Anda di halaman 1dari 10

KLIPPING IPA

PEMULIAAN TANAMAN DAN HEWAN


Disusun untuk memenuhi IPA
Kelas IX.A tahun pelajaran 2022/2023

Disusun Oleh:
Okan Ahnaf Falih
Kelas IX.A

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG


SMPN 22 PADANG
2022
Teknik Pemuliaan Tanaman
Dalam penerapan pemuliaan tanaman, terdapat beberapa metode dan teknik yang umumnya
diterapkan. Terdapat dua metode yang terdiri atas beberapa teknik, yang merupakan metode
konvensional dan Inkonvensional.

1. Konvensional

Konvensional dapat diartikan sebagai sebuah kebiasaan atau dapat dikatakan sebagai cara
tradisional yang digunakan oleh masyarakat. Berikut ini merupakan teknik yang termasuk dalam
metode konvensional diantaranya yaitu:

 Teknik persilangan adalah teknik penyilangan pada gamet yang sesuai, dengan tiap gamet
terdapat sifat berbeda guna membentuk varietas baru. Metode pemuliaan tanaman ini
merupakan teknik yang sering dipakai oleh petani dan orang yang sering bergelut dengan
tanaman. Karena murah, efektif, dan efisien.
 Teknik introduksi adalah teknik dengan mendatangkan induk yang dari tempat lain, lalu
dikembangbiakan dengan proses vegetatif.
 Manipulasi genom merupakan teknik dengan melakukan rekayasa pada struktur gen
tanaman dan menghasilkan jenis tanaman yang unggul.
 Rekayasa gen adalah teknik dengan penggunaan unsur genetika sel serta mutasi gen.

2. Inkonvensional

Berbeda dengan metode konvensional, pada metode pemuliaan tanaman inkonvensional lebih
sering menggunakan teknik yang cenderung modern.

Terdapat beberapa teknik yang merupakan inkonvensional yaitu:

 Kloning gen adalah teknik yang dilakukan dengan penyalinan gen agar menerima sifat
unggul tertentu yang berasal dari spesies tanaman lain.
 Marka molekuler merupakan teknik dengan mengurutkan DNA tertentu pada sebuah
genom dan berguna untuk identifikasi spesies tertentu.
 Transfer gen adalah teknik pemuliaan tanaman dengan memasukan gen dengan jenis
organisme berbeda menuju ke DNA tanaman, dengan tujuan menghasilkan sifat unggul.
Hasil pada teknik ini sering disebut sebagai tanaman transgenik.
Tujuan Pemuliaan Tumbuhan
Tujuan dilakukannya pemuliaan tumbuhan yaitu untuk jangka panjang, hal ini guna melakukan
antisipasi dari beragam perubahan yang akan terjadi pada lingkungan dan konsumen.

Selain itu, terdapat dua tujuan utama dilakukan nya pemuliaan, yaitu:

1. Peningkatan Kuantitas dengan Hasil Tinggi

Peningkatan pada kuantitas berfokus pada dominasi dalam peningkatan daya hasil, panen yang
lebih cepat, tahan dari gangguan organisme lain maupun keadaan alam yang tidak menentu
untuk sektor pertanian. Dan juga disesuaikan pada teknologi pertanian yang berkembang lebih
modern.

2. Perbaikan Kualitas Produk yang Dihasilkan

dengan aspek penting dalam perbaikan ukuran, kandungan tertentu, warna, penambahan dan
pengurangan hal tertentu, jangka waktu penyimpanan dan keindahan tanaman.

Manfaat Pemuliaan Tanaman


Beragam manfaat dapat diambil dan dirasakan ketika pemuliaan tanaman dilakukan dengan
baik. Berikut ini merupakan beberapa manfaat yang akan didapatkan dalam upaya pemuliaan
tanaman diantaranya yaitu:

1. Menciptakan Varietas Unggul

Manfaat pertama yang akan didapatkan dengan pemuliaan tanaman adalah menciptakan
varietas tanaman yang unggul. Dengan dilakukannya rekayasa genetik tanaman dapat
menciptakan sifat fisik atau fenotip tanaman unggul. Sebagai contoh terdapat tanaman
mangga dengan buah yang manis, kecil, tetapi jangka waktu panen cukup lama. Kemudian,
terdapat pula pohon mangga dengan buah besar dan jangka waktu panen cepat, tetapi
memiliki rasa masam. Dengan melakukan penyilangan pada kedua spesies tanaman itu dapat
menghasilkan tanaman mangga dengan buah yang manis, besar dengan jangka waktu panen
yang cepat. Sehingga hal tersebut akan berdampak baik bagi peningkatan pada kualitas
tanaman.
2. Produktivitas Tanaman Meningkat

Dengan memiliki sifat unggul hasil pada tanaman akan lebih maksimal. Seperti contoh, lahan
padi per hektar yang sebelumnya hanya menghasilkan dua hingga tiga ton dapat meningkat
dan menghasilkan empat hingga enam ton per hektar.

3. Meningkatkan resistensi tanaman

Resistensi memiliki definisi sebagai sebuah sifat ketahanan pada tanaman dalam menghadapi
sifat perusak, seperti melalui hama, penyakit (faktor biotik) atau lingkungan yang rusak seperti
kekeringan (faktor abiotik). Tanaman yang dapat bertahan dari serangan hama serta
kekeringan mampu menghasilkan produksi yang meningkat dan mengurangi hasil panen yang
gagal. Tumbuhan yang resistensinya tinggi juga membantu petani untuk mengurangi
penggunaan insektisida yang berbahaya bagi lingkungan bila digunakan dalam jangka panjang.

Contoh Pemuliaan Tanaman


Mengaplikasikan teknologi genetika pada tanaman tomat merupakan salah satu contoh
pemuliaan tanaman. Rekayasa genetika dapat diterapkan di tanaman, hewan ataupun
manusia. Kondisi tersebut dapat membantu peningkatan produksi, mutu, ketahanan/resistensi
dan meningkatkan kandungan gizi. Berikut ini beberapa contoh hasil pemuliaan tanaman
diantaranya yaitu:

1. Tomat yang merupakan tanaman tidak dapat bertahan lama atau mudah busuk.
Kebanyakan ibu rumah tangga tidak berniat menyimpan tomat dalam rentang waktu
yang lama dengan jumlah yang banyak. Tetapi, setelah mengalami rekayasa genetika,
tomat memiliki warna ungu dan umur yang panjang. Dengan ketahanan waktu simpan
yang sebelumnya hanya 21 hari bertambah menjadi 48 hari dengan nutrisi di dalamnya
menjadi lebih baik.
2. Grapple adalah buah apel dan anggur yang di rekayasa. Dengan bentuk buah seperti
apel serta memiliki tekstur seperti anggur, dan bahkan buah tersebut memiliki rasa
yang bercampur antara kedua buah. Setelah dilakukannya rekayasa gen, Grapple juga
memiliki kandungan nutrisi yang lebih, seperti kandungan Vitamin C pada Grapple yang
lebih banyak daripada anggur dan apel.
3. Tangelo merupakan persilangan antara buah jeruk dan jeruk keprok, tanaman ini
memiliki aroma jeruk yang nikmat dan sangat mudah untuk dikupas. Tangelo memiliki
dua jenis varietas yang sangat populer yaitu Minneola dan Orlando. Kelebihan buah
Tangelo ini adalah aroma bulir yang berbeda dan bentuk buahnya yang hampir bulat
sempurna dan tekstur buahnya sangat berair.
4. Plumcot merupakan tanaman hasil hibrida yang lebih tepatnya persilangan antara buah
aprikot dan parem. Buah plumcot terdiri dari 25 % apricot dan 75 % parem dengan
tekstur daging lebih padat, dengan begitu lebih mudah dikonsumsi oleh orang tua.
Dengan rasa manis pada buah serta rasa masam yang segar.
5. Yuzu atau dapat disebut Citrus Junos merupakan tanaman jeruk hibrida yang terkenal
pada wilayah Asia Timur terutama Jepang dan Korea. Jeruk yang berasal dari Tibet ini
memiliki aroma yang kuat, kulitnya berwarna kuning, dan permukaan tidak rata, ukuran
buahnya juga terbilang kecil.

Pemuliaan Hewan
Pemuliaan hewan adalah kegiatan dalam peternakan atau pemeliharaan hewan lainnya yang
bertujuan untuk memperbaiki kualitas individu maupun populasi hewan agar sesuai dengan
karakteristik yang diinginkan manusia. Secara umum, tujuan dari peternakan adalah
peningkatan produksi ternak dan hasil ternak. Upaya yang dapat dilakukan salah satunya adalah
dengan pemuliaan hewan. Upaya peningkatan produksi ternak melalui pemuliaan hewan
bertujuan untuk meningkatkan sifat produksi dan reproduksi ternak dalam bentuk peningkatan
mutu genetiknya.

Frekuensi Gen
Di dalam pemuliaan ternak, selain memperhatikan individu-individu pemulia, juga perlu
diperhatikan perubahan yang terjadi pada sifat-sifat populasi,Fenotipe seekor hewan
dipengaruhi oleh genotipe atau gen-gen yang dimiliki oleh hewan yang bersangkutan, Dengan
demikian, untuk mengetahui latar belakang genetik yang mempengaruhi sifat-sifat populasi,
maka perlu dipelajari salah satu parameter populasi, yaitu frekuensi gen. Frekuensi gen adalah
istilah yang digunakan untuk menunjukkan proporsi dari semua pasangan gen dalam suatu
populasi, yang diduduki oleh satu gen tertentu. Kekuatan-kekuatan yang dapat mengubah
frekuensi gen pada hewan adalah migrasi, mutasi, seleksi dan faktor kebetulan.

1. Migrasi

Migrasi adalah cara efektif untuk terjadinya perubahan frekuensi gen secara cepat dengan
syarat tersedia populasi lain dengan gen yang diinginkan.

Misalnya memasukkan gen sapi baru ke suatu negara dengan inseminasi buatan akan


mengakibatkan perubahan frekuensi gen dari populasi sapi nasional secara drastis.

2. Mutasi
Mutasi adalah perubahan dalam gfen atau kromosom menjadi bentuk baru. Mutasi yang
mengubah frekuensi gen ada dua jenis, yaitu mutasi tidak berulang dan mutasi berulang.

Mutasi tidak berulang jarang sekali terjadi dan tidak mengakibatkan perubahan yang berarti
pada frekuensi gen.

Sedangkan mutasi berulang seringkali terjadi secara teratur dan dalam jangka waktu yang
panjang sehingga mengakibatkan perubahan frekuensi gen yang cukup berarti.

3. Seleksi

Seleksi dalam pemuliaan hewan selalu dikaitkan dengan penentuan apakah hewan dapat


menghasilkan keturunan atau tidak.

Penentuan tersebut didasarkan pada seleksi alam atau oleh peternak sendiri (seleksi buatan)
sesuai sifat dan mutu genetik hewan.

Jika perbedaan (keragaman) dalam sifat tersebut didasari atas genotipe hewan, maka seleksi
akan menghasilkan perubahan genetik dalam populasi dan berarti perubahan dalam frekuensi
gen.

4. Faktor Kebetulan

Faktor kebetulan sering disebut sebagai penghanyutan genetik (genetic drift) dan terjadi karena
dalam pembentukan gamet atau perubahan terjadi peristiwa pencuplikan secara kebetulan
yang menyimpang dari frekuensi gen yang ada.

Akibat dari peristiwa tersebut akan terjadi perubahan frekuensi gen pada generasi berikutnya.
Karena perubahan ini terjadi secara acak, maka hal ini kurang penting dan saling meniadakan
dalam populasi yang besar.

Tetapi dalam populasi kecil, perubahan secara kebetulan dapat penting artinya. Di dalam
populasi kecil, fluktuasi acak mempunyai efek yang lebih penting.

Ternak yang tersisa akibat kemarau atau serangan wabah penyakit yang dapat bertahan akan
mempunyai pengaruh yang menentukan terhadap frekuensi gen pada generasi selanjutnya.
Contoh Pemuliaan Hewan Hasil Pewarisan Sifat

Secara sederhana, pemuliaan ternak akan memberi manfaat dalam bentuk meningkatkan gizi
manusia khususnya protein hewani. Berikut ini beberapa contoh pemuliaan hewan hasil
pewarisan sifat.

1. Ayam Leghorn

Contoh pewarisan sifat dalam pemuliaan hewan yang sering ditemukan adalah jenis hewan
unggas yang mampu menghasilkan telur dengan jumlah banyak, yaitu ayam Leghorn.

Leghorn adalah jenis ayam petelur yang dapat menghasilkan sekitar 280 butir telur per
tahunnya.

2. Sapi Bali
Sapi Bali merupakan salah satu Sumber Daya Genetik Ternak asli Indonesia yang mempunyai
banyak keunggulan.

Beberapa keunggulan sali Bali, antara lain memiliki daya tahan tubuh yang baik terhadap
cekaman lingkungan, mampu tumbuh dengan baik pada kondisi buruk, tingkat produktivitasnya
tinggi dan kualitas daging yang baik.

3. Domba Garut

Domba Garut memiliki bentuk umum tubuh yang relatif besar dan berbentuk persegi panjang,
bulu panjang dan kasar.

Domba Garut memiliki keunggulan pada ukuran tubuhnya yang besar, sehingga dapat dihasilkan
daging domba dalam jumlah banyak dan lezat.

4. Ayam broiler jenis Cornish


Ayam broiler jenis Cornihs merupakan ayam broiler asli negara Inggris. Ayam ini memiliki tubuh
yang pendek, tetapi menghasilkan daging cukup banyak.

5. Sapi Brahman

Kelebihan sapi Brahman adalah tidak mempunyai masalah dalam melahirkan dan tahan
terhadap beberapa penyakit, misalnya penyakit mata, infeksi parasit internal (cacing) dan
parasit eksternal (caplak), serta penyakit kembung perut (bloat).

Anda mungkin juga menyukai