Anda di halaman 1dari 7

6.

ASPEK TEKNIS PRODUKSI


6.1 Penentuan Lokasi
Lokasi yang dipilih untuk pembangunan perusahaan peternakan yang
bergerak dalam usaha ayam broiler ( ayam pedaging ) adalah di daerah Desa Kulo,
Kecamatan Pancarijang, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Lokasi tersebut sangat
strategis untuk pembangunan perusahaan ini, karena jauh dari pemukiman penduduk,
dapat dijangkau dengan alat transfortasi, serta sarana dan prasarana lainnya.
6.2 Asumsi dan Koefisien Teknis
Koefisien teknis yang digunakan dalam penyusunanan studi kelayakan usaha
ayam petelur ini, dapat dilihat pada Tabel .1 sebagai berikut :
Tabel.1 Koefisien Teknis
ZOOTEKNIS
Pembelian DOC
Pengafkiran Ayam
Jumlah Ayam Afkir
Fase Starter
Mortalitas Fase Starter
Fase Finisher
Mortalitas Fase Finisher
BB Ayam Afkir

KOEFISIEN
6000
35
5700
14
3
21
2
1,8

SATUAN
Ekor
Hari
Ekor/Periode
Hari
%
Hari
%
Kg/Ekor

Konsumsi Pakan :
gram/ekor/hari
a. Fase Starter
b. Fase Finisher
Manure

gram/ekor/hari
Kg/kandang/bulan

150

Asumsi harga yang digunakan dalam penyusunanan studi kelayakan usaha


ayam petelur ini, dapat dilihat pada Tabel .2 sebagai berikut :
Tabel.2 Asumsi Harga
No
Asumsi Harga

Jumla

Satuan

Harga

Satuan

.
1.
2.
3.

DOC
Kandang
Peralatan :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.

Tempat Pakan
Feeder Tray
Baby Chick Feeder
Hanging Tube Feeder
Tempat Minum
Sekop
Gerobak
Mesin Pompa Air
Gasolek
Tabung Gas
Sprayer
Penampungan Air
Timbangan
Timbangan Duduk
Timbangan gantung
Ember
Instalasi Listrik
Chick Guard
Lampu
Tirai
Sekam
(
Alas
Kandang )

h
6.000
1

Ekor
Unit

5.000
50.000.000

Rp/Ekor
Rp/Unit

12

Buah

14.500

Rp/Buah

48

Buah

15.000

Rp/Buah

240

Buah

17.000

Rp/Buah

200

Buah

20.000

Rp/Buah

Buah

40.000

Rp/Buah

Buah

200.000

Rp/Buah

Unit

445.000

Rp/Unit

12

Buah

1.200.000

Rp/Buah

12

Buah

150.000

Rp/Buah

Buah

350.000

Rp/Buah

Unit

1.000.000

Rp/Unit

Buah

Rp/Buah
500.000

Buah

Rp/Buah
500.000

Buah

Rp/Buah
25.000

Unit

Rp/Unit
2.500.000

12

Buah

Rp/Buah
300.000

10

Buah

Rp/Buah
50.000

100

Rp/M

200

Kg

30.000

Rp/Kg

5.000
4.

Tenaga Kerja :
a. Anak Kandang
b. Menejer
(

Pakan

2
1
dan 25

5.

Gudang

6.

Perlatan )
Luas Lahan Keseluruhan

650

Orang

1.500.000

Periode

Orang
M2

5.000.000
500.000

Periode
Rp/M2

M2

60.000

Rp/M2

6.3 Dinamika Populasi


Dinamika perkembangan populasi perusahaan ayam broiler yang akan
dibangun, dapat dilihat pada Tabel.3 berikut :
Tabel 3. Dinamika Populasi Untuk Ayam Broiler
Uraian
Fase Starter
Fase Finisher
Total populasi ayam
Jumlah Produksi
Daging ( Kg )
Ayam Afkir
6.4 Produk
a. Dimensi Produk

Januari
5820
5704
5694
10267

Maret
5760
5700
5680
10260

Mei
5850
5704
5688
10267

Bulan
Juli
5910
5704
5674
10267

10

15

September
5760
5700
5680
10260

November
5850
5704
5688
10267

10

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk


diperhatikan, diminta, dicari dan dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Secara konseptual
produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan
sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan
keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensidan kapasitas organisasi serta daya

beli pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang
dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya (Tjiptono, 2008).
Produk yang dihasilkan dalam usaha ayam petelur ini dapat dibedakan
menjadi 3 yaitu sebagai berikut:
a. Daging
Winarno dan Koswara (2002) menyatakan bahwa telur merupakan bahan
pangan yang sempurna, karena mengandung zatzat gizi yang lengkap bagi
pertumbuhan makhluk hidup. Protein telur memiliki susunan asam amino esensial
yang lengkap, sehingga dijadikan standar untuk menentukan mutu protein dari bahan
lain.
Suprapti (2002) dalam Asih (2010) menyatakan bahwa secara
umum telur terdiri atas tiga komponen yaitu kulit telur atau cangkang
telur (+ 11% dari berat total telur), putih telur atau albumen (+ 57 % dari
berat total telur) dan kuning telur atau yolk (+ 32 % dari berat total telur).
Telur terdiri atas beberapa bagian yaitu kulit luar dengan lapisan tipis
dibagian luar (mucus), memiliki lapisan putih telur pada dua tempat yaitu
yang dekat dengan kulit dan dekat dengan kuning telur dengan kondisi
yang encer, memiliki lapisan putih telur yang kental, memiliki kuning
telur, memiliki titk benih, memiliki tali pengikat kulit telur, memiliki rongga
udara dan lapisan luar kuning telur.

b. Veses
Limbah peternakan meliputi semua kotoran yang dihasilkan dari suatu
kegiatan usaha peternakan baik berupa limbah padat dan cairan, gas, maupun sisa

pakan. Limbah padat merupakan semua limbah yang berbentuk padatan atau dalam
fase padat (kotoran ternak, ternak yang mati, atau isi perut dari pemotongan ternak).
Limbah cair adalah semua limbah yang berbentuk cairan atau dalam fase cairan (air
seni atau urine, air dari pencucian alat-alat). Sedangkan limbah gas adalah semua
limbah berbentuk gas atau dalam fase gas ( Soehadji, 1992).
Feses merupakan limbah hasil ikutan ternak ayam petelur yang dapat
dimanfaatkan menjadi pupuk kandang yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi,
pupuk kandang dapat digunakan untuk menyediakan unsur hara bagi tanaman
sehingga dapat memperbaiki kualitas dan kesuburan tanah serta diperlukan tanaman.
Hal ini susai dengan pendapat Kosworo et al (2013) yang menyatakan bahwa pupuk
antibiotik dapat memperbaiki kualitas dan kesuburan tanah serta diperlukan tanaman.
2. Nilai/Manfaat Produk
Dalam merencanakan tawaran pasarnya, pemasar perlu memikirkan secara
mendalam lima tingkat produk. Masing masing produk menambahkan lebih banyak
nilai pelanggan, dan kelimanya membentuk hierarki nilai pelanggan (Customer Value
Hierarchy) (Rizki, 2014).
Usaha ayam petelur CV. Gusna Farm menghasilkan beberapa produk seperti
produk telur itu sendiri, feses dari ternak dan ayam afkir atau yang tidak berproduksi
lagi. Manfaat yang dapat ditawarkan oleh produk usaha ayam petelur dapat dibagi
dalam 5 tingkatan, yaitu:
a.

Manfaat inti (core benefit)


Manfaat dari produk dari usaha ayam petelur ini yaitu telur bermanfaat

memebuhi protein hewani bagi konsumen sehingga memenuhi nilai gizi yang

dibutuhkan, kemudian feses ternak yang dihasilkan digunakan sebagai pupuk organik
atau kompos sehingga berguna bagi masyarakat petani.
b.

Manfaat dasar (basic benefit)


Produk telur yang dihasilkan bermanfaat untuk mencukupi kebutuhan gizi

yang diperlukan konsumen atau sebagai pelengkap kebutuhan konsumen dan bisa
dijadikan pengganti makanan lainnya.
c.

Manfaat yang diharapkan (expected benefit)


Produk telur yang dihasilkan diharapkan dapat dibentuk atau diolah menjadi

produk lain seperti abon telur, kue dan sebagainya.


d.

Manfaat di atas harapan (augmented benefit)


Produk yang dihasilkan di CV. Gusna Farm diharapkan mampu memberikan

keuntungan yang besar dari hasil pemasarannya.


e.

Manfaat potensial (potential benefit)


Produk yang dihasilkan sangat diharapkan memberikan manfaat potensial

bagi CV. Gusna Farm terutama dalam pemasarannya semakin meningkat, banyak
pelanggan dan memberikan profit yang besar bagi perusahaan.
c. Kegunaan/Fungsi Produk
Produk yang dihasilkan dari suatu usaha memilki banyak fungsi dan berbeda.
a. Produk konsumsi yang dihasilkan yaitu telur dan feses. Dalam hal ini telur dapat
dikonsumsi lansung oleh konsumen. Kemudian feses yang dipasarkan untuk
kebutuhan sebagai pupuk tanaman atau kesuburan tanaman.
b. Produk industri dari usaha ayam petelur ini yaitu telur dan ayam afkir. Dalam hal
ini produk tersebut merupakan bahan baku mentah yang dibutuhkan oleh

perusahaan lain untuk diproduksi lebih lanjut untuk membuat produk lain seperti
membuat kue, abon telur, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai