Anda di halaman 1dari 2

Tanaman Sangketan (Achyranthes aspera)

Tanaman Sangketan (Achyranthes aspera) mudah tumbuh liar di di tempat terbuka dan
biasanya tumbuh di pinggir – pinggir jalan, perkarangang kosong dan di ladang. Tanaman Sangketan
jarang sekali orang membudidayakan seperti di tanaman di pot layaknya tanaman lainya, karena
tanaman ini kelihatan dari bentuk fisiknya bila tersentuh kulit menjadi gatal akan tetapi sebenarnya
tidak gatal dan sedikit orang tahu akan kemanfaatnya ini yang menjadikan orang enggan untuk
merawat dan membudidayakanya.

Nama daerah tanaman Sangketan antara lain Jarongan; Pecut Kuda; Ngadi rengo; Jarong
lalaki; Daun Sangketan; Nyarang. Deskripsi tanaman Sangketan berupa semak, tegak, tinggi 20-90
cm. Batang berkayu, bulat, bercabang, warna hijau keputih-putihan. Daun tunggal, bulat telur, ujung
runcing, tepi beringgit, pangkal meruncing, panjang 4-9 cm, lebar 2,5-5 cm, pertulangan menyirip,
berbulu, warna hijau. Bunga majemuk bentuk bulir, tangkai pendek, mahkota tabung, warna ungu
(Kurdi, 2010).

Klasifikasi tanaman Sangketan sebagai berikut :

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Bangsa : Caryophyllales

Suku : Amaranthaceae

Marga : Achyranthes

Jenis : Achyranthes aspera L

Achyranthes aspera memiliki berbagai kandungan fitokimia seperti alkaloid, tanin, glikosida
jantung, steroid, flavonoid, terpenoid, gula pereduksi dan saponin. Senyawa tersebut memiliki peran
pada berbagai tujuan pengobatan. Beberapa kegunaan bagian tanaman terutama akar berkhasiat
sebagai pelancar air seni dan rematik. Serbuk herba Achyranthes aspera adalah obat yang baik untuk
perdarahan dan masalah perut. Akar digunakan sebagai sikat gigi untuk membersihkan mulut dan
untuk menyembuhkan halitosis. Bagian daunnya biasa digunakan oleh ahli penyembuhan tradisional
dalam pengobatan demam (terutama demam malaria), disentri, asma, hipertensi dan diabetes.
Herba kering digunakan untuk mengobati kolik pada anak-anak dan juga sebagai astringen dalam
pengobatan gonorrhea.

Sumber : Fanani,Z. 2017. SANGKETAN (ACHYRANTHES ASPERA) AGEN SITOTOKSIK POTENSIAL


DI MASA DEPAN. Indonesia Jurnal Farmasi. 2(1), Hal :21-27

RUMPUT TEKI (Cyperus rotundus L.)


Rumput teki adalah suatu gulma perenial yang tumbuh di daerah tropis maupun subtropis.
Tumbuhan ini dapat tumbuh liar di lahan pertanian, tanah lapang, kebun, dan tepi jalan sehingga
sering kali dimusnahkan oleh masyarakat.
Rumput teki memiliki batang sepanjang 25 cm, berbentuk segitiga, serta tumpang tindih
dengan daun. Daunnya memiliki panjang 5-20 cm, beralur, berwarna hijau tua, dan tumbuh dari
dasar tumbuhan (Hana dan Hifzul, 2018). Bunganya berkelompok di ujung batang (inflorescences),
terdiri dari tiga sampai sembilan tangkai, dan berwarna merah kecokelatan hingga ungu pada bagian
ujungnya (spiklets). Setiap spiklets terdiri dari 10-40 bunga, tidak mempunyai daun bunga, tapi
memiliki bract yang kering, bermembran dan berbentuk oval yang disebut glumes. Rumput teki
memiliki rimpang yang menjalar, dibungkus dengan modifikasi daun-daun yang berkerak, serta
berwarna putih yang seiring waktu berubah menjadi keras dan berwarna cokelat. Rimpangnya juga
membentuk umbi yang dapat menyimpan makanan dan dapat membentuk rimpang baru. Panjang
umbinya yaitu 1 sampai 3.5 cm, berwarna putih, berair saat muda, kemudian semakin lama menjadi
keras dan berwarna cokelat.

Sumber : Tania, A. D., Suoth, E. J., Fatimawali, F., & Tallei, T. E. (2021). Identifikasi
Komponen Senyawa Dalam Ekstrak N-Heksana Umbi Rumput Teki (Cyperus rotundus L.)
Dengan Analisis Gc-Ms. PHARMACON, 10(3), 975-984.

Berikut ini klasifikasi rumput teki (Cyperus rondotus L.):

Divisi : Spermatophytaa

Subdivisi : Angiospermaea

Kelas : Monocotyledonaea

Bangsa : Cyperalesa

Marga : Cyperusz

Jenis : Cyperusxrondotus L.

Sumber : Karomatul,D.T. 2022. PROSES PEMBUATAN MASKER UMBI RUMPUT TEKI (Cyperus
rondotus L.) UNTUK KULIT BERJERAWAT. Unesa Journal. 11(2) Hal : 40-48.

Anda mungkin juga menyukai