Anda di halaman 1dari 15

Plantae

Kingdom:

(tidak Angiospermae
termasuk):

(tidak Monokotil
termasuk):

(tidak Commelinids
termasuk):

Ordo: Commelinales

Famili: Pontederiaceae

Genus: Monochoria

Spesies: M. vaginalis

Nama umum :

Nama lokal: eceng

Akar: termasuk jenis akar serabut, warna akarnya putih dan mudah dicabutBatang:
memiliki rimpang(batang semu) berukuran pendek; bagian seperti batang yang terlihat panjang
adalah perpanjangan dari pelepah dan tangkai daun
Daun: Daun-daun tunggal, bertepi rata, umumnya bertangkai panjang, tersusun dalam roset; bentuk
sangat berubah-ubah: lanset, bundar telur lonjong, bundar telur, hingga hampir bundar, 2-12,5 × 0,2–10
cm; dengan ujung runcing dan pangkal tumpul, terpangkas, atau melekuk, pada daun dewasa bentuk
jantung, dengan lobus membundar[6]. Daun berwarna hijau mengkilat dengan tulang daun berbentuk
melengkung

Bunga : Bunga-bunga bertangkai, berkelamin ganda, tersusun dalam tandan berisi 3-25 kuntum,
awalnya berada dalam pelepah daun yang paling atas, kemudian melengkung ke bawah setelah selesai
bermekaran. Tenda bunga berwarna ungu kebiruan, panjang 11-15 mm, ujungnya menutup memuntir
setelah mekar, tidak rontok. Benang sari 6, tidak sama panjang, yang lima pendek dengan kepala sari
berwarna kuning, yang satu lagi lebih besar dengan kepala sari berwarna biru

Habitat: pada daerah yang becek seperti rawa dan sawah berair[5]. Selain itu, tumbuhan ini juga
bisa hidup di selokan, lumpur, dan tanah basah; dan tumbuh subur di lahan berair yang terbuka
Perbanyakan: melalui biji yang berkecambah

Pengendalian: Penanganan gulma wewehan dapat dilakukan dengan cara manual yaitu
mencabut tanaman dan secara kimia menggunakan herbisida atau obat pembasmi
gulma.[6]

Ludwigia perennis ( Tapak Dara )

Gulma golongan daun lebar

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Famili : Onagraceaea

Genus : Ludwigia

Spesies : Ludwigia perennis

Deskripsi

Morfologi

Tumbuhan tahunan yang dapat tumbuh hingga 1 m

Daun berbentuk bulat panjang ke pisau pembedah sempit, 1-11 x 0,3-2,7 cm, nyaris cuneate di dasar, di
puncak subacute, petioles dengan panjang 2-15 mm, bersayap. Sepals 4(-rarely 5), deltoid, 2-3.5 x 0.7-
1.8 mm

Petals kuning, berbentuk bulat panjang, 1-3 x 0,7-2 mm. Stamens sebanyak sepals, jarang lebih.

Menyerbukkan tetrads di kandang. Putik 0.7-1.5 mm

Penyebaran

Afrika, Asia tropis dan subtropis, Cina, melalui Malesia tropis ke Australia dan Kaledonia Baru

1. Fimbristylis miliacea

Nama daerah : Panon munding (Sunda), Tumbaran (Jawa)

Habitat : Daerah tropis

Nama lokal : Babawangan

Nama lain : Grasslike fimbry, Globe fringerush

Kingdom : Plantae

Famili : Cyperaceae
Genus : Fimbristylis

Ordo : Poales

Divisio : Magnoliophyta

Morfologi :

Akar: serabut

Daun: Terdapat di bagian pangkal batang, berbentuk garis, menyebarlateral, tepi luar tipis

Batang: ramping, tidak berbulu-bulu, bersegi empat, dan tumbuh tegak

Bunga: Karangan bunga bercabang banyak. Anak bulir kecil danbanyak, warna coklat
dengan punggung berwarna hijau,bentuk bola sampai jorang, dengan ukuran 2-5 mm ҳ 1,5-
2mm. Gulma berbentuk bulat panjang. Daun pembalut pendekkira-kira 0,5-7cm.
Perbanyakan : Dengan biji
Habitat : Di tempat-tempat basah, berlumpur sampai semi basah, biasa terdapat di sawah.

Pengendalian: Dengan menggunakan Glovey 12 l/ha .


Sunduk Welut (Cyperus difformis)

Klasifikasi :

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Bangsa : Cyperales

Suku : Cyperaceae

Marga : Cyperus

Jenis : Cyperus difformis

Deskripsi :
C. difformis dikenal dengan naman umberella plant, smaller flower umbrella plant
(Inggris), jukut papayungan (Sunda), sunduk welut (Jawa). C. difformis merupakan
tumbuhan tahunan, tumbuh berumpun, 10 – 70 cm. Batangnya berbentuk segitiga
licin, agak lunak, menajam pada ujungnya, sering berwarna agak hijau kekuning-
kuningan. Daunnya dalam jumlah yang sedikit terdapat pada bagian pangkal batang,
umumnya lebih pendek dari pada batang dengan lebar 2 – 8 mm. Bunganya
berkarangan terdapat di ujung, umumnya anak bulir banyak dan membentuk suatu
masa yang berbentuk bulat pada ujung cabang. Mempunyai 2 atau 3 daun pelindung
seperti daun yang disebut daun pembalut. Anak bulir mempunyai ukuran panjang 4 –
8 mm, dan lebar lebih kurang 1 mm. C. difformis biasanya terdapat di tempat- tempat
basah dan berlumpur, terutama di sawah

Scirpus juncoides Roth ( Kucay )

Gulma golongan teki

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Famili : Cyperaceae

Genus : Scirpus

Spesies : Scirpus juncoides

Deskripsi

Morfologi

Tufted di rumpun, tanpa berandang rhizome; culms tinggi 15-70 cm, tebal 1-4 mm,
subterete atau beberapa obtusely-angled, hijau muda, kusam, clothed di dasar hanya
dengan beberapa sheaths; sheaths 3 atau 4, pada skala yang lebih rendah seperti,
coklat, di atas yang panjang 5-15 cm, hijau pucat, obliquely memotong di mucronate
lubang

Batang 5-15 cm panjang, , 1-beralur di samping perut, dilated di dasar; spikelets ke


bujur-bujur bujur telur, panjang 6-18 mm, lebar 3-6 mm, kekuning-kuningan, bukan
tiba-tiba mengontrak subobtuse ke puncak, padat dihiasi dgn bunga-banyak; glumes
lonjong ke ovate-oval, panjang 3-4 mm, lebar 1,8-2,7 mm, tebal membranous, pucat
dan coklat-tinged, maka dibulatkan ke puncak shallowly emarginate dan mucronate,
kapal yang luas, hijau, 1 – atau 3-nerved; achenes luas obovate, cembung ganda,
panjang 1,8-2 mm, sekitar 1,5 mm luas, tiba-tiba untuk kontrak cuneate dasar,
dibulatkan ke mucronate puncak, di sisi maturing coklat gelap, mengkilap,
transversely luti; gaya 2-2,2 mm panjang , stigmas 2, tapi kadang-kadang belum
sempurna dengan ketiga; hypogynous bristles 4-6, kecuali untuk retrorsely scabrous
dasar, selama 4 atau sedikit yang jauh melebihi achene, setengah yang lain selama
achene atau singkat.

Habitat

Rawa-rawa dan tempat-tempat terbuka, sepanjang roadsides, dan terutama di sawah,


di elevations dari permukaan laut hingga 150 m”

Perbanyakan

Dengan biji

Penyebaran

Terjadi di tempat basah, sering di sawah, dari selatan ke Malesia Jepang dan India,
terpisah di Hawai’I dan Indonesia, Dari India melalui Asia tenggara dan Jepang ke
Malesia dan utara Australia, terjadi sebagai adventive lainnya di bagian Pasifik

Pengendalian

Penyemprotan dengan volume tinggi 10 -20 gr / ha

Jukut Pahit

Paspalum conjugatum Berg.

Nama umum

Indonesia: Jukut pahit, papaitan

Inggris: hilograss

Paspalum conjugatum

Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas: Commelinidae

Ordo: Poales

Famili: Poaceae (suku rumput-rumputan)

Genus: Paspalum

Spesies: Paspalum conjugatum Berg

Kingdom : Plantae

Sub kingdom : Tracheobionta

Divisi : Pteriodophyta

Kelas : Pteriodopsida

Ordo : Salvinales

Famili : Marsileaceae
Genus : Marsilea

Spesies : Marsilea crenata

Adapun 35 spesies dan varietes yang sudah di temukan antara lainnya : M.


Quadrifolia, M. Drummondli, M. Marcrocapra dan m. Exarata

Morfologi tanaman semanggi

Tanaman semanggi memiliki perakaran tunggang, dengan serabut yang menjalar di


permukaan tanah. Perakatan tersebut mencapai kedalam 60 cm bahkan lebih
tergantung pertumbuhan tanaman. Selain itu, memiliki perbatangan tegak, dan halus
dengan tinggi mencapai 8-20 inchi. Dengan diimbangi percabangan – percangan
berwarna kemerahan mengkilat yang dikelilingi dengan serabur halus berwarna
keputihann.

Daun pada tanaman ini memiliki bentuk bulat meruncing di setiap bagiannya dengan
tiga daun dalam satu tangkai. Daun tersebut memiliki warna hijau muda hingga
kekuningan dengan diamter 1 – 1,5 cm bahkan kurang. Selain itu, daun pada tanaman
ini saling berhadapan dengan bentuk yang sama disebur klover.

1. Pistia stratiotes

Nama daerah : Kiapu (Sunda), Kayu apu (Jawa)

Habitat : Daerah tropis

Nama lokal : Apu-apu

Nama lain : Nile cabbage, water lettuce

Kingdom : Plantae

Famili : Araceae

Genus : Pistia
Ordo : Arales

Divisio : Magnoliophyta

Morfologi : Akar berserabut, bentuk ujung daun membulat, permukaan daun


berbulu, tidak ada tangkai daun.

Perbanyakan:

Pengendalian:

Cynodon dactylon

Cynodon dactylon (L.) Pers.

A.

Klasifikasi

Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Cyperales Famili : Poaceae Genus :
Cynodon Rich. Spesies :

Cynodon dactylon (L.) Pers.

B.

Identifikasi

Nama Ilmiah :

Cynodon dactylon (L.) Pers.

Nama Umum : Couch grass, bermuda grass

Nama Lokal : Rumput Bermuda, jukut kakawatan, gigirinling (Sunda), sukit grinting (Jawa).

C.
Deskripsi : Akar Batang

Langsing, sedikit pipih, yang tua dengan rongga kecil

Daun

Terlihat jelas 2 baris. Lidah sangat pendek. Helaian daun bentuk garis, tepi kasar, hijau kebiruan,
berambut atau gundul.

Bunga

Tegak seperti tandan

Buah D.

Habitat :

Rumput Bermuda tumbuh paling bagus pada suhu di atas 24 °C. Jenis ini toleran terhadap kekeringan.
Tumbuh paling baik pada tanah berdrainase baik tetapi toleran terhadap banjir yang berkepanjangan.
Toleran terhadap kisaran pH tanah yang luas, tetapi pH optimal adalah di atas 5.5. Juga toleran terhadap
kesuburan tanah yang rendah tetapi tidak toleran terhadap naungan.

E.

Perbanyakan :

Umumnya tersebar luas melalui perakarannya, namun biji yang tumbuh juga dapat menyebabkan
perbanyakan secara alami.

F.

Pengendalian :

Cyperus rotundus ( Teki )

Gulma golongan teki

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Subkindom : Tracheobionta

Superdivisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida

Subkelas : Commelinidae

Ordo : Cyperales

Family : Cyperaceae

Genus : Cyperus

Spesies : Cyperus rotundus

Deskripsi

Morfologi

Herba menahun, tinggi 0.1 – 0.8 m ( 1m )

Batang tumpul sampai persegi tiga tajam, lunak , membentuk umbi , hijau pucat.

Daun berjumlah 4 – 10 helai dan letaknya berjejal pada pangkal batang, dengan pelepah daun yang
tertutup tanah, helaian daun bentuk garis, dari atas hijau tua mengkilat, 10 – 60 kali 0.2 – 0.6 cm.

Bunga Majemuk, di ujung batang, bentuk bulir, panjang 1-3 cm, lebar 2 mm, benang sari tiga, kepala sari
merah, putik panjang ± 1,5 cm, coklat.

Buah Bulat telur, panjang ± 1,5 cm, coklat.

Akar Serabut, putih kotor.

Anak bulir terkumpul menjadi bulir yang pendek dan tipis, dan keseluruhan terkumpul lagi menjadi
berbentuk panjang. Daun pembalut berjumlah 3 – 4, tepi kasar, tidak merata. Jari-jari payung 6 – 9,
pangkal tertutup oleh daun pelindung yang berbentuk tabung, yang t erpanjang 3 – 10 cm, yang
terbesar sekali lagi bercabang. Anak bulir 3 – 10 berkumpul dalam bulir, duduk, berbetnuk garis, sangat
gepeng, coklat, panjang 1 – 3 cm, lebar 2 mm, berbunga 10 – 40. Sekam dengan punggung hijau dan sisi
coklat, panjang kurang lebih 3 mm. Benang sari 3, kepala sari kuning cerah. Tangkai putik bercabang 3.
Buah memanjang sampai bulat telur terbalik, persegi tiga, coklat, panjang kurang lebih 1.5 mm.

Penyebaran

Penyebarannya baik di daerah tropis ataupun daerah sub tropis.

Perbanyakan

Berkembang biak terutama dengan umbinya

Habitat

Dapat tumbuh pada bermacam-macam keadaan tanah dengan ketinggian 1 – 1000 m. Gulma ini
termasuk gulma tahunan yang berkembang biak terutama dengan umbinya. Umbi gulma ini dapat
tumbuh pada suhu sekitar 13 – 14°C dan suhu optimum untuk pertumbuhan teki berkisar antara 30 –
35°C
Oxalis barrelieri ( Calincing )

Gulma golongan daun lebar

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Oxalidales

Family : Oxalidaceae

Genus : Oxalis

Spesies : Oxalis barrelieri

Deskripsi

Morfologi ;

Tumbuhan berdiri tegak dengan tinggi 1,5 m

indument terdiri dari keputih-putihan, eseptate rambut, kadang-kadang tapi jarang terlihat pada berakar,
petioles, dan lebih rendah dari permukaan Leaflet blades;

pinnately daun 3-foliolate, yang petiole panjang 1,5-3,5 cm, terus menjadi tulang punggung 5-10 mm
panjang di bawah terminal leaflet, selebaran yang berbentuk bulat panjang ke blades bujur, hingga 3,5 x
2,5 cm (terminal satu yang terbesar), tumpul atau bulat di puncak;

petals (sampai 9 x 3,5 mm) pink kecuali terhadap kehijau-hijauan atau kekuning-kuningan yang
dasar; capsules bujur telur, 5-10 x 2-5 mm, 5-angled, dengan 2-4 biji per locule "(Smith, 1985, pp. 624-
625).

Habitat

Di Indonesia,daerah roadsides, daerah pengolahan tanaman

Penyebaran

Hindia Barat dan Tengah dan Amerika Selatan,ke bagian Afrika, Ceylon Malesiatelah di Caroline dan
Kepulauan Mariana dan samoa

Perbanyakan

Dengan biji

Ottochloa nodosa (Kunth) Dandy

I. Sistematika Bahan

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Graminales

Famili : Gramineae

Genus : Ottochloa

Spesies : Ottochloa nodosa (Kunth) Dandy. (nama latin)

Rumput sarang buaya (nama daerah)

II. Morfologi

a. Akar

Akar rumput sarang buaya (Ottochloa nodosa (Kunth) Dandy. Adalah serabut, system perakarnnya tidak
kuat, akar bewarna cokelat, memiliki banyak serabut-serabut akar, panjang akar kurang lebih 5-20 cm.

b. Batang

Batang rumput sarang buaya (Ottochloa nodosa (Kunth) Dandy. Adalah barbaring, batangnya tidak
berkambium, akan tumbuh akar diruas-ruas batang, batang berair, bewarna hijau.

c. Daun

Daun rumput sarang buaya (Ottochloa nodosa (Kunth) Dandy. Berbentuk lanset, memiliki bulu-bulu
halus pada permukaan daunnya, merupakan daun lengkap karena memiliki vagina (pelepah), lamina
(helaian daun) dan petioles (tangkai), daun tunggal, pangkal daunnya runcing, bangun daun berbentuk
pita.

d. Bunga

Perbungaan terdiri dari tandan, kuntum basal steril tandus, bunganya unilateral, panjang tandan kurang
lebih 15-20 cm, sulit menemukan dan membedakan benang sari.

Kingdom:

Plantae

(tidak termasuk):

Angiospermae

(tidak termasuk):

Eudikotil

(tidak termasuk):
Rosidae

Ordo:

Oxalidales

Semanggi gunung adalah tumbuhan merayap yang panjangnya 5-35 cm.[3] Tumbuhan ini
termasuk tumbuhan tahunan dan bisa juga termasuk tumbuhan hijau abadi.[4] Batangnya lunak
dan bercabang banyak. Daunnyamajemuk menjari tiga dengan anak daun yang berbentuk
bulat,[3] bertangkai panjang, dan berwarna hijau muda.[1] Walau demikian, ada juga semanggi
gunung yang berforma lain, yakni dengan daun yang merah.[5] Bungakeluar dari ketiak daun,
kecil-kecil, berbentuk seperti payung, dan berwarna kuning. Buahnya berupa buah kotak,
lonjong, tegak, dan bagian ujung berbentuk paruh. Jika sudah masak, buahnya berwarna
coklat-merah, dan akan pecah apabila disentuh.[1] Bijinya rata dan melintang berusuk.Famili:

Oxalidaceae

Genus:

Oxalis

Spesies:

O. corniculata

Semanggi gunung adalah tumbuhan merayap yang panjangnya 5-35 cm.[3] Tumbuhan ini termasuk
tumbuhan tahunan dan bisa juga termasuk tumbuhan hijau abadi.[4] Batangnya lunak dan bercabang
banyak. Daunnya majemuk menjari tiga dengan anak daun yang berbentuk bulat,[3] bertangkai panjang,
dan berwarna hijau muda.[1] Walau demikian, ada juga semanggi gunung yang berforma lain, yakni
dengan daun yang merah.[5] Bunga keluar dari ketiak daun, kecil-kecil, berbentuk seperti payung, dan
berwarna kuning. Buahnya berupa buah kotak, lonjong, tegak, dan bagian ujung berbentuk paruh. Jika
sudah masak, buahnya berwarna coklat-merah, dan akan pecah apabila disentuh.[1] Bijinya rata dan
melintang berusuk.

Tumbuhan ini dapat hidup di perkotaan,[3] dan biasa hidup di tepi jalan, padang rumput,[5] dan kebun.
Tumbuhan ini menyukai tempat yang agak lembab, baik di tempat terbuka maupun agak terlindung. Di
Jawa, semanggi gunung tumbuh dari pantai sampai pegunungan hingga pada ketinggian 3000 mdpl.[1]
Semanggi gunung aslinya berasal dari Eropa[6] dan kini dapat ditemui di seluruh dunia.[7] Sementara di
Himalaya, tumbuhan ini dapat hidup pada ketinggian 8000 mdpl

Plantae
Kingdom:

(tidak Angiospermae
termasuk):
(tidak Monokotil
termasuk):

(tidak Commelinids
termasuk):

Ordo: Poales

Famili: Poaceae

Genus: Themeda

Spesies: T. arguens

Nama binomial

Themeda
arguens (L.) Hack

Plantae
Kingdom:

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Liliopsida

Ordo: Commelinales

Famili: Pontederiaceae

Genus: Eichhornia
Kunth

Spesies: E. crassipes
Nama binomial

Eichhornia crassipes
(Mart.) Solms

Eceng gondok hidup mengapung di air dan kadang-kadang berakar dalam tanah. Tingginya
sekitar 0,4 - 0,8 meter. Tidak mempunyai batang. Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung
dan pangkalnya meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin
dan berwarna hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya
berbentuk tabung. Bijinya berbentuk bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan
berwarna hijau. Akarnya merupakan akar serabut.[1]
Eceng gondok tumbuh di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan rawa, aliran air yang lambat,
danau, tempat penampungan air dan sungai. Tumbuhan ini dapat beradaptasi dengan
perubahan yang ekstrem dari ketinggian air, arus air, dan perubahan ketersediaan nutrien, pH,
temperatur dan racun-racun dalam air.[3] Pertumbuhan eceng gondok yang cepat terutama
disebabkan oleh air yang mengandung nutrien yang tinggi, terutama yang kaya
akan nitrogen, fosfat dan potasium (Laporan FAO). Kandungan garam dapat menghambat
pertumbuhan eceng gondok seperti yang terjadi pada danau-danau di daerah pantai Afrika
Barat, di mana eceng gondok akan bertambah sepanjang musim hujan dan berkurang saat
kandungan garam naik pada musim kemarau.[3]

Karena eceng gondok dianggap sebagai gulma yang mengganggu maka berbagai cara
dilakukan untuk menanggulanginya. Tindakan-tindakan yang dilakukan untuk
mengatasinya antara lain:
 Menggunakan herbisida
 Mengangkat eceng gondok tersebut secara langsung dari lingkungan perairan
 Menggunakan predator (hewan sebagai pemakan eceng gondok), salah satunya adalah dengan
menggunakan ikan grass carp (Ctenopharyngodon idella) atau ikan koan. Ikan grass carp memakan
akar eceng gondok, sehingga keseimbangan gulma di permukaan air hilang, daunnya menyentuh
permukaan air sehingga terjadi dekomposisi dan kemudian dimakan ikan. Cara ini pernah
dilakukan di danau Kerincidan berhasil mengatasi eceng gondok di danau tersebut.[4]
 Memanfaatkan eceng gondok tersebut, misalnya sebagai bahan pembuatan kertas, kompos,
biogas[5], perabotan[6], kerajinan tangan, sebagai media pertumbuhan bagi jamur merang, dsb.

Anda mungkin juga menyukai