Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM

MANAJEMEN AGRIBISNIS

PROFIL DAN MANAJEMEN AGRIBINIS PADA RUMAH POTONG PERUSAHAAN


WIDODO MAKMUR UNGGAS DI DESA JAMBAKAN
KECAMATAN BAYAT
KABUPATEN KLATEN

Disusun oleh :
Dewi Arga Cahyani H4119006

PROGRAM STUDI D3 BUDIDAYA TERNAK


SEKOLAH VOKASI
SURAKARTA
2020
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM
MANAJEMEN AGRIBISNIS

PROFIL DAN MANAJEMEN AGRIBISNIS PADA PERUSAHAAN


WIDODO MAKMUR UNGGAS DI DESA JAMBAKAN
KECAMATAN BAYAT
KABUPATEN KLATEN

Disusun Oleh:
Dewi Arga Cahyani H4119006

Telah diterima dan disetujui


Pada tanggal ……………………………

Dosen Pembimbing Asisten Mahasiswa

Shanti Emawati.Spt.,MP Revina Ayu Fatmawati


NIP.198009032005012001 NIM. H0517079
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas kelimpahan berkah dan rahmat-Nya,sehingga bisa
menyelesaikan Laporan Praktikum Manajemen Agribisnis ini.Adapun tujuan disusunnya laporan
ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Agribisnis.
Laporan ini disusun tentunya bukan karena buah kerja saya semata,melainkan juga atas
bantuan dari berbagai pihak.Untuk itu saya mengucapkan terima kasih sebesar-sebarnya kepada
pihak yang membantu saya menyelesaikan laporan ini,diantaranya :
1. Shanti Emawati.Spt.,MP selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Agribisnis
2.Reviana Ayu Fatmawati selaku asisten praktikum yang telah membimbing saya dalam
menyelesaikan laporan praktikum dengan baik
3.Teman-teman yang telah membantu saya dalam mengerjakan laporan ini.

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................................................2
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................3
DAFTAR TABEL...........................................................................................................................5
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................6
BAB I...............................................................................................................................................7
PENDAHULUAN...........................................................................................................................7
Latar Belakang.............................................................................................................................7
Tujuan..........................................................................................................................................8
Manfaat........................................................................................................................................8
BAB II.............................................................................................................................................9
Tinjauan pustaka..............................................................................................................................9
Perusahaan Peternakan.................................................................................................................9
Rumah Potong Ayam.................................................................................................................10
BAB III..........................................................................................................................................12
MATERI DAN METODE.............................................................................................................12
Materi Praktikum.......................................................................................................................12
Waktu dan Tempat.....................................................................................................................12
Jenis Data...................................................................................................................................12
Metode Pelaksanaan...................................................................................................................12
BAB IV..........................................................................................................................................13
HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................................................13
Keadaan Umum Perusahaan......................................................................................................13
Kondisi produksi........................................................................................................................14
Proses produksi yang dijalankan................................................................................................14
Sumber daya yang dimiliki........................................................................................................15
Denah Kandang..........................................................................................................................15
Penanggulangan limbah.............................................................................................................15
Peran Perusahaan.......................................................................................................................15
SWOT........................................................................................................................................15
Rencana Pengembangan Perusahaan Kedepan..........................................................................16
V. KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................18
LAMPIRAN..................................................................................................................................20
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1……….
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat, perlu ditunjang peningkatan
sumber daya manusia yang berkualitas.  Pangan dan gizi merupakan salah satu unsur
yang penting dan strategis, implikasinya adalah penyediaan, distribusi dan konsumsi
pangan, dengan jumlah, keamanan dan mutu gizi yang memadai, harus benar – benar
terjamin.Pangan dan gizi merupakan unsur yang sangat penting dalam menghasilkan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, karena pangan selain mempunyai arti
biologis juga mempunyai arti ekonomis.Implikasinya adalah penyediaan, distribusi, dan
konsumsi pangan dengan jumlah, keamanan, dan mutu gizi yang memadai harus benar-
benar terjamin, sehingga dapat memenuhi kebutuhan seluruh lapisan masyarakat sesuai
dengan pola makan dan terpenuhinya kondisi hidup yang sehat.
Perusahaan Peternakan merupakan suatu usaha yang dijalankan secara teratur dan
terus menerus pada suatu tempat dan dalam jangka waktu tertentu untuk tujuan komersial
yang meliputi kegiatan menghasilkan ternak (ternak bibit/ternak potong), telur, susu serta
usaha penggemukan suatu jenis ternak termasuk mengumpulkan, mengedarkan dan
memasarkannya yang untuk tiap jenis ternak jumlahnya melebihi jumlah yang ditetapkan
untuk tiap jenis ternak pada peternakan rakyat. Sektor peternakan mulai dikembangkan
sebagaimana prinsip agribisnis yang mengelola suatu unit usaha dari hulu ke hilir.
Perkembangan perusahaan peternakan dari industri hilir seperti perusahaan pembibitan
(Breeding Farm), perusahaan pakan ternak (Feed Mill), perusahaan obat hewan dan
peralatan peternakan
Rumah pemotongan ayam (RPA) merupakan salah satu komponen hilir usaha
perunggasan. Usaha rumah pemotongan ayam ini mempunyai pengertian yaitu suatu
proses kegiatan untuk merubah ayam hidup menjadi bentuk karkas yang siap dipasarkan
atau dimasak (ready to cook). Dalam kegiatan bisnis termasuk usaha jasa rumah
pemotongan ayam tidak dapat dilepaskan dari aspek pemasaran. Salah satu aspek
pemasaran yang paling penting dalam usaha jasa rumah pemotongan ayam adalah
kualitas pelayanan yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sebaik
mungkin kepada pelanggan baik dalam bukti fisik, kehandalan produk/jasa, ketanggapan
karyawan, jaminan serta empati karyawan. Perusahaan yang memiliki pelayanan yang
bagus kepada konsumennya akan memberikan kontribusi sangat besar terhadap
perkembangan perusahaan itu sendiri baik dari segi profitabilitas maupun image
perusahaan di mata konsumen. Sebagai salah satu usaha yang bergerak di bidang jasa
maka rumah pemotongan ayam diharapkan mampu memanfaatkan perubahan perilaku
masyarakat. Pihak rumah pemotongan ayam dituntut untuk mampu memberikan
pelayanan yang cepat dan baik, hal itu merupakan tuntutan utama konsumen dimanapun
berada. Terdapat lima dimensi kualitas yaitu meliputi dimensi 2 kehandalan, bukti fisik,
daya tanggap, perhatian, dan jaminan. Dimensidimensi tersebut sangat berpengaruh
terhadap kepuasan pelanggan atas kualitas pelayanan yang diberikan pihak rumah
pemotongan ayam.

B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memenuhi tugas praktikum manajemen
agribisnis dan mengetahui manajemet agribisnis dari PT Widodo Makmur Unggas secara
langsung.

C. Manfaat
Manfaat dari laporan ini adalah :
1.Memberikan tambahan pengetahuan dan memperluas wawasan tentang usaha
peternakan.
2. Memberikan gambaran tentang operasi organisasi usaha peternakan, untuk kemudian
dibandingkan dengan teori yang telah diperoleh.
BAB II
Tinjauan pustaka

A. Perusahaan Peternakan
Perusahaan Peternakan merupakan suatu usaha yang dijalankan secara teratur dan terus
menerus pada suatu tempat dan dalam jangka waktu tertentu untuk tujuan komersial yang
meliputi kegiatan menghasilkan ternak (ternak bibit/ternak potong), telur, susu serta usaha
penggemukan suatu jenis ternak termasuk mengumpulkan, mengedarkan dan memasarkannya
yang untuk tiap jenis ternak jumlahnya melebihi jumlah yang ditetapkan untuk tiap jenis ternak
pada peternakan rakyat. Sektor peternakan mulai dikembangkan sebagaimana prinsip agribisnis
yang mengelola suatu unit usaha dari hulu ke hilir. Perkembangan perusahaan peternakan dari
industri hilir seperti perusahaan pembibitan (Breeding Farm), perusahaan pakan ternak (Feed
Mill), perusahaan obat hewan dan peralatan peternakan.(Fitrah, 2013) .
Sistem agribisnis terutama subsistem agroindustri bertujuan untuk menambah nilai suatu
komoditas melalui perlakuan-perlakuan yang dapat menambah kegunaan komoditas tersebut,
baik kegunaan bentuk (form utility), kegunaan tempat (place utility), maupun kegunaan waktu
(time utility). Tujuan dari analisis nilai tambah adalah untuk menaksir balas jasa yang diterima
oleh tenaga kerja langsung dan pengelola. Analisis nilai tambah Hayami memperkirakan
perubahan bahan baku setelah mendapat perlakuan. Secara umum konsep nilai tambah yang
digunakan adalah nilai tambah bruto, dimana komponen biaya antara yang diperhitungkan
meliputi biaya bahan baku, biaya bahan penolong serta biaya transportasi. Besarnya nilai tambah
ini tidak seluruhnya menyatakan keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan, karena masih
mengandung imbalan terhadap pemilik faktor produksi lain dalam proses pengolahan yaitu
sumbangan input lain. (Maharani ,2013),
Pembangunan peternakan pada dasarnya dilakukan oleh dua pelaku usaha,yaitu peternak
rakyat dan perusahaan peternakan. Peternakan rakyat menjalankan usahanya masih secara
tradisonal dengan tujuan meningkatkan pendapatan keluarga, sedangkan perusahaan peternakan
menjalankan usahanya dengan menggunakan prinsip-prinsip ekonomi untuk memperoleh
keuntungan yang maksimum. Oleh karena itu pendekatan analisis ekonominya agak berbeda.
Perusahaan di bidang peternakan harus mempunyai struktur organisasi yang jelas, apalagi skala
usahanya cukup besar, membutuhkan beberapa posisi atau bagian yang masing-masing
bertanggung jawab terhadap tugas yang menjadi kewajibannya. (EBP,2012).
Rantai nilai dapat dianalisis dari sudut pandang pelaku yang terlibat di dalamnya.
Analisis rantai nilai dapat membantu merancang program untuk memberikan dukungan terhadap
suatu rantai nilai tertentu, untuk mencapai hasil pembangunan yang diharapkan). Manfaat hasil
pembangunan dengan menggunakan analisis rantai nilai mencakup, para pelaku diharapkan
dapat mengakses pasar modern dan pasar ekspor, penciptaan lapangan kerja untuk peternak
rakyat, manfaat bagi kelompok masyarakat miskin; 4) memprioritaskan penggunaan bahan baku
local, pemusatan manfaat pembangunan di daerah yang masih tertinggal.(ACIAR, 2012)
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
Strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat Memaksimalkan
kekuatan(Strengths) dan peluang (Opportunities),namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu
berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan
demikian perencana strategis (Strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis
perusahaan (kekuatan, kelemahan,peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini
disebut denganAnalisis Situasi. Saluran pemasaran adalah sekumpulan organisasi yang saling
tergantung satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk atau
pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi.(Thamrin dan Francis, 2012).

B. Rumah Potong Ayam


Usaha Rumah Pemotongan ayam (RPA) di Indonesia telah menjadi sebuah kegiatan
industri kecil yang perkembangannya memberikan kontribusi nyata dalam sektor ekonomi dari
sektor hulu sampai ke sektor hilir. Hal ini dikarenakan produk unggas yang termasuk ayam,
yakni daging ayam dan telur harganya relatif murah dan mudah di dapatkan sehingga dapat di
jangkau oleh masyarakat luas. Dengan meningkatnya jumlah konsumsi daging ayam akan
berdampak pada meningkatnya air limbah yang dihasilkan industri
Rumah Pemotongan..rumah potong unggas merupakan kompleks bangunan dengan desain
konstruksi khusus yang memenuhi persyaratan teknis dan higienis tertentu serta digunakan
sebagai tempat pemotongan unggas bagi konsumsi masyarakat. Dari penjabaran diatas
tentang rumah potong unggas maka yang dapat kami simpulkan
bahwa rumah potong unggas belum memenuhi standar yang telah di tetapkan oleh BSN dengan
keluarnya SNI 467-27542-2009 dan HCCP .Alat perkakas potong harus dalam kondisi keadaan
bersih serta bebas dari mikroba atau bahan yang terkontaminan. Karena kita tahu bahwa untuk
mendapatkan kualitas karkas yang baik bermula dari pemotongan. Terkait itusemua kondisi yang
ada dilapangan menunjukan bahwa kurang sadarnya si pemilik atau eksekutor pemotongan ayam
terhadap alat yang ia guanakan untuk memotong ayam. Kondisi yang terlihat mata adalah adanya
karat dan peyimpanan yang sembarangan, serta pembersihan alat yang kurang. (Syaifudin A,
2010)
  Tujuan dari pemotongan unggas atau ayam adalah untuk memenuhi kebutuhan daging
unggas, khususnya ayam bagi masyarakat. Dalam penyediaan daging yang memenuni
persyaratan Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH), pada umumnya dilakukan
melalui rumah potong unggas atau ayam, baik yang terkoordinir (RPU/A) maupun yang tidak
terkoodinir di tempat penampungan dan potong ayam (TPnA) oleh pemerintah. Fakta lain di
lapang menunjukkan bahwa kondisi pengelolaan dalam TPnA masih ditemukan bakteri
jenis Enterobacteriaceae dengan jumlah 37.536,7 cfu/g. Dalam penyediaan
daging ayam tersebut pada umumnya dilakukan melalui rumah potong ayam (RPA), baik yang
terkoordinir maupun yang tidak terkoodinir oleh pemerintah. Penyediaan daging ayam harus
memenuhi persyaratan aman dan layak untuk dikonsumsi. penerapan kesejahteraan hewan
sebelum pemotongan meliputi proses penangkapan ayam hidup di kandang, pengiriman ayam
dari peternakan ke RPA, dan penanganan ayam di RPA. Pemeriksaan antemortem dilakukan
dengan mengamati (melihat/inspeksi) ayam yang ada dalam keranjang secara kelompok atau
dapat dilakukan secara acak dengan mengamati secara individu ( Saputro ,2014)
  Penyembelihan hanya dilakukan sekali sayat untuk memotong ketiga saluran yaitu
saluran pernafasan (trakhea/hulqum), saluran makan (esofagusfmarik) dan dua urat lehernya
(pembuluh darah di kanan dan kiri leher/wadajain).dalam hal ini rumah potong ayam. Prinsip
yang harus diperhatikan dalam proses ini adalah mesin plucker harus terjaga
kebersihannya.  Jari-jari karet plucker harus diganti secara berkala, dan segera mengganti ketika
jari-jari karet ada yang patah.  Pencucian dan disinfeksi terhadap mesin juga harus rutin
dilakukan setelah proses pemotongan selesai karena sifat bulu ayam yang kotor, sehingga
kemungkinan terjadinya pencemaran dapat dihindari (Ditjennak, 2010).
penyembelihan harus dilakukan di leher binatang karena merupakan tempat terputusnya
pembuluh darah atau kerongkongannya. bahwa dalam pengendalian mutu yang dilakukan dari
kedatangan bahanbaku, proses pengolahan, penyimpangan yang terjadi selama produksi, hingga
produkjadi. Dilengkapi dengan teori Owens, yang menyatakan bahwamutu produk dapat dilihat
secara fisik (penampilan, warna, ukuran, bentuk, tekstur);secara kandungan gizi; serta keamanan
mikroba. Pengendalian mutu yang dijadikanfokus adalah alur produksi chicken parting 9.
viscerating room merupakan ruangan yang digunakan untuk menyembelih ayam,untuk
menghilangkan bulu ayam, untuk menghilangkan bagian isi perut ayam, untukmenghilangkan
kepala serta kaki ayam, sehingga terbentuk griller (ayam utuh) mudian keranjang ayam
dibongkar, diloading diatas conveyor dan masuk ke live bird area kemudian ayam digantung
pada shackle dengan posisi kepala berada dibawah dan kaki berada diatas agar mempermudah
dan mempercepatproses penyembelihan serta penggantungan ayam terbalik merupakan cara
yang efektif dan paling baik untuk mengeluarkan darah ayam secara sempurna hingga
menghasilkan sebuah produk. (Marwan, 2012).
 Dalam hal produk di perlukan adanya strategi, Strategi ialah suatu seni menggunakan
kecakapan dan sumberdaya suatu organisasi untuk mencapai sasarannya melalui hubungannya
yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling menguntungkan, pada setiap unit
organisasi ada strategi, strategi itu dibuat berdasar ruang lingkup kewenangannya. Strategi
Fungsional biasa disebut juga strategi operasional, yang lebih memusatkan pada pemanfaatan
sumber daya seefektif dan seefisien mungkin. Rumah Pemotongan Unggas merupakan kolompok
bangunan dengan model dan konstruksi spesifik yang sesuia persyaratan teknis dan higiene
tertentuserta diperuntukkan sebagai tempat memotong unggas untuk konsumsi masyarakat
umum. (Salusu 2015).
BAB III
MATERI DAN METODE

A. Materi Praktikum
a. Alat praktikum
Adapun alat yang digunakan dalam Praktikum Manajemen Agribisnis ini adalah :
1. Alat tulis
2. Kamera
3. Papan jalan
b. Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum manajemen agribisnis ini adalah
1. Bensin motor
2. Pulsa

B. Waktu dan Tempat


Praktikum Manajemen Agribisnis dilaksanakan pada tanggal 10 juni 2020 pukul
10.00-14.00 WIB. Bertempat di RPA PT Widodo Makmur Unggas Jl.Barengan,
Jambakan 09/04 Jambakan,Bayat,Klaten.

C. Jenis Data
Jenis data yang digunaakan pada saat praktikum adalah data kuantitatif. Data ini
mencangkup data yang menggambarkan fakta dan fenomena yang terjadi yang terjadi di
PT Widodo Makmur Unggas

D. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksaan praktikum yaitu dilakukan secara langsung dengan menyiapkan
kertas kuisioner yang berisi pertanyaan.selanjutnya malakukan wawancara serta
menulis.terakhir menganalisis hasil wawancara yang telah dilaksanakan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum Perusahaan


1. Identitas Perusahaan
Nama Perusahaan : PT Widodo Makmur Unggas
Jenis Usaha : Rumah Potong Ayam
Lokasi Perusahaan : Jl.Barengan, Jambakan 09/04 Jambakan,Bayat,Klaten
Pimpinan Perusahaan
-Nama lengkap : Ali Masadi
-Umur : 50 Tahun
-Pendidikan : S2
Sejarah Perusahaan : PT Widodo Makmur Perkasa (WMP) adalah perusahaan
yang memproduksi bahan pangan dan penyediaan papan.
Merintis usaha feedlot sejak tahun 1995 dan dikembangkan
secara professional pada tahun 1999. WMP memulai core
bussines dari usaha penggemukan sapi. Pada
perkembangan selanjutnya WMP focus untuk
mengembangkan 7 lini bisnis sebagai core bussinees
meliputi bisnis livestock ,meat ,food & commodity,
property,energy dan capital &investment.salah satunya
yaitu PT Widodo Makmur Unggas.
Perkembangan :Awal mulanya unit usaha rumah potong Widodo Makmur
Unggas dengan kapasitas pemotongannya 2000 perhari
kapasistas pemotongan itu terus berkembang sampai
sekarang kemudian Unit usaha Rumah Potong Ayam
Widodo Makmur Unggas menghasilkan 15000 ekor
perhari.
2. Kondisi Umum Perusahaan
Peternakan rumah potong PT Widodo Makmur Unggas terletak di Dusun
II,Jambakan,Kecamatan Bayat,Kabupaten Klaten,Jawa Tengah.Luas Area lahan.
Lokasi Perusahaan secara geografis terletak pada.Lokasi Rumah potong ayam di PT
Widodo Makmur Unggas sangat layak sebagai rumah potong ayam. PT Widodo
makmur unggas terletak ditengah-tengah persawahan dan agak jauh dengan
pemukiman warga.Lokasi peternakan dapat diakses melalui jalan.PT Widodo
Makmur Unggas terletak agak jauh dari jalan raya.

3. Kondisi Produksi
Produksi PT Widodo Makmur Unggas bisa mencapai 15000 ekor perhari.
Peternakan rumah potong PT Widodo Makmur Unggas terletak di Dusun
II,Jambakan,Kecamatan Bayat,Kabupaten Klaten,Jawa Tengah.Luas Area lahan.
Lokasi Perusahaan secara geografis terletak pada.Lokasi Rumah potong ayamdi PT
Widodo Makmur Unggas sangat layak sebagai rumah potong ayam. PT Widodo
makmur unggas terletak ditengah-tengah persawahan dan agak jauh dengan
pemukiman warga.Lokasi peternakan dapat diakses melalui jalan.PT Widodo
Makmur Unggas terletak agak jauh dari jalan raya. Pemasaran produk daging ayam
dilakukan secara ritel artinya dengan memasok supermarket-super market yang ada di
Indonesia selain itu juga mengadakan import ke beberapa negara.

4. Proses produksi yang dijalankan


Proses pemotong dimulai dari unloading merupakan pembongkaran ayam setelah
itu dilakukan penimbangan ayam untuk mengetahui bobot ayam tersebut,konveyor
penggantungan ayam sebelum dilakukan pemotongan.stunning merupakan proses
pemingsangan ayam sebelum diptotong,killing penyembelihan pada ayam,breeding
time merupakan penirisan ayam sehabis dipotong,scalding atau perebusan untu
memudahkan pencabutan pada bulu ayam,plaking dilakukan untuk merontokan bulu
pada ayam .dilakukan pemotongan kepada,pemberisihan bulu manual, open cloaca
,pemcongkelan jeroan,pemisahan jeroan dengan karkas,pembersihan sisa
jeroan,pemotongan sisa usus,pemotongan ceker,dilakukan pencucian
karkas,pendinginan dengan es batu dengan suhu 28-30C ,griding kualitas merupakan
untuk memisahkan daging kualitas daging,grading ukuran yaitu memisahkan ukuran
sesuai dengan ukuran karkas,packing dilakukan dengan membungkus dengan plastic.

5. Sumber daya yang dimiliki


Seperti alat ternak ,seperti konveyor,pisau,plucker,staning dan alat-alat modern
lainnya serta dengan total karyawan 105 orang .

6. Denah Kandang

Keterangan :
1. High Risk : warna merah
2. Medium Risk : warna kuning
3. Low risk : warna hijau

7. Penanggulangan limbah
Penggolahan limbah air cucian ayam potong diolah menjadi air bersih dan
dialirkan lagi dan sudah memiliki instalasi pengolahan air limbah kotor menjadi
bersih. Sehingga menetralisis air yang dibuang.
8. Peran Perusahaan
Peran PT Widodo Makmur Unggas untuk masyarakat sekitar yaitu membuka
lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. PT Widodo Makmur Unggas ikut serta
dalam iuran terhadap lingkungan sekitar guna memperlancar proses perizinan
berdirinya rumah potong unggas serta PT Widodo Makmur Unggas mendukung
pencegahan Covid-19 di Kabupaten Klaten.

9. SWOT
a. Strength
PT Widodo Makmur Unggas memiliki keunggulan pada kualitas produk yang
dihasilkan. Dengan menerapkan system good manufacturing practice (GMP) yang
merupakan RPA terbesar dengan kapasitas pemotongan mencapai 12.000 ekor per
jam dan menggunakan peralatan pemotongan tercanggih, sehingga proses
pemotongan ayam berjalan dengan lancar,produktif,efesien dan terjamin
higienitasnya sehingga kualitas ayam potong yang sampai ke tangan konsumen tetap
terjaga dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam sertifikasi halah dan NKV.
b. Weakness
PT Widodo Makmur Unggas memiliki kelemahan pada ayam yang diterima
mengalami stress pada saat ayam di perjalanan menuju pabrik, dan akhirnya
merejeck ayam yang tidak sesuai dengan standar operasional yang telah ditentukan
oleh perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan penurunan proses produksi
pemotongan ayam dan juga berdampak pada bagian keuntungan yang didapat tidak
sesuai dengan target perusahaan
c. Opportunity
PT Widodo Makmur Unggas memiliki peluang di pemasaran. PT Widodo
Makmur Unggas berencana untuk melakukan ekspor seperti di negara-negara Afrika.
Kebutuhan daging yang terus meningkat membuat PT Widodo Makmur melalukan
ekspor ke beberapa negara. Daging merupakan sumber protein sehingga banyak
dicari dan banyak diminati oleh masyarakat.
d. Treat
PT Widodo Makmur memiliki hambatan seperti dalam persaingan pemasaran. PT
Widodo Makmur Unggas harus bersaing dengan perusahaan perusahaan besar
untuk memasarkan produknya,bukan hanya itu saja bahkan PT Widodo Makmur
Unggas juga harus meningkatkan standar operasional yang cukup tinggi untuk
bersaing dengan perusahaan perusahaan besar yang ada di Indonesia.

B. Rencana Pengembangan Perusahaan Kedepan


a. Jenis Ternak Lain
Untuk jenis ternak lain kedepan PT Widodo Makmur Unggas saat ini belum
memiliki rencana untuk menambah jenis ternak lain tetapi PT Widodo Makmur
rencananya akan memambahkan ayam peterlur dan menjual telur. Serta membuka
cabang RPA baru di beberapa kota di Indonesia dan rencananya di provinsi jawa
tengah dan jawa barat serta melakikan perkembangan seperti
b. Perolehan pendapatan perusahaan
PT WMU perolehan pendapatannya melalui beberpapa sisa hasil produksi yang
mungkin bisa dijual dengan harga yang cukup murah. Pendapatan utamanya dari
produk daging untuk pendaptan tambahannya seperti penjualan jasa seperti untuk
merapikan bulu serta menjual karung bekas produk dan penyewaan alat transportasi
tetapi disewakan hanya pada saat perusahaan tidak melaukan produksi pemotongan
ayam atau padaa saat hari libur, dan hasilnya sangat menguntungkan untuk
menambah jumlah pendapatan perusahaan
c. Penamabahan modal
Untuk penambahan modal rencananya PT Widodo Makmur Unggas akan
melakukan ritel membuka kepada siaapapun untuk menanam saham diperushaannya
dan untuk nanti hasilnya bisa dibagi dengan perusahaan dan bisa saling
menguntungksn untuk kedua belah pihak
d. Penambahan tenaga kerja
Untuk RPA kecil kemungkinan penambahan tenaga kerja karena sudah mulai
stabil tetapi untuk Widodo makmur unggas sangat membutuhkan.
e. Transportasi
Saat ini RPA PT Widodo Makmur Unggas memiliki 2 truk pendingin untuk
distribusi produknya dan memiliki satu truk ayam disertai kandang-kandangnya.tetapi
PT Widodo Makmur Unggas juga bekerja sama dengan pihak ke tiga
f. Pengembangan manajemen dan organisasi
Rencananya PT Widodo Makmur Unggas akan menambah jumlah perusahaan
atau anak perusahaan untuk meningkatkan jumlah prdouksi dan siap untuk
melakukan Ekspor produk ke luar negri. Dan untuk manajemen organisasinya akan
dipisah-pisah sesuai dengan bidangnya.
g. Pengembahan pemasaran
PT Widodo Makmur Unggas berencana akan memasarkan produknya ke luar
negri dan akan melakukan kerja sama dengan perusahaan luar negri untuk meng
Ekspor produknya ke luar negri contohnya ke Negara Iran dan Qatar dan melakukan
perkembangan ritel

Margin diperhatikan, dirapihin, jarak 1.5, ditambah pembahasan


keseluruhannya ya. Semangat 
BAB V
Pembahasan

Berdasarkan hasil praktikum manajemen agribisnis yang dilaksanakan dengan


wawancara pada Rumah Potong PT Widodo Makmur Unggas diperoleh data bahwa
Rumah Potong PT Widodo Makmur Unggas berlokasi di Jl.Barengan,Jambakan
09/04 Jambakan,Bayat,Klaten dengan pemimpin perusahaan bapak Ali Masadi.PT
Widodo Makmur unggas mempunyai sejarah bahwa perusahaan mulai merintis usaha
pada tahun 1999 yang awalnya penggemukan sapi, kemudian berkembang menjadi 7
lini bisnis salah satunya rumah potong. Awal mula unit usaha rumah potong ini
dengan kapasitas 2000 ekor perhari dan sekarang berkembang sampai 15000 ekor
perhari. Kondisi produksi PT Widodo Makmur Unggas secara pemasaran sudah
dilakukan secara ritel seperti memasok produk ke berbagai mall-mall di Indonesia.
Proses produksi yang dilakukan di PT Widodo Makmur Unggas dilakukan secara
runtut dan menggunakan teknologi yang canggih. PT Widodo Makmur Unggas
memiliki sumber daya seperti alat-alat dalam proses produksinya yang dan memiliki
total karyawan sebanyak 105 orang. Penggolahan limbah yang dilakukan PT Widodo
Makmur unggas mengolah air cucian ayam potong menjadi air bersih dan dialirkan
lagi dan sudah memiliki instalasi pengolahan air limbah kotor menjadi bersih. PT
Widodo Makmur Unggas memberikan peluang pekerjaan untuk masyarakat sekitar
dan ikut serta mendukung dalam pencegahan covid-19. Analisis SWOTH pada PT
Widodo Makmur Unggas antara lain strength,dengan keunggulan pada kualitas
produk yang dihasilkan dengan system good manufacturing practice yang dimiliki,
weakness pada produk awal seperti ayam stress saat didalam perjalanan, opportunity
didalam pemasaran PT Widodo Makmur Unggas memiliki peluang pemasaran dan
juga berencana melakukan eksport keberbagai negara, untuk treat yang dimiliki
seperti persaingan pemasaran diantara perusahaan lainnya. Reancana pengembangan
perusahaan yang di lakukan PT Widodo Makmur Unggas seperti penambahan ternak
yaitu ayam petelur yang telurnya akan dijual, perolehan pendapatan selain pendapatan
utama produknya juga dilakukan melalui jasa ,penambahan modal yang akan
dilakukan pada PT Widodo Makmur Unggas akan dibuka penanaman saham,
penambahan tenaga kerja membutuhkan tenaga kerja yang banyak pada PT Widodo
Makmur Unggas tetapi untuk Rumah Potong kemungkinan kecil, serta untuk
trasportasi yang dimiliki PT Widodo Makmur Unggas yaitu satu truk ayam dan 2 box
truk dengan pendingin,dalam manajemen dan pemasaran untuk pengembangannya
akan dibagi kedalam bidang-bidang dan akan menggembangkan ekspor ke beberbagai
negara.
Usaha Rumah Pemotongan ayam (RPA) di Indonesia telah menjadi sebuah
kegiatan industri kecil yang perkembangannya memberikan kontribusi nyata dalam
sektor ekonomi dari sektor hulu sampai ke sektor hilir. Hal ini dikarenakan produk
unggas yang termasuk ayam, yakni daging ayam dan telur harganya relatif murah
dan mudah di dapatkan sehingga dapat di jangkau oleh masyarakat luas. Dengan
meningkatnya jumlah konsumsi daging ayam akan berdampak pada meningkatnya
air limbah yang dihasilkan industri
Rumah Pemotongan..rumah potong unggas merupakan kompleks bangunan dengan
desain konstruksi khusus yang memenuhi persyaratan teknis dan higienis tertentu
serta digunakan sebagai tempat pemotongan unggas bagi konsumsi masyarakat. Dari
penjabaran diatas tentang rumah potong unggas maka yang dapat kami simpulkan
bahwa rumah potong unggas belum memenuhi standar yang telah di tetapkan oleh
BSN dengan keluarnya SNI 467-27542-2009 dan HCCP .Alat perkakas potong harus
dalam kondisi keadaan bersih serta bebas dari mikroba atau bahan yang
terkontaminan. Karena kita tahu bahwa untuk mendapatkan kualitas karkas yang baik
bermula dari pemotongan. Terkait itusemua kondisi yang ada dilapangan
menunjukan bahwa kurang sadarnya si pemilik atau eksekutor pemotongan ayam
terhadap alat yang ia guanakan untuk memotong ayam. Kondisi yang terlihat mata
adalah adanya karat dan peyimpanan yang sembarangan, serta pembersihan alat yang
kurang. (Syaifudin A, 2010).
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
Memaksimalkan kekuatan(Strengths) dan peluang (Opportunities),namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats).
Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi,
tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategis
(Strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis
perusahaan (kekuatan, kelemahan,peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada
saat ini. Hal ini disebut denganAnalisis Situasi. Saluran pemasaran adalah
sekumpulan organisasi yang saling tergantung satu sama lainnya yang terlibat dalam
proses penyediaan sebuah produk atau pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi.
(Thamrin et.al, 2012).
Hasil praktikum wawancara yang dilakukan PT Widodo Makmur Unggas sesuai
dengan pendapat (Syaifudin A, 2010) dan .(Thamrin et.al, 2012) bahwa RPA atau
Rumah Potong Ayam di Indonesia telah menjadi sebuah kegiatan industri kecil yang
perkembangannya memberikan kontribusi nyata dalam sektor ekonomi dari sektor
hulu sampai ke sektor hilir. Kontribusi nyata yang dilakukan oleh PT Widodo
Makmur Unggas seperti dalam hal produk dengan pemasaran yang sudah sampai ke
mancanegara dan memberikan peluang pekerjaan untuk masyarakat sehingga
memajukan perekonomian masyarakat dari hulu ke hilir. Analisis SWOT adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat Memaksimalkan kekuatan(Strengths)
dan peluang (Opportunities),namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan
strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan
perusahaan. Dengan demikian perencana strategis (Strategic planner) harus
menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan,peluang dan
ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Analisis SWOT pada perusahaan antara
lain strength,dengan keunggulan pada kualitas produk yang dihasilkan dengan
system good manufacturing practice yang dimiliki, weakness pada produk awal
seperti ayam stress saat didalam perjalanan, opportunity didalam pemasaran PT
Widodo Makmur Unggas memiliki peluang pemasaran dan juga berencana
melakukan eksport keberbagai negara, untuk treat yang dimiliki seperti persaingan
pemasaran diantara perusahaan lainnya.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
RPA PT Widodo Makmur Unggas bergerak dibidang peternakan khususnya
dalam rumah potong ayam. Perusahaan ini memiliki produk seperti ayam yang
dipasarkan di supermarket di Indonesia. Dalam proses produksinya selalu
mengutamakan kebersihan.untuk pemasarannya sudah sampe seluruh Indonesia dan
akan melalukan eksport keberbagai negara.dalam segi manajemen sudah sangat baik.
c. Saran
Praktikum Manajemen Agribisnis ini diharapkan mampu menambah wawasan
mahasiswa dalam mengelola manajemen sebuah perusahaan. Dalam praktikum lebih
efektif jika dilakukan secara kelompok tetapi karena keadaan saat ini harus dilakukan
secara mandiri
DAFTAR PUSTAKA

ACIAR] Australian Centre for International Agricultural Research. 2012. Membuat


RantaiNilai Lebih Berpihak Pada Kaum Miskin. Australian Centre for International Agricultural
Research. Diterjemahkan oleh Mia Hapsari Kusumawardani. Jakarta: Tabros, Indonesia
Al Kholif. 2015. Pengaruh Penggunaan Media Dalam Menurunkan Kandungan Amonia
Pada Limbah Cair Rumah Potong Ayam (RPA) Dengan Sistem Biofilter Anaerob. Jurnal
TeknikWaktu
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2010. Pedoman Produksi dan
Penanganan Daging Ayam yang Higienis. Kementerian Pertanian, Jakarta.
Fitrah Hastirullah.2013. Analisis break even point usaha peternakan ayam pedaging.di
desa ujung baru kecamatan bati-bati kabupaten tanah laut Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal
Enviro Scienteae 4(9) :78 – 85
Maharani C.N.D. 2013. Analaisis Nilai Tambah dan Kelayakan Usaha Pengolahan
Limbah Padat Ubi Kayu (Onggok) Di Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur. JIIA
Vol01(4).Universitas Lampung. Lampung.
Http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JIA/article/view/704/646. Diakses pada tanggal 05 Juni
2017.
Parasdya, W,. Mastuti S., dan Djatmiko E. 2013. Analisis finansial usaha peternakan
ayam niaga petelur di kecamatan Kademangan kabupaten Blitar. Jurnal Ilmiah Peternakan 1 (1) :
97- 110
Syaifudin A, 2010. Analisa Pengawasan pemotongan Ayam Tingkat Tradisional.Dikutip
Dari Skripsi Falkutas Kesehatan Pertanian Universitas Sebebals Maret, Jakarta.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai