Anda di halaman 1dari 55

Deskripsi Tanaman di Mahad & SC

1. Handeleum/wungu

(Dok. Pribadi, 2018)


Kedudukan taksonomi tanaman ungu menurut Dalimartha (1999);

Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Tubiflorae
Suku : Acanthaceae
Marga : Graptophyllum
Jenis : Graptophyllum pictum (L.) Griff.
Tanaman daun ungu merupakan tanaman yang berasal dari Irian dan Polynesia.
Tanaman ini dapat ditemukan di dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1.250
m dpl. Tanaman ini tergolong dalam tanaman perdu dengan tinggi 1,5-3 meter. Kulit dan
daunnya berlendir, cabang bersudut tumpul, berbentuk galah dan beruas rapat. Daunnya
tunggal, bertangkai pendek, letaknya berhadapan bersilang, bulat telur sampai lanset, ujung
dan pangkal runcing tetapi bergelombang, pertulangan menyirip, panjang 8-20 cm, lebar 3-13
cm, permukaan atas warnanya ungu mengilap (Winata, 2011).

Perbungaan majemuk, keluar di ujung batang, tersusun dalam rangkaian berupa


tandan yang panjangnya 3-12 cm, warnanya merah keunguan. Buahnya berbentuk lonjong
dan berwarna ungu kecoklatan. Pada umumnya memiliki dua biji, berbentuk bulat, dan
berwarna putih. Tumbuhan ungu sering ditemukan tumbuh liar di pedesaan atau ditanam
sebagai tanaman hias dan tanaman pagar Tumbuh baik pada tempat-tempat terbuka yang
terkena sinar matahari, dengan iklim kering atau lembab (Winata, 2011).
Ada tiga varietas, yaitu berdaun ungu, berdaun hijau dan belang-belang putih. Sementara
varietas tanaman yang digunakan sebagai obat adalah varietas berdaun ungu yang dinamakan
Graptophyllum pictum (L.) Griff. var luridosanguineum Sims (Gambar 1). Tumbuhan ini
berbunga sepanjang tahun, namun di Jawa jarang sekali menghasilkan buah. Perbanyakan
dengan stek batang. Batang daun tumbuhan ungu mengandung kalsium oksalat, asam formiat,
dan lemak. Daun berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuretik), mempercepat pemasakan
bisul, pencahar ringan (laksatif), dan pelembut kulit. Sedangkan bunganya berkhasiat sebagai
pelancar haid (Dalimartha, 1999).

2. Kremah

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Caryophytales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Alternanthera
Spesies : Alternanthera sessilis
Habitus semak, merambat, batang bulat dan beruas-ruas, Daun majemuk, berhadapan,
lonjong, ujung dan pangkal daun runcing serta pertulangan menyirip. Bunga majemuk,
berbentuk bulir, dan tumbuh di ketiak daun dan ujung batang, tangkai silindris, panjang 5
mm, hijau muda, benang sari 5, tangkai sari berbentuk mangkok, mahkota bentuk bulu
dengan panjang 2-3 mm. Buah berbentuk kotak kecil dan berwarna coklat. Bijinya bulat
dengan perakaran tunggang.
Tanaman ini merupakan semak merambat yang mempunyai panjang kurang lebih 30
cm. Batangnya bulat, masif, beruas – ruas, berwarna hijau kekuningan. Daunya majemuk,
berhadapan, berbentuk lonjong, ujung dan pangkal runcing, pertulagan menyirip, berwarna
hijau. Bunganya majemuk, berbentuk bulir, tumbuh di ketiak daun dan ujung batang,
berwarna hijau muda. Buahnya berbentuk kotak kecil berwarna coklat dengan biji bulat
hitang. Akarnya tunggang berwarna putih kecoklatan.

3. Bayam Duri

(Dok. Pribadi, 2018)


Menurut Barus (2003), klasifikasi bayam duri (Amarathus spinosus L.) adalah sebagai
berikut:

Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus spinosus L.
Menurut Barus (2003), bayam duri (Amaranthus spinosus L.) merupakan gulma
semusim. Siklus hidup pada gulma semusim dimulai dari proses berkecambah, berproduksi,
sampai akhirnya mati yang berlangsung selama satu tahun. Gulma bayam duri tergolong
kedalam gulma yang berdaun lebar. Bayam duri (Amaranthus spinosus L.) sering kali
ditemukan tumbuh secara liar di kebun- kebun, tepi jalan, tanah kosong dari dataran rendah
sampai dengan ketinggian 1.400 meter diatas permukaan laut.

Ciri-ciri morfologi dari bayam duri (Amaranthus spinosus L.) adalah memiliki daun
berbentuk oval dengan panjang antara 1,5 cm- 6,0 cm dan lebarnya berkisar antara 0,5 cm-
3,2 cm yang berwarna kehijauan. Batang bayam duri memiliki ukuran yang kecil dengan
bentuk batangnya bulat, lunak, dan berair. Batang bayam duri yang tumbuh tegak mampu
mencapai tinggi 1 m. Pada bagian batangnya berwarna merah dan memiliki duri yang
terdapat pada pangkal batangnya.

Bunga dari gulma bayam duri berwarna hijau dan berkelamin tunggal. Untuk bunga
jantan pada bayam duri, kumpulan bunganya membentuk bulir sedangkan pada bunga
betinanya berbentuk bulat yang menempel pada ketiak batang. Biji gulma ini berbentuk bulat
dengaan ukuran yang kecil dan berwarna hitam. Pada bagian akarnya, gulma bayam duri
memiliki sistem perakaran tunggang.

4. Bunga lili aligator/ Lili spinder/ bakung

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Asparagales
Famili : Amaryllidaceae
Genus : Hymenocallis
Spesies : Hymenocallis littoralis
Hymenocallis berarti juga "membran yang indah" dalam bahasa Yunani, yang
merujuk kepada bentuk bunganya. Hymenocallis liriosme (Shinners Spring Spiderlily atau
Texan Spider Lily) memiliki bagian tengah bunga yang berwarna kuning. Hymenocallis
palmeri (Bunga lili aligator) dari bagian selatan Florida juga memiliki bagian tengah yang
berwarna kuning. Di daerah-daerah yang tanahnya tidak membeku pada musim dingin,
Hymenocallis dapat menjadi atraksi kebun. Tanaman ini menyukai tanah yang drainasinya
baik serta kaya akan humus. Beberapa spesies juga dikenal sebagai bunga lili laba-laba,
dikarenakan bentuk bunganya (Dewi, 2016)

5. Bunga september

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotiledoneae
Family : Amaryllidaceae
Ordo : Asparagales
Genus : Hippeastrum
Species : Hippeastrum puniceum
Bunga ini dikenal dengan nama Latin Hippeastrum, nama familinya Amaryllidaceae.
Nama Hippeastrum lebih dikenal di luar negeri, sedangkan di Indonesia lebih familier bunga
Amarilis atau bunga Lily. Total terdapat 60 genus dan 800 spesies bunga ini di seluruh dunia.
Warna bunga Hippeastrum sangat menarik yaitu warna merah, putih, merah muda, orange,
dan krem. Serta bercorak garis-garis merah muda di atas warna putih, ada juga yang bercorak
seperti batik, dan ada juga yang berwarna ganda karena hasil persilangan. Tinggi tanaman ini
sekitar 60 cm bahkan jika dibiarkan di alam liar bisa sampai 80 cm. Diameter umbi 5-10 cm.
Dari umbi ini akan muncul 1-2 batang Amarilis yang bisa menyokong 2-12 kuntum Amarilis
(Dressler, dkk. 2014)

6. Mangga
(Dok. Pribadi, 2018)
Kerajaan: Plantae
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Sapindales
Famili: Anacardiaceae
Genus: Mangifera
Spesies: Mangifera indica
Pohon mangga berperawakan besar, dapat mencapai tinggi 40 m atau lebih, meski
kebanyakan mangga peliharaan hanya sekitar 10 m atau kurang. Batang mangga tegak,
bercabang agak kuat; dengan daun-daun lebat membentuk tajuk yang indah berbentuk kubah,
oval atau memanjang, dengan diameter sampai 10 m. Kulit batangnya tebal dan kasar dengan
banyak celah-celah kecil dan sisik-sisik bekas tangkai daun. Warna pepagan (kulit batang)
yang sudah tua biasanya coklat keabuan, kelabu tua sampai hampir hitam. Mangga berakar
tunggang yang bercabang-cabang, sangat panjang hingga bisa mencapai 6 m. Akar cabang
makin ke bawah semakin sedikit, paling banyak akar cabang pada kedalaman lebih kurang
30–60 cm. Daun tunggal, dengan letak tersebar, tanpa daun penumpu. Panjang tangkai daun
bervariasi dari 1,25-12,5 cm, bagian pangkalnya membesar dan pada sisi sebelah atas ada
alurnya. Aturan letak daun pada batang biasanya 3/8, tetapi makin mendekati ujung, letaknya
makin berdekatan sehingga tampaknya seperti dalam lingkaran (roset). Helai daun bervariasi
namun kebanyakan berbentuk jorong sampai lanset, 2-10 × 8–40 cm, agak liat seperti kulit,
hijau tua berkilap, berpangkal melancip dengan tepi daun bergelombang dan ujung meluncip,
dengan 12-30 tulang daun sekunder.

7. Mangga golek
(Dok. Pribadi, 2018)
Kerajaan: Plantae
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Sapindales
Famili: Anacardiaceae
Genus: Mangifera
Spesies: M. indica
Pohon mangga golek tidak begitu besar, tinggi kurang lebih 9 meter dan tajuk
membulat. Daun berbentuk lonjong, dengan pangkal meruncing dan ujung berbentuk mata
tombak.Panjang daun 24 cm, lebar 6 cm. Tepi daun bergelombang, memiliki tulang daun
berjumlah 24 pasang.Buah berujung runcing, panjang sekitar 17 cm, dengan berat mencapai
500 gram. Permukaan kulit buah terdapat bintik-bintik kelenjar berwarna putih kehijauan,
dan akan berubah warna menjadi.kecokelatan setelah masak. Daging buah tebal, agak lunak,
berwarna kuning tua setelah masak, tidak berserat, tidak banyak mengandung air, memiliki
aroma cukup harum, dan rasa manis.Pelok atau biji buah berserat pendek, panjang sekitar 14
cm dengan bentuk pipih memanjang.

8. Sirsak

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Magnoliales
Familia : Annonaceae
Genus : Anonna
Spesies : Anonna muricata L
Tanaman sirsak termasuk dalam tumbuhan menahun (perennial) berakar tunggang,
berkayu keras, dengan pertumbuhan tegak lurus ke atas (erectus) hingga mencapai ketinggian
lebih kurang 15 m,Sirsak berbentuk perdu atau pohon kecil, tingginya 3-10 meter, bercabang
hampir mulai dari pangkalnya. Daun sirsak berbentuk bulat seperti telur terbalik berukuran
(8-16) cm x (3-7) cm, berwarna hijau muda hingga hijau tua, ujung daunnya meruncing
pendek,panjang tangkai daunnya 3-7 mm, pinggiran rata dan permukaan daun mengkilap.

Bunga tanaman sirsak termasuk jenis bunga tunggal (flos simplex) artinya dalam satu
bunga terdapat banyak putik sehingga seringkali juga dinamakan bunga berpistil majemuk.
Bagian bunga tersusun secara spiral atau terpancar dalam lingkaran (hemicylis), mahkota
bunga sirsak berjumlah 6 sepalum yang terdiri dari 2 lingkaran, bentuknya hampir segi tiga
tebal dan kaku, berwarna kuning keputihputihan setelah tua dan mekar mahkota bunga
kemudian lepas dari dasar bunganya. Bunga keluar dari ketiak daun, cabang, ranting, atau
pohon. Bunga sirsak umumnya sempurna tetapi kadang hanya ada bunga jamtan dan bunga
betina saja dalam satu pohon. Bunga sirsak melakukan penyerbukan silang karena biasanya
tepung sari matang terlebih dahulu sebelum putiknya

Buah tanaman sirsak termasuk jenis buah sejati berganda, yaitu buah yang berasal
dari satu bunga, dengan banyak bakal buah tetapi membentuk satu buah, buahnya memiliki
duri sisik yang halus. Jika sudah tua daging buah akan berwarna putih, lembek, dan berserat
dengan biji yang banyak. Biji buah sirsak berwarna coklat kehitaman berujung tumpul,
permukaan halus mengkilat, dan keras. Ukurannya kira-kira 16,8 mm x 9,6 mm, jumlah biji
dalam setiap satu buah 20 sampai 70 butir biji normal, sedangkan biji yang tidak normal
berwarna putih kecoklatan dan tidak berisi.
9. Keladi red star

(Dok. Pribadi, 2018)

Menurut Tjitroso/epomo (2004), Caladium merupakan genus dari famili Araceae,


klasifikasi lengkap dari Caladium berdasarkan sistem klasifikasi tumbuhan adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Arales
Famili : Araceae
Genus : Caladium
Spesies : Caladium bicolor
Caladium bicolor merupakan herba tahunan, daun berukuran besar, berbentuk hati,
ditopang oleh pelepah yang panjangnya 30 cm atau lebih, warnanya beragam, ada yang putih
kehijauan dengan tulang daun hijau, ada yang hijau di tepi dan merah menyala di tengahnya,
ada yang hijau di tepi dan tengahnya pink dibayangi putih, dan lain-lain. Batang biasanya
tumbuh horizontal seperti umbi kentang atau umbi famili Zingiberaceae (Prihmantoro, 1997).

Daun Caladium ada yang berbentuk hati, bulat, panjang, seperti daun bambu, dan
daun ganda./ Sedangkan daunnya memiliki warna dasar merah, kuning, hijau, putih, emas,
dan ungu. Masing-masing warna memiliki variasi yang berbeda, misalnya merah tua, merah
terang, merah pudar, atau merah pucat. Di samping warna dasar, umumnya dalam satu daun
Caladium juga terdapat satu atau beberapa warna lain. Warna daun Caladium yang masih
muda umumnya berbeda dengan Caladium yang sudah dewasa. Corak daun Caladium bisa
berupa titik, bulat, bergaris, atau bentuk yang tidak beraturan dengan jumlah dan ukuran yang
bervariasi (Yuliarti, 2008).
Menurut Yuliarti (2008), Caladium berasal dari hutan Amazon serta kawasan
Amerika Selatan yang berikilim tropis seperti Argentina, Brazil, Peru, Kolombia, dan
Venezuela. Walaupun berasal dari Benua Amerika, budidaya Caladium untuk pertama
kalinya dilakukan di Benua Eropa pada tahun 1700-an. Amerika sendiri baru memulai
membudidayakan Caladium pada awal abad ke-20. Selain di Eropa dan Amerika Caladium
juga dibudidayakan di Thailand, Cina, dan Indonesia.

10. Salak

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Arecidae
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae 
Genus : Salacca
Spesies : Salacca zalacca
Tanaman salak berakar serabut dan menyerupai pohon palem yang seolah - olah tidak
berbatang, rendah dan tegak dengan tinggi tanaman salak antara 1,5 – 7 meter, tergantung
dari jenisnya (Harsoyo, 1999). Pohon salak relatif pendek, batangnya pendek dan tidak lama
berdiri tegak. Kalau batang salak sudah mencapai ketinggian 50-75 cm, akan roboh secara
alami dan sejajar di permukaan tanah. anaman salak berbunga banyak, tersusun dalam tandan
rapat dan bersisikdengan tandan bunga jantan dan tandan bunga betina terletak pada pohon
yang berlainan, sebagian tandan bunga terbungkus oleh seludang atau tongkol yang
berbentuk perahu yang terletak diketiak pelepah daun. Daun tersusun menyirip, termasuk
daun sempurna yaitu mempunyai helai daun, tangkai daun dan pelepah. Tangkai daun
tersusun roset, sehingga batang sangat pendek dan seolah-olah tidak ada. Pada permukaan
tepi daun, pangkal dan ventral tangkai daun terdapat duri tempel yang warnanya relatif sama.
Bentuk dasar daun semua sama yaitu lanset, hanya berbeda komposisinya. Warna permukaan
atas daun salak pondoh hijau, merah-hitam, hitam dan salak pondoh manggala adalah hijau
tua (Suskendriyati, 2000).

11. Palem kuning

(Dok. Pribadi, 2018)

Klasifikasi ilmiah:
Kerajaan: Plantae;
Divisi: Magnoliophyta;
Kelas: Liliopsida;
Ordo: Arecales;
Famili: Arecaceae;
Genus: Chrysalidocarpus;
Spesies: Chrysalidocarpus lutescens
Palem kuning (Chrysalidocarpus lutescens syn. Dypsis lutescens) adalah tanaman
hias populer yang biasa dijumpai di pekarangan. Tumbuhan anggota suku pinang-pinangan
(Arecaceae) ini berasal dari Madagaskar namun di tempat asalnya sekarang
terancam.Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga setingg 6m, meskipun biasanya di pekarangan
hanya setinggi 3m karena alasan keindahan. Seperti palem lainnya, daun tersusun majemuk,
menyirip. Warna helai daun hijau terang, cenderung kekuningan (sehingga disebut palem
kuning). Daun ini memiliki pelepah daun yang cukup panjang dan menutupi batang yang
beruas-ruas. Jumlah anak daun sekitar 80 hingga 100 lembar. Mayangnya dapat mencapai 1m
dengan bunga berwarna kuning. Buah berdiameter hingga 2,5m dan berwarna kuning hingga
ungu. Perbanyakannya relatif mudah karena dapat diperbanyak secara vegetatif.

12. Babandotan

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Ageratum
Spesies : Ageratum conyzoides L.
Adapun nama daerah dari tanaman Bandotan yaitu Sumatera: Bandotan, daun tombak,
siangit, tombak jantan, siangik kahwa, rumput tahi ayam. Jawa: babadotan, Bandotan leutik,
Bandotan beureum, Bandotan hejo, jukut bau, kibau, Bandotan, berokan, wedusan, dus
wedusan, dusbedusan, tempuyak. Sulawesi: dawet, lawet, serri jepang, rukut manoe, rukut
weru, sopi.

Bandotan tergolong ke dalam tumbuhan terna semusim, tumbuh tegak atau bagian
bawahnya berbaring, tingginya sekitar 30-90 cm, dan bercabang. Batangnya bulat berambut
panjang, jika menyentuh tanah akan mengeluarkan akar. Daunnya bertangkai, letaknya saling
berhadapan dan bersilang (compositae), helaian daun bulat telur dengan pangkal membulat
dan ujung runcing, tepi bergerigi, panjang 1-10 cm, lebar 0,5-6 cm, kedua permukaan daun
berambut panjang dengan kelenjar yang terletak di permukaan bawah daun, warnanya hijau.
Akar tumbuhan Bandotan ini adalah berakar tunggang dan tumbuhan Bandotan ini
merupakan tumbuhan dikotil. Bunganya bermajemuk berkumpul 3 atau lebih, berbentuk
malai rata yang keluar dari ujung tangkai, warnanya putih. Panjang bonggol bunga 6-8 mm,
dengan tangkai yang berambut. Buahnya berwarna hitam dan bentuknya kecil. Habitat dan
budidaya Bandotan dapat diperbanyak dengan biji. Bandotan berasal dari Amerika tropis.
Jika daunnya telah layu dan membusuk, tumbuhan ini akan mengeluarkan bau tidak enak.

13. Sintrong

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Crassocephalum
Spesies : Crassocephalum crepidioides
Tanaman ini banyak dijumpai sebagai gulma di tanah perkebunan. Habitus berupa
herba tegak, berbatang lunak tidak berkayu, batang tinggi bisa mencapai 1m. JIka batangnya
atau daunnya diremas akan mengeluarkan aroma yang mirip dengan aroma mangga kaweni.
Tumbuhan ini memiliki banyak percabangan. Batang lunak dan berair. Permukaan batang
beralur dan berambut pendek. Daun tipis, lebar, lembut dengan sedikit berbulu. Umumnya
berbentuk spiral, tepi daun bergerigi tidak teratur. Tidak memiliki tangkai daun. Bunga
majemuk yang tersusun dalam bentukan seperti cawan. Buah tersusun dalam bentukan seperti
bola yang tersusun dari rambut-rambut halus berwarna putih.
14. Ketul

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Subdivisi : Angiospermae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Bidens
Spesies : Bidens pilosa
Terna tegak, kerap bercabang-cabang, sedikit aromatis, tinggi hingga 1 m. Batang
bersegi-4, gundul atau sedikit berambut, sering berwarna kemerahan. Daun-daun berhadapan,
utuh atau berbagi menyirip dalam 2-3, jarang 5, bertangkai panjang hingga 6,5 cm. Helai
daun bundar telur memanjang dengan ujung runcing, 1–12 × 0,5–5,5 cm, tepi bergigi
bergerigi, gundul atau sedikit berambut. Bunga dalam bongkol-bongkol yang berkumpul
terminal atau pada ketiak daun. Bongkol 5–7 mm tingginya, berdiameter 7–8 mm,
berkelamin ganda, berisi 20–40 bunga yang berjejalan, bertangkai panjang hingga 9 cm.
Bunga tepi berjumlah 5–7, dengan mahkota bertabung pendek dan lidah jorong atau eliptis
lebar, 5–8 mm panjangnya, kuning atau putih krem. Mahkota bunga cakram bentuk tabung,
bertaju 5, kuning. Buah keras (achene) ramping memanjang, 0,5–1,3 cm, coklat kehitaman
bila masak, dengan 2–3 kaitan serupa jarum bergerigi-berduri di ujungnya; amat berguna
untuk melekat pada rambut atau tubuh binatang yang akan memencarkannya (epizookori)
(Alonzo, 1999).
15. Kirinyuh

(Dok. Pribadi, 2018)


Klasifikasi ilmiah dari rumput minjangan (Chromolaena odorata) :
Kingdom : plantae
Diviso : Magnoliohyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub-kelaS : Asterales
Familia :  Asteraceae
Genus : Chromolaena
Spesies : Chromolaena odorata
Akar berupa akar tunggang bercabang, besar dan dalam,berbentuk kerucut panjang,
tumbuh lurus kebawah, dan bercabang.Warna akar kekuning-kuningan ,Leher akar / pangkal
akar (collum), Ujung akar (apex radicis),Batang akar (corpus radicis),Cabang-cabang akar
(radix lateralis),Serabut akar (fibrilla radicalis),Rambut / bulu akar (pilus radicalis),Tudung
akar (calyptra),Batang berbentuk bulat (teres),Arah tumbuh batang tegak lurus (erectus),Pada
permukaan batang terdapat rambut (pilosus),Percabangan pada batang merupakan cara
percabangan monopodial, dimana batang pokok tampak lebih jelas karena lebih besar dan
lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) dari pada cabang-cabangnya,Bentuk
percabangan pada tumbuhan ini adalah tegak (fastigiatus), yaitu sudut antara batang dan
cabang amat kecil, sehingga arah tumbuh cabang hanya pada pangkalnya sedikitserong
keatas, tetapi selanjutnya hampir sejajar dengan batang pokoknya,Batang kurinyuh memiliki
permukaan berbulu atau berambut,Jenis tumbuhan ini merupakan tumbuhan tahunan, struktur
daun tidak lengkap . Karna hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja.Tangkai daun kirinyuh
(Chromolaena odorata) ini atau kirinyuh adalah setengah lingkatan.Helaian daun bagian
bawah yang terlebar sehingga bentuk daun ini yaitu bangun segitiga,Ibu tulang
(Costa),Tulang-tulang cabang (nervus letaralis),urat-urat daun (vena),Helain daunnya juga
berbentuk anifosi,Bentuk tulang-tulang  daun yaitu mencapai tepi daun dan bentuk susuna
tulangnya yaitu daun bertulang melengkung. Dimana satu tulang di tengah paling besar dan
yang lain mengikuti tepi daun (melengkung).bentuk ujung daun yaitu runcing dimana kedua
tepi daun dikanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju keatas dan membentuk sudut
lancip (< 900).Bentuk pangkal daun kirinyuh yaitu romping atau rata.  Bentuk tepi daun yaitu
toreh (divisus). Bentuk torehnya adalah bergerigi,dimna bentuk sinus dan angulusnya sama-
sama lancip.Pada tumbuhan kirinyu memiliki struktur daging daun yang seperti kertas, tipis
tetapi cukup tegar (kuat),Warna daun pada tumbuhan kirinyuh adalah hijau tua,Jenis daun
kirinyuh memiliki permukaan dau yang berbulu halus dan rapat,daun majemuk menyirip
genap. Dimana terdapar dua anak helaian daun yang berpasang-pasangan di kanan-kiri ibu
tangkai. Namun adaun kirinyuh ini juga merupakan majemuk gasal ganda tidak
sempurna,Tata letaknya berseling,Terdapat alat-alat tambahan berupa selaput bumbung
(orcea atau ochrea).

16. Sembung

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Orde : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Blumea
Spesies : Blumea balsamifera [L.] DC.

Habitus berupa perdu dengan tinggi lebih dari 4 m. Batang tegak bulat, warnanya
hijau tua, bagian atas batang berbulu lebat dan aromatis. Daun tunggal, tersebar, berbulu,
bentuknya lonjong dengan ukuran panjang 6-30 cm dan lebar 1,5-12 cm, pangkal dan ujung
daun meruncing, tepinya rata, pertulangan daun menyirip. Bunga majemuk, bertangkai,
bentuknya seperti tandan, terdapat di ketiak daun dan ujung batang, warna mahkota bunga
putih kekuningan. Bentuk buah kotak silindris, keras, berambut, warnanya putih kecoklatan.
Bentuk biji pipih, bewarna putih. Akar tunggang, bewarna putih susu.(Tim BPOM RI, 2008)

17. Tempuyung

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Subdivisi : Embryophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asetrales
Famili : Asteraceae
Genus : Sonchus
Spesies : Sonchus arvensis
Tinggi tanaman tempuyung berkisar 65-150 cm. Batang tanaman ini berlubang dan
bergetah hijau. Selain itu, tempuyung adalah salah satu tanaman yang mana batangnya
berbulu dan lunak. Daunnya tunggal berbentuk lonjong dan mempunyai ujung runcing serta
berwarna hijau keunguan, permukaannya licin dan tepinya berombak juga bergigi tak
beraturan. Panjang daunnya kira-kira 6-48 cm dan mempunyai lebar sekitar 3-12 cm. Di
dekat pangkal batang, daun yang bergigi terpusat membentuk roset dan yang terletak di
bagian atas berselang-seling memeluk batang. Daun inilah yang berkhasiat sebagai
penghancur batu ginjal. Bunga tempuyung berbentuk malai, kelopaknya seperti lonceng, dan
mahkotanya berbentuk seperti dari kumpulan jarum berwarna putih atau kuning. Adapun
buahnya mempunyai bentuk kotak juga dan berusuk lima dan mempunyai rambut berwarna
hitam yang kemudian berubah menjadi biji berukuran kecil dan ringan hampir mirip berupa
serbuk tepung kasar (Sa'adah, 2007).
18. Tulip Afrika

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteridae
Ordo : Scrophularies                   
Famili : Bignoniaceae
Genus : Spathodea
Spesies : Spathodea campanulata
Spathodea campanulata adala tumbuhan menengah, mencapai ketinggian 10-35 m,
dengan mahkota, putaran berat padat, dedaunan gelap, kadang-kadang agak diratakan; kulit
muda pucat, abu-abu-coklat dan halus tapi berubah abu-abu-hitam, bersisik dan retak vertikal
dan horizontal dengan usia. Setiap daun terdiri dari 5-7 pasang selebaran berlawanan dan satu
terminal. Selebaran yang lonjong-bulat panjang, sekitar 1 cm dan 0,5 cm luas, seluruh, luas
acuminate, tidak merata di hijau, dasar hijau gelap di atas dan cahaya pada bagian bawah, ada
pembengkakan kelenjar di dasar lamina (biasanya pasangan). Bunga besar, merah,
hermafrodit, oranye di dalamnya; kelopak hijau, sekitar 1 cm dan split pada sisi posterior,
berusuk dan tomentellous; kelopak 5, masing-masing sekitar 1,5 cm; benang sari 4 dengan
filamen oranye; gaya ekstrusi dengan 2-berbibir stigma; kuncup bunga melengkung dan
mengandung getah merah.
19. Dyckia/ bromelia

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Divisi : Angiosperms
Ordo : Poales
Famili : Bromeliaceae
Subfamili : Pitcairnioideae
Genus : Dyckia sp.
Ukuran tanaman bromelia ada yang besar juga ada yang kecil, bahkan ada yang tidak
cocok sebagai tanaman hias karena ukurannya yang begitu besar. Ketinggian bromelia
dewasa bisa mulai dari 15 cm sampai 5 meter, bahkan ada yang lebih. Daun pada bromelia
jenis tertentu bahkan ada yang memiliki fungsi sebagai penyerap nutrisi dan air. Daun ini
juga memiliki fungsi sebagai tempat proses fotosintesis. Daun bromelia beraneka warna,
hijau, kuning, merah, ungu, abu- abu, seperti perunggu. Bentuk daun ada yang bermotif ada
yang tidak bermotif seperti sisik pada kulit hewan. Ada jenis bromelia yang memiliki daun
berduri, ada juga yang bergaris- garis kuning dan kemerah- merahan. Setelah dewasa
bromelia akan berbunga, seperti tanaman monokotil bagian bunga berkelipatan 3 (Smith,
1974).

20. Pepaya

(Dok. Pribadi, 2018)


Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Bangsa : Caricales
Suku : Caricaceae
Marga : Carica
Jenis : Carica papaya L.
Pepaya merupakan tanaman yang berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian
utara dari Amerika Selatan. Tanaman ini menyebar ke Benua Afrika dan Asia serta India.
Dari India, tanaman ini menyebar ke berbagai negara tropis, termasuk Indonesia di abad ke-
17 (Setiaji, 2009). Menurut Kalie (1996), suku Caricaceae memiliki empat marga, yaitu
Carica, Jarilla, Jacaranta, dan Cylicomorpha. Ketiga marga pertama merupakan tanaman asli
Meksiko bagian selatan serta bagian utara dari Amerika Selatan, sedangkan marga keempat
merupakan tanaman yang berasal dari Afrika. Marga Carica memiliki 24 jenis, salah satu
diantaranya adalah papaya.

Bentuk dan susunan tubuh bagian luar tanaman pepaya termasuk tumbuhan yang
umur sampai berbunganya dikelompokkan sebagai tanaman buahbuahan semusim, namun
dapat tumbuh setahun lebih. Sistem perakarannya memiliki akar tunggang dan akar-akar
cabang yang tumbuh mendatar ke semua arah pada kedalaman 1 meter atau lebih menyebar
sekitar 60-150 cm atau lebih dari pusat batang tanaman (Suprapti, 2005)

Bentuk dan susunan tubuh bagian luar tanaman pepaya termasuk tumbuhan yang
umur sampai berbunganya dikelompokkan sebagai tanaman buahbuahan semusim, namun
dapat tumbuh setahun lebih. Sistem perakarannya memiliki akar tunggang dan akar-akar
cabang yang tumbuh mendatar ke semua arah pada kedalaman 1 meter atau lebih menyebar
sekitar 60-150 cm atau lebih dari pusat batang tanaman (Suprapti, 2005)

Pohon ini biasanya tidak bercabang, batang bulat berongga, tidak berkayu, terdapat
benjolan bekas tangkai daun yang sudah rontok. Daun terkumpul di ujung batang, berbagi
menjari. Buah berbentuk bulat hingga memanjang tergantung jenisnya, buah muda berwarna
hijau dan buah tua kekuningan / jingga, berongga besar di tengahnya; tangkai buah pendek.
Biji berwarna hitam dan diselimuti lapisan tipis (Muhlisah, 2007).
21. Legum sentro

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Rosales
Suku : Cesalpiniaceae
Genus : Centrosema
Jenis : Centrosema  pubescens
Sumber : Reksohadiprodjo (1994)
Legum Centro Termasuk tanaman perennial, Tumbuh menjalar, memanjat dan melilit.
Daun berbentuk elips panjang 1-7 cm dan lebar 4,5 cm dan ujungnya meruncing tajam serta
berwarna hijau, Panjang tangkai daun 5.5 cm. Centro mudah tumbuh di daerah tropis lembab
dengan ketinggian 600 – 900 m dpl dengan dengan curah hujan berkisar 800- 1.500 mm.
Centro pada dasarnya dapat tumbuh pada semua tipe tanah, yaitu dari tanah pasir berhumus
hingga tanah liat. Centro akan tumbuh dengan optimal pada tanah yang tingkat keasamannya
relative. Tanaman ini dapat tumbuh di daerah yang kering, namun hanya berlangsung 3 – 4
bulan, melebihi itu maka akan mati.

22. Maman Ungu

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Tumbuhan
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Order : Brassicales
Keluarga : Cleomaceae
Genus : Cleome
Spesies : Cleome gynandra
Pohon pokok maman ini tumbuh mencapai ketinggian sehingga 1 meter. Ia tumbuh
secara menegak dan mempunyai batang dan ranting-ranting yang berbulu atau berambut.
Bentuk daun pokok maman ini mempunyai 5 helai daun membentuk satu kelompok. Pada
bagian pucuknya terdapat tiga helai dan daunnya yang lebih kecil, dapat dilihat pada
berhampiran bunga pokok maman. Bentuk buah pokok maman ini seperti kapsul bulat dan
kepanjangannya adalah diantara 2 hingga 11 sentimeter (cm), dan garis pusat buah maman
dalam ukuran 3-6 milimeter (mm) (Chooi, 2006).

23. Adam hawa

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisio : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Ordo : Commelinales
Famili : Commelinaceae
Genus : Rhoeo
Spesies : Rhoeo discolor
Tumbuhan adam hawa (Rhoe discolor)atau dikenal juga dengan sebutan sosongkokan
merupakan tumbuhan suku gawar-gawaran yang sering digunakan oleh masyarakat sebagai
tanaman hias. Tumbuhan ini berasal dari Meksiko dan Hindia Barat. Tinggi pohon 40 cm - 60
cm, memiliki batang kasar, pendek, lurus, tidak bercabang. Panjang daun lebih dari 30 cm,
lebar 2,5 - 6 cm. Tumbuhan ini juga memiliki bunga yang berwarna putih dan berbentuk
bunga kerang.3Sosongkokan tumbuh subuh pada daerah tanah yang lembab. Kandungan
senyawa kimia yang dimiliki tanaman ini berupa saponin dan tanin. Sedangkan warna ungu
dari tumbuhan adam hawa ini diduga memiliki kandungan kimia yang berupa senyawa
flavonoid yaitu antosianin (Sitorus, 2011).

Penyebab varigata pada daun, khususnya yang bewarna krem, putih, atau kuning,
disebabkan oleh kekurangan klorofil (zat hijau daun). Menurut Ombrello, warna putih terjadi
akibat daun yang tidak mampu menghasilkan pigmen (zat warna) pada daerah tersebut.
Warna orange, kuning, dan hijau muda diakibatkan pigmen hijau (chlorophyll) yang
dihasilkan daun kurang, tercadar oleh pigmen orange (caretoined) dan pigmen kuning
(xantophyll). Adapun serambut merah, merah muda, dan juga ungu, disebabkan oleh pigmen
anthocyanin (Kadir,2008)

24. Ipomea sp.

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea sp.
Herba tahunan dengan akar yang tebal. Batang panjangnya 5-30 m dan menjalar, akar
tumbuh pada ruas batang. Batang berbentuk bulat, basah dan berwarna hijau kecoklatan.daun
Tunggal, tebal, licin dan mengkilat. Unit & Letak: sederhana dan bersilangan. Bentuk: bulat
telur Ujung: membundar membelah (bertakik). Ukuran: 3-10 x 3-10,5 cm.bunga Berwarna
merah muda - ungu dan agak gelap di bagian pangkal bunga. Bunga membuka penuh
sebelum tengah hari, lalu menguncup setelah lewat tengah hari. Letak bunga: di ketiak daun
pada gagang yang panjangnya 3-16 cm. Formasi: soliter. Daun mahkota: berbentuk seperti
terompet/corong, panjang 3-5 cm, diameter pada saat membuka penuh sekitar 10 cm.buah
Berbentuk kapsul bundar hingga agak datar dengan empat biji berwarna hitam dan berambut
rapat. Ukuran: buah 12-17 mm, biji 6-10 mm.

25. Morning glory

(Dok. Pribadi, 2018)

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea lacunose
Morning glory merupakan salah satu tanaman hias dengan tipe pertumbuhan
merambat. Tanaman ini di perbanyak mulai dari biji yang mudah untuk di semai. Mahkota 5
helai, kelopak 6 dalam dua lingkaran. Stamen 5 stigma 1. Bunga tunggal tumbuhan di ketiak
daun, berwarna putih.

26. Pacing

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom: Plantae
Ordo: Zingiberales
Famili: Costaceae
Genus: Costus
Spesies: Costus spicatus
adalah tumbuhan asli Asia Tenggara Termasuk kedalam suku temu - temuan
(Zingiberaceae) terdapat di dataran rendah sampai pegunungan, 1.000 mete di atas
permukaan laut, terutama di tempat yang lembab dan agak terlindung. Tumbuh liar atau di
tanam sebagai tanaman hias. Terna besar, tegak, tinggi sampai 4 meter, biasanya dalam
rumpun. Berbatang keras, bergaris - garis coklat mudaDaun berbentuk linset, tangkai daun
berbulu, Bunga tersusun dalam bongkol, berwarna merah. Bila mekar, daun mahkota yang
membentuk bibir berwarna putih dan bergaris kuning di tingah tersembul ke luar menonjol.
Buah bulat memanjang, merah, berbiji hitam, Mudah di perbanyak dengan biji, stek akar
rimpang atau stek batang, Akar rimpang di pakai dalam ramuan jamu untuk obat demam dan
kejang, Daun dan cabang mudah digunakan untuk cuci rambut. Umbi banyak mengandung
pati dan serat, di samping itu juga terdapat senyawa racun saponin dan sedikit minyak atsiri.

27. Cemara Kipas

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Divisi : Coniferophyta
Kelas : Pinopsida
Ordo : Pinales
Famili : Cupressaceae
Genus : Platycladus
Spesies : Platycladus orientalis
Cemara kipas memiliki sistem perakaran tunggang. Tanaman perdu dengan tingginya
mencapai sekitar 3 hingga 5 meter. Tanaman ini memiliki bentuk keseluruhan yang
mengerucut. Batang yang berdiri tegak dan bulat, dengan permukaan kasar. Daun majemuk
berwarna hijau. Cabang daung mengerucut ke samping membentuk layaknya kipas dan
bersisik. Bunganya tunggal dan berumah satu. Bunga betina berbentuk lonceng dan letaknya
di dasar cabang, sedangkan bunga jantan berbentuk seperti cawan bercangap dua dan
diletakkan di bagian ujung cabang. Buahnya kotak kering sejati dan tunggal.

28. Kacang Palsu

(Dokumen. Pribadi. 2018)


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Poales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus strigosus
Habitat di sungai atau di danau, batang kira-kira berbentuk segitiga pada penampang.
Helai daun rata atau berguling di bagian tepinya. Perbungaan ada di ujung tanaman,
perbungaan bercabang. Buahnya seperti biji dan di kelilingi sisik panjang buah 1,5-2,4 mm.
Titik perlekatan dari semua daun berada di atau dekat pangkal tanaman. Tidak ada bunga di
tanaman dan buahnya berbentuk segitiga hingga terete (bundar) secara melintang.

29. Rumput teki

(Dokumen. Pribadi. 2018)

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus rotundus
Rumput teki merupakan tanaman perennial (tahunan), daunnya tumbuh dengan tiga
jajaran dasar yang panjangnya 5-20 cm, biasanya terdiri daro 4-10 helai daun yang tumbuh
pada pangkal batang. Batang bunganya memiliki penampang segitiga yang tumbuh tajam ke
atas. Bunganya biseksual dan kepala bunga memiliki 3-8 bias tak sama. Bunganya majemuk
berupa bulir. Bunga berwarna kuning kecoklatan dan berbentuk seperti payung. Akar atau
rimpangnya awalnya berwarna putih, lama kelamaan berwarna coklat kemerahan hingga
hitam. Rumput teki lebih menyukai kondisi kering, tetapi tolerir terhadap tanah lembab.

30. Azalea

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophya (Tanaman Berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Tumbuhan berbiji belah)
Ordo : Ericales
Famili : Ericaceae (pinang-pinangan)
Genus : Rhododendron
Spesies : Rhododhendron simsii
Bunga Azalea atau yang memililki nama lain Saliyah merupakan jenis tanaman
berbunga dari keluarga Ericaceae yang tumbuh dan berkembang di wilayah yang beriklim
sedang seperti Asia Timur dan Amerika Utara. Bunganya berkembang pada awal musim
panas di bulan Juni dan pada musim gugur menggugurkan dedaunannya, terutama pada
spesies Amerika. Spesies Azalea Asia memiliki daun yang hijau sepanjang tahun.
Azalea dikembangkan sebagai tanaman hias yang populer. Pada habitat liar, ia biasa
tumbuh di hutan dan wilayah berawa. Warna bunganya bervariasi dari merah, kuning, putih,
pink, dan ungu. Di Amerika Utara sendiri terdapat lebih dari 50 jenis spesies azalea.

Akar azalea dangkal dan hidup paling baik pada tanah asam yang subur di tempat
yang agak teduh. Pada stamen azalea yang panjang terdapat kelopak bunga yang
mengandung serbuk sari.

31. Euphorbia

(Dok. Pribadi, 2018)

Sistem klasifikasi euphorbia menurut Lawrence (1959) adalah sebagai berikut :


Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo: Archichlamydeae
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Euphorbia
Spesies : Euphorbia milii
Euphorbia berasal dari daerah Madagaskar dan kemudian menyebar ke seluruh dunia,
termasuk ke Indonesia. Nama Euphorbia berasal dari nama Euphorbus, seorang dokter dari
Mauritania, Afrika Utara, yang telah berjasa pada rajanya. Meskipun demikian, beberapa
spesies diakui merupakan tanaman asli daerah lain. Misalnya Euphorbia characias subsp.
Wulfenii dari Portugal, Euphorbia griffithii dari Himalaya, dan Euphorbia marganita dari
amerika Utara. (Purwanto, 2006)

Akar euphorbia, sebagaimana semua tanaman dikotil, adalah akar tunggang. Akan
tetapi, tanaman yang diperbanyak dengan setek memiliki perakaran serabut. Akar tersebut
tumbuh langsung dari pangkal batang. Akar yang sehat berwarna putih kecoklat-coklatan,
sedangkan akar yang sudah tua berwarna coklat. Batang euphorbia ada dua macam, yaitu
bulat dan bersudut. Batang ini tumbuh tegak menjulang ke atas, tetapi beberapa spesies ada
yang melengkung. Sebagaimana tanaman kaktus, euphorbia tidak berkayu. Akan tetapi,
dengan semakin bertambahnya umur tanaman batang akan mengeras (Purwanto, 2006).

Bentuk daun euphorbia bervariasi, meskipun tidak terlalu banyak, ada yang berbentuk
bulat telur, lonjong dan jorong. Masing-masing daun mempunyai ketebalan berbeda-beda.
Hampir semua daun tidak bertangkai tetapi duduk pada batang. Tepi daun tidak bergerigi.
Ujung daun juga bervariasi, ada yang runcing, tumpul dan ujung terbelah. Susunan daun
euphorbia berselang-seling atau saling berhadapan dan duduk pada ruas batang tanaman.
Bunga euphorbia muncul membentuk dompolan-dompolan, setiap dompol terdiri atas 4-32
kuntum. Ada empat bagian utama bunga, yaitu mahkota bunga semu, benang sari, putik dan
bakal buah. Mahkota bunga yang berwarna-warni yang kita kenal sebagai bunga sebetulnya
adalah brachtea (seludang) bunga yang sudah mengalami modifikasi sehingga menyerupai
mahkota. Oleh karena itu, sering kali bunga euphorbia disebut bermahkota semu (Purwanto,
2006).

32. Euphorbia humifusa

(Dokumen. Pribadi. 2018)


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Malphigiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Euphorbia
Spesies : Euphorbia humifusa
Sistem perakaran tungang. Batang tumbuh melengkung. Daunnya bermacam-macam
oval, lonjong dan jorong serta dari ketebalannya berbeda-beda. Daunnya tidak bertangkai,
tulang daunnya meninjol, bunganya terdiri dari dompolan. Mahkota bunga disebut mahkota
bunga semua karena seludang bunga yang diubah sehingga mirip mahkota. Buahnya
berbentuk kapsul.

33. Teh-tehan

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Rosidae
Ordo: Euphorbiales
Famili: Euphorbiaceae
Genus: Acalypha
Spesies: Acalypha siamensis Oliv. ex Gage
Bercabang banyak membenntuk semak, Daun berukuran kecil, Tumbuh membentuk
rumpun, Tinggi biasa mencapai 5m lebih, Jenis tanaman perdu, Mampu peredam kebisingan,
karena daunnya yang rapat, Jarak tanam kira-kira 20-30 cm sesuai kerapatan yang kita
inginkan, Untuk percabangan yang benar-benar rapat dilakukan pemangkasan secara rutin
setiap 1-3 minggu sekali
34. Jatropha curcas

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Divisi : Embryophyta
Kelas : Spermatopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Jatropha
Spesies : Jatropha curcas
Jarak pagar (Jatropha curcas) merupakan tumbuhan semak berkayu yang banyak
ditemukan di daerah tropik. Tumbuhan ini dikenal sangat tahan kekeringan dan mudah
diperbanyak dengan stek. Bunga terbentuk setelah umur 3 – 4 bulan, sedangkan pembentukan
buah mulai pada umur 4 – 5 bulan. Pemanenan dilakukan jika buah telah masak, dicirikan
kulit buah berwarna kuning dan kemudian mulai mengering. Biasanya buah masak setelah
berumur 5 – 6 bulan. Produksi maksimum baru tercapai pada usia tanam enam tahun, dan
akan terus menghasilkan secara ekonomis sampai 20 tahun (Akbar, 2009)

35. Kacang pinto

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : plantae
Subkingdom : Trakheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis pintoi
Arachis pintoi mempunyai karakteristik tumbuh yang menjalar  dengan Tangkai yang
dapat tumbuh sepanjang 50 cm, tergantung pada kondisi tempat tumbuhnya. Pada bagian
tangkai  Arachis pintoi  mempunyai dua pasang helai daun dengan daun yang berbentuk oval,
lebar daur pada tanaman Arachis pintoi  ini sekitar 1,5 cm dan mempunyai panjang daun
sekitar 3 cm.

Tanaman ini bisa berbunga sepanjang taun dengan pada bagian Bunga, tanaman
Arachis pintoi  ini mempunyai warna kuning dan berukuran sekitar 2 cm. Jika telah terjadi
penyerbukan, ovary (indung telur) pada bagian bunga akan memanjang yang disebut dengan
gynophore, panjangnya ovary sampai 27 cm dan masuk ke dalam tanah hingga kedalaman 7
cm, kemudian ovary akan membentuk polong dan biji. Seperti pada tanaman legum lainnya,
tanaman Arachis pintoi  ini mempunyai polong, namun berbeda dengan tanaman jenis
kacang-kacangan yang mempunyai polong yang banyak. Tanaman Arachis pintoi  ini hanya
mempunyai polong dengan satu buah biji namun terkadang dua buah biji.

36. Putri malu

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Subfamili : Mimosoideae
Genus : Mimosa
Spesies : Mimosa pudica
Putri malu atau Mimosa pudica adalah perdu pendek anggota suku polong-polongan
yang mudah dikenal karena daun-daunnya yang dapat secara cepat menutup/layu dengan
sendirinya saat disentuh. Walaupun sejumlah anggota polong-polongan dapat melakukan hal
yang sama, putri malu bereaksi lebih cepat daripada jenis lainnya. Kelayuan ini bersifat
sementara karena setelah beberapa menit . Tanaman putri malu menutup daunnya untuk
melindungi diri dari hewan pemakan tumbuhan (herbivora) yang ingin memakannya. Warna
daun bagian bawah tanaman putri malu berwarna lebih pucat, dengan menunjukkan warna
yang pucat, hewan yang tadinya ingin memakan tumbuhan ini akan berpikir bahwa tumbuhan
tersebut telah layu dan menjadi tidak berminat lagi untuk memakannya.

37. Orok-orok

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliosida
Ordo : Fabales
Familia : Fabaceae
Genus : Crotalaria L.
Spesies : Crotalaria juncea
Tanaman orok-orok atau Crotalaria juncea L adalah tanaman leguminosa yang
termasuk ke dalam keluarga perdu dan semak yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak
dan berpotensi sebagai pupuk hijau. Tanaman orok-orok tergolong tanaman hari pendek
dengan bagian vegetatif ditutupi oleh bulu-bulu pendek, serta akar tunjang dengan sistem
perakaran yang panjangnya ditumbuhi bintil-bintil akar. Tanaman ini berpotensi dijadikan
pakan ruminansia terutama usaha ternak potong karena mengandung protein yang tinggi
sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan bobot badan dengan cepat. Daun orok-orok
memiliki kandungan lemak yang rendah (Cook dan White, 1996). Selain itu orok-orok
merupakan tanaman perdu yang saat ini masih digunakan untuk pupuk hijau, serta
penggunaan orok-orok masih belum bersaing dengan masyarakat dan mudah didapat
(Bhardwaj et al., 2005).

38. Turi kuning

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Leguminosae
Genus : Sesbania
Spesies : Sesbania grandiflora (Bahera et al., 2012).
Turi (S. grandiflora) merupakan pohon kecil dengan tingginya mulai dari 8-15 meter
dan memiliki diameter 25-30 cm. Turi memiliki ranting yang kerap kali menggantung. Kulit
luar berwarna kelabu hingga kecoklatan, tidak rata, dengan alur membujur dan melintang
tidak beraturan,lapisan gabus yang mudah terkelupas. Di bagian dalam berair dan sedikit
berlendir. Percabangan baru akan keluar setelah tinggi tanaman mencapai sekitar 5 m.
Berdaun majemuk yang letaknya tersebar, dengan daun penumpu yang panjangnya 0,5-1 cm.
Panjang daun 15-30 cm, menyirip genap dan 12-20 pasang anak daun yang bertangkai
pendek. Helaian anak daun berbentuk jorong memanjang, tepi rata, panjang 3-4 cm dan lebar
1cm. Bunganya besar dalam tandan yang keluar dari ketiak daun, letaknya menggantung
dengan 2-5 bunga yang bertangkai, kuncupnya berbentuk sabit, panjangnya 5-10 cm, ada
yang berwarna merah muda dan putih. Bila mekar, bunganya berbentuk kupu-kupu. Buah
bentuk polong yang menggantung, berbentuk pita dengan sekat antara, panjang 30-50 cm,
lebar 7-8 mm. Biji 15-40, letak melintang di dalam polong (Wagh et al., 2009).

39. Iler/ jawer kotor

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotylendonae
Ordo : Solanales
Family : Lamiaceae
Genus : Coleus
Speies : Coleus atropurpureus
Nama umum tumbuhan ini adalah iler. Tumbuhan ini dikenal masyarakat Indonesia
dengan nama daerah yaitu: si gresing (batak), adang-adang (Palembang), miana, plado
(sumbar), jawer kotok (sunda), iler, kentangan (jawa), ati-ati, saru-saru (bugis), majana
(Madura) (Dalimartha, 2008)

Tumbuhan iler memiliki batang herba, tegak atau berbaring pada pangkalnya dan
merayap tinggi berkisar 30-150 cm, dan termasuk kategori tumbuhan basah yang batangnya
mudah patah. Daun tunggal, helaian daun berbentuk hati, pangkal membulat atau melekuk
menyerupai benuk jantung dan setiap tepiannya dihiasi oleh lekuk-lekuk tipis yang
bersambungan dan didukung tangkai daun dengan panjang tangkai 3-4 cm yang memiliki
warna beraneka ragam dan ujung meruncing dan tulang daun menyirip berupa alur. Batang
bersegi empat dengan alur yang agak dalam pada masing-masing sisinya, berambut,
percabangan banyak, berwarna ungu kemerahan. Permukaan daun agak mengkilap dan
berambut halus panjang dengan panjang 7-11 cm, lebar 3-6 cm berwarna ungu kecoklatan
sampai ungu kehitaman. Bunga berbentuk untaian bunga bersusun, muncul pada pucuk
tangkai batang berwarna putih, merah dan ungu. Tumbuhan iler memiliki aroma bau yang
khas dan rasa yang agak pahit, sifatnya dingin. Buah keras berbentuk seperti telur dan licin.
Jika seluruh bagian diremas akan mengeluarkan bau yang harum. Untuk memperbanyak
tanaman ini dilakukan dengan cara setek batang dan biji (Yuniarti, 2008)

40. Alpukat

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Trachebionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub kelas : Magnoliidae
Ordo : Laurales
Famili : Lauraceae
Genus  : Persea
Spesies : Persea americana
Alpukat termasuk tanaman hutan yang tingginya mencapai 20 meter. Bentuk pohonnya
seperti kubah sehingga dari jauh tampak menarik. Daunnya panjang (lonjong) dan tersusun
seperti pilin. Pohonnya berkayu, umumnya percabangan jarang dan arahnya horizontal.
Bunga alpukat keluar pada ujung cabang atau ranting dalam tangkai panjang. Warna bunga
putih dan setiap bunga akan mekar sebanyak dua kali.
41. Hanjuang

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Asparagales
Famili : Laxmanniaceae
Genus : Cordyline
Spesies : Cordyline fruticosa
Tanaman Hanjuang merupakan tanaman perdu tegak yang tingginya bisa mencapai 2-
4 meter dan jenis tanaman yang jarang bercabang. Hanjuang banyak dimanfaatkan sebagai
tanaman hias, sering ditemukan pada pemakaman umum, sebagai tanaman pagar, tumbuh dan
terdapat di dataran rendah sampai dengan ketinggian 1.900 m dpl.

Tanaman ini termasuk keluarga Lilliaceae atau bawang-bawangan. Di Indonesia


sering disebut dengan nama-nama sebagai berikut: Bak-Juang, bobolo, senjuang (Sulawesi),
hanjuang, kayu urip, andong (Jawa), tawaung (Nusa Tenggara). Nama asingnya adalah :
Limietstruik, grenzdrachenbaum. Ada ciri khusus tanaman tersebut, pada batang bekas daun
yang rontok akan terlihat berbentuk cincin. Tanamannya berdaun tunggal dengan jenis warna
daun ada yang merah kecoklatan dan ada yang berwarna hijau daun. daunnya berbentuk
lanset dengan panjang sekitar 30-50 cm sedangkan lebar daun 5-10 cm, pada ujung dan
pangkalnya berbentuk runcing, letak daunnya terutama di ujung batang terlihat berjejal
dengan susunan seperti spiral. Bunganya berbentuk malai dengan panjang sekitar 30 cm,
warnanya hijau ungu, ada juga yang bewarna kuning muda. daunnya bisa dipakai sebagai
pembungkus makanan. Perbanyakan tanaman bisa dilakukan dengan cara stek atau
pemisahan tunas 
42. Tricolor

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Dracaena
Spesies : Dracaena marginata
Dracaena marginata, jenis ini dapat mencapai ketinggian hingga 10 kaki, daun
berbentuk kecil, panjang.  Species dasar memiliki daun waarna hijau dengan tepi merah.
Varietas Tricolor mempunyai 3 warna yaitu kuning, hijau dan merah sehingga menghasilkan
efek hijau keemasan. Varietas Colorama mempunyai pita tepi warna merah yang dominan
sehingga secara keseluruhan tampak kemerahan.

43. Bungur

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Lythraceae
Genus : Lagerstroemia
Spesies : Lagerstroemia speciosa

Pohon bungur memiliki tinggi 10-30 m. Batang bulat, percabangan mulai dari bagian
pangkalnya, berwarna cokelat muda. Daun tunggal, bertangkai pendek. Helaian daun
berbentuk oval, elips, atau memanjang, tebal seperti kulit, panjang 9-28 cm, lebar4-12 cm,
berwarna hijau tua. Bunga majemuk berwarna ungu, tersusun dalam malai yang panjangnya
10-50 cm, keluar dari ketiak daun atau ujung ranting. Buahnya buah kotak, berbentuk bola
sampai bulat memanjang, panjang 2-3,5 cm, beruang 3-7, buah yang masih muda berwarna
hijau, setelah masak menjadi cokelat. Ukuran biji cukup besar, pipih, ujung bersayap
berbentuk pisau, berwarna cokelat kehitaman.

44. Antanan/Pegagan

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Apiales
Famili : Mackinlayaceae
Genus : Cantella
Spesiea : Cantella asiatica
Herba menahun, tidak berbatang, dengan akar rimpang pendek dan akar merayap
yang panjang ; panjang 0,1 – 0,8 m. Daun dalam jumlah 2-10 dalam roset, bentuk ginjal,
dengan pangkal yang melakukan ke dalam lebar, beringgit, bergigi, 1-7 kali 1,5-9 cm,
panjang tangkai daun 1-50 cm, pada pangkal berbentuk pelepah. Payung berdiri sendiri atau
berkelompok 2-3, berhadapan dengan daun, tunggal, sering berbunga 3, bertangkai
panjangnya 0,5-5 cm, semula tegak, kemudian membengkok kebawah. Daun pembalut 2-3.
Anak tangkai bunga sangat pendek. Sisi lebar dari bakal buah saling tertekan. Daun mahkota
kemerahan, dengan pangkal pucat, panjang 1-1,5 mm. Buah lebih lebar dari pada tinggi,
tinggi 3 mm, berlekuk 2 tidak dalam, merah muda kuning berusuk (Steenis, dkk., 2005

45. Sidaguri

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Malvales
Suku : Malvaceae
Marga : Sida
Jenis : Sida rhombifolia L.
Sidaguri tumbuh liar di tepi jalan, halaman berumput, hutan, ladang, dan tempat
tempat dengan sinar matahari cerah atau sedikit terlindung. Tanaman ini tersebar pada daerah
tropis di seluruh dunia dari dataran rendah sampai 1.450 m dpl. Perdu tegak bercabang ini
tingginya dapat mencapai 2 m dengan cabang kecil berambut rapat.. Daun tunggal, bergerigi,
ujung runcing, pertulangan menyirip, bagian bawah berambut pendek warnanya abu-abu,
panjang 1,5-4 cm, lebar 1-1,5 cm. Bunga tunggal berwarna kuning cerah yang keluar dari
ketiak daun, mekar sekitar pukul 12 siang dan layu sekitar tiga jam kemudian. Buah dengan
8-10 endaga, diameter 6-7 mm (Dalimarta, 2003).

46. Pisang

(Dok. Pribadi, 2018)


Pisang dengan nama botani Musa spp. merupakan jenis tanaman herba. Tanaman ini
temasuk dalam

Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta,
Subdivisio : Angiospermae,
Clases : Monocotyledonae,
Ordo : Zingiberales,
Familia : Musaceae dan
Genus :Musa(Gilman and Watson, 1994; Pusat Kajian Buah-buahan Tropika, 2008).
Secara umum pisang dapat tumbuh di seluruh kawasan Indonesia, tanah yang baik
adalah tanah yang kering tetapi memiliki kapasitas air yang baik akan tetapi rata-rata pH
tanah berkisar antara 4,5 dan 7,5 (Antarlina dan Noor, 2005). Tanaman pisang komersial
merupakan tanaman monokotil dan dibiakkan dengan cara vegetatif. Tanaman ini hanya
berbuah sekali lalu mati, akan tetapi pada bonggolnya tumbuh tunas dan kemudian menjadi
anakan. Pertumbuhannya sangat mudah, karena pisang dapat tumbuh di semua jenis tanah
bahkan tanah yang masam sekalipun. Jenis-jenis pisang yang ada memiliki perbedaan
morfologi, yang memberikan variasi dalam kultivar pisang, diantaranya dari warna buah,
warna batang, bentuk daun, bentuk buah dan masih banyak lagi karakter yang membedakan
kultivar pisang. Pisang juga dikatakan tanaman abadi karena perkembangan pisang yang
terus-menerus yang tidak ada habisnya, berawal dari munculnya tunas dari umbi
kepermukaan dan berkembang terus menerus melanggengkan kehidupan pisang (UNCST,
2007).

47. Pala

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Divisi : Spermathophyta (tumbuhan berbiji)
Sub-Divisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas : Dicotiledonae (biji berkeping dua)
Ordo : Myristicales
Famili : Myristicaceae
Genus : Myristica
Spesies : Myristica fragrans Hout
Pala (Myristica fragrans Houtt) merupakan tumbuhan berupa pohon yang berasal dari
kepulauan Banda dan Maluku. Pala dipanen bijinya, salut bijinya (arillus), dan daging
buahnya. Dalam perdagangan, salut biji pala dinamakan fuli, atau dalam bahasa inngris
disebut mace, dalam istilah farmasi disebut myristicae arillus. Daging buah pala dinamakan
myristicae fructus cortex Bentuk pohon pala, berpenampilan indah tinggi 10 – 20 m,
menjulang tinggi keatas dan kepinggir, mahkota pohonnya meruncing, berbentuk pyramida
(kerucut), lonjong (silindris) dan bulat dengan percabangan relative teratur. Dedaunan yang
rapat dengan letak daun yang berselang seling. Di dalam bakal buah terdapat bakal kulit biji
dan bakal biji. Bentuk bunga jantan agak berbeda dengan bunga betina walaupun warna
bunganya juga kuning, dengan diameter 1,5 mm dan panjang ± 3 mm. Mahkota dari bunga
jantan bersatu dari pangkal pada 5/8 bagian dan kemudian terbagi menjadi 3 bagian. Kelopak
berkembang tidak sempurna, bentuknya seperti cincin yang melingkar pada bagian pangkal
mahkota. Benang sari berbentuk silindris merupakan tangkai bersatu, panjangnya ± 2 mm.
Sari melekat pada tangkai tersebut membentuk baris-baris yang jumlahnya 8 buah dan
berpasangan. Antara baris dibatasi oleh jalur kecil ± 1/10 mm lebarnya.
48. Jambu biji

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava Linn ( Parimin, 2005)
Jambu biji merupakan tumbuhan perdu dengan tinggi 5-10 m, batang berkayu, kulit
batang licin, mengelupas, bercabang, dan berwarna cokelat. Merupakan daun tunggal,
berbentuk bulat telur, ujung tumpul, pangkal membulat, tepi rata berhadapan, petulangan
daun menyirip berwarna hijau kekuningan. Bunganya termasuk bunga tunggal, terletak di
ketiak daun, bertangkai, kelopak bunga berbentuk corong. Mahkota bunga berbentuk bulat
telur dengan panjang 1,5 cm, benang sari pipih berwarna putih atau putih kekuningan.
Berbuah buni, berbentuk bulat telur, dan bijinya kecilkecil dan keras (Parimin, 2005).

49. Pucuk merah

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium oleana
Syzygium oleana atau Pucuk merah adalah jenis tanaman hias yang tergolong dalam
family Myrtaceae. Daun syzygium oleana atau pucuk merah berupa daun tunggal berbentuk
lancet; bertangkai sangat pendek hampir duduk ; tumbuh berhadapan; permukaan daun
bagian atas mengkilat; warna daun mengalami perubahan , ketika baru tumbuh ber warna
merah menyala, kemudian berubah menjadi coklat, lalu berubah lagi menjadi warna hijau;
ukuran dau panjang ± 6 cm dan lebar ± 2 cm ; pertulangan daunnya menyirip. Batang
Syzygium oleana atau pucuk merah keras berkayu sebagaimana pohon dari family Syzygium.
Jika tidak terus menerus dipangkas maka tingginya dapat mencapai ± 5 m. Bunga syzygium
oleana atau pucuk merah berupa bunga majemuk tersusun dalam malai berkarang terbatas.
(Puri, 2003)

50. Bunga Kertas

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Nyctaginaceae
Genus : Bougainvillea
Bisa tumbuh hingga 10 meter tingginya. Batang tanaman bunga ini agak keras,
mempunyai duri yang tajam dan bercabang-cabang. Perkembang biakannya pula hanya
memerlukan keratan batang yang disemai di dalam bungkus plastik ataupun pot dengan cara
mudah. Selain itu, tanaman ini juga mempunyai sulur yang rapat, daun yang lebar dan
berbentuk bujur tirus yang mampu membentuk rimbunan pokok di kawasan halaman rumah
atau juga sebagai tumbuhan pagar di kawasan yang menarik (Puri, 2003).

51. Calincing

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Oxalidales
Famili : Oxalidaceae
Genus : Oxalis
Spesies : Oxalis barrelieri
Oxallis barrelieri berupa semak tegak berkayu dengan tinggi ± 80 cm, batangnya
berbentuk silindris, permukaannya halus, berwarna hijau agak kecoklatan. bunga majemuk
dengan tangkai malai yang panjang ( ±4cm) yang tumbuh di ketiak daun. Daun majemuk,
terdiri dari 3 anak daun yang berbentuk bulat telur ( trifolia) dengan panjang ± 2-3cm dan
lebar ± 1-2cm, tulang daun menyirip, tangkai daun panjang, tepi daunnya rata . Akar
tunggang. Bunga berbentuk terompet; kelopak bunga berjumlah 5 helai berwarna hijau.
Mahkota bunga sebanyak 5 helai yang bersatu dibagian dasarnya, mahkota bunga berwarna
merah muda dan bagian dasarnya berwarna kuning, Putik berjumlah 1buah, kepala sari
berjumlah 5 buah berwarna kuning. Tanaman ini dapat berbunga sepanjang tahun. Buah
berbentuk seperti buah belimbing tapi agak bulat, bertaju 5. Buah yang sudah tua akan pecah
dan bijinya akan tersebar keluar. Biji berukuran kecil, berbentuk bulat, berwarna kuning
(Smith, 1985).
52. Markisa

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyte
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotiledoneae
Ordo : Paretales
Famili : Passifloraceae
Genus : Passiflora
Spesies : Passiflora sp.
Markisa merupakan tumbuhan semak atau pohon yang hidup menahun (perennial)
dan bersifat merambat atau menjalar hingga sepanjang 20 meter atau lebih. Batang tanaman
berkayu tipis, bersulur dan memiliki banyak percabangan yang kadang-kadang tumbuh
timpang tindih, Pada stadium muda, cabang tanaman berwama hijau dan setelah tua berubah
menjadi hijau kecoklatan. Daur, tanaman sangat rimbun, tumbuh secara bergantian pada
batang atau cabang. Tiap helai daun bercaping tiga dan bergerigi, berwarna hijau mengkilap
(Rukmana, 2003).
53. Meniran

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Ordo : Malpighiales
Famili : Phyllanthaceae
Bangsa : Phyllantheae
Genus : Phyllanthus
Spesies : Phyllanthus urinaria
Meniran atau Phyllanthus urinaria adalah salah satu jenis tanaman yang memiliki
bentuk batang bulat, basah dan tinggi kurang dari 50 cm. Daun dari tanaman meniran
bertulang menyirip genap, setiap satu tangkai memiliki daun majemuk dengan ukuran yang
kecil dan berbentuk lonjong. Bunga tumbuhan ini terdapat pada setiap ketiak daun serta
menghadap ke bagian bawah.

Meniran umumnya tidak dipelihara, karena dianggap tumbuhan rumput biasa. Meniran
tumbuh subur di tempat yang lembab pada dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter di
atas permukaan laut. Senyawa kimia yang terkandung di dalam tubuh meniran adalah zat
filantin, kalium, damar dan zat penyamak. Tanaman ini dapat digunakan untuk obat penyakit
kuning, disentri, batuk, demam, ayan, haid berlebihan dan malaria. (Hermani, 2005).

54. Rumput benggala


(Dok. Pribadi, 2018)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Megathyrsus
Spesies : Megathyrsus maximus
Rumput benggala adalah suatu rumput-rumputan yang hidupnya menahun.Tinggi
buluhnya 2,5 M.Sementara itu, akarnya berrimpang dan berbulu hingga berrambut Bulu-bulu
yang terdapat pada rumput benggala ini bisa juga terlihat jarang hingga kasar, namun ada
pula yang tidak berbulu.Sedangkan, permukaan bulu pada daun jarang.Semakin ke atas,
daun-daunnya semakin kecil.Daun-daun rumput benggala agak lurus, dan memita.
Perbungaannya berbentuk malai, berbentuk piramid, yang lebarnya 45 cm dan melewati
percabangan utama.Bunga rumput benggala berkelamin dua, dan berbentuk
perahu.Percabangan pada rumput benggala kasar, tumbuh secara tegak dan melebar.Cabang
dari perbungaan rumput benggala terletak di bawah dan bercabang 2-4, dan letaknya
berselang-seling, dan paling ujungnya menyendiri. Buliran sebagai buahnya banyak,
warnanya hijau hingga hijau-keunguan dan bagian ujungnya berbentuk tumpul.Tanaman ini
berbunga sepanjang tahun, dan berkembang-biak dengan cara menggunakan biji atau dengan
ujung rumpun yang dimilikinya.

55. Rumput jampang

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Eleusine
Spesies : Eleusine indica
Rumput belulang adalah sejenis tumbuhan yang dapat dikendalikan secara manual
maupun menggunakan herbisida. Tumbuhan ini termasuk ke dalam suku Poaceae yaitu suku
rumput-rumputan. Nama ilmiah dari rumput belulang adalah Eleusine indica (L.)
Gaertn. Rumput ini memiliki sebutan lain disetiap daerah. Carulang atau jampang adalah
sebutan rumput belulang di daerah Sundadan suket lulangan untuk Jawa. Rumput belulang
hidup dengan baik pada daerah yang hangat serta basah. Rumput belulang tumbuh baik pada
daerah terbuka. Tanaman ini banyak ditemukan di area persawahan, kebun, pinggir jalan
serta pada jalan setapak. (Hermani. dkk, 2005)

56. Rumput Rhodes

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Phylum : Spermatophyta
Subphylum : Angiospermae
Class : Monocotyledonae
Order : Poales
Family : Poaceae
Genus : Chloris
Spesies : Chloris gayana

Chloris gayana adalah spesies rumput yang juga dikenal dengan nama rumput Rhodes.


Rumput ini berasal dari Afrika, tetapi dapat ditemukan di seluruh wilayah tropis dan
subtropis sebagai spesies yang dinaturalisasikan. Spesies ini dapat tumbuh di berbagai jenis
habitat. Rumput ini juga dibudidayakan untuk penggembalaan hewan dan untuk
mengurangi erosi. Rumput ini dapat tumbuh di tanah yang memiliki kadar garam dan alkalin
yang sedang.

57. Rumput Paitan

(Dok. Pribadi, 2018)

Kingdom : Plantae
Phylum : Spermatophyta
Subphylum : Angiospermae
Class : Monocotyledonae
Order : Poales
Family : Poaceae
Genus : Paspalum
Species : Paspalum conjugatum
Berasal dari rumput liar,Tumbuh dengan cara stolon,Berakar serabut,Tinggi batang
40-60 cm, berdaun pita dengan panjang 30 -40 cm dan berujung runcing,Berbunga dengan 2-
3 helai Manfaat rumput paitan atau rumput kerbau yaitu sebagai hijauan makanan ternak
yang sangat disukai oleh ternak ruminansia seperti kerbau, kambing, sapi, dan domba.

58. Ginseng Jawa

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Portulacaceae
Genus : Talinum
Spesies : Talinum paniculatum
Herba, semak. Batangnya jarang berkayu, bulat, halus, dan berwarna hijau coklat.
Tanaman ini pada umumnya mengandung sel-sel lendir pada batang dan daun. Daunnya
tunggal, lonjong, berseling, pangkal bulat, ujung meruncing. Pertulangan menyirip dan
berwarna hijau pucat, tepi rata, permukaan mengkilat. Tanaman ini memiliki bunga
majemuk, berbentuk malai, diujung batang, mahkota lonjong, berwarna ungu dan bercabang.
Buahnya lonjong, kuning kehijauan. Bijinya lonjong pipih, hitam mengkilat (Lestario, 2009).

59. Mawar kuning

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Subfamili : Rosoideae
Genus : Rosa sp.
Bunga menghasilkan buah agregat (berkembang dari satu bunga dengan banyak putik)
yang disebut rose hips. Masing-masing putik berkembang menjadi satu buah tunggal
(achene), sedangkan kumpulan buah tunggal dibungkus daging buah pada bagian luar.
Spesies dengan bunga yang terbuka lebar lebih mengundang
kedatangan lebah atau serangga lain yang membantu penyerbukan sehingga cenderung
menghasilkan lebih banyak buah. Mawar hasil pemuliaan menghasilkan bunga yang daun
mahkotanya menutup rapat sehingga menyulitkan penyerbukan. Sebagian buah mawar
berwarna merah dengan beberapa perkecualian seperti Rosa pimpinellifolia yang
menghasilkan buah berwarna ungu gelap hingga hitam (Steenis, 1981).

60. Kaca Piring

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Asteridae
Ordo : Rubiales
Familia : Rubiaceae
Genus : Gardenia
Species : Gardenia augusta
Kacapiring merupakan tumbuhan yang berasal dari china dan jepang. Bisa ditemukan
sebagai tanaman hias di pekarangan pada daerah pegunungan dengan ketinggian 400 m dpl
dan baru berbuah jika ketinggian sekitar 3000 kaki dpl. Perdu tegak dengan tinggi 1 – 2 m ini
mempunyai batang bulat berkayu, bercabang, ranting muda, daun yang berlapis lilin. Daun
letaknya berhadapan atau berkarang tiga, tebal dan licin seperti kulit, bertangkai pendek,
bentuk elips atau bulat telur sungsang, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, permukaan atas
mengkilap, panjang 4,5 – 13 cm, lebar 2-5 cm, warnanya hijau tua. Bunga tunggal, bertangkai
pendek, warnanya putih, keluar dari ujung ranting, baunya harum, buah berbentuk bulat telur,
kulitnya tipis, mengandung pigmen berwarna kuning, dan berbiji banyak.
61. Lidah mertua

(Dok. Pribadi, 2018)


Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Bangsa : Liliaies
Suku : Rusacaceae
Marga : Sarsevieria
Jenis : Sansevieria trifasciata Prain
Sansevieria merupakan tumbuhan herba dengan akar rimpang horizontal berwarna
merah kuning dan mempunyai tinggi 0,4-1,8 m. Daun dari tanaman lidah mertua berjumlah
2-6 helai per tanaman, berbentuk garis yang menyempit pada pangkal dengan ujung runcing.
Tanaman ini dapat ditemui dari dataran rendah hingga ketinggian 1-1.000 meter di atas
permukaan laut.

62. Jeruk

(Dok. Pribadi, 2018)


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus sp
Pohon atau perdu, jarang semak. Daun berhadapan atau berseling, tunggal atau
majemuk dengan kelenjar minyak yang transparan. Bunga beraturan, kebanyakan berkelamin
2, dalam anak payung, tandan atau malai. Kelopak berjumlah 4-5, bersatu atau tidak.
Mahkota kebanyakan berjumlah 4-5, berdaun lepas. Benang sari 4-5 atau 8-10, jarang 6,
jarang lebih dari pada 10. Kepala sari beruang dua. Tonjolan dasar bunga beringgit atau
berlekuk, di dalam benang sari. Bakal buah menumpang, seperti juga buahnya, bentuknya
sangat berbeda. Buah buni kotak, buni, atau batu atau buah berbelah (Steenis, dkk., 2005)

63. Sinyo nakal

(Dok. Pribadi, 2018)

Kingdom : plantae
Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo       : Verbenales
Famili     : Verbenaceae
Genus     : Duranta
Spesies   : Duranta erecta

Tanaman yang urnum dibudidayakan hampir di seluruh wilayah Indonesia, baik


sebagai tanaman hias maupun untuk pagar. Dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah dari
dataran rendah dekat pantai sampai pegunungan, pada ketinggian 5-2.000 m di atas
permukaan laut, Berbunga hampir sepanjang tahun dan pemanenan sebaiknya setelah buah
masak atau berwarna kuning.
Merupakan jenis tanaman terna atau perdu 1 tahun, tingginya hingga 50 cm. Batang
berbentuk lunak, beruas dengan penampang berbentuk bulat, berbulu, bergetah putih, hijau
kecoklatan. Berdaun tunggal, berhadap-hadapan, lanset, pangkal dan ujung meruncing, tepi
bergerigi, permukaan atas dan bawah berbulu, pertulangan menyirip, panjang 5-50 mm,
tangkai panjang 2-4 mm, dan lebar 0,7-1 mm hijau keunguan.

Anda mungkin juga menyukai