Latar Belakang
Tujuan pemuliaan tanaman adalah untuk menciptakan jenis unggul atau jenis superior
yang yang sudah ada dan mempunyai sifat-sifat seperti :
Jenisnya murni
Resisten terhadap hama dan penyakit
Respon terhadap pemupukan
Mempunyai sifat-sifat agronomis yang disukai
Daya adaptasi yang besar
Mempunyai daya atau kemampuan menghasilkan yang tinggi
Sebagai tujuan akhir dalam pemuliaan tanaman adalah untuk mendapatkan sifat dan hasil
yang lebih baik yaitu mempunyai kuantitas baik dan kualitas yang baik.
D. Macam-macam pemuliaan pada tanaman
Keragaman genetik sebagai modal dalam pelaksanaan program pemuliaan
tanaman.Keragaman genetik yang terjadi adanya variabilitas tanaman sebagai sumber
plasma nutfah.Untuk menambah variabilitas tanaman dapat dilakukan dengan :
1. Mengadakan koleksi tanaman
Koleksi dilakukan dengan tukar menukar tanaman, membeli, mencari ke daerah-daerah.
Bahan tersebut dibawa untuk di pelihara dandikembangkan. Jenis-jenis langka biasanya
mendapatkan perhatian yang lebih besar untuk dijaga kelestariannya.
2. Introduksi tanaman
Merupakan usaha untuk mendatangkan tanaman dari negara lain atau dari tempat asal
tumbuhnya ke suatu daerah yang baru. Oleh karena itu tanaman tersebut harus
mengalami aklimatisasi / adaptasi. Proses ini merupakan proses seleksi alam. Bahan yang
merupakan introduksi seperti biji, bagian vegetatip tanaman dsb. Biasaya tanaman yang
diintroduksi tidak hanya tanaman yang dibudidayakan, tetapi jenis tanaman liar karena sulit
didapat. Material yang diintroduksi berupa biji mudah pengirimannya, utuk yang berupa
vegetatip seperti bulbus, kormus dalam kead sudah dikeringkan dan memerlukan kemasan
yang khusus dan pengirimannya harus cepat. Tanaman yang diintroduksi disertai
keterangan singkat tentang cara pemeliharaan dan persyaratan tumbuh.
Introduksi selain menambah variabilitas tanaman ada manfaat lain seperti :
a. Memajukan bidang industri adanya tanaman industri seperti kehutanan, obat-obatan.
b. Memenuhi kebutuhan aestetika dengan mendatangkan tanaman ornamental untuk
koleksi kebun, taman, gedung, hotel untuk keindahan.
c. Untuk mempelajari asal, distribusi, klasifikasi dan evolusi
d. Untuk meningkatkan mutu tanaman.
a. Mutasi gen
Mutasi gen dapat terjadi baik pada jaringan vegetatip ataupun generatip dari tanaman.
Adanya gen-gen yang letaknya teratur dalam kromosom, dengan pengaruh fisis atau
chemis maka letak gen dalam kromosom secara spontan dapat berubah. Mutasi yang
terjadi bisa dominan atau resesip. Mutasi gen menyebabkan perubahan fenotip,
mempengaruhi proses pertumbuhan, pertukaran zat dan proses fisiologis lainnya. Adanya
mutasi gen menyebabkan faktor-faktor genetis yang berbeda dinamakam chimerperiklinal.
Gen-gen mudah berubah dari dominan menjadi resesip dan sebaliknya dinamakan gen
yang labiel.
Mutasi dominan : AA Aa ; Aa aa
Mutasi resesip : aa Aa ; Aa AA
b. Mutasi genome
Tanaman diploid normal mempunyai dua genome (2x). Pda mutasi genome jumlah
genome individu mengalami perubahan dan mutasi ini selalu mengakibatkan timbulnya
gejala-gejala heteroploid atau amphidiploid / aneuploid yaitu terbentuknya individu
polyploid dimana jumlah kromosomnya bukan merupakan kelipatan yang sempurnadari
genomenya atau haploid.
Seperti : Nullisomi
Monosomi
Dobel monosomi
Trisomi
Doble trisomi
Monosomi trisomi
Kebanyakan ras polyploid dapat dibedakan dari yang diploid karena pertumbuhan
gigasnya, pertumbuhan tanamam kearah samping bukan memanjang.
c. Mutasi chromosome
Perubahan chromosom mempengaruhi perubahan gen menjurus ke perubahan sifat
individu.
Beberapa jenis mutasi chromosom :
- Fragmentasi yaitu peristiwa terpecahnya chromosom
- Translokasi yaitu peristiwa pertukaran segmen atau potongan
kromosom yang tidak homolog
- Inversi yaitu peristiwa kromosom dengan urutan terbalik
- Defisiensi yaitu peristiwa hilangnya bagian dari kromosom bagian ujungnya
- Delesi yaitu peristiwa hilangnya bagian dari kromosom bagian tengahnya.
- Duplikasi yaitu penggandaan bagian kromosom
Tanaman yang mengalami framentasi, defisiensi dan delesi dalam keadaan homozigot
tidak dapat hidup. Sedang untuk inversi dan translokasi tidak mengakibatkan perubahan
fenotip dari tanaman.
Plasma nutfah
Yang merupakan substansi yang terdapat pada setiap mahluk hidup yang dapat
dikembangkan menjadi jenis baru / varietas unggul.
Keberadaan plasma nutfah yang semakin sempit akibat terjadinya erosi genetik karena
faktor lingkungan. Dengan penyempitan keragaman genetik semakin kecil sehingga
menimbukan kepunahan tanaman karena banyak gen-gen yang hilang. Adanya hal
tersebut maka perlu dipertahankan supaya tidak terjadi erosi genetik.
Yang menyebabkan erosi genetik :
- Faktor alam
- Ulah manusia
BAB III
PENUTUP
E. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan dalam makalah ini adalah:
1. Pemuliaan tanaman adalah rangkaian kegiatan penelitian dan pengujian atau kegiatan
penemuan dan pengembangan suatu varietas, sesuai dengan metode baku untuk
menghasilkan varietas baru dan mempertahankan kemurnian benih varietas yang
dihasilkan. (Undang-undang Republik Indonesia nomor 29 tahun 2000 tentang
perlindungan varietas tanaman).
2. Dalam meningkatkan variabilitas dilakukan beberapa cara yaitu;
1. Mengadakan koleksi tanaman
2. Introduksi tanaman
3. Melakukan macam-macam persilangan
4. Mutasi
5. Plasma nutfah
F. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan kedepannya semakin
banyak cara-cara yang bisa dilakukan untuk meningkatka variabilitas tanaman atau
pemuliaan tanaman
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanaman
http://arfierwindi.blogspot.com/2012/04/pemuliaan-tanaman-1.html
http://desyyulfitha.blogspot.co.id/2012/10/pemuliaan-tanaman.html