Di susun oleh :
RINGGO SAPUTRA (19130009)
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSIAS ABULYATAMA
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum.wr.wb puji serta Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang
MahaEsa yang telah melimpahkan petunjuk, berkah, serta Kasih-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah arti penting pekarangan dalam pengembangan tanaman hortikultura
Maksud di buatnya laporan ini adalah bertujuan untuk menyelesaikan tugas yang di
berikan oleh dosen mata kuliah dasar-dasar hortikultura. Safitri.,SP.MP
Walaupun demikian, laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun tetap penulis nantikan demi kesempurnaan laporan ini. Penulis
juga berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis maupun pembaca dalam
pembelajaran budidaya tanaman kelapa sawit.
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
BAB I…………………………………………………………………………………………
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………...
BAB II………………………………………………………………………………………….
a. pengertian…………………………………………………………………..
b. jenis-jenis…………………………………………………………………….
BAB III………………………………………………………………………………………….
PENUTUP………………………………………………………………………………………
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………
3.2 Saran………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
sebutan “Bonggol”. Ukuran akar dan batang dapat semakin bertambah besar seiring
bertambahnya waktu dan bertambahnya umur tanaman tersebut. Keindahan bonggol
Adenium menjadi salah satu nilai jual Adenium. Penambahan hormon auksin dan
sitokinin diharapkan akan meningkatkan keberhasilan dan mempercepat sambung
(Grafting) pada tanaman Adenium sp. (Ekosari, 2010). Tanaman Adenium memiliki
keunikan dan daya tarik sebagai tanaman hias, seperti bentuk bunganya yang indah,
warna yang beraneka ragam (merah, putih, merah muda, jingga, ungu, dan kuning), serta
memiliki berbagai motif bunga (motif strip, bercak, bergaris, dan berbintik-bintik)
(Sulistiana, 2009). Menurut hasil penelitian Fransiska et al., (2020) mengatakan zat
perangsang tumbuh Indole Butyric Acid (IBA) ini memberikan pengaruh nyata terhadap
semua parameter pengamatan. Aplikasi ZPT golongan sitokinin menghasilkan persentase
pembentukan tunas baru (Yuda et al., 2020). Auksin dan sitokinin merupakan faktor
pemicu dalam proses tumbuh dan berkembang jaringan pada tanaman. Penggunaan zat
pengatur tumbuh tersebut dapat memacu pertumbuhan tunas baru (Lestari 2011).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1.5 Luaran Penelitian Penelitian ini dapat menghasilkan luaran berupa : Skripsi, Artikel
ilmiah, dan Poster Ilmiah.
1.6 Kegunaan Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi ilmiah, menambah wawasan dan dapat dijadikan referensi bagi pembaca atau
peneliti selanjutnya tentang “Efektifitas Pemberian Hormon Pertumbuhan Terhadap
Penyambungan Berbagai Macam Varietas Kamboja Jepang (Adenium obesum)”
BAB II
PEMBAHASAN
a. pengertian
Hortikultura merupakan gabungan bahasa Latin, hortus yang mengandung arti kebun
dan culture yang berarti bercocok tanam. Hortikultura bisa didefinisikan sebagai cara
budidaya tanaman yang dilakukan di kebun dan halaman rumah
b. jenis-jenis
1) Olerikultura (Tanaman sayur)
Tanaman olerikultura atau biasa dikenal dengan tanaman sayur ini tak asing di tengah
masyarakat, sebab menjadi salah satu makanan sehat yang dianjurkan untuk
dikonsumsi. Tanaman ini umumnya bertekstur lunak dan dapat dikonsumsi dalam
kondisi segar ataupun dimasak.
Tanaman sayur terbagi menjadi dua jenis, yaitu tanaman musiman dan tanaman
tahunan. Jenis tanaman musiman merupakan tanaman yang hanya bisa ditanam pada
saat tertentu, seperti musim panas atau musim penghujan. Berikut beberapa contoh
tanaman musiman:
- bawang Putih
- kubis
- wortel
- kentang
- sawi
- bayam
- kangkong
2) Frutikultura/pomologi (Tanaman buah)
jeruk
- rambutan
- semangka
- melon
Selain itu, ada pula tanaman buah yang memiliki jangka tanam tahunan atau panen
dalam setahun sekali, seperti berikut:
- nanas
- nangka
- sawo
- belimbing
- manga
3) Florikultura (Tanaman bunga)
Tanaman hortikultura satu ini berfungsi untuk mempercantik ruang atau area tertentu.
Cara tanamnya dan perawatannya pun tergolong mudah.
- melati
- mawar
- krisan
- anyelir
4) Biofarmaka (Tanaman obat)
Biofarmaka atau tanaman obat juga sering dikaitkan dengan tanaman obat keluarga
(Toga). Tanaman ini dapat dengan mudah tumbuh di ladang luas ataupun pekarangan
rumah.
Tak hanya sebagai obat, tanaman-tanaman ini juga dapat berfungsi sebagai kosmetik
ataupun perawatan alami tubuh. Berikut adalah beberapa contoh tanaman obat:
- serai
- temulawak
- lengkuas
- kayu manis
- mengkudu
Afzal, M., Khan, Q.M., and Sessitsch, A. 2014. Endophytic Bacteria: Prospects and Applications
for The Phytoremediation of Organic Pollutants. Chemosphere Vol 117:232-242.
Ahmad, F., Ahmad, I., Khan, M.S. 2005. Indol Acetic Acid Production by The Indigineous
Isolates of Azotobacter and Fluorescens Pseuodomonad in The Presence and Absence of
Tryptophan. Turk. J. Biol. Vol 29:29-34.
Aldi, E.S., Wuryandari, Y., dan Radiyanto, I. 2016. Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Cabai Akibat Pemberian Formula Berbahan Aktif Pseudomonad Fluorescens Isolat 122
dalam Berbagai Bentuk dan Dosis. Plumula Vol 5(2):2089-8010.
Andoko, A. 2004. Budidaya Cabai Merah Secara Vertikular Organik. Penebar Swadaya. Jakarta
hal. 85.
Aryantha, I.N.P., Lestari, D.P., Pangesti, N.P.D. 2004. Potensi Isolat Bakteri Penghasil IAA
dalam Peningkatan Pertumbuhan Kecambah Kacang Tanah pada Kondisi Hidroponik.
Bandung. Jurnal Mikrobiologi Indonesia Vol 9(2):43-46.
Bacon, C.W. and Hilton, D.M. 2007. Bacterial Endophytes: The Endophytic Nische, its
Occupants, and its Utillity. S.S. Gnanamanickam (ed.). Berlin: Plant-Associated
Bacteria. Springer hal. 155-194.
Bakhtiar, B.S.P., Trikoesoemaningtyas, M.A.C., Dewi, L., Amir, M. 2007. Penapisan Galur
Haploid Ganda Padi Gogo Hasil Kultur Antera Untuk Toleransi Terhadap Cekaman
Aluminium. Bul Argon. Vol 35(1):8-14.
Balai Penelitian Tanah. 2012. Petunjuk Juknis Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk.
Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. Bogor. Bandara,
W.M., Seneviratne, G., and Kalasooriya, S.A. 2006. Interaction Among Endophytic
Bacteria and Fungi: Effects and Potensials. Indian Academy and Sciences. J. Biosci Vol
31(5):645-650.
Barka, E.A., Gognies, S., Nowak, J., Audran, J.C., and Belarbi, A. 2002. Inhibitory Effect of
Endophyt Bacteria on Botrytis Cinerea and Its Influence to Promote The Grapevine
Growth. Biol. Control Vol 24(2):135-142