Anda di halaman 1dari 11

DASAR-DASAR AGRONOMI

LAPORAN PRAKTIKUM BAYAM MERAH

DOSEN PENGAJAR:
Dra. NENG SUSI, M.P
DISUSUN OLEH:
IQBAL BIMA YUDHA (2054201056)

UNIVERSITAS LANCANG KUNING


FAKULTAS PERTANIAN
AGRIBISNIS
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang
telah diberikan, sehingga penyusun bisa menyelesaikan Laporan Praktikum Dasar-dasar
Agronomi ini. Adapun tujuan disusunnya laporan ini adalah sebagai syarat untuk memenuhi
tugas praktikum mata kuliah Dasar-dasar Agronomi.
Saya sangat menyadari bahwa laporan ini masihlah jauh dari sempurna. Untuk itu, saya
selaku penyusun menerima dengan terbuka semua kritik dan saran yang membangun agar
laporan ini bisa tersusun lebih baik lagi. Saya berharap semoga laporan ini bermanfaat untuk
kita semua.

Pekanbaru, 2 Juni 2021

(Penulis)
DAFTAR ISI
Kata pengantar...........................................................................................................................
Daftar isi......................................................................................................................................
BAB I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah...................................................................................
1.4 Manfaat Pembuatan Makalah.................................................................................
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Bayam Merah............................................................................................................
2.2 Giberelin.....................................................................................................................
2.3 Organik......................................................................................................................
2.4 Manfaat Tanaman Bayam Merah...........................................................................
BAB III. Metode praktikum
3.1 Waktu dan Tempat...................................................................................................
3.2 Alat dan Bahan..........................................................................................................
3.3 Cara Kerja.................................................................................................................
3.4 Pemeliharaan Tanaman............................................................................................
BAB IV. Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil............................................................................................................................
4.2 Pembahasan...............................................................................................................
BAB V. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan................................................................................................................
5.2 Kesan..........................................................................................................................
5.3 Pesan...........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jagad Indonesia ini memungkinkan dikembangkan tanaman sayur-sayuran yang
banyak bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bagi manusia. Sehingga
ditinjau dari Indonesia sangat tepat untuk dikembangkan untuk bisnis sayuran.
Dalam rangka menghadapi kecukupan pangan bergizi pada masa mendatang, tidak
terlepas dari peranan produksi tanaman sayuran. Komoditas sayuran merupakan
sumber vitamin dan mineral yang diperlukan untuk kesehatan tubuh manusia dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.
Diantara tanaman sayur-sayuran yang mudah dibudidayakan adalah caisim dan
bayam. Karena dua produk hortikultura ini sangat mudah dikembangkan dan banyak
kalangan yang menyukai dan memanfaatkannya. Selain itu juga sangat potensial
untuk komersial dan prospek sangat baik.
Ditinjau dari aspek klimatologi, aspek teknis, aspek ekonomis dan aspek sosialnya
sangat mendukung, sehingga memiliki kelayakan untuk diusahakan di Indonesia.
Tanaman caisim dan bayam merupakan jenis sayuran daun yang sudah lama dikenal
oleh banyak kalangan dan salah satu sumber bahan makanan yang bergizi tinggi dan
harganya dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Bayam ( Amarantus Sp. ) merupakan salah satu sayuran daun terpenting di Asia
dan Afrika. Sayuran ini merupakan sumber kalsium, zat besi, vitamin A dan Vitamin
C. Dalam100 gram bagian bayam yang dapat dimakan mengandung sekitar 2,9 mg zat
besi (Fe).Bayam adalah tanaman semusim yang berumur pendek dan dapat
dibudidayakan dengan mudah di pekarangan rumah atau lahan pertanian. Berdasarkan
cara panennya bayam dibagi dua, yaitu bayam cabut dan bayam petik (bayam kakap).
1.2 Rumusan Masalah
Dalam pembahasan makalah kali ini, ada beberapa topik yang menjadi masalah dalam
makalah ini, yakni:
a. Apa itu bayam merah?
b. Apa saja manfaat dari bayam merah?
c. Bagaimana cara mananam bayam merah?
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah
a. Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya
dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
b. Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
c. Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi
pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang
berminatmembacanya.
1.4 Manfaat Pembuatan Makalah
a. Dapat menjadi sumber informasi baru
b. Dapat mengetahui manfaat sayuran bayam
c. Dapat Menambah Pengetahuan penulis
BAB II
TIJAUN PUSTAKA

2.1 Bayam Merah (Amaranthus tricolor L)


Klasifikasi tanaman bayam merah termasuk kedalam :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryphyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus tricolor L. (Saparinto, 2013).
Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.) merupakan tanaman sayuran yang
termasuk dalam famili Amarantaceae. Di Indonesia bayam merah merupakan bahan
sayuran daun yang bergizi tinggi dan digemari oleh semua lapisan masyarakat. Selain
itu bayam merah banyak mengandung vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan zat besi
yang sangat berguna untuk pertumbuhan. Akar bayam merah juga dapat digunakan
seebagai bahan obat tradisional, sedangkan pada daunnya dapat digunakan sebagai
pewarna makanan alami sehingga dapat mengurangi penggunaan pewana sintetik
(Rukmana, 2008)
Bayam merupakan sayuran yang padat gizi dan sangat diperlukan untuk tubuh.
Dalam 100 gram bayam merah, terdapat kalori, karbohidrat, protein, lemak, vitamin
(A, B1, E, C, dan folat), dan mineral (kalsium, fosfor, dan zat besi). Kandungan besi
dalam tanaman bayam relatif tinggi dibandingkan sayuran lain, yang sangat berguna
bagi penderita anemia (Rizki, 2013). Bayam merah mengandung pigmen antosianin
dengan total padatan terlarut 5,8 °Brix kadar Antosianin 18,94 mg/ml (Saati, 2014).
Bayam merah mempunyai daun yang berbentuk bulat telur yang ujungnya agak
meruncing dan berwarna kemerahan dibagian tepi dan bagian tengah daun. Batang
tumbuh tegak, tebal, berdaging dan banyak mengandung air (herbaceus), tumbuh
tinggi diatas permukaan tanah. Tanaman ini mempunyai bunga yang tersusun dalam
malai yang tumbuh tegak, keluar dari ujung tanaman ataupun dari ketiak–ketiak daun.
Bentuk akar pada bayam merah berupa akar tunggang yang menyebar dangkal pada
kedalaman antara 20 – 40 cm (Bandini dan Azis, 2004).
Bayam membutuhkan cukup banyak air, sehingga baik ditanam pada awal musim
hujan, Oktober – November. Bayam dapat tumbuh sepanjang tahun dengan ketinggian
5 – 2.000 m dpl, kelembapan 40 – 60%, bertekstur tanah gembur dan tanah ber-pH 6
– 7 (Supriati dan Herliana, 2010). Tanah yang dibutuhkan bayam adalah 160 kg/bak
yang berisi 25 tanaman, bak tersebut merupakan bak kayu berukuran 1 m x 1 m
dengan tinggi 35 cm, sehingga luas permukaan tanah yang akan ditempati oleh
tanaman adalah 1m2/bak (Sukmabuana, 2010). Penanaman bayam merah dilakukan
dengan cara menebar benih pada wadah plastik ceper yang berisi media tanah dan
pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 (Supriati dan Herliana, 2010). Benih
bayam merah ditebar secara merata dan tidak berdempetan (Paeru dan Dewi, 2015).
Lahan 1 ha diperlukan 5 – 10 kg benih bayam atau 0,5 – 1 g/m2 (Pracaya dan Kartika,
2016). Benih bayam disebarkan secara merata sebanyak 1 gram/m2 (Wijaya dkk.,
2013). Bayam akan tumbuh setelah 3 – 5 hari setelah ditebar (Pracaya dan Kartika,
2016).
Organisme pengganggu tanaman yang menyerang tanaman bayam menyebabkan
produksi bayam menurun. Hama-hama yang menyerang tanaman bayam tersebut
antara lain ulat daun, kutu daun, tungau, dan lalat; sedangkan penyakit yang sering
dijumpai adalah kekurangan mangan (Mn), noda daun, Downy Mildew, dan Spinach
Blight (Pracaya dan Kartika, 2016). Tanaman bayam dilindungi dari serangan hama
dan penyakit dengan cara pemberian biopestisida secara rutin dengan dosis dalam
kemasan dan daun yang berpenyakit atau busuk segera dicabut (Supriati dan Herliana,
2010).
Produktivitas bayam yang terbaik ditunjukkan oleh tanaman dengan tiga bibit per
lubang tanam (Wachjar dan Anggayuhlin, 2013). Cara penanaman bayam dilakukan
penyemaian terlebih dahulu, benih disemai di tempat yang teduh. Bibit dipindahkan
ke bedengan setelah tingginya mencapai 20 cm, dengan jarak tanam ideal 20 x 40 cm
(Pracaya dan Kartika, 2016). Bayam dapat dipanen setelah 20 – 25 hari (Prasetio,
2015). Jarak tanam berhubungan dengan kepadatan optimum saat mencapai luas daun
optimum. Nilai indeks luas daun optimum dipengaruhi oleh waktu penyinaran yang
efektif, temperatur udara, kelembapan tanah, dan karakteristik genetik tanaman
(Pahan, 2007). Luas daun mencerminkan luas bagian yang melakukukan fotosintesis.
ILD mencerminkan besarnya intersepsi cahaya oleh tanaman, meskipun bagian batang
juga ikut mengintersepsi cahaya, tetapi lebih efektif terjadi pada daun (Usman dkk.,
2013). Pertumbuhan vegetatif tanaman akan berpengaruh terhadap berat kering total
tanaman yang terbentuk (Rahayu dkk., 2006). Dosis pupuk untuk bayam sekitar 0,4 –
0,8 kg/tanaman (Supriati dan Herliana, 2010).
2.2 Giberelin
Hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses regulasi genetik dan berfungsi
sebagai prekusor. Rangsangan lingkungan memicu terbentuknya hormon tumbuhan.
Bila konsentrasi homon telah mencapai tingkat tertentu, sejumlah gen yang semula
tidak aktif akan mulai ekspresif. Hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses
adaptasi pertahanan diri tumbuh-tumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan
hidup jenisnya. Ahli biologi tumbuhan telah mengidentifikasi lima tipe utama zat
pengatur tumbuhan yaitu auksin, sitokinin, asam absisat, etilen, dan giberelin. Auksin
berfungsi untuk merangsang pemanjangan sel, sitokinin untuk merangsang
pembelahan sel, asam absisat akan memperlambat pertumbuhan, etilen akan
membantu pematangan buah, dan giberelin untuk merangsang pertumbuhan daun dan
batang (Campbell dkk., 2003).
2.3 Organik
Kebutuha unsur hara dalam tanah dapat dipenuhi dengan pupuk organik maupun
anorganik. Penggunaan pupuk anorganik dalam jumlah besar dapat mengganggu
produktivitas dan kesuburan tanah sehingga tekstur tanah menjadi keras dan tidak
produktif untuk digunakan sebagai lahan pertanian, serta harganya cukup tinggi
(Kurniawan, 2014). Penggunaan pupuk organik mampu menjadi solusi dalam usaha
mengurangi aplikasi pupuk anorganik yang berlebih dikarenakan adanya bahan
organik yang mampu memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah (Marpaung,
2014). Fungsi pupuk organik dalam sifat fisika tanah yaitu memperbaiki aerase dan
drainase; untuk sifat kimia tanah yaitu meningkatkan Kapasitas Tukar Kation,
persediaan unsur hara, dan proses pelapukan bahan mineral; untuk sifat biologi tanah
yaitu menjadi sumber makanan bagi mikroorganisme (Hadisuwito, 2008).
Macam-macam pupuk organik antara lain adalah pupuk kandang, humus, pupuk
hijau, dan pupuk guano. Pupuk guano tidak mengalami proses pengomposan,
sedangkan pupuk kandang dan humus melalui proses pengomposan (Indriani, 2007).
Proses pembuatan pupuk organik ada dua cara, yaitu proses aerob yang merupakan
proses yang terjadi dalam kondisi terbuka atau terpapar udara secara langsung dan
proses anaerob yang terjadi dalam kondisi tertutup atau tanpa ada udara sama sekali
(Wignjopranoto dkk., 2015)
2.4 Manfaat Tanaman Bayam Merah
Berikut beberapa manfaat bayam merah bagi kesehatan yang dapat Anda rasakan.
1. Menyehatkan pencernaan
Kandungan bayam merah yang tinggi serat dapat menyehatkan saluran cerna, bahkan
aman dikonsumsi oleh penderita kanker usus besar. Selain itu, makanan berserat
seperti bayam merah ini juga cocok dikonsumsi oleh Anda yang ingin menurunkan
berat badan, menderita diabetes melitus, dan kolesterol darah tinggi.
2. Mengatasi anemia
Bayam merah kaya akan zat besi yang mampu meningkatkan produksi sel darah
merah dan menyehatkan metabolisme tubuh secara keseluruhan. Selain itu, bayam
merah juga mengandung vitamin C yang dapat mengoptimalkan penyerapan zat besi
di dalam tubuh.
3. Menguatkan sistem imun
Manfaat bayam merah ini datang dari kandungan vitamin C yang mampu mengatasi
infeksi dan mempercepat proses penyembuhan. Vitamin C juga dapat menangkal
radikal bebas di lingkungan yang kerap dihubungkan sebagai penyebab penuaan dini
hingga penyakit kanker.
4. Alternatif protein
Kandungan protein yang tinggi menjadikan manfaat daun bayam merah sebagai
sumber protein nabati yang baik. Protein nabati cenderung rendah lemak dibanding
protein dari daging hewan dan tidak mengandung kolesterol.
5. Mengatasi rambut rontok
Bayam merah mengandung lisin, asam amino yang dapat merangsang penyerapan
energi dan kalsium lebih baik pada tubuh. Selain itu, lisin juga mampu mengatasi
masalah rambut, seperti rambut rontok dan rambut memutih sebelum waktunya.
6. Mencegah osteoporosis
Manfaat bayam merah ini tidak aneh mengingat kalsium adalah salah satu komponen
nutrisi paling banyak dalam bayam merah. Kalsium terbukti dapat mencegah
datangnya berbagai penyakit tulang, salah satunya ialah osteoporosis.

BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Praktikum dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 4 April 2021 di rumah saya
sendiri
B. Alat dan Bahan
a. Alat:
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
 Wadah bekas pengganti pot
 Polibag
 Ember
 Sendok semen
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
 Benih bayam merah
 Tanah
 Sekam padi
 Pupuk kandang
 Air
C. Cara Kerja
a. Persiapkan wadah bekas pengganti pot tadi lalu isi tanah campuran
sekam dan pupuk kandang yang sudah diolah sebagai media
pembenihan bayam merah.
b. Setelah wadah dan media tanam siap taburkan benih bayam merah
tersebut keatas permukaan media tanam hingga merata.
c. Dilanjutkan dengan metup benih yang ditaburkan tadi dengan sedikit
tanah hingga tertimbun rata.
d. Tahap terakhir yakni menyiram seluruh permukaan media tanam
hingga merata, dan lalu letakkan wadah berisi benih tadi ditempat yang
tidak terlalu terkena matahari langsung
D. Pemeliharaan Tanaman
a. 1-3 hari bibit tanaman mulai mengeluarkan tunas-tunas kecil
b. 3-7 hari bibit bayam merah sudah memiliki 2 daun kecil
c. 7-14 hari bibit bayam merah sudah memiliki 4 daun
d. 14-27 hari daun tanaman bayam merah sudah mulai membesar
e. 27-36 hari tanaman sudah meninggi dan daunnya pun sudah semakin
banyak

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Bentuk tanaman bayam cabut adalah terna (perdu), tinggi tanaman dapat mencapai 1,5-2
meter, berumur semusim atau lebih. Sistem perakaran menyebar dangkal pada kedalaman
antara 20-40 cm dan berakar tunggang. Tanaman bayam mempunyai daun berbentuk
bulat telur dengan ujung agak meruncing serta urat-urat daun kelihatan jelas.15 Bayam
banyak mengandung vitamin dan garam-garam mineral penting yang diperlukan tubuh.
Bayam dapat tumbuh sepanjang tahun, baik pada dataran rendah maupun tinggi, namun
demikian bayam lebih baik dibudidayakan di dataran rendah dan merupakan bentuk
sayuran komoditas dataran rendah.17 pH tanah yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman
bayam cabut adalah 6-7, temperatur yang dikehendaki adalah 35-400 C. Sayuran daun
banyak menyerap unsur N,P,K dan mineral Mg,Ca,Fe.18 Jenis tanah yang baik untuk
tanaman bayam cabut adalah tanah pasir berlempung dengan kandungan pupuk organik
tinggi. Kualitas bayam cabut(Amaranthus tricolor L) ditentukan oleh pertumbuhan fase
vegetatif yaitu kualitas bagian tanaman yang bernilai ekonomi. Maksudnya adalah bagian
tanaman yang dapat di konsumsi atau di makan, yaitu bagian batang dan daun. Dari segi
produksi yang menguntungkan di pasaran terutama sebagai sayuran segar maka bobot
basah sangat menentukan. Air merupakan komponen terbesar dari sitoplasma dan sangat
berpengaruh terhadap bobot basah tanaman. Berdasarkan hasil praktikum dapat dibahas
bahwa bayam dibudidayakan melalui 4tahap di antaranya olah tanah, penanaman,
perawatan, dan pemanenan. Tanah diolah dengan tujuan untuk meminimalisir kehadiran
gulma dam memudahkan biji bayam untuk tumbuh, olah tanah dilakukan dengan
menggunakan cangkul. Teknik penanaman bayam adalah dengan mencampurkan benih
bayam dengan abu gosok terlebih dahulu lalu disebar. Pada praktikum kali ini kami tidak
menentukan jarak tanam. Perawatan bayam dilakukan secara rutin seperti penyiraman
setiap pagi dan sore. Pupuk urea diaplikasikan setelah bayam berumur 2 minggu. Tahap
akhir praktikum kali adalah pemanenan. Pemanenan dilakukan secara manual yaitu
dicabut dengan tangan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Tanaman bayam merah dapat ditanam di pot dengan usia panen 62 hari
B. Kesan
saya memelihara bayam, yang saya rasakan ada suka, duka, sedih dan senang. Pada
saat akan menengok tanaman saya sangat senang karena saya melihat bersama-sama
dengan teman saya. Ada perasaan kesal pada saat akan melihat tanaman kebelakang,
kendalanya itu pada saat ada pr banyak dan ulangan dan pada saat itu saya harus
menyempatkan untuk melihat dan menyiram tanaman itu. Pada saat sedih yang saya
rasakan ketika tanaman itu digigit sama ulat perasaan saya sedih karena takut
tanaman itu mati. Pada saat perasaan duka ketika tanaman itu dirusak oleh orang
yang tidak bertanggung jawab, pada saat itu perasaan saya sangat kesal, tapi
bagaimana pun tugas ini harus tetap berjalan. Permasalahan berikutnya ada pada tabel
pengamatan, ketika harus mengisi tabel pengamatan, mau tidak mau setiap harinya
tabel itu harus diisi, karena tabel itu yang mencatat keterangan tentang tanaman saya.
C. Pesan
Banyak yang dapat kita petik dalam hal ini. Salah satunya kita bisa lebih sabardalam
menjalankan atau mengerjakan sesuatu. Selain itu bisa menjadikan kitalebih
bertanggung jawab akan pekerjaan yang sudah diberikan. Dari hal tersebut pesan
saya, senangilah segala sesuatu yang anda lakukan karena perasaan yangsenang akan
membuat kita lebih ikhlas dan senang menjalankan

Anda mungkin juga menyukai