Camellia sinensis adalah tanaman teh, spesies tanaman yang daun dan pucuk
daunnya digunakan untuk membuat teh. Tumbuhan ini termasuk genus Camellia (Hanzi
tradisional: ; bahasa Tionghoa: ; Pinyin: Chhu), suatu genus tumbuhan
berbunga dari famili Theaceae. Teh putih, teh hijau, oolong dan teh hitam semuanya
didapat dari spesies ini, namun diproses secara berbeda untuk memperoleh tingkat
oksidasi yang berbeda. Kukicha (teh ranting) juga dipanen dari Camellia sinensis, namun
tidak memakai daun melainkan ranting.
Nama sinensis dalam bahasa Latin berarti Cina. Sedangkan Camellia diambil dari
nama Latin Pendeta Georg Kamel, S.J (1661 - 1706), seorang pendeta kelahiran Ceko
yang menjadi seorang pakar botani dan misionaris. Meskipun Kamel tidak menemukan
maupun menamai tumbuhan ini, Carolus Linnaeus, pencipta sistem taksonomi yang masih
dipakai hingga sekarang, memilih namanya sebagai penghargaan atas kontribusi Kamel
terhadap sains. Nama lama untuk tumbuhan teh ini termasuk Thea bohea, Thea sinensis,
dan Thea viridis.
dari klarifikasi genus ini dapat diketahui bahwa Di zaman dahulu, genus Camellia
dibedakan menjadi beberapa spesies teh yaitu sinensis, assamica, irrawadiensis. Sejak
tahun 1958 semua teh dikenal sebagai suatu spesies tunggal Camellia sinensis dengan
beberapa varietas khusus, yaitu sinensis, assamica dan irrawadiensis.
Menurut Graham HN (1984); Van Steenis CGGJ (1987) dan Tjitrosoepomo G (1989),
tanaman teh Camellia sinensis O.K.Var.assamica (Mast) diklasifikasikan sebagai berikut:
Tanaman teh (Camellia sinensis) adalah salah satu tanaman perdu yang berdaun hijau
(evergreen shrub) yang dapat tumbuh dengan tinggi 6 9 m. Di perkebunan-perkebunan,
tanaman teh dipertahankan dengan ketinggian hingga 1 m dengan pemangkasan secara
berkala. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pemetikan daun agar diperoleh tunas-tunas
daun teh yang cukup banyak. Pada umumnya tanaman teh tumbuh di daerah yang
beriklim tropis dengan ketinggian antara 200 s/d 2000 m dpl dengan suhu cuaca antara
14C 25C (Ghani, 2002).
Varietas tanaman teh yang banyak dikenal ialah varietas Assamica yang berasal dari
Assam dan varietas Sinensis yang berasal dari Cina. Yang membedakan kedua varietas
ini adalah varietas assamica daunnya agak besar dengan ujung runcing, sedangkan
varietas sinensis daunnya lebih kecil dan ujungnya tumpul.
Pada umumnya, tanaman teh berakar dangkal, sangat peka terhadap keadaan fisik tanah
sehingga cukup sulit untuk menembus lapisan tanah. Pertumbuhan akar ke arah lateral
dan penyebarannya dibatasi oleh perdu yang ada di dekatnya. Perakaran utama
berkembang pada lapisan tanah atas sedalam 0-25 cm, dimana tempat utama
berakumulasinya unsur-unsur hara. Batang tanaman teh berdiri tegak, berkayu,
bercabang-cabang, ujung ranting dan daun muda berbulu halus. Daun teh merupakan
daun tunggal yang bertangkai pendek dan letaknya berseling. Tiap helaian daun kaku
seperti kulit tipis, bentuknya elips memanjang, ujung, dan pangkal runcing. Bentuk tepi
daun teh bergerigi halus, pertulangan menyirip dengan panjang daun 6-18 cm dan lebar
adalah 2-6 cm. Bunga teh terletak di ketiak daun, tunggal atau beberapa bunga bergabung
menjadi satu. Perkembangan bunga mengikuti fase pertumbuhan daun. Bunga teh
termasuk kedalam bunga sempurna dengan garis tengah 3-4 cm. Warna bunga putih
cerah dengan kepala sari berwarna kuning dan baunya harum (Setyamidjaja, 2000).
anaman teh dengan nama ilmiah Camelia Sinensis (L) yang masih termasuk keluarga
Camelia, pada umumnya tumbuh di daerah yang beriklim subtropis dengan ketinggian
antara 200 s/d 2.000 meter di atas permukaan laut dengan suhu cuaca antara 14 s/d 25 oC.
Ketinggian tanaman dapat mencapai 9 meter untuk Teh Cina dan Teh Jawa, sedangkan
untuk teh jenis Assamica dapat mencapai 12 s/d 20 meter. Namun untuk mempermudah
pemetikan daun-daun teh sehingga mendapatkan pucuk daun muda yang baik, maka
pohon teh selalu dijaga pertumbuhannya (dipotong) sampai 1 meter. Karena tanaman teh
semakin berkembang menjadi tanaman perdagangan, maka jenis tanaman teh juga
berkembang menjadi beraneka ragam. Keragaman ini adalah hasil dari penyilangan
berbagai jenis tanaman teh serta pengaruh tanah dan iklim yang menghasilkan hasil
panen yang berbeda. Hingga saat ini, di dunia kurang lebih terdapat 1.500 jenis teh yang
berasal dari 25 negara yang berbeda.
Ada beberapa varietas tanaman teh yang dibudidayakan di dunia, yaitu:
o Teh Assam
Jenis teh ini paling banyak dibudidayakan di Indonesia yaitu hampir 99% dari
semua tanaman teh yang ada di Indonesia adalah jenis ini. Teh ini berasal dari
India. Ciri-ciri teh Assam adalah memiliki pohon sekitar 12-20 m, daunnya
berukuran sekitar 15-20 cm, lebar, lonjong, berkilat, berbobot, bergerigi banyak
dengan ujung yang jelas, berwarna hijau tua, duduk daun pada cabang dan
ranting agak tegak, daunnya lunak dan duduk agak terkulai, pucuk daun berbulu,
kuantitas dan kualitas hasilnya tinggi
o Teh Cina
Teh jenis ini biasanya disebut teh jawa karena pertama kali ditanam di Jawa. Ciri-
ciri teh Cina adalah memiliki pohon dengan tinggi sekitar 3-8 m, daun kecil agak
tumpul, warna daun hijau tua berkilauan, bercabang banyak, bunganya harum dan
hasilnya banyak
o Teh Cambodia
Teh jenis ini berasal dari kawasan Asia Tenggara yaitu Kamboja dan banyak
dibudidyakan di sana. Teh jenis ini jarang dibudidayakan di Indonesia.
Varietas ini berbatang tunggal (jika tidak dipangkas) dengan ketinggian pohon , secara umum
varietas ini memiliki ciri sebgai berikut:
Varietas ini tahan terhadap perbedaan iklim yang bervariasi dan dapat tumbuh dengan baik di
daerah musim dingin keras ( Cina Utara, Jepang, Caucassia ). Varietas ini memiliki ciri-ciri sebgai
berikut:
Varietas cambodia
Varietas ini berbatang tunggal dengan batang sekitar diameter 5 m. Varietas ini sudah bnayak
tercampur dengan varietas assamica dan cina. Area pertamanannya sangat terbatas
http://darsatop.lecture.ub.ac.id/2015/04/tanaman-teh-camellia-sinensis/
http://nurkholispgsduny.blogspot.co.id/2012/06/pendidikan-kesehatan-camelia-sinensis.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Camellia_sinensis
http://danang-kurang-kerjaan.blogspot.co.id/2011/05/proses-pengolahan-teh.html