isi dan materi serta
sistematika modul dapat disampaikan PPPPTK IPA dalam rangka
perbaikan dan penyempurnaan untuk edisi yang akan datang. Akhirnya
kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih dan penghargaan
kepada para pengarah dari jajaran Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan, manajemen PPPPTK IPA, staf dan widyaiswara PPPPTK
IPA, serta dosen dan guru, kepala dan pengawas sekolah yang telah
berpartisipasi dalam penyelesaian modul sebagaimana tersebut diatas.
Dr.Sediono
NIP. 195909021983031002
ii KATA PENGANTAR
MODUL SUPLEMEN 9
Modul Suplemen
LISTRIK
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi Guru dan Tenaga untuk SMP
Kependidikan
DAFTAR ISI
Hal
DAFTAR ISI v
DAFRAT LAMPIRAN ix
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Peta Kompetensi 2
D. Ruang Lingkup 4
E. Saran Cara Penggunaan Modul 4
PEMBELAJARAN 7
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 7
A. Tujuan 7
B. Indikator Ketercapaian Kompetensi 7
C. Uraian Materi 7
D. Aktivitas Pembelajaran 14
E. Latihan/Kasus/Tugas 14
F. Rangkuman 14
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 15
H. Kunci Jawaban 16
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 17
A. Tujuan 17
B. Indikator Ketercapaian Kompetensi 17
C. Uraian Materi 17
D. Aktivitas Pembelajaran 33
E. Latihan/Kasus/Tugas 33
F. Rangkuman 33
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 35
H. Kunci Jawaban 35
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 37
A. Tujuan 37
B. Indikator Ketercapaian Kompetensi 37
C. Uraian Materi 37
D. Aktivitas Pembelajaran 47
E. Latihan/Kasus/Tugas 47
F. Rangkuman 48
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 50
H. Kunci Jawaban 50
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 51
A. Tujuan 51
B. Indikator Ketercapaian Kompetensi 51
C. Uraian Materi 51
D. Aktivitas Pembelajaran 56
E. Latihan/Kasus/Tugas 56
F. Rangkuman 58
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 58
H. Kunci Jawaban 59
KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 61
A. Tujuan 61
B. Indikator Ketercapaian Kompetensi 61
C. Uraian Materi 61
D. Aktivitas Pembelajaran 70
E. Latihan/Kasus/Tugas 70
F. Rangkuman 70
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 71
H. Kunci Jawaban 71
KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 73
A. Tujuan 73
B. Indikator Ketercapaian Kompetensi 73
C. Uraian Materi 74
D. Aktivitas Pembelajaran 110
E. Latihan/Kasus/Tugas 110
F. Rangkuman 110
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut 111
H. Kunci Jawaban 111
EVALUASI 27
PENUTUP 28
DAFTAR PUSTAKA 29
GLOSARIUM 30
Hal
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.1
Tabel 2.2
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 2.1
Lampiran 2.1
Lampiran 2.1
Lampiran 2.1
A. LATAR BELAKANG
PENDAHULUAN 1
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD
belajar (learning material) yang menuntut peserta diklat untuk belajar lebih mandiri
dan aktif. Untuk membantu guru meningkatkan kompetensi profesional dan
pedagogik disusun modul diklat PKB yang terbagi atas 10 grade serta modul
suplemen diklat PKB yang terbagi atas 10 modul.
Modul ini merupakan Modul Suplemen Diklat PKB yang digunakan pada diklat
tatap muka maupun diklat online. Modul suplemen PKB bagi guru IPA berisi
beberapa materi bahasan SKG (Standar Kompetensi Guru) yang telah ditetapkan
di dalam pemetaan Standar Kompetesi Guru IPA. Setiap materi diklat ini dikemas
dalam suatu kegiatan pembelajaran yang meliputi: Tujuan, Indikator Pencapaian
Kompetensi, Uraian Materi, Aktivitas Pembelajaran, Latihan/Kasus/Tugas,
Rangkuman, Umpan Balik dan Tindak Lanjut dan Kunci Jawaban.
B. TUJUAN
Setelah guru peserta diklat PKB Grade 1 belajar dengan modul ini diharapkan:
1. memahami materi kompetensi pedagogik meliputi: Sumber belajar dan media
pembelajaran berbasis video.
2. memahami materi kompetensi profesional meliputi: Kajian materi media
pembelajaran dengan topik teknik perancangan media pembelajaran berbasis
video, teknik pengambilan objek/gambar, Perangkat lunak (software) Audio-
Video Editing, dan Fitur-fitur yang ada pada software VideoPad serta
penerapannya.
C. PETA KOMPETENSI
Kompetensi yang diharapkan setelah guru peserta diklat belajar dengan modul ini
diharapkan mampu memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
dengan mengoperasikan perangkat lunak VideoPad untuk mendukung proses
pembelajaran.
2 PENDAHULUAN
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi Guru IPA
Indikator Esensial/
Kompetensi Guru Mapel
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
PENDAHULUAN 3
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup materi pada modul ini disusun dalam empat bagian, yaitu bagian
Pendahuluan, Kegiatan Pembelajaran, Evaluasi, dan Penutup. Bagian
pendahuluan berisi paparan tentang latar belakang modul Suplemen 10, tujuan
belajar, kompetensi guru yang diharapkan dicapai setelah pembelajaran, ruang
lingkup dan saran penggunaan modul. Bagian kegiatan pembelajaran 1, kegiatan
pembelajaran 2, dan seterusnya sampai materi n berisi Tujuan, Indikator
Pencapaian Kompetensi, Uraian Materi, Aktivitas Pembelajaran,
Latihan/Kasus/Tugas, Rangkuman, Umpan Balik dan Tindak Lanjut dan Kunci
Jawaban. Bagian Latihan/Kasus/Tugas yang dilengkapi kunci jawabannya agar
guru peserta diklat melakukan penilaian diri sebagai tolak ukur untuk mengetahui
keberhasilan diri sendiri dalam materi yang dibahas dan bagian akhir adalah
penutup.
Cara penggunaan modul pada setiap Kegiatan Pembelajaran secara umum sesuai
dengan skenario setiap penyajian mata diklat. Langkah-langkah belajar secara
umum adalah sebagai berikut.
4 PENDAHULUAN
MODUL SUPLEMEN 9
LISTRIK untuk SMP
Modul Suplemen
Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi Guru IPA
Melakukan aktivitas
pembelajaran
(diskusi/
eksperimen/latihan)
Presentasi
Review dan
Kegiatan Konfirmasi
Deskripsi Kegiatan
1. Pendahuluan
Pada kegiatan pendahluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat
untuk mempelajari:
- latar belakang yang memuat gambaran materi diklat
- tujuan penyusunan modul mencakup tujuan semua kegiatan pembelajaran
setiap materi diklat
- kompetensi atau indikator yang akan dicapai atau ditingkatkan melalui modul
- ruang lingkup berisi materi kegiatan pembelajaran 1, kegiatan pembelajaran
2, dst.
- langkah-langkah penggunaan modul
PENDAHULUAN 5
MODUL SUPLEMEN 9
PPPPTK IPA
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan - KEMDIKBUD
5. Review Kegiatan
Pada kegiatan ini peserta dan penyaji mereview materi yang telah dipelajari.
6 PENDAHULUAN
MODUL SUPLEMEN 9
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN
BERBASIS VIDEO
A. TUJUAN
C. URAIAN MATERI
Belajar merupakan inti dari kegiatan pendidikan. Belajar adalah kegiatan utama
baik di lembaga pendidikan formal, informal, maupun non formal. Lalu apakah
belajar itu? Secara sederhana belajar adalah proses yang dilakukan oleh orang
untuk mengetahui sesuatu atau proses dari tidak tahu menjadi tahu. Sedangkan
pengertian belajar yang lebih tinggi adalah proses
perubahan tingkah laku yang bersifat permanen dan menuju arah positif melalui
serangkaian kegiatan. Yang dimaksud dengan kegiatan itu adalah kegiatan belajar
berupa membaca, mengamati, meniru, dst. Sementara perubahan tingkah laku itu
dapat berupa kognisi, afeksi, dan psikomotor.
Belajar merupakan usaha sadar seseorang untuk merubah tingkah laku melalui
interaksi dengan sumber belajarnya. Proses belajar hanya bisa berlangsung jika
terjadi interaksi antara sipembelajar dengan sumber belajar. Proses belajar adalah
proses yang harus dialami oleh setiap individu dan tidak dapat diwakilkan kepada
orang lain. Melalui sumber belajar siswa dapat belajar dan melakukan
pembelajaran. Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan siswa untuk
belajar dan mempelajari bagaimana belajar yang baik dan benar. Dengan
demikian pembelajaran merupakan kegiatan belajar siswa untuk belajar sesuatu
dan mempelajari cara belajar (learn how to learn). Miarso mempertegas pengertian
pembelajaran sebagai upaya sengaja dan bertujuan yang berfokus kepada
kepentingan, karakteristik dan kondisi peserta didik agar dapat belajar dengan
efekif dan efisien (Miarso, 2008). Oleh karena itu dapat kita kenali bahwa
pembelajaran adalah segala usaha untuk membuat peserta didik belajar.
Manakala siswa belajar atau melakukan pembelajaran, akan terjadi suatu proses
interaksi antara siswa dengan sumber belajar agar terjadi perubahan tingkah laku
yang diinginkan dari tujuan belajar tersebut. Artinya ketika siswa ingin belajar, dia
memerlukan sumber belajar sebagai acuan dan wadah pembelajaran.
Dari segi pembuatannya, sumber belajar dibedakan menjadi dua yaitu sumber
belajar rancangan (by design) dan sumber belajar pemanfaatan (by utilitation).
• learning resources by design
Sumber belajar yang sengaja dirancang dan dibuat khusus untuk tujuan
pembelajaran. Misal antara lain buku pelajaran, modul, program audio, program
video, dan transparansi OHP.
• Learning resources by utilization
Sumber belajar yang bukan dirancang untuk tujuan pembelajaran, tetapi sudah
tersedia dan Anda dapat memanfaatkannya untuk keperluan pembelajaran. Misal
antara lain mesjid, penjara, sawah, pasar, Surat kabar, siaran televisi, siaran
radio, pabrik, dan terminal.
Jenis sumber belajar menurut dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1) Pesan (messages), yaitu informasi yang disampaikan oleh komponen lain
dalam bentuk ide, fakta, seni, dan data. Dalam sistem persekolahan, pesan
ini dianggap berupa seluruh mata pelajaran yang disampaikan kepada peserta
didik..
2) Orang (peoples), bertindak sebagai pemilik, penyimpan, pengolah, dan
penyaji pesan. Contohnya guru, dosen, tutor, pustakawan, laboran, instruktur,
widyaiswara, pelatih olah raga, tenaga ahli, produser, peneliti dan masih
banyak lagi, bahkan termasuk peserta didik itu sendiri. Selain itu, orang yang
memiliki pekerjaan seperti antara lain pemulung, penambal ban, penggali
kuburan, tukang las itu bisa menjadi sumber belajar untuk mengetahui
pekerjaan mereka.
3) Bahan (materials), yaitu perangkat lunak (software) yang mengandung pesan
untuk disajikan melalui penggunaan alat ataupun dirinya sendiri. Misalnya
antara lain buku teks, modul, transparansi (OHT), video audio, video visual,
CAI (pembelajaran berbasisi komputer), USB, film.
4) Alat (devices), yaitu perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk
menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan. Misalnya OHP, projecttor
slide, tape recorder, videoplayer/CD player, komputer, projecttor film, dan lain-
lain.
5) Teknik (tecniques), yaitu prosedur atau acuan yang disiapkan untuk
menggunakan bahan, peralatan, orang, dan lingkungan untuk menyampaikan
pesan. Misalnya antara lain demonstrasi, diskusi, praktikum, pembelajaran
mandiri, sistem pendidikan terbuka/jarak jauh, tutorial tatap muka, dan online
learning.
Kata Video berasal dari bahasa Latin, video-vidi-visum yang artinya melihat
(mempunyai daya penglihatan), sedangkan berdasarkan Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1995: 1119) mengartikan video dengan: 1) bagian yang memancarkan
gambar pada pesawat televisi; 2) rekaman gambar hidup untuk ditayangkan pada
pesawat televisi. Senada dengan itu, Peter Salim dalam The Contemporary
English-Indonesian Dictionary (1996:2230) memaknainya dengan sesuatu yang
berkenaan dengan penerimaan dan pemancaran gambar. Tidak jauh berbeda
dengan dua definisi tersebut, Smaldino (2008: 374) mengartikannya dengan “the
storage of visuals and their display on television-type screen” (penyimpanan/
perekaman gambar dan penanyangannya pada layar televisi).
Video dilihat sebagai media penyampai pesan, termasuk media audio-visual atau
media pandang-dengar (setyosari & Sihkabuden, 2005: 117). Media audio visual
dapat dibagi menjadi dua jenis: pertama, dilengkapi fungsi peralatan suara dan
gambar dalam satu unit, dinamakan media audio-visual murni; dan kedua, media
audio-visual tidak murni. Film bergerak (movie), televisi, dan video termasuk jenis
yang pertama, sedangkan slide, opaque, OHP dan peralatan visual lainnya yang
diberi suara termasuk jenis yang kedua (Munadi, 2008: 113).
Media pembelajaran audio visual terdiri dari beragam bentuk. Jika kita menengok
ke beberapa dekade yang lalu maka kitapun sudah mengenal media pembelajaran
audio visual tradisional seperti:
Media pembelajaran audio visual jenis taktil (sentuh) seperti globe (bola bumi),
beragam bentuk peta dan relief, serta berbagai bentuk media pembelajaran
manipulatif lainnya.
Media pembelajaran visual seperti slide, foto-foto, film, dan rekaman video.
Media pembelajaran audio seperti rekaman pita kaset, CD (Compact Disc),
dan sebagainya.
Perkembangan jaman telah membawa revolusi besar dalam pengembangan
media pembelajaran yang digunakan di kelas–kelas. Beragam produk digital telah
memperkaya dan memfungsikan media pembelajaran lebih dari sebelumnya.
Sekarang ini sangat mudah kita temui dan bahkan dibuat langsung oleh guru,
beragam media pembelajaran audio visual modern untuk digunakan bersama-
sama alat elektronik dan gadget seperti CD ROM, DVD (digital video disc), audio
book, video klip, dan CD musikal. Media-media pembelajaran berbasis web
dan software-software (perangkat lunat) pun merambah masuk ke kelas–kelas
untuk memaksimalkan pembelajaran. Para penerbit (dalam skala industri) bahkan
bersaing untuk memperoleh keuntungan dari perkembangan media digital
berbasis audio visual ini dengan meluncurkan beragam produk. Para penerbit dan
produsen ini merancang media-media audio visual dengan sangat menariknya.
Selain itu, menurut Smaldino sendiri, pembelajaran dengan video multi-suara bisa
ditujukan bagi beragam tipe pebelajar. Teks bisa didisplay dalam aneka bahasa
untuk menjelaskan isi video. Beberapa DVD bahkan menawarkan kemampuan
memperlihatkan suatu objek dari pelbagai sudut pandang yang berbeda. Disc juga
memberikan fasilitas indeks pencarian melalui judul, topik, jejak atau kode-waktu
untuk pencarian yang lebih cepat.
Video juga bisa dimanfaatkan untuk hampir semua topik, tipe pebelajar, dan setiap
ranah: kognitif, afektif, psikomotorik, dan interpersonal. Pada ranah kognitif,
pebelajar bisa mengobservasi rekreasi dramatis dari kejadian sejarah masa lalu
dan rekaman aktual dari peristiwa terkini, karena unsur warna, suara dan gerak di
sini mampu membuat karakter berasa lebih hidup. Selain itu menonton video,
setelah atau sebelum membaca, dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap
materi ajar.
Lebih dari itu, manfaat dan karakteristik lain dari media video atau film dalam
meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses pembelajaran, di antaranya adalah
(Munadi, 2008: 127; Smaldino, 2008: 311-312):
Mengatasi jarak dan waktu
Mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara realistis dalam
waktu yang singkat
Dapat membawa siswa berpetualang dari negara satu ke negara lainnya,
dan dari masa yang satu ke masa yang lain.
Dapat diulang-ulang bila perlu untuk menambah kejelasan
Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat.
Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa
Mengembangkan imajinasi
Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan penjelasan yang lebih
realistik
Mampu berperan sebagai media utama untuk mendokumentasikan realitas
sosial yang akan dibedah di dalam kelas
Mampu berperan sebagai storyteller yang dapat memancing kreativitas
peserta didik dalam mengekspresikan gagasannya.
Dibalik banyaknya keunggulan media pembelajaran film dan video, terdapat juga
kekurangan dalam penggunaan media pembelajaran ini. Ini menjadikan media
pembelajaran film dan video tidak selalu dapat diterapkan pada setiap materi
pembelajaran. Kekurangan-kekurangan yang ada pada media pembelajaran film
dan video tersebut antara lain:
Pengadaan atau pembuatan film/ video umumnya memerlukan biaya mahal
dan waktu yang banyak.
Peralatan pendukung untuk video yang akan digunakan harus sudah tersedia
di kelas.
Pada saat film dipertunjukkan, gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak
semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui film
tersebut serta
Film/ video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
belajar yang diinginkan kecuali film dan video yang dirancang dan diproduksi
khusus untuk kebutuhan sendiri.
D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
E. LATIHAN/KASUS/TUGAS
F. RANGKUMAN
Belajar merupakan usaha sadar seseorang untuk merubah tingkah laku melalui
interaksi dengan sumber belajarnya. Proses belajar hanya bisa berlangsung jika
terjadi interaksi antara si pembelajar dengan sumber belajar. Proses belajar
adalah proses yang harus dialami oleh setiap individu dan tidak dapat diwakilkan
kepada orang lain. Melalui sumber belajar siswa dapat belajar dan melakukan
pembelajaran. Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan siswa untuk
belajar dan mempelajari bagaimana belajar yang baik dan benar. Dengan
demikian pembelajaran merupakan kegiatan belajar siswa untuk belajar sesuatu
dan mempelajari cara belajar (learn how to learn).
Dari segi pembuatannya, sumber belajar dibedakan menjadi dua yaitu sumber
belajar rancangan (by design) dan sumber belajar pemanfaatan (by utilitation).
Media pembelajaran audio visual merujuk kepada media pembelajaran yang
mengandung komponen (unsur) berupa visual (pemandangan/ gambar/ dilihat)
dan audio (suara/ didengar). Jadi media pembelajaran audio visual adalah
perantara atau penyampai pesan pembelajaran yang mengandung komponen
visual dan suara.
Manfaat dan karakteristik dari media video atau film dalam meningkatkan
efektifitas dan efesiensi proses pembelajaran, di antaranya mengatasi jarak dan
waktu, mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara realistis
dalam waktu yang singkat, dapat membawa siswa berpetualang dari negara satu
ke negara lainnya, dan dari masa yang satu ke masa yang lain, dapat diulang-
ulang bila perlu untuk menambah kejelasan, pesan yang disampaikannya cepat
dan mudah diingat, mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa,
mengembangkan imajinasi, memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan
penjelasan yang lebih realistic, mampu berperan sebagai media utama untuk
mendokumentasikan realitas sosial yang akan dibedah di dalam kelas, serta
mampu berperan sebagai storyteller yang dapat memancing kreativitas peserta
didik dalam mengekspresikan gagasannya.
G. UMPAN BALIK
Setelah menyelesaikan tugas individu, Anda dapat memperkirakan topik apa yang
akan dipakai dalam membuat media pembelajaran berbasis video. Jika Anda
memperkirakan sudah menemukan topiknya, silakan Anda terus mempelajari
Kegiatan Belajar 2, namun jika Anda belum mendapatkannya, sebaiknya Anda
segera membuatnya.
H. KUNCI JAWABAN
Pendidik dan Tenaga Kependidikan dapat mencari sumber-sumber belajar baik
secara online maupun offline. Secara online bisa menggunakan fasilitas search
engine di internet misalnya, google, yahoo, Bing dan lain-lain. Sedangkan secara
offline dapat dicari pada buku-buku, Surat kabar, tabloid, modul-modul yang sudah
ada atau pada kumpulan artikel-artikel di berbagai perpustakaan.
A. TUJUAN
C. URAIAN MATERI
Manajemen Produksi Film, selain mengurusi hal teknis juga berhubungan dengan
usaha penciptaan/kreatifitas, artistik, teknologi dan manusia. Manajemen produksi
film biasanya mengacu pada SOP (standard operational procedure) yang terdiri
dari empat tahapan yakni, Pre Production (pra produksi), Set Up and Rehearsal
(persiapan dan latihan), Production (produksi), Post Production (pasca
produksi). Akan tetapi, tahap Set Up and Rehearsal ini jarang diterapkan di
Indonesia karena dirasa tidak begitu efisien karena terlalu bertele-tele dan hanya
menambah budget produksi. Berbeda dengan di luar negeri tahapan ini sangat
dianjurkan dan sering dilaksanakan karena tahap ini menentukan keberhasilan
produksi.
Planning,
Budgeting, Shooting Editing
Script writing,
Casting dan
Storyboarding
Capturing Visual Effect
Editing Compositing
Distribution
proses produksi, bahkan tahap pra produksi ini mencakup 70 % dari keseluruhan
Manajemen produksi film itu sendiri. Adapun hal yang dibahas pada tahap pra
produksi antara lain:
a. Menetapkan konsep film baik itu konsep cerita (naratif) maupun konsep teknis
(sinematografi).
b. Merumuskan pesan, bentuk, karakter, cara/teknik perwujudan sebuah film.
c. Menetapkan dasar pendekatan produksi apakah produksi dalam studio atau
luar studio.
d. Pengusulan skenario, format produksi dan kebutuhan anggaran produksi.
e. Merancang segala aktifitas kegiatan pada saat produksi film.
f. Menyusun biaya atau budget yang diperlukan untuk produksi yang telah
ditetapkan.
g. Menjadwalkan atau menyusun waktu yang akan digunakan untuk produksi
film.
Orang-orang yang terlibat dalam tahap pra produksi merupakan susunan inti
angggota Tim perencana, yakni Produser, Penulis Skenario, Sutradara, Pengarah
Teknik dan Penata Artistik. Setelah Tim perencana ini matang dalam
membicarakan persiapan, barulah masing-masing departement produksi akan
mendiskusikan kebutuhan masing-masing dalam departementnya.
Tahap pra produksi ini adalah tahap persiapan yang harus dilaksanakan, karena
di dalam produksi tanpa persiapan yang matang tentunnya akan mengalami
kesulitan pada saat melakukan eksekusi di lapangan, agar pada saat produksi
tidak terlalu banyak impovisasi maka tahap ini harus dilaksanakan sebaik-
bauknya. Di dalam tahapan pra produksi ini ada beberapa elemen dasar yang
harus dipersiapkan yakni:
a. Analisa Skenario
Skenario Film adalah blue print atau rangkaian penuturan sinematik dari
sebuah cerita. Dari sebuah skenario dimulailah aktifitas sebuah produksi film.
Melakukan Analisa Skenario Film adalah upaya untuk mengungkapkan/
pembedahan pembahasan terhadap:
1. Cerita dan isi cerita
2. Tokoh cerita
3. Struktur penuturan dramatik (Pembukaan, Tengah, Akhir)
b. Breakdown Skenario
Dalam arti harafiah, breakdown berarti penghancuran. Dalam pengertian
dunia pembuatan film, breakdown berarti upaya pemilahan, pengelompokan,
dan menyusun rincian bagian-bagian dari sebuah skenario. Brekdown
scenario berfungsi sebagai upaya untuk membuat rincian-rincian dari bagian-
bagian skenario baik secara menyeluruh maupun menurut bagian kerja yang
memerlukan. Membedah atau menjabarkan keseluruhan kebutuhan yang
dituntut oleh skenario, yakni antara lain yang dibreakdown adalah:
a. Nomor Scene
b. Lokasi/set
c. Interior/exterior atau didalam/diluar
d. Night/day atau Malam/Siang
e. Tokoh atau Pemain
f. Tata Visual; Kostum, properti
g. Keterangan mengenai Kejadian atau catatan khusus
Breakdown dibuat dalam bentuk Master Breakdown yang memuat ketujuh
butir diatas secara menyeluruh.
c. Survey/Hunting
Fungsi dari survey / hunting adalah untuk mengetahui atau mencari informasi
yang diperlukan tentang tempat, suasana, keadaan, tata visual. Mencari
lokasilokasi shoting yang sesuai dengan tuntutan skenario guna mencapai
artistic yang seolah-olah nyata dengan aslinya. Lokasi boleh di setting sendiri
atau memang sudah ada di suatu tempat. Dan boleh pula dilakukan
penambahan guna mendapat kesempurnaan. Informasi yang perlu di ketahui
adalah saat hunting antara lain:
1. Survey/hunting lokasi mengenai kepemilikan lokasi, keamanan,
transportasi, lingkungan, akomodasi dan informasi lain sesuai target
planning.
2. Survey Kostum berkaitan dengan model kostum, kesesuain dengan
budaya lokal yang diambil dalam film atau sinetron, sewa, pinjam, beli?
3. Survey Properties, meliputi kelengkapan properties, sewa, pinjam, beli?
4. Survey peralatan (Genset, lighting, kamera, editing, mobil, materi/logistik)
Sebagai bahan penyusunan rancangan teknis bagi bagian kamera dan suara.
Dalam survey atau hunting, informasi yang harus didapatkan adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan keperluan produksi, baik mengenai
lokasi/set, propertis, dan keperluan tata visual lainnya.
Merumuskan hasil hunting merupakan aktifitas kreatif bagi tenaga kreator tata
visual, observasi lingkungan bagi bagian teknis (kamera dan suara). Hasil
survey merupakan keperluan untuk menyusun director shot/shooting script.
h. Casting
Merupakan suatu proses dimana sutradara dan asisten sutradara mencari
talent (pemain utama) yang sesuai dengan karakter tokoh dalam skenario.
Baik atau tidaknya proses pra produksi akan terlihat pada saat produksi, jadi
tahap para produksi adalah elemen yang penting dalam sebuah proses
produksi.
a. Set Up
Tahap dimana semua peralatan atau equipment yang akan digunakan untuk
produksi di cek dan di coba satu persatu, apakah equipment tersebut dalam
kondisi baik atau rusak. Alat apa sajakah yang kurang dan masih diperlukan
untuk memenuhi sebuah adegan dalam suatu scene dipersiapkan. Kemudian
pada tahap ini pula setting dilakukan. Hal yang harus disiapkan antara lain
memabangun set, Pencahayaan, Audio, Persiapan video.
b. Rehearsal
Tahap ini merupakan tahapan ahir sebelum kita melakukan produksi. Pada
tahapan ini kita melalukan reading naskah dan latihan pemain bahkan sampai
pada blocking kamera, agar pada saat produksi nanti tidak terjadi kekeliruan
yang akan menghambat jalanya produksi sesuai yang direncanakan. Hal yang
harus dilakukan antara lain latihan camera, Blocking camera, Latihan
perlengkapan lengkap, Gladi resik.
Set Up and Rehearsal ini bisa bervariasi tergantung kebutuhan dari skenario.
Tujuan dilakukannya pre studio rehearsal antara lain:
a. Talent terbiasa dengan naskah, talent lain, karakteristik yang dituntut
b. Setting studio direncanakan dengan tetap
c. Pengarah acara mengatur posisi, grouping, aksi sesuai treatment
d. Selama latihan pengarah acara melihat melalui view finder dari posisi
camera yang tepat, bila perlu melakukan koreksi
e. Beberapa hari sebelum produksi para ahli konsentrasi mempersiapkan
operasional teknik, cek dan antisipasi masalah.
1.3. Produksi
Tahap ini adalah tahap eksekusi dari proses pra produksi. Produksi akan
baik dan lancar kalau pra produksinya juga baik. Tentunya di lapangan
kondisinya sangat berbeda dari apa yang di rencanakan tetapi pra produksi
yang baik akan meminimalisir terjadinya improvisasi yang tidak perlu.
Juga perekaman suara direct recording agar didapat suara yang lebih
orisinil. Beberapa aktifitas yang dilaksanakan dalam perekaman gambar
atau shooting adalah:
a. Pemanggilan bekerja. Yaitu aktifitas memanggil dan memberitahukan
kepada yang akan bertugas dalam waktu shooting. Dalam formulir
pemanggilan terdapat keterangan mengenai nomer scene, lokasi
dimana, jam berapa harus siap, jam berapa shooting dilaksanakan dan
catatan penting lainnya.
b. Menyampaikan lembaran tugas yang akan dilakukan masing-masing
staf produksi/shooting. Dalam lembaran itu terdapat keterangan tugas
yang harus dilakukan/diperhatikan/diawasi oleh personil yang menerima
tugas tersebut. Jadi tiap personil tahu apa yang harus dilakukan sesuai
tugas diskripsi yang telah diberikan. Di Indonesia, model call sheet
jarang dilakukan, sehingga tiap personil hanya menunggu perintah dari
atasan masing-masing.
c. Melaksanakan perekaman gambar sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan dan tugasnya masing masing.
d. Menyusun dan menyampaikan laporan shooting sesuai jalur tugas yang
telah ditetapkan. Laporan ini untuk bahan evaluasi.
Tahap ini adalah tahap akhir dari rangkaian produksi, tentunya pada saat
produksi (shoting) materi belum berurutan sesuai dengan konsep kita, maka
dalam tahap ini kita harus melakukan pemotongan yang tidak perlu/salah,
menyisipkan (insert), penggabungan, memberikan koreksi baik warna
ataupun suara, memberi efek jika perlu sehingga hasil yang kita dapat lebih
maksimal.
Tahap ini sering disebut sebagai proses Editing yakni suatu proses memilih
atau menyunting gambar dari hasil shooting dengan cara memotong gambar
ke gambar (cut to cut) atau dengan menggabungkan gambar-gambar
dengan menyisipkan sebuah transisi.
Suatu video pembelajaran dibuat sesuai dengan naskah yang ditulis oleh
penulis naskah. Dengan kata lain, naskah adalah embrio dari suatu video.
Selanjutnya yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana sebuah naskah
video dihasilkan?
Sebuah naskah mempunyai peran sentral dalam produksi sebuah video.
Fungsi naskah dalam produksi video dibedakan menjadi 3 fungsi yaitu Naskah
sebagai konsep dasar ((basic concept), naskah sebagai arah (direction), dan
naskah sebagai Acuan (reference).
Sebuah naskah adalah ide dasar yang diperlukan dalam sebuah produksi
program video. Kualitas sebuah naskah sangat menentukan hasil akhir dari
sebuah program. Sebuah naskah pada umumnya berisi gambaran atau
deskripsi tentang pesan atau informasi yang disampaikan seperti alur cerita,
karakter tokoh utama, dramatisasi, peran/ figuran, setting, dan property atau
segala hal yang berkaitan dengan pembuatan sebuah program video dan
televisi.
1. Merumuskan ide, Ide sebuah cerita yang akan dibuat menjadi program
video dan televisi dapat diambil dari cerita yang sesungguhnya (true
story) atau non fiksi dan rekaan atau fiksi. Banyak sekali sumber ide yang
dapat dijadikan inspirasi untuk menulis sebuah script video dan televisi.
Misalnya, novel, cerita nyata, dan lain-lain.
2. Riset, Riset sangat diperlukan setelah Anda telah menemukan sebuah
ide yang akan dibuat menjadi sebuah program. Riset dalam konteks ini
adalah suatu upaya mempelajari dan mengumpulkan informasi yang
terkait dengan naskah yang akan ditulis. etelah ide ditetapkan dan riset
dilalukan, maka perlu dibuat identifikasi program yang meliputi mata
kuliah, pokok bahasan/judul program, sasaran/audience, durasi, Tujuan
Perkuliahan (umum & Khusus), pokok-pokok materi perkuliahan, penulis
naskah, pengkaji materi, pengkaji media, pemain, lokasi, dan property.
3. Penulisan outline atau identifikasi program, Setelah memahami hasil
riset atau informasi yang terkumpul, anda dapat membuat kerangka atau
outline dari informasi yang akan Anda tuangkan menjadi sebuah script.
Outline pada umumnya berisi garis besar informasi yang akan anda tulis
menjadi sebuah script.
Contoh: Lembar Identifikasi
Scene I
1. PEMBUKAAN: MUSIK PEMBUKA
2. PEMBUKAAN PROGRAM
- Suasana Perkuliahan Dengan Media Kaset Audio
- Caption Pengantar Program
- Judul Program
Scene II
3. SUASANA KUNJUNGAN MAHASISWA KE RRI YOGYAKARTA (MELIPUTI
KUNJUNGAN STUDIO, PERKENALAN ALAT, PENJELASAN FUNGSI
ALAT, LATIHAN KERING)
Scene III
4. SUASANA DI KAMPUS (MELIPUTI KEGIATAN ANALISIS GBIPM,
MENULIS NASKAH, REVIEW NASKAH, LATIHAN BASAH)
Scene IV
5. SUASANA DI STUDIO (MULAI DARI REKAMAN SAMPAI PENGGUNAAN
KASET
Scene VI
7. PENUTUP PROGRAM: MUSIC PENUTUP PROGRAM
8. KERABAT KERJA DAN COPY RIGHT
7. Reviu naskah, Draf naskah yang telah selesai ditulis perlu ditelaah untuk
melihat kebenaran substansinya dan juga cara penyampaian pesannya.
Draf naskah harus ditelaah oleh orang yang mengerti substansi isi
program (content expert) dan ahli media (media specialist).
D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
E. LATIHAN/KASUS/TUGAS
Buatlah sebuah Naskah Video Pembelajaran sesuai dengan topik yang telah
disepakati.
F. RANGKUMAN
Manajemen Produksi Film, selain mengurusi hal teknis juga berhubungan dengan
usaha penciptaan/kreatifitas, artistik, teknologi dan manusia. Manajemen produksi
film biasanya mengacu pada SOP (standard operational procedure) yang terdiri
dari empat tahapan yakni, Pre Production (pra produksi), Set Up and Rehearsal
(persiapan dan latihan), Production (produksi), Post Production (pasca
produksi).
Di dalam tahapan pra produksi ini ada beberapa elemen dasar yang harus
dipersiapkan yakni: Analisa Skenario, Breakdown Skenario, Survey/Hunting,
Merumuskan Hasil Hunting, Merumuskan Director Shot/Shooting Script,
Merumuskan Floor Plan dan Blocking Kamera, Pembuatan Story Board dan
Casting.
Set Up and Rehearsal ini bisa bervariasi tergantung kebutuhan dari skenario.
Tujuan dilakukannya pre studio rehearsal antara lain:
a. Talent terbiasa dengan naskah, talent lain, karakteristik yang dituntut
Tahap Pasca Produksi sering disebut sebagai proses Editing yakni suatu proses
memilih atau menyunting gambar dari hasil shooting dengan cara memotong
gambar ke gambar (cut to cut) atau dengan menggabungkan gambar-gambar
Sebuah naskah mempunyai peran sentral dalam produksi sebuah video. Fungsi
naskah dalam produksi video dibedakan menjadi 3 fungsi yaitu Naskah sebagai
konsep dasar (basic concept), naskah sebagai arah (direction), dan naskah
sebagai Acuan (reference).
G. UMPAN BALIK
H. KUNCI JAWABAN
Selamat mencoba.
A. TUJUAN
C. URAIAN MATERI
b. Kamera.
Kamera merupakan seperangkat perlengkapan yang memiliki fungsi
untuk mengabadikan suatu objek menjadi sebuah gambar yang
merupakan hasil proyeksi pada sistem lensa. Pada kamera televisi,
sistem lensa membentuk gambar pada sebuah lempeng yang peka cahaya.
Lempeng ini akan memancarkan elektron ke lempeng sasaran bila terkena
cahaya. Selanjutnya, pancaran elektron itu diperlakukan secara elektronik.
a). Jenis-jenis Kamera.
1) Berdasarkan hasilnya yaitu :
Kamera foto (still photography)
Kamera yang menghasilkan gambar tunggal dan tidak
bergerak (still single picture)
Kamera film/video
Kamera yang menghasilkan gambar bergerak atau citra
bergerak (motion pictures)
2) Mic
Digunakan apabila akan mengambil suara yang benar-benar
bersih dari objek pemain.
3) Reflector
Digunakan untuk membantu mengatur tata cahaya.
2. Ukuran Gambar.
a). ECU (Extreme close Up)
Pengambilan Gambar sangat dekat. Ini berfungsi memperlihatkan
detail suatu objek secara jelas.
.
Gambar 2.18.Gambar Long Shot
3. Jumlah Objek
a). One shot
Pengambilan gambar satu objek berfungsi untuk memperlihatkan
seseorang dalam frame.
4. Gerakan Kamera
a). Zoom In/Out
Gerakan kamera untuk mengambil gambar lebih besar/lebih dari
sebuah objek dengan melakukan zoom di fasilitas pada kamera.
e). Folow
Gerakan kamera mengikuti objek yang bergerak
5. Gerakan Objek
a). Frame in/out
Gerakan objek perekaman berjalan memasuki kedalam frame.
6. Teknik-teknik baru
a). Backlight shot
Pengambilan gambar berhadapan dengan sumber cahaya
sehingga mendapatkan gambar yang siluet apabila ingin
mendapatkan gambar tidak siluet bisa menggunakan reflector.
7. Komposisi Gambar.
Komposisi gambar dalam frame adalah penataan dan penempatan
elemen-elemen visual dalam bidang exposed pias film melalui tangkapan
kamera.
Ada tiga faktor yang mempengaruhi komposisi gambar dalam frame:
b). Headroom.
Ruang diatas kepala antara batas bingkai dengan kepala bagian atas.
Jangan sampai terlalu besar atau terlalu kecil.
c). Noseroom.
Ruang didepan antara hidung dengan batas frame bagian samping.
Jangan sampai terlalu besar
D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
E. LATIHAN/KASUS/TUGAS
F. RANGKUMAN
2. Ukuran Gambar.
ECU (Extreme close Up), BCU (Big Close Up), CU (close Up), MCU
(medium close up), WS/MS (waist shot/mid shot), MS (Medium shot), FS
(Full Shot), LS (Long Shot)
3. Jumlah Objek
One shot, Pengambilan gambar satu objek berfungsi untuk
memperlihatkan seseorang dalam frame.
Two shot, Pengambilan gambar dua objek berfungsi untuk
memperlihatkan adegan dua orang dalam frame.
Three shot, Penambilan gambar tiga objek berfungsi untuk
memperlihatkan adegan tiga objek tersebut.
Group shot, Pengambilan gambar sekelompok, berfungsi untuk
memperlihatkan adegan sekelompok objek.
4. Gerakan Kamera
Zoom In/Out, Pan Left/Right, Track in/out, Tilt Up/Down, Folow, dan
Crane Shot.
5. Gerakan Objek
Frame in/out dan Walk in/out
6. Teknik-teknik baru
Backlight shot, Reflection shot, Door frame shot, Point of views shot,
7. Komposisi Gambar.
Ada tiga faktor yang mempengaruhi komposisi gambar dalam frame:
a). Field of views.
Adalah ukuran gambar yang akan diambil misalnya big close-up,
Extreme close-up dan lain-lain.
b). Headroom.
Ruang diatas kepala antara batas bingkai dengan kepala bagian
atas. Jangan sampai terlalu besar atau terlalu kecil.
c). Noseroom.
Ruang didepan antara hidung dengan batas frame bagian samping.
Jangan sampai terlalu besar
G. UMPAN BALIK
Setelah menyelesaikan latihan diatas, Anda sekarang mempunyai keahlian dalam
menggunakan perangkat kamera serta mempunyai gambaran dalam menyiapkan
pembuatan media pembelajaran berbasis video. Jika anda merasa cukup, silakan
Anda terus mempelajari Kegiatan Belajar 4, namun jika Anda belum begitu
mampu, sebaiknya anda segera berlatih kembali.
H. KUNCI JAWABAN
Lihat penjelasan mengenai Teknik-teknik Pengambilan gambar/Objek pada materi
Kegiatan Pembelajaran 3 ini.
A. TUJUAN
C. URAIAN MATERI
menjadi sebuah video yang utuh. Banyak sekali video editor yang
belakangan ini beredar luas di toko-toko hingga di dunia maya. Video
editor kadang-kadang gampang dan kadang-kadang rumit,
tergantung dengan tampilan dari software tersebut. Namun, jangan
khawatir dikarenakan video editor saat ini dapat digunakan dengan
mudah dan nyaman. Persoalan lainnya adalah, seberapa besar
resource yang digunakan video editor? Ini yang menjadi pemikiran
sendiri sebagai seorang editor. Mereka membutuhkan perangkat
kelas tinggi agar dapat mengedit video dengan mudah serta nyaman.
di mana saja: DVD, Windows PC, Mac, CD, Blu-ray dan HD-
DVD disk. Banyak perangkat portabel juga didukung: iPod,
PSP, ponsel, dan iPhone.
Narasi video bias langsung menggunakan mikrofon. Preview
film, bisa dilakukan saat anda mengeditnya.
Menambahkan efek dan transisi termasuk pengaturan warna.
Tampilan antarmuka sederhana, intuitif dan kuat.
VideoPad kompatibel pada sistem operasi Windows 2000/
Me/ XP/ 2003/ Vista/ 7 dengan sound card, dan processor
minimal Dual Core CPU.
3. Visual Effects
Visual effects adalah bumbu yang diberikan pada footage film yang
memiliki kondisi yang fantasy atau tidak ada dalam footage tersebut,
VFX terdiri dari VFX 2D dan 3D biasanya VFX sudah menjadi bagian
PLUGIN suatu software editing, misalkan After Effects / Nuke dan
plugin VFXnya seperti Element 3D (videocopilot), Particular (redsuite)
dan semacamnya. Persiapan inilah yang perlu di lakukan para VFX
Artist dalam menangangi footage yang memiliki shot fantasi.
5. Music Compositing
Ini adalah teknik dasar yang sudah digunakan para movie maker
sejak zaman film pertama dibuat, yaitu musik. Namun siapa sangka
Music Compositing merupakan hal yang rumit karena dengan music
/ abience ini lah kita akan membawa penonton kedalam film yang
sedang kita buat nantinya. Ada mitos bahwa berhasil tidaknya suatu
film dapat dilihat dari penyajian musicnya. Misalnya Film Horror
memiliki Music yang misterius dan cenderung menegangkan,
dibanndingkan Film Drama Romance yang memiliki musik yang
cenderung relax dan sendu.
6. Sound Mixing
Saat kita sudah mengompos semua file audio dalam film. Sekarang
kita harus Mixing Audio tersebut agar tidak terjadi perbedaan Volume
dari audio yang telah kita compose.
7. Color Correction
Merupakan suatu teknik yang paling mendasar dari semua film
yang berarti kita akan mengganti indeks warna yang terdapat pada
film yang akan kita edit nantinya. Sehingga film yang kita edit
menjadi enak dipandang mata penonton, Teknik Color Correction
biasanya disempurnakan dengan Color Grading.
8. Rendering
Rendering adalah tahap penutup terakhir dari proses editing
sebuah film, dimana kita akan merubah file project kita dalam
software editing film menjadi file berformat film, misalnya mp4 atau
mov atau wmv. Hal tersebut merupakana salah persiapan dalam
melakukan Post Produksi dengan mengetahui apa yang
dibutuhkan dari format film yang akan kita render kita akan
mengetahui kebutuhan film tersebut. Misalkan
Untuk Televisi Analog, rata-rata render membutuhkan
spesifikasi Resolusi 720×576 pixel dan berformat mov
Sedangkan untuk Youtube, format terbaik adalah mp4
dengan codec H264 resolusi HD 1280×720 atau 1920×1080
Untuk Film Layar lebar biasanya memperlukan Resolusi yang
lebih tinggi yaitu 4K HD
D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
E. LATIHAN/KASUS/TUGAS
Untuk lebih memahami Materi pada Kegiatan Pembelajaran 4 ini, isilah dan
lengkapi Tabel dibawah ini.
Beri tanda √
No
Software/ Hardware Fungsi/ arti
.
Hardware Software
2. Dubbing …………………………..
Perangkat Tambahan
3. ………………………… pada komputer/ PC
untuk input suara
4. Nero, Ashampo …………………………..
Contoh-contoh
…………………………
5. perangkat lunak untuk
.
mengedit Video
Adobe Photosop, …………………………
6.
Corel …
…………………………
7. Capture
…
Jumlah pixel per
8. ………………………..
centimeter
jenis jenis file audio
9. ………………………..
digital
…………………………
10. .mpg, .avi, .3gp, .mov
…..
tahap penutup terakhir
dari proses editing
sebuah film, dimana kita
………………………… akan merubah file
11.
. project kita dalam
software editing film
menjadi file berformat
film
………………………… macam-macam sistem
12.
. operasi pada komputer
13. Firewire …………………………
F. RANGKUMAN
G. UMPAN BALIK
Anda telah melaksanakan kegiatan pembelajaran 4 dan diakhiri dengan
mengerjakan latihan soal. Pemahaman akan Dasar-dasar Media Pembelajaran
bermanfaat bagi Anda dalam memanfaatkan alat peraga sebagai bagian dari
media pembelajaran. Untuk memastikan bahwa Anda telah memahami materi
pembelajaran 4, Anda dapat mengecek kebenaran jawaban Anda dengan kunci
jawaban yang disediakan. Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih,
Anda dapat meneruskan dengan modul selanjutnya. Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi pembelajaran 4, terutama bagian yang belum
dikuasai.
H. KUNCI JAWABAN
A. TUJUAN
C. URAIAN MATERI
Pada bagian ini akan di jelaskan mengenai fitur – fitur pada software VideoPad
sebagai software untuk mengedit suatu video atau film. Dengan melihat Tampilan
antar muka VideoPad, maka dapat dijelaskan fitur-fitur yang ada didalamnya
sebagai berikut.
Keterangan:
1. Quick-Access Toolbar
Quick-access toolbar memberi kemudahan akses ke beberapa perintah yang
biasa digunakan pada VideoPad. Perintah ini diantaranya Create New
Project, Load Project, Save Project, Undo and Redo.
2. Menu Bar
Jika Anda tidak sering menggunakan menu bar, Anda dapat menghemat
ruang layar dengan menyembunyikannya. Klik panah kecil di sebelah kiri
tombol Bantuan (di paling kanan dari tool bar) untuk menyembunyikan atau
menampilkannya.
3. Tool Bar
Menu tool bar memiliki beberapa tab diantaranya:
a. File tab
File tab menunjukkan menu untuk membuka project, menyimpan
project, dll. Tab Home, Klip, Sequence, dan Audio mengubah tata letak
jendela utama dan tombol-tombol pada tool bar untuk menyorot fitur
yang penting selama tahap yang berbeda untuk membuat sebuah video.
b. Home Tab
Sebuah tab yang digunakan ketika memulai project apapun, atau hanya
untuk melakukan tugas-tugas pengeditan dasar. Tombol dan tata letak
menyediakan akses ke berbagai fitur.
c. Clips Tab
Digunakan ketika project berisi sejumlah klip yang besar dan atau anda
memerlukan banyak waktu mencari, memilah, pratinjau, atau
pemangkasan klip. Preview urutan tersembunyi untuk membuat ruang
Bins Clip yang lebih besar dan Klip Preview menjadi lebih besar.
d. Sequence
Mirip dengan tab Home, tapi ketika sequence dalam mode Timeline, file
ditempatkan pada track video, yang memungkinkan untuk
menyempurnakan penempatan video serta menambahkan efek dan
transisi.
e. Audio Tab
Mirip dengan tab Home, tapi ketika sequence dalam mode Timeline, file
ditempatkan pada track audio, yang memungkinkan untuk
menyempurnakan penempatan audio dan efek audio.
f. Export Tab
Gunakan tab ini untuk mengekspor project ke file video, file video 3D,
DVD, Blu-ray, dan banyak lagi. Upload video yang telah diekspor ke
YouTube, Facebook, Flickr, Dropbox, atau Google Drive.
g. Suite Tab
Tab ini berfungsi memilih tab yang akan menampilkan program-program
terkait pada toolbar, dan memilih tampilan utama untuk ditampilkan
seperti pada tab Home. Mengklik salah satu tombol program untuk men-
download, menginstal, dan menjalankan program.
h. Custom Tab
Anda dapat memilih tombol dari tab lain untuk menampilkannya, dan di
urutankan sesuai yang anda inginkan.
4. Clip Bins
Setiap tab di sini adalah bin, untuk menyimpan klip atau folder. Beberapa bin
dapat dilihat dalam thumbnail atau daftar tampilan dengan mengklik view di
sisi kanan toolbar tab bin.
Keterangan
1. Title Bar
Menunjukkan nama klip/sequence yang dipilih. Klip dapat diganti di clip bin
saja, baik dari menu klik kanan atau dari Clip menu.
2. Preview
Menunjukkan frame dari klip/sequence pada posisi pemutaran saat ini.
Perhatikan resolusi yang digunakan saat preview, yang mungkin kualitasnya
lebih rendah dari video yang dihasilkan. Silakan simpan sequence sebagai
video untuk melihat kualitas resolusinya.
a. Show Previous and Next Frames
Ketika memeriksa frame sebelumnya, saat ini, dan selanjutnya akan
ditampilkan tahap demi tahap. Klik pada frame sebelumnya atau
berikutnya untuk mencari frame itu.
b. Use This Frame for Thumb Frame
Jika klip yang dipilih dalam sebuah clip bin, perubahan frame ini
ditampilkan dalam bin klip dalam tampilan thumbnail. Jika klip yang dipilih
adalah pada sebuah sequence, perubahan thumb frame ini ditampilkan
ketika sequence dalam mode Storyboard.
3. View Region
Ketika timeline (lihat di bawah) diperbesar, daerah abu-abu terang dari view
region merefresentasikan wilayah klip / sequence yang terlihat di timeline. Klik
di view region untuk mencari ke posisi dalam klip atau sequence.
4. Thumbnails
Thumbnail menunjukan sebuah frame yang berhubungan dengan lokasi
klip/sequence itu berada.
5. Timeline
Garis merah vertikal menunjukkan posisi saat ini di klip/ sequence. Klik kiri
pada timeline untuk mencari untuk posisi itu.
Klik tombol Zoom In/Out (bawah) untuk mengubah berapa banyak dari klip /
sequence yang terlihat pada timeline.
Start dan End Time klip/sequence ditunjukkan dengan segitiga merah dan
biru masing-masing. Ketika preview cache dibuat, timeline akan terlihat
berwarna hijau.
6. Controls
a. Playback Controls
Digunakan untuk memutar (play), menghentikan (pause) audio atau
video, serta memaju mundurkan frame suatu audio atau video, atau
memutar audio atau video/ sequence dari awal sampai akhir.
d. Current Position
Untuk menampilkan posisi kursor. Klik untuk mencari ke posisi
tertentu.
i. Take Snapshot
Menyimpan frame dari posisi preview untuk file gambar, dan
menambahkan ke bin gambar klip. Ketika anda mengklik menu
dropdown, prompt akan muncul meminta anda untuk menentukan
resolusi yang digunakan untuk meng-capture snapshot. Resolusi
gambar menggambarkan detail gambar, atau dalam kasus VideoPad
ini, terutama untuk video. Resolusi lebih tinggi berarti lebih rinci. Di
bawah ini adalah daftar resolusi paling populer:
Resolusi NTSC:
720 x 480: D-VHS, DVD, miniDV, Digital8, Digital Betacam
(pro), Widescreen DVD (anamorphic)
1280 x 720: D-VHS, HD DVD, Blu-ray, HDV (miniDV)
1440 x 1080: HDV (miniDV)
1920 x 1080: D-VHS, HD DVD, Blu-ray, HDCAM SR (pro)
Resolusi PAL
720 x 576: D-VHS, DVD, miniDV, Digital8, Digital Betacam
(pro), Widescreen DVD (anamorphic)
1280 x 720: D-VHS, HD DVD, Blu-ray, HDV (miniDV)
1440 x 1080: HDV (miniDV)
1920 x 1080: D-VHS, HD DVD, Blu-ray, HDCAM SR (pro)
k. Zoom In / Out
Merubah beberapa klip/sequence sehingga terlihat pada timeline.
Zoom in untuk lebih akurat ketika mencari, menempatkan waktu
mulai/ akhir, dll. Zoom out untuk melihat lebih banyak dari klip/
sequence menjadi kecil-kecil pada timeline.
Sequences adalah susunan klip pada trek audio dan video. Setiap project dapat
memiliki beberapa Sequence. Sequence dapat dilihat baik dalam Timeline atau
mode Storyboard.
Sequences dapat digunakan sebagai klip dalam Sequence lain. Misalnya, setiap
adegan dapat diedit dalam Sequence sendiri, maka semua klip dalam sequence
bisa diurutkan dengan sequence lain untuk disusun menjadi video.
Setiap urutan memiliki satu atau lebih track video, dan satu atau lebih track audio.
Perhatikan bahwa tidak semua track akan terlihat saat mengedit dalam mode
storyboard
a. Video Tracks
b. Audio Tracks
D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
E. LATIHAN/KASUS/TUGAS
F. RANGKUMAN
Videopad adalah salah satu software editing video yang sangat populer. Software
ini memiliki beberapa fitur menarik yang dapat anda gunakan untuk memperoleh
hasil editing yang lebih baik. Jika sebelumnya anda hanya menggunakan Windows
Movie Maker atau yang lainnya untuk mengedit video, maka dengan
G. UMPAN BALIK
Setelah menyelesaikan soal latihan ini, Anda dapat memperkirakan tingkat
keberhasilan Anda dengan melihat kunci/rambu-rambu jawaban yang terdapat
pada bagian akhir modul ini. Jika Anda memperkirakan bahwa pencapaian Anda
sudah melebihi 80%, silakan Anda terus mempelajari Kegiatan Pembelajaran
berikutnya, namun jika Anda menganggap pencapaian Anda masih kurang dari
80%, sebaiknya Anda ulangi kembali kegiatan Pembelajaran ini
H. KUNCI JAWABAN
Lihat penjelasan mengenai Fitur-fitur VideoPad pada materi Kegiatan
Pembelajaran 5 ini, atau Saudara bisa mencari informasi melalui internet.
A. TUJUAN
C. URAIAN MATERI
b. Double click atau klik kanan pilih Run As Administrator pada vppsetup.exe
c. Setelah itu, Pilih Yes Pada Verifikasi Akun, kemudian muncul dialog Licence
Agreement, Pilih I accept the licence agreement, kemudian klik Accept.
d. Muncul dialog Related Program Extras, pilih Select all, kemudian klik Finish
2. Memulai VideoPad
Gambar 6.8. VideoPad Video Editor dalam folder NCH Software Suite
f. Tampilan awal ketika anda memulai software ini tampak seperti gambar
dibawah ini.
Anda dapat mentransfer video secara langsung dari kamera atau DV camcorder
dengan mudah. Untuk mentransfer video dari sebuah camcorder, Camcorder ada
dalam mode Play dan bukan dalam keadaan Record. Lihatlah manual kamera
anda untuk informasi lebih jelas.
Anda dapat mengklik tombol Record pada kamera untuk memulai transfer. Ketika
anda berhenti mentransfer, klik tombol Stop. File akan secara otomatis
ditambahkan ke project VideoPad anda. Anda dapat mengklik Record dan Stop
sebanyak yang Anda suka untuk mentransfer banyak klip yang berbeda dari satu
kamera. Anda dapat menggunakan Fast Forward atau Rewind kontrol pada
kamera jika perlu untuk menavigasi ke tempat/waktu tertentu pada pita kaset DV
kamera anda.
VideoPad dapat mengambil video dari webcam, TV capture card, atau perangkat
lain yang terkoneksi ke komputer.
Untuk memulai editing video kita harus menambahkan file ke area daftar media.
Setiap file yang Anda tambahkan ke VideoPad dianggap sebuah "klip". Untuk
menambahkan file video ke VideoPad, yaitu dengan cara:
Klik "Add Media" tombol pada toolbar, atau pilih "File” kemudian klik “Video
Capture" dari menu.
Browse ke file video Anda, pilih file yang ingin Anda gunakan dan
Klik "Open".
Setelah file Anda telah ditambahkan, jika Anda ingin menghapus salah satu dari
file tersebut, klik kanan pada file dan pilih " Remove items " dari menu.
Anda dapat menyesuaikan panjang klip dengan mengubah ukuran frame klip pada
Sequence. Untuk melakukan ini, pertama pilih klip pada urutan yang ingin Anda
edit sehingga menjadi disorot (biru tua). Anda kemudian dapat klik dan drag dari
awal atau akhir frame klip untuk menyesuaikan poin dalam dan keluar dari klip. Ini
akan memberi Anda hasil yang sama seperti menyesuaikan In/Out Flags di daerah
Klip Preview.
Adapun langkah-langkah untuk menambahkan satu atau lebih klip pada sequence
adalah sebagai berikut.
Pilih salah satu dari Clip dalam bin -> tempatkan pada sequence awal,
tempatkan pada sequence dengan kursor, tempatkan kursor pada New Track,
atau tempatkan di sequence akhir.
Pilih klip dalam bin dan tempatkan pada tombol sequence (hijau panah icon),
di bawah preview klip. Pilih metode penempatan (lihat di bawah) dari tempat
Clip pada dialog sequence.
Klik kanan pada klip dalam bin dan pilih tempat di sequence. Pilih metode
penempatan (lihat di bawah) dari tempat klip pada dialog sequence.
Drag Klip dari bin dan drop klip di sequence di jalur dan posisi yang diinginkan.
Jika beberapa klip ditempatkan pada urutan pada saat yang sama, klip pertama
akan ditempatkan pada posisi yang dipilih, dan klip berikutnya akan ditempatkan
ke kanan.
a) Metode Penempatan
Metode yang sama akan digunakan saat menambahkan klip berikutnya. Ini dapat
diubah menggunakan Options -> Media -> Add new clip untuk posisi berikutnya.
b) Subtitles Dialog
Anda dapat mengimpor subtitles dengan mengklik tombol Load di bagian atas
Subtitles Dialog. Perhatikan bahwa beberapa efek teks, seperti Karaoke, tidak
akan sama benar di VideoPad karena perbedaan format subtitle, tapi teks subtitle
akan tetap ditampilkan.
Anda dapat mengekspor subtitle dengan mengklik tombol Save di bagian atas
Subtitles Dialog.
VideoPad mendukung dua format subtitle, yaitu:
SSA (SubStation Alpha)
SRT (SubRip)
Jika Anda menyimpan untuk format SSA, anda akan disajikan dengan dialog yang
meminta anda untuk memberikan Judul dan Penulis informasi. Ini dapat diabaikan
sebagai default values karena tidak mempengaruhi output subtitle.
Jika teks terlalu besar atau kecil, pilih dalam daftar subtitle utama dengan
mengkliknya, kemudian menyesuaikan ukuran menggunakan kontrol Ukuran, di
sisi kanan preview.
Jika teks ukurannya sudah baik tetapi sebagaian ada yang terpotong atau
tumpang tindih, coba edit subtitle dengan mengklik subtitle dalam daftar dan
tambahkan beberapa baris jeda (dengan menekan Enter pada keyboard Anda)
untuk teks pada kotak di bagian bawah dialog.
e) Membuat Subtitles
Untuk membuat subtitle, pertama klik tombol Add Subtitle pada toolbar, kemudian
ketik beberapa teks ke dalam kotak putih di bagian bawah dialog. Anda dapat
menyesuaikan Show and Hide dengan mengkliknya di bawah preview, atau
dengan menyeret segitiga merah dan biru pada timeline.
Untuk mengedit teks subtitle ini, pertama pilih dalam daftar, kemudian ubahlah teks
dalam kotak edit putih di bagian bawah dialog. Anda juga dapat menyesuaikan
seperti tebal, miring, garis bawah, warna, warna garis, warna latar belakang dan
ukuran dengan menggunakan kontrol di sisi kanan preview. Show dan hide juga
dapat disesuaikan untuk subtitle yang ada.
Hapus subtitle dengan memilih satu atau lebih subtitle dalam daftar, kemudian klik
tombol Delete pada toolbar.
Anda dapat menyembunyikan semua subtitle dari sequence dengan tidak memilih
tombol Show Subtitles pada toolbar.
Setiap video klip atau audio klip, baik dalam bin atau di sequence, memiliki waktu
mulai dan waktu akhir. Ketika klip ditempatkan pada sequence, hanya frame atau
sampel dari daerah antara Awal dan Akhir Waktu yang digunakan. Frame atau
sampel sebelum Waktu Start dan setelah waktu Akhir dipangkas.
In the Clip Preview
Pilih video klip atau audio klip dalam bin atau di sequence untuk dilihat di clip
preview.
Pada timeline clip preview klip ini, Waktu Mulai ditunjukkan dengan segitiga merah,
dan Waktu Akhir ditunjukkan dengan segitiga biru. Drag/Tarik segitiga itu untuk
memindahkan In atau End Time. Atau, pindahkan posisi pemutaran preview klip
saat ini dan pilih Clip -> Player -> Set Clip Start Time atau Set Clip End Time,
atau klik tombol ikon tanda merah atau biru.
Jika klip anda ubah pada sequence dan In atau End Time yang telah Anda pilih
akan menimpah dengan klip lain pada sequence, maka klip dipindahkan ke kanan
sehingga tidak ada klip akan tumpang tindih. Tahan Alt sambil mengubah In atau
End Time untuk menonaktifkannya.
Gambar 6.15. Memotong klip dengan Set Clip Start dan EndTime
Klik tombol Split di Preview Clip dan simpan klip video duplikat ke dalam Bin
dengan klip yang telah durasinya. Pilih klip video yang disimpan dari bin dan
kembalikan posisi-posisi pemutaran pada timeline di mana saja di antara Awal dan
Akhir Waktu. Anda dapat menggunakan tombol Split lagi untuk menyimpan klip
video duplikat lain dengan Start and End Time lagi.
a. Memberi Teks
Sementara untuk mengedit teks, text tools window akan muncul dan
memungkinkan untuk mengubah karakter teks seperti font, ukuran, gaya dan
warna untuk teks yang dipilih. Anda juga dapat memilih perataan teks, garis, latar
belakang dan animasi gerak dari text tools window.
Penjelasan karakter huruf untuk teks pada VideoPad sama halnya dengan aplikasi
pada Microsoft office.
Font, Menu pull-down ini berisi daftar font yang diinstal pada komputer Anda.
Style, Kombinasi tombol ini akan mengubah style teks anda menjadi Bold, Italic
atau Underlined.
Color, Teks Warna, Garis Warna dan kontrol Background Color, saat di klik, akan
menampilkan dialog di mana Anda dapat memilih warna teks.
Size, Kontrol ini menyesuaikan ketinggian teks sebagai persentase dari ketinggian
Anda juga dapat menambahkan efek untuk klip Anda pada Sequence. Untuk
menambahkan efek, klik ikon bintang hijau di sudut kiri bawah klip pada Sequence.
Atau, Anda dapat memilih klip dan kemudian klik "Edit -> Clip -> Adjust Effects " di
menu atas. Untuk menerapkan efek ke beberapa klip sekaligus, pilih klip pertama,
tekan tombol Shift dan klik kiri pada klip terakhir yang ingin Anda pilih
Untuk menambahkan transisi antara klip, klik ikon persegi panjang biru di sudut
kanan bawah klip pada Sequence. Atau, Anda dapat memilih klip dan kemudian
memilih transisi Anda ingin menerapkan dari drop down di sebelah kiri area
sequence, atau klik "Edit -> Clip -> Add Transisi" di menu atas. Anda juga bisa
multi-pilih klip dan menerapkan transisi tunggal untuk banyak klip.
Untuk membagi klip pada titik tertentu, navigasi menggunakan timeline (di atas
Sequence) dan tarik slider ke titik di mana Anda ingin membagi klip. Anda dapat
menggunakan area Sequence Preview untuk melihat dimana klip itu berada.
Setelah Anda merasa cukup pada titik di mana anda ingin membagi klip, klik " Split
Clip " tombol pada panel Video Track.
Efek Video
Setiap video, gambar, teks, atau klip kosong dapat memiliki satu atau lebih efek
video yang diterapkan untuk itu.
Untuk mengedit efek video diterapkan untuk klip, buka Video Effects dialog
dengan memilih klip dan langkahnya sebagai berikut:
Pilih Video Effects -> Current Effect Properties.
Klik sisi kiri tombol Video Effects di tool bar.
Jika klip dalam bin, anda juga dapat mengklik kanan pada klip dan pilih Edit
Effects. Jika klip adalah pada sequence, klik tombol dengan ikon star di bagian
bawah kiri klip.
Untuk menambahkan efek baru pada klip, langkahnya sebagai berikut:
Pilih klip dan pilih salah satu effects di menu Video Effects.
Pilih klip dan klik sisi kanan tombol Video Effects di tool bar dan pilih salah
satu efek
Buka Video Effects dialog, gunakan salah satu metode di atas, klik tombol
Add Effect di toolbar dari dialog Efek Video dan pilih efek yang diinginkan.
Effect Presets
Anda dapat menyimpan parameter efek sebagai preset sehingga Anda dapat
memuatnya di lain waktu. Untuk membuat preset:
• Pilih parameter efek yang anda inginkan.
• Klik Simpan dan tentukan nama yang telah ditetapkan.
Untuk mengubah nama preset, klik tombol Rename.
Untuk menghapus preset, klik tombol Delete.
Untuk mengatur ulang preset untuk nilai default, klik tombol Reset.
Banyak efek memiliki beberapa preset built-in dan siap digunakan. Anda tidak
dapat memodifikasi, mengubah nama atau menghapus built-in preset.
Crop
Motion
Position
Rotate
Scale
VirtualDub Plugins
Beberapa effects dapat ditambahkan dengan menginstallkan VirtualDub plugins.
Effect Masking
Effect masks digunakan untuk menerapkan satu atau lebih efek hanya pada
wilayah tertentu dari klip. Seperti effects yang lain, Effect masks dapat
dianimasikan dari waktu ke waktu untuk mengubah bentuk dan ukuran.
Contoh spesifik apa efek masker yang berguna untuk:
• Mengaburkan keluar wajah (menggunakan efek Blur)
• Pixelating plat nomor mobil (menggunakan efek Piksel)
• Menyoroti wajah atau fitur lainnya (menggunakan Brightness / Contrast / efek
Gamma)
Video Transitions
Menerapkan Transisi
Transisi dapat diterapkan dalam salah satu dari dua cara:
Transition out dari tanpa klip. (Jika tidak ada klip segera mengikuti klip yang
dipilih pada jalur yang sama).
Transition out dari klip A ke klip B. dari klip A dan ke klip B. (Jika klip tidak
segera mengikuti klip yang dipilih pada jalur yang sama).
Untuk menerapkan transisi, lakukan salah satu hal berikut:
Pilih klip untuk transisi dan pilih jenis transisi untuk diterapkan dari menu
Transisi.
Klik tombol Transisi di sudut kanan atas klip untuk transisi dan pilih jenis
transisi untuk diterapkan.
Dialog Transisi Properties akan muncul. Untuk sebagian besar jenis transisi, Anda
hanya akan perlu untuk memasukkan durasi transisi. Zoom transisi juga meminta
untuk posisi awal dan akhir. Transisi Slide akan meminta untuk awal dan posisi
akhir dan kemudahan nilai in / out.
Menghapus Transition
Setelah transisi telah ditambahkan, lakukan salah satu berikut untuk
menghapusnya:
Pilih transisi keluar klip dan pilih Transitions -> No Transition.
Klik tombol Transition di sudut kanan atas transisi keluar klip dan pilih No
Transition.
Ada banyak metode untuk mengubah volume item tertentu atau kelompok dalam
VideoPad.
a. Ripping CD Audio
Rip tracks dari CD audio menggunakan salah satu cara berikut:
Pilih Clip -> Add Audio from CD.
Klik tombol Add CD Track pada tool bar.
Klik Kanan dalam clip bin dan pilih Add Audio from CD.
Adapun langkah – langkahnya sebagai berikut.
1) Jalankan program dan tempat CD audio Anda dalam drive CD Anda.
2) Pilih menu file dan klik "Load Audio CD Tracks."
3) Jalankan Audio CD Tracks, maka akan muncul jendela:
Program ini akan mencoba untuk terhubung ke salah satu FreeDB atau layanan
MusicBrainz untuk menerima informasi trek tentang CD Anda
CD Rom drive: ini berisi daftar CD rom drive Anda diinstal pada sistem Anda.
Pastikan drive yang berisi CD Anda dipilih.
Pilih Track (s): Ini adalah daftar lagu yang ditemukan pada CD audio Anda.
Lakukan secara online lookup nama lagu: Opsi ini menerima melacak
informasi dari salah satu layanan online di Layanan drop-menu.
Hubungkan menggunakan HTTP: Ini adalah metode program menggunakan
untuk mencari informasi trek. Jika ini tidak diperiksa program menggunakan
port TCP untuk mengambil informasi track. Ada biasanya ada alasan
mengapa Anda tidak akan memiliki opsi ini diperiksa.
Pilih jalur yang anda ingin muat ke dalam program (atau tekan Ctrl untuk
memilih beberapa track) dan klik tombol Load.
Program ini akan mentransfer track audio Anda ke dalam program untuk
mengedit dan / atau menyimpan.
b. Recording Narration
Untuk merekam narasi, ada sudah harus ada setidaknya satu klip (jenis apapun)
pada urutan. Kemudian lakukan salah satu berikut:
Pilih Clip -> Record -> Narrate.
Klik tanda panah di sebelah tombol Record tool bar dan pilih Narrate.
Gunakan Narasi ketika urutan yang dipilih sudah memiliki satu atau lebih klip
ditempatkan di atasnya dan Anda ingin merekam narasi disinkronkan dengan
urutan ini. Untuk merekam audio panjang sewenang-wenang, yang tidak perlu
disinkronisasi ke urutan yang ada, menggunakan Record Audio gantinya.
Untuk membuka dialog Narasi, pilih File -> Record -> Narrate, atau klik tanda
panah di sebelah tombol Record pada tool bar dan pilih Narrate.
Persiapan Rekaman
Dialog Narasi termasuk preview dan timeline pada sequence. Untuk
mempersiapkan merekam narasi, pertama pilih Sound In source. Beri narasi
anda nama dan pilih lokasi di komputer di mana anda ingin menyimpan rekaman
anda. Anda sekarang siap untuk mulai merekam.
Merekam Narasi
Untuk mulai merekam narasi, pertama gunakan navigasi preview timeline pada
tempat di mana anda ingin mulai menceritakan. Setelah Anda puas dengan lokasi,
Klik tombol Record dan mulailah berbicara. Setelah Anda selesai menceritakan,
klik tombol Stop. Narasi Anda akan secara otomatis ditambahkan ke sequence di
lokasi yang tepat bahwa Anda memilih untuk mulai menceritakan. Jika Anda ingin
menceritakan di berbagai tempat yang berbeda dalam project anda, Anda dapat
mengulangi proses, atau Record dan Stop sebanyak yang Anda suka.
Mengulang Rekaman
Jika Anda ingin mengulang cerita, hanya menutup dialog Narasi dan menghapus
rekaman sebelumnya dari sequence. Kemudian ikuti petunjuk di atas untuk
membuka kembali dialog Narasi dan mulai merekam lagi.
1. Recording Other Audio
Audio dapat direkam dari sumber lain (misalnya, dari perekam kaset analog)
salah satu cara berikut:
Pilih Clip -> Record -> Record Audio.
Klik tanda panah di sebelah tombol Record tool bar dan pilih Record
Audio.
Gunakan Record Audio untuk merekam klip audio, atau audio yang tidak
(belum) perlu disinkronisasi ke video. Untuk merekam narasi yang
disinkronkan ke sequence yang ada, gunakan narasi sebagai gantinya.
Untuk memulai, pilih File -> Record -> Record Audio, atau klik tanda panah
di sebelah tombol Record pada tool bar dan pilih Record Audio.
Pilih audio device dan input channel to meng-capture-nya. Ketik nama file untuk
rekaman, dan klik folder tujuan dengan mengklik tombol browse jika Anda ingin
menyimpan di tempat lain selain folder default.
Klik tombol Record untuk mulai merekam. Durasi rekaman dan tingkat audio saat
ini akan ditampilkan. Klik tombol Stop untuk berhenti merekam dan menambahkan
file rekaman untuk proyek ini. Untuk merekam klip tambahan, klik Record lagi.
Ketika Anda selesai merekam klip audio, klik Tutup untuk menutup tampilan dialog.
Pilih salah satu dari ribuan efek suara bebas royalti untuk ditambahkan project
anda dengan menggunakan salah satu cara berikut:
Pilih Clip -> Add Audio dari NCH Sound Effect Library.
NCH Sound Effect Library kumpulan ribuan efek suara royalti gratis yang dapat
ditambahkan ke project anda.
Buka library untuk menggunakan salah satu efeknya dengan langkah seabagai
berikut:
Pilih Clip -> Add Audio dari NCH Sound Effect Library.
Klik kanan dalam clip bin dan pilih Add Audio From NCH Sound Effect
Library.
Setelah Anda telah membuka perpustakaan, Anda akan melihat kontrol sebagai
berikut:
1. Folder Tree
Di sisi kiri, masing-masing folder merupakan kategori suara.
Bukalah folder untuk melihat sub-folder nya, atau daftar suara
yang ada didalamnya.
2. Sound List
Di sisi kanan, semua suara dalam kategori siap untuk dipilih
sesuai yang ada dalam daftar.
3. Preview Sound
Pilih suara dalam daftar kemudian klik tombol Play untuk
mendengar itu. Setelah selesai, klik Stop.
4. Download
Pilih suara dalam daftar kemudian klik tombol Download untuk mendownload
suara (jika belum ada, unduhlah) dan tambahkan ke bin klip dari project.
b. Fade Points
Fade point’s dapat digunakan untuk menaikkan atau menurunkan volume secara
perlahan-lahan pada klip sesuai durasi yang diinginkan.
Selain mampu mengubah tingkat volume keseluruhan track atau seluruh klip, juga
Untuk menghapus salah satu fade point, klik-kanan dan pilih Remove this
Fade Point. Untuk menghapus semua fade points, klik kanan di mana saja
di preview klip audio dan pilih Remove All Fade Points.
c. Audio Effects
Audio effects seperti Amplify dan Compressor dapat digunakan untuk menaikkan,
menurunkan, dan membatasi volume klip dalam berbagai cara. Setiap audio clip
dapat memakai satu atau lebih audio effects.
Untuk mengedit audio clip menggunakan efek, buka Audio Effects dialog dengan
memilih klip audio dan melakukan salah satu dari berikut:
Pilih Effects -> Audio Effects -> Current Effect Properties.
Klik kanan pada tombol Audio Effects di toolbar atau pilih Audio Effects -
> Current Effect Properties.
Jika klip audio dalam bin, Anda juga dapat menggunakan klik kanan pada klip dan
pilih Edit Effects. Jika klip audio pada sequence, klik tombol dengan ikon bintang
pada bagian kiri bawah klip.
Untuk menambahkan efek baru untuk klip audio, lakukan salah satu hal berikut:
Pilih klip dan pilih salah satu efek dalam menu Audio Effects.
Pilih klip dan klik sisi kanan tombol Audio Effects pada toolbar dan pilih salah
satu efek
Buka Audio Effects dialog using one of the methods above, klik tombol Add
Effect in the toolbar of the Audio Effects dialog dan pilih efek yang diinginkan.
Chorus
Efek suara Chorus digunakan untuk membuat satu suara atau satu instrumen
terdengar seperti 3 suara atau instrumen dengan memainkan asli dengan variabel
tertunda dan sedikit lapangan berubah salinan aslinya.
Catatan: Chorus adalah cara yang sangat berguna untuk membuat sumber mono
terdengar lebih stereo. Anda harus mengkonversi file Anda ke stereo dalam
aplikasi audio editing terlebih dahulu sebelum menggunakan chorus.
Compressor
Efek Compressor yang mengurangi volume suara yang melebihi "Threshold"
Distortion
Biasanya kita melakukan segala sesuatu untuk mengurangi distorsi, kadang-
kadang Anda ingin menambahkannya. Hal ini populer untuk digunakan dengan
gitar. Distorsi diukur antara 0.0 (off dan 1.0 kliping). Anda juga menentukan tingkat
di mana kicks-in dalam dB.
Untuk suara yang lebih konsisten, pertama Anda harus mendaftar Dynamic Range
Compression sebelum Anda menambahkan distorsi.
Echo
Echo adalah pengulangan suara setelah waktu yang singkat (biasanya 400 -
1000ms). Kedengarannya sedikit seperti orang tersebut di sebuah stadion besar
atau berteriak antara dua gunung.
Untuk menambahkan Echo, gunakan Efek menu -> Echo kemudian tentukan
durasi dan amplitudo echo. Durasi adalah lamanya waktu setelah suara
mengulangi - biasanya ini adalah antara 400 dan 1000ms. Amplitudo bisa antara
1 – 99 % (99 menjadi gema sangat keras).
Flanger
Sebuah efek suara Flanger mirip dengan phaser kecuali bahwa penundaan itu
perlahan-lahan termodulasi dari waktu ke waktu. Anda menentukan mulai waktu
tunda, frekuensi modulasi, edalaman modulasi dan ering basah (100% untuk wet,
0% untuk dry).
High-Pass Filter
High-pass filter (umumnya disebut low cut filter) menghapus semua frekuensi
rendah di bawah Hz tertentu. Ini berguna jika Anda ingin membuat rekaman Anda
terdengar 'jelas' atau kurang 'muddy'. Hal ini sangat biasa untuk menggunakan
filter high-pass dari sekitar 300Hz pada semua rekaman suara untuk
meningkatkan kejelasan.
Pan
Untuk pan audio dalam sebuah konfigurasi stereo menjadikan terpisah antara
channel kiri dan kanan.
Reverb
Reverb adalah banyak refleksi kecil dari suara yang datang setelah waktunya
ditetapkan. Ini biasanya terjadi ketika seseorang sedang berbicara di sebuah
ruangan, aula dll. Umumnya reverb disebut wet, bukan reverb disebut dry.
Gunakan Efek menu -> Reverb dan enter level dan waktu reverb. Tingkat reverb
disebut amplitudo - 99 adalah sangat basah, 0 kering. Waktu dapat antara 100 dan
800ms - 200ms suara seperti sebuah ruangan kecil atau 800ms aula besar.
Jika Anda menambahkan terlalu banyak reverb dapat terdengar seperti orang
tersebut dalam pipa atau di kamar mandi.
Presets
Beberapa efek audio ada di daftar presets. Select a preset to quickly set all the
parameters of an effect to some commonly used values. Pilih sebuah preset untuk
mengatur semua parameter efek untuk beberapa nilai yang biasa digunakan.
Klip audio hanya bisa ditempatkan di trek audio. Semua track audio dicampur
bersama-sama ketika sequence dimainkan atau disimpan sebagai video.
Misalnya, Sebuah narasi klip audio pada audio track 2 dapat didengar pada saat
yang sama sebagai sound track dari video pada audio track 1.
Mute
Atau klik ikon speaker di ujung kiri dari track, untuk menghentikan sementara
klip di trek dari didengar dalam sequence. Ini mempengaruhi sequence
preview dan setiap video yang disimpan, termasuk ketika sequence ini
digunakan sebagai klip dalam sequence lain.
Enable / Disable Solo
Dalam mode timeline, cek Track -> Solo Track, atau klik ikonnya di ujung kiri
track, sementara hanya klip dalam track yang dapat didengar di sequence. Ini
berpengaruh pada sequence preview dan beberapa video yang tersimpan,
termasuk ketika klip yang digunakan pada sequence dengan sequence yang
lain.
Lock / Unlock
Sama seperti video tracks.
Collapse / Expand
Sama seperti video tracks, tetapi pada klip audio akan terlihat bentuk
gelombang ketika diperjelas.
Volume & Pan
Dalam mode timeline, setiap track memiliki slider volume dan slider stereo pan.
Volume ini dan pan diterapkan untuk semua klip audio pada track.
Setelah anda menyelesaikan project video yang dibuat, anda perlu untuk
menyimpan dan merendernya. Langkah-langkahnya sebagai berikut.
Klik "Simpan Movie" pada toolbar. Sebuah kotak dialog baru akan muncul.
(The "Video Output Setup" dialog).
Pilih perangkat tujuan dan format hasil project yang ingin anda buat.
Anda dapat menyesuaikan pengaturan format yang telah dipilih. Ada halaman
bantuan untuk setiap jenis file yang tersimpan (mengaksesnya dengan
mengklik tombol "Help" di bagian bawah "Video Output Setup" dialog).
Setelah Anda selesai mengedit project video anda, anda dapat menyimpan atau
meng-upload video untuk berbagi dengan orang lain.
Pilih File -> Export Video, atau klik tombol Export Video pada tool bar. Ekspor
Video Wizard akan muncul untuk memandu Anda melalui proses ekspor video.
Export Queue
Banyaknya hasil ekspor yang sudah selesai, seperti tampak pada gambar dibawah
ini. Ini menunjukkan beberapa project yang telah selesai diedit, hanya satu dari
beberapa projects lainnya yang sedang berlangsung proses ekspor.
Tekan link Cancel untuk membatalkan atau menunda ekspor video. Tekan link
Remove untuk menghapus ekspor yang telah selesai atau gagal. Dialog Ekspor
Export Queue mungkin aman bila ditutup saat ekspor sedang berlangsung. Ekspor
video akan terus berjalan dan anda dapat mencek ekspor video dengan melihat di
bar status jendela utama, seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.
Dialog Export Queue dapat dibuka dengan mengklik tombol panah di status bar
atau dengan memilih View -> Show Export Queue di item menu.
D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
E. LATIHAN/KASUS/TUGAS
Cobalah edit hasil video yang telah anda buat pada kelompok masing-
masing.
F. RANGKUMAN
Pada Kegiatan Pembelajaran 6 ini dijelaskan bagaimana cara memulai editing
video dengan menggunakan software videopad, mulai dari menambah dan
menghapus klip, cara menggunakan area preview dan seterusnya. Jika anda
tertarik, langsung saja buka komputer, siapkan file yang akan anda edit, kemudian
perhatikan tutorial berikut.
1. Menambah dan Menghapus Klip
2. Menggunakan Area Preview Clip
3. Menyesuaikan Poin Dalam / Luar
4. Menempatkan klip di Sequence
5. Mengedit klip di Sequence
6. Bekerja dengan Audio
7. Menyimpan dan pemuatan proyek video Anda
G. UMPAN BALIK
Setelah menyelesaikan soal latihan ini, Anda dapat memperkirakan tingkat
keberhasilan Anda dengan melihat kunci/rambu-rambu jawaban yang terdapat
pada bagian akhir modul ini. Jika Anda memperkirakan bahwa pencapaian Anda
sudah melebihi 80%, silakan Anda terus mempelajari Kegiatan Pembelajaran
berikutnya, namun jika Anda menganggap pencapaian Anda masih kurang dari
80%, sebaiknya Anda ulangi kembali kegiatan Pembelajaran ini.
H. KUNCI JAWABAN
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN (PKB)
GURU IPA
MODUL SUPLEMEN