MANAJEMEN AGRIBISNIS
Disusun oleh :
Dewi Arga Cahyani H4119006
LAPORAN PRAKTIKUM
MANAJEMEN AGRIBISNIS
Disusun Oleh:
Dewi Arga Cahyani H4119006
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas kelimpahan berkah dan rahmat-Nya,sehingga bisa
menyelesaikan Laporan Praktikum Manajemen Agribisnis ini.Adapun tujuan disusunnya laporan
ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Agribisnis.
Laporan ini disusun tentunya bukan karena buah kerja saya semata,melainkan juga atas
bantuan dari berbagai pihak.Untuk itu saya mengucapkan terima kasih sebesar-sebarnya kepada
pihak yang membantu saya menyelesaikan laporan ini,diantaranya :
1. Shanti Emawati.Spt.,MP selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Agribisnis
2.Reviana Ayu Fatmawati selaku asisten praktikum yang telah membimbing saya dalam
menyelesaikan laporan praktikum dengan baik
3.Teman-teman yang telah membantu saya dalam mengerjakan laporan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................................................2
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................3
DAFTAR TABEL...........................................................................................................................5
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................6
BAB I...............................................................................................................................................7
PENDAHULUAN...........................................................................................................................7
Latar Belakang.............................................................................................................................7
Tujuan..........................................................................................................................................8
Manfaat........................................................................................................................................8
BAB II.............................................................................................................................................9
Tinjauan pustaka..............................................................................................................................9
Perusahaan Peternakan.................................................................................................................9
Rumah Potong Ayam.................................................................................................................10
BAB III..........................................................................................................................................12
MATERI DAN METODE.............................................................................................................12
Materi Praktikum.......................................................................................................................12
Waktu dan Tempat.....................................................................................................................12
Jenis Data...................................................................................................................................12
Metode Pelaksanaan...................................................................................................................12
BAB IV..........................................................................................................................................13
HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................................................13
Keadaan Umum Perusahaan......................................................................................................13
Kondisi produksi........................................................................................................................14
Proses produksi yang dijalankan................................................................................................14
Sumber daya yang dimiliki........................................................................................................15
Denah Kandang..........................................................................................................................15
Penanggulangan limbah.............................................................................................................15
Peran Perusahaan.......................................................................................................................15
SWOT........................................................................................................................................15
Rencana Pengembangan Perusahaan Kedepan..........................................................................16
V. KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................18
LAMPIRAN..................................................................................................................................20
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1……….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat, perlu ditunjang peningkatan
sumber daya manusia yang berkualitas. Pangan dan gizi merupakan salah satu unsur
yang penting dan strategis, implikasinya adalah penyediaan, distribusi dan konsumsi
pangan, dengan jumlah, keamanan dan mutu gizi yang memadai, harus benar – benar
terjamin.Pangan dan gizi merupakan unsur yang sangat penting dalam menghasilkan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, karena pangan selain mempunyai arti
biologis juga mempunyai arti ekonomis.Implikasinya adalah penyediaan, distribusi, dan
konsumsi pangan dengan jumlah, keamanan, dan mutu gizi yang memadai harus benar-
benar terjamin, sehingga dapat memenuhi kebutuhan seluruh lapisan masyarakat sesuai
dengan pola makan dan terpenuhinya kondisi hidup yang sehat.
Perusahaan Peternakan merupakan suatu usaha yang dijalankan secara teratur dan
terus menerus pada suatu tempat dan dalam jangka waktu tertentu untuk tujuan komersial
yang meliputi kegiatan menghasilkan ternak (ternak bibit/ternak potong), telur, susu serta
usaha penggemukan suatu jenis ternak termasuk mengumpulkan, mengedarkan dan
memasarkannya yang untuk tiap jenis ternak jumlahnya melebihi jumlah yang ditetapkan
untuk tiap jenis ternak pada peternakan rakyat. Sektor peternakan mulai dikembangkan
sebagaimana prinsip agribisnis yang mengelola suatu unit usaha dari hulu ke hilir.
Perkembangan perusahaan peternakan dari industri hilir seperti perusahaan pembibitan
(Breeding Farm), perusahaan pakan ternak (Feed Mill), perusahaan obat hewan dan
peralatan peternakan
Rumah pemotongan ayam (RPA) merupakan salah satu komponen hilir usaha
perunggasan. Usaha rumah pemotongan ayam ini mempunyai pengertian yaitu suatu
proses kegiatan untuk merubah ayam hidup menjadi bentuk karkas yang siap dipasarkan
atau dimasak (ready to cook). Dalam kegiatan bisnis termasuk usaha jasa rumah
pemotongan ayam tidak dapat dilepaskan dari aspek pemasaran. Salah satu aspek
pemasaran yang paling penting dalam usaha jasa rumah pemotongan ayam adalah
kualitas pelayanan yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sebaik
mungkin kepada pelanggan baik dalam bukti fisik, kehandalan produk/jasa, ketanggapan
karyawan, jaminan serta empati karyawan. Perusahaan yang memiliki pelayanan yang
bagus kepada konsumennya akan memberikan kontribusi sangat besar terhadap
perkembangan perusahaan itu sendiri baik dari segi profitabilitas maupun image
perusahaan di mata konsumen. Sebagai salah satu usaha yang bergerak di bidang jasa
maka rumah pemotongan ayam diharapkan mampu memanfaatkan perubahan perilaku
masyarakat. Pihak rumah pemotongan ayam dituntut untuk mampu memberikan
pelayanan yang cepat dan baik, hal itu merupakan tuntutan utama konsumen dimanapun
berada. Terdapat lima dimensi kualitas yaitu meliputi dimensi 2 kehandalan, bukti fisik,
daya tanggap, perhatian, dan jaminan. Dimensidimensi tersebut sangat berpengaruh
terhadap kepuasan pelanggan atas kualitas pelayanan yang diberikan pihak rumah
pemotongan ayam.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memenuhi tugas praktikum manajemen
agribisnis dan mengetahui manajemet agribisnis dari PT Widodo Makmur Unggas secara
langsung.
C. Manfaat
Manfaat dari laporan ini adalah :
1.Memberikan tambahan pengetahuan dan memperluas wawasan tentang usaha
peternakan.
2. Memberikan gambaran tentang operasi organisasi usaha peternakan, untuk kemudian
dibandingkan dengan teori yang telah diperoleh.
BAB II
Tinjauan pustaka
A. Perusahaan Peternakan
Perusahaan Peternakan merupakan suatu usaha yang dijalankan secara teratur dan terus
menerus pada suatu tempat dan dalam jangka waktu tertentu untuk tujuan komersial yang
meliputi kegiatan menghasilkan ternak (ternak bibit/ternak potong), telur, susu serta usaha
penggemukan suatu jenis ternak termasuk mengumpulkan, mengedarkan dan memasarkannya
yang untuk tiap jenis ternak jumlahnya melebihi jumlah yang ditetapkan untuk tiap jenis ternak
pada peternakan rakyat. Sektor peternakan mulai dikembangkan sebagaimana prinsip agribisnis
yang mengelola suatu unit usaha dari hulu ke hilir. Perkembangan perusahaan peternakan dari
industri hilir seperti perusahaan pembibitan (Breeding Farm), perusahaan pakan ternak (Feed
Mill), perusahaan obat hewan dan peralatan peternakan.(Fitrah, 2013) .
Sistem agribisnis terutama subsistem agroindustri bertujuan untuk menambah nilai suatu
komoditas melalui perlakuan-perlakuan yang dapat menambah kegunaan komoditas tersebut,
baik kegunaan bentuk (form utility), kegunaan tempat (place utility), maupun kegunaan waktu
(time utility). Tujuan dari analisis nilai tambah adalah untuk menaksir balas jasa yang diterima
oleh tenaga kerja langsung dan pengelola. Analisis nilai tambah Hayami memperkirakan
perubahan bahan baku setelah mendapat perlakuan. Secara umum konsep nilai tambah yang
digunakan adalah nilai tambah bruto, dimana komponen biaya antara yang diperhitungkan
meliputi biaya bahan baku, biaya bahan penolong serta biaya transportasi. Besarnya nilai tambah
ini tidak seluruhnya menyatakan keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan, karena masih
mengandung imbalan terhadap pemilik faktor produksi lain dalam proses pengolahan yaitu
sumbangan input lain. (Maharani ,2013),
Pembangunan peternakan pada dasarnya dilakukan oleh dua pelaku usaha,yaitu peternak
rakyat dan perusahaan peternakan. Peternakan rakyat menjalankan usahanya masih secara
tradisonal dengan tujuan meningkatkan pendapatan keluarga, sedangkan perusahaan peternakan
menjalankan usahanya dengan menggunakan prinsip-prinsip ekonomi untuk memperoleh
keuntungan yang maksimum. Oleh karena itu pendekatan analisis ekonominya agak berbeda.
Perusahaan di bidang peternakan harus mempunyai struktur organisasi yang jelas, apalagi skala
usahanya cukup besar, membutuhkan beberapa posisi atau bagian yang masing-masing
bertanggung jawab terhadap tugas yang menjadi kewajibannya. (EBP,2012).
Rantai nilai dapat dianalisis dari sudut pandang pelaku yang terlibat di dalamnya.
Analisis rantai nilai dapat membantu merancang program untuk memberikan dukungan terhadap
suatu rantai nilai tertentu, untuk mencapai hasil pembangunan yang diharapkan). Manfaat hasil
pembangunan dengan menggunakan analisis rantai nilai mencakup, para pelaku diharapkan
dapat mengakses pasar modern dan pasar ekspor, penciptaan lapangan kerja untuk peternak
rakyat, manfaat bagi kelompok masyarakat miskin; 4) memprioritaskan penggunaan bahan baku
local, pemusatan manfaat pembangunan di daerah yang masih tertinggal.(ACIAR, 2012)
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
Strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat Memaksimalkan
kekuatan(Strengths) dan peluang (Opportunities),namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu
berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan
demikian perencana strategis (Strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis
perusahaan (kekuatan, kelemahan,peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini
disebut denganAnalisis Situasi. Saluran pemasaran adalah sekumpulan organisasi yang saling
tergantung satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk atau
pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi.(Thamrin dan Francis, 2012).
A. Materi Praktikum
a. Alat praktikum
Adapun alat yang digunakan dalam Praktikum Manajemen Agribisnis ini adalah :
1. Alat tulis
2. Kamera
3. Papan jalan
b. Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum manajemen agribisnis ini adalah
1. Bensin motor
2. Pulsa
C. Jenis Data
Jenis data yang digunaakan pada saat praktikum adalah data kuantitatif. Data ini
mencangkup data yang menggambarkan fakta dan fenomena yang terjadi yang terjadi di
PT Widodo Makmur Unggas
D. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksaan praktikum yaitu dilakukan secara langsung dengan menyiapkan
kertas kuisioner yang berisi pertanyaan.selanjutnya malakukan wawancara serta
menulis.terakhir menganalisis hasil wawancara yang telah dilaksanakan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Kondisi Produksi
Produksi PT Widodo Makmur Unggas bisa mencapai 15000 ekor perhari.
Peternakan rumah potong PT Widodo Makmur Unggas terletak di Dusun
II,Jambakan,Kecamatan Bayat,Kabupaten Klaten,Jawa Tengah.Luas Area lahan.
Lokasi Perusahaan secara geografis terletak pada.Lokasi Rumah potong ayamdi PT
Widodo Makmur Unggas sangat layak sebagai rumah potong ayam. PT Widodo
makmur unggas terletak ditengah-tengah persawahan dan agak jauh dengan
pemukiman warga.Lokasi peternakan dapat diakses melalui jalan.PT Widodo
Makmur Unggas terletak agak jauh dari jalan raya. Pemasaran produk daging ayam
dilakukan secara ritel artinya dengan memasok supermarket-super market yang ada di
Indonesia selain itu juga mengadakan import ke beberapa negara.
6. Denah Kandang
Keterangan :
1. High Risk : warna merah
2. Medium Risk : warna kuning
3. Low risk : warna hijau
7. Penanggulangan limbah
Penggolahan limbah air cucian ayam potong diolah menjadi air bersih dan
dialirkan lagi dan sudah memiliki instalasi pengolahan air limbah kotor menjadi
bersih. Sehingga menetralisis air yang dibuang.
8. Peran Perusahaan
Peran PT Widodo Makmur Unggas untuk masyarakat sekitar yaitu membuka
lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. PT Widodo Makmur Unggas ikut serta
dalam iuran terhadap lingkungan sekitar guna memperlancar proses perizinan
berdirinya rumah potong unggas serta PT Widodo Makmur Unggas mendukung
pencegahan Covid-19 di Kabupaten Klaten.
9. SWOT
a. Strength
PT Widodo Makmur Unggas memiliki keunggulan pada kualitas produk yang
dihasilkan. Dengan menerapkan system good manufacturing practice (GMP) yang
merupakan RPA terbesar dengan kapasitas pemotongan mencapai 12.000 ekor per
jam dan menggunakan peralatan pemotongan tercanggih, sehingga proses
pemotongan ayam berjalan dengan lancar,produktif,efesien dan terjamin
higienitasnya sehingga kualitas ayam potong yang sampai ke tangan konsumen tetap
terjaga dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam sertifikasi halah dan NKV.
b. Weakness
PT Widodo Makmur Unggas memiliki kelemahan pada ayam yang diterima
mengalami stress pada saat ayam di perjalanan menuju pabrik, dan akhirnya
merejeck ayam yang tidak sesuai dengan standar operasional yang telah ditentukan
oleh perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan penurunan proses produksi
pemotongan ayam dan juga berdampak pada bagian keuntungan yang didapat tidak
sesuai dengan target perusahaan
c. Opportunity
PT Widodo Makmur Unggas memiliki peluang di pemasaran. PT Widodo
Makmur Unggas berencana untuk melakukan ekspor seperti di negara-negara Afrika.
Kebutuhan daging yang terus meningkat membuat PT Widodo Makmur melalukan
ekspor ke beberapa negara. Daging merupakan sumber protein sehingga banyak
dicari dan banyak diminati oleh masyarakat.
d. Treat
PT Widodo Makmur memiliki hambatan seperti dalam persaingan pemasaran. PT
Widodo Makmur Unggas harus bersaing dengan perusahaan perusahaan besar
untuk memasarkan produknya,bukan hanya itu saja bahkan PT Widodo Makmur
Unggas juga harus meningkatkan standar operasional yang cukup tinggi untuk
bersaing dengan perusahaan perusahaan besar yang ada di Indonesia.