Bahan pakan adalah sesuatu yang bisa dimakan, dicerna seluruh/sebagian tubuh dan tidak
menggangu kesehatan ternak yang memakannya.
Zat makanan
Komponen dari bahan makanan yang dapat dicerna/diserab dan digunakan dalam tubuh
ternak yang terdiri dari:
- air
- karbohidrat
- protein
- lemak
- vitamin
- mineral
7. Kelas Silase
Bahan makan asli tnman yg merupakan produk fermentasi dlm keadaan an aerob pada
tempat silo
A. Hay
- dibuat karena hijauan sedang surplus
- dibuat untuk dimanfaat di musim kemarau (atau dingin)
- tanaman dipotong sebelum masa berbunga, utk kmudian dikeringkan
- dengan demikian kualitas gizi hay baik
- dilakukan dengan cara pengiringan yang cepat
- menggunakan cahaya matahari yang minimal
- dikeringkan diatas para para yg diberi atap. Hijauan yg dikeringkan harus sering
dibolak balik
- dalam proses pemubuatan hay, hijauan harus dihindari dari terkena air hujan.
B. Jerami
- hasil ikutan tanaman setelah dipanen (produk utama: jagung, padi, sorghum, gandum,
dll)
- kualitasnya rendah karena tanaman tersebut telah tua (buahnya telah masak)
- Sehingga serat kasarnya tinggi, mengandung lignin yang tinggi, proteinnya rendah.
Silase Adalah hijauan segar yang diawetkan dg cara penyimpanan pada keadaan anaerob
di dalam silo. (Silo = tempat pembuat dan penyimpan silase)
Enilase = proses pembuatan silase; terjadi karena aktivitas bakteri penghasil asam laktis
(lasktisi acid, streptococcus lactis) pada pH 4 dan kondisi anaerob.
Proses enilase, terjadi karena enzim yang dihasilkan bakteri akan mendegradasi
karbohidrat dan protein bahan (rumput/hijauan ) Sewaktu proses enilase berlangsung,
udara dalam silo makin berkurang (oksigen semakin habis) sehingga terciptanya suasana
anaerob. Keadaan anaerob memungkinkan silase menjadi awet untuk disimpan beberapa
bulan karena dalam kondisi ini jamur tidak pernah tumbuh.
Feed Additive
- senyawa yang dibutuhkan tidak sebagai zat makanan, melainkan untuk tujuan lain yg
ditambahakan ke dlm ransum.
- contoh: Antibiotik
- urea tidak dianggap sebagai feed additive karena menyediakan sumber protein ransum
(dlm bentuk nitrogen)
- Additives digunakan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan memperbaiki
kesehatan
- feed additives digunakan dalam jumlah kecil
- dapat menyebabkan toksiitas dan akumulatif residu pada produk akhir
- industri pakan menggembangkan premix untuk penggunaan yang aman dan efektif
- Primary Effects
Meningingkatkan efesiensi ransum dan/atau pertambahan berat badan
- Secondary Effects
Menurunkan asiodosis, coccidiosis, kembung, abses hati, suppres estrus dan control foot
rot.
Pakan adalah suatu bahan pakan atau campuran bahan pakan yang dimakan hewan atau
ternak serta mengandung energi, protein, dan nutrien lainnya yang dibutuhkan oleh
hewan atau ternak lainnya.
1. Menurut asalnya
Nah klo menurut asalnya, pakan ini mah dibedakan menjadi 3 apa hayo??
a.hijaun pakan (Forages) nah hijauan pakan ini dikenal pula dengan istilah hijauan
makanan ternak (HMT) Contohnya:Rumput co: Rumput2an(co:rumput gajah,
teki, ilalang dll),leguminosa(co:Kalopo, centro), serta hijauan lain selaiin rumput
dan legum(co: nangka, ketelapohon)
b. Jerami atau sisa tanaman pertanian.
c. Bebijian(Co: Jagung, shorgum, gandum,padi)
d. Umbi(ketela pohon, rambat, kentang)
e. Hasil sisa ato hasil sampingan industri pertanian(bungil, bekatul, onggok, tetes)
B. Bahan pakan asal Hewan>Tepung daging, tpg tulang, tpg darah, tpg susu, tpg telur
C. Bahan Pakan asal ikan> Tepung ikan, tepung kepala udang dll
4. Menurut Kelazimannya
Bahan pakan konvensional adalah bahan pakan yang lazim dipakai unuk
menyusun ransum, bahan pakan ini dapat berasala dari tanaman ataupun hewan,
ikan, dan hasil sampingan industri pertanian.(Co: Rumput, tp daging, bekatul dll)
Bahan pakan inkonvensional adalah bahan pakan yang tidak atau belum lazim
dipakai untuk menyusun ransum.bahan pakan inibisa berasal dari industri kimia,
pertamian maupun hasil fermentasi (CO: Urea, Diamonium fosfat, baggase, isi
rumen, protein sel tunggal).
3. Silase> yi hijauan yang diawetkan dan ditambah dengan sumber protein, vitamin
dan mineral.
Untuk mengetahui komposisi susunan kimia dan kegunaannya suatu bahan pakan
dilakukan analisis kimia yang disebut analisis proksimat. Cara ini dikembangkan dan
Weende Experiment Station di Jerman oleh Henneberg dan Stokman pada tahun 1865,
dengan menggolongkan komponen yang ada pada makanan.
1. Bahan kering
Bahan kering diperoleh dengan jalan memanaskan bahan pakan 105 selama beberapa jam
sehingga semua air yang ada menguap. Kondisi ini disebut juga kering mutlak, kering
oven, kering mutlak atau dry matter. Hijauan pakan segar berkadar air sangat tinggi,
setelah dikeringkan 550 C sampai beratnya tetap diperoleh bahan pakan dalam kondisi
kering udara, disebut juga berat kering, kering angin atau dry weight.
Bahan pakan konsentrat pada umumnya berada pada kondisi ini dan sering disebut
kondisi as fed (keadaan apa adanya).
2. Abu
Abu atau mineral diperoleh dengan jalan membakar sempurna bahan pakan pada
temperatur 5500 C sampai semua bahan oganik terbakar.
Selain analisis proksimat yang dikembangkan Weende, dapat pula dilakukan pemisahan
komponen bahan pakan menggunakan pelarut detergent yang dikembangkan oleh Van
Soest dan More. Mereka menemukan ternyata ada korelasi antara kecernaan in vivo
dengan isi sel (Cell contents = neutral detergent solubies = NDS dinding sel (Cell walls =
neutral detergent insoluble fiber = NDF).