Anda di halaman 1dari 13

EKUALISASI POS-POS LAPORAN KEUANGAN DENGAN

SPT TAHUNAN / MASA DALAM MENGHADAPI PEMERIKSAAN


MUH. TUNJUNG NUGROHO
Muh. Tunjung Nugroho, SE, AK, ME, CA
Pangkat/Golongan : Pembina Tk.I / IV b (197306041993021001)
Tempat/Tanggal lahir : Grobogan/4 Juni 1973
Alamat : Jl. Yudistira IV Blok CD 8/18, Villa Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

Berpengalaman dalam bidang pengelolaan keuangan negara dengan spesialisasi perpajakan, yaitu antara lain :
1.Kepala SubDirektorat Perencanaan Pemeriksaan, Direktorat Pemeriksaan 13.Pendidikan dan Pelatihan Teknis Kepemimpinan Tk. III (24 s.d. 27 Oktober
dan Penagihan, Direktorat Jenderal Pajak (2015 – Sekarang) 2013)
2.Anggota Tim Penyusun dan Pembahasn Perppu Nomor 1 Tahun 2017 14.Pendidikan dan Pelatihan Manajemen PPNS (24 September – 24 Oktober
3.Anggota Tim Penyusun dan Pembahas RUU Tax Amnesty 2016 2014)
4.Anggota Tim Penyusun dan Pembahas RUU KUP 2015 15.Staff Placement di ATO Finance, Australia (2010)
5.Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Blora dan Grobogan, Direktorat 16.Tim Rancangan Undang-Undang KUP (2007 – 2008)
Jenderal Pajak (2013-2015) 17.Tim Penyusun Aturan Pelaksanaan Undang-Undang KUP (2007 – 2008)
6.Kepala Seksi Peraturan KUP, Direktorat Peraturan Perpajakan I, Direktorat 18.Tim Penyusun Aturan Pelaksanaan Undang-Undang PPh (2007 – 2008)
Jenderal Pajak (2011 – 2013) 19.Manajer Pengembangan Akuntansi Pemerintah Daerah – PPAk STAN (2000
7.Kepala Seksi Strategi Pemeriksaan, Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan, – 2003)
Direktorat Jenderal Pajak (2007 – 2011) 20.Anggota Komite Audit PT TIFICO (2002 – 2003)
8.Staf pada Subdit Pemeriksaan WP Badan Khusus, Direktorat Pemeriksaan 21.Financial Advisor (Advisor BPPN) pada PT Goldhill International (1999 –
Penagihan dan Penyidikan Pajak, Direktorat Jenderal Pajak (2003 – 2007) 2003)
9.Dosen pada Sekolah Tinggi Akuntansi Negara/STAN (1998 – sekarang) 22.Pengajar pada Brevet Pajak PPAk STAN (2000 – 2003)
10.Asisten Dosen pada Sekolah Tinggi Akuntansi Negara/STAN (1994 - 1998) 23.Tim Penyusun Modul USAP Review (IAI) untuk yang pertama kali
11.Pelatihan International Financial Fround Program (21 s.d. 25 November 24.Pembicara pada acara-acara seminar di bidang akuntansi, keuangan, dan
2015) perpajakan
12.Short course Comparative Tax Policy And Administration di Universitas 25.Lulusan Terbaik STAN (1994)
Harvard, Cambridge, Massachusets USA (15 s.d. 28 Agustus 2015) 26.Menyelesaikan Program Magister dengan Predikat Cum Laude (2005)
27.Pejabat Eselon IV Terbaik (2013) 2
28.Kepala Kantor Pelayanan Pajak Terbaik (2015)
OUTLINE PEMBAHASAN

1 MAKSUD DAN TUJUAN EKUALIASI


1 2 PENTINGNYA EKUALISASI
- Definisi Pembukuan berdasarkan UU KUP

2 -
-
-
Dasar Hukum Pembukuan (Pasal 28 KUP)
Hubungan Akuntansi secara Komersial dan Fiskal
Beda Tetap dan Beda Waktu

3 EKUALISASI SPT TAHUNAN PPH DAN SPT


MASA SEBAGAI CHECK AND BALANCE
3
MAKSUD DAN TUJUAN EKUALISASI

MAKSUD EKUALISASI TUJUAN EKUALISASI

Bagi DJP:
Salah satu metode dan teknik dalam
Ekualisasi atau rekonsiliasi
pemeriksaan dalam rangka mencari
adalah pencocokan saldo
petunjuk terkait ketidakpatuhan WP
antara dua atau lebih angka
(SE-65/PJ/2013)
yang mempunyai hubungan
satu dengan yang lainnya.
Bagi Wajib Pajak:
Apabila hasilnya terdapat
Sebagai persiapan dalam rangka
perbedaan, maka perbedaan
menghadapi pemeriksaan atau klarifikasi
tersebut harus dapat
dari DJP, sehingga WP dapat
dijelaskan.
mempersiapkan penjelasan mengenai
(SE-65/PJ/2013)
penyebab terjadinya selisih dalam
Ekualisasi
PENTINGNYA EKUALISASI

Karena terdapat kewajiban pembukuan bagi WP Badan


dan WP OP yang menjalankan kegiatan usaha dan
pekerjaan bebas

Karena terdapat perbedaan perlakuan akuntansi


antara SAK (secara komersial) dengan UU Perpajakan
(secara fiskal)
PENTINGNYA EKUALISASI
Karena terdapat kewajiban pembukuan bagi WP Badan dan WP OP
yang menjalankan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas

Pasal 1 angka
Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri atas catatan mengenai harta, kewajiban, modal, penghasilan
29 dan biaya, serta penjualan dan pembelian sehingga dapat dihitung besarnya pajak yang terutang
UU KUP

PASAL 28 ayat 1 Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan Wajib Pajak
UU KUP badan di Indonesia wajib menyelenggarakan pembukuan

Pasal 28 ayat
Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri atas catatan mengenai harta, kewajiban, modal, penghasilan
(7) dan biaya, serta penjualan dan pembelian sehingga dapat dihitung besarnya pajak yang terutang
UU KUP

Pembukuan dimaksudkan agar berdasarkan dapat dihitung besarnya pajak terutang. Pembukuan
Penjelasan Ps. harus diselenggarakan dengan cara atau system yang lazim digunakan di Indonesia, misalnya
28 ayat (7) berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan, kecuali peraturan perundang-undangan perpajakan
menentukan lain.
PENTINGNYA EKUALISASI
Karena terdapat perbedaan perlakuan akuntansi antara SAK (secara komersial)
dengan UU Perpajakan (secara fiskal)

Akuntansi Komersial Akuntansi Fiskal


Berdasarkan PSAK Berdasarkan UU Pajak

Transaksi
Dokumen Transaksi
Pembukuan
Laporan Keuangan Komersial
Laba Komersial Laba Fiskal

REKONSILIASI FISKAL/EKUALISASI
PENYESUAIAN FISKAL POSITIF PENYESUAIAN FISKAL NEGATIF

Beda Tetap Beda Waktu 7


PENGHASILAN KOMERSIAL VS FISKAL

Arus masuk bruto dari Setiap tambahan kemampuan


manfaat ekonomi yang ekonomis yang diterima atau
timbul dari aktivitas normal diperoleh wajib pajak, baik yang
perusahaan selama satu berasal dari Indonesia maupun
periode jika arus masuk dari luar Indonesia, yang dapat
tesebut menyebabkan dipakai untuk konsumsi atau
kenaikan ekuitas yang untuk menambah kekayaan wajib
tidak berasal dari pajak yang bersangkutan, dengan
kontribusi penanam modal nama dan bentuk apapun

Prinsip • Full Accrual with matching Cenderung Realized Value


principle (Realized & Realizable)
Pengakuan • Installment method
Pendapatan • Cost Recovery method 8
BEBAN KOMERSIAL VS FISKAL

Penurunan manfaat ekonomi selama periode


akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau
berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban Komersial
yang mengakibatkan menurunnya ekuitas yang
tidak menyangkut pembagian kepada penanam
modal.

Biaya untuk menagih, memperoleh dan


memelihara penghasilan atau biaya, Fiskal
yang berhubungan langsung dengan
perolehan penghasilan.

Komersial: Fiskal:
Prinsip • Matched against revenues • Matching concept (untuk 3M)
• Systematic and rational allocation • Systematic and rational allocation
Pengakuan
• Immediate Recognition (contoh: penyusutan)
Beban • Immediate Recognition (hanya untuk
yg realized) 9
BEDA TETAP

Perbedaan yang disebabkan perbedaan prinsip antara akuntansi


dan pajak apakah suatu penghasilan tersebut merupakan objek
pajak atau bukan objek pajak dan apakah beban tersebut dapat
diperhitungkan sebagai pengurang penghasilan atau tidak.

• Penghasilan yang telah dipotong PPh Final Ps 4 ayat (2) UU


PPh
• Penghasilan yang bukan merupakan objek pajak Ps 4 ayat (3)
UU PPh
• Pengeluaran yang termasuk dalam non deductible expense
Ps 9 ayat (1) UU PPh
• Pengeluaran yang tidak termasuk dalam deductible expense
Ps 6 ayat (1) UU PPh 10
BEDA WAKTU

Perbedaan antara dasar pengenaan pajak (DPP) dari suatu


aktiva atau kewajiban (Fiskal) dengan nilai tercatat aktiva atau
kewajiban (komersial) yang berakibat pada kenaikan atau
penurunan laba Fiskal.

• Penyusutan Aset
• Costing Inventory (FIFO, Average)

11
EKUALISASI SPT TAHUNAN PPH DAN SPT MASA SEBAGAI CHECK AND BALANCE

POS LAPORAN KEUANGAN POS SPT MASA POS SPT TAHUNAN

Omset PAJAK KELUARAN SPT MASA PPN PEREDARAN USAHA


Laporan HPP, biaya-biaya
PAJAK MASUKAN SPT MASA PPN HPP, BIAYA USAHA, BIAYA LUAR
PPh Ps. 22, 23, 26, 4 ayat (2), 15
Laba Rugi USAHA
RINCIAN BIAYA
Beban gaji PPh Ps 21, 26
(LAMPIRAN 1771-II)

PAJAK KELUARAN SPT MASA PPN PEREDARAN USAHA,


Kenaikan Aset
SPT PPh 22, 4 ayat (2) PENGHASILAN LUAR USAHA,
Penurunan Aset PAJAK MASUKAN SPT MASA PPN HPP, BIAYA USAHA, BIAYA LUAR
Neraca Kenaikan Utang PPh Ps. 22, 23, 26, 4 ayat (2), 15 USAHA
Penerimaan Penyertaan Modal
Ekuitas PPh Ps 23, 4 ayat (2) (Non Objek)
Pembagian laba (Non Biaya)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai