Anda di halaman 1dari 10

ASAL USUL PUYUH

DISUSUN OLEH :

ANDI NABILA RAHMAN

I011191254

PENGANTAR ILMU PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2019
Asal Usul Burung Puyuh
Sejarah Burung Puyuh

Asal usul Burung Puyuh (Coturnix coturnix) ini belum jelas benar dan diperkirakan dari coturnix
liar yang dijinakkan. Puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh
relatif kecil, berkaki pendek dan dapat diadu. Burung puyuh disebut juga Gemak (Bhs. Jawa-
Indonesia). Bahasa asingnya disebut “Quail”, merupakan bangsa burung (liar) yang pertama kali
diternakan di Amerika Serikat, tahun 1870. Di Indonesia Burung Puyuh mulai dikenal, dan
diternak semenjak akhir tahun 1979.

Jenis-Jenis Burung Puyuh

Berbagai macam Genus Burung Puyuh yang kita kenal adalah :

1. Genus Coturnix
 Puyuh Biasa, Coturnix coturnix
 Puyuh Jepang, Coturnix japonica
 Puyuh Stubble, Coturnix pectoralis
 Puyuh Selandia Baru, Coturnix novaezelandiae – (punah)
 Puyuh Hujan, Coturnix coromandelica
 Puyuh Harlequin, Coturnix delegorguei
 Puyuh Coklat, Coturnix ypsilophora
 Puyuh Biru, Coturnix adansonii dan Puyuh Biru Asia, Coturnix chinensis
2.Genus Anurophasis
 Puyuh Pegunungan Salju, Anurophasis monorthonyx
3. Genus Perdicula
 Puyuh Semak Hutan, Perdicula asiatica
 Puyuh Semak Bebatuan, Perdicula argoondah
 Puyuh Semak Bermotif, Perdicula erythrorhyncha
 Puyuh Semak Manipur, Perdicula manipurensis
4.Genus Ophrysia
 Puyuh Himalaya, Ophrysia superciliosa — kritis/punah

Pada umumnya Burung Puyuh yang banyak dikembangkan adalah dari Marga Turnix, Coturnix
dan Arborophilla. Arborophilla dan coturnix seperti ayam (gallus) termasuk family Phasianidae,
sedang genus turnix termasuk family Turnicidae

Puyuh yang termasuk Genus Turnix memiliki ciri jari kaki ketiganya menghadap ke depan sedang
yang ke belakang tidak ada. Contohnya : (1). Puyuh tegalan (Turnix succicator), yang sering
ditemui ditegalan-tegalan, (2). Puyuh kuning (Turnix sylvatica)’ (3). Puyuh hitam (Turnix
maculosa). Dari Genus Coturnix yang ada dalam kehidupan liar di Indonesia adalah Puyuh Batu
(Coturnix chinensis) dimana dengan ciri-ciri : badan kecil sekitar 15 cm dan masih dapat ditemui
di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara. Sedangkan Genus Arborophilla di
Indonesia dikenal dengan Puyuh genggong (Arborophilla javanica), puyuh pohon (Arborophilla
hyperythra).
Klasifikasi Ilmiah

Ciri-ciri Burung Puyuh


Burung puyuh adalah unggas daratan yang kecil namun gemuk dan merupakan salah satu
burung kecil dari famili phasianidae dengan panjang rata-rata mencapai 7 inci. Mereka pemakan
biji-bijian namun juga pemakan serangga dan mangsa berukuran kecil lainnya. Mereka
bersarang di permukaan tanah, dan berkemampuan untuk lari dan terbang rendah (tidak bisa
terbang tinggi) kecuali jika terganggu namun dengan jarak tempuh yang pendek. Burung Puyuh
mempunyai kemampuan hidup bersosial dengan baik. Pada umumnya Burung Puyuh betina
mulai bertelur pada umur 50 hari walau dewasa tubuh baru umur 70 hari.

Beberapa spesies seperti puyuh jepang adalah migratori dan mampu terbang untuk jarak yang
jauh. Puyuh jepang diternakkan terutama karena telurnya.

Bangsa puyuh bobwhite (colinus virginianus) di Amerika Utara sering disebut sebagai quail,
tetapi di amerika selatan disebut dengan nama partridge. Semua puyuh berukuran pendek,
gemuk, bulat dengan kaki-kaki yang kuat, dan bulunya tertutup oleh warna cokelat bercak-
bercak putih hitam.

Ciri-ciri umum Burung Puyuh adalah sebagai berikut:


1. Jenis burung yang tidak bisa terbang, kecuali akan terbang rendah jika dalam keadaan
terancam.
2. Ukuran tubuh relatif kecil.
3. Berkaki pendek dan dapat diadu.
4. Produksi telurnya 200-300 butir/ tahun
5. Berat telurnya sekitar 10 gram
6. Berat puyuh dewasa sekitar 140 gram

Ciri karakteristik dari burung puyuh Coturnix coturnix japanica dapat dijelaskan sebagai berikut:

 Bentuk badannya lebih besar dari burung puyuh lainnya, panjang badannya sekitar 19
cm, badannya bulat, ekornya pendek, paruhnya lebih pendek dan kuat, jari kakinya
empat buah, tiga jari kakinya kemuka dan satu jari kakinya ke arah belakang, warna kaki
kekuning-kuningan.
 Pertumbuhan bulunya menjadi lengkap setelah berumur dua sampai tiga minggu. Kedua
jenis kelaminnya dapat dibedakan berdasarkan warna bulunya, suaranya dan beratnya.
 Burung puyuh jantan dewasa: bulu pada kepala dan di atas mata pada bagian alis mata
ke belakang ada bulu berwarna putih berbentuk garis melengkung yang tebal; bulu
punggung berwarna campuran coklat gelap, abu-abu, dengan garis-garis putih; sayapnya
berwarna campuran coklat gelap, abu-abu, dengan garis-garis putih; sayapnya berwarna
campuran pula dengan bercak-bercak
atau belang kehitam-hitaman, sayapnya
kira-kira 89 mm panjangnya; bulun
daerah kerongkongan bervariasi dari
coklat muda (cinnamon) sampai
coklat kehitam-hitaman; bulu
dadanya berwarna merah sawo matang tanpa adanya warna belang atau bercak
kehitam-hitaman.
 Burung puyuh betina dewasa: warna bulunya sama dengan bulu yang jantan, kecuali
bulu dadanya berwarna merah sawo matang dengan garis-garis atau belang kehitam-
hitaman.
 Suara yang jantan dewasa keras, sering sepanjang malam bersuara terus menerus,
sedangkan yang betina tidak bersuara keras.
 Burung puyuh mencapai dewasa kelamin pada umur sekitar 42 hari atau enam minggu.
Berat badan burung puyuh betina dewasa adalah kira-kira 143 gram per ekor, sedangkan
yang jantan kira-kira 117 gram per ekor.
 Burung puyuh betina dapat berproduksi sampai 200 – 300 butir setahun. Telur sekitar 10
gram beratnya per butir atau 7 – 8 persen dari berat badannya. Kerabang telur berwarna
tersifat oleh adanya variasi dari coklat tua, biru, putih dengan berisi bercak-bercak hitam,
biru atau coklat tersebar pada permukaan kerabangnya. Pigmen kerabang telur berupa
ooporphyrin dan biliverdin.
 Lamanya periode pengeraman telurnya antara 16 – 17 hari.

Reproduksi Telur Puyuh


Siklus bertelur puyuh jepang kira-kira satu telur per hari, sumber lain menyebutkan satu telur
per 25 jam. Dengan ukuran diameter 21,5-29,8 mm dan berat sekitar 7,6 gram.

Puyuh jepang dianggap telah dewasa dan dapat melakukan perkawinan antara jantan dan
betina setelah memasuki usia empat minggu. Dengan rerata waktu tetas telur selama 19-20
hari.

Sementara bibit puyuh yang dibudidayakan para peternak umumnya didapatkan dari
perusahaan atau peternak besar yang memiliki alat penetas telur.

Manfaat Telur Puyuh

Konsumsi telur puyuh di tanah air sudah bukan


menjadi hal yang mengherankan. Berbagai
olahan telur hasil tetasan burung puyuh ini telah
banyak dibuat oleh masyarakat Indonesia, dan
menjadi salah satu makanan yang mudah
ditemukan misalnya konsumsi sate telur puyuh di kedai bubur atau angkringan.
Daya tarik telur puyuh ini tentunya tidak hanya rasanya yang lezat dan bentuknya yang unik,
tetapi manfaat telur puyuh pun juga dapat Ibu peroleh, lho. Sebelum mengetahui lebih lanjut,
berikut ini merupakan fakta mengenai telur yang identik dengan bintik-bintik di bagian luarnya.

1. Burung puyuh yang merupakan penghasil telur puyuh. Meskipun tubuhnya kecil, burung
puyuh adalah burung migran yang tangguh. Oleh karena itu, burung ini tersebar di
berbagai benua, seperti Eropa, Asia, dan Afrika. Dilansir dari buku Ternak Puyuh, Burung
ini bahkan sudah diketahui dikenal sejak tahun 3000 sebelum Masehi di Afrika.
2. Meskipun burung puyuh serta telurnya lebih kecil daripada ayam, manfaat telur puyuh
tidak dapat dianggap biasa saja. Dilansir dari Pedoman Gizi Seimbang, telur puyuh
termasuk dalam sumber protein hewani dengan kandungan 7 gram protein, 5 gram
lemak, dan 75 kalori (untuk 5 butir telur).
3. Namun, dalam mengonsumsi telur puyuh, Ibu sebaiknya mengontrol porsinya dengan
baik ya! Manfaat telur puyuh memang banyak, namun jika dikonsumsi berlebihan, telur
puyuh dapat memicu kolesterol tinggi. Ya, kolesterol telur puyuh lebih tinggi dari telur
ayam
4. Apabila Ibu mengonsumsi telur puyuh, tidak perlu takut terhadap Salmonella.
Temperatur dalam telur puyuh lebih tinggi dari telur ayam sehingga mampu mematikan
bakteri Salmonella. Telur puyuh juga mengandung lisozim sehingga telur puyuh tahan
terhadap infeksi karena mampu membunuh bakteri berbahaya.

Perilaku Unik
Uniknya, sebelum menjadi hewan ternak seperti sekarang, puyuh memiliki cara yang mungkin
tidak pernah kamu bayangkan dalam hal perkawinan.

Sebelum menentukan mana betina yang akan dipilih, puyuh jantan akan ‘memegang’ cacing
kecil pada paruhnya. Kemudian akan mengeluarkan suara serak tanda memanggil betina. Puyuh
betina kemudian mendatangi puyuh jantan dan mengambil cacing dari paruh puyuh jantan
untuk kemudian dimakan. Barulah terjadi proses reproduksi antara puyuh jantan dan betina.

Hal unik lainnya, ternyata dulunya burung puyuh adalah unggas yang melakukan migrasi jarak
jauh. Pada musim panas (summer), puyuh bermigrasi ke India, Jepang, dan Korea.

Sedangkan pada musim dingin (winter), puyuh akan bermigrasi ke China bagian selatan, Hainan,
Taiwan, dan Jepang bagian selatan. Jarak yang ditemput dapat mencapai 400-1000 km.

Kesimpulan
Puyuh yang dipelihara di Indonesia umumnya adalah spesies Coturnix-coturnix japonica. Bibit
ini sudah tersebar dibeberapa negara antara lain: di Amerika, Eropa, beberapa negara Asia, juga
di Indonesia. Burung puyuh juga pemakan biji-bijian namun juga pemakan serangga dan mangsa
berukuran kecil lainnya. Mereka bersarang di permukaan tanah, dan berkemampuan untuk lari
dan terbang dengan kecepatan tinggi namun dengan jarak tempuh yang pendek. Burung puyuh
ini menjadi makin populer dan digemari karena telur dan dagingnya sebagai bahan makanan
yang bergizi dan lezat, juga baik sebagai hewan percobaan untuk berbagai penelitian dalam
berbagai bidang ilmu pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai