Ir. Supranoto, MP
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA
PURWOKERTO
2014
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
Pengertian Ilmu
Ilmu Sebagai Obyek Empiris
Cabang-cabang Ilmu
Kegunaan Ternak
Karakteristik Peternakan
Umpan Balik
BAB I. PENDAHULUAN
Pengertian Ilmu
Ilmu adalah pengetahuan yang tersusun secara obyektif, sistematis, metodis dan
berlaku umum serta memiliki ciri-ciri tertentu atau pengetahuan yang bersifat
ilmiah. Ciri Keilmuan mempunyai sifat ontologis yaitu memiliki landasan yang
didasarkan pada :
Arti dari istilah tersebut dikemukakan terlebih dahulu untuk menghindarkan salah
pengertian sekaligus untuk membedakan pengertian “TERNAK” dengan “HEWAN”
yang sering salah dalam penggunaan sehari-hari. Tidak semua hewan tergolong
ternak dan dengan sendirinya tidak semua hewan dapat diusahakan sebagai
ternak. Hewan adalah semua binatang yang hidup di darat baik yang dipelihara
maupun yang hidup secara liar. Jadi bisa dikatakan bahwa hewan adalah ternak
dalam arti luas.
Ada Istilah Animal Husbandry dan Animal Breeding. Dalam Bahasa Indonesia
keduanya memiliki arti yang sama yaitu “ BETERNAK”, namun sebenarnya ada
perbedaan makna diantara keduanya :
Kegunaan Ternak
Ternak-ternak yang ada sekarang bermula dari hewan-hewan yang liar. Karena
adanya kepentingan manusia terhadap hewan-hewan liar tersebut, maka manusia
melakukan penjinakan (domestikasi) agar menjadi hewan piara (ternak) yang
berguna dan bermanfaat bagi manusia. Adapun manfaat atau kegunaan dari
usaha ternak yaitu :
Produksi ternak seperti telur, daging dan susu merupakan bahan makanan yang
bergizi tinggi karena banyak mengandung protein, mudah dicerna dan lezat.
Bahkan air susu merupakan komponen penyempurna dari pemenuhan 4 sehat 5
sempurna.
Keberadaan ternak besar dan kecil dimanfaatkan untuk sumber tenaga menarik
alat-alat pertanian dan alat transportasi. Keberadaan sumber tenaga ternak
sebagai pembajak sawah masih dipertahankan karena topografi tanah pertanian
yang berbukit-bukit sehingga sangat sulit penerapan mekanisasi pertanian
modern.
Hasil samping kotoran ternak dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kandang bagi
tanaman
Hasil utama dan samping dari ternak dapat digunakan untuk bahan baku industri.
Telur, daging dan susu dapat digunakan dalam berbagai industri makanan. Kulit,
Bulu, tulang dan lainnya dapat digunakan untuk industri kerajinan.
Sebagai Sumber Lapangan Kerja.
Dari segi sosial, maka ternak merupakan daya tarik wisata tersendiri, khususnya
terkait dengan hobi atau kesenangan (Funcy).
Karakteristik Peternakan
Ternak Unggas (Class Aves biasanya Meat type dan Egg type) antara lain Ayam
(Gallus domesticus), Itik (Anas planthyrynchos), Entog (Cairina moschata), Angsa
(Anser anser) dan Kalkun (Melegris galopavo) dan Tiktok.
Ternak Potong (Class Mamalia biasanya Meat type) antara lain Ternak Potong
Besar : Sapi (Bos species), Kerbau (Buballus bubalis), Kuda (Equs caballus),
Keledai (Equs asinus), Zebra (Equs hipotigris) dan Unta (Camell dromedarius).
Ternak Potong Kecil : Kambing (Capra species), Domba (Ovis species), Babi (sus
species).
Aneka Ternak adalah ternak-ternak yang tidak dalam satu class antara lain :
Kelinci (Lepus cuniculus), Lebah (Apis species), Puyuh (Coturnix coturnix),
Bekicot, Walet, Kodok dll.
Berdasarkan Uraian diatas maka Pengantar Ilmu Peternakan (PIP) adalah suatu
ilmu yang mengantarkan dalam proses mempelajari pengusahaan ternak
khususnya sebagai penghasil bahan-bahan dan jasa-jasa yang berguna bagi
kepentingan manusia.
TERNAK UNGGAS
TERNAK AYAM (Gallus domesticus)
Dalam sistematika binatang (sistematika zoology) ternak ayam dapat disusun sbb.
Kalau ditilik dari asal usul ayam-ayam yang ada sekarang diduga berasal dari
ayam-ayam liar (Wild-fowl) atau ayam hutan dari Gallus species. Adapun gallus
species yang memungkinkan adanya ternak ayam sekarang ini ada 4, yaitu :
Gallus gallus
Gallus lafayetti
Dikenal dengan Ceylonese Jungle Fowl. Tempat hidup disekitar Pulau Ceylon
(Srilangka). Ciri-ciri : Mirip Gallus gallus, hanya Bulu Jantan Bulu pada bagian
leher, sayap dan punggung berwarna merah, sedangkan bagian dada dan badan
bawah berwarna Oranye. Pada bagian tengah jengger warna kuning dikelilingi
merah, Kulit telur berbintik-bintik.
Gallus sonneratti
Dikenal dengan Grey Jungle Fowl.Tempat hidup disekitar hutan india bagian barat
daya dari Bombay sampai Madras.Ciri-ciri : Mirip Gallus gallus, hanya pada bulu
ada aspek warna abu-abu. Kulit telur kadang-kadang berbintik-bintik.
Gallus varius
Dikenal dengan Green Jungle Fowl / Japan Jungle Fowl Tempat hidup disekitar
hutan Jawa Timur, Bali, Lombok, Nusa Tenggara sampai flores. Ciri-ciri : Bulu
Utama pada ekor 16 helai, Jengger satu licin, pial satu terletak antara rahang,
Badan relatif kecil dibanding dengan ayam sekarang, Jantan Bulu pada bagian
leher pendek dan bulat, berwarna hitam dilapisi warna kehijauan pada permukaan
atas.
Teori Monopyletic
1. Gallus gallus mudah dikawinkan secara bebas dengan bangsa ayam yang
ada sekarang, sedangkan ketiga jenis yang lain sulit dilakukan.
2. Filia Pertama (F-1) antara Gallus gallus dengan bangsa ayam yang ada
sekarang biasanya bersifat subur, sedangkan ketiga jenis yang lain bersifat
mandul.
3. Pada ayam-ayam seperti Brown Leghorn dan Black Breasted, Red Games
dalam beberapa hal terutama warna bulu mirip dengan gallus gallus.
4. Dari beberapa percobaan perkawinan pada ayam-ayam jinak sewaktu-
waktu terdapat keturunan seperti Gallus gallus (Reversion)
Teori Polypyletic
Bangsa ayam adalah suatu kelompok ayam yang memiliki persamaan dalam
bentuk morphologis, sifat physiologis dan bentuk anatomis yang karakteristik
untuk tiap-tiap bangsa dan sifat-sifat persamaan ini dapat diturunkan pada
generasi berikutnya. Kelas ayam adalah sekumpulan atau sekelompok bangsa
ayam yang dibentuk dan dikembangkan mula-mula didaerah tertentu yang
karakteristik tiap-tiap bangsa dan sifat-sifatnya dapat diturunkan pada generasi
berikutnya. Sifat-sifat khas yang terdapat dalam bangsa ayam dan kelas ayam
telah disahkan oleh The Standart American of Perfection. Ada 4 kelas yang
memiliki arti ekonomi yaitu :
1. Kelas Amerika (American Class)
Bangsa bangsa ayam kelas Amerika biasanya berbadan besar dengan sifat-sifat
umum seperti : warna kulit kuning, Cakar (Shank) tidak berbulu, daun telinga
berwarna merah, Umumnya warna kulit telur coklat (kecuali Lamonas berwarna
putih kulit telurnya)
Plymouth Rock
Badan agak besar panjang dan tipe dwiguna, Jengger tunggal bergerigi dan pial 2
helai, warna jengger, pial dan muka merah, Paruh putih kehitaman dan kaki
keputihan, kulit telur putih kotor, telur umumnya kecil serta sulit menetas.
Terdapat beberapa varietas : – Barret Plymouth Rock, White Plymouth Rock,
Colombian Plymouth Rock, Blue Plymouth Rock, Silver penciled Plymouth Rock
dan Partridge Plymouth Rock,
Rhode Island
Tubuh hampir samadengan Plymouth Rock, terdapat beberapa varietas antara
lain Rhode Island Red dan Rhode Island White.
Wyandottes
Tubuh bulat dan cepat tumbuh bulu, punggung pendek dan melekuk agak dalam,
terdapat beberapa vaietas seperti : White Wyandottes, Buff Wyandottes, Black
Wyandottes, Colombian Wyandottes, Partridge Wyandottes, Silver Penciled
Wyandottes, Silver Laced Wyandottes (sangat menarik)
New Hampshire
Jengger tunggal seperti Rhode Island, pada jantan warna brillian deep chest nut,
pada betina warna medium chest nut.
Lamonas, Yersey White Giants, Yavas, Chantecler dan lain-lain
Bangsa dari Kelas Mediteranean umumnya memiliki badan yang relatif kecil,
umumnya kulit berwarna putih (kecuali leghorn dan anconas berkulit kuning), daun
telinga warna putih/perak, cakar tidak berbulu, jengger dan pial relatif besar
(jantan/betina), temperamen nervous, jarang mengeram serta umumnya petelur
yang baik.
Leghorn
Paruh, kulit, cakar dan jari berwarna kuning, terdapat varietas jengger tunggal
(single comb) dan jengger Rose (Rose Comb), terdapat varietas warna : Buff,
Black, Red, White, Silvers, colombian, Black Tailed Red, White Dark Brown, Light.
Anconas
Menyerupai Leghorn dan mempunyai bulu hitam dan beberapa bulu bercak-
bercak putih.
Minorca
Berbulu panjang, berjengger lebar dan pial lebar, Merupakan terbesar dikelas
Mediteranean, terdapat varietas : Black, White, Jengger tunggal dan Rose.
Blue Andalusian
Seperti Plymouth Rock, tidak baik untuk petelur, Warna bulu Hitam:biru:putih
dengan perbandingan 1:2:1.
White faces black spanish
Buttercup dan lain-lain.
Orpington
Tubuh besar panjang dalam dan bulat, bulu penuh pada dada dan punggung,
terdapat varietas : Buff, Blue, Black, White.
Dorking
Tubuh panjang dalam lebar dan agak rendah, terdapat varietas : White, colored,
silver-grey.
Australops
Berasal dari Black Orpington, bulu hitam, paruh dan shank kehitaman-kuning,
muka jengger pial merah cerah.
Sussex
Tubuh panjang lebar dalam dan bahu lebar dari depan kebagian belakang.
Terdapat varietas : light, red, spekled.
Redcap
Besar badan sedang dan jengger rose.
Cornish
Tipe pedaging dengan bulu kompak, breas (daerah dada) sangat dalam dan lebar,
terdapat varietas : dark, white, white laced red.
Bangsa-bangsa dari kelas asia memiliki tubuh yang besar dengan ditutupi bulu
yang tebal sampai kekaki (shank).
Strain.
Strain adalah merek dagang atau hasil seleksi dalam breeding untuk tujuan
tertentu. Tujuannya pada umumnya cenderung untuk komersial atau nilai ekonomi
tinggi (high producers).
Pada peredaran sekarang telah jarang ditemui bangsa-bangsa ayam seperti
leghorn, australops, rhode island red dan sebagainya. Yang umum dipelihara atau
diternakkan adalah strain-strain ayam yang merupakan bibit unggul hasil breeding
farm baik pada ayam ras maupun ayam negeri dalam bentuk Final Stock (FS).
Contoh beberapa Strain Ayam yang pernah beredar di Indonesia :
1. Kimber chick asal Kimber farm di Fremont California USA. Jenis Kimber
Chick K 137 Petelur putih (FS), Kimber K 163 (Putih kotor Final Stock),
Kimbrown (Coklat merah FS Betina, Putih kotor FS Jantan), Kimcross K 44
ayam pedaging (broiler) putih.
2. Babcock Asal USA. Babcock B 300 dan B 300 F petelur putih (FS).
Babcock B 380, coklat merah (FS betina), putih kotor (FS Jantan).
3. Hy-line. Hy-line W 36 petelur putih (FS), Hy-line 717, coklat merah (FS),
Hy-line brown, coklat (FS Betina), putih coklat (FS Jantan).
4. Super Harco Hitam merah (FS betina) Lurik (FS Jantan).
5. Jagerveld chick asal negeri Belanda. Jagersveld white leghorn (putih),
Rosella coklat merah (FS Betina), putih coklat (FS Jantan), Jagersveld Broiler
putih kotor.
6. Dekalb. Asal massasuhhet USA. Dekalb warren sex link, coklat merah (FS
Betina), putih coklat (FS Jantan).Dekalb amber link putih coklat (FS Betina),
Dekalb XL Link putih (FS).
7. Indian River ayam pedaging (broiler) putih.
8. Cobb. Asal Massasushet USA. Cobb 100 pedaging putih kotor.
9. Hubbard. Hubbard Leghorn putih (FS), Hubbard golden comet, coklat
merah (FS Betina), Hubbard broiler putih kotor.
10. Lohman, Multibreeder, Bromo, CP (charoend phokphand).,Platinum. dan
masih banyak lagi yang belum tertulis.
Klasifikasi Ayam
Pada ayam dikenal adanya 2 cara dalam klasifikasi yaitu :
Klasifikasi Standart
Klasifikasi yang didasarkan pada tempat / kedudukan ayam. Istilah yang lazim
dipakai adalah pembagian berdasarkan Kelas, Bangsa, Varietas dan Strain.
Klasifikasi Ekonomi.
Tipe ini sangat efisien merubah pakan menjadi telur. Misal Leghorn, Hy-Line,
Minorca, Babcock W 300, Platinum dll)
Tipe ini sangat efisien merubah pakan menjadi daging. Misal Brahma, cochin,
Indian River, CP, MF, Hubbard dll)
Tipe Dwiguna / Dual Purpose
Tipe ini sangat efisien merubah pakan menjadi daging dan telur. Misal Plymouth
rock, Rhode Island, Australops, Lohman dll.
Tipe Kesenangan (Fancy type)
Ayam-ayam untuk kesenangan/perhiasan karena dipelihara bukan untuk
penghasil telur atau daging. Misal. Bantam, Yokohama, Kapas, Kate, Cemani,
Bekisar dll.
Kandang Ayam
Kandang adalah Bangunan yang dibuat untuk tempat ternak ayam berlindung dari
pengaruh luar dan tempat tinggal dalam memberikan produksi, tumbuh dan
berkembang biak dan aktivitas lainnya. Kandang bagi ayam Ras / Negeri/ Unggul
memiliki arti yang sangat penting dalam rangka mencapai tujuan pemeliharaan
yang optimal.
Sistem Kandang.
Ditinjau dari bangunan kandang dan cara pemeliharaan, maka dikenal 4 sistem
kandang yaitu :
Sistem Alas (Litter system)
Suatu kandang yang lantai menempel pada tanah, dimana alas kandang diberi
Litter seperti sekam padi, Jerami padi yang dicacah, Serbuk gergaji, Tongkol
jagung yang dicacah, postal dll. Kandang ini biasanya untuk pemeliharaan
Intensif.
Sistem Sangkar / Kurungan (Cage system)
Suatu kandang yang lantai tidak menempel pada tanah tetapi berbentuk sangkar
atau kurungan. Modifikasi dari jenis ini adalah Kandang Battery. Kandang ini
digunakan untuk pemeliharaan intensif bahkan kandang sering dibuat bertingkat.
Sistem Umbaran (Raenge system)
Suatu kandang yang memiliki tempat halaman / umbaran. Pemeliharaan sistem ini
biasanya semi intensif, dimana kadang-kadang dikandangkan dan kadang-kadang
diumbar.
Sistem Kombinasi (Combination System)
Suatu kandang hasil penggabungan dari sistem kandang yang ada. Bisa dari 2
atau 3 sistem, bahkan bisa memformulasikan ke dalam bentuk modifikasi. Prinsip
dasar penggunaan sistem kombinasi adalah untuk mengurangi kelemahan-
kelemahan dari sistem yang lain.
Membangun Kandang
Makanan
Ternak ayam tergolong Non Ruminansia, dimana lambungnya adalah lambung
tunggal dengan alat pencernaan pendek/sederhana sehingga makanan harus
sedikit serat kasar. Fungsi makanan adalah : Maintenance (Hidup Pokok),
Produksi dan Reproduksi.
Bentuk Ransum
Ransum adalah sejumlah makanan yang siap diberikan kepada ayam untuk
kebutuhan 24 jam. Ransum tersusun dari Bahan-bahan pakan. Ransum bisa
berbentuk halus, kasar dan modifikasi dari 2 bentuk menjadi bentuk pellet dan
crumble.
Jenis Makanan.
Jenis makanan pada dasarnya merupakan bahan-bahan penyusun ransum dan
ransum jadi. Jenisnya antara lain Konsentrat (30 – 40 % Protein), Makanan fase
Starter (20-22% Protein), Grower (18-20% Protein) , Layer/Finisher (16-18 %
Protein).
Kesimpulan
Ada Segitiga sama sisi dengan komponen Bibit (Breeding), Pakan (Feeding) dan
Manajemen yang memiliki kontribusi dalam usaha peternakan ayam. Manajemen
terbagi menjadi Manajemen Rutinitas, Manajemen Non Rutin (Manajemen
kandang dan penyakit) serta manajemen pasca panen.
Itik (Anas plathyryncos) yang juga dikenal dengan nama Duck atau Bebek adalah
tergolong Unggas Air dengan sistimatika Zoology sebagai berikut :
Kingdom : Animal
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Anseriformes
Family : Anatidae
Genus : Anas
Species : Anas plathyryncos
Unggas air yang sefamily dengan itik adalah Genus Cairina dengan species
Cairina muschata (Entog). Penjelasan tentang asal usul itik terpisah dengan entog
karena keduanya tidak sama. Ternak itik yang banyak dikenal sekarang (itik
domestik) merupakan itik-itik hasil budidaya (jinak) atau Anas domesticus. Itik ini
merupakan keturunan dari Itik-itik liar species Anas plathyryncos yang dikenal
dengan nama Wild Mallard. Itik-itik liar tersebut di Indonesia sering disebut dengan
nama Belibis atau Wliwis.
Pada keadaan liar itik-itik tersebut mengalami penyebaran yang luas diantaranya
dapat ditemui di Amerika Utara, Kanada dan Benua Eropa. Pada saat pergantian
musim, maka itik-itik melakukan migrasi dari Eropa Utara ke Eropa Selatan
sampai ke Afrika Utara. Selanjutnya itik-itik ini terdapat didaratan Amerika Selatan,
Inggris, Malaysia, Tiongkok, Filipina dan Indonesia.
Itik-itik liar (Mallard) hidup berpasangan (monogamous) dan secara naluri masih
mununjukkan sifat-sifat mengeram untuk menetaskan telur-telurnya. Pada itik
jantan liar (Mallard drake) memiliki bulu warna yang indah dibanding dengan itik
betina liar (Mallard female). Interaksi keduanya akan berkumpul pada saat musim
kawin.
Alasan yang menguatkan bahwa itik-itik sekarang merupakan keturunan dari
Mallard /Wild Mallard yaitu :
Dengan adanya proses domestikasi (penjinakkan) terhadap itik-itik liar dan adanya
perubahan alamiah yang secara bertahap, maka terjadilah ternak itik sekarang
dengan perubahan bentuk badan, hilangnya sifat mengeram dan perubahan
monogamous menjadi Poligamous (Satu jantan untuk banyak betina).
Tanda-Tanda Itik.
– Kepala
Kepala tampak kecil dibandingkan dengan besar badan.
Di Kepala terdapat Paruh (Beak) besar lurus dan pipih, mendatar, ujungnya
terdapat bagian keras (tip).
Pada rongga paruh (beak cavity) terdapat lembaran-lembaran bertanduk (herny
lamella) yang berguna menyaring makanan.
– Bulu
Bulu bermacam-macam, menempel erat, keadaanya selalu berminyak yang
berasal dari kelenjar minyak (pree gland) yang terletak pada pangkal ekor.
– Kaki
Kaki secara keseluruhan pendek. Pergelangan kaki (shank) tidak berbulu, sisik
tidak jelas, berjari 4 yang dilengkapi dengan selaput (foot web) berfungsi
membantu pergerakan di air
– Lapisan Lemak
Lapisan lemak sub cutan di bawah kulit untuk isolator dari kedinginan
– Daging
Daging itik tergolong daging gelap (dark meat) dengan persentase karkas yang
lebih rendah dibandingkan dengan persentase karkas ayam
– Tulang Dada Bentuk tulang dada lurus seperti sampan
– Suara Suara tidak keras dan satu irama, kecuali pada yang itik jantan
kadang-kadang bersuara keras dan kaku.
Campbell
Campbell merupakan tipe petelur dan juga tipe pedaging. Itik ini diciptakan oleh
Mrs Adale Campbell di Inggris dengan melakukan persilangan antara itik liar
(Mallard) dengan Indian Runner. Namun diperkirakan juga ada darah Rouen. Ada
beberapa varietas yakni Khaki Campbell, Dark Campbell dan White Campbell.
Tanda-tanda :
– Badan : agak bulat, kompak, postur tubuh tidak setegak Indian Runner, BB
jantan 5,5 Lbs dan Betina 5 Lbs.
– Kepala : Ramping dan mata bersinar. Warna paruh sesuai dengan
varietasnya. Pada Khaki campbell paruh hijau gelap dan ujung hitam. Dark
Campbell jantan paruh hijau gelap ujung hitam sedangkan yang betina paruh
kecoklatan ujung hitam. White Campbell paruh oranye ujunung keputihan.
– Leher : Ramping, meruncing arah kepala dan sedikit lengkung.
– Sayap : Berkembang dengan baik, posisi agak tinggi.
– Bulu : Kompak, melekat erat pada tubuh.
Khaki Campbell = badan dan sayap warna drill polisi, leher, kepala dan dada
kehijauan.
Dark Campbell = Badan coklat muda dan bagian bawah ekor hitam, kepala, leher
hijau tua pada yang jantan sedangkan yang betina warna agak muda.
– Kaki : Umumnya berwarna jingga sampai kuning.
– Telur : Hijau kebiruan (280 – 300 butir per tahun).
Aylesbury
Pertama kali dikembangkan di Aylesbury Inggris. Merupakan tipe pedaging
dengan daging berwarna putih (White Meat). Adapun tanda-tandanya :
Badan : Besar dan padat, Bagian badan bawah hampir menyentuh tanah, posisi
badan mendatar. BB jantan 8 – 9 Lbs (4,5 Kg) dan Betina 7 – 8 Lbs (4 Kg).
Kepala : Agak besar dibandingkan dengan itik lain, sehingga seperti angsa
berkaki pendek. Paruh seperti warna daging.
Bulu : Jantan dan Betina sama putih mengkilat (Pearly white) Kaki : warna
oranye.
Cayuga
Asal itik ini tidak diketahui secara pasti, namun banyak dipelihara di Cayuga New
York USA. Termasuk tipe pedaging dengan produksi telur 150 – 200 butir / tahun.
Adapun tanda-tandanya :
Badan : Posisi tubuh tegak, BB jantan 7 – 8 Lbs dan BB Betina 6-7 Lbs.
Bulu : Jantan dan betina berwarna hitam, kadang-kadang kehijau-hijauan. Warna
bulu ini memberi kesan pada warna karkas sehingga kurang cerah.
Paruh : Warna Hitam.
Peking
Berasal dari Tiongkok (Tient Sien) yang dibesarkan di Inggris dan Amerika pada
Tahun 1873. Merupakan ternak potong yang sangat populer dan digemari.
Adapun tanda-tandanya :
Kepala : Agak besar dengan mahkota (Crown) pipi cembung
Badan : Kompak, bulat, busung, BB Jantan 8-9 Lbs dan BB Betina 7-8 Lbs.
Bulu : Jantan dan betina warna putih, kadang-kadang berjambul.
Kaki : kekuning-kuningan sampai oranye
Telur : Warna putih kotor, produksi 110 – 130 butir/tahun.
Rouen
Mula-mula diternak di Rouen – Inggris pada Tahun 1800 dan masuk ke Amerika
pada tahun 1850. Sebagai tipe pedaging yang sangat disukai karena jinak.
Adapun tanda-tandanya :
Kepala : Bersih, tampan, paruh panjang, warna kuning kehijauan.
Badan : Besar, kompak, massive, dalam, gerak lamban, posisi badan hampir
datar dan bagian bawah seperti bergelambir. BB Jantan 8-9 Lbs dan BB Betina 7-
8 Lbs.
Bulu : Jantan hijau kebiru-biruan dan ada pula yang abu-abu dengan cincin
putih dileher sedangkan warna betina coklat tua.
Kaki : berwarna merah bata (tera cota)
Telur : kulit hijau kebiruan dan kadang-kadang ada yang putih, Produksi 80-100
butir/tahun.
1. Crested
2. Blue Swedish
3. Calls
4. Mandarin
5. East Indian
Itik – itik ini tidak banyak diuraikan karena untuk kepentingan ekonomi tidak
menonjol.
Itik Indonesia
Itik-itik Indonesia yang dikenal sekarang dapat digolongkan sebagai anggota
Bangsa Itik Indian Runner yang berasal dari Asia Tenggara atau India. Kalau
dipelajari benar-benar, maka itik-itik Indonesia kiranya dapat dianggap sebagai
varietas dari Itik Indian Runner. Hal ini karena perbedaan dengan itik Indian
Runner hanya terbatas pada warna bulu, warna paruh dan kaki. Jadi Itik-itik
Indonesia merupakan itik tipe petelur.
Sebagai contoh itik-itik Indonesia yang telah banyak berkembang antara lain :
Kandang
Pada pemeliharaan itik, kandang ditentukan oleh sistem pemeliharaan yang
dipakai. Pada sistem tradisional kandang tidak diutamakan, bahkan kandang
permanen tidak tersedia. Untuk menampung itik-itik yang telah selesai
digembalakan, maka cukup dengan cara membatasi bambu yang dapat digulung
dan dipasang kembali ditempat lain tergantung lokasi penggembalaan. Pada
pemeliharaan dengan Lanting, kandang berada diatas kapal kecil/perahu
merupakan sistem tradisional yang banyak terdapat di Hulu sungai utara
Kalimantan selatan untuk itik alabio.Pada sistem Semi Intensif, kandang
permanen yang dibuat hanya digunakan untuk berteduh pada saat tidak
digembalakan. Pada pemeliharaan secara Intensif terdapat 3 sistem, yaitu :
1). Sistem Litter, pada dasar kandang terdapat litter (sekam, jerami, serbuk
gergaji dll).2). Sistem Sangkar / kurungan, dengan dasar dari kawat (wire floor).
3). Sistem Umbaran, dimana selain kandang juga ada tempat umbaran/halaman.
Pada pemeliharaan itik baik pedaging atau petelur dapat dilakukan dengan
Pola All In All Out (Sekali masuk dan sampai diafkir/panen/dikeluarkan) serta
dengan Pola berpindah, yaitu pada periode awal (starter) dengan kandang sistem
sangkar atau sistem litter, dan selanjutnya dengan sistem umbaran. Menurut
Wiharto, 2004 bahwa untuk umur pemeliharaan 4 minggu ke atas sebaiknya
dengan sistem litter. Adapun kebutuhan luas kandang harus didasarkan pada
umur ternak, sbb.
Penyediaan kolam sangat penting artinya khususnya pada itik yang dipelihara
untuk tujuan penghasil telur tetas, dikarenakan untuk memperlancar proses
perkawinan.
Perlengkapan Kandang
Tempat Pakan.
Tempat Pakan dibuat lebar agar mudah makan sesuai dengan tingkah laku
diwaktu makan.
Tempat Minum.
Tempat minum harus selalu tersedia karena itik setiap makan selalu diselingi
dengan minum.
Makanan
Bentuk makanan itik ada 3 macam yaitu mash (halus), crumble (kasar) dan pellet
(cetakan). Pemberian makanan pada sistem pemeliharaan intensif bisa dilakukan
secara kering (dry mash feeding) atau secara basah (wet mash feeding). Namun
akhir-akhir telah banyak dilakukan pemberian makanan dalam bentuk pellet.
Kebutuhan Gizi protein untuk itik adalah fase starter 18%, Grower 16 % dan
Layer 15-16 %. Itik merupakan ternak unggas yang konsumsi ransumnya cukup
banyak yaitu 130 Gr (bulan pertama), 150 gr (bulan kedua / ketiga) dan
selanjutnya rata-rata 155 – 170 gr (Data diambil dari jenis itik Tegal). Sedangkan
pada itik yang digembalakan sulit untuk menentukan jumlah konsumsi pakan.
Bibit Itik
Bibit itik diperoleh dengan jalan menetaskan telur tetas (telur yang dibuahi dan
fertil) hasil dari perkawinan secara alam atau IB. Bentuk pelaksanaan penetasan
dapat dilakukan secara alami (dierami oleh ayam, entok atau angsa, dll) atau
secara buatan (mesin tetas). Ada bentuk penetasan buatan tapi dilakukan secara
tradisional yaitu dengan mengubur telur-telur itik pada gabah yang telah
dipanaskan / dijemur (Bali).
Kingdom : Animal
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Anseriformes
Family : Anatidae
Genus : Anser
Species : Anser anser
Dari beberapa catatan diketahui bahwa angsa adalah species unggas yang
pertama dijinakkan dan berasal dari species angsa liar yang disebut Graylag
(Anser anser) dan angsa liar China (Anser cygnoides). Kedua jenis species angsa
tersebut sampai sekarang lebih banyak dijumpai dan sangat luas penyebarannya.
Bangsa angsa di Asia dan Afrika umumnya merupakan keturunan Anser
cygnoides sedang bangsa angsa di Eropa diturunkan oleh Anser anser.
Pemeliharaan angsa pada umumnya bertujuan untuk produksi daging dan juga
sebagai “Weeder” (pembersih rumput-rumputan yang tidak berguna)
diperkebunan buah atau kapas.
Bangsa-bangsa Angsa.
Berbeda dengan ayam atau itik, maka penggolongan angsa didasarkan pada
ukuran badan dan tujuan pemeliharaan karena pada umumnya tujuan
pemeliharaan adalah produksi daging. Di luar negeri terdapat beberapa bangsa,
sedangkan di Indonesia hanya terdapat satu bangsa yaitu Bangsa Chinese.
Adapun Tipe dan Bangsa angsa adalah :
Bangsa Toulouse.
Merupakan bangsa angsa yang terbesar atau paling berat. Pada umur 12 bulan
ternak jantan dapat mencapai 11 Kg sedangkan betina mencapai 9 Kg. Pada
umur 10 – 13 minggu dipasarkan dengan Berat 5 – 6 Kg sebagai “Green geese”.
Bulu jantan dan betina sama yaitu berwarna abu-abu gelap, bagian punggung
(back) berangsur-angsur menjadi terang, berakhir dengan warna putih pada
bagian dada dan perut. Pertumbuhan badan cepat dan produksi telur 20 – 30
butir/thn.
Bangsa Embden
Ukuran tubuh lebih kecil daripada Toulouse dimana berat jantan dewasa 9 Kg,
sedangkan betina 8 Kg. Pada umur 9 – 12 minggu dipasarkan dengan berat 4 – 5
Kg. Warna bulu jantan dan betina putih sehingga sebagai ternak potong sangat
disukai.
Bangsa African
Merupakan turunan dari angsa liar Anser cygnoides. Berat badan hampir sama
dengan Embden, dimana jantan dewasa mencapai 8 – 9 Kg sedangkan betina
dewasa 7,5 – 8 Kg. Dipasarkan pada umur 10 – 12 minggu dengan berat 4 – 4,5
Kg. Warna bulu abu-abu dengan bayangan kecoklatan, leher bergelambir. Pada
pangkal paruh yang hitam terdapat tonjolan “knob” hingga tampak lebih gagah dan
penampilan agak tegak.
Bangsa Chinese
Angsa ini paling kecil (ringan) dan merupakan keturunan angsa liar Anser
cygnoides seperti angsa African. Angsa Chinese masak dini, bertelur lebih cepat,
pemeliharaannya mudah dan daya tetas lebih baik dari angsa yang lain.
Dipasarkan sebagai “Green geese umur 10–12 minggu dengan berat 4–4,5 Kg
Seperti bangsa African, bangsa Chinese juga memiliki “knob” yang berwarna
oranye seperti warna paruhnya. Warna bulu putih bersih, tetapi adapula yang
berwarna kecoklatan dengan paruh kehitaman. Kemampuan produksi telur cukup
baik 40 – 60 butir/thn. Terdapat 2 varietas yaitu putih dan coklat.
Di Indonesia merupakan satu-satunya bangsa angsa yang ada, namun untuk
produksi daging belum umum dan kebanyakan hanya sebagai binatang hiasan
atau diambil bulu.
PEMELIHARAAN
Telur angsa yang baik ditetaskan dengan berat 140 – 200 gram. Penetasan dapat
secara alamiah maupun buatan. Penetasan alamiah dilakukan dengan
pengeraman induknya maupun induk unggas lain, sedangkan penetasan buatan
dilakukan dengan campur tangan manusia berupa mesin penetasan. Masa
pengeraman untuk jenis ringan berkisar 28 – 30 hari, sedangkan jenis berat 34 –
35 hari. Anak angsa yang baru menetas masih memerlukan induk buatan
(Brooder) sampai 4 minggu (kandang khusus). Setelah umur lebih dari 1 bulan,
maka anak angsa dilepas bebas (free range) dengan memberikan peneduh
sebagai kandang (shades).
MAKANAN
Makanan angsa harus dibuat berbeda disesuaikan dengan umur dan tujuan
pemeliharaan. Menurut NRC (National Research Council) 1994, bahwa kebutuhan
ransum angsa adalah sbb.
Fase Starter (awal) = PK 22 %, EM 2900 KKal/Kg
Fase Grower ( tumbuh) = PK 15 %, EM 2900 KKal/Kg
Pembibitan (Breeding) = PK 15 %, EM 2900 KKal/Kg
Kebutuhan ransom angsa dewasa 250 – 300 gram/ekor/hari.
Pemasaran umur 14 – 18 minggu dan dapat dipercepat 10 minggu berupa Green
geese.
Anser cygnoides = Nama lain untuk angsa liar yang diduga merupakan
leluhur (ancestor) dari angsa domestic yang kita kenal sekarang, khususnya
bangsa angsa afrika dan china
Branta = Nama genus dari angsa liar. Salah satu anggotanya ialah angsa
liar Canada (Branta canadaensis).
Brecon Buff = Salah satu bangsa angsa (goose) yang termasuk tipe
medium (sedang).
Embden Geese = salah satu angsa tipe berat yang terkenal
Gaggle = Sekelompok angsa
Gander = Angsa jantan dewasa.
Gosling = Anak angsa atau angsa muda.
Weeder = Angsa sebagai pembersih tanaman misal rumput-rumputan.
Goose = Nama umum dari angsa (geese = jamak), juga istilah angsa
betina.
Green Geese = Angsa muda dipasarkan umur 8 – 10 minggu.
Pate de foice gras = Hati angsa yang banyak mengandung lemak karena
force feeding dg butiran.
o Davainea meleagridis = cacing pita pada kalkun.
o Turkey = kalkun (Meleagris galopavo)
o Tom = istilah untuk kalkun jantan dewasa atau untuk kucing dewasa
o Poult = anak kalkun
o Snood = jaringan seperti daging yang menutupi sebagian dahi pada
kalkun.
Kingdom : Animal
Phylum : Chordata
Class : Aves
Order : Anseriformes
Family : Anatidae
Genus : Cairina
Species : Cairina Muschata
Diduga entog berasal dari Amerika sebagai unggas Air yang banyak hidup secara
terrestrial (di darat). Badan besar sampai 5 – 5,5 Kg untuk entog jantan dan 2,5 –
3 Kg untuk entog betina. Perbedaan berat badan ini bias dijadikan patokan untuk
membedakan entog jantan dan betina. Pertumbuhan badan entog juga sangat
cepat, dimana pada umur 3 bulan bisa mencapai 4 – 4,5 Kg. Entog memiliki gerak
lamban dan posisi datar, suara mendesis, sayap besar dapat dipakai terbang
serta tidak memiliki sex feather pada ekor jantan.
Ciri-ciri khusus antara lain : Bulu umumnya putih – biru, putih, kebiruan, totol hitam
dan pada kepala terdapat Karankula warna merah hitam. Peternakan Entog masih
belum banyak dilakukan karena produksi telur rendah dan daging belum banyak
menarik minat konsumen. Namun ternak berguna untuk penetasan telur secara
alamiah. Anak entog setelah menetas biasanya ikut induk atau dipiara pada Box
dan setelah umur 1 bulan dipiara secara free range.
Tiktok yang dikenal masyarakat perdesaan terjadi secara spontan, dimana awal
mulanya terjadi proses kawin silang antara itik jantan yang dipelihara bersama-
sama dengan entog betina. Ada beberapa julukan untuk menyebut tiktok
yaitu Branti atau togri (Jawa Tengah dan Jawa Timur), Blengong atau
longong (Cirebon), Mandalung atau pandalungan (Jawa
barat), Tongki (Tangerang), Serati (Kalimantan dan
Sumatera), Tokua (Kalimantan barat), Korree (Sulawesi Selatan). Orang Inggris
menyebut hasil silang entog jantan dengan itik betina dengan istilah Mule duck,
sedangkan persilangan antara entog betina dengan itik jantan dengan
istilah hinny.Saatini kawin silang antara entog dan itik alabio dikembangkan oleh
PT Usaha Cipta Bahari yang berlokasi di Desa Bedahan Kecamatan Sawangan
Kota Depok Jawa Barat serta UPT & HMT Branggahan Ngadiluwih Kediri Jawa
Timur.
Proses kawin silang ini, mula-mula didatangkan telur entog dari Taiwan sebagai
pejantannya yang kemudian dikawinkan dengan itik alabio. Lama penetasan
berkisar antara 31 – 32 Hari, yaitu lebih lama 3 hari dari penetasan telur itik dan
lebih singkat 3 hari dari penetasan entog yang berkisar 35 Hari.
Pada saat ini tiktok masih dirintis sebagai sumber pedaging, namun warna daging
msih belum putih bersih sehingga kurang disukai oleh masyarakat. Kelebihan
daging tiktok adalah rendah lemak (Hasil penelitian kadar lemak daging paha
tiktok 1,5 % dan paha ayam ras potong sebesar 6,8 %), rasa cukup enak, tidak
amis atau anyir dan cenderung empuk. Beberapa perbandingan kandungan lemak
unggas adalah sebagai berikut : Ayam Potong (Broiler) bagian dada 1,3 % dan
paha 6,8 %, Ayam Kampung bagian dada 0,8 % dan paha 4,4 %, Itik bagian dada
0,7 % dan paha 4,4 %, Entog bagian dada 1,4 % dan paha 2,26 %, Tiktok bagian
dada 1,0 % dan paha 1,5 %.
Secara umum manejemen pemeliharaan dan pemberantasan penyakit hampir
sama dengan manajemen pada itik atau ayam.
Umpan Balik
Dalam usaha ternak potong harus dipilih bibit yang dapat dipertanggung jawabkan
mutunya. Perkembangan atau pertumbuhan ternak potong sangat ditentukan oleh
proses perkembangbiakan atau aktivitas reproduksi. Untuk membahas lebih lanjut
tentang ternak potong, maka perlu diketahui tentang aspek-aspek breeding, yaitu :
Pubertas
Pubertas atau baliq adalah suatu keadaan dimana binatang/hewan jantan atau
betina proses reproduksi mulai berfungsi.
Dewasa Kelamin.
Dewasa kelamin adalah suatu keadaan dimana binatang/hewan jantan atau betina
proses reproduksinya berfungsi secara maksimal ditandai dengan angka konsepsi
yang tinggi apabila dilakukan perkawinan atau dimana jumlah spermatozoa atau
ovum yang normal jauh lebih banyak.Umumnya pada ternak dewasa kelamin
didahului oleh pubertas, sedangkan dewasa tubuh didahului dengan dewasa
kelamin. Faktor-faktor yang mempengaruhi dewasa kelamin adalah :
– Makanan
– Iklim
– Keturunan (Genetic)
– Manajemen
Birahi (Estrus)
Seekor ternak betina akan mau menerima ternak jantan hanya pada waktu
tertentu saja atau pada saat birahi saja. Oleh karenanya mengetahui tanda-tanda
birahi masing-masing ternak sangat diperlukan. Tanda-tanda birahi secara umum
adalah :
Siklus Birahi
Ternak Siklus Birahi Lama Birahi Waktu Ovulasi
Kemampuan Pemacek
Faktor yang mempengaruhi kemampuan pemacek pejantan adalah :
Sifat Keturunan
Kebiasaan
Ketakutan
Banyak dipakai
Bekerja berat
Makanan
Terlalu besar
Anggota tubuh bagian belakang terganggu
Penis sakit
Gangguan pusat syaraf
Lama Kebuntingan.
1. Premigenius (Sapi tipe berat dan besar), misal : Holstein, Dautch Belted,
Shorthorn, Galloway, Red Polled, Aberdeen Angus, Ayrshire dll.
2. Lengifrons (Bentuk lebih kecil), misal : Jersey, Brown Swiss, Guernsey.
3. Frontasus (Bentuk sedang), misal : Simental
4. Branchycephalus (dengan tanduk pendek), misal : Hereford, Sussex,
Britanny, Devon dll.
Sapi Madura
Sapi hasil persilangan antara Bos Sondaicus dengan Bos Indicus. Pada Tahun
1910 Pemerintah RI memurnikan sapi Madura sehingga lebih seragam. Saat ini
sapi Madura sebagai ternak Potong, Kerja dan Funcy. Karkas mencapai 47,9 %.
Adapun tanda-tanda sapi Madura sbb.
Sapi Ongole
Asal dari Madras India dan masuk ke Indonesia pada abad ke – 20. Di Jawa
disebut dengan Sapi Benggala. Merupakan tipe kerja yang sangat baik, tahan
panas dan biasanya untuk ternak potong . Adapun tanda-tandanya :
Sapi Brama
Asal dari India dan masuk ke Indonesia pada Tahun 1974. Termasuk tipe potong
yang baik. Adapun tanda-tandanya :
1. Warna umum abu-abu (ada yang coklat, merah, putih atau belang)
2. Gelambir lebar dan longgar serta kaki panjang
3. Gumba besar dan telinga menggantung
Sapi Aberden Angus
Bangsa sapi yang berasal dari Skotlandia Utara yang kemudian menjadi salah
satu bangsa sapi yang terkenal sebagai sapi daging. Ukuran Badannya lebih kecil
dibandingkan dengan bangsa shorthorn, bersifat masak dini. Produksi susunya
cukup baik. Warna paling umum adalah hitam, sedangkan yang berwarna merah
disebut “Red Angus”.
Bangsa ini dikembangkan di Australia diberi nama Angus.Keturunan Bos Taurus
dan masuk ke Indonesia pada tahun 1973.. Adapun tanda-tandanya adalah :
Sapi Shorthorn
Berasal dari Inggris, merupakan tipe pedaging yang terbesar di Inggris. Adapun
cirri-cirinya :
Sapi Hereford
Berasal dari Hereford Inggris dan merupakan tipe potong dengan cirri-ciri sbb.
1. Warna merah dengan muka, dada sisi badan, perut bawah, bahu dan ekor
putih.
2. Tubuh rendah, lebar dan tegap
3. BB Jantan 1800 pound (± 850 Kg) dan betina 1450 pound (± 650 Kg).
Sapi Brangus
Merupakan hasil silang antara Brahman Betina dengan Aberdeen Angus Jantan
(3/8 Brahman dan 5/8 Aberdeen Angus) dan merupakan tipe potong. Adapun cirri-
cirinya adalah :
Sapi Charolais
Berasal dari Perancis dan merupakan sapi Perancis yang mempunyai arti penting
sebagai penghasil daging yang baik. Merupakan sapi potong terbesar di dunia.
Adapun tanda-tandanya adalah :
Sapi Simmental
Berasal dari Switzerland dan merupakan tipe potong, kerja dan perah. Warna
bulu umumnya crem, agak coklat dan sedikit merah. Ukuran tanduk kecil. BB
Jantan 1150 Kg dan Betina 800 Kg.
Sapi Limousin
Berasal dari Perancis dan merupakan tipe potong. Warna bulu coklat. Tanduk
pada jantan tumbuh keluar dan agak melengkung.
1. Polled / Horness = hewan yang secara alamiah tidak memiliki tanduk dan
sifat ini dapat diturunkan kepada anak-anaknya.
2. CWT = 100 lbs = 45 Kg
3. Dung = feaces
4. Weaner = ternak muda yang disapih
5. Ayrshire = salah satu bangsa sapi perah yang berasal dari skotklandia
berwarna merah dan putih atau coklat dan putih. Sapi termasuk memiliki
kemampuan merumput yang baik BB Jantan dewasa 650 – 900 Kg dan betina
dewasa 500 – 550 Kg dengan Berat Lahir 34 Kg. Produksi susu 6000 Kg /
tahun Kadar lemak 4 %.
6. Beefalo = Suatu hasil silang (hybrid) yang mengandung darah bison (3/8
bagian) dari Charolais (3/8 bagian) dan darah herford (1/4 bagian). Hasil silang
ini belum popular namun mempunyai harapan yang baik untuk dikembangkan
sebagai ternak daging. Sebelumnya ada hybrid Cattalo yang persilangan
serupa tapi dilakukan di Canada.
7. Beef master = suatu bangsa sapi daging yang mengandung darah Zebu,
shorthorn, Hereford. Ini merupakan hasil karya C. Lasater yang dimulai tahun
1908 di Texas AS. Warna paling umum adalah merah tua. Strain sapi tropis
yang dipergunakan dalam pembentukan sapi Beef Master adalah Gir, Nelore
dan Guzerat (India). Karena memiliki darah tropis, maka sapi ini memiliki daya
tahan yang amat baik terhadap suhu udara yang tinggi.
8. Braford = Jenis sapi yang dibentuk di Queensland Australia dengan
menghimpun darah Brahman dan Hereford. Sapi ini kuat dengan ukuran
badan yang besar, pertumbuhannya cepat, masak dini dan tahan terhadap
caplak. Ada species yang bertanduk dan ada pula yang polled. Diperkirakan
sapi ini akan mempunyai arti penting di masa mendatang, khususnya untuk
daerah-daerah yang beriklim tropis.
9. Brahman / Brahma = Salah satu jenis sapi yang dikembangkan dari Bos
indicus (zebu), suatu species yang berasal dari India. Sapi ini ditandai dengan
adanya kelasa atau punuk (hump) serta gelambir (dewlap). Warna yang paling
umum adalah abu-abu (grey) memiliki toleransi yang tinggi terhadap panas
dan sangat resistant terhadap caplak. Kemampuan merumputnya juga cukup
bagus walau keadaan rumputnya tidak baik dan tahan berjalan jauh. Sapi
Brahman memegang peran penting dalam pembentukan sapi santa gertrudis
yang sangat terkenal serta banyak digunakan dalam persilangan-persilangan
dengan sapi sub tropis.
10. Brahmaental = Bangsa sapi hasil persilangan antara bangsa simental (5/8
bagian) dan Brahman (3/8 bagian) yang dikembangkan di AS sebagai daging.
11. Brangus = Bangsa sapi yang dihasilkan dari kawin silang antara bangsa
Brahman dengan Angus sebagai hasil karya De Landelles (1951) di
Rockhampton, Australia. Ditujukan untuk dikembangkan di daerah tropic
karena tahan terhadap kekeringan dan kualitas makanan yang kurang baik,
disamping itu juga tahan terhadap caplak. Sapi ini tidak bertanduk, warnanya
merah atau hitam.
12. Calf = Anak sapi umur 6 – 9 bulan, yang jantan disebut Bull calf dan yang
betina = heifer calf.
13. Calf crop = Anak-anak sapi yang dilahirkan oleh sekelompok sapi (herd)
dalam suatu musim ttt.
14. Cattalo = hasil silang antara bison jantan dengan sapi betina. Yang jantan
biasanya mati pada saat lahir sedangkan yang betina walaupun hidup
seringkali infertile.
15. Stag = sapi jantan yang dikastrasi pada umur tua.
16. Steer / stot = sapi jantan yang dikastrasi pada umur 6 – 24 bulan.
17. Bullock = Sapi jantan yang dikastrasi pada umur 2 tahun atau lebih.
18. Meiden heifer = sapi betina dewasa namun belum pernah beranak.
19. Bull = Sapi jantan yang tidak dikastrasi.
20. Cow = Sapi betina yang telah beranak lebih dari satu kali.
Umpan Balik
1. Jelaskan mengapa Sapi Zebu/ Sapi Asia / Bos Indicus biasanya memiliki
ponok atau gumba yang besar dan bergelambir lebar dan kuat.
2. Jelaskan bagaimana kondisi kulit dan warna kulit yang umum pada sapi-
sapi Asia.
3. Jelaskan mengapa sapi-sapi eropa pada umumya memiliki bentuk badan
seperti kotak.
4. Mengapa kalau kita mengimport sapi misalnya dari Australia dan kita
pelihara maka pertumbuhannya tidak bisa sebaik di Australia.
5. Setiap Bangsa sapi memiliki kelebihan dan kekurangan. Jelaskan kelebihan
dan kekurangan Bangsa sapi Asia (Bos Indicus) dan Bangsa sapi Eropa (Bos
Typicus).
6. Mengapa menurut Orang Jawa Khususnya, Sapi disebut dengan Rojo
Koyo.
7. Apa yang saudara ketahui dengan system penggemukkan sapi secara Dry
Lot fattening dan Pasture Fattening.
8. Apabila sapi PO di IB dengan Semen sapi Limousin, maka kira-kira
bagaimana keturunannya.
9. Usaha apakah yang pernah dilakukan pemerintah untuk memperbaiki
kualitas dan produksi ternak sapi potong yang ada di Indonesia.
10. Apa yang saudara ketahui tentang pengertian Bahan Pakan, Pakan,
Ransum, Ransum Seimbang, Complete feed dan Anti Nutrisi.
Di Negara India merupakan gudang kerbau, dipelihara untuk tujuan daging dan
susu. Nama lainkerbau adalah Water buffaloes (karena sering mandi, Swamp
buffaloes (karena sering berkubang), River buffaloes (karena sering di sungai) dan
Kebo (Bahasa Jawa.
Pada buku ini yang dibicarakan adalah kuda saja karena dianggap sudah
dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Menurut Stegman Von Pritzwald
Equus caballus dibagi menjadi 5 macam berdasarkan tempat
perkembangbiakkannya, yaitu :
Kuda Sandel
Kuda sandel disebut juga Kuda Sumba karena sudah sejak lama dikenal di Pulau
Sumba. Kuda sumba merupakan kuda yang terbaik di Indonesia. Tipe daging dan
tarik ringan. Ciri-ciri :
Kuda Sumbawa
Kuda ini terdapat di Pulau Sumbawa, terdapat 2 ras yaitu : Kuda Sumbawa dan
Kuda Bima. Badan kuda bima lebih rendah daripada Kuda Sumbawa. Tinggi 1-
1,25 m, temperamen sabar dan tipe kerja.
Kuda Sawu
Kuda sawu terdapat di Pulau Sawu, merupakan tipe tarik.
Kuda Timor
Kuda Timor terdapat di Pulau Timor, warna bermacam-macam, tinggi 1,36 m, tipe
tarik
Kuda Flores
Di Flores terdapat 2 ras yaitu : Kuda Manggarai dan Kuda Ngada, Tipe Tarik,
warna umumnya merah.
Kuda Sulawesi
Terdiri dari Kuda Bone dan Kuda Mahar
Kuda Jawa
Kuda-kuda jawa umumnya kecil dan tipe tarik.
Kuda Aceh
Kuda-kuda Aceh banyak tersebar disekitar Danau Toba, kecil, tinggi 120 cm
(Kuda batak)
Appaloosa = Salah satu bangsa kuda yang terkenal di AS dan Inggris dan
mengandung darah kuda Arab.
Ascheim Zondek Test = Suatu uji kebuntingan pada Kuda betina
berdasarkan pada adanya PMS (Pregnant Mare Serum) dalam darah kuda itu. Uji
ini sangat baik hasilnya apabila diterapkan pada kuda yang umur kebuntingannya
50 – 80 hari.
Bay = warna bulu kemerahan pada kuda dengan beberapa bagiannya
hitam (kaki & ekor).
Burro = sejenis keledai kecil.
Charlier shoe = Sepatu khusus untuk kuda dilapangan rumput.
Cob = Kuda yang kakinya pendek.
Colt = Kuda jantan muda
Dark chestnut = Pola yang menggambarkan warna hitam kecoklatan atau
mahgony pada kuda.
Filly = kuda betina muda
Foal = anak kuda
Gait = Tiap gerakan kuda yang mengarah ke depan
Gelding = Kuda jantan yang dikastrasi
Hinny = Hasil persilangan antara kuda jantan dengan keledai betina.
Jack atau Jackas = keledai jantan.
Janet / Jenny = keledai betina
Jaguar = Panthera onca, karnivora besar yang terdapat di Amerika selatan.
Mule = hasil perkawinan antara keledai jantan dengan kuda betina atau
antara domba black face dengan border Leicester
Mare = kuda betina dewasa
Mustang = Kuda liar dibagian barat amerika serikat yang merupakan
keturunan kuda spanyol.
Stallion = kuda jantan dewasa.
Sorrel = warna kuda
Sheen = Warna bulu yang mengkilat atau bercahaya
Polomino = warna kuda kuning keemasan.
Pony = jenis kuda yang kecil ukurannya
Prick = kegiatan memotong ekor kuda.
Umpan Balik
Bangsa Kambing
Uraian bangsa-bangsa kambing sebagai ternak potong tidak lepas dengan uraian
kambing perah pada Pokok Bahasan Ternak Perah. Bangsa kambing yang ada di
Indonesia antara lain :
Kambing Benggala
Orang banyak menyebut kambing autralia, namun sebenarnya bukan dari
Australia tetepi dari Mesir. Terdapat banyak di pantai utara Pulau Jawa seperti
Cirebon dan Semarang. Tubuh agak besar dari kambing kacang, leher tegak
pendek sehingga tampak gagah, bulu panjang dan ada yang tidak bertanduk.
Kambing Kosta
Kambing Kosta berasal dari Iran, terdapat banyak disekitar Jakarta. Badan tegak,
hidung rata dan kadang melengkung, tanduk pendek, telinga agak panjang.
Warna kebanyakan putih.
Kambing Jawarandu
Nama lain dari kambing jawarandu adalah Kambing PE (Lihat di Bab ternak
Perah)
Kambing Anggora
Kambing ini berasal dari Turki, Jantan dan betina bertanduk, telinga rebah, bulu
lebat panjang.
Kambing Boer
BOER FULLBLOOD
FB ini adalah kambing boer yang dibawa daripada Afrika Selatan berbadan tegap.
Warna kambing boer tulen keseluruhan kemerah-merahan atau hampir hitam.
FERAL
Feral Kambing liar Australia. Petani di sana menangkapnya disekitar hutan dan
menjualnya keseluruh dunia, termasuk Indonesia dan Malaysia.
BOER F1
Boer FB jantan yang di kawinkan dengan kambing feral betina yang berwarna
putih. Menghasilkan boer F1. Berwarna putih keseluruhan dan bentuk badan
masih bercirikan feral
BOER F2
Boer FB dikawinkan denga boer F1 menghasilkan boer F2. Ciri-ciri utamanya ialah
kepala berwarna coklat tetapi agak kabur warnanya. Bentuk badannya juga masih
kurang ciri-ciri boer yang berkualitas
BOER F3
Boer F3 adalah kawinkan antara boer FB dengan boer F2. Ciri-ciri utamanya ialah
kepala berwarna coklat kemerah-merahan. Bentuk badan menyerupai kambing
boer FB. Kualitasnya sangat baik dan banyak dibawa masuk ke Malaysia dan
Indonesia.
BOER F4
Begitu juga boer F4. Ia juga merupakan kacukan antara boer FB dengan F3.
Kepalanya berwarna coklat lebih gelap berbanding boer F3. Keseluruhan
kepalanya coklat kemerah-merahan dan kehitam-hitaman. Bentuk badan
menyerupai kambing boer FB juga
BOER F5 -F7 (PURE BREED)
Boer F5-F7 juga di kenali sebagai Boer Purebreed Kacukan ini memperlihatkan
pengaruh gen boer yang kuat.
Secara keseluruhannya, kelihatan boer purebreed hampir sama dengan boer FB.
Cuma terdapat tompok-tompok putih atau tompok-tompok coklat di badannya.
Warna coklat kemerah-merahan bukan hanya terdapat di kepala tetapi turut
terdapat di badan. Boer generasi ini juga sangat berkualiti untuk dijadikan baka
(pejantan).
Boer Fullblood (FB) – adalah kambing boer keturunan asal dari Africa yang tidak
dicampur dengan mana-mana baka kambing lain. Kambing ini mempunyai ciri
Boer yang sebenar, iaitu cepat membesar dan membiak. Kat Malaysia harga
untuk jenis ini paling kurang RM2,000 seekor.
Boer F1 – adalah anak kambing yang lahir hasil dari perkahwinan antara Boer
Fullblood (FB) dengan kambing jenis lain.
Boer F2 – adalah anak kambing yang lahir hasil dari perkahwinan antara Boer
Fullblood (FB) dengan Boer F1
Boer F3 – adalah anak kambing yang lahir hasil dari perkahwinan antara Boer
Fullblood (FB) dengan Boer F2
Boer F4 – adalah anak kambing yang lahir hasil dari perkahwinan antara Boer
Fullblood (FB) dengan Boer F3
Purebreed – adalah gelaran bagi F4 (bagi betina) dan F4 keatas bagi jantan.
Alpine = Salah satu bangsa kambing perah yang terkenal berasal dari
Perancis dan Swiss, dengan warna putih dan hitam serta totol-totol. Termasuk
kambing perah yang berukuran besar, betina dewasa mencapai 55 Kg. Produksi
susu dapat mencapai 950 Kg dengan kadar lemak 3,5 % dalam masa laktasi 8 –
10 Bulan.
American la mancha = Bangsa kambing perah yang terkenal di Amerika
serikat.
Angora = Bangsa kambing yang berasal dari daerah Angora Asia Kecil.
Kambing ini terkenal sebagai penghasil Mohair yaitu bulu kambing yang
berkualitas bagus, disamping peranan kambing ini sebagai penghasil daging.
Bleat = Suara yang spesifik dari kambing atau domba.
Buck = Kambing jantan dewasa.
Buck Kid = Kambing jantan muda
Chevon = Daging anak kambing (kid).
Doe = Kambing betina dewasa.
Doe Kid = Kambing betina muda
Venison = daging rusa yang dapat dimakan.
Slatted floor = alas kandang yang berlubang (tidak rapat)
Slurry = feaces yang tercampur urine dalam perkandangan ternak.
Marbling = penyebaran partikel lemak di dalam daging.
Meatiness = derajat perdagingan atau ratio antara urat daging, lemak dan
tulang.
Mohair = bulu kambing jenis angora.
Chevrotain = Tragulus javanicus (kancil / pelanduk).
Carbonated water = Air minum yang mengandung CO2. Pada ayam
petelur, peristiwa “Panting” yang terjadi pada keadaan suhu lingkungan tinggi,
dimaksudkan untuk mengurangi beban panas dari dalam tubuh. Karena terengah-
engah itu, maka terlalu banyak CO2 yang dikeluarkan sehingga tubuh mengalami
defisiensi CO2 dan karena cenderung terjadi “ALKALOSIS” (Respiratory
Alkalosis). Salah satu akibatnya ialah tidak sempurnanya sistesa kulit telur
(CaCO3), hingga kulit telur menipis dan resiko pecah sangat meningkat.
Penggunaan air minum yang mengandung CO2 telah menunjukkan hasil yang
dapat diharapkan mengatasi problema tsb. Di samping itu pada ternak Kambing
dan babi, penggunaan carbonated drinking water juga membantu problema
respiratory alkalosis.
Flushing = Usaha memperbaiki makanan pada ternak yang habis
melahirkan anak agar supaya segera dapat kembali pada kondisi normal
Banyak orang yang kesulitan untuk menentukan domba atau kambing. Untuk itu
secara umum dapat dibedakan keduanya dengan melihat :
Domba Merino
Asal dari Asia Kecil. Karena mutu wool baik, maka cepat berkembang dikawasan
dunia seperti Australia, Eropa, Afrika dan Amerika.
Domba Rambouillet
Asal Perancis. Badan lebar dalam dan padat, gesit, kepala terangkat. Yang jantan
bertanduk besar, sedangkan yang betina tidak bertanduk. Domba ini merupakan
tipe daging dan wool yang sangat baik.
Umpan Balik
TERNAK PERAH
Pendahuluan
Class Mammalia atau kelompok hewan yang menyusui dikenal karena
terdapatnya kelenjar mammae atau kelenjar susu pada jantan atau betina.
Walaupun dalam perkembangannya pada ternak jantan mengalami rudimenter
(pengkerdilan), sedangkan pada ternak betina mengalami perkembangan.
Kelenjar mammae merupakan modifikasi dari kelenjar kulit, yang dilengkapi
dengan puting susu dan menghasilkan susu untuk makanan anak. Tidak semua
class mammalia dibudidayakan untuk penghasil air susu, karena memang tidak
semua menghasilkan air susu dalam jumlah yang banyak.
Khsususnya ternak perah, maka ternak ini dibudidayakan untuk penghasil air
susu, karena mereka mampu merubah makanan kasar dan hijauan makanan
ternak atau limbah pertanian yang bermutu rendah menjadi air susu yang bermutu
tinggi. Ternak perah secara efisien mampu merubah bahan pangan yang
berkualitas rendah menjadi bahan pangan yang berkualitas tinggi khususnya
sebagai sumber protein hewani.
Dalam diktat ini hanya akan dibahas untuk beberapa jenis ternak perah yangtelah
umum dibudidayakan, antara lain : Sapi Perah, Kerbau Perah dan Kambing
Perah.
Sapi Perah
Pada uraian Sapi sebagai ternak potong, dikemukakan bahwa pada sub Genus
Taurinae terdapat 2 species yaitu Bos Indicus dan Bos Taurus. Bos Typicus atau
Bos taurus merupakan sapi tidak bergumba, dimana terdapat 4 sub species yaitu :
Primegenius, Longifrons, Frontasus dan Branchycephalus.
Dari sub species Premigenius dan sub species Longifrons berkembang sapi-sapi
perah yang terkenal seperti : Holstein, Jersey, Guernsey, Ayrshire dan Brown
Swiss.
Jersey,
Berasal dari Inggris Selatan. Merupakan sapi perah terkecil yang tahan panas dan
cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Jersey berasal dari sapi liar dengan
nenek moyang Bos taurus – longifrons.
Tanda-tanda :
Guernsey,
Sapi ini lebih besar dari Jersey dengan karakteristik susu seperti Jersey. Terdapat
di Pulau Guernsey Inggris, berasal dari nenek moyang Bos Taurus – Longifrons.
Tanda-tanda :
Ayrshire
Berasal dari Ayr Barat daya Scotland. Nenek moyang Bos taurus – primegenius
dan Longifrons. Ayrshire merupakan breed yang berkembang lambat yakni sejak
tahun 1750 M, dimana breed lain sudah berkembang dengan pesat.
Tanda-tanda :
Warna belang merah dan putih atau belang coklat dan putih.
Tanduk agak panjang dan menjurus ke atas, hampir tegak lurus dengan
kepala.
Cepat dewasa seperti Guernsey
Produksi susu 3500 liter per laktasi
BB Jantan 725 Kg dan Betina 550 Kg.
Brown Swiss
Sapi ini berasal dari Awitzerland (Swiss). Nenek moyang bos taurus – Longifrons,
merupakan breed yang paling tua.
Tanda-tanda :
Dan masih banyak jenis sapi perah lain seperti Sahiwal, Yamaica, Red shindi,
Devon, Dexters, Milking shorthorn, Red Polled.
Peranakan FH (PFH)
Sapi ini merupakan hasil persilangan sapi-sapi lokal dengan sapi FH, sehingga
secara keseluruhan mirip dengan sapi FH akan tetapi produksi susu dan Bobot
badannya lebih rendah dari FH.
Sapi Grati
Sapi ini berasal dari Grati Pasuruan Jawa Timur. Sapi ini hasil persilangan antara
sapi Madura/jawa dengan sapi FH, Ayrshire dan Jersey. Namun pada sapi grati
yang menonjol adalah ciri-ciri sapi FH. Produksi susu 2000 liter per laktasi dan BB
jantan 550 Kg dan Betina 425 Kg.
Red denish
Sapi ini berasal dari Denmark dan didatangkan ke Indonesia untuk ditempatkan di
Pulau Madura. Warna bulu merah, produksi susu 4300 liter per laktasi dengan
kadar lemak 4,3 %. BB Jantan 850 Kg dan Betina 500 Kg.
Kerbau Perah
Negara India merupakan salah satu negara di dunia yang banyak melakukan
penjinakkan kerbau (buffaloes). Negara lain yang memiliki ternak kerbau dalam
jumlah besar adalah China, Thailand, Pakistan dan Philipina.
Uraian kerbau (Bubalus species) telah banyak dijelaskan pada Kerbau sebagai
ternak potong. Sedangkan yang diuraikan pada pokok bahasan ini hanya
menyangkut beberapa kerbau sebagai ternak perah.
Jaffarabadi.
Terdapat di hutan Gir-Kathiawar khususnya mengarah ke Jaffarabad India.
Individu kerbau sebagai penghasil air susu sampai 15 – 18 Kg per hari dengan
lemak susu (butter fat) tinggi.
Tanda-tanda :
Murrah
Kerbau Murrah berasal dari Punjab selatan, Haryana dan Union Terretory of Delhi
India. Breeding yang baik dilakukan di Rohtak, Hissar, Jind, Nebha dan Patiala
India. Kerbau ini tercatat sebagai penghasil susu dan daging. Secara Individuil
dapat menghasilkan air susu 22 – 27 Kg per hari.
Tanda-tanda :
1. Kepala : relatif kecil dan bersih, tanduk tumbuh yang mula-mula arah
caudo-lateral terus membelok ke dorso-medial seterusnya ke arah medio-
cranial dengan warna hitam.
2. Leher : pada jantan tebal dan panjang, pada betina tipis panjang.
3. Tubuh : padat dan pendek, punggung lebar, dada berkembang baik dan
lebar, ekor kecil dengan ujung warna putih, tinggi jantan 152 cm dan betina
132 cm, BB Jantan 566,9 Kg dan betina 430,9 Kg. BB anak baru lahir
mencapai 32 – 35 Kg.
4. Kaki : lurus pendek dan berkuku besar hitam
5. Warna : hitam atau kelabu dan putih pada ujung ekor.
6. Ambing : bentuk dan ukuran baik, vena jelas, puting susu panjang dan
produksi susu 22-27 Kg per hari dengan butter fat 7 %.
Selain ke-4 breeds di atas, masih banyak kerbau-kerbau lain yang baik
menghasilkan susu seperti kerbau Nagpuri (Ellichpuri) dengan kemampuan 5-8 Kg
susu per hari.
Di Indonesia juga terdapat kerbau yang biasa diperah yaitu di Sumatra, namun
tidak banyak informasi serta belum berkembang ke luar daerah juga produksi susu
masih rendah. Di Medan terdapat kerbau Murrah yang dipelihara oleh orang India
untuk dijadikan Dadih (susu kerbau yang diasamkan dengan cara dicampur gula
atau madu). Produksi susu kerbau Murrah ini berkisar 2-7 liter per ekor per hari
dengan masa laktasi 11 bulan (Nasution, 1988).
Dalam rangka meninggikan fat (lemak), maka susu kerbau dicampur dengan susu
sapi. Kadar butter fat susu kerbau sangat tinggi yaitu 9,6 % dan protein 5,26 %.
Krim susu kerbau dibuat Ghee (masakan penting bagi orang India).
Kambing Perah
Sebagai hewan penghasil susu, maka ternak kambing sangat berarti bagi anak
negeri yang hidup dipedalaman. Air susu kambing merupakan produk yang sangat
baik guna memenuhi kebutuhan air susu bagi mereka yang tidak suka atau yang
sulit memperoleh air susu sapi.
Ada perbedaan antara air susu sapi dengan air susu kambing, dimana pada air
susu kambing globula lemak berukuran kecil dan susu agak lunak sehingga lebih
mudah dicerna baik bagi bayi atau orang yang alergi terhadap susu sapi.
Banyak kambing yang berfungsi ganda yaitu disamping sebagai penghasil daging
juga penghasil air susu. Uraian dibawah ini hanya pada ternak kambing yang
menonjol dalam produksi air susu.
Saanen
Breed Saanen berkembang dilembah Saanen Switzerland. Warna bulu dominan
putih atau krem. Pada jantan BB mencapai 65-80 Kg atau rata-rata 50 – 60 Kg.
Terdapat atau tidaknya tanduk sangat tergantung pada strain atau speciesnya.
Pada umumnya mempunyai rambut pendek dan mempunyai janggut. Produksi
susu mencapai 2-5 Kg per hari dan lama laktasi 8-10 bulan dengan butter fat 3-4
%.
Toggenburg
Berasal dari Switzerland dan sangat populer sebagai penghasil susu di Amerika
Serikat. Warna rambut coklat muda (brown light) dihiasi warna putih di abdomen
dan kaki. Warna putih atau cerah juga terdapat dikanan-kiri muka sebagai
karakteristik dari kambing ini. Pada jantan BB 65-80 Kg dan betina 50-60 Kg.
Umumnya bertanduk dengan rata-rata produksi susu 5-10 Kg per hari dan lama
laktasi 10 bulan.
Alpine
Terdapat di kelompok-kelompok French dan Swiss Alpine yang hidup di daerah
pengunungan. Butter fat mencapai 3-4 %. Pada French Alpine berwarna hitam,
kehitaman, putih atau kombinasi dan biasanya bertanduk. BB rata-rata jantan 65-
80 Kg dan betina 50-60 Kg. Pada swiss Alpine berwarna merah dengan tanda
putih dan sedikit bertanduk.
Anglo Nubian
Berkembang di Inggris dan merupakan crossing antara Nubian jantan dari Egyt
(mesir) dengan Jamnapari betina dari Inggris. Warna bervariasi dari hitam sampai
putih, kehitaman, merah. Jantan dan betina bertanduk. BB Jantan 65-80 Kg dan
Betina 50-60 Kg. Butter fat 4-5 %.
Jamnapari (Etawa)
Breed ini terdapat di distric Etawah daerah pegunungan Uttar Pradesh India.
Kambing ini merupakan tipe dual purpose (dwi guna) dimana sebagai penghasil
daging dan susu. Jamnapari lebih dikenal dengan Etawah atau Etawa merupakan
kambing yang gagah, umumnya putih atau kuning kehitaman dengan coklat muda
pada leher dan muka. Telinga panjang menggantung menyerupai kambing
Nubian. Dengan demikian kambing Etawa kemungkinan latar belakang genetik
breed Nubian. Rata-rata BB jantan 60-90 Kg dan betina 50-60 Kg. Merupakan
kambing perah yang produksi susunya mencapai 5,4 Kg per hari dengan rata-rata
2-3 Kg per hari. Lama laktasi dapat mencapai 305 hari per tahun dengan produksi
susu mencapai 600 Kg per tahun.
Barbari
Berasal dari Barberra di British tanah Somali Afrika Timur. Di India terdapat di
Uttar Pradesh. Kambing ini mempunyai respon yang baik dengan Stall Feeding,
dapat diternak dengan mudah baik dikota atau di desa. BB Jantan 40-50 Kg dan
Betina 35-40 Kg. Warna putih sedikit hitam atau belang hitam. Kesuburan tinggi
(2-3 anak per kelahiran). Produksi susu dapat mencapai 4 Kg per hari dengan
rata-rata 1-2 Kg per hari dan Butter fat 5 %.
Gaddi
Breed ini diketahui di Kiwai, Paras, Shangraw dari lembah Kaghan, Hazana
Pakistan dan juga Azad Khasmir. Merupakan breed yang kecil, kepala massive,
telinga panjang, tanduk sedang, bulu panjang dan biasanya berwarna hitam, tetapi
ada juga yang putih atau abu-abu. Produk utamanya adalah bulu dan susu
(setahun produk bulu mencapai 0,7-1 Kg dan produksi susu 0,8 Kg per hari).
Rata-rata BB jantan 30 Kg dan betina 20 Kg.
Selanjutnya terdapat pula breed kambing dari India antara lain : Amritsari, Surti,
Khasmiri, Osmanbadi dan Malabari, sedangkan dari Pakistan antara lain :
Chapper, Damani, Kaili/ Pahari, Kaghani dan Kail.
Beberapa kambing breed dari India telah masuk ke Indonesia seperti Kambing
Jamnapari atau lebih dikenal dengan Kambing Etawa. Hasil silang antara
Kambing Etawa dengan Kambing Kacang menghasilkan Kambing PE yang juga
disebut dengan Kambing Jawarandu. Kambing ini banyak terdapat di Jawa Timur
seperti di Lumajang, Malang, Blitar dan Tulungagung. Tujuan utama persilangan
adalah untuk meningkatkan mutu daging kambing lokal dan untuk produksi susu.
BB jantan mencapai 40-45 Kg dan Betina 32 Kg. Warna bulu kebanyakan belang
hitam atau merah dan putih. Hidung melengkung cembung, telinga lebar panjang
sampai 25-40 cm. Produksi susu 1-1,5 liter per hari.
Surti
Hidup di Gujarat, kaira dan distrik Baroda India. Contoh-contoh yang terbaik
berasal dari Anand, Nadiad, Barsad dan Petlad India. Produksi susu sangat berarti
bagi Bombay, dimana rata-rata adalah 1550 – 1700 Kg per laktasi dan pada
kerbau yang baik dapat mencapai 2200 – 2500 Kg per laktasi.
Tanda-tanda :
1. Kepala : panjang, muka lebar, antara kedua tanduk konveks, muka dan
moncong berlekuk-lekuk, lubang hidung lebar, telinga menggantung dengan
warna bagian dalam merah muda, tanduk pipih bentuk sabit dengan lekuk
yang nyata, tumbuh arah belakang bawah dan ujung seperti berkait.
2. 2. Leher : pada betina panjang, tipis dan ringan, sedangkan jantan tebal
dan berat.
3. Tubuh : bentuk bulat panjang, panjang badan jantan 142 cm dan betina
137 cm, BB Jantan 500 Kg dan Betina 408 Kg, dada menonjol dan lebar, kulit
tebal, halus dan bulu jarang, ekor panjang kecil dan berambut putih.
4. Kaki : lurus kuat dengan kuku lebar.
5. Warna : bulu kelabu atau coklat dengan warna kulit hitam atau coklat.
6. 6. Ambing : baik, produksi susu 1550 – 1700 Kg per laktasi dan dapat
mencapai 2200 – 2500 Kg dengan butter fat 7,5 %.
Nili
Hidup di Montgomery district disebelah barat Pakistan dan di Ferozepore – Punjab
India. Rata-rata sekali laktasi 250 hari dengan produksi 1600 Kg.
Tanda-tanda :
Umpan Balik
ANEKA TERNAK
Pendahuluan
Ilmu peternakan Aneka ternak adalah hewan piara yang tidak termasuk dalam
satu class. Dengan demikian hewan piara ini belum dapat digolongkan dalam
kelompok ternak Unggas, ternak potong atau ternak perah. Sebenarnya sangat
banyak jenis yang termasuk dalam Aneka ternak seperti Puyuh, Lebah, Kelinci,
Bekicot, Walet, Rusa, Jangkrik, kodok, buaya, merpati dan lain-lain.
Pada bahasan ini hanya dikemukakan 3 jenis saja yaitu : Puyuh, Lebah dan
Kelinci, oleh karena jenis-jenis ini sudah banyak dibudidayakan oleh masyarakat.
Cloaca Pada dinding bagian atas ada tonjolan Tidak ada Tonjolan
kecil
Suara Umur 1,5 – 2 bulan berkokok Tidak berkokok
Pantat Bulat lebih besar Lebih kecil dari jantan
Bulu Dada / leher bawah merah-coklat Dada / leher bawah merah-
tanpa garis-garis coklat dengan garis atau bercak
hitam
BB ± 140 gr Kurang dari 140 gr
Kandang
Kandang puyuh dapat dibuat dalam bentuk sangkar dengan dasar dari kawat atau
litter (sekam). Dengan bentuk sangkar ini maka kandang dapat disusun 3-4
tingkat. Untuk ukuran kandang dengan panjang 1 m lebar 0,8 m dan tinggi 30-40
cm, maka dapat menampung 40-50 ekor burung puyuh.
Kandang sistem litter
Sistem litter mempunyai kelebihan antara lain :
Namun selain kebaikan, sistem litter juga memiliki kelemahan antara lain :
Makanan
Pada keadaan aslinya, makanan burung puyuh adalah biji-bijian, daun-daunan
dan serangga. Pada pemeliharaan secara intensif maka makanan harus tersedia
lengkap. Makanan puyuh diberikan secara ad libitum dan diperkirakan untuk
jantan 20 gr/ hari.
Fase starter (0-3 minggu) kandungan PK 24-28 %,
Fase Grower (3-7 minggu) kandungan PK 20 %
Fase Layer ( setelah umur 50 hari – 8 bulan) kandungan PK ± 24 %
Sebagai potong, (setelah 8 bulan), maka PK ± 20 %.
Pedoman Teknis Budidaya
Sebelum usaha beternak dimulai, seorang peternak wajib memahami 3 (tiga)
unsur produksi yaitu: manajemen (pengelolaan usaha peternakan), breeding
(pembibitan) dan feeding (makanan ternak/pakan)
Kandang untuk puyuh umur grower (3-6 minggu) dan layer (lebih dari 6
minggu)
Bentuk, ukuran maupun peralatannya sama dengan kandang untuk induk petelur.
Alas kandang biasanya berupa kawat ram
Peralatan
Perlengkapan kandang berupa tempat makan, tempat minum, tempat bertelur dan
tempat obat-obatan
b. Peyiapan Bibit
Yang perlu diperhatikan oleh peternak sebelum memulai usahanya, adalah
memahami 3 (tiga) unsur produksi usaha perternakan yaitu bibit/pembibitan,
pakan (ransum) dan pengelolaan usaha peternakan.
Pemilihan bibit burung puyuh disesuaikan dengan tujuan pemeliharaan, ada 3
(tiga) macam tujuan pemeliharaan burung puyuh, yaitu:
1. Untuk produksi telur konsumsi, dipilih bibit puyuh jenis ketam betina yang
sehat atau bebas dari kerier penyakit.
2. Untuk produksi daging puyuh, dipilih bibit puyuh jantan dan puyuh petelur
afkiran
3. Untuk pembibitan atau produksi telur tetas, dipilih bibit puyuh betina yang
baik produksi telurnya dan puyuh jantan yang sehat yang siap membuahi
puyuh betina agar dapat menjamin telur tetas yang baik
c. Pemeliharaan
Sanitasi dan Tindakan Preventif
Untuk menjaga timbulnya penyakit pada pemeliharaan puyuh kebersihan
lingkungan kandang dan vaksinasi terhadap puyuh perlu dilakukan sedini mungkin
Pengontrolan Penyakit
Pengontrolan penyakit dilakukan setiap saat dan apabila ada tanda-tanda yang
kurang sehat terhadap puyuh harus segera dilakukan pengobatan sesuai dengan
petunjuk dokter hewan atau dinas peternakan setempat atau petunjuk dari Poultry
Shoup
Pemberian Pakan
Ransum (pakan) yang dapat diberikan untuk puyuh terdiri dari beberapa bentuk,
yaitu: bentuk pallet, remah-remah dan tepung. Karena puyuh yang suka usil
memtuk temannya akan mempunyai kesibukan dengan mematuk-matuk
pakannya. Pemberian ransum puyuh anakan diberikan 2 (dua) kali sehari pagi dan
siang. Sedangkan puyuh remaja/dewasa diberikan ransum hanya satu kali sehari
yaitu di pagi hari. Untuk pemberian minum pada anak puyuh pada bibitan terus-
menerus
Quail Bronchitis
Penyebab: Quail bronchitis virus (adenovirus) yang bersifat sangat menular.
Gejala: puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, sulit bernafas, batuk dan
bersi, mata dan hidung kadang-kadang mengeluarkan lendir serta kadangkala
kepala dan leher agak terpuntir.
Pengendalian: pemberian pakan yang bergizi dengan sanitasi yang memadai
Aspergillosis
Penyebab: cendawan Aspergillus fumigatus.
Gejala: Puyuh mengalami gangguan pernafasan, mata terbentuk lapisan putih
menyerupai keju, mengantuk, nafsu makan berkurang.
Pengendalian: memperbaiki sanitasi kandang dan lingkungan sekitarnya
Cacingan
Penyebab: sanitasi yang buruk.
Gejala: puyuh tampak kurus, lesu dan lemah.
Pengendalian: menjaga kebersihan kandang dan pemberian pakan yang terjaga
kebersihannya
Sejak jaman prasejarah manusia telah mengenal lebah sebagai penghasil madu.
Namun perkembangan tersebut berjalan sangat lamban. Pemikiran untuk
memelihara yang semula di alam terbuka, dalam gua-gua, dalam lobang-lobang,
kayu-kayu besar dan tua mengilhami cara kehidupan lebah. Dengan demikian
bentuk kandang yang dibuat sekarang ini menirukan rumah-rumah lebah dalam
kehidupan tidak terpelihara.
Secara Zoology lebah tergolong Phylum Arthropoda, binatang bersegment dan
termasuk class Insecta (serangga) yang bersayap (Pterygota).
Tujuan pemeliharaan adalah untuk penghasil madu, malam (lilin) dan royal jelly.
Fungsi madu selain untuk kesehatan (obat-obatan) juga sebagai campuran
cosmetic.
Jenis-jenis Lebah
Di Indonesia telah dikenal beberapa jenis lebah penghasil madu, yaitu:
Apis indica
Apis indica telah lama dikenal di Indonesia. Namun pemeliharaan secara besar
belum banyak dilakukan. Lebah ini banyak menghasilkan madu dan kegairahan
untuk beternak di tempat tertentu seperti Jawa tengah karena kebutuhan akan lilin
untuk membatik.
Dalam kelompok hanya terdapat satu ratu. Tugasnya hanya untuk bertelur. Telur
dimulai dari beberapa dusin per hari sampai 1500 per hari. Seekor Ratu dapat
menghasilkan 15 – 20 Ribu dalam satu musim. Ciri-ciri Lebah Ratu :
Dalam satu sarang hanya ada beberapa ratus saja. Lebah jantan dilahirkan dari
telur ratu atau telur lebah karyawan/pekerja yang tidak dibuahi. Badanya lebih
besar dari lebah pekerja, lebih pendek dari ratu akan tetapi lebih lebar dari ratu.
Biasanya warnanya hitam atau kehitaman (gelap), Kepala seolah dipenuhi oleh
mata majemuk (mata faset). Sifat-sifat Lebah Jantan
Pada Budidaya lebah, sebaiknya dalam kelompok jangan terlalu banyak atau
harus dikurangi jumlahnya biar tidak menghabiskan makanan.
Dalam sarang lebah apis indica yang baik dapat mencapai jumlah 30.000 lebah
karyawan sedangkan pada lebah apis mellifica dapat mencapai 60.000 ekor.
Tugasnya adalah bekerja sampai mati. Tugas-tugas tersebut diantaranya adalah :
Di Indonesia dikenal adanya Kelinci Lokal yakni kelinci jawa (Lepus negricollis)
dan kelinci Sumatra yang sampai saat ini belum diternak. Diperkirakan ternak
kelinci telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Menurut V. Veever Carter (1990)
bahwa kelinci masuk ke jawa dan sumatra kira-kira tahun 1835 M dari India.
Secara sistematic zoology kelinci dapat disusun sebagai berikut :
Kingdom : Animal
Phylum : Chordata
Class : Mammalia
Order : Marsupialia
Family : Lepuridae
Genus : Lepus
Species : Lepus species
Pada dasarnya ternak kelinci terdiri dari 2 breeds yaitu Breeds Fur dan Fancy,
dimana setiap kelompok breeds masih terbagi atas varietas-varietas berdasarkan
warna rambut.
Di Indonesia kelinci mulai banyak digemari. Hal ini oleh karena adanya beberapa
pertimbangan yaitu :
1. Anggora
Asal usul kelinci ras Angora kurang jelas. Konon, berasal dari kelinci liar yang
berkembang secara mutasi dengan spesifik berbulu panjang. Angora pertama kali
di temukan dan di bawa oleh pelaut Inggris, kemudian di bawa ke Perancis tahun
1723. Tahun 1777 Angora menyebar ke Jerman . Tahun 1920 meluas ke negara-
negara Eropa Timur, Jepang, Kanada, dan Amerika Serikat.
Sampai kini Prancis menjadi pusat peternakan kelinci Angora terbesar yang
menhasilkan wool. Angora dewasa berbobot 2.7 kg, baik jantan maupun betina.
Pertumbuhan bulunya yang sangat cepat yakni 2.5 cm per bulan, membuat kita
hatus rajin mencukurnya 6-8 cm tiap tiga bulannya. Karena kalau di biarkan
tumbuh, bulunya akan cenderung kusut dan menggumpal.
2. Lyon
Sesungguhnya lyon adalah angora inggris yang tidak jadi kupingnya pendek,
wajahnya di penuhi bulu-bulu panjang, mirip seperti lion (singa) tapi yang ini sih
gak serem, malah cenderung lucu. Karena masih saudara dekat dengan angora,
maka tiap 3 bulan sekali kita harus rajin mencukur bulunya yang cepat tumbuh.
3. American Chinchilla
Kelinci ras ini dibedakan jadi tiga tipe, yaitu standar (bobot dewasa 2.5-3 kg),
besar (bobot dewasa 4.5-5 kg), giant (bobot dewasa 6-7 kg). Semua di
manfaatkan untuk ternak dwiguna yaitu produksi fur dan daging. Kelinci raksasa
alias Giant Chinchilla merupakan hasil persilangan antara Standard Chinchilla dan
Flemish Giant.
4. Dutch
Ras dutch (Belanda) sangat terkenal di seluruh dunia sebagai hewan hias piaraan.
bobot dewasa jantan dan betina antara 1.5-2,5 kg. Betina bersifat keibuan
fertilitasnya tinggi. Setiap kali melahirkan, kelinci menghasilkan anak 7-8 ekor.
Warna bulunya khas, melingkar seperti pelana berwarna putih dari punggung
terus ke leher sampai kaki depan bagian belakang dan kepala hitam,cokelat atau
abu-abu.Moncong dan dahi putih. Kaki depan seluruhnya putih.Kaki belakang
hitam atau warna lain dengan ujung kaki putih.Ada pula yang sekaligus memiliki 3
macam warna, sering di sebut Tricolored Dutch.
5. English Spot
Ras ini berwarna putih dengan tutul-tutul hitam. Sepanjang punggung ada garis
hitam, dari pangkal telinga memanjang sampai ke ujung ekor. Perut bertutul-tutul
hitam seperti puting susu. Telinga hitam, mata dilingkari bulu hitam, sehingga
tampak seperti memakai kaca mata. Hidung diliputi bulu hitam berbentuk kupu-
kupu.
6. Himalayan
Ras ini sekarang lagi banyak banget di cari, naik daun, harganya masih selangit
sekarang. Banyak yang meyakini asalnya dari Cina sebab di sana banyak di
jumpai kelinci ini. Mula-mula di bawa dari cina ke Eropa sebagai pengisi kebun
binatang dan dikenal dengan nama ‘Kelinci hidung hitam dari Cina’. Warna hitam
pada kaki mulai timbul pada umur 3-4 minggu, mula-mula pucat lalu menjadi
hitam. Himalayan yang disilangkan dengan New Zealand White, anak-anaknya
menyerupai Himalayan.
Kalau disilangkan dengan kelinci berwarna lain, keturunannya tak ada yang
menyerupai Himalayan.
7. California
Kelinci ini biasanya berwarna putih, hitam dan coklat. Berasal dari Amerika
dipelihara untuk produksi daging. BB dewasa mencapai 4,5 Kg.
8. Rex
9. Kelinci Jawa
10. Kelinci Sumatra
Merupakan kelinci asli Indonesia yang hidup di ketinggian 600 – 1500 m. Warna
bulu kelabu, coklat kekuningan dengan garis coklat tua pada sisinya, kaki depan
dan belakang.
Umpan balik