Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK

Disusun oleh :

Kelompok 6

Dian Yusmeidianty 200110110041

Thesia Lonately 200110110125

Hanifia Azizah 200110110136

Tuti Kustini 200110110189

Kelas A

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2014
I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia peternakan akan selalu dituntut oleh dunia agar dapat menghasilkan
ternak yang berkualitas baik dan sesuai dengan keinginan konsumen. Hal ini dipicu
karena kemajuan dari berbagai bidang seperti bidang teknologi dan ilmu pengetahuan
yang dibuktikan dengan semakin dapatnya mengefisienkan waktu dalam berbagai hal
sehingga dunia peternakan pun mau tidak mau harus selalu dapat mengikuti
perubahan tersebut.

Tentunya, selain teknologi yang harus dikuasai sehingga dapat diaplikasikan


pada ternak seperti program Inseminasi Buatan, Transfer Embrio, dll. Genetik ternak
pun sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan teknologi tersebut. Ada suatu
kesinambungan antara genetik dengan hasil perlakuan teknologi terhadap ternak
sehingga hanya genetic yang baik lah yang dapat dengan mudah menerima dan
memberikan hasil terbaik untuk pengaplikasian teknologi peternakan tersebut.

Untuk menghasilkan ternak dengan genetic yang baik, maka diperlukan


seleksi. Seleksi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara tergantung keadaan
ternak dan situasi di peternakan tersebut. Ini semua dilakukan karena kebijakan
seorang peternak itu sendiri. Seorang sarjana peternakan harus dapat menganalisis
program seleksi apa yang cocok untuk berbagai macam keadaan dan kondisi ternak
sehingga menghasilkan ternak yang mempunyai genetic yang baik dalam waktu
singkat dan dana yang tidak terlalu besar. Maka dari itu, praktikum Seleksi Ternak ini
harus dikuasai oleh setiap mahasiswa agar tujuan tersebut tercapai.
1.2 Maksud dan Tujuan
Praktikum dilakukan agar mahasiswa dapat merancang sebuah program
seleksi pada sebuah peternak sehingga dapat diaplikasikan pada dunia nyata.

1.3 Waktu dan Tempat


Praktikum dilaksanakan pada hari Kamis, 15 Mei 2014 di Ruang Kuliah 11
Gedung 5 Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran.

II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemuliaan Ternak

Pemuliaan ternak (animal breeding) merupakan salah satu bidang ilmu yang
mempelajari aplikasi cara-cara meningkatkan mutu genetik ternak. Pada usaha
peternakan, sebaik apapun pengelolaan (management) dan pakan (feeding) yang
diberikan kepada ternak, tetapi bila mutu genetik ternak rendah, maka produktivitas
yang diperoleh tidak akan optimal (Kurnianto, 2009). Peran pemuliaan dalam
kegiatan produksi ternak sangat penting diantaranya untuk menghasilkan ternak-
ternak yang efisien dan adaptif terhadap lingkungan. Produksi ternak yang efisien
bergantung pada keberhasilan memadu sistem managemen, makanan, kontrol
penyakit dan perbaikan genetik.

Untuk meningkatkan produktifitas (sifat produksi dan reproduksi) suatu


ternak melalui peningkatan mutu genetiknya dengan jalan melakukan seleksi dan
perkawinan (breeding).

Cara memanipulasinya yaitudengan 2 carayaitu :

1. Seleksi

2. Breeding

Seleksidilakukan untuk meningkatkan rataan dalam suatu sifat kearah yang


lebih baik dan diikuti oleh peningkatan keseragaman atau dengan kata lain
mengalami penurunan keseragaman atau simpangan baku. Breeding dapat kita
ketahui perbaikan genetic ternak yang telah dikawinkan, baik yang nampak
Homozigot Dominan atau Homozigot Resesif. Secara umum, ilmu ini berusaha
menjelaskan dan menerapkan prinsip- prinsip genetika (dengan bantuan cabang-
cabang biologi lain) dalam kegiatan pemuliaan.

Respon seleksi atau tanggapan seleksi adalah kenaikan nilai rata-rata fenotif
dari generasi berikutnya, sebagai akibat adanya seleksi terhadap populasi tadi.
Perbedaan antara rerata performans dari ternak yang diseleksi dengan rerata
performans populasi sebelum diadakannya seleksi disebut sebagai deferensial seleksi
yang disingkan S. Proporsi dari deferensial seleksi yang dapat diwariskan kepada
generasi berikutnya adalah hanya yang bersifat genetik saja, yaitu sebesar angka
pewarisannya saja (heratibilitas). Jadi besarnya S yang diwariskan sebesar h 2S dan
inilah merupakan tanggapan seleksi yang akan muncul pada generasi berikutnya atau
disebut respon seleksi (R) (Hardjosubroto, 1994).

2.2 Evaluasi populasi seleksi

Evaluasi populasi seleksi bertujuan untuk ,mengevaluasi (menilai) suatu


populasi ternak layak tidaknya dilakukan seleksi, serta tindakan apa selanjutnya yang
dapat dilakukan setelah dilakukannya evaluasi. Hal-hal atau tindakan yang dilakukan:

1. Menentukan objek ternak yang akan dikembangkan sesuai rencana


2. Alasan menentukan tenak yang akan dikembangkan tersebut.
Sementara ada beberapa dua hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan
seleksi:
1. Tujuan seleksi harus jelas, misalnya kalau pada sapi apakah tujuannya untuk
meningkatkan produksi susu atau produksi daging, atau keduanya.
2. Seleksi perlu waktu.

Kemajuan seleksi dipengeruhi oleh beberapa faktor, misalnya:

1. Seleksi Diferensial (S)


Seleksi diferensial adalah keunggulan ternak-ternak yang terseleksi terhadap
rata-rata populasi (keseluruhan ternak).

2. Heritabilitas
Kata heritabilitas berasal dari bahasa inggris Heritability yang berarti
kekuatan/ kemampuan penurunan suatu sifat. Kata ini digunakan untuk
mengungkapkan kekuatan suatu sifat diturunkan pada generasi berikutnya.Dalam
pemuliabiakan ternak nilai ini perlu diketahui sebelum melakukan perbaikan mutu
bibit/genetik ternak.
Kegunaan diketahuinya nilai heritabilitas adalah sebagai berikut:
Mengetahui kekuatan suatu sifat akan diturunkan oleh tetua padaanaknya
Merupakan suatu petunjuk tentang keberhasilan program pemuliabiakan
Semakin tinggi nilai heritabilitas, semakin baik program perbaikan mutubibit
yang diharapkan
Berdasarkan ungkapan ragam di atas, heritabilitas tidak lain adalah proporsi
ragam genetik terhadap ragam fenotip.

3. Interval Generasi
Interval generasi dapat diartikan sebagai rata-rata umur tetua/induk ketika
anaknya dilahirkan. Setiap jenis ternak mungkin mempunyai interval generasi yang
berbeda. Interval generasi dipengaruhi oleh umur pertama kali ternak tersebut
dikawinkan dan lama bunting, dengan demikian interval generasi oleh faktor
lingkungan seperti pakan dan tatalaksana. Pemberian pakan yang jelek dapat
memperpanjang interval generasi. Semakin cepat interval generasi, semakin cepat
perbaikan mutu bibit yang diharapkan.

2.2.1 Program seleksi


Program seleksi artinya membuat perencanaan program seleksi berdasarkan
informasi hasil analisis data. Adapun langkah-langkahnya:

Membuat pola breedingnya


Berapa respon seleksi yang diharapkan pada awal seleksi tersebut
Berapa jumlah jantan dan betina yang diseleksi dari populasi tadi
Berapa lama waktu yang diperlukan selama perbanyakan populasi sampai
terealisasinya pola breeding tersebut
Kapan terjadinya inbreeding dan berapa besarnya depresi inbreeding
Hitung kematian dengan rencana pola breedingnya

2.2.2 Metoda Seleksi

Dalam melakukan seleksi kita bisa menggunakan catatan fenotip yang berasal
dari ternak itu sendiri, berdasarkan informasi fenotif dari saudara saudaranya, atau
gabungan keduanya. Secara garis besar seleksi dapat dibedakan menjadi; seleksi
individu dan seleksi keluarga.

1. Seleksi Individu
Seleksi individu adalah metoda seleksi yang paling sederhana dan sangat baik
diterapkan jika :

Nilai heritabilitas tinggi


Sifat/ fenotip dapat diukur baik pada ternak jantan ataupun betina.
Dengan seleksi individu, ternak-ternak dievaluasi berdasarkan catatan fenotip
ternak itu sendiri.

2. Seleksi Keluarga
Adakalanya fenotip yang menjadi tujuan seleksi bisa diamati atau diukur pada
salah satu jenis kelamin. Misal produksi susu pada sapi perah atau produksi telur pada
ayam petelur. Tapi kita perlu juga menyeleksi ternak ternak jantan sebagai tetua.
Apabila keadaan ini terjadi, kita bisa memakai catatan fenotip dari saudara-
saudaanya, baik saudara sekandung atau saudara tiri. Seleksi ini bermanfaat jika :

Nilai heritabilitas rendah.


Hewan ternak betina banyak menghasilkan keturunan.
Fenotip dapat diukur pada salah satu jenis kelamin.

3. Informasi Gabungan.
Sekarang telah dikembangkan suatu metoda yang disebut Best Linear
Unbiased Prediction ( BLUP ). BLUP mampu mendeteksi individu yang mempunyai
potensi genetik tinggi dengan menggabungkan berbagai macam informasi, baik
catatan dari ternak itu sendiri atau dari saudara-saudaranya.Dalam suatu analisis,
semua informasi tersebut diolah. Hasilnya semua ternak baik yang mempunyai
catatan atau ternak yang tidak mempunyai catatan asal mempunyai hubungan dengan
ternak yang mempunyai catatan, dapat diseleksi. BLUP telah banyak dipakai di
seluruh dunia
4. Uji Keturunan ( Progeny Test )
Uji keturunan adalah suatu uji terhadap seekor atau sekelompok ternak
berdasarkan pervormant/tamplan dari anak-anaknya. Uji ini lazim digunakan untuk
evaluasi pejantan karena ia sangat bertanggung jawab terhadap banyak keturunan. Uji
keturunan biasanya digunakan jika:

Nilai heritabilitas sifat yang diamati rendah.


Sifat yang dievaluasi hanya bisa diukur pada salah satu jenis kelamin saja.
Misal produksi susu atau produksi telur.
Ternak-ternak yang dievaluasi tidak bisa dipertahankan kidup. Misal jika kita
mengamati bobot badan, ternak yang kita amati harus disembelih.

Keefektifan uji keturunan diperlukan syarat-syarat sebagai berikut:

Uji pejantan sebanyak-banyaknya ( minimal 5 10 ekor ).


Kawinkan induk-induk dengan pejantan secara acak, untuk menghindari
jantan-jantan dikawinkan dengan betina yang sangat bagus atau sangat jelek.
Jumlah anak perpejantan diusahakan sebanyak mungkin ( minimal 10 anak
perpejantan ).
Jangan dilakukan seleksi terhadap anak-anaknya sebelum uji selesai.
Anak-anak seharusnya diperlakukan sama untuk mempermudah
memperbandingkan.

a. Seleksi lebih dari satu sifat

Para peternak sangat jarang melakukan seleksi yang hanya berdasarkan satu
sifat, tapi mereka juga mempertimbangkan sifat-sifat yang lain. Contoh, tujuan para
peternak domba adalah meningkatkan prodksi daging, sifat-sifat yang mereka
pertimbangkan dalam seleksi adalah :

Bobot badan
Pertambahan bobot badan
Jumlah anak perkelahiran
Kemampuan induk dalam membesarkan anak.
Keempat sifat tersebut sangat penting dan sangat menunjang ke tujuan produksi
daging.

Ada 3 metoda jika kita ingin mempertimbangkan banyak sifat dalam suatu
seleksi.

1. Seleksi Tandem
Dalam hal ini kita menyeleksi/ memperbaiki sifat yang pertama terlebih dahulu,
kemudian setelah sifat yang pertama mencapai tingkat yang diinginkan, sifat kedua
baru dimulai diperbaiki. Seleksi ini baik jika sifat-sifat yang menjadi tujuan perbaikan
tidak saling terikat. Jika saling terikat keadaan ideal akan sulit dicapai.

2. Seleksi Batasan Sisihan


Dengan cara ini seluruh sifat yang akan dipertimbangkan secra bersamaan
dengan diberi tingkat/batas ideal yang didinginkan.. Misalnya pada ayam petelur,
ayam -ayam yang akan dipilih menjadi bibit adalah ayam-ayam yang mempunyai
produksi telur minimal 276 butir selama satu siklus produksi, berat telur minimal 55
gram, konsumsi pakan maksimal 100 gr per hari. Keputusan yang sulit akan dihadapi
apabila tidak ada ternak-ternak yang mempunyai tingkat/batas yang kita inginkan,
sehingga kita harus menurunkan score/standard.
3. Seleksi Indeks
Seleksi ini mungkin lebih baik dibandingkan dengan kedua cara terdahulu,
tetapi perhitungannya lebih sulit karena perlu diketahui parameter-parameter genetik,
seperti nilai heritabilitas, korelasi genetik, korelasi fenotipik, dan pembobotan
ekonomi untuk masing-masing sifat. Apabila semuanya telah diketahui, suatu indeks
dibentuk. Nilai pemuliaan akhirnya diduga berdasarkan indeks tersebut. Perhitungan
seleksi indeks tidak akan dibahas pada makalah ini.

2.3 Simulasi Program Seleksi


Tujuan dari simulasi program seleksi ialah untuk mencari model pola seleksi
yang paling baik, dalam mendapatkan respon seleksi per generasi (R) dan respon
seleksi per tahun(R/y) yang optimal dengan depresi inbreeding (F) serendah
mungkin dari pola seleksi yang dirancang sebagai evaluasi perbaikan pola breeding
yang telah ada. Tindakan yang dilakukan untuk simulasi program seleksi yaitu
dengan mencoba dengan merubah lama pemeliharaan dan jumlah ternak yang
dipelihara per tahun pemeliharaan, dengan tanpa merubah jumlah ternak total ternak
produktif keseluruhan yang telah dirancang (kecuali bila ada angka pecahan
dibulatkan). Kemudian dicari model simulasi tersebut mana yang dapat memberikan
nilai respon seleksi per tahun paling optimal dengan depresi inbreeding paling
rendah.
III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan

3.1.1 Penentuan Populasi

a. Penentuan Populasi Jantan

Jumlah Bobot
JUMLAH POP 76 Ekor 2423,5 Kg
Badan
RATAAN Bobot Badan 31,888 Kg
RAGAM 48,51
S 6,96
SEBARAN POP 32
KV 21,83

b. Penentuan Populasi Betina

JUMLAH 150 Jumlah


3830,7 Kg
POPULASI ekor Bobot badan
RATAAN Bobot Badan 25,37 Kg
RAGAM 35,32
S 5,94
SEBARAN POP 30
KV 23,42

c. Penentuan Populasi Campuran

225 Jumlah
JUMLAH POP
Ekor Bobot badan 6293,4 Kg
RATAAN Bobot Badan 27,97 Kg
RAGAM 145,29
S 12,054
SEBARAN POP
KV

d. Perangkingan Untuk Domba Jantan

JUMLAH
PERSENTASE RATAAN BB S(PPs-
NO TERSELEKSI i sd S=(i.sd)
SELEKSI (%) TERSELEKSI PPp)
(EKOR)
1 10 8 43,663 11,774 1,693 6,96 11,783
2 20 16 41,413 9,524 1,346 6,96 9,368
3 30 23 40,139 8,251 1,132 6,96 7,879
4 40 31 39,055 7,167 0,932 6,96 6,487
5 50 38 38,182 6,293 0,779 6,96 5,422

e. Perangkingan Untuk Domba Betina

JUMLAH
PERSENTASE RATAAN BB S=(PPs-
NO TERSELEKSI i sd S=(i.sd)
SELEKSI (%) TERSELEKSI PPp)
(EKOR)
1 10 16 37,094 11,725 1,708 5,94 10,150
2 20 31 34,039 8,670 1 5,94 8,153
3 30 37 33,238 7,869 1,271 5,94 7,553
4 40 62 30,998 5,630 0,937 5,94 5,568
5 50 78 29,867 4,498 0,762 5,94 4,528

3.1.2 Program Seleksi

a. Asumsi

Uraian Nilai
Rataan BB camp 27,97
Ragam 145,29
Sb 12,054
Kv 0,430951473
Jumlah jantan 75
Jumlah betina 150
Rataan kelahiran/th 1,5
Jumlah anak sepelahiran (%) 150
Lam crop (%) 80
Fertilitas betina muda (%) 90
H2 BB umur 1th 0,3
Sex ratio 1:20
Lama pemeliharaan (th) 2 s/d 5
Respon seleksi (%)
40
diharapkan
Respon seleksi (kg) 4,82
BB awal hasil seleksi 32,79

b. Pola Breeding

Umur muda Umur produktif S domba


Jenis kelamin
0 1 2 3 4 5 produktif
Jantan 3 3 3 3 3 3 12
Betina 60 60 60 60 60 60 240
Total 63 63 63 63 63 63 252

Produktivitas anak 389


Jumlah induk 195
Jumlah pejantan 194
Betina yg dapatdijual 135
Jantan yg dapat dijual 191
Total jantan-betina yg dapat
dijual 326

Jumlah induk th ke-0 111


I betina 111 dr 150 0,436
I jantan 1,794
I jantan 6 dr 75 1,818
Rataan i 1,115

Jumlah induk th ke-1 dan


ke-2 180

Betina 90

Jantan 90
I jantan 3 dr 90 2,159
I betina 60 dr 90 0,54
Rataan i 1,35

Jumlah induk th ke-3 277

Betina 139

Jantan 138
I jantan 3 dr 138 2,291
0
I betina 60 dr 139 ,830
Rataan i 1,56

Jumlah induk th ke-4 374


Betina 187
Jantan 187
I jantan 3 dr 187 2,42
I betina 60 dr 187 1,07
Rataan i 1,74

Jumlah induk th ke-5 292


Betina 146
Jantan 146
I jantan 3 dr 146 2,29
I betina 60 dr 146 0,83
Rataan i 1,56

Jumlah induk th ke-6 389


Betina 195
Jantan 194
I jantan 3 dr 194 2,416
I betina 60 dr 195 1,07
Rataan i 1,743

c. Pola Perbanyakan

UMUR KELOMPOK UMUR


Tahun ke- MUDA PRODUKTIF i R R/y F
0 1 2 3 4 5
Jantan 6 0 1,794
0
Betina 111 0 0,436 4,032
Jantan 3 6 6 2,159
1
Betina 60 111 111 0,54 1,35
Jantan 3 3 6 6 2,159
2
Betina 60 60 111 111 0,54 1,35
Jantan 3 3 3 6 9 2,291
3
Betina 60 60 60 111 171 0,83 1,56
Jantan 3 3 3 3 6 12 2,42
4
Betina 60 60 60 60 111 231 1,07 1,74
Jantan 3 3 3 3 3 9 2,29
5
Betina 60 60 60 60 60 180 0,83 1,56
Jantan 6 3 3 3 3 3 3 12 2,416 1,743 0,498 0,24
Respon Seleksi Pertahun Dg Interval
Betina
Generasi 60 60 60 60 60 60 240 1,07
L Jantan 3,5
L Betina 3,5
LL 3,5
R/Y 0,498

Depersi Inbreeding
0,0024
% 0,24

Setiap Kenaikan 10% Df Akan Mengurangi Bb Sebesar 7%


Df Bb (%) 0,17

Df Terhadap Bb Sapih (Kg) 0,047

Kemajuan Genetik Setelah Dihitung Df Pada Th


Ke-6 (Kg) 28,422

28,422
Jadi Ramalan Bb Umur 1 Th 12,054

Menghitung Kematian Pertahun Dr Rencana Pola Breeding


Kematian Umur Muda
Asumsi 0-2th 5%
Kematian Umur Dewasa
2-5th 2,50%
d. Pola Breeding Yang Ideal (Direncanakan)

muda Dewasa
jenis kelamin kematian
5% kematian 2,5%
0 1 2 3 4 5
Jantan 3 3 3 3 3 3
Betina 60 60 60 60 60 60

100% 95% 90,25% 87,99% 85,79% 83,65%


72 68 65 63 62 60
e. Populasi Ideal dengan Adanya Kematian

Jenis Umur
Umur produktif
kelamin muda
Jantan 0 1 2 3 4 5
Betina 5 4 3 3 3 3
Total 72 68 65 63 62 60

3.1.3 Simulasi Program Seleksi

a. Simulasi Program Seleksi Ternak Betina 1

UMUR KELOMPOK UMUR


Tahun ke- MUDA PRODUKTIF i R R/y F
0 1 2 3 4 5
jantan 6 0 1,794
0 3,491
betina 111 0 0,137
jantan 3 6 6 2,159
1 1,35
betina 75 111 111 0,54
jantan 3 3 6 6 2,159
2 1,35
betina 75 75 111 111 0,54
jantan 3 3 3 6 9 2,291
3 1,56
betina 75 75 75 111 186 0,83
jantan 3 3 3 3 6 12 2,42
4 1,74
betina 75 75 75 75 111 261 1,07
jantan 3 3 3 3 3 9 2,29
5 1,56
betina 75 75 75 75 75 225 0,83
jantan 3 3 3 3 3 3 12 2,416
6 1,743 0,55 0,24
betina 75 75 75 75 75 75 300 1,07

b. Simulasi Program Seleksi Ternak Betina 2

UMUR KELOMPOK UMUR


Tahun ke- MUDA PRODUKTIF i R R/y F
0 1 2 3 4 5
jantan 6 0 1,794
0 3,491
betina 111 0 0,137
jantan 1 3 6 6 2,159 1,35
betina 30 111 111 0,54
jantan 3 3 6 6 2,159
2 1,35
betina 30 30 111 111 0,54
jantan 3 3 3 6 9 2,291
3 1,56
betina 30 30 30 111 141 0,83
jantan 3 3 3 3 6 12 2,42
4 1,74
betina 30 30 30 30 111 171 1,07
jantan 3 3 3 3 3 9 2,29
5 1,56
Betina 30 30 30 30 30 90 0,83
Jantan 3 3 3 3 3 3 12 2,416
6 1,743 0,33 0,23
Betina 30 30 30 30 30 30 120 1,07

c. Simulasi Program Seleksi Ternak Betina 3

KELOMPOK
UMUR UMUR R/
i R F
MUDA PRODUKTIF y
Tahun ke- 0 1 2 3 4 5
Jantan 6 0 1,794 3,49
0
Betina 111 0 0,137 1
Jantan 3 6 6 2,159
1
Betina 90 111 111 0,54 1,35
Jantan 3 3 6 6 2,159
2
Betina 90 90 111 111 0,54 1,35
Jantan 3 3 3 6 9 2,291
3
Betina 90 90 90 111 201 0,83 1,56
Jantan 3 3 3 3 6 12 2,42
4
Betina 90 90 90 90 111 291 1,07 1,74
Jantan 3 3 3 3 3 9 2,29
5
Betina 90 90 90 90 90 270 0,83 1,56
Jantan 3 3 3 3 3 3 12 2,416 1,74 0,2
6
Betina 90 90 90 90 90 90 360 1,07 3 0,6 4

d. Simulasi Program Seleksi Ternak Jantan 1

Tahun ke- UMUR KELOMPOK i R R/y F


MUDA UMUR
PRODUKTIF
0 1 2 3 4 5
Jantan 6 0 1,794
0 3,491
Betina 111 0 0,137
Jantan 2 6 6 2,159
1 1,35
Betina 60 111 111 0,54
Jantan 2 2 6 6 2,159
2 1,35
Betina 60 60 111 111 0,54
Jantan 2 2 2 6 8 2,291
3 1,56
Betina 60 60 60 111 171 0,83
Jantan 2 2 2 2 6 10 2,42
4 1,74
Betina 60 60 60 60 111 231 1,07
Jantan 2 2 2 2 2 6 2,29
5 1,56
Betina 60 60 60 60 60 180 0,83
Jantan 2 2 2 2 2 2 8 2,416
6 1,743 0,4 0,24
Betina 60 60 60 60 60 60 240 1,07
e. Simulasi Program Seleksi Ternak Jantan 2

KELOMPOK
UMUR
UMUR
Tahun ke- MUDA i R R/y F
PRODUKTIF
0 1 2 3 4 5
jantan 6 0 1,794
0 3,491
betina 111 0 0,137
jantan 4 6 6 2,159
1 1,35
betina 60 111 111 0,54
jantan 4 4 6 6 2,159
2 1,35
betina 60 60 111 111 0,54
jantan 4 4 4 6 10 2,291
3 1,56
betina 60 60 60 111 171 0,83
jantan 4 4 4 4 6 14 2,42
4 1,74
betina 60 60 60 60 111 231 1,07
jantan 4 4 4 4 4 12 2,29
5 1,56
betina 60 60 60 60 60 180 0,83
jantan 4 4 4 4 4 4 16 2,416
6 1,743 0,57 0,24
Betina 60 60 60 60 60 60 240 1,07

f. Simulasi Program Seleksi Ternak Jantan 3


UMUR KELOMPOK UMUR
Tahun ke- MUDA PRODUKTIF i R R/y F
0 1 2 3 4 5
Jantan 6 0 1,794
0 3,491
Betina 111 0 0,137
Jantan 6 6 6 2,159
1 1,35
Betina 60 111 111 0,54
Jantan 6 6 6 6 2,159
2 1,35
Betina 60 60 111 111 0,54
Jantan 6 6 6 6 12 2,291
3 1,56
Betina 60 60 60 111 171 0,83
Jantan 6 6 6 6 6 18 2,42
4 1,74
Betina 60 60 60 60 111 231 1,07
Jantan 6 6 6 6 6 18 2,29
5 1,56
Betina 60 60 60 60 60 180 0,83
Jantan 6 6 6 6 6 6 24 2,416
6 1,743 0,66 0,23
Betina 60 60 60 60 60 60 240 1,07

3.2 Pembahasan

3.2.1 Penentuan Populasi

Pada praktikum ini dilakukan penentuan jumlah populasi ternak domba yang
akan dilakukan seleksi. Awalnya ditentukan bahwa populasi ternak domba jantan
adalah sebanyak 75 ekor, sedangkan untuk populasi ternak domba betina adalah
sebanyak 150 ekor. Kemudian dilakukan perankingan berdasarkan berat badan baik
untuk ternak domba jantan maupun ternak domba betina.

Setelah perankingan, dilakukan perhitungan model satistik untuk populasi


ternak domba baik jantan maupun betina dengan menggunakan analisis ragam. Untuk
populasi ternak domba jantan sebanyak 75ekor maka didapatkan sebaran populasi
sebesar 30kg untuk bobot badannya, dengan rataan bobot badan sebesar 31,88 kg
serta terdapat keragaman sebesar 48,51%, dengan simpangan baku sebesar 6,96% dan
KV sebesar 21,83%. Untuk populasi ternak domba betina sebanyak 150ekor maka
didapatkan sebaran populasi sebesar 32kg untuk bobot badannya, dengan rataan
bobot badan sebesar 25,368 kg serta terdapat keragaman sebesar 35,32 %, dengan
simpangan baku sebesar 5,94 % dan KV sebesar 23,42%.

3.2.2 Program Seleksi

Program seleksi dapat direncanakan pada suatu peternakan, terlebih lagi bila
ada informasi dasar, baik terhadap kondisi lingkungan maupun informasi berupa
catatan produksi dan struktur populasi. Informasi terhadap kondisi lingkungan
diantaranya keadaan tanah, kemiringan tanah, ketersediaan air, luas tanah, persediaan
pakan, kondisi jalan, kesediaan tenaga kerja, jauh dekatnya ke tempat pemasaran dan
sebagainya yang merupakan dasar pertimbangan. Sedangkan secara teknis pemuliaan
adalah informasi struktur populasi dari jenis ternak yang akan dipelihara, dalam hal
ini menyangkut struktur umur, jenis kelamin beserta jumlah populasinya. Selain itu
adanya rekording data mencakup produksi, tanggal lahir, bobot lahir, bobot sapih,
kematian, fertilitas, data silsilah, hasil analisis heritabilitas, data keluar masuknya
ternak, dan sebagainya.

Respon seleksi merupakan tanggapan seleksi yang biasanya dihitung dalam


satu generasi, maka untuk menghitung tanggapan seleksi per tahun, hasil respon
seleksi harus dibandingkan dengan interval generasinya.)

Seleksi ternak harus dilakukan pada generasi keturunannya untuk mengganti


tetuanya yang harus disingkirkan. Tanggapan seleksi secara tidak langsung
dipengaruhi oleh persentase panen cempe karena jumlah pedet akan mempengaruhi
persentase sebagi ternak pembilang dalam perhitungan intensitas seleksi yang pada
akhirnya akan mempengaruhi besarnya intensitas seleksi.
Dalam perhitungan Respon seleksi diatas didapat sebesar 1,743 kg per
generasinya yang merupakan hasil kali antara intensitas seleksi dengan nilai
heritabilitas dan standard deviasinya, sedangkan untuka respon seleksi per tahun
sebesar 0,498 kg. Tampak bahwa Respon seleksi kecil hal ini diduga karena kecilnya
rentang simpangan berat badan dari berat rata-rata populasi, yang menggambarkan
bahwa dalam populasi tersebut ada domba yang beratnya relatif sama.

Dalam populasi yang terdapat berbagai macam umur produktif dapat terjadi
inbreeding yaitu perkawinan dengan ternak sekerabatnya. Tentunya hal ini akan
mempengaruhi nilai Respon seleksinya. Menurut James dan Pattle (1976), akan
terjadi penurunan produksi pada domba sebesar 4% untuk bobot sapih dan 7% pada
bobot dewasa bila terjadi inbreeding dengan kenaikan koefisien inbreeding (F)
sebesar 10%. Didapatkan pada hasil praktikum depresiasi inbreeding 0,24%
pergenerasi dan depresiasi inbreeding pertahun mencapai 0,17% yang berarti dapat
ditekan serendah mungkin perkawinan inbreeding, dan ramalan bobot badan umur 1
tahun dapat dicapai 28,422 12,054 kg.

Dalam program breeding Ternak Domba yang telah diperhitungkan


kematiannya, dalam setiap kelompok umur produktif dan non produktif memilki
jumlah rasio jantan dan betina berbeda-beda. Hal ini diperhitungkan agar diperoleh
jumlah ideal dari program seleksi yang direncanakan pada praktikum II, karena
kematian diperkirakan akan terjadi sebesar 2,5% pada ternak dewasa dan 5% pada
ternak muda setiap tahunnya.

Bila pola breeding terus dilanjutkan dan tidak diubah-ubah, maka perkawinan
inbreeding akan terjadi setiap tahun yang pada akhirnya akan menurunkan respon
seleksi yang diharapkan, untuk itu disarankan agar dimasukkan ternak baru
(outbreeding) agar dapat mengurangi kasus inbreeding yang terjadi pada populasi.

3.2.3 Simulasi Program Seleksi


Simulasi program seleksi digunakan untuk mencari model pola seleksi yang
baik dalam mendapatkan respon seleksi paling baik, dan mendapatkan respon seleksi
per generasi, dengan caram berubah-ubah lama pemeliharaan, tanpa merubah jumlah
total ternak produktif keseluruhan yang telah dirancang. Model pola seleksi yang
paling baik dapat dilihat model mana yang menunjukkan respon seleksi per generasi
(R) dan respon seleksi per tahun (R/Y) yang optimal dengan depresi inbreeding (F)
serendah mungkin. Nilai optimal disini bukan merupakan nilai yang paling tinggi
atau maksimal, namun merupakan nilai yang paling baik.

Model pola seleksi yang paling baik dapat dilihat model mana yang
menunjukkan respon seleksi per generasi (R) dan respon seleksi per tahun (R/Y) yang
optimal dengan depresi inbreeding (F) serendah mungkin. Nilai optimal disini
bukan merupakan nilai yang paling tinggi atau maksimal, namun merupakan nilai
yang paling baik.

Pada simulasi program seleksi pemeliharaan kelompok jantan yang diubah-


ubah dengan kelompok betina tetap, model pola seleksi yang paling baik adalah
model 3, yaitu dengan nilai respon seleksi per generasi (R) 1,743kg, respon seleksi
per tahun (R/Y) 0,664 kg dan depresi inbreeding (F) 0,23%. Pada simulasi program
seleksi pemeliharaan kelompok betina yang diubah-ubah dengan kelompok jantan
tetap, model pola seleksi yang paling baik adalah model 3, yaitu dengan nilai respon
seleksi per generasi (R) 1,743 kg, respon seleksi per tahun (R/Y) 0,5976 kg dan
depresi inbreeding (F) 0,24%.
IV

KESIMPULAN

Program seleksi dimulai dengan penentuan jumlah populasi ternak, yaitu


jantan sebanyak 75 ekor dan betina 150 ekor. Kemudian langkah berikutnya adalah
dengan melakukan perangkingan dari masing-masing populasi dan secara
keseluruhan populasi. Untuk mengetahui besarnya keragaman dalam populasi
dilakukan analisis menggunakan model statistik. Untuk selanjutnya menentukan
simulasi program seleksi yang akan dilakukan. Melalui simulasi program seleksi,
diperoleh depresi inbreeding untuk jantan sebesar 0,23% sedangkan untuk betina
0,24%.
DAFTAR PUSTAKA

Ahyadi, Hery. 2013. Inbreeding pada Sapi.


http://heryahyadi.blogspot.com/2013/04/inbreding-pada-sapi.html (Diakses
pada 2 Juni 2014 pukul 03.11 WIB)

Hardjosubroto, Wartomo. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan.


Grasindo. Jakarta

Kurnianto, Edi. 2009. Pemuliaan Ternak. Graha Ilmu. Jakarta

Zenro. 2012. Seleksi Ternak. http://zendro-92.blogspot.com/2012/06/seleksi-


ternak.html(Diakses pada 2 Juni 2014 pukul 04.09 WIB)

Hidayat. 2012. Dasar Pemuliaan Ternak. http://hidayat-


peternakan.blogspot.com/2012/06/dasar-pemuliaan-ternak.html (Diakses pada 2
Juni 2014 pukul 03.41 WIB)
LAMPIRAN

Tabel 1. Berat Badan Domba Garut Daging Jantan Umur 1 Tahun

BB
No Urut TAG X (Xi- (Xi-p)
(X)
35 MT 39,2 1536,64 7,31 53,46
36 PC 41 1681 9,11 83,03
37 RF 37 1369 5,11 26,13
38 KA 41 1681 9,11 83,03
39 JH 36 1296 4,11 16,91
40 KC 38 1444 6,11 37,35
41 LB 22 484 -9,89 97,78
42 JK 32,2 1036,84 0,31 0,10
43 LL 26 676 -5,89 34,67
44 KZ 35 1225 3,11 9,68
45 LX 38 1444 6,11 37,35
46 JL 29 841 -2,89 8,34
47 KM 36,1 1303,21 4,21 17,74
48 LR 23 529 -8,89 79,00
49 MA 23,5 552,25 -8,39 70,36
50 JN 20,5 420,25 -11,39 129,69
51 KT 28,1 789,61 -3,79 14,35
52 LJ 26,2 686,44 -5,69 32,36
53 ME 25,3 640,09 -6,59 43,40
54 NB 40,1 1608,01 8,21 67,43
55 JO 40,3 1624,09 8,41 70,76
56 KV 31,7 1004,89 -0,19 0,04
57 LF 32,5 1056,25 0,61 0,37
58 MN 30,1 906,01 -1,79 3,20
59 JQ 36,2 1310,44 4,31 18,59
60 MR 32 1024 0,11 0,01
61 LN 32,4 1049,76 0,51 0,26
62 MH 28 784 -3,89 15,12
63 JR 45 2025 13,11 171,92
64 KU 40 1600 8,11 65,80
65 LP 37 1369 5,11 26,13
66 NF 34,3 1176,49 2,41 5,82
67 JU 33 1089 1,11 1,24
68 MP 34,4 1183,36 2,51 6,31
69 PA 37 1369 5,11 26,13
70 MX 39 1521 7,11 50,58
71 KX 27 729 -4,89 23,89
72 JY 34 1156 2,11 4,46
73 LV 36,3 1317,69 4,41 19,46
74 MU 34,5 1190,25 2,61 6,82
75 KD 28 784 -3,89 15,12
76 LC 30 900 -1,89 3,57
77 JS 30 900 -1,89 3,57
78 KY 27 729 -4,89 23,89
79 KN 35 1225 3,11 9,68
80 LW 43 1849 11,11 123,47
81 MB 38 1444 6,11 37,35
82 NC 36,4 1324,96 4,51 20,36
83 JT 27 729 -4,89 23,89
84 KP 26 676 -5,89 34,67
85 LD 36,5 1332,25 4,61 21,27
86 PE 25 625 -6,89 47,45
87 RB 34 1156 2,11 4,46
88 JV 39 1521 7,11 50,58
89 KR 31 961 -0,89 0,79
90 LE 37 1369 5,11 26,13
91 MF 18 324 -13,89 192,88
92 JW 50 2500 18,11 328,04
93 KS 44 1936 12,11 146,70
94 LI 40 1600 8,11 65,80
95 MK 30 900 -1,89 3,57
96 MN 28 784 -3,89 15,12
97 MV 21 441 -10,89 118,55
98 LG 23 529 -8,89 79,00
99 MI 25 625 -6,89 47,45
100 LH 45 2025 13,11 171,92
101 NG 35 1225 3,11 9,68
102 LO 18 324 -13,89 192,88
103 NH 34 1156 2,11 4,46
104 MJ 38 1444 6,11 37,35
105 PB 30 900 -1,89 3,57
106 RC 20 400 -11,89 141,33
107 MO 27 729 -4,89 23,89
108 RE 25 625 -6,89 47,45
109 PG 36,6 1339,56 4,71 22,20
110 RH 20,3 412,09 -11,59 134,29

Tabel 2. Berat Badan Domba Garut Daging Betina Umur 1 Tahun

No
TAG BB (X) X (Xi- (Xi-p)
Urut
15 BT 26 676 0,63 0,40
16 CE 16 256 -9,37 87,78
17 CH 25 625 -0,37 0,14
18 DA 21 441 -4,37 19,09
19 DK 16,5 272,25 -8,87 78,66
20 RQ 20 400 -5,37 28,82
21 B9 29 841 3,63 13,19
22 Z5 28 784 2,63 6,92
23 A4 19,5 380,25 -5,87 34,44
24 ZT 40 1600 14,63 214,07
25 AY 36 1296 10,63 113,02
26 BU 33 1089 7,63 58,23
27 CF 28 784 2,63 6,92
28 CY 36 1296 10,63 113,02
29 DB 45 2025 19,63 385,38
30 EA 28 784 2,63 6,92
31 EO 30 900 4,63 21,45
32 FF 21 441 -4,37 19,09
33 FA 26 676 0,63 0,40
34 AZ 27 729 1,63 2,66
35 CR 32 1024 6,63 43,97
36 DC 33 1089 7,63 58,23
37 EG 30 900 4,63 21,45
38 BO 30 900 4,63 21,45
39 ZA 27 729 1,63 2,66
40 A7 26 676 0,63 0,40
41 Z8 25 625 -0,37 0,14
42 ZO 22 484 -3,37 11,35
43 ZB 30 900 4,63 21,45
44 B5 33 1089 7,63 58,23
45 Z4 41 1681 15,63 244,33
46 AC 16 256 -9,37 87,78
47 BC 17,8 316,84 -7,57 57,29
48 A8 25,7 660,49 0,33 0,11
49 CA 20 400 -5,37 28,82
50 B7 28 784 2,63 6,92
51 AN 29 841 3,63 13,19
52 BL 29,5 870,25 4,13 17,07
53 CD 27,2 739,84 1,83 3,35
54 CX 21 441 -4,37 19,09
55 BX 21,3 453,69 -4,07 16,56
56 A9 35 1225 9,63 92,76
57 BB 30,5 930,25 5,13 26,33
58 Z7 30 900 4,63 21,45
59 ZC 43 1849 17,63 310,86
60 ZU 35 1225 9,63 92,76
61 AP 35,4 1253,16 10,03 100,62
62 BS 27 729 1,63 2,66
63 BV 35,6 1267,36 10,23 104,68
64 CG 27,3 745,29 1,93 3,73
65 CZ 23 529 -2,37 5,61
66 DD 30 900 4,63 21,45
67 DW 20 400 -5,37 28,82
68 DR 22 484 -3,37 11,35
69 EI 20,1 404,01 -5,27 27,76
70 DL 28 784 2,63 6,92
71 EM 26 676 0,63 0,40
72 GA 25 625 -0,37 0,14
73 ER 23 529 -2,37 5,61
74 GB 34 1156 8,63 74,50
75 Z1 34,5 1190,25 9,13 83,38
76 Z9 18,7 349,69 -6,67 44,47
77 AD 29 841 3,63 13,19
78 BD 24 576 -1,37 1,87
79 CP 22 484 -3,37 11,35
80 AL 18 324 -7,37 54,30
81 ZS 23 529 -2,37 5,61
82 AH 25 625 -0,37 0,14
83 CO 19 361 -6,37 40,56
84 DE 29 841 3,63 13,19
85 Z3 28 784 2,63 6,92
86 B8 27 729 1,63 2,66
87 ZD 20 400 -5,37 28,82
88 AI 22 484 -3,37 11,35
89 BM 24 576 -1,37 1,87
90 AO 19 361 -6,37 40,56
91 ZE 29 841 3,63 13,19
92 BK 26 676 0,63 0,40
93 CC 20 400 -5,37 28,82
94 CW 25 625 -0,37 0,14
95 DI 20 400 -5,37 28,82
96 EB 21 441 -4,37 19,09
97 DS 20 400 -5,37 28,82
98 EL 19 361 -6,37 40,56
99 AU 33 1089 7,63 58,23
100 BZ 26 676 0,63 0,40
101 DQ 21 441 -4,37 19,09
102 EJ 26 676 0,63 0,40
103 FB 25 625 -0,37 0,14
104 EC 24 576 -1,37 1,87
105 FD 23 529 -2,37 5,61
106 DM 29 841 3,63 13,19
107 FC 24 576 -1,37 1,87
108 EK 17 289 -8,37 70,04
109 DX 24,5 600,25 -0,87 0,75
110 EP 28 784 2,63 6,92
111 GI 20 400 -5,37 28,82
112 AE 28 784 2,63 6,92
113 DF 25 625 -0,37 0,14
114 ZZ 22 484 -3,37 11,35
115 BE 30 900 4,63 21,45
116 ZH 33 1089 7,63 58,23
117 CU 30 900 4,63 21,45
118 AF 30,2 912,04 4,83 23,34
119 AK 27 729 1,63 2,66
120 BF 27,6 761,76 2,23 4,98
121 CI 20 400 -5,37 28,82
122 CN 21 441 -4,37 19,09
123 CV 28 784 2,63 6,92
124 DG 28,6 817,96 3,23 10,44
125 ZF 20 400 -5,37 28,82
126 ZP 20,2 408,04 -5,17 26,72
127 AQ 25 625 -0,37 0,14
128 ZL 29 841 3,63 13,19
129 BN 27,4 750,76 2,03 4,13
130 ZM 15,8 249,64 -9,57 91,56
131 AX 16,3 265,69 -9,07 82,24
132 BR 29,1 846,81 3,73 13,92
133 CM 25 625 -0,37 0,14
134 DH 24 576 -1,37 1,87
135 DT 24,4 595,36 -0,97 0,94
136 AV 18,1 327,61 -7,27 52,84
137 ZG 20 400 -5,37 28,82
138 AT 24 576 -1,37 1,87
139 CL 25 625 -0,37 0,14
140 DY 20,3 412,09 -5,07 25,69
141 ZX 24 576 -1,37 1,87
142 DP 15 225 -10,37 107,51
143 ED 18,7 349,69 -6,67 44,47
144 DN 18,8 353,44 -6,57 43,15
145 EN 25 625 -0,37 0,14
146 FE 43 1849 17,63 310,86
147 GL 30 900 4,63 21,45
148 DZ 26 676 0,63 0,40
149 BG 20 400 -5,37 28,82
150 CT 28 784 2,63 6,92
151 DV 24 576 -1,37 1,87
152 EH 26 676 0,63 0,40
153 AG 20 400 -5,37 28,82
154 ZV 18,4 338,56 -6,97 48,57
155 AJ 16 256 -9,37 87,78
156 BP 21 441 -4,37 19,09
157 CJ 17 289 -8,37 70,04
158 DU 17,5 306,25 -7,87 61,92
159 BH 18,2 331,24 -7,17 51,39
160 CS 19 361 -6,37 40,56
161 ZQ 22 484 -3,37 11,35
162 AR 34 1156 8,63 74,50
163 ZC 23 529 -2,37 5,61
164 BI 20 400 -5,37 28,82
165 BQ 24 576 -1,37 1,87

Tabel 3. Berat Badan Campuran Garut Daging Betina Umur 1 Tahun

TAG BB (X) X (Xi- (Xi-p)


MT 39,2 1536,64 22,70 515,29
PC 41 1681 24,50 600,25
RF 37 1369 20,50 420,25
KA 41 1681 24,50 600,25
JH 36 1296 19,50 380,25
KC 38 1444 21,50 462,25
LB 22 484 5,50 30,25
JK 32,2 1036,84 15,70 246,49
LL 26 676 9,50 90,25
KZ 35 1225 18,50 342,25
LX 38 1444 21,50 462,25
JL 29 841 12,50 156,25
KM 36,1 1303,21 19,60 384,16
LR 23 529 6,50 42,25
MA 23,5 552,25 7,00 49,00
JN 20,5 420,25 4,00 16,00
KT 28,1 789,61 11,60 134,56
LJ 26,2 686,44 9,70 94,09
ME 25,3 640,09 8,80 77,44
NB 40,1 1608,01 23,60 556,96
JO 40,3 1624,09 23,80 566,44
KV 31,7 1004,89 15,20 231,04
LF 32,5 1056,25 16,00 256,00
MN 30,1 906,01 13,60 184,96
JQ 36,2 1310,44 19,70 388,09
MR 32 1024 15,50 240,25
LN 32,4 1049,76 15,90 252,81
MH 28 784 11,50 132,25
JR 45 2025 28,50 812,25
KU 40 1600 23,50 552,25
LP 37 1369 20,50 420,25
NF 34,3 1176,49 17,80 316,84
JU 33 1089 16,50 272,25
MP 34,4 1183,36 17,90 320,41
PA 37 1369 20,50 420,25
MX 39 1521 22,50 506,25
KX 27 729 10,50 110,25
JY 34 1156 17,50 306,25
LV 36,3 1317,69 19,80 392,04
MU 34,5 1190,25 18,00 324,00
KD 28 784 11,50 132,25
LC 30 900 13,50 182,25
JS 30 900 13,50 182,25
KY 27 729 10,50 110,25
KN 35 1225 18,50 342,25
LW 43 1849 26,50 702,25
MB 38 1444 21,50 462,25
NC 36,4 1324,96 19,90 396,01
JT 27 729 10,50 110,25
KP 26 676 9,50 90,25
LD 36,5 1332,25 20,00 400,00
PE 25 625 8,50 72,25
RB 34 1156 17,50 306,25
JV 39 1521 22,50 506,25
KR 31 961 14,50 210,25
LE 37 1369 20,50 420,25
MF 18 324 1,50 2,25
JW 50 2500 33,50 1122,25
KS 44 1936 27,50 756,25
LI 40 1600 23,50 552,25
MK 30 900 13,50 182,25
MN 28 784 11,50 132,25
MV 21 441 4,50 20,25
LG 23 529 6,50 42,25
MI 25 625 8,50 72,25
LH 45 2025 28,50 812,25
NG 35 1225 18,50 342,25
LO 18 324 1,50 2,25
NH 34 1156 17,50 306,25
MJ 38 1444 21,50 462,25
PB 30 900 13,50 182,25
RC 20 400 3,50 12,25
MO 27 729 10,50 110,25
RE 25 625 8,50 72,25
PG 36,6 1339,56 20,10 404,01
RH 20,3 412,09 3,80 14,44
BT 26 676 6,00 36,00
CE 16 256 -4,00 16,00
CH 25 625 5,00 25,00
DA 21 441 1,00 1,00
DK 16,5 272,25 -3,50 12,25
RQ 20 400 0,00 0,00
B9 29 841 9,00 81,00
Z5 28 784 8,00 64,00
A4 19,5 380,25 -0,50 0,25
ZT 40 1600 20,00 400,00
AY 36 1296 16,00 256,00
BU 33 1089 13,00 169,00
CF 28 784 8,00 64,00
CY 36 1296 16,00 256,00
DB 45 2025 25,00 625,00
EA 28 784 8,00 64,00
EO 30 900 10,00 100,00
FF 21 441 1,00 1,00
FA 26 676 6,00 36,00
AZ 27 729 7,00 49,00
CR 32 1024 12,00 144,00
DC 33 1089 13,00 169,00
EG 30 900 10,00 100,00
BO 30 900 10,00 100,00
ZA 27 729 7,00 49,00
A7 26 676 6,00 36,00
Z8 25 625 5,00 25,00
ZO 22 484 2,00 4,00
ZB 30 900 10,00 100,00
B5 33 1089 13,00 169,00
Z4 41 1681 21,00 441,00
AC 16 256 -4,00 16,00
BC 17,8 316,84 -2,20 4,84
A8 25,7 660,49 5,70 32,49
CA 20 400 0,00 0,00
B7 28 784 8,00 64,00
AN 29 841 9,00 81,00
BL 29,5 870,25 9,50 90,25
CD 27,2 739,84 7,20 51,84
CX 21 441 1,00 1,00
BX 21,3 453,69 1,30 1,69
A9 35 1225 15,00 225,00
BB 30,5 930,25 10,50 110,25
Z7 30 900 10,00 100,00
ZC 43 1849 23,00 529,00
ZU 35 1225 15,00 225,00
AP 35,4 1253,16 15,40 237,16
BS 27 729 7,00 49,00
BV 35,6 1267,36 15,60 243,36
CG 27,3 745,29 7,30 53,29
CZ 23 529 3,00 9,00
DD 30 900 10,00 100,00
DW 20 400 0,00 0,00
DR 22 484 2,00 4,00
EI 20,1 404,01 0,10 0,01
DL 28 784 8,00 64,00
EM 26 676 6,00 36,00
GA 25 625 5,00 25,00
ER 23 529 3,00 9,00
GB 34 1156 14,00 196,00
Z1 34,5 1190,25 14,50 210,25
Z9 18,7 349,69 -1,30 1,69
AD 29 841 9,00 81,00
BD 24 576 4,00 16,00
CP 22 484 2,00 4,00
AL 18 324 -2,00 4,00
ZS 23 529 3,00 9,00
AH 25 625 5,00 25,00
CO 19 361 -1,00 1,00
DE 29 841 9,00 81,00
Z3 28 784 8,00 64,00
B8 27 729 7,00 49,00
ZD 20 400 0,00 0,00
AI 22 484 2,00 4,00
BM 24 576 4,00 16,00
AO 19 361 -1,00 1,00
ZE 29 841 9,00 81,00
BK 26 676 6,00 36,00
CC 20 400 0,00 0,00
CW 25 625 5,00 25,00
DI 20 400 0,00 0,00
EB 21 441 1,00 1,00
DS 20 400 0,00 0,00
EL 19 361 -1,00 1,00
AU 33 1089 13,00 169,00
BZ 26 676 6,00 36,00
DQ 21 441 1,00 1,00
EJ 26 676 6,00 36,00
FB 25 625 5,00 25,00
EC 24 576 4,00 16,00
FD 23 529 3,00 9,00
DM 29 841 9,00 81,00
FC 24 576 4,00 16,00
EK 17 289 -3,00 9,00
DX 24,5 600,25 4,50 20,25
EP 28 784 8,00 64,00
GI 20 400 0,00 0,00
AE 28 784 8,00 64,00
DF 25 625 5,00 25,00
ZZ 22 484 2,00 4,00
BE 30 900 10,00 100,00
ZH 33 1089 13,00 169,00
CU 30 900 10,00 100,00
AF 30,2 912,04 10,20 104,04
AK 27 729 7,00 49,00
BF 27,6 761,76 7,60 57,76
CI 20 400 0,00 0,00
CN 21 441 1,00 1,00
CV 28 784 8,00 64,00
DG 28,6 817,96 8,60 73,96
ZF 20 400 0,00 0,00
ZP 20,2 408,04 0,20 0,04
AQ 25 625 5,00 25,00
ZL 29 841 9,00 81,00
BN 27,4 750,76 7,40 54,76
ZM 15,8 249,64 -4,20 17,64
AX 16,3 265,69 -3,70 13,69
BR 29,1 846,81 9,10 82,81
CM 25 625 5,00 25,00
DH 24 576 4,00 16,00
DT 24,4 595,36 4,40 19,36
AV 18,1 327,61 -1,90 3,61
ZG 20 400 0,00 0,00
AT 24 576 4,00 16,00
CL 25 625 5,00 25,00
DY 20,3 412,09 0,30 0,09
ZX 24 576 4,00 16,00
DP 15 225 -5,00 25,00
ED 18,7 349,69 -1,30 1,69
DN 18,8 353,44 -1,20 1,44
EN 25 625 5,00 25,00
FE 43 1849 23,00 529,00
GL 30 900 10,00 100,00
DZ 26 676 6,00 36,00
BG 20 400 0,00 0,00
CT 28 784 8,00 64,00
DV 24 576 4,00 16,00
EH 26 676 6,00 36,00
AG 20 400 0,00 0,00
ZV 18,4 338,56 -1,60 2,56
AJ 16 256 -4,00 16,00
BP 21 441 1,00 1,00
CJ 17 289 -3,00 9,00
DU 17,5 306,25 -2,50 6,25
BH 18,2 331,24 -1,80 3,24
CS 19 361 -1,00 1,00
ZQ 22 484 2,00 4,00
AR 34 1156 14,00 196,00
ZC 23 529 3,00 9,00
BI 20 400 0,00 0,00
BQ 24 576 4,00 16,00

Tabel 4. Rangking Berat Badan Jantan Garut Daging Betina Umur 1 Tahun

No BB
TAG X (Xi- (Xi-p)
Urut (X)
92 JW 50 2500 18,1118 328,039
63 JR 45 2025 13,1118 171,92
100 LH 45 2025 13,1118 171,92
93 KS 44 1936 12,1118 146,697
80 LW 43 1849 11,1118 123,473
36 PC 41 1681 9,11184 83,0257
38 KA 41 1681 9,11184 83,0257
55 JO 40,3 1624,09 8,41184 70,7591
54 NB 40,1 1608,01 8,21184 67,4344
64 KU 40 1600 8,11184 65,802
94 LI 40 1600 8,11184 65,802
35 MT 39,2 1536,64 7,31184 53,463
70 MX 39 1521 7,11184 50,5783
88 JV 39 1521 7,11184 50,5783
40 KC 38 1444 6,11184 37,3546
45 LX 38 1444 6,11184 37,3546
81 MB 38 1444 6,11184 37,3546
104 MJ 38 1444 6,11184 37,3546
37 RF 37 1369 5,11184 26,1309
65 LP 37 1369 5,11184 26,1309
69 PA 37 1369 5,11184 26,1309
90 LE 37 1369 5,11184 26,1309
109 PG 36,6 1339,56 4,71184 22,2015
85 LD 36,5 1332,25 4,61184 21,2691
82 NC 36,4 1324,96 4,51184 20,3567
73 LV 36,3 1317,69 4,41184 19,4644
59 JQ 36,2 1310,44 4,31184 18,592
47 KM 36,1 1303,21 4,21184 17,7396
39 JH 36 1296 4,11184 16,9072
44 KZ 35 1225 3,11184 9,68356
79 KN 35 1225 3,11184 9,68356
101 NG 35 1225 3,11184 9,68356
74 MU 34,5 1190,25 2,61184 6,82172
68 MP 34,4 1183,36 2,51184 6,30935
66 NF 34,3 1176,49 2,41184 5,81698
72 JY 34 1156 2,11184 4,45988
87 RB 34 1156 2,11184 4,45988
103 NH 34 1156 2,11184 4,45988
67 JU 33 1089 1,11184 1,23619
57 LF 32,5 1056,25 0,61184 0,37435
61 LN 32,4 1049,76 0,51184 0,26198
42 JK 32,2 1036,84 0,31184 0,09725
60 MR 32 1024 0,11184 0,01251
56 KV 31,7 1004,89 -0,18816 0,0354
89 KR 31 961 -0,88816 0,78882
58 MN 30,1 906,01 -1,78816 3,19751
76 LC 30 900 -1,88816 3,56514
77 JS 30 900 -1,88816 3,56514
95 MK 30 900 -1,88816 3,56514
105 PB 30 900 -1,88816 3,56514
46 JL 29 841 -2,88816 8,34146
51 KT 28,1 789,61 -3,78816 14,3501
62 MH 28 784 -3,88816 15,1178
75 KD 28 784 -3,88816 15,1178
96 MN 28 784 -3,88816 15,1178
71 KX 27 729 -4,88816 23,8941
78 KY 27 729 -4,88816 23,8941
83 JT 27 729 -4,88816 23,8941
107 MO 27 729 -4,88816 23,8941
52 LJ 26,2 686,44 -5,68816 32,3551
43 LL 26 676 -5,88816 34,6704
84 KP 26 676 -5,88816 34,6704
53 ME 25,3 640,09 -6,58816 43,4038
86 PE 25 625 -6,88816 47,4467
99 MI 25 625 -6,88816 47,4467
108 RE 25 625 -6,88816 47,4467
49 MA 23,5 552,25 -8,38816 70,3612
48 LR 23 529 -8,88816 78,9994
98 LG 23 529 -8,88816 78,9994
41 LB 22 484 -9,88816 97,7757
97 MV 21 441 -10,8882 118,552
50 JN 20,5 420,25 -11,3882 129,69
110 RH 20,3 412,09 -11,5882 134,285
106 RC 20 400 -11,8882 141,328
91 MF 18 324 -13,8882 192,881
102 LO 18 324 -13,8882 192,881

Tabel 5. Rangking Berat Badan Betina Garut Daging Betina Umur 1 Tahun

No
TAG BB (X) X (Xi- (Xi-p)
Urut
29 DB 45 2025 45 2025
59 ZC 43 1849 43 1849
146 FE 43 1849 43 1849
45 Z4 41 1681 41 1681
24 ZT 40 1600 40 1600
25 AY 36 1296 36 1296
28 CY 36 1296 36 1296
63 BV 35,6 1267,36 35,6 1267,36
61 AP 35,4 1253,16 35,4 1253,16
56 A9 35 1225 35 1225
60 ZU 35 1225 35 1225
75 Z1 34,5 1190,25 34,5 1190,25
74 GB 34 1156 34 1156
162 AR 34 1156 34 1156
26 BU 33 1089 33 1089
36 DC 33 1089 33 1089
44 B5 33 1089 33 1089
99 AU 33 1089 33 1089
116 ZH 33 1089 33 1089
35 CR 32 1024 32 1024
57 BB 30,5 930,25 30,5 930,25
118 AF 30,2 912,04 30,2 912,04
31 EO 30 900 30 900
37 EG 30 900 30 900
38 BO 30 900 30 900
43 ZB 30 900 30 900
58 Z7 30 900 30 900
66 DD 30 900 30 900
115 BE 30 900 30 900
117 CU 30 900 30 900
147 GL 30 900 30 900
52 BL 29,5 870,25 29,5 870,25
132 BR 29,1 846,81 29,1 846,81
21 B9 29 841 29 841
51 AN 29 841 29 841
77 AD 29 841 29 841
84 DE 29 841 29 841
91 ZE 29 841 29 841
106 DM 29 841 29 841
128 ZL 29 841 29 841
124 DG 28,6 817,96 28,6 817,96
22 Z5 28 784 28 784
27 CF 28 784 28 784
30 EA 28 784 28 784
50 B7 28 784 28 784
70 DL 28 784 28 784
85 Z3 28 784 28 784
110 EP 28 784 28 784
112 AE 28 784 28 784
123 CV 28 784 28 784
150 CT 28 784 28 784
120 BF 27,6 761,76 27,6 761,76
129 BN 27,4 750,76 27,4 750,76
64 CG 27,3 745,29 27,3 745,29
53 CD 27,2 739,84 27,2 739,84
34 AZ 27 729 27 729
39 ZA 27 729 27 729
62 BS 27 729 27 729
86 B8 27 729 27 729
119 AK 27 729 27 729
15 BT 26 676 26 676
33 FA 26 676 26 676
40 A7 26 676 26 676
71 EM 26 676 26 676
92 BK 26 676 26 676
100 BZ 26 676 26 676
102 EJ 26 676 26 676
148 DZ 26 676 26 676
152 EH 26 676 26 676
48 A8 25,7 660,49 25,7 660,49
17 CH 25 625 25 625
41 Z8 25 625 25 625
72 GA 25 625 25 625
82 AH 25 625 25 625
94 CW 25 625 25 625
103 FB 25 625 25 625
113 DF 25 625 25 625
127 AQ 25 625 25 625
133 CM 25 625 25 625
139 CL 25 625 25 625
145 EN 25 625 25 625
109 DX 24,5 600,25 24,5 600,25
135 DT 24,4 595,36 24,4 595,36
78 BD 24 576 24 576
89 BM 24 576 24 576
104 EC 24 576 24 576
107 FC 24 576 24 576
134 DH 24 576 24 576
138 AT 24 576 24 576
141 ZX 24 576 24 576
151 DV 24 576 24 576
165 BQ 24 576 24 576
65 CZ 23 529 23 529
73 ER 23 529 23 529
81 ZS 23 529 23 529
105 FD 23 529 23 529
163 ZC 23 529 23 529
42 ZO 22 484 22 484
68 DR 22 484 22 484
79 CP 22 484 22 484
88 AI 22 484 22 484
114 ZZ 22 484 22 484
161 ZQ 22 484 22 484
55 BX 21,3 453,69 21,3 453,69
18 DA 21 441 21 441
32 FF 21 441 21 441
54 CX 21 441 21 441
96 EB 21 441 21 441
101 DQ 21 441 21 441
122 CN 21 441 21 441
156 BP 21 441 21 441
140 DY 20,3 412,09 20,3 412,09
126 ZP 20,2 408,04 20,2 408,04
69 EI 20,1 404,01 20,1 404,01
20 RQ 20 400 20 400
49 CA 20 400 20 400
67 DW 20 400 20 400
87 ZD 20 400 20 400
93 CC 20 400 20 400
95 DI 20 400 20 400
97 DS 20 400 20 400
111 GI 20 400 20 400
121 CI 20 400 20 400
125 ZF 20 400 20 400
137 ZG 20 400 20 400
149 BG 20 400 20 400
153 AG 20 400 20 400
164 BI 20 400 20 400
23 A4 19,5 380,25 19,5 380,25
83 CO 19 361 19 361
90 AO 19 361 19 361
98 EL 19 361 19 361
160 CS 19 361 19 361
144 DN 18,8 353,44 18,8 353,44
76 Z9 18,7 349,69 18,7 349,69
143 ED 18,7 349,69 18,7 349,69
154 ZV 18,4 338,56 18,4 338,56
159 BH 18,2 331,24 18,2 331,24
136 AV 18,1 327,61 18,1 327,61
80 AL 18 324 18 324
47 BC 17,8 316,84 17,8 316,84
158 DU 17,5 306,25 17,5 306,25
108 EK 17 289 17 289
157 CJ 17 289 17 289
19 DK 16,5 272,25 16,5 272,25
131 AX 16,3 265,69 16,3 265,69
16 CE 16 256 16 256
46 AC 16 256 16 256
155 AJ 16 256 16 256
130 ZM 15,8 249,64 15,8 249,64
142 DP 15 225 15 225

Anda mungkin juga menyukai