Anda di halaman 1dari 10

1

Kata Pengantar

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah pada bidang Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam yang berjudul Pemuliaan Tanaman dan Hewan.
Sebagai bentuk upaya partisipasi serta pemenuhan tugas dari mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam, maka segenap kami antusias dalam pembuatan makalah ini agar dapat
mengumpulkan tepat waktu, saya sangat mengharapkan makalah ini selesai sesuai yang
diharapkan oleh guru. Pembuatan makalah ini dimulai dari berbagai macam tahap, yang
bersumber dari beberapa buku bacaan dan hasil pencarian data di internet yang kami
dapatkan. Besar harapan kami, makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya
bagi kami sendiri. Kami sadari makalah ini belumlah sempurna, maka saya menghimbau
kepada pembaca agar sekiranya bersedia memberikan saran dan kritiknya.

















2

Daftar Isi

KATA PENGANTAR 1
I. PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG 3
I.3 LANDASAN TEORI 3
II. PEMBAHASAN 4
III. PENUTUP
III.1 KESIMPULAN 10
III.2 DAFTAR PUSTAKA 10














3

i. PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Tugas dalam pembuatan makalah ini yang memuat judul pemuliaan tanaman dan
hewan jelas dilatar belakangi oleh guru yang memberikan kami tugas, materi terkait tentang
pemuliaan tanaman dan hewan sangatlah bermanfaat bagi masyarakat yang menggeluti
dunia peternakan dan tanaman, maka kami sangat mengharapkan agar terselesainya
makalah ini tidak hanya menguntungkan diri kami sendiri dengan mendapatkan nilai, akan
tapi juga dapat memberikan manfaat yang besar bagi setiap pembacanya, naik yang
bergerak dalam bidang peternakan ataupun tanaman, bahkan orang-orang yang baru ingin
menggaluti kegiatan ini.
Kegiatan pemuliaan tanaman dapat dikatakan sebagai tekanan evolusi yang sengaja
dilakukan oleh manusia. Pada masa prasejarah, pemuliaan tanaman telah dilakukan orang
sejak dimulainya domestikasi tanaman, namun dilakukan tanpa dasar ilmu yang jelas. Sisa-
sisa biji-bijian dari situs-situs peninggalan arkeologi membantu menyingkap masa prasejarah
pemuliaan tanaman. Catatan-catatan pertama dalam jumlah besar mengenai berbagai jenis
tanaman diperoleh dari karya penulis-penulis Romawi, terutama Plinius.
I.2 LANDASAN TEORI
Pemuliaan atau dalam bahasa inggrisnya breeding, merupakan kegiatan manusia
dalam memelihara tumbuhan atau hewan untuk menjaga kemurniaan galur atau ras serta
memperbaiki produksi atau kualitasnya. Sejak abat ke 20, pemuliaan telah menerapkan
banyak prinsip dan metode genetika serta ilmu-ilmu turunannya.
Pemuliaan tanaman adalah usaha-usaha genetik tanaman, baik individu maupun
secara bersama-sama(populasi) dengan tujuan tertentu. Pemuliaan tanaman kadang-kadang
disamakan dengan penangkaran tanaman, yaitu kegiatan memelihara tanaman untuk
memperbanyak dan menjaga kemurnian. Pemuliaan tidak sama dengan penangkaran.
Dalam penangkaran, kegiatan dilakukan untuk menghasilkan keturunan tanpa usaha
memperbaiki populasi. Penangkaran dilakukan dengan tujuan menjaga kemurnian suatu
galur, ras, atau serta dalam menjaga kelestarian populasi hewan dan tumbuhan yang
terancam punah dialam liar. Pada kenyataannya, kegiatan penangkaran hanyalah bagian
dari pemuliaan. Selain melakukan penangkaran, pemuliaan berusaha memperbaiki mutu
genetik sehingga diperoleh tanaman yang lebih bermanfaat.




4

II. PEMBAHASAN

A. Pemuliaan Tanaman
Pemuliaan adalah usaha-usaha yang dilakukan manusia dengan mengubah susunan
genetik tanaman, baik individu maupun secara bersama-sama (populasi) untuk tujuan
tertentu. Pemuliaan tanaman kadang-kadang disamakan dengan penangkaran
tanaman, kegiatan memelihara tanaman untuk memperbanyak dan menjaga
kemurnian; pada kenyataannya, kegiatan penangkaran adalah sebagian dari pemuliaan.
Selain melakukan penangkaran, pemuliaan berusaha memperbaiki mutu genetik
sehingga diperoleh tanaman yang lebih bermanfaat. Pengetahuan mengenai
perilaku biologi tanaman dan pengalaman dalam budidaya tanaman merupakan hal
yang paling menentukan keberhasilan usaha pemuliaan, sehingga buku-buku teks
seringkali menyebut pemuliaan tanaman sebagai seni dan ilmu memperbaiki keturunan
tanaman demi keselamatan manusia.
Di perguruan tinggi, pemuliaan tanaman biasa dianggap sebagai cabang agronomi
(ilmu produksi tanaman) atau genetika terapan, karena sifat multidisiplinernya. Pelaku
pemuliaan tanaman disebut pemulia tanaman. Karena pengetahuannya, seorang
pemulia tanaman biasanya juga menguasai agronomi dan genetika. Tugas pokok
seorang pemulia tanaman adalah merakit kultivar yang lebih baik : memiliki ciri-ciri yang
khas dan lebih bermanfaat bagi penanamnya. Aplikasi kultivar unggul padi dan gandum
merupakan salah satu komponen penting dalam Revolusi Hijau, suatu paket
penggunaan teknologi modern secara massal untuk menggenjot produksi pangan dunia,
khususnya gandum roti, jagung, dan padi. Dilihat dari sudut pandang agribisnis,
pemuliaan tanaman merupakan bagian dari usaha perbenihan yang menempati
posisi awal/hulu dari keseluruhan mata rantai industri pertanian. Pemuliaan adalah
usaha memperoleh bibit unggul dengan merakit keanekaragaman genetik(plasma
nutfah) organisme.
Organisme yang dikategorikan bibit unggul bercirikan:
1. Masa pertumbuhan pendek (cepat menghasilkan)
2. Tahan hama dan penyakit
3. Produksi tinggi dan rasanya enak
4. Adaptif terhadap kondisi lingkungan
5. Masa produksi lama




5

Usaha yang dapat dilakukan untuk memperoleh bibit unggul:
1. Seleksi massa
Seleksi massa (dalam pemuliaan tanaman) atau seleksi individu (dalampemuliaan
hewan) adalah salah satu metode seleksi yang tertua untuk memilih bahan tanam yang
lebih baik pada generasi berikut. Dalam program pemuliaan, seleksi ini juga merupakan
yang paling sederhana dan banyak pemulia hanya mengandalkan nalurinya dalam
menjalankan metode ini, meskipun dasar ilmiah untuk pelaksanaannya sudah tersedia.
Dalam praktik sehari-hari, pemulia mengamati
penampilan fenotipe setiap individudalam suatu populasi lalu memilih individu yang
akan dipelihara keturunannya kelak. Praktik yang demikian juga disebut seleksi massa
positif. Seleksi massa negatif (disebut juga roguing) juga dapat dilakukan, terutama
untuk memelihara kemurnian sifat suatu populasi: individu-individu yang menyimpang
dari penampilan normal dibuang.
Kalangan pemuliaan tanaman menamakan seleksi massa karena biasanya cara
seleksi ini dilakukan terhadap ukuran populasi yang besar dalam pertanaman di ladang.
Pemuliaan hewan mengistilahkan sebagai seleksi individu karena seleksi didasarkan atas
dasar penampilan individu, bukan kerabat dari individu tersebut.
Kemajuan seleksi dalam seleksi massa adalah yang terbesar dari semua metode
seleksi yang ada, namun harus memerhatikan beberapa hal. Latar belakang lingkungan
harus dipertimbangkan dalam melakukan seleksi massa karena seleksi didasarkan
dengan fenotipe. Masalah lainnya adalah apabila suatu sifat tidak dapat diamati
langsung pada suatu individu, seperti produksi susu per hari dari sapi pejantan. Untuk
mengatasinya, metode seleksi berbasis kerabat perlu dilakukan. Penggunaan seleksi
dengan penanda (marker-assisted selection) berpotensi menghilangkan masalah-
masalah ini.

2. Hibridisasi
Hibridisasi merupakan suatu perkawinan silang antara berbagai jenis spesies pada
setiap tanaman. Yang mempunyai tujuan untuk memperoleh organisme dengan sifat-
sifat yang diinginkan dan dapat berfariasi jenisnya. Pad peristiwa hibridisasi akan
memperoleh kombinasi genetikyang diperoleh melalui persilangan dua atau lebih tetua
yang berbeda genotipnya. Emaskulasi atau sering disebut kastrasi merupakan
pengambilan tepung sari pada kelamin jantan agar tidak terjadi penyerbukan sendiri.
Dalam proses pengambilan tepung sari tersebut dilakukan pada saat sebelum kepala
putik masak agar lebih menjaga dan memperkecil kemungkinan terjadinya
penyerbukan.
Dalam dunia pertanian dan dalam sub ilmu pemuliaan tanaman khususnya ada yang
di namakan dengan kastrasi dan hibridisasi tanaman. Kastrasi dan hibridisasi adalah
teknik yang digunakan oleh para pemulia yaitu orang yang berusaha untuk
memperbanyak tanaman dalam lingkup pemuliaan tanaman untuk meningkatkan
produktifitas dari tanaman yang dimuliakan, kastrasi disinimerupakan proses untuk
menghilangkan kelamin jantan dari suatu bunga pada tanaman untuk menghindari atau

6

mencegah terjadinya penyerbukkan sendiri. Kastrasi digunakan agar tanaman itu tidak
menyerbuk sendiri, jika suatu tanaman menyerbuk sendiri secara terus menerus
mungkin dari filal juga tidak bisa optimal dalam hal produksinya.Pemuliaan adalah suatu
cara yang sistematik merakit keragaman genetik menjadi suatu bentuk yang
bermanfaat bagi manusia. Dalam proses ini diperlukan bahan baku berupa
keanekaragaman genetik (plasma nutfah) yang tesedia di alam. Untuk pemuliaan
tanaman dan hewan, peranan penelitian untuk mendapatkan bibit unggul adalah
sangat penting.

3. Mutasi
Pada dasarnya proses evolusi pada tanaman berlangsung secara terus menerus di alam.
Oleh karena itu banyak orang yang beranggapan bahwa keragaman dari tanaman pada
saat ini merupakan hasil proses mutasi. Mutasi merupakan perubahan materi genetic
sel tunggal maupun kumpulan kromosom. Proses mutasi ini dapat terjadi di semua
bagian pada tumbuhan, terutama pada bagian yang sedang aktif untuk tumbuh
(mengalami pembelahan sel).
Mutasi gen dapat terjadi dua arah, yakni dari dominan ke resesif maupun sebaliknya.
Namun mutasi gen ini lebih sering terjadi disbanding gen dominan. Bila gen dominan
heterozigot mengalami mutasi, maka akan langsung dapat diketahui perubahannya.
Namun unutk gen dominan heterozigot yang hanya satu mengalami mutasi, baru dapat
dilihat perubahan yang akan terjadi, dan dapat dilihat perubahannya pada
keturunannya.
4. Kultur jaringan
Kultur jaringan tanaman adalah suatu metode atau teknik mengisolasi bagian
tanaman (protoplasma, sel, jaringan, dan organ) dan menumbuhkannya pada media
buatan dalam kondisi aseptik di dalam ruang yang terkontrol sehingga bagian-bagian
tanaman tersebut dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman lengkap.
Penggunaan teknik kultur jaringan pada awalnya hanya untuk membuktikan teori
totipotensi (total genetic potential) yang dikemukakan oleh Schleiden dan Schwann
(1838) yang menyatakan bahwa sel tanaman sebagai unit terkecil dapat tumbuh dan
berkembang apabila dipelihara dalam kondisi yang sesuai. Saat ini teknik kultur jaringan
digunakan bukan hanya sebagai sarana untuk mempelajari aspek-aspek fisiologi dan biokimia
tanaman saja, tetapi sudah berkembang menjadi metoda untuk berbagai tujuan seperti:
Mikropropagasi (perbanyakan tanaman secara mikro)
Teknik kultur jaringan telah digunakan dalam membantu produksi tanaman
dalam skala besar melalui mikropropagasi atau perbanyakan klonal dari berbagai
jenis tanaman. Jaringan tanaman dalam jumlah yang sedikit dapat menghasilkan
ratusan atau ribuan tanaman secara terus menerus. Teknik ini telah digunakan
dalam skala industri di berbagai negara untuk memproduksi secara komersial
berbagai jenis tanaman seperti tanaman hias (anggrek, bunga potong, dll.),
tanaman buah-buahan (seperti pisang), tanaman industri dan kehutanan (kopi, jati,
dll). Dengan menggunakan metoda kultur jaringan, jutaan tanaman dengan sifat

7

genetis yang sama dapat diperoleh hanya dengan berasal dari satu mata tunas.
Oleh karena itu metoda ini menjadi salah satu alternatif dalam perbanyakan
tanaman secara vegetatif.
Perbaikan tanaman
Dalam usaha perbaikan tanaman melalui metoda pemuliaan secara
konvensional, untuk mendapatkan galur murni diperlukan waktu enam sampai
tujuh generasi hasil penyerbukan sendiri maupun persilangan. Melalui teknik kultur
jaringan, dapat diperoleh tanaman homosigot dalam waktu singkat dengan cara
memproduksi tanaman haploid melalui kultur polen, antera atau ovari yang diikuti
dengan penggandaan kromosom. Tanaman homosigot ini dapat digunakan sebagai
bahan pemuliaan tanaman dalam rangka perbaikan sifat tanaman.
Produksi tanaman yang bebas penyakit (virus)
Teknologi kultur jaringan telah memberikan kontribusinya dalam
mendapatkan tanaman yang bebas dari virus. Pada tanaman yang telah terinfeksi
virus, sel-sel pada tunas ujung (meristem) merupakan daerah yang tidak terinfeksi
virus. Dengan cara mengkulturkan bagian meristem akan diperoleh tanaman yang
bebas virus.
Transformasi genetik
Teknik kultur jaringan telah menjadi bagian penting dalam membantu
keberhasilan rekayasa genetika tanaman (transfer gen). Sebagai contoh transfer
gen bakteri (seperti gen cry dariBacillus thuringiensis) ke dalam sel tanaman akan
terekspresi setelah regenerasi tanaman transgeniknya tercapai.

Secara umum, tujuan pemuliaan tanaman dititikberatkan dalam dua hal berikut.
a. Melakukan peningkatan terhadap kualitas tanaman yang akan dihasilkan,
umumnya diarahkan pada perbaikan ukuran, warna, kandungan bahan tertentu,
membuang sifat-sifat yang tidak diinginkan, tahan disimpan, serta keunikan dari
tanama tersebut.
b. Melakukan peningkatan terhadap hasil, umumnya diarahkan pada peningkatan
daya hasil, ketahanan terhadap hama dan penyakit serta lingkungan yang tidak
mendukung, daya tumbuh tanaman yang kuat, dan kesesuain terhadap teknologi
pertanian yang lain.

Pemuliaan tanaman dibedakan menjadi pemuliaan klasik (konvensional) dan
pemuliaan monokuler. Salah satu contoh pemuliaan konvensional adalah melalui
kawin silang sedangkan salah satu contoh pemuliaan monokuler adalah melalui mutasi
buatan (radiasi).
1. Kawin silang (bastar)
Kawin silang merupakan penerapan teknologi di bidang reproduksi yang
paling sederhana, karena kita tinggalkan mengawinkan indukan unggul yang
seperti kita inginkan. Contoh hasil penerapan teknologi dengan metode kawin
silang yang sering kita jumpai yaitu jagung hibrida, sapi potong dll.


8

2. Mutasi buatan (radiasi)
Pemuliaan dengan menggunakan teknik mutasi buatan ini dikenal
sebagai pemuliaan mutasi. Selain mutasi, teknik perluasan latar genetik juga
menggunakan teknik poliploidisasi buatan menggunakan kolkisin, yang dasar-
dasarnya diperoleh dari berbagai percobaan oleh Karpechenko pada tahun 1920-
an. Tanaman poliploid biasanya berukuran lebih besar dan dengan demikian
memiliki hasil yang lebih tinggi.


B. Pemuliaan Hewan
Pemuliaan hewan merupakan kegiatan dalam peternakan atau
pemeliharaan hewan lainnya yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas individu
maupun populasi hewan yang bersangkutan untuk karakteristik yang diinginkan
manusia. Karena kebanyakan hewan yang dimuliakan adalah ternak,
istilah pemuliaan ternak juga kerap dipakai.
Dalam pemuliaan hewan, diperlukan dasar-dasar pengetahuan yang baik
mengenai pemeliharaan, biologi reproduksi, genetika, biostatistika, dan, dalam
perkembangan terkini, biologi molekuler serta bioinformatika. Metode klasik yang
digunakan adalah persilangan dan seleksi populasi yang dikenal sebagai penangkaran
selektif.
Tujuan pemuliaan pada hewan sama dengan pemuliaan pada tumbuhan yaitu
untuk mendapatkan hewan bibit unggul. Beberapa cara pemuliaan hewan adalah
melalui iseminasi buatan dan kloning.
1. Inseminasi buatan (kawin suntik)
Inseminasi buatan (IB) atau disebut juga dengan kawin suntik merupakan
suatu trobosan yang boleh dikatakan baru dalam membantu peternak untuk
meningkatkan hasil produksi. Sekarang IB diIndonesia boleh dikatakan sudah
mulai memasyarkat, khususnya pada sapi. Karena sudah banyak masyarakat
yang tahu dan melakukan IB pada ternak mereka.
IB dapat kita artikan sebagai suatu proses pemasukan sperma dengan
beberpa perlakuan pada sperma sebelumnya kedalam vagina hewan yang
sedang birahi. Pada abad ke 14 seorang pangeran dari negri arab dalam
peperangan mengambil semen pada kuda musuh yang baru saja dikawinkan
dengan menggunakan tampon kapas, kemudian tampon kapas tersebut
dimasukkannya kedalam saluran reproduksi kudanya yang sedang birahi.
Hasilnya kuda betina tersebut bunting, inilah sekilas kisah awal tentang IB.
Tujuan IB
Memperbaiki mutu genetik dan fenotipe hewan.
Menghemat waktu dan biaya karena pejantan tidak diharuskan dibawa
ketempat yang diperlukan.
Meningkatkan kelahiran dalam waktu yang dibutuhkan
Mencegah penularan penyakit

9

Mengoptimalkan penggunaan pejantan unggul dalam jangka waku yang lama
dan penyebarannya lebih luas.

Adapun keuntungan dan kerugian IB itu sendiri, yaitu:

KEUNTUNGAN KERUGIAN
Menghemat biaya produksi

Dapat terjadi infeksi pada saluran
kelamin apabila terjadi pendarahan
saat inseminasi

Tidak diharuskan mencari pejantan

Kebuntingan tidak akan terjadi
apabila identifikasi birahi tidak
dilakukan dengan benar

Kebuntingan/kelahiran dapat diatur Kesulitan melahirkan apabila
induknya kecil sedangkan bibit yang
dimasukkan berukuran besar

Sperma dapat disimpan dalam jangka
waktu yang lama

Terjadinya kawin sedarah apabila
bibit yang digunakan tidak dipantau
Menghindari ternak / hewan tertular
penyakit

Sifat genetik dan fenotipe menurun
apabila bibit yang digunakan tidak
dipantau


2. Kloning
Kloning merupakan teknik penggandaan gen yang menghasilkan keturunan
yang sama sifat baiknya dari segi hereditas maupun penampakannya.
Kloning merupakan proses membuat (reproduksi) individu baru melalui
rekayasa genetika secara aseksual (tanpa pertemuan sel sperma dan ovum).
Selama ini reproduksi aseksual hanya terjadi pada bakteri, serangga, cacing
planaria, tanaman. Dengan perkembangan bioteknologi, para ahli genetika
menemukan cara reproduksi makhluk tanpa harus melalui proses pertemuan
sperma dan sel ovum yakni dengan mereplikasi (meng-copy) fragmen DNA
yang akan dikloning dari sel suatu makhluk hidup seperti sel rambut, tulang,
otot, dll.




10

III. PENUTUP
III.1 Kesimpulan :
Kualitas dari tanaman yang dihasilkan itu tergantung bibit awal yang diperoleh
sehingga untuk mendapatkan hasil tanaman ataupun hewan yang unggul, maka kita
usahakan untuk mendapatkan bibit yang terbaik. Untuk mendapatkan ini diperlukan usaha
yang intensif, yang hal ini telah dimulai dari nenek moyang kita dahulu yang berupaya untuk
mendapatkannya dengan cara melakukan pemuliaan baik itu pada tumbuhan maupun
hewan. Dan sampai sekarang cara itu masih dilakukan untuk mendapatkan hasil yang
terbaik.
III.2 Daftar Pustaka :
Nurhayati, Nunung (2010). Biologi Bilingual untuk SMK Kelas XII. Bandung: Penerbit Yrama Widya
http://www.wikipedia.org/
http://www.faperta.ugm.ac.id/buper/prodi/pemuliaan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanaman
http://fp.uns.ac.id/~hamasains/pemuliaan_tanaman.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan

Anda mungkin juga menyukai