Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN

Acara II
“Outbreeding”

Disusun Oleh:
Nama : Nesa Okta Rida
NPM : E1J022062
Shift : A2, Senin,08:00-10:00 WIB
Kelompok : Satu
Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Alnopri., M.S.
Co-Ass : Diana Eureka Anugrah, S.P., M.Si

LABORATORIUM AGROEKOTEKNOLOGI
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Outbreeding adalah istilah yang digunakan dalam konteks biologi untuk
menggambarkan praktik perkawinan atau reproduksi antara individu dari dua populasi
yang berbeda atau dari individu yang tidak terkait secara dekat dalam satu populasi. Praktik
ini bertentangan dengan inbreeding, di mana individu yang terkait dekat (seperti saudara
kandung, sepupu, atau nenek moyang yang sama) dikawinkan.(Ajiksamsi,2015)
Praktik ini bertujuan untuk meningkatkan keragaman genetik dan kesehatan
keturunan. Dengan memperkenalkan alel yang berbeda, outbreeding membantu menjaga
keragaman genetik yang penting bagi kelangsungan hidup spesies. Namun, outbreeding
juga dapat menyebabkan masalah seperti pemisahan adaptasi lokal dan kehilangan sifat-
sifat adaptif spesifik populasi. Meskipun demikian, secara keseluruhan, outbreeding
merupakan strategi yang penting dalam menjaga kebugaran genetik populasi dan
mengurangi risiko penyakit turunan.(Chalista,2013)
Outbreeding juga dapat meningkatkan kebugaran biologis keturunan dengan
memperkuat sifat-sifat yang menguntungkan dalam populasi. Meskipun demikian, penting
untuk mempertimbangkan dengan cermat dampak dari outbreeding, seperti risiko
pemisahan adaptasi lokal dan hilangnya kekuatan sifat-sifat adaptif spesifik populasi.
Dengan demikian, outbreeding harus diimplementasikan dengan hati-hati dan
mempertimbangkan konteks lingkungan serta tujuan konservasi genetik. Dengan
pendekatan yang tepat, outbreeding dapat menjadi strategi yang efektif dalam menjaga
keberagaman genetik dan memperkuat ketahanan spesies terhadap perubahan lingkungan
dan tekanan seleksi.(Gumarsih,2017)
Outbreeding juga memiliki potensi untuk mengurangi risiko penyakit genetik
turunan dengan memperkenalkan alel yang berbeda dari dua populasi yang berbeda.
Namun, perlu diingat bahwa outbreeding juga dapat menyebabkan introgresi gen yang
mengancam kelestarian spesies atau populasi yang unik secara genetik. Oleh karena itu,
sementara outbreeding dapat menjadi strategi yang penting dalam menjaga keragaman
genetik dan memperkuat ketahanan populasi, pendekatannya harus dipertimbangkan
secara hati-hati untuk meminimalkan risiko potensial dan memaksimalkan manfaatnya
dalam konteks pelestarian spesies dan keseimbangan ekosistem.(Khairul,2013)
Dengan memperkenalkan varietas atau garis keturunan yang berbeda, pemuliaan
outcrossing dapat meningkatkan vigor hibrida dan menghasilkan keturunan yang memiliki
kombinasi gen yang diinginkan dari kedua populasi. Hal ini dapat meningkatkan hasil
produksi, resistensi terhadap penyakit, atau sifat-sifat lain yang diinginkan dalam konteks
pertanian atau peternakan. Dengan demikian, outbreeding tidak hanya relevan dalam
konteks konservasi alam, tetapi juga memiliki aplikasi yang signifikan dalam pemuliaan
tanaman dan hewan untuk meningkatkan produktivitas dan ketahanan.(Lusiana,2017)
1.2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum kali ini yaitu :
Untuk mengenali struktur bunga tanaman yang mengalami outbreeding dan penyebabnya.
BAB II
METODOLOGI

2.1. Bahan dan Alat


Bahan: Bunga dari berbagai spesies tanaman antara lain: bunga kembang sepatu, bunga
bougenvile, bunga tembakau, bunga kentang, rumput2an atau bunga lain dari tanaman yang
mempunyai organ jantan dan betina tetapi tidak/jarang terbentuk biji,
Alat: Pinset, kaca pembesar dan cawan petri.

2.2. Cara Kerja


Sediakan bunga yang mekar atau hamper mekar dari tanaman: kentang, tembakau, , kembang
sepatu, , dll.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

3.2 Pembahasan

Outbreeding dalam konteks bunga kertas, atau Bougainvillea, merujuk pada praktik
penyerbukan antara individu tanaman yang berasal dari varietas atau kultivar yang berbeda.
Bougainvillea adalah tanaman hias yang sangat populer karena keindahan bunga berwarna-warni
yang menarik. Dalam praktik outbreeding Bougainvillea, penyerbukan silang dilakukan antara
individu tanaman yang memiliki karakteristik genetik yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan
dengan sengaja oleh penangkar untuk menghasilkan keturunan dengan kombinasi gen yang
beragam, yang mungkin menghasilkan bunga dengan warna, ukuran, atau bentuk yang baru dan
menarik. Outbreeding Bougainvillea dapat menghasilkan varietas atau kultivar baru yang memiliki
daya tarik komersial yang tinggi dalam industri tanaman hias. Praktik ini memungkinkan para
penangkar untuk terus meningkatkan keragaman estetika dan fitur tanaman Bougainvillea,
sehingga memperkaya dunia hortikultura dan mendukung industri tanaman hias secara
keseluruhan.
Outbreeding dalam konteks Alamanda, atau Allamanda, adalah praktik penyerbukan silang
antara individu tanaman yang berasal dari varietas yang berbeda atau populasi yang tidak terkait
secara dekat. Alamanda adalah tanaman hias yang dikenal karena bunganya yang besar dan
berwarna cerah, sering kali berwarna kuning atau oranye. Dalam praktik outbreeding Alamanda,
penyerbukan antara berbagai varietas atau kultivar dilakukan dengan sengaja untuk menghasilkan
keturunan yang memiliki kombinasi genetik yang beragam. Hal ini dapat menghasilkan variasi
dalam warna bunga, ukuran, atau bentuk daun yang menarik dan berbeda dari tanaman induknya.
Outbreeding Alamanda sering kali dilakukan oleh penangkar atau pecinta tanaman untuk
menciptakan varietas baru yang memiliki daya tarik estetika yang tinggi. Praktik ini membantu
dalam memperkaya keragaman genetik tanaman Alamanda, serta memperluas pilihan tanaman
hias yang tersedia bagi para penggemar tanaman dan industri hortikultura secara keseluruhan.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulannya adalah bahwa praktik ini penting dalam menjaga keragaman


genetik, meningkatkan kebugaran biologis, dan menciptakan varietas baru yang menarik
dalam berbagai spesies tanaman, termasuk Bougainvillea dan Alamanda. Meskipun
outbreeding dapat menghasilkan keturunan dengan kombinasi gen yang beragam dan
menguntungkan, perlu diperhatikan juga potensi masalah seperti risiko pemisahan adaptasi
lokal, hilangnya sifat-sifat adaptif spesifik populasi, dan bahkan introgresi gen yang dapat
mengancam kelestarian spesies atau populasi. Oleh karena itu, outbreeding harus
diimplementasikan dengan hati-hati dan mempertimbangkan baik implikasi genetik
maupun ekologisnya. Dengan pendekatan yang terinformasi, outbreeding dapat menjadi
alat yang berharga dalam menjaga keberagaman genetik, meningkatkan ketahanan spesies
terhadap perubahan lingkungan, dan memperluas keragaman tanaman hias dalam industri
hortikultura.
4.2 Saran
Setiap praktikan agar dapat lebih kondosif pada saat praktikum berlangsung
DAFTAR PUSTAKA
Ajiksamsi. 2015. Pengantar Pemulyaan Tanaman. Departemen Agronomi Dan Hortikultura.
Fakultas Pertanian.
Calista. 2013. Pemuliaan Tanaman. Rineka Cipta. Jakarta.
Gumarsih. 2017. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan.Penebar Swadaya, Jakarta.
Khairul. 2013. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Lusiana, S. 2017. Dasar-Dasar Genetika dan pemuliaan Tanaman. Jakarta: Erlangga.
LAPORAN SEMENTARA

Anda mungkin juga menyukai