Anda di halaman 1dari 4

I.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemuliaan tanaman dapat didefinisikan sebagai gabungan dari ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni agar diperoleh tanaman yang menguntungkan bagi
manusia dengan cara merekayasa gen/kromosom dan lingkungan.Jadi tujuan
pemuliaan tanaman ialah untuk memperoleh atau mengembangkan suatu tanaman
sehingga menjadi lebih baik dan menguntungkan bagi kehidupan manusia. Pelaku
pemuliaan tanaman disebut pemulia tanaman. Karena pengetahuannya, seorang
pemulia tanaman biasanya juga menguasai agronomi dan genetika. Tugas pokok
seorang pemulia tanaman adalah merakit kultivar yang lebih baik, memiliki ciri – ciri
yang khas dan lebih bermanfaat bagi penanamnya.
Pemuliaan tanaman adalah kegiatan mengubah susunan genetik individu
maupun populasi tanaman untuk suatu tujuan. Pemuliaan tanaman kadang-kadang
disamakan dengan penangkaran tanaman, kegiatan memelihara tanaman untuk
memperbanyak dan menjaga kemurnian; pada kenyataannya, kegiatan penangkaran
adalah sebagian dari pemuliaan. Selain melakukan penangkaran, pemuliaan berusaha
memperbaiki mutu genetik sehingga diperoleh tanaman yang lebih bermanfaat.
Pengetahuan mengenai perilaku biologi tanaman dan pengalaman dalam budidaya
tanaman merupakan hal yang paling menentukan keberhasilan usaha pemuliaan,
sehingga buku – buku teks seringkali menyebut pemuliaan tanaman sebagai seni dan
ilmu memperbaiki keturunan tanaman demi kemaslahatan manusia. Di perguruan
tinggi, pemuliaan tanaman biasa dianggap sebagai cabang agronomi (ilmu produksi
tanaman) atau genetika terapan, karena sifat multidisiplinernya.
Pemuliaan tanaman adalah rangkaian kegiatan penelitian dan pengujian atau
kegiatan penemuan dan pengembangan suatu varietas, sesuai dengan metode baku
untuk menghasilkan varietas baru dan mempertahankan kemurnian benih varietas
yang dihasilkan. Pemuliaan tanaman banyak ditekankan pada saha mempertinggi
produktivitas hasil pertanian. Kenaikan hasil merupakan tujuan utama bagi pemuliaan
tanaman. Kadang – kadang hal ini dilakukan dengan menyediakan varietas lebih
produktif, karena adanya perbaikan seperti ketahanan terhadap penyakit tetapi
sebagai hasil dari sistem fisiologi yang lebih efisien.

Pemuliaan Konvensional dimana Penentuan karakteristik merupakan hal yang


krusial dalam deskripsi tanaman. Karakteristik yang paling tua dan paling umum
digunakan adalah sifat morfologi dan fisiologi seperti bentuk batang dan daun, ada
atau tidak ada bulu, waktu berbunga, ketahanan penyakit dan lain-lain. Sifat-sifat ini
sekarang digunakan untuk registrasi varietas. Kerugian menggunakan tipe ini adalah
ekspresinya sangat bervariasi terhadap kondisi lingkungan. Pengaruh ini dapat
dihindari jika hanya menggunakan karakter morfologi kualitatif yang monogenik
(seperti yang dilakukan Mendel pada awal percobaannya pada pea). Sifat-sifat ini
langsung menunjukkan genotipe tanaman, tetapi kelemahannya adalah hanya
beberapa dari karakter tersebut yang tersedia.

Strategi dalam pemuliaan tanaman konvensional adalah dengan melakukan


peningkatan variasi genetik yang diikuti kemudian dengan seleksi pada keturunannya.
Pemuliaan tanaman biasanya mengarah pada domestikasi meskipun tidak selalu
demikian. Peningkatan variasi genetik dapat dilakukan melalui berbagai cara:
• Introduksi

Mendatangkan bahan tanam dari tempat lain (introduksi) merupakan cara


paling sederhana untuk meningkatkan keragaman genetik. Seleksi penyaringan
(screening) dilakukan terhadap koleksi plasma nutfah yang didatangkan dari berbagai
tempat dengan kondisi lingkungan yang berbeda-beda. Pengetahuan tentang pusat
keanekaragaman tumbuhan penting untuk penerapan cara ini. Keanekaragaman
genetik untuk suatu spesies tidaklah seragam di semua tempat di dunia. N.I. Vavilov,
ahli botani dari Rusia, memperkenalkan teori "pusat keanekaragaman" (centers of
origin) bagi keanekaragaman tumbuhan. Contoh pemuliaan yang dilakukan dengan
cara ini adalah pemuliaan untuk berbagai jenis tanaman buah asli Indonesia, seperti
durian dan rambutan, atau tanaman pohon lain yang mudah diperbanyak secara
vegetatif, seperti ketela pohon dan jarak pagar. Introduksi dapat dikombinasi dengan
persilangan.

• Persilangan

Persilangan merupakan cara yang paling populer untuk meningkatkan variasi genetik,
bahkan sampai sekarang karena murah, efektif, dan relatif mudah dilakukan. Pada
dasarnya, persilangan adalah manipulasi komposisi gen dalam populasi. Keberhasilan
persilangan memerlukan prasyarat pemahaman akan proses reproduksi tanaman yang
bersangkutan. Berbagai macam skema persilangan telah dikembangkan (terutama
pada pertengahan abad ke-20) dan menghasilkan sekumpulan metode pemuliaan yang
lazim diajarkan di perkuliahan bagi mahasiswa pemuliaan tanaman tingkat sarjana.
Semua varietas unggul padi, jagung, dan kedelai yang ditanam di Indonesia saat ini
dirakit melalui persilangan yang diikuti dengan seleksi.

• Manipulasi genom

Yang termasuk dalam cara ini adalah semua manipulasi ploidi, baik penggandaan
genom (set kromosom) maupun perubahan jumlah kromosom. Gandum roti
dikembangkan dari penggabungan tiga genom spesies yang berbeda-beda. Semangka
tanpa biji dikembangkan dari persilangan semangka tetraploid dengan semangka
diploid. Teknik pemuliaan ini sebenarnya juga mengandalkan persilangan dalam
praktiknya.

I.2 Tujuan Praktikum


Secara umum tujuan dari Pemuliaan Tananaman adalah sebagai peningkatan
hasil tanaman, peningkatan kualitas, peningkatan resistensi terhadap hama dan
penyakit, dan perbaikan adaptasi atau toleransi terhadap tekanan lingkungan dan
efisiensi terhadap penggunaan tekanan input (sarana produksi).
Selain itu tujuan dari paktikum Pengantar Pemuliaan Tanaman, adalah :
a. Menyiapkan lahan penanaman dan petak praktikum.
b. Menumbuhkembangkan tanaman budidaya sesuai dengan prosedur agar
memperoleh hasil yang maksimal.
c. Memahami morfologi dan struktur bunga sebagai sistem reproduksi berbagai
kelompok tanaman berbunga.
d. Memahami jenis bunga berdasarkan penyerbukan dan penyebab terjadinya
perbedaan cara penyerbukan.
e. Mengetahui teknik persilangan pada tanaman menyerbuk sendiri dan tanaman
menyerbuk silang.
f. Menghitung persentase keberhasilan persilangan.
g. Memahami tentang cara melakukan seleksi berdasarkan karakter yang diamati, dan
hal – hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan seleksi.

Anda mungkin juga menyukai