Anda di halaman 1dari 3

Secang (Caesalpinia sappan L) merupakan perdu yang umumnya tumbuh di tempat terbuka

sampai ketinggian 1000 m di atas permukaan laut seperti di darah pegunungan yang berbatu
tetapi tidak terlalu dingin. Tingginya 5 10 m. Batangnya berkayu, bulat dan berwarna hijau
kecoklatan. Pada batang dan percabangannya terdapat duri-duri tempel yang bentuknya bengkok
dan letaknya terebar.
Panenan kayu dapat dilakukan mulai umur 1-2 tahun. Kayunya bila digodok memberi warna
merah gading muda, dapat digunakan untuk pengecatan, memberi warna pada bahan anyaman,
kue, minuman atau sebagai tinta. Perbanyakan dengan biji atau stek batang.
Tumbuhan ini berasal dari Asia Tenggara Kepulauan dan mudah ditemukan di Indonesia. Kulit
kayunya dimanfaatkan orang sebagai bahan pengobatan, pewarna, dan minuman penyegar.
Hingga abad ke-17 kulit kayunya menjadi bagian dari perdagangan rempah-rempah dari
Nusantara ke berbagai tempat di dunia. Ia dikenal dengan berbagai nama, seperti seupeueng
(Aceh), sepang (Gayo), sopang (Toba), lacang (Minangkabau), secang (Sunda), secang (Jawa),
secang (Madura), sepang (Sasak), supa (Bima), sepel (Timor), hape (Sawu), hong (Alor), sepe
(Roti), sema (Manado), dolo (Bare), sapang (Makasar), sepang (Bugis), sepen (Halmahera
selatan), savala (Halmahera Utara), sungiang (Ternate), roro (Tidore), sappanwood (Inggris),
dan suou (Jepang).
Kerabat dekatnya, kayu brazil (C. echinata), juga dimanfaatkan untuk hal yang sama.

Klasifikasi tanaman

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicolyledonae

Bangsa : Resales

Suku : Cesalpiniaceae

Marga : Caesalpinia

Jenis : Caesalpinia sappan L

Klasifikasi Ilmiah Bunga Alamada (Allamanda cathartica L.)


Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo : Gentianales
Familia : Apocynaceae

Genus : Allamanda
Spesies : Allamanda cathartica L.

Deskripsi Bunga Alamanda:


Alamanda adalah tumbuhan perdu, berumur panjang (perenial), tinggi bisa mencapai +/4 m. Akar tunggang. Batang berkayu, silindris, terkulai, warna hijau, permukaan halus,
percabangan monopodial, arah cabang terkulai. Daun tunggal, bertangkai pendek,
tersusun berhadapan (folia oposita), warna hijau, bentuk jorong, panjang 5 - 15 cm, lebar
2 - 5 cm, helaian daun tebal, ujung dan pangkal meruncing (acuminatus), tepi rata,
permukaan atas dan bawah halus, bergetah Bunga majemuk, bentuk tandan (racemus),
muncul di ketiak daun dan ujung batang, mahkota berbentuk corong (infundibuliformis) berwarna kuning, panjang mahkota 8 - 12 mm, daun mahkota berlekatan (gamopetalus)
Buah kotak (capsula), bulat, panjang +/- 1,5 cm, bentuk dengan biji segitiga, berwarna
hijau pucat saat muda - setelah tua menjadi hitam Perbanyaan Generatif (biji), Vegetatif
(stek).
Bunga alamanda, adalah bunga yang berwarna kuning (umumnya yang kita jumpai
adalah kuning), indah berbentuk seperti terompet, dan mampu berbunga terus menerus
sepanjang taun, dan batang tanaman ini keras dan bergetah. Penggemar fanatik Bunga ini
kebanyakan mempunyai kepercayaan bahwa tanaman berbunga kuning ini bisa dipakai
sebagai penolak bala jika ditanam dihalaman rumah.
Karena tumbuhnya bisa merambat yakni bisa mencapai ketinggian 3-8 meter, maka
bunga alamanda ini banyak ditanam untuk mempercantik dinding. Alamanda sendiri
berasal dari brasil dan diperkenalkan oleh Allamond, seorang doctor dari Belanda, seabad
yang lalu. Di pedesaan, tanaman ini biasanya hanya tumbuh liar dan bilapun ditanam
hanya sebagai pagar saja.
Sebenarnya warna bunga alamanda tergantung dari dari speciesnya. Yakni: spesies
Allamanda Nerrifolia berwarna kuning cerah, Allamanda Cathartica berwarna Kuning,
dan Allamanda Purpureceae berwarna kuning keunguan. Dimana ketiga spesies tersebut
masuk dalam family Apocynaceae.
Manfaat Bunga Alamanda:

Bunga ini selain cantik juga memiliki manfaat. Kita dapat menggunakan akar, daun dan
bunga Terompet sebagai bahan untuk obat-obatan. Sedangkan getahnya yang berwarna
putih dapat dijadikan sebagai obat penyakit kanker dan pencegah kuman atau bakteri.

Getah tanaman ini memiliki sifat anti bakteri. Bunga alamanda diketahui memiliki
beberapa fungsi medis, salah satunya dapat dipakai sebagai laksatif. Bunga alamanda
juga memiliki sifat antibiotik terhadap bakteri Staphylococcus. Bunga tanaman ini juga
umum dimanfaatkan sebagai obat untuk mencegah komplikasi dari malaria dan
pembengkakan limpa. Selain itu, akarnya juga dapat digunakan untuk mencegah penyakit
kuning.

Bunga merak ( Caesalpinia pulcherima ) memiliki morfologi sebagai perdu


yang perennial, akar tunggang, percabangan simpodial, bentuk daun bulat telur
terbalik dengan pertulangan daun menyirip, bunga sempurna dan buah polong.

Bunga merak ( Caesalpinia pulcherima ) merupakan salah satu tanaman hias


populer dari suku polong-polongan. Biasanya ditanam di pekarangan, kadangkadang bergerombol, dengan bunga berwarna merah kekuningan yang cerah.
Habitusnya berupa perdu yang bisa mencapai tiga meter. Asalnya dari Amerika
Serikat bagian selatan. Tumbuhan ini adalah flora nasional Barbados.

Klasifikasi ilmiah :

Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo
: Fabales
Familia
: Caesalpiniaceae
Genus
: Caesalpinia
Spesies
: Caesalpinia pulcherima

Anda mungkin juga menyukai