Anda di halaman 1dari 24

Lidah Buaya

Aloe vera

Deskripsi
Batang tanaman pendek, mempunyai daun yang bersap-sap melingkar (roset). Panjang daun
40-90cm, lebar 6-13cm, dengan ketebalan kurang lebih 2,5cm dipangkal daun, serta bunga
berbentuk lonceng (Agoes, 2010).

Manfaat
Mengeluarkan dahak (ekspektoran) dan menyembuhkan batuk, antibiotic, antikataral dan
anti inflamasi (Agoes, 2010).
Daun Jambu Biji

Psidii guajava .L Folium

Deskripsi
Tanaman perdu, tinggi 5-10 meter, batang berkayu, bulat, kulit kayu licin, mengelupas,
bercabang, warna cokelat kehijauan. Daun tunggal, bulat telur, ujung tumpul, pangkal
membulat, tepi rata, panjang 6-14cm, lebar 3-6cm, pertulangan menyirip, warna hijau
kekuningan. Bunga tunggal di ketiak daun, mahkota bulat telur, panjang 1,5 cm, warna putih
kekuningan (Anonim, 2008).

Manfaat
Daun digunakan untuk pengobatan; diare akut dan kronis, perut kembung pada bayi dan
anak, kadar kolesterol darah meninggi, haid tidak lancer, sering buang air kecil (anyang
anyangan), luka dan luka berdarah dan sariawan. Buah digunakan untuk pengobatan;
kencing manis (Diabetes mellitus), kadar kolesterol darah tinggi (hiperkolesterolemia) dan
sembelit. Batang digunakan untuk pengobatan keputihan (leukorea). Akar digunakan untuk
pengobatan disentri (Agoes, 2010).
Rimpang Jahe

Zingiber officinale

Deskripsi
Herba menahun, batang tegak. Daun sering jelas 2 baris dengan pelepah memeluk batang.
Bunga zygomorph, berkelamin 2, kelopak berbentuk tabung, ujung bertaju, sering terbelah
serupa pelepah. Daun mahkota 3, pangkal melekat (Agoes, 2010).

Manfaat
Berkhasiat antiemetic, menurunkan tekanan darah, membantu pencernaan, Gingerol pada
jahe bersifat antikoagulan dan jahe mengandung antioksidan yang membantu menetralkan
efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas didalam tubuh (Anonim, 2008).
Rimpang Kunyit

Curcuma domesticate rhizoma

Deskripsi
Tanaman semak, tinggi sekitar 70 cm, batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang, hijau
kekuningan. Daun tunggal, berbentuk lanset, memanjang, hijau pucat, helai daun 3-8, ujung
dan pangkal runcing, tepi rata, panjang 20-40 cm, lebar 8-12 cm, pertulangan menyirip.
Bunga menjemuk berambut, bersisik, tangkai 16-40 cm, panjang mahkota 3 cm, lebar 1 cm,
warna kuning, kelopak silindris, bercabang 3, tipis, warna ungu. Akar serabut warna cokelat
muda (Anonim, 2008).

Manfaat
Bagian yang sering dimanfaatkan sebagai obat adalah rimpang; untuk, antikoagulan,
antiedemik, menurunkan tekanan darah, obat malaria, obat cacing, obat sakit perut,
memperbanyak ASI, stimulan, mengobati keseleo, memar dan rematik. Kurkuminoid pada
kunyit berkhasiat sebagai antihepatotoksik, enthelmintik, antiedemik, analgesic. Selain itu
kurkumin juga dapat berfungsi sebagai antiinflamasi dan antioksidan. Menurut Supriadi,
kurkumin juga berkhasiat mematikan kuman dan menghilangkan rasa kembung karena
dinding empedu dirangsang lebih giat untuk mengeluarkan cairan pemecah lemak. Minyak
atsiri pada kunyit dapat bermanfaat untuk mengurangi gerakan usus yang kuat sehingga
mampu mengobati diare. Selain itu, juga bisa digunakan untuk meredakan batuk dan
antikejang (Agoes, 2010).
Buah Pare

Momordicae charantiae fructus

Deskripsi
Tanaman semak menjalar, memanjang, timbul tidak beraturan, warna orange. Daun bulat,
bergerigi dengan pangkal berbentuk jantung, garis tengah 4-7 cm, tepi berbagi 5-9 lobus,
berbintik-bintik tembus cahaya, memiliki sulur daun, kekuningan pahit. Bunga tumbuh
diketiak daun (Hariana, 2013).

Manfaat
1. Mengatasi gangguan pencernaan, melawan infeksi, menurunkan kadar gula darah,
meningkatkan imunitas pada penderita HIV dan kanker, mengurangi peradangan pada
penyakit hepar, menurunkan kolestrol buruk (LDL) dan meningkatkan kolestrol baik (HDL)
dan menurunkan berat badan (Anonim, 2008).
Daun Sirih

Piper betle folium

Deskripsi
Sirih merupakan tanaman yang tumbuh merambat dan bersandar pada batang pohon lain,
tinggi mencapai 5-15 m. Daun tunggal, tumbuh berseling, pangkal daun berbentuk jantung
atau agak bundar asimetris, ujung daun runcing, tepid an permukaan daun rata, pertulangan
menyirip. Warna daun bervariasi, dari kuning, hijau sampai hijau tua. Bau aromatis. Bunga
tersusun dalam bentuk built, merunduk, panjang 5-15 cm, sendiri-sendiri di ujung cabang
dan di ketiak daun (Latief, 2012).

Manfaat
Daun sirih mempunyai bau aromatik khas, bersifat pedas, dan hangat. Sirih berkhasiat
sebagai antiradang, antiseptik, antibakteri. Bagian tanaman yang dapat digunakan adalah
daun, akar, dan bijinya. Daunnya digunakan untuk mengobati bau mulut, sakit mata,
keputihan, radang saluran pernapasan, batuk, sariawan, dan mimisan. Sirih juga berpotensi
sebagai insektisida alami yang bersifat sebagai pestisida yang ramah lingkungan (Hariana,
2013).
Kitolod Star Flower / Star of Bethlehem

Laurentia longiflora (Peterm)

Deskripsi
Habitus semak, tinggi tanaman sekitar 50 cm, tanaman semusim. Batang bulat, berkayu
berwarna hijau. Daun tunggal panjang, warna hijau, permukaan kasar, ujung runcing,
pangkal menyempit, tepi melekuk kedalam, bergigi sampai melekuk menyirip, panjang 5-15
cm lebar 2-3 cm. Bunga berbentuk lonceng dengan mahkota berbentuk bintang. Biji
berukuran kecil, warna putih. Tumbuh liar di pinggir selokan, sela batu (Hariana, 2013).

Manfaat
Bagian dari tanaman ini yang digunakan sebagai pengobatan beberapa penyakit sebagai
berikut: obat anti radang, obat gangguan mata seperti mata berair, mata miopi dan
hipermetropi, katarak, glaukoma dan epilepsy (Latief, 2012).
Daun Sirih Merah

Piper crocatum ruiz

Deskripsi
Batang bulat, hijau keunguan, tidak berbunga. Permukaan kasar, bersulur, beruas dengan
jarak buku 5-10 cm. Daun bertangkai berbentuk jantung, bagian ujung meruncing, tepi rata,
permukaan mengkilat, tidak berbulu, panjang bisa 15-20 cm, hijau bercorak putih keabu-
abuan permukaan atas, dan merah permukaan bawah,berlendir, pahit, aroma khas daun sirih.
Akar tunggang, bulat, warna coklat kekuningan (Anonim, 2008).
Manfaat
Secara empiris sirih merah dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti diabetes
militus, hepatitis, batu ginjal, menurunkan kolesterol, mencegah stroke, asam urat,
hipertensi, radang liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi
dan memperhalus kulit (Hariana, 2013).
Cengkeh

Sizygium aromaticum

Deskripsi
Pohon tinggi sampai 10 m. Batang berkayu, banyak cabang, bulat mengkilat. Daun tunggal,
letak berhadapan, bentuk bulat telur, pangkal sangat runcing, ujung meruncing tepi rata.
Pertulangan daun menyirip, permukaan atas mengkilap, panjang 6-13 cm, lebar 2,5-5 cm,
panjang tangkai 1-2 cm saat muda warna merah setelah tua warna hijau. Bunga menjemuk,
mulai tumbuh diujung batang,. Kelopak bunga berbentuk corong jumlah 4 helai, tebal,
berlekatan, bentuk tudung panjang 4-5 mm, ujung membulat, warna kemerahan. Mahkota
bunga berjumlah 4 helai berlekatan membentuk tudung panjang kurang lebih 5 mm, masing-
masing terdiri atas 10 benang sari. Tangkai putih pendek. Buah buni bentuk panjang atau
bulat telur berbali, panjang 2-2,5 cm, warna merah kehitaman. Biji kecil, diameter kurang
lebih 4 mm, warna coklat muda. Akar tunggang warna coklat, berbunga april-september
(Anonim, 2008).
Manfaat
Minyak atsiri pada cengkeh memiliki aktivitas antibakteri terhadap berbagai jenis mikroba
seperti Campylobacter jejuni, Salmonella enteritidis, Escherichia coli, dan Stapphylococcus
aureus, Porphyromonas gingivalis. Selain itu ekstrak cengkeh juga terbukti dapat
menghambat proses replikasi virus hepatitis C (HCV) melalui metode in vitro. Khasiat lain
dari tanaman cengkeh antara lain sebagai, antiemetik, analgetik, antivirus terutama Herpes
simplex (Kemenkes RI, 2013).
Daun Kelor

Moringa oleivera

Deskripsi
Perdu, batang 7-11 meter. Batang kayu getas (mudah patah) cabang jarang, akar kuat.
Daunnya bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai.
Bunganya berwarna putih kekuning-kuningan, tudung pelepah bunga warna hijau. Bunga
kelor keluar sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak. Buah kelor berbentuk segitiga
memanjang (Anonim, 2008).

Manfaat

Bayi dan anak-anak pada masa pertumbuhan dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia
atau WHO untuk mengkonsumsi daun kelor. Perbandingan gram, daun kelor mengandung:

7 x vitamin C pada jeruk 4 x calcium pada susu 4 x vitamin A pada wortel 2 x protein pada
susu 3 x potasium pada pisang.

Organisasi ini juga menobatkan kelor sebagai pohon ajaib setelah melakukan studi dan
menemukan bahwa tumbuhan ini berjasa sebagai penambah kesehatan berharga murah
selama 40 tahun ini di negara-negara termiskin di dunia. Pohon kelor memang tersebar luas
di padang-padang Afrika, Amerika Latin, dan Asia. National Institute of Health (NIH) pada
21 Maret 2008 mengatakan, bahwa pohon kelor “Telah digunakan sebagai obat oleh berbagai
kelompok etnis asli untuk mencegah atau mengobati lebih dari 300 jenis penyakit. Tradisi
pengobatan ayurveda India kuno menunjukkan bahwa 300 jenis penyakit dapat diobati
dengan daun moringa oleifera. Dari hasil analisa kandungan nutrisi dapat diketahui bahwa
daun kelor memiliki potensi yang sangat baik untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dalam
tubuh. Dengan mengonsumsi daun kelor maka keseimbangan nutrisi dalam tubuh akan
terpenuhi sehingga orang yang mengonsumsi daun kelor akan terbantu untuk meningkatkan
energi dan ketahanan tubuhnya. Selain itu, daun kelor juga berkhasiat untuk mengatasi
berbagai keluhan yang diakibatkan karena kekurangan vitamin dan mineral seperti
kekurangan vitamin A (gangguan penglihatan), kekurangan Choline, kekurangan vitamin B1
(beri-beri), kekurangan vitamin B2 (kulit kering dan pecah-pecah), kekurangan vitamin B3
(dermatitis), kekurangan vitamin C (pendarahan gusi), kekurangan kalsium (osteoporosis),
kekurangan zat besi (anemia), kekurangan protein (rambut pecah-pecah dan gangguan
pertumbuhan pada anak) (Kemenkes RI, 2012).
Daun Kemuning

Murraya paniculata (L) Jack

Deskripsi
Tanaman semak atau pohon kecil, bercabang banyak tinggi 3-8 m, batangnya keras, beralur,
tidak berduri. Daun bertangkai, bulat telur, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, panjang 2-
7 cm, lebar 1-3 cm, permukaan licin, mengkilap, warnanya hijau, bila diremas tidak berbau,
bersirip ganjil dengan anak daun 3-9, letak berseling. Bunga majemuk berbentuk tandan, 12-
18 mm, warnanya putih, wangi, keluar dari ketiak daun atau ujung ranting. Berbunga
sepanjang tahun, harum bunga kemuning bisa mengharumkan badan. Bunga kemuning
dalam pot, bisa diletakkan didalam ruangan dan akan memberikan aura yang menentramkan.
Buah dan biji berwarna merah sampai orange jika sudah matang. Buah buni berdaging, bulat
telur (Djojoseputro, 2012).
Manfaat
Berkhasiat sebagai pemati rasa (anestisia), penenang (sedatife), antiradang, anti-rematik,
anti-tiroid, penghilang bengkak, pelancar peredaran darah, dan penghalus kulit (Anonim,
2008).
Daun Kentut/Kahitutan/Kasembukan/Bintaos/Gumi Siki

Paederia foetida L

Deskripsi
Semak semusim, membelit, batang massif beruas, berakar, dari buku-buku tumbuh akar,
warna coklat. Daun tunggal, berhadapan, bulat telur, berbulu. Perbungaan bentuk malai,
mahkota putih. Buah batu, warna kuning (Agoes, 2010).

Manfaat
Khasiat anti inflamasi, stomakik, antirematik, diuretic, dan karminatif (Agoes, 2010).
Petai Cina

Leucaena leucocephala

Deskripsi
Batang pola percabangan sympodial, arah tumbuh batang rata. Bentuk batang bilat (Laevis).
Pohon atau perdu memiliki tinggi hingga 20m, meski kebanyakan hanya sekitar 2-10 m.
percabangannya rendah dan banyak, dengan pepagan berwarna kecoklatan atau keabu-
abuan, berbintil-bintil dan berlentisel. Ranting-rantingnya berbentuk bulat torak, dengan
ujung yang berambut rapat. Akat tunggang (Radix primaria). Bunga majemuk berbentuk
bongkol (Capitulum). Bunga membentuk bola berwarna putih atau kekuningan berdiameter
12-21 mm, diatas tangkai sepanjang 2-5 cm. Daun majemuk rangkap 2 (Bipinnatus).
Siripnya berjumlah 3-10 pasang, kebanyakan dengan kelenjar poros daun tepat sebelum
pangkal sirip terbawah, daun penumpu kecil, bentuk segitiga. Anak daun tiap sirip 5-20
pasang, berhadapan, bentuk garis memanjang dengan ujung runcing dan pangkal miring,
permukaan berambur halus dan tepi berjumbai (Anonim, 2008). Buah termasuk buah polong
(Legumen) berbentuk pita lurus, pipih dan tipis. 14-26 cm x 2 cm, dengan sekat-sekat
diantara biji, hijau dan akhirnya coklat kehijauan atau coklat tua apabila kering jika masak,
memecah sendiri sepanjang kampuhnya (Agoes, 2010).
Manfaat
Petai cina memiliki enim alami yang memicu kolagen-kolagen dalam sel kulit sehingga
terhindar dari kulit kusam, kering dan keriput. Petai cina juga memberikan nutrisi untuk
melembabkan kulit. Kulit pohon petai cina mengandung analgesic atau penghilang nyeri.
Petai cina dihancurkan untuk diminum agar bisa menghilangkan nyeri otot atau kram saat
menstruasi. Petai cina juga mampu mengobati diabetes mellitus, cacingan, menyembuhkan
luka baru dan bengkak, menyembuhkan tlusupen (benda-benda/kayu/bamboo yang masuk
kedalam kulit), menyembuhkan penyakit psoriasis, pembersih kulit, petai cina juga mampu
menangkal radikal bebas dan anti kanker. Bermanfaat untuk mencegah ketombe (Kemenkes
RI, 2012).
Bunga Jengger Ayam

Celosia cristata

Deskripsi
Umumnya jengger ayam di tanam dihalaman dan taman-taman, jarang terdapat tumbuh liar.
Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 1.000 dpl.
Terna semusim ini tumbuh tegak, tinggi 60-90 cm, berbatang tebal dan kuat, becabang,
beralur. Daun tunggal, bertangkai, letak berseling. Helaian daun bentuknya bulat telur
sampai memanjang dengan panjang 5-12 cm, lebar 3,5-6,5 cm, ujung meruncing, pangkal
runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, warnanya hijau dengan sedikit garis merah ditengah
daun. Bunga majemuk berbentuk bulir, tebal berdaging, bagian atas melebar seperti jengger
ayam jago, berlipat-lipat dan bercangap atau bercabang, keluar di ujung batang atau di ketiak
daun, warnanya ungu, merah, dadu, atau kuning. Buah kotak, bulat telur, merah kehijauan,
retak sewaktu masak, terdapat dua atau beberapa biji kecil, berwarna hitam. Perbanyakan
dengan biji (Muhlisah, 2007).
Manfaat
Bunga jengger ayam rasanya mais, sifatnya sejuk, astringen, dengan afinitas ke meridian hati
dan ginjal. Berkhasiat antiradang, penghenti perdarahan (hemostatis), dan menerangkan
pengelihatan (Anonim, 2008).
Pepaya

Carica papaya L.

Deskripsi
Pohon pepaya berupa tumbuhan berbatang tunggal tegak dan basah dengan payungan daun
di ujungnya, dapat tumbuh setinggi 270 – 900 cm serta mengandung getah putih di seluruh
bagian pohonnya. Bentuk daun pepaya yakni tunggal, menjari 5-9 bagian. Tangkai daun
panjang berongga 50-100 cm (tergantung umur). Pepaya berbentuk silinder dengan diameter
30 – 40 cm, semi berkayu, berongga dan bergabus dengan kulit yang lembut berwarna abu-
abu. Permukaan batang dipenuhi dengan bekas tangkai daun. Arah pertumbuhan batang
tegak lurus ke atas dan tidak bercabang, kecuali bagian ujung pucuk mengalami pelukaan
atau titik tumbuhnya terpotong (Anonim, 2008). Tanaman ini mulai berbuah 8 – 9 bulan
setelah penanaman dan berlangsung sepanjang tahun selama tanaman terus berbunga.
Berdasarkan tipe bunganya, bagian-bagian bunga pepaya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu
pepaya jantan, pepaya betina dan pepaya hermafrodit. Pepaya jantan memiliki bunga jantan
yang majemuk dan tersusun menggantung pada malai. Bunganya berwarna putih atau kuning
cerah dengan mahkota berbentuk terompet dan benang sari tersusun sempurna yang melekat
pada leher tabung mahkota. Pepaya betina memiliki bunga betina yang dapat soliter atau
berada dalam karangan. Bunganya bertangkai pendek dengan mahkota berwarna hijau
kekuningan yang melekat pada bagian dasar bunga, tidak memiliki benang sari serta
mempunyai bakal buah yang besar dan sempurna. Buah pepaya berbentuk oval hingga
hampir bundar, dengan diameter 15 – 30 cm, dan banyak dikonsumsi sebagai buah segar.
Buah memiliki rongga di bagian tengah yang berisi banyak biji kecil. Kulit buah tipis dan
daging buah tebal. Biji berwarna hitam keabu-abuan. Jumlah banyak dan ditutupi oleh
lender. Akar pohon pepaya adalah serabut (Djojoseputro, 2012).

Manfaat
Tanaman pepaya bernilai ekonomi tinggi karena mempunyai banyak kegunaan, baik bagian
buah, akar, batang, daun, maupun bunganya. Buah pepaya yang masak biasa disajikan
sebagai pencuci mulut dan penyuplai nutrisi, terutama karoten, kalsium, zat besi, vitamin A
dan B, serta kaya akan vitamin C. Buah pepaya juga dapat diolah menjadi bentuk makanan
lain, seperti sari pepaya dan dodol. Buah ini juga sering dijadikan campuran dalam
pembuatan saus tomat untuk menambah cita rasa, warna dan kadar vitamin. (Anonim, 2008).
Dalam bidang farmasi, akar pepaya dimanfaatkan sebagai obat penyakit ginjal dan kandung
kemih, sedangkan daunnya sebagai obat penyakit malaria, kejang perut dan demam. Daun
muda dan bunganya juga biasa dijadikan lalapan dan urap untuk menambah nafsu makan.
Bunga pepaya seringkali dijadikan alternatif pengganti bunga melati sebagai bunga rangkai.
Selain itu, batang dan daunnya dapat dimanfaatkan sebagai campuran untuk pakan ternak.
Batang dan daun pepaya yang masih muda mengandung papain yang banyak digunakan
sebagai pelunak daging, bahan kosmetik, penjernih dalam industri minuman, serta
dimanfaatkan juga dalam industri farmasi, pengolahan makanan dan tekstil (Latief, 2012).
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, A. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Jakarta: Salemba Medika

Anonim. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. Jakarta: PT. Agromedia Pustaka

Djojoseputro, S. 2012. Resep dan Khasiat Jamu Tradisional Nusantara. Surabaya: Penerbit
Liris.

Hariana, A. 2013. 262 Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta: Swadaya.

Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan

Latief, A. 2012. Obat Tradisional. Jakarta: EGC

Muhlisah, Ir. Fauziah, 2007, Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Jakarta, PT. Seri Agri Sehat

Anda mungkin juga menyukai