Dosen Pengampu:
Drh. Rahmi Febriyanti, M.Sc
Oleh:
Wildan Hanifah
11880120362
5C
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
I. PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................5
1.3 Tujuan......................................................................................................................5
II. PEMBAHASAN............................................................................................................6
2.1. Pengertian Kesehatan Ternak dan Manajemen Kesehatan Ternak.........................6
2.1.1. Kesehatan Ternak.............................................................................................6
2.1.2 Manajemen Kesehatan Ternak..........................................................................6
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ternak ruminansia mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan.
Keadaan ini didukung oleh semakin meningkatnya permintaan konsumen
terhadap produk daging maupun susu. Kerbau (Bubalus bubalis) dikenal sebagai
ternak yang tenaganya selalu dibutuhkan dalam lingkungan pedesaan yang
masyarakatnya dominan memiliki sawah. Tenaga kerbau berperan sebagai sumber
pengolah tanah dan penarik gerobak dalam lingkungan petani di pedesaan. Status
ternak kerbau ditunjukkan pada kehadiran dan partisipasi ternak tersebut dalam
kehidupan sosial bermasyarakat (Rukmana, 2003). Namun, kerbau sebagai salah
satu sumber daging yang tidak kalah mutunya dibandingkan dengan sapi sering
dilupakan. Dalam upaya meningkatkan produktivitas ternak kerbau yang
dipelihara diperlukan pertimbangan dan perhatian maksimal dalam masalah
kesehatan. Pentingnya kesehatan ternak sama dengan pentingnya bahan baku pada
industri, kesehatan ternak dapat dijadikan sebagai faktor produksi di dalam
peternakan. Faktor yang menyebabkan rendahnya populasi kerbau secara umum
disebabkan oleh pemeliharaan seadanya dengan sistem pemeliharaan ekstensif
sehingga kurang pemantauan dari pemilik ternak, terutama dalam hal manajemen
kesehatan yang jarang diperhatikan.
Pada umumnya, penyakit yang menyerang hewan ternak terjadi secara
musiman atau secara tiba-tiba. Ternak harus dipelihara dengan manajemen
kesehatan yang baik agar potensi genetik maupun produktivitas maksimal dapat
dicapai. Ternak yang tidak sehat dapat menimbulkan banyak kerugian seperti
pertambahan bobot badan menurun serta produktivitas berkurang.
Beberapa masalah kesehatan ternak dapat dicegah misalnya dengan
sanitasi dan higiene yang baik, pemberian vaksinasi dan juga perlakuan
manajemen kesehatan dengan baik. Namun terdapat beberapa penyakit yang tidak
bisa dikendalikan seperti wabah anthrax. Keberhasilan seorang peternak dapat
diukur dengan sukses tidaknya menerapkan program kesehatan pada ternaknya.
Meskipun dalam hal ini dokter hewan dapat dijadikan konsultan dalam
melaksanakan program kesehatan ternak, tetapi keberhasilan atau kegagalan
program sepenuhnya menjadi tanggungan peternak (Undang Santosa, 2006 dalam
Ismaya, 2016).
1.3. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, terdapat tujuan dari pembuatan makalah
sebagai berikut:
1. Untuk memahami dan mengetahui pengertian dari kesehatan ternak dan
manajemen kesehatan ternak sapi potong.
2. Untuk memahami dan mengetahui perencanaan dalam kesehatan ternak
kerbau.
3. Untuk memahami dan mengetahui pengorganisasian dalam kesehatan ternak
kerbau.
4. Untuk memahami dan mengetahui kepemimpinan/leading dalam kesehatan
ternak kerbau.
5. Untuk memahami dan mengetahui pengendalian penyakit dalam kesehatan
ternak kerbau.
II. PEMBAHASAN