Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HIBRIDISASI HEWAN

Disusun Oleh:

KELOMPOK III
1. ARHAM (A0220516)
2. IRWANA (A0221337)
3. JUMRAH (A0221509)
4. YEYEN THUMENA (A0221343)
5. TITUS SOLON (A0221501)
6. ALVIN (A0220***)
7. ANDI ZULVY RIFCA RIANTI (A0221502)

PROGRAM STUDI KEHUTANAN


FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat
rahmat dankarunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah pada mata
kuliah bioteknologi, yang berjudul “Hibridisasi Hewan
Sebagai bentuk upaya partisipasi serta pemenuhan tugas dari mata
kuliah bioteknologi, maka segenap kami antusias dalam pembuatan makalah
ini agar dapatmengumpulkan tepat waktu, saya sangat mengharapkan
makalah ini selesai sesuai yangdiharapkan oleh guru. Pembuatan makalah ini
dimulai dari berbagai macam tahap, yangbersumber dari beberapa buku
bacaan dan hasil pencarian data di internet yang kamidapatkan. Besar harapan
kami, makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnyabagi kami
sendiri. Kami sadari makalah ini belumlah sempurna, maka saya
menghimbaukepada pembaca agar sekiranya bersedia memberikan saran dan
kritiknya

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
D. MANFAAT
BAB 2. PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN HIBRIDISASI
B. CARA PEMULIAAN HEWAN
C. FREKUENSI GEN
D. TEKNIK DASAR PEMULIAAN HEWAN
BAB 3. PENUTUP
A. KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pernahkah kamu mendengar istilah hibridisasi? Hibridisasi pada
Hewan Ternak adalah suatu teknik persilangan antar varietas dalam
spesies yang sama atau antara satu spesies dengan spesies lain yang
memiliki sifat-sifat unggul. Hibridisasi dapat dilakukan pada makhluk
hidup, termasuk pada tumbuhan dan hewan. Individu tumbuhan/hewan
yang merupakan hasil dari hibridisasi ini disebut sebagai
tumbuhan/hewan hibrida.
Upaya melakukan pemuliaan pada makhluk hidup merupakan
salah satu bentuk penerapan genetika pada hewan. Genetika adalah
ilmu pewarisan sifat pada makhluk hidup. Pewarisan sifat pada hewan
memungkinkan manusia untuk memanipulasi susunan gen pada hewan,
sehingga dihasilkan bibit unggul terbaik.
Dengan demikian, tujuan pewarisan sifat pada hewan ini untuk
memperoleh varietas baru yang lebih unggul dan dapat digunakan dalam
pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Keragaman sifat hewan dapat
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor genetik dan faktor non genetik
(lingkungan).
Faktor genetik ditentukan oleh susunan gen dan kromosom yang
dimiliki hewan, sehingga faktor genetik sudah ada sejak fertilisasi. Faktor
genetik ini tidak akan berubah selama hidup, sepanjang tidak terjadi
mutasi gen penyusunnya. Berbeda dengan faktor genetik, pengaruh
lingkungan tidak akan diwariskan kepada anak keturunannya. Faktor
lingkungan tergantung pada kapan dan dimana individu tersebut berada.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu hibridisasi?
2. Bagaimana mengetahui bibit yang unggul?
3. Apa itu frekuensi gen dan bagaimana caranya mengetahui kekuatan
yang dapat mengubah frekuensi gen pada hewan?
4. Bagaimana teknik dasar pemuliaan hewan?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian hibridisasi.
2. Untuk mengetahui cara pemuliaan hewan
3. Untuk mengetahui apa itu frekuensi gen dan hal-hal yang berkaitan
dengannya.
4. Mengetahui teknik dasar pemuliaan hewan

D. MANFAAT
1. Untuk memperbaiki kualitas benih seperti perbaikan laju
pertumbuhan (bisa juga dikatakan untuk memperbaiki keturunan).
2. Untuk meningkatkan ketahanan terhadap penyakit dan lingkungan
yang kurang baik.
3. Untuk meningkatkan sifat reproduksi dan produksi ternak dalam
bentuk peningkatan mutu genetiknya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN HIBRIDISASI
Hibridisasi merupakan salah satu penerapan bioteknologi di
bidang peternakan. Hibridisasi adalah perkawinan antara dua individu
hewan yang mempunyai dua sifat beda tetapi masih dalam satu spesies.
Melalui hibridisasi, seorang ahli pemulia hewan dapat menghasilkan
hewan yang memiliki sifat unggul. Salah satu hewan hasil hibridisasi
yaitu sapi Brangus. Sapi Brangus merupakan hasil persilangan antara
sapi betina Brahman (Bos indicus) dan pejantan.
Pemuliaan hewan adalah kegiatan dalam peternakan atau
pemeliharaan hewan lainnya yang bertujuan untuk memperbaiki
kualitas individu maupun populasi hewan agar sesuai dengan
karakteristik yang diinginkan manusia.
Secara umum, tujuan dari peternakan adalah peningkatan produksi
ternak dan hasil ternak. Upaya yang dapat dilakukan salah satunya
adalah dengan pemuliaan hewan. Upaya peningkatan produksi ternak
melalui pemuliaan hewan bertujuan untuk meningkatkan sifat produksi
dan reproduksi ternak dalam bentuk peningkatan mutu genetiknya.

B. CARA PEMULIAAN HEWAN


Pemuliaan hewan dapat dilakukan dengan cara:
 Seleksi bibit unggul untuk dijadikan indukan.
 Hibridisasi indukan dengan sifat unggul agar dipeoleh anakan
dengan sifat unggul yang dilakukan dengan menyilangkan
anakan hasil hibridisasi dengan indukan unggul lainnya sampai
diperoleh hasil anakan unggul yang diinginkan.

 Inseminasi buatan juga dapat dilakukan untuk melakukan


pemuliaan hewan dengan memilih indukan unggul yang
dikehendaki.
 Cloning merupakan salah satu cara pemuliaan hewan untuk
mendapatkan anakan unggul sesuai dengan indukannya.
C. FREKUENSI GEN
Di dalam pemuliaan ternak, selain memperhatikan individu-
individu pemulia, juga perlu diperhatikan perubahan yang terjadi pada
sifat-sifat populasi, fenotipe seekor hewan dipengaruhi oleh genotipe
atau gen-gen yang dimiliki oleh hewan yang bersangkutan. Dengan
demikian, untuk mengetahui latar belakang genetik yang mempengaruhi
sifat-sifat populasi, maka perlu dipelajari salah satu parameter populasi,
yaitu frekuensi gen. Frekuensi gen adalah istilah yang digunakan untuk
menunjukkan proporsi dari semua pasangan gen dalam suatu populasi,
yang diduduki oleh satu gen tertentu. Kekuatan-kekuatan yang dapat
mengubah frekuensi gen pada hewan adalah migrasi, mutasi, seleksi dan
faktor kebetulan.
1. Migrasi.
Migrasi adalah cara efektif untuk terjadinya perubahan frekuensi
gen secara cepat dengan syarat tersedia populasi lain dengan gen yang
diinginkan. Misalnya memasukkan gen sapi baru ke suatu negara dengan
inseminasi buatan akan mengakibatkan perubahan frekuensi gen dari
populasi sapi nasional secara drastis.
2. Mutasi
Mutasi adalah perubahan dalam gfen atau kromosom menjadi
bentuk baru. Mutasi yang mengubah frekuensi gen ada dua jenis, yaitu
mutasi tidak berulang dan mutasi berulang. Mutasi tidak berulang jarang
sekali terjadi dan tidak mengakibatkan perubahan yang berarti pada
frekuensi gen. Sedangkan mutasi berulang seringkali terjadi secara
teratur dan dalam jangka waktu yang panjang sehingga mengakibatkan
perubahan frekuensi gen yang cukup berarti.
3. Seleksi
Seleksi dalam pemuliaan hewan selalu dikaitkan dengan
penentuan apakah hewan dapat menghasilkan keturunan atau tidak.
Penentuan tersebut didasarkan pada seleksi alam atau oleh peternak
sendiri (seleksi buatan) sesuai sifat dan mutu genetik hewan. Jika
perbedaan (keragaman) dalam sifat tersebut didasari atas genotipe
hewan, maka seleksi akan menghasilkan perubahan genetik dalam
populasi dan berarti perubahan dalam frekuensi gen.
4. Faktor Kebetulan
Faktor kebetulan sering disebut sebagai penghanyutan genetik
(genetic drift) dan terjadi karena dalam pembentukan gamet atau
perubahan terjadi peristiwa pencuplikan secara kebetulan yang
menyimpang dari frekuensi gen yang ada.

D. TEKNIK DASAR PEMULIAAN HEWAN


Pemuliaan hewan pada dasarnya dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu
inseminasi buatan dan perkawinan silang.
1. Inseminasi Buatan (Kawin Suntik)

Inseminasi buatan merupakan usaha yang dilakukan oleh manusia


sebagai inseminator dalam memasukkan spermatozoa atau semen hewan
jantan ke saluran reproduksi hewan betina menggunakan alat inseminasi agar
terjadi pembuahan dan kehamilan (bunting). Contoh hewan yang
perkembangbiakannya dilakukan dengan teknik Inseminasi buatan adalah sapi.
Manfaat yang dapat diperoleh dari teknik inseminasi buatan adalah sebagai
berikut.
 Dapat mengatur jarak kelahiran hewan ternak dengan baik.
 Dapat mencegah terjadinya kawin sedarah pada hewan betina
(inbreeding).
 Spermatozoa dapat dipakai dan disimpan dalam jangka waktu lama.
 Menghindari kecelakaan fisik pada ternak yang biasa terjadi saat
perkawinan.
 Dapat menghindarkan ternak dari penularan penyakit, khususnya lewat
hubungan kelamin.

2. Kawin Silang (Hibridisasi)


Kawin silang atau hibridisasai adalah kegiatan menggabungkan
keanekaragaman genetik melalui perkawinan suatu individu yang telah
diketahui sifatnya dengan individu sejenis lainnya.

Terdapat dua bentuk persilangan, yaitu secara alami atau buatan yang
melibatkan campur tangan manusia. Jenis kawin silang antara lain sebagai
berikut.
 Silang murni (purebreeding)
 Silang dalam (inbreeding)
 Silang luar (crossbreeding)
 Upbreeding
Hewan yang dapat disilangkan adalah hewan yang berasal dari satu famili
atau subfamili. Misalnya antara kambing dan domba yang menghasilkan geep
(goat-sheep).

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa
hibridisasi adalah suatu usaha persilangan yang dilakukan antar spesies
untuk mendapatkan spesies unggul guna memperbaiki produk budidaya.
Hibridisasi dilakukan dengan cara alami maupun buatan. Hereditas
menengah permanen akan dialami ketika proses hibrida interspesifik di
mana banyak gen yang mempengaruhi perkembangan beberapa
karakteristik dengan cara yang sama dan kemudian berakibat pada
pewaris polimer yang tinggi. Heterosis adalah salah satu proses untuk
meningkatkan biomassa dengan melakukan hibridisasi.
Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan yang terdapat
dalam tulisan ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
masukan dari berbagai pihak, khususnya dari dosen pembimbing mata
kuliah ini, sehingga dapat menjadi acuan kami ke depannya.
Akhir kata, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Salam!

DAFTAR PUSTAKA
 https://studylibid*com/doc/4381830/hibridisasi
 https://www*berbagaireviews*com/2020/09/pengertian-pemuliaam-
hewan-beserta*html?m=1

Anda mungkin juga menyukai