Iklim mikro kandang dapat mempengaruhi performa ayam yang dipelihara karena
lingkungan berpengaruh langsung terhadap fisiologi ayam petelur dan secara otomatis juga akan
memnggangu produktivitasnya.
Pengaruh tersebut dapat berupa perubahan tingkah laku ayam dan penurunan
produktivitas serta kualitas telur yang dihasilkan. Iklim mikro kandang meliputi :
1. Suhu
Suhu yang tidak sesuai akan mempengaruhi kondisi kenyamanan yang dirasakan ayam.
Ayam akan mengalami heat stress jika suhu kandang terlalu tinggi, sehingga
mengakibatkan penurunan produktivitas. Suhu nyaman ayam broiler berkisar antara 20 –
24°C (Charles, 1981), sementara suhu harian di daerah tropis pada siang hari dapat
mencapai 34 °C. Menurut Kusnadi, E. (2008) suhu udara lingkungan termonetral untuk
ayam adalah 21-23 °C
2. Kelembaban
Kelembaban udara yang tinggi dalam kandang akan mempengharuhi pengeluaran panas
pada tubuh ayam. Apabila kelembaban tinggi, maka ayam akan mengalami c
ekaman panas danpertumbuhan mikroorganisme penyebab penyakit.
3. Kecepatan Angin
Kecepatan angin dalam kandang juga akan mempengaruhi sirkulasi udara didalam
kandang, dimana sirkulasi udara sangat dibutuhkan untuk pengeluaran gas berbahaya
yang ada didalam kandang dan akan berpengaruh terhadap proses produksi ayam jika
sirkulasi udara tidak baik. Oleh karena itu, manajemen mikroklimat yang baik sangat
diperlukan untuk menciptakan lingkungan kandang yang nyaman bagi pemeliharaan
ayam.
Iklim dalam kandang ayam dipengaruhi oleh desain atap, dinding dan lantai, ventilasi, pemanas,
pendingin dan pencahayaan. Iklim yang secara khusus diatur untuk unggas disebut iklim mikro
(misalnya, DOC dalam brooder). Sebenarnya, iklim mikro adalah satu-satunya hal yang penting
bagi ayam broiler. Ada kemungkinan kondisi iklim di lingkungan bisa diterima oleh ayam
broiler, namun iklim di tingkat mikro (ayam broiler) ternyata tidak sesuai. Misalnya kandungan
karbondioksid (CO2), CO2 adalah gas berat dan kadar CO2 pada tingkat tinggi burung (2cm –
15 cm, misalnya) bisa jauh lebih tinggi dari ketinggian 2 m. Contoh lainnya adalah penggunaan
brooder, saat menggunakan brooder suhu kandang secara keseluruhan bisa jadi lebih rendah
dibanding suhu brooder. Prinsip ini perlu dan dapat diterapkan untuk menghemat biaya
pemanasan.
Suhu dan kelembapan yang nyaman bagi ternak akan meningkatkan produktivitas yang optimal.
Zona nyaman (comfort zone) ayam berada pada kisaran suhu 25-28oC dengan kelembaban 60-
70%. Saat suhu dan kelembapan udara tidak nyaman, ayam akan merespon dengan berbagai cara
di antaranya :
Saat suhu terlalu dingin, otak akan merespon dengan meningkatkan melabolisme untuk
menghasilkan panas. Dibandingkan ayam dewasa, efek suhu dingin lebih terlihat pada masa
brooding ketika sistem thermoregulatori belum optimal. Suhu yang dingin bisa disebabkan suhu
brooding yang terlalu rendah, litter dingin atau basah maupun air minum yang terlalu dingin.
Peternak dapat menganalisa penyebab suhu dingin dan tingkah laku anak ayam
Kasus heat stress lebih sering terjadi pada ayam dewasa karena lebih banyak menghasilkan
panas sehingga lebih mudah stres. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa mekanisme pengeluaran
panas pada ayam adalah panting. Mekanisme ini biasanya menjadi jalan terakhir yang dipilih
ayam. Sebelumnya ayam akan melakukan perluasan area permukaan tubuh (rnelebarkan/
menggantungkan sayap) dan melakukan peripheral vasodilatation (meningkatkan aliran darah
perifer terutama di jengger, pial, dan kaki).
Pengontrolan suhu dilakukan dengan menggunakan termorneter pada waktu dini hari, pagi,
siang, sore, dan malam. Namun keakuratan dalam menggunakan termometer tidak akan selalu
henar dirasakan oleh ayam, lebih baik kita memperhatikan tingkah laku ternak terhadap
lingkungan. Berikut ini beberapa tingkah laku DOC yang harus kita ketahui sebagai peternak :
DOC menjauh dan pemanas, berarti temperatur ruangan terlalu panas.
DOC mendekati pemanas, berarti temperatur tenlalu dingin.
DOC aktif dan menyebar, berarti temperatur ideal.
DOC berada dalam satu sisi dan bergerombol, ada hembusan angin yang masuk dan satu
arah.
Daftar Pustaka
Kusnadi, E. 2008. Pengaruh temperature kandang terhadap konsumsi ransum dan komponen
darah ayam broiler. J.Indon.Trop.Agric.33(3):197-220
I Made. Nuriyasa, 2017. Homeostatis Pada Ternak. Fakultas Peternakan Universitas Udayana