Anda di halaman 1dari 3

RESUM

LAPORAN ILMU LINGKUNGAN TERNAK

Nama : muhammad nurrohim

Npm : 2254231014

Penampilan seekor ternak merupakan pengaruh dari faktor genetik yang didukung oleh faktor
lingkungan serta interaksi antara faktor lingkungan dan faktor genetik. Seekor ternak menampilkan
produktivitas yang tinggi merupakan dukungan dari unsur tersebut secara maksimal. Iklim lingkungan
terbagi atas dua bagian besar yaitu makrolimat (lingkungan makro) dan mikrolimat (lingkungan
mikro). Lingkungan makro mengarah pada kondisi yang berlaku pada suatu wilayah atau negara
sedangkan lingkungan mikro lebih mengarahkondisi dimana ternak diekspos secara langsung pada
waktu-waktu tertentu. Lingkungan mikro ternak meliputi unsur-unsur lingkungan fisik, lingkungan
biologi, lingkungan kimia dan lingkungan sosial. Unsur-unsur lingkungan fisik meliputi suhu
udaraatau temperatur, kelembaban, curah hujan, kecepatan angin, radiasi matahari, cahaya dan
ketinggian tempat.

Lingkungan Fisik Ternak

Banyak komponen lingkungan yang mempengaruhi penampilan ternak, ditentukan oleh alam
maupun manusia yang secara keseluruhan disebut sebagai lingkungan fisik. Untuk mencapai
performans yang optimum pada Sapi, Domba dan Kerbau, tentunya kita menginginkan lingkungan
iklim dengan temperatur udara berkisar 130-180c, kelembaban relatif 60-70%, kecepatan angin 5-8
km/jam pada tingkat radiasi matahari yang sedang.

Faktor Pengaruh Produktivitas Penampilan Ternak

Temperatur (Suhu Udara)

Temperatur udara sangat penting sebagai faktor bioklimatik dalam lingkungan fisik ternak.
Temperatur udara disekitar ternak sangat penting untuk kenyamanan ternak dan fungsi-fungsi proses
fisiologisnya. Secara normal panas tubuh ternak akan dilepas secara konduksi melalui permukaan
kulit (panas ternak 330c) ke udara yang lebih dingin disekitarnya. Tetapi temperatur udara
yang berada diatas kisaran kenyamanan (130-180c) maka pelepasan panas menurun dan apabila
temperatur udara melebihi temperatur kulit maka aliran panas akan terjadi berlawanan arah

Kelembaban Udara

Kelembaban udara bersama-sama dengan temperatur udara berpengaruh terhadap fisiologis


ternak. Temperatur udara tinggi, kelembaban tinggi maupun temperatur udara rendah dan kelembaban
udara rendah tidak baik bagi kehidupan ternak. Temperatur optimal untuk ternak 130c-180c
( McDowell,1977) dan 220c-270c ( Ames dan Ray,1983) dengan kelembaban udara sedang maka
akan menghasilkan daerah yang nyaman bagi kehidupan ternak.

Energi Radiasi

Ternak di daerah tropis perlu diadakan pengontrolan keseimbangan panas tubuhnya. Radiasi
yang datang bisa berasal dari matahari, hewan, tumbuhan dan benda-benda lain yang memantulkan
sinar. Energi radiasi yang diterima saling di pantulkan, sehingga menyebabkan suhu udara menjadi
meningkat. Secara umum energi radiasi mempunyai korelasi negatif dengan kelembaban, tetapi level
radiasi mempunyai korelasi positif dengan temperatur maksimum. Permukaan yang berwarna putih
banyak memantulkan sinar, bagi ternak yang berbulu putih lebih tahan di gembalakan dari pada yang
berwarna lainnya. Ternak yang berwarna hitam lebih mudah terengah-engah sewaktu berada di
padang pengembalaan yang terkena sinar matahari langsung.

Gerakan Udara

Pergerakan udara dapat juga disebut angin. Angin bergerak dari daerah padat arah udara
renggang. Angin membawa panas tubuh ternak melalui pergerakannya. Laju gerakan udara bergerak
di atas permukaan kulit ternak mempengaruhi laju pelepasan panas tubuh. Pelepasan panas tubuh
ternak akan sulit dibawa angin apabila bulu tubuh tidak dapat di tembus atau banyak kotoran yang
melekat

Curah Hujan

Akibat curah hujan, kelembaban dalam kandang meningkat yang akan mengganggu
kehidupan ternak. Disamping itu selama musim hujan banyak mineral tanah yang tercuci. Akibatnya
tidak sedikit hijauan makanan ternak yang kekurangan mineral. Selama terjadi hujan, matahari kurang
terang bahkan tidak mengeluarkan atau menghasilkan cahaya ke bumi. Kekurangan sinar
matahari menyebabkan sistem lain menjadi terhambat. Pola hujan musiman sangat penting bagi ternak
karena

a) Jumlah pakan yang dapat diproduksi.

b) Panjang waktu hijauan mempertahankan kualitas.

c) Praktek penggembalaan dapat dilakukan.

d) Kebutuhan akan penyiraman dan suplai pakan suplemen.

e) Tipe pengawetan pakan yang paling sesuai.

Cahaya

Periode cahaya dalam satu hari dinamakan foto periode dan didefenisikan sebagai

waktu matahari terbit dan terbenam. Cahaya sinar matahari secara fisiologis mempengaruhi tubuh

ternak, cahaya yang diterima oleh mata ternak disalurkan ke hipotalamus yang dapat mensekresi

hormon yang dapat berfungsi untuk melestarikan hormon-hormon lain yang di keluarkan oleh

target organ.

Tekanan Udara

Di daerah tropis tekanan udara tergantung pada letak daerah. Daerah ditepi pantai tekanan
udaranya lain dengan yang berada di pegunungan. Menurunnya tekanan atmosfir akan merangsang
jumlah konsumsi, tetapi jika tekanan tinggi sebagian makanan yang normal diberikan tidak akan
dimakan ternak. Pengembangan peternakan dengan memperhatikan unsur-unsur lingkungan
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas.

Anda mungkin juga menyukai