Di daerah iklim panas tropis pengurangan suhu udara di dalam kandang ayam sangat
penting dalam rangka untuk membatasi kerugian produksi. Meskipun hal ini sulit untuk
dicapai terutama pada kandang tertutup (broiler closed house). Pengurangan suhu udara di
dalam kandang, dilakukan dengan bantuan kipas angin dan sistem pendingin (Bucklin et al.
2009).
Tabel 2.1 Batas ambang suhu dan kelembaban dalam Broiler Closed House
Umur Kelembaban (RH) Temperatur Co Temperatur Co
(hari) (%) (F) (F)
0 30-50 34 (91) 33 (91)
7 40-60 31 (88) 30 (88)
14 40-60 27 (81) 27 (81)
21 40-60 24 (75) 24 (75)
28 50-70 21 (70) 21 (70)
35 50-70 19 (66) 19 (66)
42 50-70 18 (64) 18 (64)
Sumber: (Pokhpan 2005), (COBB 2010)
Hujan
Kondisi peternakan saat musim hujan tentu berbeda dengan saat musim kemarau. Curah
hujan yang tinggi, suhu yang lebih rendah dan kelembaban tinggi adalah karakteristik umum
musim hujan. Ketiganya akan mempengaruhi beberapa komponen peternakan seperti air
minum, pakan, kandang dan bibit penyakit.
Kandang terbuka (open house) memang membuat ayam rentan terkena langsung
dampak musim hujan. Naik turunnya suhu dan kelembaban, arah aliran angin yang
fluktuatif, bahkan tampias air hujan yang masuk ke kandang adalah beberapa dampak
langsung akibat datangnya musim hujan. Faktor tersebut tentu akan mempengaruhi
stamina dan produktivitas ayam.
Pada kandang panggung, faktor drainase (sistem pengaliran air, red) di sekitar
kandang, letak feses terhadap tanah di sekitarnya dan ketinggian kandang terhadap tanah
harus diperhatikan. Genangan air dapat timbul jika drainase di sekitar kandang kurang
baik. Terlebih jika genangan air berada tepat di bawah kandang yang juga merupakan
timbunan feses. Alhasil, feses menjadi becek dan menimbulkan sejumlah masalah seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Angin
Cahaya merupakan salah satu faktor penting dalam manajemen budi daya yang
berpengaruh langsung terhadap proses biologis serta tingkah laku unggas. Pencahayaan
dalam kandang sangat memengaruhi aspek konsumsi pakan, pertumbuhan, dan efisiensi
konversi pakan menjadi energi atau massa otot. Waktu yang sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan ayam adalah pada tujuh hari pertama.
Itulah masa penting bagi pertumbuhan organ pencernaan yang menopang seluruh
aktifitas biologis ayam. Beberapa penelitian membuktikan bahwa jumlah total lama
pencahayaan bukan merupakan aspek yang utama dalam pengaturan cahaya bagi ayam
pedaging. Pemberian cahaya pada ayam pedaging yang umum dilakukan peternak biasanya
24 jam secara terus-menerus dengan intensitas yang semakin menurun.
Dalam manajemen pencahayaan kandang, cahaya yang diberikan pada ternak harus
merata ke seluruh penjuru kandang. Untuk ayam umur 1-7 hari, pemberian cahaya sebaiknya
diberikan sebesar 20 lux. Setelah satu minggu intensitas cahaya dikurangi secara bertahap
menjadi 5-10 lux saja. Penerapan manajemen pencahayaan dengan waktu padam 8 jam,
mampu mengurangi kematian dan meningkatkan pertumbuhan jika dibandingkan dengan
pencahayaan terus menerus.
Daftar pustaka
Bucklin RA, Turner LW, Beede DK, Bray DR, Hemken RW. 1991. Methods to relieve heat
stress for dairy cows in hot, humid climates. Appl. Eng. Agric., 1991, vol. 7, p. 241-
247.
https://info.medion.co.id/index.php/artikel-broiler/artikel-tata-laksana/252-hujan-ayam-tetap-
senang
https://kedaiborongagro.wordpress.com/2017/11/28/tenik-pengurusan-ayam-musim-
penghujan/
https://poultryindonesia.com/bagaimana-pencahayaan-yang-baik-untuk-ayam/?lang=en
PT Charoen Pokhpand Indonesia, Tbk. 2005. Manual Manajemen Broiler CP 707, Jakarta