Anda di halaman 1dari 8

ARTI PENTING HORTIKULTURA

The Importance of Horticulture

Reza Azizi Rusida


190301041
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Jl. Dr. Mansyur No 9, Padang Bulan, Kec.Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara
E-mail : rezaazisirusida@gmail.com

ABSTRACT
Horticultural commodities are commodities that are considered to have promising
business opportunities. But for now there are still quite a lot of quality horticultural commodities
that are still low. This is influenced by several factors such as the use of seeds / seedlings with
below average quality, unplanned horticultural cultivation and so on. For this reason, several
horticultural plant cultivation developments are needed so that the quality of these commodities
increases, including the development of horticultural plant seeds / seedlings, cultivation of
horticultural plants in polybags, organic horticultural cultivation.
Keywords : Horticulture, seeds, seeds, Organic, Polybag
ABSTRAK
Komoditas hortikultura merupakan komoditas yang dipandang memiliki peluang usaha
yang cukup menjanjikan. Tapi untuk saat ini masih cukup banyak kualitas dari komoditas
hortikultura yang masih rendah. Ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti penggunaan
benih/bibit dengan kualitas dibawah rata rata, budidaya tanaman hortikultura yang masih belum
terencana dan sebagainya. Untuk itu diperlukan beberapa pengembangan budidaya tanaman
hortikultura agar kualitas dari komoditas tersebut meningkat antara lain pengembangan
benih/bibit tanaman hortikultura, budidaya tanaman hortikultura dalam polybag, budidaya
tanaman hortikultura secara organik.
Kata Kunci : Hortikultura, benih, bibit, Organik, Polybag

PENDAHULUAN menarik, nyaman, dan sehat serta


Pekarangan adalah lingkungan kita menyenangkan dan membuat kita betah
sehari-hari, jika ditata dengan baik bakal berlama-lama tinggal di rumah. Dengan
menjadi taman. Begitupun jika dipelihara menanam tanaman yang berproduktif, taman
dengan baik akan memberikan lingkungan pekarangan dapat memberikan kesehatan
yang memenuhi kepuasan jasmaniah dan produk. Penanganan pasca panen yang
rohaniah. Pemanfaatan pekarangan dengan meliputi sortasi, grading (pengkelasan) dan
tanaman produktif seperti tanaman pengemasan sangatlah penting, hal ini
hortikultura (tanaman buahbuahan, sayur- terkait dengan upaya mempertahankan mutu
sayura dan tanaman obatobatan, bumbu- produk. Pengelolaan primer di tingkat petani
bumuan dan lainnya) akan memberikan serta pegelolaan ditingkat industri perlu
keuntungan yang berlipat (Puryati et.al., menerapkan cara pengelolaan yang baik
2018). (Good Manufacturing Practises/GMP)
Menurut Zulkarnain (2010) (Pitaloka, 2017).
“Hortikultura berasal dari bahasa latin, Tanaman hortikultura dibutuhkan
hortus dan colore. Hortus berarti kebun atau setiap saat dengan jumlah yang banyak dan
sebidang tanah yang berada di sekitar rumah kualitas yang baik harga terjangkau dan
yang masih dibatasi oleh pagar dan colore aman dikomsumsi. Masyarakat sekarang ini
yang berarti mengusahakan (terutama sudah cendrung mengkonsumsi sayur dan
mikroorganisme pada media tanam)”. Jadi buah dan mengurangi makan yang
secara harfiah, hortikultura adalah ilmu yang mengandung kolesterol. Komoditas
mempelajari pembudidayaan tanaman hortikultura meliputi sayuran,buah –buahan
kebun. Lebih luas, para ahli kemudian ,tanaman obat dan jamur. Saat ini
bersepakat bahwa hortikultura adalah ilmu masyarakat kita telah menyadari pentingnya
yang mempelajari budidaya tanaman tanaman hortikultura organik karena
sayuran, buah-buahan, bunga-bungaan, dan tanaman organik lebih sehat dan tidak
tanaman hias. Pengertian tersebut didasarkan mengandung pestisida dan herbisida .
pada kecenderungan bahwa tanaman yang Tanaman hortikultura merupakan tanaman
ditumbuhkan di sekitar rumah adalah yang yang sangat dibutuhkan oleh manusia untuk
tergolong jenis yang sudah disebutkan memenuhi kebutuahan vitamin dan mineral
sebelumnya. (Ervayenri dan Siswati, 2015)
Komoditas Hortikultura mempunyai Banyaknya lahan yang terbengkalai
nilai tinggi dalam bentuk segar, namun dan dan kurang subur, maka pengelolaan
demikian produk hortikultura secara umum lahan tersebut di modifikasi dengan
cepat rusak sehingga memerlukan pengelolaan tanaman hortikultura dalam
penanganan khusus untuk menjaga kualitas Polybag. Tanaman hortikultura dalam
polybag (Hortikultura Modern) saat ini GBHN 1993-1998 selain buah-buahan,
menjadi trend di kalangan masyarakat. sayuran dan tanaman hias, yang termasuk
Selain mudah untuk proses penanamannya, dalam kelompok hortikultura adalah
perawatannya juga mudah. Tanaman tanaman obat-obatan (Pitaloka, 2017).
hortikultura modern ini sangat bagus untuk Ditinjau dari funsinya hortikultura
bisnis sampingan yang bisa dikelola (Puryati mempunyai fungsi sebagai berikut: a)
et.al., 2018). memperbaiki gizi masyarakat, b)
Dengan bertambahnya penduduk, memperbesar devisa negara, c) memperluas
meningkatnya pendapatan dan pendidikan kesempatan kerja, d) meningkatkan
akan mempengaruhi kesadaran masyarakat pendapatan petani, dan e) pemenuhan
terhadap pentingnya nilai gizi dan kebutuhan keindahan dan kelestarian
kesehatan. Peningkatan permintaan lingkungan (Pitaloka,2017).
hortikultura merupakan peluang agribisnis Namun demikian di dalam kita
hortikultura organik. Ketersediaan sayur dan membahas masalah hortikultura perlu
buah organik masih tidak dapat memenuhi diperhatikan pula mengenai sifat khas dari
permintaan pasar . Hal ini disababkan hasil hortikultura, yaitu: a) tidak dapat
produksi yang belum optimal dan petani disimpan lama, b) perlu tempat lapang
yang mengusahakan buah dan sayur organic (voluminous), c) mudah rusak (perishable)
belum banyak(Ervayenri dan Siswati, 2015). dalam pengangkutan, d) melimpah/meruah
pada suatu musim dan langka pada musim
TINJAUAN PUSTAKA yang lain, dan e) fluktuasi harganya tajam .
Arti Penting Hortikultura Dengan mengetahui manfaat serta sifat-
Hortikultura ialah cabang dari ilmu sifatnya yang khas, maka dalam
pertanian yang mempelajari budidaya buah- pengembangan hortikultura agar dapat
buahan, sayuran dan tanaman hias. berhasil dengan baik diperlukan sstartegi
Hortikultura berasal dari kata “hortus” (= dan pengetahuan yang mendalam mengenai
garden atau kebun) dan “colere” (= to produk hortikultura (Pitaloka, 2017).
cultivate atau budidaya). Secara harfiah Produk Hortikultura merupakan
istilah Hortikultura diartikan sebagai usaha produk yang cepat rusak (kehilangan berat
membudidayakan tanaman buah-buahan, dan kualitas), secara umum produk
sayuran dan tanaman hias. Sedangkan dalam hortikultura yang telah dipanen sebelum
sampai kepada konsumen atau dalam masa intensitas tinggi dapat meningkatkan
penyimpanan dapat rusak yang disebahkan perkecambahan pada biji-bijj yang
oleh kehilangan air dari produk yang telah perkecambahannya dipercepat oleh cahaya.
dipanen. Jika kehilangan air tersebut dalam Bagi benih-benih yang pertumbuhannya
jumlah relative kecil maka masih bisa membutuhkan cahaya dapat dijelaskan
ditolelir dan tidak menyebabkan kerugian bahwa intensitas cahaya yang dibutuhkan
tetapi jika kehilangan air dari produk yang adalah antara 750 lux sampai 1.250 lux
telah dipanen tsb dalam jumlah besar akan (Kartasapoetra, 2003).
menyebabkan produk hasil panen menjadi Kebutuhan cahaya untuk
layu, dan bahkan dapat mengakibatkan mempercepat perkecambahan dan sekaligus
produk hortikultura tersebut menjadi untuk mematah-kan dormansi bagi benih-
mengkerut. benih yang membutuhkan cahaya sewaktu
Pengembangan Benih/Bibit berkecambah dapat di-siasati dengan
Mutu benih terdiri atas empat menggunakan zat kimia seperti KNO3 yang
komponen yaitu: mutu fisik, mutu fisiologis, berfungsi sebagai pengganti fungsi cahaya
mutu genetik, dan mutu kesehatan benih. dan suhu serta untuk mempercepat
Benih yang bermutu fisik tinggi terlihat dari penerimaan benih akan O2 (Ningsih et.al.,
penampilan fisiknya yang bersih, cerah, 2018).
bernas, dan berukuran seragam. Mutu Benih yang berkualitas tinggi itu
fisiologis benih tercermin dari nilai viabilitas memiliki viabilitas lebih dari 90 persen.
(seperti daya berkecambah) dan nilai vigor Dengan kualitas benih 90 persen, tanaman
(seperti kecepatan tumbuh, keserempakan mampu tumbuh secara normal pada kondisi
tumbuh, dan daya simpan). Mutu genetik yang suboptimum dan dapat berproduksi
ditunjukkan dengan keseragaman genetik secara maksimal. Hasil yang baik ini selain
yang tinggi dan tidak tercampur varietas lain ditunjang oleh faktor lingkungan, juga
(Ningsih et.al., 2018). didukung dengan ketersediaan cadangan
Faktor lingkungan yang berpengaruh makanan di dalam benih yang juga sangat
terhadap perkecambahan benih yaitu menunjang dalam proses perkecambahan
kelembaban, temperature, oksigen, dan benih. Benih yang memiliki viabilitas tinggi
kadang-kadang bagi benih tertentu mengindikasikan bahwa benih tersebut
diperlukan pula cahaya. Cahaya dengan mempunyai cukup cadangan makanan di
dalam endosperm yang digunakan sebagai polybag. Sayuran yang bisa ditanam dengan
sumber energi oleh benih ketika proses poly bag adalah bayam, cabe, tomat, sawi,
perkecambahan berlangsung (Ningsih et.al., dll. Berikut merupakan salah satu cara untuk
2018). menanam cabe menggunakan polybag. Salah
satu jenis cabe yang cocok untuk ditanam di
Budidaya Hortikultura dalam Polybag
pekarangan adalah cabe kerting. Jenis ini
Hampir semua jenis tanaman
relatif lebih tahan terhadap iklim tropis dan
Hortikultura dan yang berumur pendek
rasanya pedas banyak disukai di pasaran
seperti cabai dapat ditanam di dalam
( Saraswati, 2012).
polybag. Produktivitas buah / hasil panen
tidak berbeda jauh dengan yang ada di lahan
1.Pemilihan benih
yang sebenarnya, begitu pula mutu produk.
2.Penyemaian benih ,Cara menanam cabe
Bertanam di polybag merupakan alternative
dalam polybag sebaiknya tidak langsung
pemecahan masalah bila kita memerlukan
dilakukan dari benih atau biji. Pertama-tama
konsumsi segar buah / sayuran daun
benih cabe harus disemaikan terlebih
(Pasir dan Hakim, 2014).
dahulu. Proses penyemaian ini gunanya
Penggunaan tanah lebih efisien dapat
untuk menyeleksi pertumbuhan benih,
dilakukan dengan mengurangi volume
memisahkan benih yang tumbuhnya kerdil,
media yang diisikan ke dalam polybag.
cacat atau berpenyakit. Selain itu juga untuk
Volume media yang baik untuk budidaya
menunggu kesiapan bibit sampai cukup
tanaman adalah volume media yang mampu
tahan ditanam di tempat yang lebih besar.
menunjang pertumbuhan dan perkembangan
Tempat persemaian bisa berupa polybag
akar serta mencukupi kebutuhan tanaman
ukuran kecil (8×9 cm), daun pisang, baki
akan air dan unsur hara. Manipulasi volume
(tray) persemaian, atau petakan tanah. Cara
media yang tepat adalah dengan membuat
yang paling ekonomis adalah dengan
komposisi media yang dapat
menyiapkan petakan tanah untuk media
mempertahankan kelembaban tanah dalam
persemaian.
waktu relatif lebih lama dan mampu
Masukkan benih cabe dalam larikan dengan
menyediakan unsur hara bagi tanaman
jarak 7,5 cm kemudian siram untuk
(Pasir dan Hakim, 2014).
membasahi tanah dan tutup dengan abu atau
Macam-macam jenis buah-buahan
tanah. Setelah itu tutup dengan karung goni
dan sayuran bisa ditanam menggunakan
basah selama 3-4 hari, pertahankan agar 5. Pemeliharaan dan perawatan, dengan
karung goni tetap basah. Pada hari ke-4 akan Pemupukan, Penyiraman, Pengajiran,
muncul bibit dari permukaan tanah, Perompesan.
kemudian buka karung goni. Sebaiknya 6. Pemanenan
petakan ditudungi dengan plastik transparan
Budidaya Hortikultura Secara Organik
untuk melindungi bibit cabe yang masih
Pertanian organik merupakan suatu
kecil dari panas berlebih dan siraman air
teknik pertanian yang dalam pelaksanaannya
hujan langsung. Tanaman cabe siap
tidak menggunakan pupuk dan pestisida
dipindahkan ke polybag besar setelah
yang berbahan kimia sintetik untuk
berumur 3-4 minggu, atau tanaman telah
menciptakan makanan yang sehat dan aman.
mempunyai 3-4 helai daun.
dalam pemahaman praktis, pertanian organik
3. Penyiapan media tanam, Pilih polybag
adalah sekedar cara bertani yang tidak
yang berukuran diatas 30 cm, agar media
menggunakan bahan kimia sintetik. Dalam
tanam cukup kuat menopang pertumbuhan
konteks regulasi, pertanian organik adalah
tanaman cabe yang rimbun. Selain polybag,
cara berproduksi dan memasarkan hasil
bisa juga digunakan pot dari jenis plastik,
produksi sesuai dengan standar yang diatur
semen, tanah, atau keramik. Atau bisa juga
oleh undang-undang atau kebijakan formal
menggunakan wadah-wadah bekas yang
dan akibatnya memiliki kekuatan hukum
tidak terpakai lagi, beri lubang pada dasar
(Saragih, 2010).
wadah untuk saluran drainase.
Berdasarkan beberapa penelitian
4. Pemindahan bibit, pindahkan bibit
menunjukkan bahwa pangan yang
tanaman cabe dari tempat persemaian
dibudidayakan dengan proses organik
kedalam polybag. Lakukan pemindahan
memiliki kandungan mineral dan vitamin
bibit dengan hati-hati, jangan sampai terjadi
yang lebih tinggi serta kandungan logam
kerusakan pada perakaran tanaman. Buat
berat yang lebih rendah dibandingkan
lubang tanam pada polybag sedalam 5-7 cm.
dengan pangan non-organik. Pangan organik
Apabila persemaian dilakukan di atas
mengandung 78 % kromium, 390 %
polybag atau daun pisang, copot polybag
selenium, 63 % kalsium, 70 % boron, 188 %
dan daun pisang lalu masukan seluruh tanah
litium, 138 % magnesium lebih tinggi
dalam tempat persemaian kedalam lubang
dibandingkan dengan pangan non-organik
tanam.
(Suryadi et.al., 2017).
Sebagian masyarakat memilih organik, dapat mempercepat pertumbuhan
produk organik dalam komponen pangannya tanaman serta dapat menjaga pertanian yang
dengan beragam alasan. Motivasi utama sehat. Pupuk organik mudah digunakan
konsumen memilih produk organik adalah ,disimpan dan dapat memperbaiki struktur
dampak produk organik terhadap kesehatan tanah yang telah rusak, memiliki ikatan yang
(Huber et al. 2011). Demikian pula yang kuat dengan unsur–unsur yang terdapat
ditunjukkan oleh hasil beberapa kajian yang didalam tanah. Pupuk organik sudah tersedia
telah dilakukan di Indonesia untuk disekitar tempat tinggal, produk yang
mengetahui alasan konsumen memilih dihasilkan sehat,karena tidak terdapat unsur
produk organik. Preferensi sayuran organik kimiawi serta yang paling terpenting adalah
ditentukan oleh karakteristik sosial dan tetap menjaga pertanian berkelanjutan
ekonomi konsumen dengan pertimbangan (Nurcahyo et.al., 2016).
utama alasan kesehatan dan secara lebih
KESIMPULAN
spesifik adalah menghindari residu pestisida.
Hortikultura merupakan ilmu yang
(Muljaningsih 2011; Silitonga dan Salman
mempelajari budidaya sayuran,buah maupun
2014).
tanaman hias di lahan sebagai tempatnya.
Perbedaan kandungan senyawa
Untuk meningkatkan kualitas dari komoditas
dalam produk organik dan konvensional,
hortikultura ini dapat dilakukan
misalnya kandungan asam organik dan
pengembangan bibit/benih dari tanaman
polifenol disebabkan dua kemungkinan.
hortikultura. Tanaman hortikultura dapat
Dugaan pertama adalah pemupukan dengan
juga dibudidayakan di polybag maupun
pupuk anorganik menyebabkan lebih cepat
secara organik. Pangan yang dibudidayakan
tersedianya nitrogen sehingga mempercepat
dengan proses organik memiliki kandungan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman
mineral dan vitamin yang lebih tinggi serta
dan sebagai akibatnya produksi senyawa
kandungan logam berat yang lebih rendah
metabolit sekunder berkurang (Winter dan
dibandingkan dengan pangan non-organik.
Davis 2006).
Dikarenakan manfaat dari
DAFTAR PUSTAKA
penggunaan pupuk organik meningkatkan
Huber M, Rembialkowska E, Srednicka D,
kesuburan tanah,mengurangi pencemaran
Bugel S, van de Vijver. 2011. Organic
lingkungan dengan menggunakan pupuk
food and impact on human helath:
Assessing the status quo and prospects Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
of research: Review. NJAS – Ekuitas. Bandung.
Wageningen Journal of Life Sciences Silitonga J, Salman. 2014. Analisis
58:103–109. permintaan konsumen terhadap
Kartasapoetra, A.G. 2003. Teknologi Benih sayuran organic di pasar modern Kota
– Pengolahan Benih dan Tuntunan Pekanbaru. Jurnal Dinamika Pertanian
Praktikum. Rineka Cipta : Jakarta. 29(1):79–86.
Ningsih,N.I.D.R., I.G.N.Raka., I.K.Siadi dan Suryadi,D., Megawati,A., Susilo.B., L.N,
G.N.A.S.Wirya. 2018. Pengujian Dalimartha, E.C.Wiguna, Isdiantoni,
Mutu Benih Beberapa Jenis Tanaman M.P. Koentjoro , E.N. Prasetiyo. 2017.
Hortikultura yang Beredar di Bali. Model Manajemen Terpadu Pertanian
Universitas Udayana Bali. E-Jurnal Hortikultura Organik pada Lahan
Agroekoteknologi Tropika. Sempit. Proceeding Biology Education
Nurcahyo,T.R., A.Sahidu., I.W. Suadnya. Conference Volume 14.
2016. RESPON PETANI Winter CK, Davis SF. 2006. Scientific
HORTIKULTURA TERHADAP Status Summary: Organic foods.
PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK Journal of Food Science 71(9):117–
DI KOTA MATARAM. Fakultas 124
Pertanian Universitas Mataram. Zulkarnain. 2010. Dasar-dasar hortikultura.
Pasir.S dan Hakim,M.S. 2014. Penyuluhan Jakarta. Bumi Aksara
Penanaman Sayuran Dengan Media
Polybag. FMIPA Universitas Islam
Indonesia. ISSN: 2089-3086 Jurnal
Inovasi dan Kewirausahaan
Pitaloka,D. 2017. Hortikultura : Potensi,
Pengembangan dan Tantangan.
FTIKA Unira Malang. G-Tech.
Puryati,D., S,Kuntadi., T.I.Basuki. 2018.
Manajemen Usaha Budidaya
Tanaman Hortikultura Dalam Polybag
(Tanaman Hortikultura Modern).

Anda mungkin juga menyukai