Anda di halaman 1dari 13

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN KEMANGI

Disusun oleh :

Risti Reviani
2240201041

FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
202
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karunia- Nya
sehingga diberi kesehatan kepada kita semua. Makalah ini dibuat dengan tujuan guna
memenuhi salah tugas pada Mata Kuliah Tek. Budidaya Tanaman Hortikultura. Selain itu,
penyusunan laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
"Budidaya Tanaman Hortikultura".
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen pengampu Tek. Budidaya
Tanaman Hortikultura. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan beserta
berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah
ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat di harapkan demi sempurnaan laporan ini. Besar harapan penulis semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................................2
A. Klarifikasi Tanaman Kemangi...............................................................................................2
B. Habitat dan Manfaat Daun Kemangi.....................................................................................2
C. Morfologi Kemangi..................................................................................................................3
BAB III.................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
A. Teknik Budidaya Tanaman Kemangi....................................................................................4
B. Syarat Tumbuh Tanaman Kemangi.......................................................................................6
BAB IV.................................................................................................................................................7
PENUTUP............................................................................................................................................7
A. Kesimpulan..............................................................................................................................7
DAFTAR ISI....................................................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanaman kemangi (Ocimum sanctum) tergolong sayuran yang dikenal luas oleh
masyarakat Indonesia. Tanaman kemangi banyak dibudidayakan oleh masyarakat, rata-
rata petani mengusahakan kemangi dengan proporsi lahan yang kecil karena di Indonesia
sendiri tanaman kemangi dibudidayakan hampir di semua provinsi. Kesesuaian
lingkungan tumbuh kemangi relative luas karena bisa tumbuh dari dataran rendah sampai
dataran tinggi. Tanaman kemangi terutama bagian daunnya biasanya digunakan sebagai
lalapan dan penyedap masakan maupun sebagai obat-obatan seperti perut kembung,
demam, melancarkan air susu ibu (ASI), rematik, sariawan dan juga sebagai anti jamur,
selain itu tanaman kemangi juga memiliki kandungan minyak atsiri.
Kemangi juga termasuk tanaman yang banyak manfaatnya, selain dapat dikonsumsi
sebagai sayuran dan obat tradisional kemangi juga dapat dijadikan bahan baku untuk
kosmetik, minyak wangi, serta tambahan untuk bahan makanan (Mubarokah et al., 2017).
Berbagai manfaat yang dihasilkan dari kemangi sehingga permintaannya dari kemangi
relatif besar dari tanaman indigenous lainnya (Nahraeni et al., 2019). Peluang dalam
pengembangan tanaman kemangi ini mempunyai prospek yang baik seiring dengan
bertambahnya penduduk serta meningkatnya kebutuhan kemangi dari berbagai bidang,
sehingga perlu dilakukan peningkatan produksi pada tanaman kemangi (Silalahi, 2018).
Pemanfaatan tanaman kemangi dominan pada bagian daun, sehingga pertumbuhan
vegetatif perlu diperhatikan. Pada fase pertumbuhan vegetatif, tanaman kemangi sangat
membutuhkan media dengan kandungan nitrogen yang tinggi (Damayanti et al., 2018).
Secara umum, budidaya tanaman kemangi menggunakan media tanah dan arang sekam
sebagai tempat melekatnya akar (Rahayu et al., 2019). Aplikasi pupuk urea, pupuk NPK
atau penggabungan berbagai jenis pupuk kimiawi sebagai sumber hara digunakan untuk
menunjang ketersediaan nutrisi. Karena kemangi memiliki banyak manfaat maka
produksi budidaya juga semakin meningat oleh karena itu, teknik budidaya tanaman
kemangi harus diperhatikan dengan baik.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana teknik budidaya tanaman kemangi?


2. Bagaimana syarat tumbuh dari tanaman kemangi?
C. Tujuan

1. Mengetahui teknikk budidaya tanaman kemangi.


2. Mengetahui syarat tumbuh dari tanaman kemangi.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Klarifikasi Tanaman Kemangi
Klarifikasi tanaman kemangi (Ocimum sanctum) menurut Maghfoer dkk (2019)
adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Ocium
Spesies : Ocium sanctum

B. Habitat dan Manfaat Daun Kemangi


Tanaman kemangi diketahui berasal dari daerah tropis Asia dan kepulauan di daerah
Pasifik. Pertama kali ditemukan dan diolah di India. Kini, tanaman ini tersebar luas di
Asia, Amerika Tengah dan Selatan. Secara komersial banyak dibudidayakan di Eropa
bagian Selatan, Mesir, Maroko, Indonesia dan California (Kurniasih, 2013). Di Indonesia,
tanaman kemangi banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa dan Maluku. Namun,
banyak dibudidayakan di daerah Jawa Barat untuk dicari kandungan minyak atsirinya
(Kurniasih, 2013). Kemangi termasuk tanaman yang tidak memiliki syarat tumbuh
khusus. Kemangi dapat tumbuh hampir di seluruh wilayah Indonesia baik dataran rendah
hingga dataran tinggi. Kemangi dapat tumbuh pada ketinggian 450-1.100 meter diatas
permukaan laut dengan suhu udara 20-29’C, kelembapan 60-70% dan dapat tumbuh pada
kelembapan 39,35%. Aerasi tanah yang baik, drainase tanah yang baik, dan pH tanah 5.5-
6.5. Pada umumnya masyarakat di Indonesia memanfaatkan daun kemangi sebagai bahan
sayuran dalam berbagai olahan masakan nusantara. Namun, lebih spesifik manfaat dari
daun kemangi dapat dipergunakan sebagai anti stress, anti hipoglikemik, antioksidan, anti

2
muntah dan aktivitas anti malaria (melawan Plasmodium vivex), anti jamur (melawan
cacing gelang dan penyakit kulit), anti kanker dan anti virus (12).
C. Morfologi Kemangi
Tinggi tanaman kemangi antara 0,3-0,6 m. Batang kemangi berkayu, segiempat,
beralur, dan bercabang serta memiliki bulu hijau halus. Daunnya tunggal, berwarna hijau
dan memiliki pertulangan menyirip. Letak daun berhadapan, tangkai daun berwarna hijau
dan panjangnya antara 0,5-2 cm. Helaian daun berbentuk oval, ujungnya meruncing dan
pangkalnya tumpul, serta tampak bergelombang. Pada sebelah menyebelah ibu tulang
daun terdapat 3-6 tulang cabang. Tepi daun sedikit bergerigi dan terdapat bintik-bintik
serupa kelenjar. Kelopak bunga hijau, berambut, disebelah dalam lebih rapat dan
bergerigi tidak beraturan. Daun mahkota berwarna putih, berbibir dua. Bibir atas bertaju
empat sedangkan bibir bawah utuh. Tangkai kepala putik ungu sedangkan tangkai kepala
sari dan tepung sari beewarna putih. Tangkai dan kelopak buah letaknya tegak melekat
pada sumbu dari karangan bunga. Biji buah kemangi kecil, keras berwarna kehitaman.
Secara keseluruhan tandan bunga dan buah tampak hujau keputihan dan tidak mencolok
(Kurniasih, 2013).

3
BAB III

PEMBAHASAN

A. Teknik Budidaya Tanaman Kemangi


Tanaman kemangi termasuk jenis tanaman yang mudah tumbuh dan juga mudah
dalam perawatannya, tanaman ini memungkinkan untuk ditanam di ladang ataupun di pot.
Berikut budidaya tanaman kemangi dilahan.
1) Menyiapkan lahan penanaman kemangi
Mempersiapkan lahan yang akan digunakan, dilakukan penggemburan pada
lahan. Selanjutnya bentuk tegalan, dimana ukuran tegalan tersebut lebar 1 meter
dan panjang 3 meter atau sesuai luas lahan yang dimiliki. Setelah itu, tabur pupuk
kompos secara merata pada tegalan tersebut kemudian ratakan dan diaduk
tujuannya agar pupuk kandang bisa ke lapisan tanah bawah. Lahan yang telah di
gemburkan diistirahatkan kurang lebih selama 2-3 hari.
2) Penanaman benih
Benih yang akan di gunakan dalam pembudidayaan merupakan benih yang
diperoleh dari bunga-bunga kemangi yang telah tua. Benih yang bisa digunakan
merupakan benih dengan warna coklat dan telah mengering. Sebelum digunakan,
benih kemangi tersebut sebaiknya dijemur di bawah panas matahari sebelum
disemai pada sebuah wadah. Setelah biji menjadi kering, pindahkan wadah
tersebut di dalam suhu ruangan, dan biarkan mendapat angin. Selanjutnya bisa
dilakukan penanaman benih kemangi. Penanaman ini termasuk mudah, dimana
benih yang telah disiapkan tadi ditanam dengan cara menaburkan biji-biji kemangi
secara merata di lahan yang telah disiapkan. Setelah itu lapisi dengan tanah secara
tipis pada bagian atas secara merata. Selanjutnya siram area tegalan secara merata.
Untuk hari selanjutnya benih kemangi yang ditanam juga perlu disiram namun
usahakan menggunakan selang yang dipancarkan ke udara, sehingga tetesan air
mirip dengan air hujan yang tidak begitu lebat. Waktu penyiraman yang tepat
dapat dilakukan pada pagi dan sore hari.
3) Perawatan tanaman kemangi
Dimana tanaman kemangi tersebut akan tumbuh dalam waktu 5 – 7 hari dari
penanaman. Perawatan yang paling utama untuk dilakukan adalah menyirami
kemangi pada pagi dan sore hari. Tidak hanya itu tanaman kemangi juga
membutuhkan perawatan akan tanaman penganggu atau gulma yang tumbuh
disekitar tanaman kemangi. Setelah memiliki tinggi batang sekitar 5 cm ketika
daunnya masih 4 atau 5 helai, pindahkan tanaman kemangi ke tegalan. Dimana
penanaman bibit ini perlu diatur jaraknya. Agar pertumbuhannya tidak saling
berebut nutrisi dalam tanah. Selama masa pertumbuhan perlu diperhatikan dan
dihilangkan hama seperti ulat, namun usahakan untuk tidak menggunakan
pestisida yang akan tidak sehat jika dikonsumsi.
4) Pemanenan pucuk daun kemangi

4
Diusia pohon kemangi mencapai 2 bulan daun kemangi dapat di panen. Waktu
pemanenan pucuk daun ini sebaiknya jangan sampai tumbuh bunga yang kurang
baik untuk dikonsumsi. Namun, jika yang akan dimanfaatkan bijinya maka tunggu
hingga berbunga dan mengering di pohon. Hal tersebut biasanya dilakukan
dengan tujuan memanfaatkan biji yang akan dijual.
Berikut budidaya kemangi menggunakan pot :
1) Persiapan benih
Agar mendapatkan tanaman kemangi dengan kualitas unggul maka pilihlah
benih yang juga berkualitas unggul. Benih atau biji kemangi bisa didapat dari
bunga kemangi yang sudah matang dari pohonnya dan dari tanaman yang telah
tua. Biji kemangi yang siap untuk digunakan memiliki ciri yakni berwarna hitam,
kering, dan benihnya berasal dari tanaman yang sudah tua.
2) Persemaian
Sebelum ditanam, benih kemangi perlu disemai terlebih dahulu, berikut ini
tahapannya:
- Persiapkan media semai, yaitu komposisi tanah humus dan arang sekam
dengan perbandingan 1:1, campurkan keduanya hingga merata.
- Masukkan media semai tersebut ke dalam wadah persemaian berupa pot atau
polibag, rapikan permukaannya.
- Taburkan benih pada media semai tersebut secara merata, tutup tipis
menggunakan tanah halus, kemudian siram persemaian tersebut.
- Simpan persemaian di tempat teduh yang tidak terkena sinar matahari secara
langsung.
- Setelah 3 minggu dari persemaian, benih kemangi tumbuh menjadi bibit
kemangi yang siap untuk dipindah tanam pada polibag yang lebih besar.

3) Tahap Penanaman

- Siapkan media tanam dengan komposisi tanah, pupuk kandang dan arang
sekam dengan perbandingan 1:1:1, campurkan semua bahan hingga merata.
- Masukkan media tanam tersebut ke dalam polibag hingga hampir penuh.
- Buat lubang tanam pada media di polibag, cabut bibit dari persemaian
dengan hati-hati, masukkan ke lubang tanam tersebut, tutup lubang dengan
sedikit dipadatkan hingga bibit tertanam erat pada media, kemudian siram
dengan air.
- Letakkan polibag di tempat teduh selama kurang lebih satu minggu, agar
tanaman tidak terlalu stres terkena sinar matahari secara langsung.

Catatan: Penanaman bibit kemangi sebaiknya dilakukan pada sore hari. Serta
sebelum bibit hasil persemaian dipindah tanam pada polibag sebaiknya
disiram terlebih dahulu agar memudahkan dalam pencabutan.

4) Perawatan

5
Perawatan tanaman kemangi selama penanaman hanya menggunakan pupuk
organik cair (POC) dengan interval 2 hingga 3 minggu sekali bersamaan dengan
penyiraman. Serta tanpa menggunakan bahan kimia, sehingga lebih aman untuk
dikonsumsi.
5) Pemanenan
Pemanenan bisa dilakukan kapan saja asalkan daun sudah mulai tumbuh
subur, sehingga tanaman bisa memunculkan percabangan baru dan kembali
rimbun.

B. Syarat Tumbuh Tanaman Kemangi


Tanaman kemangi cocok hidup ditanah subur, gembur dan cukup tersedia air.
Tanaman kemangi baik dibudidayakan di daerah panas dan lembab. Pada dasarnya
kemangi dapat tumbuh baik pada tanah dengan pH berkisar 4 - 7 dengan ketinggian 500 -
2000 m dpl (Pitojo, 1996). Kemangi dapat tumbuh pada rumah kaca dengan suhu 210C -
350C. Kemangi juga toleran terhadap cuaca panas dan dingin. Perbedaan iklim hanya
mengakibatkan perbedaan penampilan tanaman. Kemangi yang ditanam didaerah dingin
daunnya akan lebih lebar dan lebih hijau, sedangkan kemangi yang ditanam di daerah
panas umumnya memiliki daun yang lebih kecil, tipis dan berwarna hijau pucat
(Nazarudin, 1995).

6
7
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tanaman kemangi banyak dibudidayakan oleh masyarakat, rata-rata petani
mengusahakan kemangi dengan proporsi lahan yang kecil karena di Indonesia sendiri
tanaman kemangi dibudidayakan hampir di semua provinsi. Tanaman kemangi terutama
bagian daunnya biasanya digunakan sebagai lalapan dan penyedap masakan maupun
sebagai obat-obatan seperti perut kembung, demam, melancarkan air susu ibu (ASI),
rematik, sariawan dan juga sebagai anti jamur, selain itu tanaman kemangi juga memiliki
kandungan minyak atsiri. Kemangi termasuk tanaman yang tidak memiliki syarat tumbuh
khusus. Kemangi dapat tumbuh hampir di seluruh wilayah Indonesia baik dataran rendah
hingga dataran tinggi.

8
9
DAFTAR ISI
Kalsum, U., & Kesmayanti, N. (2021). Evaluasi Peran Pupuk Organik Pada Peningkatan
Pertumbuhan Dan Kualitas Hasil Pada Budidaya Kemangi (Ocimum basilicum L.)
Organik. Prosiding Penelitian Pendidikan dan Pengabdian 2021, 1(1), 217-226.
Pratama, F. Y. (2018). Perkecambahan Dan Respon Pertumbuhan Kemangi (Ocimum
Basilicum L.) Pada Komposisi Media Tanam Yang Berbeda (Doctoral dissertation,
Universitas Brawijaya).
Safana, G. G. (2023). Usaha Budidaya Tanaman Kemangi (Ocimum basilicum) pada Lahan
Konvensional.
Widhiasih, P. L., Fariyanti, A., & Tinaprilla, N. (2013, September). Produksi Kemangi di
Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Bogor. In Forum Agribisnis:
Agribusiness Forum (Vol. 3, No. 2, pp. 161-172).
Hidayanto, F., Priyambodo, D., Ningrum, L. P., Purnomo, A., Abadi, M. I., Mu’minin, M. A.,
& Laila, Y. N. (2023). Edukasi Dan Pelatihan Budidaya Tanaman Obat Keluarga
(Toga) Di Desa Parasrejo, Kabupaten Pasuruan. PASAI: Jurnal Pengabdian kepada
Masyarakat, 2(1), 53-59.
https://repository.upnjatim.ac.id/8417/3/BAB%20I.pdf
http://repository.unj.ac.id/37977/2/BAB%201.pdf
http://repository.akfarsurabaya.ac.id/710/5/BAB%20II%20-%20VI.pdf
https://repository.um-surabaya.ac.id/916/3/BAB_2.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai