OLEH:
NAMA : YOHANES TEKEGE
NISN : ……………………………………………………………......
NAMA : ………………………………………………………
NISN : ………………………………………………………
PROGRAM KEAHLIAN : ……………………………………………………….
(.…………………………………..…) (……………….……………………)
NIP NIP
Menyetujui, Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Agribisnis dan KETUA KOMPETENSI KEAHLIAN
Agroteknologi Nabire
Puji dan syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “Penanaman Cabai’’.
Laporan praktikum ini ditujukan untuk memenuhi Praktek Kerja Lapangan
Laporan Praktikum ini disusun agar pembaca dapat mengetahui secara mendalam
pertumbuhan cabai dengan berbagai rekomendasi dosis pupuk Anorganik dan rekomendasi
pupuk hayati serta mengetahui rekomendasi mana yang menghasilkan cabai dengan produksi
yang maksimal.
Penyusun mengakui masih banyak kekurangan dalam laporan praktikum ini karena
keterbatasan ilmu, pengetahuan dan pengalaman. Semoga dengan laporan praktikum ini dapat
memberikan manfaat kepada penyusun khususnya dan kepada setiap pembaca umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB. I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.3. Kegunaan
BAB. II. MATERI DAN METODE
2.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
2.2. Materi
2.3. Metode / Proses Pengerjaan
BAB.III. TEMUAN
3.1. Faktor Penghambat
3.2. Faktor Pendukung
3.3. Manfaat Yang Dirasakan
BAB. IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB. I. PENDAHULUAN
Cabai merah (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura
penting yang dibudidayakan secara komersial, hal ini disebabkan selain cabai memiliki
kandungan gizi yang cukup lengkap juga memiliki nilai ekonomis tinggi yang banyak
digunakan baik untuk konsumsi rumah tangga maupun untuk keperluan industri makanan.
Menurut Rans (2005) daerah sentra penanaman cabai di Indonesia tersebar di beberapa daerah
mulai dari Sumatera Utara, sampai Sulawesi Selatan. Produksi cabai merah yang dihasilkan
rata-rata 841,015 ton per tahun. Pulau Jawa memasok cabai merah sebesar 484,36 ton
sedangkan sisanya dari luar Jawa. Secara skala nasional rata-rata hasil per hektar masih
tergolong rendah yaitu 48,93 kuintal per hektar dengan luas panen sebesar 171,895 ha.
Budidaya cabai merah di SMK NEGERI 1 NABIRE menghadapi tantang-an yang berat
karena akibat penggunaan pupuk anorganik yang terus menerus tanpa diimbangi oleh
pemberian pupuk organik. Hal ini menye-babkan rusaknya biota tanah, resistensi hama dan
penyakit serta dapat mengubah kandungan vitamin dan mineral yang terdapat dalam sayuran
dan buah-buahan .
Menurut Sutanto (2002) (dalam jurnal Netti Nurlenawati,dkk) pupuk organik
merupakan bahan pembenah tanah yang lebih baik daripada bahan pembenah buatan, walaupun
pada umumnya pupuk organik mempunyai kandungan hara makro N, P dan K yang rendah
tetapi mengandung hara mikro dalam jumlah cukup yang sangat diperlukan dalam
pertumbuhan tanaman. Pemberian bokashi yang difermentasikan dengan EM-4 merupakan
salah satu cara untuk memperbaiki sifat fisik tanah, kimia dan biologis tanah serta dapat
menekan hama dan penyakit serta meningkatkan mutu dan jumlah produksi tanaman (Nasir,
2008) (dalam jurnal Netti Nurlenawatti, dkk).
Menurut Tata (2000) (dalam jurnal Netti Nurlenawati,dkk)pupuk bokashi merupakan
bahan-bahan organik yang difermentasikan menggunakan EM-4 dapat meningkatkan tanah
yang miskin akan unsur hara menjadi tanah yang produktif melalui proses alamiah. Sedangkan
menurut Sutanto (2002) mikroorganisme efektif (EM) merupakan kultur campuran berbagai
jenis mikroorganisme yang bermanfaat (bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, ragi,
actinomy-cetes dan jamur peragian) yang dapat diman-faatkan sebagai inokulan untuk
meningkatkan keragaman mikrobia tanah. Pupuk organik bokashi dibuat dari bahan-bahan
organik seperti jerami, sampah organik, pupuk kandang, sekam padi, rumput dan limbah jamur
merang yang telah difermentasikan oleh Effective Microorganisme (EM).
1.2. Tujuan
1. Memberikan pemahaman siswa tentang pentingnyz pembelajaran berkelanjutan dalam
pertanian, termasuk perubahan iklim, penggunaan sumber daya yang bijak, dan praktik
pertanian organik
2. Meningkatkan keahlian siswa dalam bidang pertanian dan holtukultura termasuk
pemahaman tentang cara menanam tanaman cabai merah.
1.3. Kegunaan
Terdapat beberapa kegunaan dalam penanaman cabai merah
1. Sebagai penggunaan kuliner : cabai merah adalah salah satu bahan pentinh dalam
banyak hidangan kuliner di seluruh dunia Mereka dapat digunakan dalam bentuk segar,
kering, atau diolah menjadi saus, bubuk cabai, dan pasta cabai. Cabai merah biasanya
digunakan untuk memberikan rasa pedas dan menghangatkan hidangan.
2. Sumber Vitamin dan Nutrisi: Cabai merah adalah sumber vitamin dan nutrisi penting,
termasuk vitamin C, vitamin A, vitamin K, dan serat. Mereka juga mengandung
senyawa seperti capsaicin, yang dapat memiliki manfaat kesehatan tertentu.
3. Pertanian: Sumber Pendapatan: Penanaman cabai merah dapat menjadi sumber
pendapatan bagi petani dan pemilik kebun. Cabai merah sering diperdagangkan di pasar
lokal maupun internasional. Rotasi Tanaman: Penanaman cabai merah dapat digunakan
dalam rotasi tanaman untuk memperbaiki kesuburan tanah dan mengendalikan hama
dan penyakit.
BAB. II. MATERI DAN METODE
1.2. Materi
Morfologi Tanaman Cabai
Cabai merupakan tanaman semusim (annual) yang tumbuhnya tegak dengan batang
berkayu dan bercabang serta tergolong tumbuhan yang menghasilkan biji (spermatophyta).
Tanaman juga termasuk tanaman perdu dengan rasa buah pedas yang disebabkan oleh
kandungan capsaicin. Secara umum cabe memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin,
diantaranya kalori, protein, lemak, kabohidarat, kalsium, vitamin A, B1, dan vitamin C.
Berikut klasifikasinya :
Berdasarkan pertumbuhan akarnya, cabai keriting mempunyai akar tunggang yang kuat
serta bercabang kesamping. Pertumbuhan batang utama cabai keriting yaitu tegak lurus dan
kokoh mencapai tinggi sekitar 30 ‐ 37,5 cm dengan diameter batang antara 1,5 ‐ 3 cm. Pada
setiap ketiak daun akan tumbuh tunas baru yang dimulai pada umur 10 hari setelah tanam,
namun tunas‐tunas ini sebaiknya dihilangkan sampai batang utama menghasilkan bunga
pertama tepat diantara cabang primer. Cabang primer ini yang terus dipelihara dan tidak
dihilangkan akan membentuk percabangan dari batang utama ke cabang primer berbentuk
huruf Y dan cabang primer akan menghasilkan cabang sekunder yang akan menghasilkan
kembali cabang primer.
Tanaman cabai membutuhkan tanah yang gembur dan banyak mengandung unsur hara
serta dapat tumbuh optimal pada tanah regosol dan andosol dengan pH tanah antara 6 - 7. Untuk
menghindari genangan air pada lahan, Untuk penanaman cabai keriting lebih baik pada lahan
yang agak miring dengan tingkat kemiringan tidak lebih dari 250. Lahan yang terlalu miring
dapat menyebabkan erosi dan hilangnya pupuk, karena tercuci oleh air hujan.
Manfaat Cabai Merah
Cabai merah Besar (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang
memilki nilai ekonomi yanng tinggi. Secara khasiat cabai mengandung berbagai macam
senyawa yang berguna bagi kesehatan manusia. Cabai mengandung antioksidan yang berfungsi
untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Kandungan terbesar antioksidan ini adalah
pada cabai hijau. Cabai juga mengandung Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan sebagai
zat anti kanker.
4.1. Kesimpulan
Dalam penanaman cabai merah, beberapa faktor utama harus diperhatikan untuk
memastikan hasil yang optimal. Pertama, pemilihan varietas yang sesuai dengan kondisi iklim
dan tanah di wilayah yang dituju sangat penting. Tanah yang subur, drainase yang baik, dan
nutrisi yang cukup juga mendukung pertumbuhan tanaman cabai. Faktor lingkungan seperti
sinar matahari, curah hujan, dan suhu harus dimonitor dan dimanfaatkan secara efisien. Selain
itu, pemantauan dan pengendalian hama serta penyakit serta penerapan praktik pertanian yang
baik sangat diperlukan.
Pemberian pupuk yang seimbang dan berkelanjutan juga merupakan aspek penting
dalam penanaman cabai merah. Pemantauan yang cermat terhadap kondisi tanaman dan tanah
dapat membantu menentukan jenis pupuk yang dibutuhkan dan dosis yang tepat. Pupuk organik
dapat digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah sambil meminimalkan dampak
lingkungan.
4.2. Saran
Nurlenawati, Netti, Dkk. 2010. Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Merah
(Capsicum Annuum L.) Varietas Prabu Terhadap Berbagai Dosis Pupuk Fosfat dan
Bokashi Jerami Limbah Jamur Merang. Universitas Singaperbangsa Karawang.
Wulansari, Alfia. 2016. Budidaya Cabai Merah Keriting Dengan Berbagai Dosis Pupuk
Anorganik dan Pupuk Hayati. Laporan Praktikum Tanaman Hortikultura. Universitas
Djuanda Bogor.
LAMPIRAN