Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULURA

ACARA II

“PENGENALAN BENIH DAN TANAMAN MUDA SAYURAN”

Disusun Oleh :

Nama : Faidah Wahyu Rismawati

Npm : E1J021103

Shift : A2, Kamis (Pukul.10.00-12.00 WIB)

Dosen : Ir.Usman Kris Joko Suharjo, M.Sc. Ph.D

Co-ass : Jelki Rapinde (E1J019081)

LABORATORIUM AGRONOMI

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman hortikultura terdiri atas buahbuahan, sayuran, tanaman hias dan


biofarmaka. Poerwanto & Susila (2016) menyatakan bahwa ciri dari produk
hortikultura antara lain dikonsumsi secara segar; mudah rusak (perishable) atau
memiliki umur simpan yang relatif singkat; banyak mengandung air; kualitas produk
sangat dipentingkan; dikonsumsi sebagai sumber vitamin, mineral dan kesenangan;
dan diproduksi dengan intensif. Berdasarkan sejarahnya, tanaman hortikultura
merupakan kelompok tanaman yang ditanam di kebun sekitar tempat tinggal.
Tanaman hortikultura sangat cocok dibudidayakan di lahan pekarangan, terutama
untuk memudahkan budi daya dan untuk konsumsi rumah tangga. Suryani et al.
(2017) menyatakan pengelolaan pekarangan untuk tanaman hortikultura berpotensi
dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Ketahanan pangan keluarga melalui
pekarangan bahkan bisa berdampak baik di masa pandemi Covid 19, seperti yang
disebutkan oleh Amalia & Somad (2020); Thesiwati (2020); dan Lal (2020).
Pekarangan adalah lahan terbuka yang berada di sekitar rumah yang batasannya
ditetapkan sendiri oleh pemilik rumah tersebut. Pekarangan dapat memberikan fungsi
produksi, estetika, dan memberikan jasa lingkungan. Bila dimanfaatkan secara
optimal, pekarangan dapat memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga. Sastrapradja et
al. (1977) menyebutkan bahwa fungsi pekarangan bagi penduduk pedesaan adalah
sebagai lumbung hidup atau warung hidup, apotek hijau dan sumber bahan industri
rumah tangga. Dengan kata lain, pekarangan dapat berkontribusi terhadap ketahanan
pangan keluarga.

Secara umum, tanaman sayuran dikembangbiakkan dengan menggunakan benih


baik dengan metode direct seeding tau indirect seeding.pengenalan terhdp bentuk
fisik benih, sifat biologis dan kimiawi sangat diperlukan untuk keberhasilan dalam
proses produksi. Beberapa jenis tanaman sayurn yang mempunyai hubungan
kekerabatan yang dekat mempunyai karakteristik yang hampir sama, baik dari segi
unkuran maupun pertumbuhan awal. Dalam prakteknya, ukuran benih dan jenis
tanaman mempunyai pertimbangan apkah benih tersebut harus diberikan perlakuan
tertentu, apakah harus disemaikan terlebih dahulu atau daapat langsung ditanam
dilapangan.
Dari 10.000 jenis tanamn yang berpotensi sebagai tanaman sayuran, hanya ada
sekitar 50 spesies saja yang dianggap memiliki nilai komersial. Beberapa spesies
tanaman dengan hubungan kekerabatan yang dekat seperti tanaman-tanamandalam
famili Brassicaceae dan cucurbitaceae memiliki karakter benih dan bentuk
pertumbuhan awal yang tidak mudah dibedakan.
Tanaman hortikultura memiliki prospek pengembangan yang baik karena
memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan potensi pasar yang terbuka lebar,baik
didalam negri maupun di luar negri. Fungsi sayuran sebagai penyedia vitamin,
mineral ,serat dan senyawa lain untuk pemenuhan gizi. Fungsi ekonomi, tanaman
hortikultura menjadi sumber pendapatan petani, pedagang, kalangan industri. Dengan
banyaknya fungsi tanaman hortikultura seperti yang dijabarkan diatas maka ada pula
faktor penghambat yang menyebabkan tanaman hortikultura tidak tumbuh secara
maksimal, hal tersebut disebabkan salah satunya adalah dari faktor penyakit.
Untuk mengatasi kendala tersebut dapat dilakukan pencegahan penyakit dengan
mengidentifikasi dan pengendalian untuk penyakit tanaman hortikultura. Dalam
mengidentifikasi sebuah penyakit pada tanaman hortikultura hal utama yang harus
diketahui adalah gejala-gejala awal yang timbul pada setiap bagian tanaman seperti
pada daun, batang, umbi, buah atau akar. Dari latar belakang di atas dapat dibuat
buah inovasi baru agar mudah dalam mengidentifikasi penyakit pada tanaman
hortikultura jenis sayuran. Dengan melihat gejala-gejala yang timbul pada tanaman
sayuran tersebut, maka akan diketahui penyakit yang menyerang tanaman secara
cepat agar bisa ditanggulangi atau dikendalikan dengan cara yang tepat.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum pada acara kali ini adalah sebagai berikut :
1. Mengenal karakteristik benih-benih tanaman sayuran menurut ukuran, bentuk,
warna dan ciri-ciri spesifik lainnya.
2. Mengklasifikasikan benih-benih sayuran secara botanis.
3. Mengenal jenis tanaman sayuran berdasarkan pengamatan visual benihnya.
4. Mendeskripsikan tanaman sayuran pada tahap awal pertumbuhan.
5. Mengenal bagiam – bagian tanaman tanaman sayuran yang memiliki nilai
ekonomis.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.12 Tahun 1992 Tentang


Sistem Budidaya Tanaman Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 Ayat 4, benih
didefenisikan sebagai tanaman yang selanjutnya disebut benih, adalah tanaman atau
bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan/atau mengembangbiakkan
tanaman (Bphn, 2017). Hayati el al., (2011) melanjutkan benih merupakan salah satu
faktor penentu keberhasilan budidaya berbagai tanaman pertanian. Sebagai bahan
perbanyakan tanaman, benih harus memiliki mutu yang tinggi baik genetik, fisik
maupun fisiologis agar dapat menghasilkan tanaman yang tumbuh vigor dan
bereproduksi tinggi. Benih dapat berupa biji alami (zigotik) hasil pembuahan sel telur
atau hasil rekayasa manufaktural (sintetik).

Benih tanaman industri dapat dikelompokan menjadi benih ortodoks, dan


rekalsitran. Pengelompokan tersebut diasarkan pada kepekaan terhadap pengeringan
dan suhu. Benih ortodoks relatif toleran/tahan terhadap pengeringan, benih rekalsitran
peka terhadap pengeringan, benih rekalsitran peka terhadap pengeringan. Benih
“ortodok” umumnya dimiliki oleh spesies-spesies tanaman setahun, dua tahunan
(“bienial”) dengan ukuran benih yang kecil. Benih “ortodok” tahan pengeringan
sampai kadar air mencapai 5% dan dapat disimpan pada suhu rendah. Daya simpan
benih dapat diperpanjang dengan menurunkan kadar air dan suhu. Benih “rekalsitran”
tidak tahan disimpan pada suhu di bawah 20oC (Hasanah, 2018).

Kesuksesan tumbuhnya tanam salah satunya disebabkan oleh penelitian benih


yang berkualitas. Menurut Sadjad (1994) benih harus disimpan dengan baik agar
mampu mempertahankan viabilitas tetap tinggi pada akhr penyimpanan karena tujuan
utama penyimpanan benih adalah agar kemunduran viabilitas baik dalam periode
panjang, sedang maupun pendek dapat dicegah. Viabilitas benih diindikasikan oleh
berbaga tolak ukur, baik secra langsung maupun secara tdak langsung dalam menilai
pertumbuhan benih.
Pemilihan benih yang baik tidak dilakukan oleh sembarang orang, melainkan
oleh pengawas/penyuluh benih yang baik ketajaman penilaian dalam pengujian benih.
Analisis benih bertujuan untuk menginformasikan unsur mutu. Mutu genetik dengan
mengemukakan tingkat kemurnian benih, mutu fisiologi dengan tingkat viabilitas
benih, dan mutu fisik dengan tingkat kebersihan benih (Sadjad, 2019).
Benih tanaman adalah biji yang digunakan untuk ditanam, sebagai sarana untuk
memaksimalkan produksi tanaman itu sendiri, sebagai wahana teknologi yang
mampu melestarikan identitas genetic dan mencapai derajat kemurnian genetic yang
setinggitingginya, dan sebagai produk artifisiai yang sangat spesifik dan efisien
(Sadjad, 2018).
Dalam penyebaran benih, benih dapat langsung di sebar di tempat tanam
permanen (direct seeding), atau mula-mula dalam wadah atau tempat dimana tanaman
muda dapat dipindahkan (transplanting), sekali atau dua kali sebelum penanaman
permanen. Penyemaian dilakukan untuk penyesuaian benih terhadap lingkungan,
selama tahap awal pertumbuhan (Haryadi, 2017).
Dibidang pertanian, pengetahuan tentang pembenihan menjadi dalah satu
factor penunjanng keberhasilan dalam meningkatkan hasil pertanian. Oleh karena itu
dalam proses pertanian selalu diupayakan untuk menggunakan benih-benih yang
bermutu. Benih yang bermutu ditentukan oleh kadar kondisi benih dan asal benih.
Asal benih berhubungan dengan factor genetic dan karakteristik tempat tumbuh
populasi benih (Nugroho et al., 2020).
Berdasarkan responnya terhadap perubahan kadar air biji tanaman digolongkan
ke dalam tiga kelompok (Yonshu, 2018)
1. Biji tipe rekalsitran
Biji tipe ini memiliki ciri-ciri antara lain hanya mampu hidup dalam kadar
air tinggi (36%-90%). Penurunan kadar air pada biji tipe ini akan berakibat
penurunan viabilitas biji hingga kematian, sehingga biji tipe ini tidak bias
disimpan dalam kadar air rendah. Contoh biji tipe ini adalah durian (Durio
zibethinus), kakao (Theobroma kakao), dan meranti (Sore acuminata).
2. Biji tipe ortodoks
Biji kelompok ortodoks dicirikan oleh sifatnya yang bias dikeringkan tanpa
megalami kerusakan. Viabilitas biji ortodoks tidak mengalami kerusakan
yang berarti dalam penurunan kadar air hingga dibawah 20% sehingga biji
tipe ini bias disimpan dalam kadar air yang rendah. Contoh biji kelompok
ini adalah kedelai (Glysine max), anggur (Vitis vinifera), padi (Oryza
sativa), dan cabai (Capsicum annum).
3. Biji tipe intermediet
Biji tipe intermediet memiliki sifat peralihan dari kedua tipe diatas. Biji
tipe intermediet masih mampu bertahan hidup bila kadar airnya diturunkan
hingga pada batas tertentu diatas kadar biji ortodoks. Contoh biji kelompok
ini adalah jeruk lemon (Citrus lemon) dan kopi arabika (Coffea arabica).
Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi mutu benih selama penyimpanan :
kualitas awal dari banyak benih, lingkungan untuk konservasi (dengan variasi dengan
suhu, kelembapan, ketersediaan oksigen, dan kemasaman) serta karakteristik yang
melekat pada spesies, harus diambil ke dalam akun. Jenis kemasaman selama
penyimpanan, mengasumsikan kepentingan yang relevan pada kualitas benih, setelah
pengemasan membantu mengurangi kerusakan, dengan mempertahankan kadar air
benih yang disimpan, dan mengurangi laju respirasi (Tonin and Perez, 2006 cit.
Aparecida et al.,2019).
Ketepatan kadar air air biji untuk proses perkecambahan akan berbeda dengan
kadar air untuk proses pembentukan lemak nabati. Kadar air untuk proses
perkecambahan sangat berperan didalam mendorong enzim hidrolitik untuk
mempercepat munculnya hypocotyls, sedangkan kadar air biji pada proses
pembentukan lemak nabati akan menentukan tingkat fisiko-kimia minyak nabati pada
biji tersebut diantaranya tingkat viskositasnya dan rendemen yang dihasilkan
(Aminah dan Dinda, 2017).
Perkecambahan pada dasarnya adalah pertumbuhan embrio atau bibit tanaman
sebelum berkecambah tanaman relative kecil dan dorman. Perkecambahan ditandai
dengan munculnya radikula dan plumula. Biasanya radikula keluar dari kulit benih
terus kebawah dan membentuk system akar. Plumula muncul keatas dan membentuk
system tajuk. Pada tahap ini proses respirasi mulai terjadi. Cadangan makanan yang
tidak dapat dilarutkan diubah agar dapat dilarutkan, hormone auksin terbentuk pada
endosperm dan kotiledon. Hormon tersebut dipindahkan ke jaringan meristem yang
digunakan untuk pembentukan sel baru dan membebaskan energi kinetik (Edmond et
al., 2020).
BAB III

METODOLOGI

3.1. Bahan dan Alat

Adapun bahan dan alat yang digunakan pada praktikum ini adalah visual
benih meliputi jagung manis, byam, sawi, cabe, buncis, kol, kacang panjang, pakchoi,
turi, bengkuang, semangka, melon,

Adapun prosedur kerja pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :

Mencari gambar benih, kecambah bunga kol, brokoli, terung, pare (paria), oyong,
waluh, lobak, seledri, selada, kapri, kailan, kangkung, asparagus, blewah, peterseli,
kwatsai, mentimun, coriander, sawi putih, tomat, brussel sprout, zucchini, radish,
okra, buncis.

3.2 Prosedur Kerja

1. dan tanaman muda di internet untuk seluruh jenis sayuran tersebut diatas.
2. Mengamati da mengenali ciri morfologis benih-benih, kecambah dan tanaman
yang ditemukan.
3. Menggambar benih kecambah dan tanaman muda pada lembar kerja
praktikum dan tulislah deskripsi benih seperti warna, bentuk (bulat, oval,
tidak teratur, lonjong, dll.) ukuran (Kecil, sedang , atau besar)
4. Melengkapi deskripsi benih dengan mengklasifikasikan secara botanis.
5. Membuat file dengan membuat gambar benih, kecambah dan tanaman muda
dari satu jenis tanaman.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Hasil

1. Jagung Manis

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays

Deskripsi Biji :
Warna : Kuning
Bentuk : lonjong
Ukuran : kecil
Tipe perkecambahan : Hipogeal

Deskripsi dan Ciri-ciri Fisik Tanaman Jagung


Tanaman jagung sangat mudah dikenali, yaitu berbatang keras dan daunnya
memanjang yang tumbuh disetiap ruas. Tinggi tanaman jagung dalam budidaya rata-
rata antara 2 hingga 2,5 meter.

Jagung merupakan tanaman semusim (annual) yang menyelesaikan daur


hidupnya antara 3 sampai 5 bulan. Separuh pertama daur hidupnya adalah tahap
pertumbuhan vegetatif, dan paruh kedua untuk tahap reproduktif.

Batang tanaman jagung beruas-ruas dan berbuku-buku, tiap ruas panjangnya


sekitar 20 cm. Batangnya keras dibagian luar dan dibagian dalam batang bertekstur
seperti gabus. Pada umumnya tanaman jagung tidak memiliki anakan, namun ada
yang dapat membentuk anakan seperti tanaman padi.

Ketika dewasa, tanaman jagung memiliki bunga jantan yang muncul di bagian
puncak tanaman, bunga berbentuk malai. Dan bunga betina berbentuk tongkol yang
tumbuh dari buku diantara batang dan pelepah daun.

2. Bayam

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatphyta
Kelas : magnoliopyta
Ordo : Caryphllales
Spesies : Amaranthus tricolor L.
Deskrisi Biji
Warna : Hitam
Bentuk : kecil
Ukuran : Kecil
Tipe Perkecambahan : Epigeal

Sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis L.) merupakan salah satu komoditas
tanaman hortikultura dari jenis sayur sayuran yang di menfaatkan daun-daun yang
masih muda. Daun sawi sebagai makanan sayuran memiliki macam-macam manfaat
dan kegunaan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Sawi selain dimanfaatkan
sebagai bahan makanan sayuran, juga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan. Selain
itu sawi juga digemari oleh konsumen karena memiliki kandungan provitamin A dan
asam askorbat yang tinggi. Ada dua jenis caisin/sawi yaitu sawi putih dan sawi hijau
(Pracaya, 2017).

Tanaman sawi umumnya mudah berbunga dan berbiji secara alami baik didataran
tinggi maupun di dataran rendah. Stuktur bunga sawi tersusun dalam tangkai bunga
(inflorescentia) yang tumbuh memanjang (tinggi) dan bercabang 10 banyak. Tiap
kuntum bunga sawi terdiri atas empat helai daun kelopak, empat helai daun mahkota
bunga berwarna kuning cerah, empat helai benang sari dan satu buah putik yang
berongga dua (Cahyono, 2018).

3. Sawi

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Sub Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Papavorales
Famili : Cruciferae atau Brassicaceae
Genus : Brassica
Spesies : Brassica juncea L.
Deskripsi Biji
Warna : hitam
Bentuk : bulat oval
Ukuran : kecil
Tipe Perkecambahan: Epigeal

Sawi (Brassica rapa var. parachinensis L.) merupakan salah satu komoditas
tanaman hortikultura dari jenis sayur-sayuran yang di menfaatkan daun-daun yang
masih muda. Daerah asal tanaman sawi diduga dari Tiongkok dan Asia Timur, konon
di daerah Tiongkok, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 2.500 tahun yang lalu,
kemudian menyebar luas ke Filipina dan Taiwan. Masuknya sawi kewilayah
Indonesia diduga pada abad XIX. Bersamaan dengan lintas perdagangan jenis
sayuran subtropis lainnya, terutama kelompok kubiskubisan. Daerah pusat
penyebaran sawi antara lain Cipanas, Lembang, Pengalengan, Malang dan Tosari.
Terutama daerah yang mempunyai ketinggian diatas 1.000 meter dari permukaan laut
(Susila, 2017).

4. Cabe

Kingdom
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Tubiflorae (Solanales)
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annuum L.
Deskripsi Biji
Warna : cokelat kekuningan
Bentuk : bulat pipih
Ukuran : kecil
Tipe Perkecambahan : epigeal

Cabai rawit (Capsicum frutescens) adalah buah dan tumbuhan anggota genus
Capsicum yang buahnya tumbuh menjulang menghadap ke atas (ngathur, Jw.). Warna
buahnya hijau kecil sewaktu muda dan jika telah masak berwarna merah tua. Bila
ditekan buahnya terasa keras karena jumlah bijinya sangat banyak. Dia tidak bisa
dipisahkan dari kudapan jalanan, yaitu gorengan, dia biasa dimakan bersama cabai
rawit muda mentah. Cabai rawit mempunyai dua varietas besar, yaitu rawit hijau dan
rawit putih atau merah. Yang sering dipakai untuk kudapan gorengan ialah varietas
rawit hijau, sedangkan rawit putih biasanya dipakai sebagai bumbu masakan atau
disambal. Ada kemungkinan varietas rawit putih adalah hasil persilangan

5. Kubis
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Ordo : Capparales
Family : Cruciferae
Genus :Brassica
Spesies :Brassica oleracea var. Botrytis L.
Deskripsi Biji
Warna : hitam
Bentuk: oval
Ukuran : kecil
Tipe Perkecambahan : Epigeal

Kubis adalah salah satu sayuran dari keluarga cruciferae (brassicaceae) yang
dapat menjadi pilihan makanan yang baik karena memberikan serat dan vitamin dasar
namun rendah kalori. Sayuran ini lazim ditanam di Indonesia seperti keluarga
cruciferae yang lain seperti kubis bunga, kubis tunas, brokoli, sawi, dll.

Kubis mempunyai nama daerah kol, kobis, kubis telur, kubis krop dan nama
asingnya yaitu cabbage. Sedangkan nama simplisia dari kubis adalah Brassicae
capitatae folium (daun kubis) karena yang dimanfaatkan sebagai obat adalah bagian
daunnya (Kusumaningrum, 2018).
6. Kacang Panjang

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Fabales
Famili : Papilionaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna unguiculata (L.)
Deskripsi Biji
Bentuk : lonjong
Ukuran : sedang
Warna : cokelat
Tipe Perkecambahan : hipogeal

Kacang panjang (Vigna unguiculata Kelompok Sesquipedalis) adalah salah


satu tanaman sayuran yang populer dalam kuliner Asia Tenggara dan Asia Timur.
Buah polongnya dimasak sebagai sayur atau dimakan mentah sebagai lalapan. Ia
tumbuh dengan cara memanjat atau melilit. Bagian yang dijadikan sayur atau lalapan
adalah buah (polong) yang masih muda dan serat-seratnya masih lunak. Kacang
panjang ini mudah didapati di kawasan panas di Asia. Daunnya disebut
dengan lembayung dan dapat diolah pula menjadi sayur. Cara menanam tanaman
kacang panjang adalah tanam langsung dengan memasukan 2–3 biji kedalam lubang
sedalam 1–2 cm kemudian ditimbun tanah, berbunga pada umur 30 hari dan mulai
panen umur 45 hari.

6 Pakchoi

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Rhoeadales

Famili : Brassicaceae

Genus : Brassica

Spesies : Brassica rapa L.

Deskripsi Biji

Bentuk : bulat

Ukuran : sedang

Warna : cokelat

Tipe Perkecambahan : epigeal


Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada
dalam satu genus dengan sawi putih/petsai dan sawi hijau/caisim. Pakcoy merupakan
salah satu varietas dari tanaman sawi yang dimanfaatkan daunnya sebagai sayuran.
Pakcoy berasal dari benua Asia yaitu dari Tiongkok dan Asia Timur.

7. Turi

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Leguminosae
Genus : Sesbania
Spesies : Sesbania grandiflora L.
Deskripsi Biji
Bentuk : butiran
Ukuran : kecil
Warna : cokelat
Tipe perkecambahan : epigeal

Turi (Sesbania grandiflora) merupakan tanaman yang dibudidayakan di Afrika


selama kurang lebih 140 tahun. Kini turi telah tersebar ke berbagai daerah tropis di
dunia seperti Asia Selatan dan Asia Tenggara. Tanaman turi dikenal dengan berbagai
nama seperti turi (Jawa), toroy (Madura), tuli turi (Sumatera), kaju jawa (Sulawesi),
tuwi (Nusa Tenggara) (Yuniarti,2017).

8. Bengkuang

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Fabales
Family : Fabaceae (polong-polongan)
Genus : Pachyrhizus
Spesies : Pachyrhizus erosus L.
Deskripsi Biji
Warna : cokelat
Bentuk : oval
Ukuran : sedang
Tipe Perkembahan : epigeal

Bengkuang merupakan liana tahunan yang dapat mencapai panjang 4–5 m,


sedangkan akarnya dapat mencapai 2 m. Batangnya menjalar dan membelit, dengan
rambut-rambut halus yang mengarah ke bawah.

9. Semangka
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Magnilopsida
Subkelas : Dileniidae
Ordo : Violales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Citrullus
Spesies : Citrullus Lanatus Tunb
Deskripsi Biji
Warna : hitam
Bentuk : oval sedikit ramping
Ukuran : sedang
Tipe Perkecambahan : Epigeal

Tanaman semangka merupakan tanaman semusim, tumbuh merambat hingga


mencapai panjang 3-5 meter.17 Batangnya lunak, bersegi, berambut dan panjangnya
mencapai 1,5-5 meter. Daun semangka berseling, bertangkai, helaian daunnya lebar
dan berbulu, menjari, dengan ujungnya runcing. Panjang daun sekitar 3-25 cm
dengan lebar 1,5-5 cm. Bagian tepi daun bergelombang dan pemukaan bawahnya
berambut rapat pada tulangnya.

Bunga tanaman semangka muncul pada ketiak tangkai daun, berwarna kuning
cerah. Semangka memiliki tiga jenis bunga, yaitu bunga jantan (staminate), bunga
betina (pistillate), dan bunga sempurna (hermaphrodite). Pada umumnya semangka
memiliki bunga jantan dan bunga betina dengan proporsi 7:1.

Semangka mempunyai kulit buah yang tebal, berdaging dan licin. Daging kulit
semangka ini disebut dengan albedo. Warna albedo semangka putih. Bagian kulit
semangka memiliki banyak kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan. Kulit
semangka kaya akan zat sitrulin. Warna kulit buah bermacam-macam, seperti hijau
tua, kuning agak putih, atau hijau muda bergaris putih. Daging buahnya renyah,
mengandung banyak air dan rasanya manis dan sebagian besar berwarna merah,
walaupun ada yang berwarna jingga dan kuning. Bentuk biji pipih memanjang
berwarna hitam, putih, kuning atau cokelat kemerahan, bahkan ada semangka tanpa
biji (seedless).

10. Melon

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
Spesies : Cucumis melo L.
Deskripsi Biji
Bentuk : oval sedikit ramping
Warna : cokelat
Ukuran : sedang
Tipe Perkecambahan : epigeal

Tanaman melon merupakan tanaman merambat dengan sistem perakaran


tunggang dan cabang akar menyebar ke segala arah sampai kedalaman 15 – 30 cm
(Samadi, 2007). Batang melon berwarna hijau, berbentuk segi lima, berbuku-buku
dan panjangnya 1,5 – 3 m. Daun berbentuk bundar bersudut lima dan letak satu daun
dengan berselang-seling (Rukmana, 1994). Bunga melon berbentuk lonceng berwarna
kuning cerah dan berkelopak sebanyak 5. Buah melon berbentuk bulat dan lonjong,
berwarna putih, hijau dan kuning dengan menghasilkan benih 500 – 600 benih
(Nuryanto, 2007).

11. Bunga Kol

Kingdom : Plantae

Divisi :Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas :Dicotyledonae

Ordo : Capparales

Family : Cruciferae

Genus :Brassica

Spesies :Brassica oleracea var. Botrytis L.

Deskripsi Biji

Warna : hitam

Ukuran : kecil
Bentuk : bulat

Tipe Perkecambahan : Epigeal

Kembang kol merupakan tanaman sayur famili brassicaceae (jenis kol dengan
bunga putih kecil) berupa tumbuhan berbatang lunak kembang kol berasal dari bahasa
belanda bloemkool yang berarti tunas kembang kol tergolong ke dalam keluarga
kubis-kubisan dan termasuk sayuran yang tidak tahan terhadap udara panas daerah
dataran tinggi (pegunungan) adalah pusat budidaya kubis bunga pusat produksi
tanaman ini terletak di jawa barat yaitu di lembang cisarua cibodas tetapi saat ini
kembang bunga kol mulai ditanam di sentra-sentra sayuran lainnya seperti bukit
tinggi (sumatera barat) pangalengan maja dan garut (jawa barat) kopeng (jawa
tengah) dan bedugul (bali) (Cahyani dkk, 2018).

12. Brokoli

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Brassicales
Suku : Brassicaceae
Genus : Brassica
Spesies : Brassica oleraceaL. var. botrytis L.
Deskripsi Biji
Warna : hitam
Bentuk : bulat
Ukuran : kecil
Tipe Perkecambahan : Epigeal

Brokoli (Brassica oleracea L. Kelompok Italica) adalah tanaman yang sering


dibudidayakan sebagai sayur. Brokoli adalah kultivar dari spesies yang sama dengan
kubis dan kembang kol, yaitu Brassica oleracea. Brokoli berasal dari daerah Laut
Tengah dan sudah sejak masa Yunani Kuno dibudidayakan. Sayuran ini masuk ke
Indonesia belum lama (sekitar 1970-an) dan kini cukup populer sebagai bahan
pangan. Bagian brokoli yang dimakan adalah kepala bunga berwarna hijau yang
tersusun rapat seperti cabang pohon dengan batang tebal. Sebagian besar kepala
bunga tersebut dikelilingi dedaunan. Brokoli paling mirip dengan kembang kol,
namun brokoli berwarna hijau, sedangkan kembang kol putih. Cara menanam brokoli
adalah disemai setelah tumbuh 3-4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit
terlebih dahulu). Masa panen adalah 55- 100 hari (tergantung varietas). Brokoli
merupakan tanaman yang hidup pada cuaca dingin.

13. Terung

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub-divisio : Angiospermae
Kelas : Dycotyledonea
Ordo : Tubiflorae
Family : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum melongena L.
Deskripsi Biji
Warna : cokelat
Ukuran : kecil
Bentuk : bulat
Tipe Perkecambahan : Epigeal

Menurut Firmanto (2011), tanaman terong dapat tumbuh dan berproduksi baik di
dataran tinggi maupun di dataran rendah ±1.000 meter dari permukaan laut. Tanaman
ini memerlukan air yang cukup untuk menopang pertumbuhannya. Selama
pertumbuhannya, terong menghendaki keadaan suhu udara antara 22ºC-30ºC, cuaca
panas dan iklimnya kering, sehingga cocok ditanam pada musim kemarau. Pada
keadaan cuaca panas akan merangsang dan mempercepat proses pembungaan atau
pembuahan. Namun, bila suhu udara tinggi pembungaan dan pembuahan terong akan
terganggu yakni bunga dan buah akan berguguran.

14. Pare

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
SuperDevisi : Spermatophyta
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : MomordicaS
pesies : Momordica charantia L
Deskripsi Biji
Bentuk : oval
Warna : cokelat
Ukuran : sedang
Tipe Perkecambahan : hipogeal

Paria atau pare merupakan sayuran buah yang banyak ditanam di pekarangan.
Batangnya panjang sampai lebih dari dua meter, bersifat merambat dengan bantuan
alat sulurnya yang berbentuk seperti pilin, memiliki ukuran batangnya kecil
membentuk cabang yang banyak (R. Sutarya 1995).

Tanaman ini tidak memerlukan banyak sinar matahari, sehingga dapat tumbuh
subur di tempat-tempat yang agak terlindung. Tanaman setahun, merambat atau
memanjat dengan alat pembelit atau sulur berbentuk spiral, banyak bercabang, berbau
tidak enak. Daun tunggal, bentuknya bulat panjang, pangkal berbentuk jantung,
berwarna hijau tua. Taju bergigi kasar sampai berlekuk menyirip. Bunga tunggal.
berkelamin dua dalam satu pohon, bertangkai panjang, berwarna kuning. Buah bulat
memanjang, berbintil-bintil tidak beraturan, rasanya pahit. Warna buah hijau, bila
masak menjadi oranye yang pecah dengan 3 katup. Biji banyak. cokelat kekuningan,
bentuknya pipih memamnjang keras (Widyaningrum 2011).

15. Oyong

Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Curcubitales
Suku : Curcubitaceae
Marga : Luffa
Jenis : Luffa acutangula (L.)
Deskripsi Benih
Bentuk : oval
Warna : hitam
Ukuran : sedang
Tipe Perkecambahan : hipogeal

Tanaman oyong adalah tanaman merambat yang mempunyai 5 sudut batang yang
tidak berkayu dan mempunyai sulur. Daun pada tanaman oyong berbentuk sedikit
membulat berwarna hijau pucat dan berdiameter sekitar 15-20 cm yang memiliki 5-7
sudut. Tulang daun sangat terlihat. Buah dari tanaman oyong berbentuk sedikit oval
dengan bagian ujung mengecil. Buah berwarna cokelat 6 kekuningan pucat dengan
panjang 4-10 cm dan lebar 2-4 cm. Pada bagian luar ditutupi oleh 8-10 tulang buah
yang menonjol membujur sejajar pertumbuhan buah oyong. Buah dibagi menjadi 3
bagian. Bagian dalam adalah bagian berserat dan mudah dipisahkan dari bagian
luarnya. Buah terasa pahit. Biji buah oyong terletak di dalam buah, panjang 0,6-
0,8cm dan tebal 0,5-0,6 cm berwarna putih dan berbentuk oval (Vijayasanthi et al,
2017).

16. Waluh
 Kingdom – Plantae
 Sub Kingdom – Viridiplantae
 Infra Kingdom – Streptophyta
 Divisi – Tracheophyta
 Sub Divisi – Spermatophytina
 Super Divisi – Embryophyta
 Kelas – Magnoliopsida
 Ordo – Cucurbitales
 Super Ordo – Rosanae
 Famili – Cucurbitaceae
 Genus – Cucurbita
 Spesies – Cucurbita Argyrosperma, Cucurbita Maxima, Cucurbita Moschata,
Cucurbita Pepo

Deskripsi Biji

Bentuk : oval

Warna : cokelat

Ukuran : sedang

Tipe Perkecambahan : hipogeal

Labu kuning atau pumpkins (Cucurbita moschata) termasuk jenis tanaman


menjalar dari famili Cucurbitaceae yang telah dikenal diberbagai negara (Juna et al.,
2006). Ada tiga jenis labu yang paling terkenal di dunia yaitu Cucurbita moschata,
Cucurbita maxima dan Cucurbita pepo (Lee et al., 2003). Labu kuning merupakan
salah satu jenis labu yang cukup populer di Indonesia meski buah ini berasal dari
Mexico Tengah dan menyebar ke Benua Amerika. Labu kuning dapat tumbuh di
daerah tropis dan sub tropis. Labu kuning merupakan sumber karotenoid, pektin,
vitamin dan senyawa-senyawa lain yang bermanfaat bagi kesehatan (Juna et al.,
2006).

17. Lobak

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotiledonae

Ordo : Papavorales

Famili : Cruciferae

Genus : Raphanus

Spesies : Raphanus sativus


Deskripsi Biji
Bentuk : lonjong
Ukuran : sedang
Warna : cokelat
Tipe Perkecambahn : Hipogeal

Tanaman lobak berbentuk rumput atau perdu. Tanaman ini berakar tunggang.
Akar sampingnya tumbuh pada akar tunggang. Bunga mirip bunga petsai, tapi
warnanya putih. Bijinya berbentuk bulat, berukuran besar dan berwarna kekuningan.
Lobak merupakan tanaman semusim yang berumbi. Batangnya pendek dan daunnya
lonjong berbulu. Akar tunggangnya berubah bentuk dan fungsinya menjadi umbi
yang besar. Kandungan zat gizinya lebih banyak berupa vitamin B serta vitamin C.
Lobak ini sangat digemari oleh masyarakat Cina karena rasanya segar dan enak
namun agak pedas.

Lobak (Raphanus sativus L.) termasuk dalam famili Cruciferae. Tanaman ini
dikenal tiga jenis yaitu jenis yang pertama adalah Raphanus sativus L.var. hortensis
Backer atau dikenal dengan nama lobak. Lobak ini umbinya panjang dan berwarna
putih. Sementara jenis kedua adalah R. sativus L. var. radicula Pres A. DC atau
dikenal dengan nama radis. Umbinya bulat dan berwarna merah atau putih. Jenis
yang terakhir adalah Raphanus sativus L. var. niger Mirat atau dikenal sebagai lobak
hitam. Ketiga Raphanus sativus tersebut mudah dibedakan satu sama lain dengan
melihat bentuk dan warna umbinya. Umbi yang masih mentah dari ketiga varietas
tersebut rasanya pedas. Akan tetapi, rasa pedasnya tidak sampai merangsang selaput
(lapisan kendang) telinga seperti halnya cabai (lombok).

Tanaman lobak berasal dari Cina. Akan tetapi, kini tanaman ini telah banyak
diusahakan di Indonesia. Tanaman ini mudah ditanam baik di dataran rendah maupun
dataran tinggi (pegunungan). Saat ini daerah yang banyak ditanami lobak adalah di
dataran tinggi, seperti di daerah Pangalenga, Pacet, dan Cipanas. Luas areal tanaman
lobak di Indonesia pada saat ini berkisar 15.700 ha.

18. Seledri
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub-Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Umbelliferales
Family : Umbelliferae (Apiaceae)
Genus : Apium
Species : Apium graviolens L.
Deskripsi Biji
Bentuk : oval
Ukuran :kecil
Warna :cokelat
Tipe Perkecambahan : epigeal

Daun seledri yang tumbuh dalam pola roset atau berupa daun majemuk
menyirip dengan lima atau tujuh anak daun. Daun melekat pada batang dengan
tangkai daun panjang dan berdaging. Tangkai daun tegak dan lebar dengan pangkal
melingkup atau membentuk talang. Tangkai daun yang lebih muda lebih lembut
(Halfacre dan Barden, 2004).

Tepi daun seledri umumnya bergerigi dengan pangkal maupun ujungnya runcing.
Tulang-tulang daun menyirip dengan ukuran panjang 2-7,5 cm, dan lebar 2-5 cm.
Tangkai daun tumbuh tegak keatas atau kepinggir batang, panjang sekitar 5 cm,
berwarna hijau keputihan. Batang seledri sangat pendek sehingga tidak kelihatan
(Rukmana, 2003).

19. Selada
Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Super Divisi : Spermathophyta

Divisi :Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae

Genus : Lactuca

Species : Lactuca sativa L

Deskripsi Biji

Bentuk : oval

Ukuran : kecil

Warna : cokelat

Tipe Perkecambahan : epigeal

Tanaman selada (lactuca sativa L) yang terkenal terdiri dari tiga jenis, yaitu
selada mentega, selada tutup, dan selada potong. Selada mentega atau selada telur
(Kropsla) berkrop bulat, tetapi kropos (lepas). Rasanya lunak dan enak. Oleh karena
itu, selada ini paling digemari. Keunggulan selada mentega dibandingkan jenis
lainnya adalah tidak mudah rusak sehingga dapat dikirim ke tempat yang jauh. Selada
tutup (ungu) kropnya bulat agak padat, dan rasanya renyah, sedangkan selada potong
(cut-lettuce) kropnya lonjong atau bulat panjang, rasanya enak tetapi agak liat.
Namun, ada juga tanaman yang menyerupai selada baik syarat tumbuh maupun
cara tanam. Akan tetapi, rasanya agak pahit. Jenis selada yang dimaksud adalah
andewi (Cichorium endewi L). daun andewi yang terkenal ialah andewi keriting.
Jenis selada lainnya adalah selada air (Nasturtium officinale R. Br.), tetapi jenis
selada air ini masuk dalam famili Cruciferae (Brassicaceae). Tumbuhnya menjalar
seperti tanaman kangkung dan biasa di tanam di rawa rawa.

20. Kapri

Klasifikasi
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
Upafamili: Faboideae
Bangsa: Vicieae
Genus: Pisum
Spesies: Pisum Sativum L.
Deskripsi Biji
Bentuk : oval
Ukuran :kecil
Warna : cokelat
Tipe Perkecambahan : hipogeal

Kapri atau kacang kapri (Pisum sativum L. ssp. sativum, suku polong-
polongan atau Fabaceae) adalah sejenis tumbuhan sayur yang mudah dijumpai di
pasar-pasar tradisional Indonesia. Kapri termasuk dalam golongan sayur buah,
gunanya buahnya yang dimakan sebagai sayur dan tidak digolongkan sebagai buah-
buahan, seperti juga tomat atau cabai. Buah ini, yang bertipe polong (legume),
dipanen ketika masih muda dan bijinya belum berkembang penuh, sehingga bermodel
pipih dan masih lunak. Jika terlalu tua dipanen polong kapri berserat tebal dan tidak
nyaman lagi untuk dikonsumsi.

Kapri masih satu jenis dengan ercis (kadang-kadang dicampuradukkan) dan


termasuk salah satu sayuran yang sangat dini dikonsumsi manusia. Terdapat beberapa
bukti budidaya di wilayah perbatasan Thailand dan Myanmar 12 ribu tahun yang
lalu.[1]. Tumbuhan kapri, yang tumbuh berpihak kepada yang benar di dataran tinggi,
tumbuh merambat sehingga memerlukan penopang dalam budidayanya. Di Indonesia
beliau biasanya ditopang dengan tongkat-tongkat tipis dari bambu.

21. Kangkung

Klasifikasi
Kingdom (Kerajaan) : Plantae
Sub Kingdom : Viridiplantae
Infra Kingdom : Streptophyta
Super Divisi : Embryophyta
Division (Divisi) : Tracheophyta
Sub Divisi : Spermatophytina
Class (Kelas) : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea L.
Spesies : Ipomea Reptans Poir
Deskripsi Biji
Bentuk : oval
Ukuran : kecil
Warna : Cokelat
Tipe Perkecambahan : epigeal

Kangkung merupakan tanaman yang termasuk ke dalam famili Convolvulaceae


dan genusnya Ipomoea L. Tanaman ini berasal dari India, kangkung banyak
dikonsumsi sebagai sayuran karena memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan dan
mengandung antioksidan dan folat.

Tanaman kangkung memiliki akar jenis tunggang dan memiliki banyak


percabangan, batang kangkung berbentuk bulat, berlubang dan mengandung banyak
air, bunga kangkung berbentuk seperti terompet, buah kangkung berbentuk oval dan
terdapat 3 biji di dalamnya, sedangkan biji kangkung berbentuk bulat dan bersegi-
segi.

Demikian itulah beberapa ciri morfologi dari organ-organ tanaman kangkung dan
klasifikasi dari tanaman kangkung itu sendiri.

22. Asparagus

 Klasifikasi
 Kingdom – Plantae
 Sub Kingdom – Tracheobionta
 Divisi – Magnoliphyta
 Super Divisi – Spermatophyta
 Kelas – Liliopsida
 Sub Kelas – Lilidae
 Ordo – Liliales
 Famili – Liliaceae
 Genus – Asparagus
 Spesies – Asparagus officinalis L.

Deskripsi Biji

Bentuk : bulat

Ukuran : kecil

Warna : hitam

Tipe Perkecambahan : hipogeal

Pada umumnya akar yang dimiliki oleh tanaman asparagus ini akan berbentuk
menjalar dan memiliki serabut. Akar dari tanaman asparagus memiliki warna putih
kotor yang telah diselimuti dengan tanah, seperti pada akar tanaman jenis lainnya.
Namun ukurannya terlihat berbeda dengan ukuran akar tanaman lainnya.

Ukuran akar tanaman asparagus yang berbeda bisa dilihat dari panjangnya yang
bisa mencapai sekitaran 5 hingga cm. Selain itu, anda juga harus tahu kalau pada
tanaman asparagus ini memiliki berbagai manfaat dan khasiat pada akarnya, bahkan
akarnya bisa dijadikan sebagai herbal atau bahan obat-obatan yang tradisional.

23. Blewah
Klasifikasi

 Kingdom : Plantae
 Sub Kingdom : Tracheobionta
 Super Divisi : Spermatophyta
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Sub Kelas : Dileniidae
 Ordo : Violales
 Famili : Cucurbitaceae
 Genus : Cucumis
 Spesies : Cucumis melo var. Cantalupensis L.

Deskripsi biji

Warna : putih

Bentuk : oval

Ukuran : kecil

Tipe Perkecambahan : Epigeal

Ketika dilihat secara sekilas, blewah memang memiliki bentuk mirip labu,
sedang bagian dalamnya mirip dengan melon. Ini dikarenakan blewah memang masih
memiliki hubungan keluarga dengan labu dan melon. Bahkan, blewah ini juga
bersaudara dengan mentimun. Genus dari tanaman ini adalah Cucumis, dimana di
seluruh dunia ada sekitar 20 jenis dan lebih dari 700 spesies. Membudidayakan
tanaman blewah terutama di Indonesia, tidaklah sulit. Tanaman ini akan bisa
beradaptasi baik di dataran tinggi ataupun di dataran rendah. Bila dibandingkan
dengan tanaman berjenis sama, tanaman blewah tergolong tanaman yang paling
adaptif di berbagai cuaca, suhu, dan kondisi tanah. Meskipun begitu, para petani yang
membudidayakan blewah cenderung memilih tanah yang mengandung banyak zat
hara serta nilai pH berkisar 6-7.

24. Peterseli

Klasifikasi

 Kingdom : Plantae
 Divisi : Spermatophyta
 Sub Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Ordo : Apiales
 Famili : Apiaceae
 Genus : Petroselinum
 Spesies : Petroselinum crispum var. crispum (P. Mill.)

Deskripsi Biji

Bentuk : keping

Warna : cokelat
Ukuran : kecil

Tipe Perkecambahan : epigeal

Peterseli atau parsley merupakan tanaman yang memiliki nama latin Petroselinum
Crispum. Tanaman ini memiliki daun yang banyak digunakan dalam berbagai
masakan Peterseli atau parsley merupakan tanaman yang memiliki nama latin
Petroselinum Crispum. Tanaman ini memiliki daun yang banyak digunakan dalam
berbagai masakan.

25. Mentimun

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Ocotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
Spesies : Cucumis sativus L.
Deskripsi Biji
Bentuk : ramping
Ukuran : kecil
Warna : putih
Tipe Perkecambahan : epigeal
Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu jenis sayuran dari
keluarga labu-labuan (Cucurbitaceae) yang sudah pupuler di dunia. Tanaman ini
berasal dari Himalaya di Asia Utara. Saat ini, budidaya mentimun sudah meluas ke
seluruh wilayah tropis ataupun subtropis. Mentimun memiliki berbagai nama daerah
seperti timun (Jawa), bonteng (Jawa Barat), temon atau antemon (Madura), ktimun
atau antimun (Bali), hantimun (lampung) dan Timon (Aceh). Mentimun dapat
dimanfaatkan untuk perawatan kecantikan, sebagai obat tradisional, dan dijadikan
sayuran mentah atau bahan makanan yang diawetkan seperti acar (Rukmana, 1994).

26. Corriader

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Trachebionta
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Sub kelas : Rosidae
Ordo : Apiles
Famili : Apiaceae
Genus : Coriandrum
Spesies : Coriandrum sativum
Deskripsi Biji
Warna : cokelat
Ukuran :kecil
Bentuk : bulat
Tipe Perkecambahan : hipogeal

Tanaman Ketumbar memiliki daun herbal kecil yang memiliki banyak cabang dan
sub unit. Daun barunya berbentuk oval dan daun yang lainnya memanjang. Bunga
berwarna putih, memiliki buah yang bergerombol dan berbentuk bulat. Buah
berbentuk mericarps biasanya disatukan oleh margin yang membentuk sebuah
cremocarp dengan diameter sekitar 2 - 4 mm, warna kecoklatan, kuning atau coklat,
gundul, terkadang dimahkotai oleh sisa-sisa sepals, memiliki bau aromatik. Ketumbar
memiliki rasa yang berkarakteristik dan pedas. (British pharmacopoeia, 2004).

De Guzman and Siemonsma (1999) membedakannya ke dalam tiga kelompok,


yaitu C. sativum var. Sativum dengan ukuran buah besar, C. sativum var.
Micocarpum yang berukuran buah kecil, dan C. sativum var. Indicum yang
mempunyai bentuk buah lonjong. Berdasarkan ekogeografi, terdapat sembilan tipe
ketumbar, yaitu tipe Eropa, Afrika Utara, Kaukasia, Asia Tengah, Siria, Ethiopia,
India, Bhutanic, dan Omanic.

27. Sawi Putih

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rhoeadales
Familia : Cruciferaceae
Genus :Brassica
Species :Brassica pekinensis L.
Deskripsi biji
Bentuk : bulat
Ukuran : kecil
Warna : hitam
Tipe Perkecambahan: hipogeal

Secara morfologi sawi putih merupakan tanaman semusim, berakar tunggang,


putih kotor. Batang semu, putih kehijauan, pendek hingga hampir tidak terlihat. Daun
sawi putih berbentuk bulat panjang serta berbulu halus dan tajam, urat daun utama
lebar dan berwarna putih. Daun sawi putih ketika masak bersifat lunak, sedangkan
yang mentah rasanya agak pedas. Pola pertumbuhan daun mirip tanaman kubis, daun
yang muncul terlebih dahulu menutup daun yang tumbuh kemudian hingga
membentuk krop bulat panjang yang berwarna putih (Sunarjono, 2004). Susunan dan
warna bunga seperti kubis, tunggal, dalam roset akar, pangkal membulat, ujung
meruncing, berbulu halus, panjang 60-70 cm, lebar 7-10 cm,hijaukeputihputihan.
Panjang daun berkisar antara 20-90 cm x 15-35 cm, berbentuk bergelombang. Bunga
majemuk, bentuk tandan, diujung batang,tangkai silindris, hijau, benang sari
berbentuk pita, banyak, panjang ± 5 mm, kepala sari 5 panjang ± cm, kuning, putik
kuning, mahkota lonjong, putih. Tinggi bunga berkisar antara 20-60 cm, panjang
pedicel 1-1.5 cm; bunga biseksual sempurna; memiliki 4 petal ukuran 1 cm x 0.5 cm
berwarna kuning cerah; memiliki 4 sepal dengan panjang 0.5 cm berwarna kuning
atau hijau dan memiliki stamen 6 tetradynamous. Buah kotak, lonjong, coklat. Buah
berbentuk tabung dengan ukuran 7 cm x 3-5 mm dengan jumlah biji 10-25 biji. Biji
berbentuk bulat dengan diameter 1-2 mm dengan warna hitam sampai merah
kecoklatan.

28. Tomat
Klasifikasi

 Kingdom : Plantae (tumbuh – tumbuhan)


 Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
 Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
 Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua)
 Ordo : Tubiflorae
 Famili : Solanaceae
 Genus : Lycopersicum
 Spesies : Lycopersicum esculentum Mill.

Deskripsi biji

Bentuk : bulat pipih

Ukuran : kecil

Warna : cokelat

Tipe Perkecambahan : epugeal

Tinggi tanaman tomat bisa mencapai 2 meter, karena cabangnya banyak dan
menyebar, jika tidak di topang tanaman tomat akan mudah rebah. Berdasarkan
tingginya tanaman tomat dibedakan menjadi tiga yaitu: indeterminate, determinate,
intermediate.
Golongan indeterminate tinggi tanamannya sekitar 160 cm hingga 2 meter jika
tanahnya subur. Ini disebabkan karena tanaman akan terus tumbuh walaupun sudah
berbunga.

Golongan determinate batangnya hanya setinggi 50 – 80 cm. Tanaman tomat


golongan determinate tidak bisa tumbuh tinggi sebab pertumbuhan pohonnya diakhiri
dengan munculnya rangkaian bunga. Waktu panennya pun bisa dibilang lebih singkat
di bandingkan dengan golongan indeterminante.Golongan intermediate merupakan
hasil persilangan dari golongan indeterminante dan determinante. Golongan ini
memiliki kombinasi sifat dari dua induknya.

29. Zucchini

Klasifikasi

 Kingdom : Plantae
 Divisi : Spermatophyta
 Subdivisi : Angiospermae
 Kelas : Monocotyledonae
 Ordo : Cucurbitales
 Famili : Cucurbitaceae
 Genus : Cucurbita
 Spesies : Cucurbita pepo L.

Deskripsi Biji
Warna : Kuning kecoklatan
Bentuk : oval dengan runcing dibagian ujung biji
Ukuran : sedang
Tipe Perkecambahan : epigeal

Zukini (dari bahasa Italia, zucchini (jamak) atau zucchino (tunggal)) adalah
sejenis labu kecil yang buahnya dipanen sebelum matang untuk dijadikan sayuran.
Sayuran ini merupakan salah satu bentuk budi daya dari Cucurbita pepo. Di Prancis,
Inggris, dan negara-negara Benelux sayuran ini lebih populer sebagai courgette
(dibaca "kurzet"). Warna luar buahnya bisa kuning serta hijau tua atau muda.
Bentuknya biasanya mirip mentimun, meskipun ada pula yang berbentuk bulat atau
seperti botol, tergantung kultivarnya.

Sayuran ini relatif baru dikenal di Indonesia (paruh kedua abad ke-20), meskipun
populer dalam masakan Eropa. Penggunaan zukini biasanya mirip seperti belustru,
gambas (oyong), atau beligo, yaitu dimasak dengan kuah encer. Di beberapa tempat,
zukini dipotong-potong lalu digoreng. Zukini jarang dimakan secara segar (tanpa
diolah).

30. Radish

Klasifikasi

Kingdom: Plantae

Divisi: Spermatophyta

Sub-divisi: Angiospermae

Kelas: Dicotiledóneae
Sub-kelas: Brassicales

Famili: Brassicaceae

Genus: Raphanus

Spesies: Raphanus sativus L.

Deskripsi Biji

Warna : cokelat

Ukuran : kecil

Bentuk : butiran kecil

Tipe Perkecambahan : hipogeal

Memiliki bentuk yang mirip dengan kubis tapi berbentuk bulat dan mini, sayuran
yang merupakan subspesies kubis ini banyak disebutkan masyarakat berasal dari
ibukota Belgia, Brussel. Kebanyakan orang tidak menyukai sayuran ini karena bau
dan pahit. Tapi jika dimasak dengan benar, baik direbus maupun dipanggang, brussel
sprout memberikan rasa yang segar dan nutrisi yang baik bagi tubuh.

Vitamin C sangat penting untuk menjaga kekebalan tubuh dan membantu


menjaga kesehatan kulit, gigi, serta gusi. Selain itu, juga melindungi sel-sel tubuh
dari kerusakan, sehingga mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker. Setengah
cangkir brussel sprout mengandung 48,4 mg vitamin C, yaitu sekitar 50% dari
kebutuhan vitamin C pada pria dan 65% pada perempuan setiap harinya, seperti yang
dilansir situs SFGate.
31. Okra
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Abelmoschus
Spesies : Abelmoschus esculentus
Deskripsi biji
Warna : hijau
Bentuk : bulat
Ukuran : kecil
Tipe Perkecambahan : epigeal

Tanaman okra merupakan tanaman terna tahunan dengan batang yang tegak.
Daun tanaman okra tersusun spiral, panjang tangkai daun mencapai 50 cm, daun
penumpu membentang dengan panjang hingga 20 mm dan seringkali terbelah hingga
ke bagian pangkalnya. Bunga tanaman okra merupakan bunga tunggal yang terletak
di ketiak daun atau dalam tandan semu, berwarna kuning, dengan panjang tangkai
bunga mencapai 7 cm. Buah membentuk silinder hingga kapsul bentuk pyramid,
dengan panjang sekitar 5-35 cm, diameter 1-5 cm, membentuk rongga, setengah
rongga, atau tidak berongga. Buah muda berwarna hijau, ungu kehijauan, atau
berwarna ungu, dan berwarna kecoklatan saat sudah matang. Biji berbentuk bundar
dan berwarna kehitaman, dengan diameter 3-6 mm (Hanum dan Maesen, 1997).
Gambar daun, bunga, buah, dan tanaman okra tersaji pada Ilustrasi 1.

32. Buncis

Klasifikasi
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledonae
Sub classis : Calyciflorae
Ordo : Rosales (Leguminales)
Familia : Leguminosae (Papilionaceae)
Sub familia : Papilionoideae
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus vulgaris L
Deskripsi biji
Bentuk : lonjong
Ukuran : sedang
Warna : cokelat
Tipe Perkecambahan : hipogeal

Kacang buncis ( Phaseolus Vulgaris L.) bukan tanaman asli Indonesia, tetapi
berasal dari luar negeri (introduksi). Berdasarkan penelusuran berbagai literatur di
temukan bahwa sumber genetik (plasma nutfah) tanaman buncis berasal dari benua
Amerika, tepatnya di Amerika Utara dan Amerika Selatan. Beberapa literatur
memastikan bahwa spesies kacang buncis tipe tegak (kidney bean) atau di Indonesia
disebut kacang jogo, merupakan tanaman asli di lembah Tahuacan (Meksiko). (
Rukmana, 2016 ).

4.2 Pembahasan

Benih merupakan tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk


memperbanyak tanaman atau hasil perkembangbiakan secara generatif maupun
vegetatif yang digunakan untuk usaha tani. Benih bermutu mempunyai pengertian
bahwa benih tersebut mempunyai varietas benar dan murni, memiliki mutu genesis,
mutu fisiologis, dan mutu fisik yang tinggi dan sesuai dengan standar mutu benih
yang sesuai dengan kelas benihnya.
Untuk dapat mengetahui ciri-ciri umum famili, morfologi, internal, dan
eksternal benih, serta bagian-bagian lain yang menempel pada benih, maka dilakukan
identifikasi terhadap benih tersebut. Identifikasi benih merupakan cara menentukan
identitas suatu benih. Identifikasi benih memegang peranan penting dalam kegiatan
pengujian benih, terutama dengan semakin banyaknya varietas atau spesies tanaman
yang harus dibedakan.
Pada praktikum kali ini, benih yang diamati terdiri dari benih kacang-kacangan,
dan sayur-sayuran. Dari semua benih yang diamati ada banyak ciri yang
diidentifikasi, mulai dari bentuk benih, kulit benih, dan hilum. Dari semua yang
diamati, mayoritas benih berbentuk bulat (menyerupai). Benih memiliki morfologi
dan bentuk berbeda beda setiap individu yang menyusunnya. Untuk ukuran sendiri
bervariasi, mulai dari yang terkecil yaitu benih bayam, hingga yang besar yaitu
kacang merah. Warna dan yang lainnya juga dapat dilihat sesuai dengan tabel di
atas.Benih yang masih berasal dari satu famili memiliki bentuk yang mirip tapi tidak
serupa.setiap benih memiliki keunikan masing-masing yang benih lain belum tentu
memillikinya, misalnya benih tomat memiliki bulu diseluruh bagian bijinya,
sedangkan cabai yang masih satu keluarga memiliki permukaan kulit yang halus.
Identifikasi benih penting dilakukan untuk mengetahui perlakuaan yang baik
dilakukan untuk mengelola benih tersebut.Dengan semakin tahunya kita mengenai
benih, diharapkan perlakuaan yang dibuat untuk benih semakin baik guna pemenuhan
plasma nutfah yang ada.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa dari masing-masing tanaman
memiliki bentuk biji yang berbeda beda. Selain dari bentuk biinya warna serta ukran
biji tersebut juga berbeda-beda, yang dimana perbedaan tersebut pasti memiliki
fungsi tersendiri dari masing-masing tanamannya. Mengetahui jenis-jenis biji sangat
bermanfaat khususnyadalam bidang pertanian, benih yang digunakan untuk ditanam
harus diidentifikasi terlebih dahulu untuk menentukan keaslian tanaman. Identifikasi
benih juga berguna umtuk mengetahui morfologi serta kondisi luar benih.

1. Botani adalah ilmu tumbuh-tumbuhan. Dengan demikian, dalam botani


dipelajari semua disiplin ilmu biologi, seperti genetika, pertumbuhan,
reproduksi, metabolisme, perkembangan, interaksi dengan komponen
biotik dan komponen abiotik, serta evolusi yang mengadakan komunikasi
dengan tumbuhan. Botani juga tidak hanya mempelajari himpunan dari
Kerajaan Tumbuhan saja tetapi juga mempelajari Jamur (mikologi),
Bakteri (bakteriologi), Lumut kerak (lichenology), fikologi.
2. Dengan mengamati jenis-jenis tanaman dari bentuk visualnya dapat
disimpulkan bahwasannya tanaman hortikultura inimemiliki bentuk biji
yang berbeda-beda seperti bentuk bulat, oval, lancip, lonjong ataupun
bulat pipih, dan dari segi warnanya juga berbeda-beda ada yang berwarna
merah, kuning, coklat, cream dan hitam. Dari segi ukirannya juga ada
yang berukuran besar, sedang dan juga kecil.
3. Pada awal proses pertumbuhan tanaman adalah dimulai dari biji, untuk
melanjutkan proses pertumbuhan biji harus berkecambah dahulu dan yang
nantinya akan menjadi tanaman muda dan beranjak besar sampai tanaman
tersebut bisa menghasilkan buah yang didalamnya terkandung biji yang
nantinya bisa menjadi alat perbanyakan selanjutnya.
4. Tanaman sayur selain dimanfaatkan sebagai sumber vitamin juga
memiliki nilai ekonomis. Nilai ekonomis dari tanaman sayur ini harus
tercapai agar perputaran sayuran ini terus berlangsung. Pengolahan
tanaman sayur ini bisa ditingkatan setelah pasca panen yang nantinya akan
menambah nilai eonomi dari tanaman sayur ini sendiri. Nilai ekonomis
sayuran ini harus sebanding dengan kualitasnya yang ada di pasaran.

5.2 Saran

Adapun saran untuk praktikum kali ini adalah hendaknya laboraturium


menyediakan benih-benih yang digunakan pada saat praktikum adalah benih-benih
baru, seta kelengkapan alat-alat yang digunakan pada saat praktikum berlangsun.
Sehingga bisa lebih menunjam sistem pembelajaran mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA

Aam. A, dan D. Syamsuwida. 2013. Penentuan karakteristik fisiologi benih kranji


(Pongamia pinnata) berdasarkan nilai kadar air. Jurnal Penelitian Hutan
Tanaman, Vol.10 (1) : 1-6.

Aparecida de Luciana S.A , Maria L.M, Crislaine Apareada G.P, Veronika Y.K, and
Tanismare Tatiana. 2013. Deterioration of sunflower seeds during storage.
Journal of Seed Science, Vol.32 (2) : 1-10.

Bphn. 2017. Pengertian Benih menurut undang-undang. Diakses pada tanggal


19/05/2017 di: www.bphn.go.id/data/documents/ 92uu012.doc.

Hasanah M. 2002. Peran mutu fisiologik benih dan pengembangan industri benih
tanaman industri. Jurnal Litbang Pertaniah, 21(3) : 84-85.

Hayati, R. Pian Z.A., A.S Syahril. 2011. Pengaruh tingkat kemasakan buah dan cara
penyimpanan terhadap viabilitas dan vigor benih kakao (Theobroma cacao
L.). Journal FTORATEK, 6 : 114-123.

Sadjad S. 1993. Dari Benih Kepada Benih. Grasindo, Jakarta.

Sadjad S. 1994. Kualitikasi Metabolisme Benih. Grasindo, Jakarta.

Sunaryono, Handro dan Rismunandar. 1984. Kunci Bercocok Tanam Sayuran-


Sayuran Penting Di Indonesia. Sinar Baru, Bandung.

Sutarno H., T. Uji, E. Rahman, Hartutiningsih, Subadri, Suciatmih, W. Widiono, L.A.


Sukamto, N. Hidayati, D.S. Hazar, S. Riswan, dan Sudibyo. 1997.
Pengenalan Pemberdayaan Pohon Hutan. Prosea, Bogor.

Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. Malang: Fakultas Pertanian UNBRAW

Wirawan, B dan S. Wahyuni. 2002. Memproduksi Benih Bersertifikat. Penebar


Swadaya, Jakarta.
Agus, Haryadi. "Peningkatan performansi benih kacangan dengan perlakuan
invigorasi." Jurnal Perkebunan dan Lahan Tropika 1.1 (2017): 13-18.

Ai Yonsu,. Ilmu dan teknologi benih: Teori dan hasil penelitian. PT Penerbit IPB
Press, 2018.

ALFONS, Janes Berthy. Benih Untuk Ketahanan Pangan. 2017. EDI, Syafri;
BOBIHOE, Julistia. Budidaya tanaman sayuran. 2020. Direktorat Jenderal
Bina Produksi Hortikultura Departemen Pertanian Republik Indonesia. 2017.
Buku Tahunan Perbenihan Hortikultura. Jakarta.

Nugroho., LESILOLO, M. K.; RIRY, Johan; MATATULA, E. A. Pengujian


viabilitas dan vigor benih beberapa jenis tanaman yang beredar di pasaran
kota Ambon. Agrologia,2020, 2.1.Sajad . Dasar ilmu dan teknologi benih. PT
Penerbit IPB Press, 2018.

Setiawati, W., Murtiningsih, R., Sopha, G. A., & Handayani, T. (2021). Petunjuk
teknis budidaya tanaman sayuran. Rukmana R & Yuniarsih Y. 2017. Kedelai,
Budidaya dan Pascapanen, Kanisius,Yogyakarta.
JAWABAN PERTANYAAN

1. Amati benih-benih cabe, tomat, dan terung. Jelaskan perbedaan yang ada
antara ketiga benih tersebut.
Jawab :
Dari ketiga benih tersebut yang menbedakan nya adalah biji cabai bertekstur
keras dengan ukuran yang kecil dan sedikit runcing pada bagian ujung biji
cabai,sedangkan biji tomat memiliki ukuran yang sama dengan ukuran biji
cabai namun memiliki tekstur yang lembut atau sedikit lunak ketimbang biji
cabai dan terung, sedangkan biji terung juga sama memiliki ukuran yang juga
kecil dengan tekstur juga sedikit keras dengan bntuk bulat sempurna.

2. Jelaskan bagaimna Anda dapat membedakan antara benih sawi dengan


bayam.
Jawab :
Cara saya membedakan antara benih sawi dan bayam adalah dengan melihat
dari bentuk dan ukuran dari benih tersebut, benih bayam sedikit lebih kecil
dan butiran halus ketimbang benih bayam dan sama- sama memiliki warna
benih yang hitam.

3. Berdasarkan kelompok benih dalam satu famili, sebutkan benih-benih yang


mempunyai karakter yang sama . Adakah benih yang sangat sulit dibedakan ?
Sebutkan benih-benih yang sulit dibedakan tersebut.
Jawab :

1.Tanaman kelompok Solanaceae ( tomat,terong , cabai )

2. Tanaman kelompok Brassica ( sawi, kol,kembang kol, brokoli )

Anda mungkin juga menyukai