Anda di halaman 1dari 15

TUGAS IPS

SEJARAH PANCASILA

Oleh :
Nazwa Adelia Nurhaliza M. P (23)

SMP NEGERI 1 DORO


TAHUN AJARAN 2023 / 2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah pada bidang Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam yang berjudul “Pemuliaan Tanaman dan Hewan”.
Sebagai bentuk upaya partisipasi serta pemenuhan tugas dari mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam, maka segenap kami antusias dalam pembuatan makalah ini agar dapat
mengumpulkan tepat waktu, saya sangat mengharapkan makalah ini selesai sesuai yang
diharapkan oleh guru. Pembuatan makalah ini dimulai dari berbagai macam tahap, yang
bersumber dari beberapa buku bacaan dan hasil pencarian data di internet yang kami
dapatkan. Besar harapan kami, makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya
bagi kami sendiri. Kami sadari makalah ini belumlah sempurna, maka saya menghimbau
kepada pembaca agar sekiranya bersedia memberikan saran dan kritiknya.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tugas dalam pembuatan makalah ini yang memuat judul pemuliaan tanaman dan
hewan jelas dilatar belakangi oleh guru yang memberikan kami tugas, materi terkait
tentang pemuliaan tanaman dan hewan sangatlah bermanfaat bagi masyarakat yang
menggeluti dunia peternakan dan tanaman, maka kami sangat mengharapkan agar
terselesainya makalah ini tidak hanya menguntungkan diri kami sendiri dengan
mendapatkan nilai, akan tapi juga dapat memberikan manfaat yang besar bagi setiap
pembacanya, naik yang bergerak dalam bidang peternakan ataupun tanaman, bahkan
orang-orang yang baru ingin menggaluti kegiatan ini.
Kegiatan pemuliaan tanaman dapat dikatakan sebagai tekanan evolusi yang sengaja
dilakukan oleh manusia. Pada masa prasejarah, pemuliaan tanaman telah dilakukan orang
sejak dimulainya domestikasi tanaman, namun dilakukan tanpa dasar ilmu yang jelas.
Sisa-sisa biji-bijian dari situs-situs peninggalan arkeologi membantu menyingkap masa
prasejarah pemuliaan tanaman. Catatan-catatan pertama dalam jumlah besar mengenai
berbagai jenis tanaman diperoleh dari karya penulis-penulis Romawi, terutama Plinius.

B. Landasan Teori
Pemuliaan atau dalam bahasa inggrisnya breeding, merupakan kegiatan manusia
dalam memelihara tumbuhan atau hewan untuk menjaga kemurniaan galur atau ras serta
memperbaiki produksi atau kualitasnya. Sejak abat ke 20, pemuliaan telah menerapkan
banyak prinsip dan metode genetika serta ilmu-ilmu turunannya.
Pemuliaan tanaman adalah usaha-usaha genetik tanaman, baik individu maupun
secara bersama-sama(populasi) dengan tujuan tertentu. Pemuliaan tanaman kadang-
kadang disamakan dengan penangkaran tanaman, yaitu kegiatan memelihara tanaman
untuk memperbanyak dan menjaga kemurnian. Pemuliaan tidak sama dengan
penangkaran. Dalam penangkaran, kegiatan dilakukan untuk menghasilkan keturunan
tanpa usaha memperbaiki populasi. Penangkaran dilakukan dengan tujuan menjaga
kemurnian suatu galur, ras, atau serta dalam menjaga kelestarian populasi hewan dan
tumbuhan yang terancam punah dialam liar. Pada kenyataannya, kegiatan penangkaran
hanyalah bagian dari pemuliaan. Selain melakukan penangkaran, pemuliaan berusaha
memperbaiki mutu genetik sehingga diperoleh tanaman yang lebih bermanfaat.
PEMBAHASAN
TANAMAN

A. Pemuliaan Tanaman
Pemuliaan adalah usaha-usaha yang dilakukan manusia dengan mengubah susunan
genetik tanaman, baik individu maupun secara bersama-sama (populasi) untuk tujuan
tertentu. Pemuliaan tanaman kadang-kadang disamakan dengan penangkaran tanaman,
kegiatan memelihara tanaman untuk memperbanyak dan menjaga kemurnian; pada
kenyataannya, kegiatan penangkaran adalah sebagian dari pemuliaan. Selain melakukan
penangkaran, pemuliaan berusaha memperbaiki mutu genetik sehingga diperoleh tanaman
yang lebih bermanfaat. Pengetahuan mengenai perilaku biologi tanaman dan pengalaman
dalam budidaya tanaman merupakan hal yang paling menentukan keberhasilan usaha
pemuliaan, sehingga buku-buku teks seringkali menyebut pemuliaan tanaman sebagai
seni dan ilmu memperbaiki keturunan tanaman demi keselamatan manusia.
Di perguruan tinggi, pemuliaan tanaman biasa dianggap sebagai cabang agronomi
(ilmu produksi tanaman) atau genetika terapan, karena sifat multidisiplinernya. Pelaku
pemuliaan tanaman disebut pemulia tanaman. Karena pengetahuannya, seorang pemulia
tanaman biasanya juga menguasai agronomi dan genetika. Tugas pokok seorang pemulia
tanaman adalah merakit kultivar yang lebih baik : memiliki ciri-ciri yang khas dan lebih
bermanfaat bagi penanamnya. Aplikasi kultivar unggul padi dan gandum merupakan
salah satu komponen penting dalam Revolusi Hijau, suatu paket penggunaan teknologi
modern secara massal untuk menggenjot produksi pangan dunia, khususnya gandum
roti, jagung, dan padi. Dilihat dari sudut pandang agribisnis, pemuliaan tanaman
merupakan bagian dari usaha perbenihan yang menempati posisi awal/hulu dari
keseluruhan mata rantai industri pertanian. Pemuliaan adalah usaha memperoleh bibit
unggul dengan merakit keanekaragaman genetik(plasma nutfah) organisme.
Organisme yang dikategorikan bibit unggul bercirikan:
1. Masa pertumbuhan pendek (cepat menghasilkan)
2. Tahan hama dan penyakit
3. Produksi tinggi dan rasanya enak
4. Adaptif terhadap kondisi lingkungan
5. Masa produksi lama
Usaha yang dapat dilakukan untuk memperoleh bibit unggul:
1. Seleksi massa
Seleksi massa (dalam pemuliaan tanaman) atau seleksi individu (dalam
pemuliaan hewan) adalah salah satu metode seleksi yang tertua untuk memilih
bahan tanam yang lebih baik pada generasi berikut. Dalam program pemuliaan,
seleksi ini juga merupakan yang paling sederhana dan banyak pemulia hanya
mengandalkan nalurinya dalam menjalankan metode ini, meskipun dasar ilmiah
untuk pelaksanaannya sudah tersedia.
Dalam praktik sehari-hari, pemulia mengamati
penampilan fenotipe setiap individu dalam suatu populasi lalu memilih individu
yang akan dipelihara keturunannya kelak. Praktik yang demikian juga disebut
seleksi massa positif. Seleksi massa negatif (disebut juga roguing) juga dapat
dilakukan, terutama untuk memelihara kemurnian sifat suatu populasi: individu-
individu yang menyimpang dari penampilan normal dibuang.
Kalangan pemuliaan tanaman menamakan seleksi massa karena biasanya cara
seleksi ini dilakukan terhadap ukuran populasi yang besar dalam pertanaman di
ladang. Pemuliaan hewan mengistilahkan sebagai seleksi individu karena seleksi
didasarkan atas dasar penampilan individu, bukan kerabat dari individu tersebut.
Kemajuan seleksi dalam seleksi massa adalah yang terbesar dari semua
metode seleksi yang ada, namun harus memerhatikan beberapa hal. Latar belakang
lingkungan harus dipertimbangkan dalam melakukan seleksi massa karena seleksi
didasarkan dengan fenotipe. Masalah lainnya adalah apabila suatu sifat tidak dapat
diamati langsung pada suatu individu, seperti produksi susu per hari dari sapi
pejantan. Untuk mengatasinya, metode seleksi berbasis kerabat perlu dilakukan.
Penggunaan seleksi dengan penanda (marker-assisted selection) berpotensi
menghilangkan masalah-masalah ini.
2. Hibridisasi
Hibridisasi merupakan suatu perkawinan silang antara berbagai jenis spesies
pada setiap tanaman. Yang mempunyai tujuan untuk memperoleh organisme
dengan sifat-sifat yang diinginkan dan dapat berfariasi jenisnya. Pad peristiwa
hibridisasi akan memperoleh kombinasi genetikyang diperoleh melalui persilangan
dua atau lebih tetua yang berbeda genotipnya. Emaskulasi atau sering disebut
kastrasi merupakan pengambilan tepung sari pada kelamin jantan agar tidak terjadi
penyerbukan sendiri. Dalam proses pengambilan tepung sari tersebut dilakukan
pada saat sebelum kepala putik masak agar lebih menjaga dan memperkecil
kemungkinan terjadinya penyerbukan.
Dalam dunia pertanian dan dalam sub ilmu pemuliaan tanaman khususnya
ada yang di namakan dengan kastrasi dan hibridisasi tanaman. Kastrasi dan
hibridisasi adalah teknik yang digunakan oleh para pemulia yaitu orang yang
berusaha untuk memperbanyak tanaman dalam lingkup pemuliaan tanaman untuk
meningkatkan produktifitas dari tanaman yang dimuliakan, kastrasi
disinimerupakan proses untuk menghilangkan kelamin jantan dari suatu bunga pada
tanaman untuk menghindari atau mencegah terjadinya penyerbukkan sendiri.
Kastrasi digunakan agar tanaman itu tidak menyerbuk sendiri, jika suatu tanaman
menyerbuk sendiri secara terus menerus mungkin dari filal juga tidak bisa optimal
dalam hal produksinya.Pemuliaan adalah suatu cara yang sistematik merakit
keragaman genetik menjadi suatu bentuk yang bermanfaat bagi manusia. Dalam
proses ini diperlukan bahan baku berupa keanekaragaman genetik (plasma nutfah)
yang tesedia di alam. Untuk pemuliaan tanaman dan hewan, peranan penelitian
untuk mendapatkan bibit unggul adalah sangat penting.
3. Mutasi
Pada dasarnya proses evolusi pada tanaman berlangsung secara terus menerus
di alam. Oleh karena itu banyak orang yang beranggapan bahwa keragaman dari
tanaman pada saat ini merupakan hasil proses mutasi. Mutasi merupakan perubahan
materi genetic sel tunggal maupun kumpulan kromosom. Proses mutasi ini dapat
terjadi di semua bagian pada tumbuhan, terutama pada bagian yang sedang aktif
untuk tumbuh (mengalami pembelahan sel).
Mutasi gen dapat terjadi dua arah, yakni dari dominan ke resesif maupun
sebaliknya. Namun mutasi gen ini lebih sering terjadi disbanding gen dominan. Bila
gen dominan heterozigot mengalami mutasi, maka akan langsung dapat diketahui
perubahannya. Namun unutk gen dominan heterozigot yang hanya satu mengalami
mutasi, baru dapat dilihat perubahan yang akan terjadi, dan dapat dilihat
perubahannya pada keturunannya.
4. Kultur jaringan
Kultur jaringan tanaman adalah suatu metode atau teknik mengisolasi bagian
tanaman (protoplasma, sel, jaringan, dan organ) dan menumbuhkannya pada media
buatan dalam kondisi aseptik di dalam ruang yang terkontrol sehingga bagian-
bagian tanaman tersebut dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman lengkap.
Penggunaan teknik kultur jaringan pada awalnya hanya untuk membuktikan teori
“totipotensi” (“total genetic potential”) yang dikemukakan oleh Schleiden dan
Schwann (1838) yang menyatakan bahwa sel tanaman sebagai unit terkecil dapat
tumbuh dan berkembang apabila dipelihara dalam kondisi yang sesuai. Saat ini
teknik kultur jaringan digunakan bukan hanya sebagai sarana untuk mempelajari
aspek-aspek fisiologi dan biokimia tanaman saja, tetapi sudah berkembang menjadi
metoda untuk berbagai tujuan seperti:
 Mikropropagasi (perbanyakan tanaman secara mikro)
Teknik kultur jaringan telah digunakan dalam membantu produksi
tanaman dalam skala besar melalui mikropropagasi atau perbanyakan klonal
dari berbagai jenis tanaman. Jaringan tanaman dalam jumlah yang sedikit dapat
menghasilkan ratusan atau ribuan tanaman secara terus menerus. Teknik ini
telah digunakan dalam skala industri di berbagai negara untuk memproduksi
secara komersial berbagai jenis tanaman seperti tanaman hias (anggrek, bunga
potong, dll.), tanaman buah-buahan (seperti pisang), tanaman industri dan
kehutanan (kopi, jati, dll). Dengan menggunakan metoda kultur jaringan, jutaan
tanaman dengan sifat genetis yang sama dapat diperoleh hanya dengan berasal
dari satu mata tunas. Oleh karena itu metoda ini menjadi salah satu alternatif
dalam perbanyakan tanaman secara vegetatif.
 Perbaikan tanaman
Dalam usaha perbaikan tanaman melalui metoda pemuliaan secara
konvensional, untuk mendapatkan galur murni diperlukan waktu enam sampai
tujuh generasi hasil penyerbukan sendiri maupun persilangan. Melalui teknik
kultur jaringan, dapat diperoleh tanaman homosigot dalam waktu singkat
dengan cara memproduksi tanaman haploid melalui kultur polen, antera atau
ovari yang diikuti dengan penggandaan kromosom. Tanaman homosigot ini
dapat digunakan sebagai bahan pemuliaan tanaman dalam rangka perbaikan
sifat tanaman.
 Produksi tanaman yang bebas penyakit (virus)
Teknologi kultur jaringan telah memberikan kontribusinya dalam
mendapatkan tanaman yang bebas dari virus. Pada tanaman yang telah
terinfeksi virus, sel-sel pada tunas ujung (meristem) merupakan daerah yang
tidak terinfeksi virus. Dengan cara mengkulturkan bagian meristem akan
diperoleh tanaman yang bebas virus.
 Transformasi genetik
Teknik kultur jaringan telah menjadi bagian penting dalam membantu
keberhasilan rekayasa genetika tanaman (transfer gen). Sebagai contoh transfer
gen bakteri (seperti gen cry dariBacillus thuringiensis) ke dalam sel tanaman
akan terekspresi setelah regenerasi tanaman transgeniknya tercapai.

Secara umum, tujuan pemuliaan tanaman dititikberatkan dalam dua hal berikut.
a. Melakukan peningkatan terhadap kualitas tanaman yang akan dihasilkan, umumnya
diarahkan pada perbaikan ukuran, warna, kandungan bahan tertentu, membuang
sifat-sifat yang tidak diinginkan, tahan disimpan, serta keunikan dari tanama
tersebut.
b. Melakukan peningkatan terhadap hasil, umumnya diarahkan pada peningkatan daya
hasil, ketahanan terhadap hama dan penyakit serta lingkungan yang tidak
mendukung, daya tumbuh tanaman yang kuat, dan kesesuain terhadap teknologi
pertanian yang lain.
Pemuliaan tanaman dibedakan menjadi pemuliaan klasik (konvensional) dan pemuliaan
monokuler. Salah satu contoh pemuliaan konvensional adalah melalui kawin silang
sedangkan salah satu contoh pemuliaan monokuler adalah melalui mutasi buatan
(radiasi).
1. Kawin silang (bastar)
Kawin silang merupakan penerapan teknologi di bidang reproduksi yang
paling sederhana, karena kita tinggalkan mengawinkan indukan unggul yang
seperti kita inginkan. Contoh hasil penerapan teknologi dengan metode kawin
silang yang sering kita jumpai yaitu jagung hibrida, sapi potong dll.
2. Mutasi buatan (radiasi)
Pemuliaan dengan menggunakan teknik mutasi buatan ini dikenal
sebagai pemuliaan mutasi. Selain mutasi, teknik perluasan latar genetik juga
menggunakan teknik poliploidisasi buatan menggunakan kolkisin, yang dasar-
dasarnya diperoleh dari berbagai percobaan oleh Karpechenko pada tahun 1920-
an. Tanaman poliploid biasanya berukuran lebih besar dan dengan demikian
memiliki hasil yang lebih tinggi.

B. Contoh Tanaman Pemulihan


Beberapa produk yang dihasilkan dari proses pemuliaan tanaman adalah sebagai
berikut:
1. Beberapa jenis pagi seperti Sigadis, Bogowonto, Mahakam, Barito, Cisadane, Klara,
Pelita I, Pelita II, C-4, dan Tondano diperoleh dengan cara hibridisasi atau
penyilangan.
2. Pepaya Calina yang merupakan jenis pepaya yang bias menghasilkan buah pada usia
yang relatif muda dan tinggi tanaman yang pendek. Buah yang dihasilkan
mempunyai berat sekitar 1.3 kg dan rasa yang manis. Varietas calina di temukan oleh
seorang dosen IPB bernama prof. Sriani Suprihati. Banyak dijual di supermarket
dengan nama papaya California.
3. Papaya Carisya
Merupakan salah satu penemuan Prof. Sriani Suprihati yang terkenal di pasaran
dengan papaya Havana/hawai.
Beberapa produk hasil pemuliaan ternak adalah:
1. Bibit ayam unggul seperti jenis Leghorn (jenis ayam petelur yang dapat
menghasilkan sekitar 280 butir telur per tahunnya), Rhode Island Red, dan
Barred-Plymouth.
2. Jenis domba dan lembu unggul seperti Marino, South Down, dan Shropsire
3. Jenis bibit sapi unggul seperti Guerney dan Fries-Holland
PEMBAHASAN
HEWAN

A. Pemuliaan Hewan
Pemuliaan hewan merupakan kegiatan dalam peternakan atau pemeliharaan hewan
lainnya yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas individu maupun populasi hewan
yang bersangkutan untuk karakteristik yang diinginkan manusia. Karena kebanyakan
hewan yang dimuliakan adalah ternak, istilah pemuliaan ternak juga kerap dipakai.
Dalam pemuliaan hewan, diperlukan dasar-dasar pengetahuan yang baik mengenai
pemeliharaan, biologi reproduksi, genetika, biostatistika, dan, dalam perkembangan
terkini, biologi molekuler serta bioinformatika. Metode klasik yang digunakan adalah
persilangan dan seleksi populasi yang dikenal sebagai penangkaran selektif.
Tujuan pemuliaan pada hewan sama dengan pemuliaan pada tumbuhan yaitu untuk
mendapatkan hewan bibit unggul. Beberapa cara pemuliaan hewan adalah melalui
iseminasi buatan dan kloning.
1. Inseminasi buatan (kawin suntik)
Inseminasi buatan (IB) atau disebut juga dengan kawin suntik merupakan suatu
trobosan yang boleh dikatakan baru dalam membantu peternak untuk meningkatkan
hasil produksi. Sekarang IB diIndonesia boleh dikatakan sudah mulai memasyarkat,
khususnya pada sapi. Karena sudah banyak masyarakat yang tahu dan melakukan
IB pada ternak mereka.
IB dapat kita artikan sebagai suatu proses pemasukan sperma dengan beberpa
perlakuan pada sperma sebelumnya kedalam vagina hewan yang sedang birahi.
Pada abad ke 14 seorang pangeran dari negri arab dalam peperangan mengambil
semen pada kuda musuh yang baru saja dikawinkan dengan menggunakan tampon
kapas, kemudian tampon kapas tersebut dimasukkannya kedalam saluran reproduksi
kudanya yang sedang birahi. Hasilnya kuda betina tersebut bunting, inilah
sekilas kisah awal tentang IB.
Tujuan IB
 Memperbaiki mutu genetik dan fenotipe hewan.
 Menghemat waktu dan biaya karena pejantan tidak diharuskan dibawa
ketempat yang diperlukan.
 Meningkatkan kelahiran dalam waktu yang dibutuhkan
 Mencegah penularan penyakit
 Mengoptimalkan penggunaan pejantan unggul dalam jangka waku yang
lama dan penyebarannya lebih luas.

Adapun keuntungan dan kerugian IB itu sendiri, yaitu:


KEUNTUNGAN KERUGIAN
Menghemat biaya produksi Dapat terjadi infeksi pada saluran
kelamin apabila terjadi pendarahan
saat inseminasi

Tidak diharuskan mencari pejantan Kebuntingan tidak akan terjadi


apabila identifikasi birahi tidak
dilakukan dengan benar

Kebuntingan/kelahiran dapat diatur Kesulitan melahirkan apabila


induknya kecil sedangkan bibit yang
dimasukkan berukuran besar

Sperma dapat disimpan dalam jangka Terjadinya kawin sedarah apabila


waktu yang lama bibit yang digunakan tidak dipantau

Menghindari ternak / hewan tertular Sifat genetik dan fenotipe menurun


penyakit apabila bibit yang digunakan tidak
dipantau

1. Kloning
Kloning merupakan teknik penggandaan gen yang menghasilkan keturunan
yang sama sifat baiknya dari segi hereditas maupun penampakannya.
Kloning merupakan proses membuat (reproduksi) individu baru melalui
rekayasa genetika secara aseksual (tanpa pertemuan sel sperma dan ovum).
Selama ini reproduksi aseksual hanya terjadi pada bakteri, serangga, cacing
planaria, tanaman. Dengan perkembangan bioteknologi, para ahli genetika
menemukan cara reproduksi makhluk tanpa harus melalui proses pertemuan
sperma dan sel ovum yakni dengan mereplikasi (meng-copy) fragmen DNA
yang akan dikloning dari sel suatu makhluk hidup seperti sel rambut, tulang,
otot, dll.

B. Contoh Hewan Pemulihan


Berikut ini merupakan contoh hewan unggul hasil pemuliaan:
1. Ayam broiler dari Inggris misalnya jenis Cornish, ayam ini memiliki tubuh yang
pendek, namun menghasilkan banyak daging.
2. Ayam broiler dari Amerika misalnya jenis Playmouth Rock, ayam ini memiliki bulu
butih keabuan, tubuh besar, daging yang lezat, dan mampu menghasilkan telur
dengan baik.
3. Sapi Bali termasuk sapi unggul dengan reproduksi tinggi, bobot karkas tinggi, mudah
digemukkan dan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.
4. Sapi PO terkenal sebagai sapi pedaging dan sapi pekerja, mempunyai kemampuan
adaptasi yang tinggi terhadap perbedaan kondisi lingkungan, memiliki tenaga yang
kuat dan aktivitas reproduksi induknya cepat kembali normal setelah beranak,
jantannya memiliki kualitas semen yang baik.
5. Sapi Brahman tidak mempunyai masalah dalam melahirkan, penyakit mata dan tahan
terhadap "footroot" serta tahan terhadap parasit internal (cacing) dan parasit eksternal
(caplak), penyakit kembung perut (Bloat).

PENUTUP
A. Kesimpulan
Kualitas dari tanaman yang dihasilkan itu tergantung bibit awal yang diperoleh
sehingga untuk mendapatkan hasil tanaman ataupun hewan yang unggul, maka kita
usahakan untuk mendapatkan bibit yang terbaik. Untuk mendapatkan ini diperlukan usaha
yang intensif, yang hal ini telah dimulai dari nenek moyang kita dahulu yang berupaya
untuk mendapatkannya dengan cara melakukan pemuliaan baik itu pada tumbuhan
maupun hewan. Dan sampai sekarang cara itu masih dilakukan untuk mendapatkan hasil
yang terbaik.

DAFTAR PUSTAKA
Nurhayati, Nunung (2010). Biologi Bilingual untuk SMK Kelas XII. Bandung: Penerbit
Yrama Widya
http://www.wikipedia.org/
http://www.faperta.ugm.ac.id/buper/prodi/pemuliaan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanaman
http://fp.uns.ac.id/~hamasains/pemuliaan_tanaman.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan

Anda mungkin juga menyukai