Anda di halaman 1dari 12

HARI SANDI

1610611018
Strategi Menghadapi Cekaman Panas
pada Industri Unggas Modern
PENDAHULUAN
 Temperatur harian di daerah tropis selama
pemeliharaan ayam broiler telah diamati oleh
Wardani (2012) dimana temperatur harian
lingkungan yang diamati berkisar 27oC – 30oC dan
tidak fluktuatif. Temperatur yang diperlukan broiler
cenderung menurun seiring pertambahan umur
broiler (Ross, 2006). Situasi tersebut menyebabkan
ayam broiler mengalami kondisi panas yang lebih
tinggi dari batas panas yang mampu ditolerir.
BMKG (2013) melaporkan bahwa perubahan iklim
menyebabkan peningakatan suhu lingkungan
sekitar 0.022oC per tahun.
PENGERTIAN CEKAMAN PANAS
 Cekaman panas merupakan salah satu penyebab
kerugian ekonomi. Cekaman panas terjadi ketika
akumulasi metabolisme panas dan panas
lingkungan melebihi kemampuan ayam untuk
melepaskan panas (Benton et al., 2005). Ayam
yang terkena cekaman panas akan berkurang
selera makannya dan berpengaruh pada defisiensi
nutrisi. Hal tersebut akan berimbas pada turunnya
produksi dan performa. Temperatur lingkungan
yang tinggi memiliki dampak yang paling
signifikan pada performa unggas komersil.
 Umumnya konsumsi pada ayam akan turun untuk
menjaga suhu tubuhnya (lihat Tabel 1). Konsumsi air
akan meningkat jika suhu lingkungan panas, yang akan
menyebabkan kotoran dan litter menjadi lebih basah.
Meningkatnya hiperventilasi atau panting (terengah-
engah) diakibatkan temperatur oleh lingkungan yang
tinggi. Pelepasan panas melalui evaporasi
memungkinkan ayam broiler untuk menurunkan panas
tubuhnya. Meskipun demikian, panting memerlukan
aktivitas otot yang lebih tinggi dan hal tersebut
menyebabkan meningkatnya kebutuhan energi dimana
hal ini berhubungan dengan cekaman panas.
DAMPAK NEGATIF CEKAMAN PANAS
 Cekaman panas menyebabkan beberapa perubahan
fisiologi dan metabolis pada ayam broiler seperti
meningkatnya suhu tubuh, panting dan respiratori
alkalosis (Deyhim dan Teeter, 1991). Seperti yang
diketahui bahwa cekaman panas dapat menyebabkan
resporatori alkalosis. Selain itu kualitas kerabang juga
dipengaruhi oleh cekaman panas karena reabsorpsi
kabronat.
 Penurunan diyang mencukupi. Air harus tersedia sepanjang

waktu dan berada di lokasi yang mudah dicapai oleh


ternak. Kandang dengan ventilasi yang baik dapat
membantu ternak mengurangi dampak dari cekaman
panas. Memberikan pakan pada waktu yang paling sejuk.
Dietary Electrolyte Balance (DEB)

 Fungsi utama dari elektrolit adalah mempertahankan ion


tubuh dan keseimbangan cairan. Selain itu kebutuhan
untuk ion yang berpengaruh terhadap keseimbangan
semua parameter performa ayam merupakan dampak
yang umum akibat perlakuan suhu dan kelembaban
yang tinggi. Cekaman panas yang parah menstimulasi
kapasitas oksidasi metabolis dan kerusakan oksidatif
pada otot rangka broiler. Mahmoud dan Edens (2003)
melaporkan bahwa ayam broiler yang terpapar panas
menyebabkan kenaikan aktivitas glutathione peroxidase
karena lapisan lemak dari sel membran merupakan
target biologis yang umum dari oksigen yang reaktif.
Lingkungan yang baik untuk ternak

 Sediakanlah tempat yang sejuk, bersih dan air


yang bersih cairan tubuh tak dapat disamakan
pada masing-masing individu. Sudah banyak
diketahui bahwa nutrisi dan lingkungan
berpengaruh terhadap keseimbangan asam dan
basa. Sehingga, mempertahankan
keseimbangan asam - basa menjadi penting
untuk memperbaiki performa broiler dibawah
temperatur tinggi dan mencegah dampak
berbahaya dari respiratori alkalosis dari
cekaman panas (Ahmad dan Sarwar, 2006).
Betain sebagai Osmoregulator

 Osmoregulasi merupakan kemampuan sel untuk


mempertahankan struktur dan fungsinya oleh pergerakan air
keluar dan masuk sel (Kidd et al., 1997). Ayam
mempertahankan konsentrasi air intraseluler yang sangat
krusial untuk tercapainya homeostatis dengan osmoregulasi.
Kemampuan osmoprotektif dari betain digunakan oleh
berbagai sel termasuk sel bakteri, tanaman dan hewan.
Senyawa osmoprotektif digunakan untuk mencegah dehidrasi
ketika konsentrasi plasma sel tinggi.
 Kajian dari Nutreco R&D (2006) menunjukkan peningkatan

pretumbuhan hingga 2.9%, penurunan FCR hingga 4.4%,


peningkatan produksi karkas hingga 6.8%, dan memperbaiki
kemampuan bertahan hidup hingga 49.8% pada ayam
dibawah kondisi cekaman panas.
 Kesimpulan

 Cekaman panas atau “Heat Stress” banyak terjadi di


daerah tropis akibat suhu dan kelembaban yang tinggi
diatas suhu yang diperlukan untuk tumbuh kembang
unggas terutama ayam. Disisi lain suhu rata-rata terus
meningkat setiap tahunnya sehingga banyak muncul
kasus cekaman panas pada ayam.
 Salah satu penyebab kerugian ekonomi adalah cekaman
panas karena berimbas negatif pada bobot badan.
 Selain performa dan produksi yang kurang baik,
berbagai kendala metabolis seperti alkalosis dan tingkat
Malondialdehyde (MDA) yang tinggi yang menandakan
peroksidasi lipid akibat cekaman panas.
 Menyediakan lingkungan yang nyaman untuk
ayam dengan mengendalikan populasi,
memberikan air bersih dan segar, ventilasi
kandang yang baik merupakan lingkungan
yang baik untuk ayam dalam stress panas.
 Vitamin larut air (Farm-o-San) merupakan

supplement yang baik untuk diberikan


kepada ayam yang terkena cekaman panas
karena merupakan antioksidan dan
mencegah dari kerusakan sel akibat stress
oksidatif.

Anda mungkin juga menyukai