1. Handeleum/wungu
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Tubiflorae
Suku : Acanthaceae
Marga : Graptophyllum
Jenis : Graptophyllum pictum (L.) Griff.
Tanaman daun ungu merupakan tanaman yang berasal dari Irian dan Polynesia.
Tanaman ini dapat ditemukan di dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1.250
m dpl. Tanaman ini tergolong dalam tanaman perdu dengan tinggi 1,5-3 meter. Kulit dan
daunnya berlendir, cabang bersudut tumpul, berbentuk galah dan beruas rapat. Daunnya
tunggal, bertangkai pendek, letaknya berhadapan bersilang, bulat telur sampai lanset, ujung
dan pangkal runcing tetapi bergelombang, pertulangan menyirip, panjang 8-20 cm, lebar 3-13
cm, permukaan atas warnanya ungu mengilap (Winata, 2011).
2. Kremah
3. Bayam Duri
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus spinosus L.
Menurut Barus (2003), bayam duri (Amaranthus spinosus L.) merupakan gulma
semusim. Siklus hidup pada gulma semusim dimulai dari proses berkecambah, berproduksi,
sampai akhirnya mati yang berlangsung selama satu tahun. Gulma bayam duri tergolong
kedalam gulma yang berdaun lebar. Bayam duri (Amaranthus spinosus L.) sering kali
ditemukan tumbuh secara liar di kebun- kebun, tepi jalan, tanah kosong dari dataran rendah
sampai dengan ketinggian 1.400 meter diatas permukaan laut.
Ciri-ciri morfologi dari bayam duri (Amaranthus spinosus L.) adalah memiliki daun
berbentuk oval dengan panjang antara 1,5 cm- 6,0 cm dan lebarnya berkisar antara 0,5 cm-
3,2 cm yang berwarna kehijauan. Batang bayam duri memiliki ukuran yang kecil dengan
bentuk batangnya bulat, lunak, dan berair. Batang bayam duri yang tumbuh tegak mampu
mencapai tinggi 1 m. Pada bagian batangnya berwarna merah dan memiliki duri yang
terdapat pada pangkal batangnya.
Bunga dari gulma bayam duri berwarna hijau dan berkelamin tunggal. Untuk bunga
jantan pada bayam duri, kumpulan bunganya membentuk bulir sedangkan pada bunga
betinanya berbentuk bulat yang menempel pada ketiak batang. Biji gulma ini berbentuk bulat
dengaan ukuran yang kecil dan berwarna hitam. Pada bagian akarnya, gulma bayam duri
memiliki sistem perakaran tunggang.
5. Bunga september
6. Mangga
(Dok. Pribadi, 2018)
Kerajaan: Plantae
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Sapindales
Famili: Anacardiaceae
Genus: Mangifera
Spesies: Mangifera indica
Pohon mangga berperawakan besar, dapat mencapai tinggi 40 m atau lebih, meski
kebanyakan mangga peliharaan hanya sekitar 10 m atau kurang. Batang mangga tegak,
bercabang agak kuat; dengan daun-daun lebat membentuk tajuk yang indah berbentuk kubah,
oval atau memanjang, dengan diameter sampai 10 m. Kulit batangnya tebal dan kasar dengan
banyak celah-celah kecil dan sisik-sisik bekas tangkai daun. Warna pepagan (kulit batang)
yang sudah tua biasanya coklat keabuan, kelabu tua sampai hampir hitam. Mangga berakar
tunggang yang bercabang-cabang, sangat panjang hingga bisa mencapai 6 m. Akar cabang
makin ke bawah semakin sedikit, paling banyak akar cabang pada kedalaman lebih kurang
30–60 cm. Daun tunggal, dengan letak tersebar, tanpa daun penumpu. Panjang tangkai daun
bervariasi dari 1,25-12,5 cm, bagian pangkalnya membesar dan pada sisi sebelah atas ada
alurnya. Aturan letak daun pada batang biasanya 3/8, tetapi makin mendekati ujung, letaknya
makin berdekatan sehingga tampaknya seperti dalam lingkaran (roset). Helai daun bervariasi
namun kebanyakan berbentuk jorong sampai lanset, 2-10 × 8–40 cm, agak liat seperti kulit,
hijau tua berkilap, berpangkal melancip dengan tepi daun bergelombang dan ujung meluncip,
dengan 12-30 tulang daun sekunder.
7. Mangga golek
(Dok. Pribadi, 2018)
Kerajaan: Plantae
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Sapindales
Famili: Anacardiaceae
Genus: Mangifera
Spesies: M. indica
Pohon mangga golek tidak begitu besar, tinggi kurang lebih 9 meter dan tajuk
membulat. Daun berbentuk lonjong, dengan pangkal meruncing dan ujung berbentuk mata
tombak.Panjang daun 24 cm, lebar 6 cm. Tepi daun bergelombang, memiliki tulang daun
berjumlah 24 pasang.Buah berujung runcing, panjang sekitar 17 cm, dengan berat mencapai
500 gram. Permukaan kulit buah terdapat bintik-bintik kelenjar berwarna putih kehijauan,
dan akan berubah warna menjadi.kecokelatan setelah masak. Daging buah tebal, agak lunak,
berwarna kuning tua setelah masak, tidak berserat, tidak banyak mengandung air, memiliki
aroma cukup harum, dan rasa manis.Pelok atau biji buah berserat pendek, panjang sekitar 14
cm dengan bentuk pipih memanjang.
8. Sirsak
Bunga tanaman sirsak termasuk jenis bunga tunggal (flos simplex) artinya dalam satu
bunga terdapat banyak putik sehingga seringkali juga dinamakan bunga berpistil majemuk.
Bagian bunga tersusun secara spiral atau terpancar dalam lingkaran (hemicylis), mahkota
bunga sirsak berjumlah 6 sepalum yang terdiri dari 2 lingkaran, bentuknya hampir segi tiga
tebal dan kaku, berwarna kuning keputihputihan setelah tua dan mekar mahkota bunga
kemudian lepas dari dasar bunganya. Bunga keluar dari ketiak daun, cabang, ranting, atau
pohon. Bunga sirsak umumnya sempurna tetapi kadang hanya ada bunga jamtan dan bunga
betina saja dalam satu pohon. Bunga sirsak melakukan penyerbukan silang karena biasanya
tepung sari matang terlebih dahulu sebelum putiknya
Buah tanaman sirsak termasuk jenis buah sejati berganda, yaitu buah yang berasal
dari satu bunga, dengan banyak bakal buah tetapi membentuk satu buah, buahnya memiliki
duri sisik yang halus. Jika sudah tua daging buah akan berwarna putih, lembek, dan berserat
dengan biji yang banyak. Biji buah sirsak berwarna coklat kehitaman berujung tumpul,
permukaan halus mengkilat, dan keras. Ukurannya kira-kira 16,8 mm x 9,6 mm, jumlah biji
dalam setiap satu buah 20 sampai 70 butir biji normal, sedangkan biji yang tidak normal
berwarna putih kecoklatan dan tidak berisi.
9. Keladi red star
Daun Caladium ada yang berbentuk hati, bulat, panjang, seperti daun bambu, dan
daun ganda./ Sedangkan daunnya memiliki warna dasar merah, kuning, hijau, putih, emas,
dan ungu. Masing-masing warna memiliki variasi yang berbeda, misalnya merah tua, merah
terang, merah pudar, atau merah pucat. Di samping warna dasar, umumnya dalam satu daun
Caladium juga terdapat satu atau beberapa warna lain. Warna daun Caladium yang masih
muda umumnya berbeda dengan Caladium yang sudah dewasa. Corak daun Caladium bisa
berupa titik, bulat, bergaris, atau bentuk yang tidak beraturan dengan jumlah dan ukuran yang
bervariasi (Yuliarti, 2008).
Menurut Yuliarti (2008), Caladium berasal dari hutan Amazon serta kawasan
Amerika Selatan yang berikilim tropis seperti Argentina, Brazil, Peru, Kolombia, dan
Venezuela. Walaupun berasal dari Benua Amerika, budidaya Caladium untuk pertama
kalinya dilakukan di Benua Eropa pada tahun 1700-an. Amerika sendiri baru memulai
membudidayakan Caladium pada awal abad ke-20. Selain di Eropa dan Amerika Caladium
juga dibudidayakan di Thailand, Cina, dan Indonesia.
10. Salak
Klasifikasi ilmiah:
Kerajaan: Plantae;
Divisi: Magnoliophyta;
Kelas: Liliopsida;
Ordo: Arecales;
Famili: Arecaceae;
Genus: Chrysalidocarpus;
Spesies: Chrysalidocarpus lutescens
Palem kuning (Chrysalidocarpus lutescens syn. Dypsis lutescens) adalah tanaman
hias populer yang biasa dijumpai di pekarangan. Tumbuhan anggota suku pinang-pinangan
(Arecaceae) ini berasal dari Madagaskar namun di tempat asalnya sekarang
terancam.Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga setingg 6m, meskipun biasanya di pekarangan
hanya setinggi 3m karena alasan keindahan. Seperti palem lainnya, daun tersusun majemuk,
menyirip. Warna helai daun hijau terang, cenderung kekuningan (sehingga disebut palem
kuning). Daun ini memiliki pelepah daun yang cukup panjang dan menutupi batang yang
beruas-ruas. Jumlah anak daun sekitar 80 hingga 100 lembar. Mayangnya dapat mencapai 1m
dengan bunga berwarna kuning. Buah berdiameter hingga 2,5m dan berwarna kuning hingga
ungu. Perbanyakannya relatif mudah karena dapat diperbanyak secara vegetatif.
12. Babandotan
Bandotan tergolong ke dalam tumbuhan terna semusim, tumbuh tegak atau bagian
bawahnya berbaring, tingginya sekitar 30-90 cm, dan bercabang. Batangnya bulat berambut
panjang, jika menyentuh tanah akan mengeluarkan akar. Daunnya bertangkai, letaknya saling
berhadapan dan bersilang (compositae), helaian daun bulat telur dengan pangkal membulat
dan ujung runcing, tepi bergerigi, panjang 1-10 cm, lebar 0,5-6 cm, kedua permukaan daun
berambut panjang dengan kelenjar yang terletak di permukaan bawah daun, warnanya hijau.
Akar tumbuhan Bandotan ini adalah berakar tunggang dan tumbuhan Bandotan ini
merupakan tumbuhan dikotil. Bunganya bermajemuk berkumpul 3 atau lebih, berbentuk
malai rata yang keluar dari ujung tangkai, warnanya putih. Panjang bonggol bunga 6-8 mm,
dengan tangkai yang berambut. Buahnya berwarna hitam dan bentuknya kecil. Habitat dan
budidaya Bandotan dapat diperbanyak dengan biji. Bandotan berasal dari Amerika tropis.
Jika daunnya telah layu dan membusuk, tumbuhan ini akan mengeluarkan bau tidak enak.
13. Sintrong
16. Sembung
Habitus berupa perdu dengan tinggi lebih dari 4 m. Batang tegak bulat, warnanya
hijau tua, bagian atas batang berbulu lebat dan aromatis. Daun tunggal, tersebar, berbulu,
bentuknya lonjong dengan ukuran panjang 6-30 cm dan lebar 1,5-12 cm, pangkal dan ujung
daun meruncing, tepinya rata, pertulangan daun menyirip. Bunga majemuk, bertangkai,
bentuknya seperti tandan, terdapat di ketiak daun dan ujung batang, warna mahkota bunga
putih kekuningan. Bentuk buah kotak silindris, keras, berambut, warnanya putih kecoklatan.
Bentuk biji pipih, bewarna putih. Akar tunggang, bewarna putih susu.(Tim BPOM RI, 2008)
17. Tempuyung
20. Pepaya
Bentuk dan susunan tubuh bagian luar tanaman pepaya termasuk tumbuhan yang
umur sampai berbunganya dikelompokkan sebagai tanaman buahbuahan semusim, namun
dapat tumbuh setahun lebih. Sistem perakarannya memiliki akar tunggang dan akar-akar
cabang yang tumbuh mendatar ke semua arah pada kedalaman 1 meter atau lebih menyebar
sekitar 60-150 cm atau lebih dari pusat batang tanaman (Suprapti, 2005)
Bentuk dan susunan tubuh bagian luar tanaman pepaya termasuk tumbuhan yang
umur sampai berbunganya dikelompokkan sebagai tanaman buahbuahan semusim, namun
dapat tumbuh setahun lebih. Sistem perakarannya memiliki akar tunggang dan akar-akar
cabang yang tumbuh mendatar ke semua arah pada kedalaman 1 meter atau lebih menyebar
sekitar 60-150 cm atau lebih dari pusat batang tanaman (Suprapti, 2005)
Pohon ini biasanya tidak bercabang, batang bulat berongga, tidak berkayu, terdapat
benjolan bekas tangkai daun yang sudah rontok. Daun terkumpul di ujung batang, berbagi
menjari. Buah berbentuk bulat hingga memanjang tergantung jenisnya, buah muda berwarna
hijau dan buah tua kekuningan / jingga, berongga besar di tengahnya; tangkai buah pendek.
Biji berwarna hitam dan diselimuti lapisan tipis (Muhlisah, 2007).
21. Legum sentro
Penyebab varigata pada daun, khususnya yang bewarna krem, putih, atau kuning,
disebabkan oleh kekurangan klorofil (zat hijau daun). Menurut Ombrello, warna putih terjadi
akibat daun yang tidak mampu menghasilkan pigmen (zat warna) pada daerah tersebut.
Warna orange, kuning, dan hijau muda diakibatkan pigmen hijau (chlorophyll) yang
dihasilkan daun kurang, tercadar oleh pigmen orange (caretoined) dan pigmen kuning
(xantophyll). Adapun serambut merah, merah muda, dan juga ungu, disebabkan oleh pigmen
anthocyanin (Kadir,2008)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea lacunose
Morning glory merupakan salah satu tanaman hias dengan tipe pertumbuhan
merambat. Tanaman ini di perbanyak mulai dari biji yang mudah untuk di semai. Mahkota 5
helai, kelopak 6 dalam dua lingkaran. Stamen 5 stigma 1. Bunga tunggal tumbuhan di ketiak
daun, berwarna putih.
26. Pacing
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus rotundus
Rumput teki merupakan tanaman perennial (tahunan), daunnya tumbuh dengan tiga
jajaran dasar yang panjangnya 5-20 cm, biasanya terdiri daro 4-10 helai daun yang tumbuh
pada pangkal batang. Batang bunganya memiliki penampang segitiga yang tumbuh tajam ke
atas. Bunganya biseksual dan kepala bunga memiliki 3-8 bias tak sama. Bunganya majemuk
berupa bulir. Bunga berwarna kuning kecoklatan dan berbentuk seperti payung. Akar atau
rimpangnya awalnya berwarna putih, lama kelamaan berwarna coklat kemerahan hingga
hitam. Rumput teki lebih menyukai kondisi kering, tetapi tolerir terhadap tanah lembab.
30. Azalea
Akar azalea dangkal dan hidup paling baik pada tanah asam yang subur di tempat
yang agak teduh. Pada stamen azalea yang panjang terdapat kelopak bunga yang
mengandung serbuk sari.
31. Euphorbia
Akar euphorbia, sebagaimana semua tanaman dikotil, adalah akar tunggang. Akan
tetapi, tanaman yang diperbanyak dengan setek memiliki perakaran serabut. Akar tersebut
tumbuh langsung dari pangkal batang. Akar yang sehat berwarna putih kecoklat-coklatan,
sedangkan akar yang sudah tua berwarna coklat. Batang euphorbia ada dua macam, yaitu
bulat dan bersudut. Batang ini tumbuh tegak menjulang ke atas, tetapi beberapa spesies ada
yang melengkung. Sebagaimana tanaman kaktus, euphorbia tidak berkayu. Akan tetapi,
dengan semakin bertambahnya umur tanaman batang akan mengeras (Purwanto, 2006).
Bentuk daun euphorbia bervariasi, meskipun tidak terlalu banyak, ada yang berbentuk
bulat telur, lonjong dan jorong. Masing-masing daun mempunyai ketebalan berbeda-beda.
Hampir semua daun tidak bertangkai tetapi duduk pada batang. Tepi daun tidak bergerigi.
Ujung daun juga bervariasi, ada yang runcing, tumpul dan ujung terbelah. Susunan daun
euphorbia berselang-seling atau saling berhadapan dan duduk pada ruas batang tanaman.
Bunga euphorbia muncul membentuk dompolan-dompolan, setiap dompol terdiri atas 4-32
kuntum. Ada empat bagian utama bunga, yaitu mahkota bunga semu, benang sari, putik dan
bakal buah. Mahkota bunga yang berwarna-warni yang kita kenal sebagai bunga sebetulnya
adalah brachtea (seludang) bunga yang sudah mengalami modifikasi sehingga menyerupai
mahkota. Oleh karena itu, sering kali bunga euphorbia disebut bermahkota semu (Purwanto,
2006).
33. Teh-tehan
Tanaman ini bisa berbunga sepanjang taun dengan pada bagian Bunga, tanaman
Arachis pintoi ini mempunyai warna kuning dan berukuran sekitar 2 cm. Jika telah terjadi
penyerbukan, ovary (indung telur) pada bagian bunga akan memanjang yang disebut dengan
gynophore, panjangnya ovary sampai 27 cm dan masuk ke dalam tanah hingga kedalaman 7
cm, kemudian ovary akan membentuk polong dan biji. Seperti pada tanaman legum lainnya,
tanaman Arachis pintoi ini mempunyai polong, namun berbeda dengan tanaman jenis
kacang-kacangan yang mempunyai polong yang banyak. Tanaman Arachis pintoi ini hanya
mempunyai polong dengan satu buah biji namun terkadang dua buah biji.
37. Orok-orok
Tumbuhan iler memiliki batang herba, tegak atau berbaring pada pangkalnya dan
merayap tinggi berkisar 30-150 cm, dan termasuk kategori tumbuhan basah yang batangnya
mudah patah. Daun tunggal, helaian daun berbentuk hati, pangkal membulat atau melekuk
menyerupai benuk jantung dan setiap tepiannya dihiasi oleh lekuk-lekuk tipis yang
bersambungan dan didukung tangkai daun dengan panjang tangkai 3-4 cm yang memiliki
warna beraneka ragam dan ujung meruncing dan tulang daun menyirip berupa alur. Batang
bersegi empat dengan alur yang agak dalam pada masing-masing sisinya, berambut,
percabangan banyak, berwarna ungu kemerahan. Permukaan daun agak mengkilap dan
berambut halus panjang dengan panjang 7-11 cm, lebar 3-6 cm berwarna ungu kecoklatan
sampai ungu kehitaman. Bunga berbentuk untaian bunga bersusun, muncul pada pucuk
tangkai batang berwarna putih, merah dan ungu. Tumbuhan iler memiliki aroma bau yang
khas dan rasa yang agak pahit, sifatnya dingin. Buah keras berbentuk seperti telur dan licin.
Jika seluruh bagian diremas akan mengeluarkan bau yang harum. Untuk memperbanyak
tanaman ini dilakukan dengan cara setek batang dan biji (Yuniarti, 2008)
40. Alpukat
43. Bungur
Pohon bungur memiliki tinggi 10-30 m. Batang bulat, percabangan mulai dari bagian
pangkalnya, berwarna cokelat muda. Daun tunggal, bertangkai pendek. Helaian daun
berbentuk oval, elips, atau memanjang, tebal seperti kulit, panjang 9-28 cm, lebar4-12 cm,
berwarna hijau tua. Bunga majemuk berwarna ungu, tersusun dalam malai yang panjangnya
10-50 cm, keluar dari ketiak daun atau ujung ranting. Buahnya buah kotak, berbentuk bola
sampai bulat memanjang, panjang 2-3,5 cm, beruang 3-7, buah yang masih muda berwarna
hijau, setelah masak menjadi cokelat. Ukuran biji cukup besar, pipih, ujung bersayap
berbentuk pisau, berwarna cokelat kehitaman.
44. Antanan/Pegagan
45. Sidaguri
46. Pisang
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta,
Subdivisio : Angiospermae,
Clases : Monocotyledonae,
Ordo : Zingiberales,
Familia : Musaceae dan
Genus :Musa(Gilman and Watson, 1994; Pusat Kajian Buah-buahan Tropika, 2008).
Secara umum pisang dapat tumbuh di seluruh kawasan Indonesia, tanah yang baik
adalah tanah yang kering tetapi memiliki kapasitas air yang baik akan tetapi rata-rata pH
tanah berkisar antara 4,5 dan 7,5 (Antarlina dan Noor, 2005). Tanaman pisang komersial
merupakan tanaman monokotil dan dibiakkan dengan cara vegetatif. Tanaman ini hanya
berbuah sekali lalu mati, akan tetapi pada bonggolnya tumbuh tunas dan kemudian menjadi
anakan. Pertumbuhannya sangat mudah, karena pisang dapat tumbuh di semua jenis tanah
bahkan tanah yang masam sekalipun. Jenis-jenis pisang yang ada memiliki perbedaan
morfologi, yang memberikan variasi dalam kultivar pisang, diantaranya dari warna buah,
warna batang, bentuk daun, bentuk buah dan masih banyak lagi karakter yang membedakan
kultivar pisang. Pisang juga dikatakan tanaman abadi karena perkembangan pisang yang
terus-menerus yang tidak ada habisnya, berawal dari munculnya tunas dari umbi
kepermukaan dan berkembang terus menerus melanggengkan kehidupan pisang (UNCST,
2007).
47. Pala
51. Calincing
Meniran umumnya tidak dipelihara, karena dianggap tumbuhan rumput biasa. Meniran
tumbuh subur di tempat yang lembab pada dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter di
atas permukaan laut. Senyawa kimia yang terkandung di dalam tubuh meniran adalah zat
filantin, kalium, damar dan zat penyamak. Tanaman ini dapat digunakan untuk obat penyakit
kuning, disentri, batuk, demam, ayan, haid berlebihan dan malaria. (Hermani, 2005).
Kingdom : Plantae
Phylum : Spermatophyta
Subphylum : Angiospermae
Class : Monocotyledonae
Order : Poales
Family : Poaceae
Genus : Paspalum
Species : Paspalum conjugatum
Berasal dari rumput liar,Tumbuh dengan cara stolon,Berakar serabut,Tinggi batang
40-60 cm, berdaun pita dengan panjang 30 -40 cm dan berujung runcing,Berbunga dengan 2-
3 helai Manfaat rumput paitan atau rumput kerbau yaitu sebagai hijauan makanan ternak
yang sangat disukai oleh ternak ruminansia seperti kerbau, kambing, sapi, dan domba.
62. Jeruk
Kingdom : plantae
Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Verbenales
Famili : Verbenaceae
Genus : Duranta
Spesies : Duranta erecta