OLEH :
RATIH INDRIANI
204110257
LAPORAN PRAKTIKUM
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2022
i
ABSTRAK
Bawang merah merupakan salah satu sayuran yang beradaptasi luas. Salah
satu jenis bawang merah yang banyak dikembangkan di dataran rendah adalah
varietas Kuning. Pupuk yang digunakan sesuai anjuran diharapkan memberi hasil
yang secara ekonomis menguntungkan. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah.
Praktikum ini dilaksanakan di kebun percobaan fakultas pertanian Universitas
Islam Riau , Jalan Kaharuddin Nasution, No. 113 Kelurahan Air Dingin,
Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru. Waktu pratikum ini dilaksanakan selama
4 bulan terhitung dari bulan September 2022 sampai Desember 2022. Pupuk dasar
meliputi pupuk kandang ayam dengan dosis 3 kg/plot dan diberikan tiga minggu
sebelum tanam dengan cara dicampurkan ke dalam tanah hingga tercampur rata.
Pupuk NPK diberikan pada umur 7 HST, 21 HST dan 42 HST dengan masing-
masing dosis 30gr/plot. Penanaman dilakukan dengan membuat plot-plot
pertanaman berukuran 1 x m. Dengan jarak antar parit selebar 30 cm sebagai
tempat drainase. Jarak tanam bawang 20 x 20 cm dengan 25 titik tanam.
Pemberian pupuk NPK dosis 30 gr/plot memberikan pengaruh yang sangat nyata
terhadap peningkatan produksi bawang merah. Hasil produksi tersebut sejalan
dengan parameter tumbuh seperti tinggi tanaman, jumlah daun per rumpun,
diameter umbi, jumlah umbi per rumpun, berat basah umbi per rumpun, berat
kering umbi per rumpun dan susut bobot umbi memberikan produksi yang tinggi
pada bawang merah. Pemberian pupuk NPK 16:16:16 pada tanaman bawang
merah memenuhi syarat sebagai dosis pupuk bagi tanaman bawang merah dalam
meningkatkan hasil produksi, sehingga layak untuk direkomendasikan.
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
organik dan pupuk npk 16:16:16 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
Ucapan terima kasih kepada Ibu Dr.Ir. Hj. Siti Zahrah,MP dan bapak Dr.
Ir. Edi Sabli M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Lahan Marginal dan
selesai dalam penulisan laporan ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan
kepada Asisten dosen lapangan Restian Agustino atas segala bantuan yang telah
diberikan. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua
kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
bidang agroteknologi.
Ratih Indriani
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK............................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................iv
DAFTAR TABEL................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................vi
I. PENDAHULUAN........................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Tujuan Praktikum...................................................................................................3
LAMPIRAN.......................................................................................26
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Jadwal praktikum..............................................................................26
BIODATA PENULIS
vi
Negeri (SDN) 005 Talang Danto, dan lulus pada Sekolah Menengah
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara insentif. Komuditas
sayuran ini termasuk ke dalam kelompok rempah yang berfungsi sebagai bumbu
penyedap makanan serta bahan obat tradisional dengan memiliki manfaat bagi
penggumpalan darah serta dapat memperlancar aliran darah dan juga tidak kalah
penting memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga memiliki potensi peluang
mineral lainnya. Dari segi tingkat gizi, setiap 100 g bawang merah lembab
mengandung 39,00 kalori, 1,50 g protein, 0,30 g lemak, 0,2 g karbohidrat, 36,00
mg kalsium, 40,00 g fosfor, zat besi 0,80 mg, vitamin B1 0,03 mg, vitamin C 2,00
mg, air 88,00 g, porsi makan (bdd) 90% (Rukmana dan Yudirachman, 2018)
untuk provinsi riau pada tahun 2020 terjadi penurunan produksi mencapai 263 ton
dengan total luas panen 63 ha, sehingga produksi rata – rata 4,17 ton/ha. Pada
tahun 2019 produksi sebesar 506,70 ton dengan total luas panen 92 ha, sehingga
produksi rata – rata 5,50 ton/ha dan sedangkan pada tahun 2018 sebesar 186,50
ton dengan total luas panen 41 ha, sehingga produksi rata – rata 4,5 ton/ha.
Berdasarkan rata – rata produksi dan luas areal bawang merah di Provinsi riau
oleh ahli fungsi lahan pertanian dan sebagian besar tanah yang digunakan untuk
Provinsi Riau adalah rendahnya tingkat kesuburan tanah dan tingkat kemasaman
tanah yang tinggi sehingga menyebabkan produksi bawang merah di Riau kurang
maksimal. Selama ini tanah yang digunakan petani sebagai lahan budidaya tidak
kualitas tanah menurun. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
Pupuk kandang ayam adalah salah satu jenis pupuk yang dapat
tanah serta memperbaiki kerusakan sifat fisik pada tanah akibat pemakaian pupuk
anorganik yang bisa digunakan dalam budidaya bawang merah merupakan NPK
16:16:16.
yang mengandung unsur hara makro dan mikro. Pupuk NPK mutiara 16:16:16
mengandung 3 unsur hara makro dan 2 unsur hara mikro.unsur hara tersebut
adalah nitrogen 16%, phospat 16%, kalium 16%, kalsium 6% dan magnesium
0,5%. pupuk ini bersifat higroskopis atau mudah larut sehingga mudah diserap
oleh tanaman dan bersifat netral atau tidak mengasamkan tanah (Widyaastuti,
2009).
3
B. Tujuan Praktikum
Pengelolaannya
penelitian selanjutnya.
4
Tanaman bawang merah berasal dari daerah mediteran dan Asia Barat. Jenis
bawang prei (Allium porrum), bawang Bombay (Allium cepa) dan bawang kucai
dengan umbi yang biasa digunakan untuk bahan masakan, berasal dari sekitar
Asia Tengah, India, Pakistan dan Palestina. Pada abad VIII, bawang merah mulai
menyebar ke Eropa Barat, Eropa Timur, Spanyol dan Asia Tenggara. Bawang
budidaya bawang merah Indonesia yaitu Brebes, Silebon, Tegal, Kediri, Wates,
Akar bawang merah terdiri atas akar pokok (primary root) yang berfungsi
sebagai tempat tumbuh akar adventif (adventitious root) dan bulu akar yang
berfungsi untuk menopang berdirinya tanaman serta menyerap air dan zat-zat hara
dari dalam tanah. Akar dapat tumbuh hingga kedalaman 30 cm, berwarna putih.
Bawang merah termasuk dalam tanaman berumbi lapis yang dapat tumbuh
tinggi sekitar antara 40-70 cm. Daun bawang merah berbentuk silinder berlubang.
Bawang merah memiliki daun berwarna hijau, jumlah daunnya berkisar 14-50
helai. Tanaman bawang merah tidak mudah untuk berbunga. Tetapi tanaman
bawang merah dapat berbunga pada umur 50 hari. Bentuk dari bunga bawang
merah seperti payung. Warna bunga bawang merah yaitu berwarna putih. Banyak
buah per tangkai 60-100. Jumlah tangkai bunga bawang merah per rumpunnya
adalah 2-4. Bawang merah memiliki biji yang berbentuk bulat, gepeng, dan
berkeriput, serta berwarna hitam. Banyak anakan dari bawang merah adalah 7-12
umbi per rumpunnya. Umur panen bawang merah adalah 60-70 hari setelah tanam
atas batang sejati merupakan umbi semu, berupa umbi lapis (bulbus) yang berasal
dari modifikasi pangkal daun bawang merah. Pangkal dan sebagian tangkai daun
Apabila dalam pertumbuhan tanaman tumbuh tunas atau anakan, maka akan
terbentuk beberapa umbi yang berhimpitan yang dikenal dengan istilah “suing”.
Pertumbuhan suing biasanya terjadi pada perbanyakan bawang merah dan biji.
Warna kulit umbi beragam, ada yang merah muda, merah tua atau kekuningan,
Daun bawang merah bertangkai relatif pendek, berbentuk bulat mirip pipa,
berlubang, memiliki panjang 15-40 cm, dan meruncing pada bagian ujung. Daun
berwarna hijau tua atau hijau muda. Setelah tu a daun menguning, rebah dan
akhirnya mengering dimulai dari bagian ujung tanaman. Daun bawang merah
dan putik. Tiap kuntum bunga terdiri atas enam daun bunga yang berwarna putih,
enam benang sari berwarna hijau kekuning-kuningan, dan sebuah putik, kadang-
kadang diantara kuntum bunga bawang merah ditemukan bunga yang memiliki
putik sangat kecil dan pendek atau rudimenter, yang diduga sebagai bunga steril.
maksimal (minimal 70%), suhu udara 20-32 oC dan kelembaban udara 50-70%.
Suhu udara optimal untuk pertumbuhan bawang merah rata-rata 24 oC. Pada suhu
umbinya kurang baik jika dibandingkan umbi pada suhu udara 25-30 oC
yang baik, ketersediaan cahaya, dan unsur hara yang memadai. Daerah yang
paling baik untuk budidaya bawang merah adalah daerah beriklim kering yang
cerah dengan suhu udara 250-320C. Daerah yang cukup mendapat sinar matahari
7
juga sangat diutamanakan, dan lebih baik jika lama penyinaran matahari lebih dari
12 jam. Bawang merah dapat tumbuh baik di daerah dataran rendah dengan
ketinggian tempat 10-250 m dpl dengan curah hujan 300-2500 mm/tahun. Pada
ketinggian 800-900 m dpl bawang merah dapat tumbuh, namun pada ketinggian
Pupuk kandang unggas atau ayam pada saat ini telah banyak dipergunakan
memberi peluang untuk memanfaatkan kotoran ayam sebagai pupuk. Dari hasil
penelitian, pupuk kandang ayam memberikan pengaruh yang sangat baik terhadap
kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman, bahkan lebih baik dari pupuk
kandungan nitrogen dan fosfat yang lebih tinggi dibandingkan pupuk kandang
lain seperti yang dilaporkan antara lain oleh Donahue et al. (1977). Akan tetapi,
dalam pupuk kandang kambing lebih tinggi daripada pupuk kandang ayam dan
sapi.
potensi yang baik, karena selain berperan dalam memperbaiki sifat fisik, kimia,
8
dan biologi tanah pupuk kandang ayam juga mempunyai kandungan N, P, dan K
hara makro N, P dan K masing-masing 16%. Unsur hara N,P dan K tersebut
tanaman (Fahmi et al., 2014). Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 merupakan pupuk
majemuk yang mengandung unsur hara Nitrogen (NH3, 16%, Fospat (P2O5)
16%, Kalium (K2O) l6% dan mengandung unsur makro yang lain yaitu 0.5%
MgO (Magnesium), dan 6% CaO (Kalsium). Pupuk NPK Mutiara 16- 16-16 dapat
menyuburkan tanah terutama yang bersifat tanah asam, dan mampu meningkatkan
NPK 16:16:16 dengan dosis 2,5 g/tanaman memberikan hasil yang terbaik pada
tanaman bawang merah. Pupuk NPK 16:16:16 diberikan sebanyak 3 kali yaitu
pada umur 7, 14 dan 28 HST berbeda dengan pupuk kandang yang hanya sekali
pemberian pada saat sebelum tanam. Agar pemberian pupuk lebih efisien terserap.
16:16:16 berpengaruh terhadap parameter berat umbi per umbi dengan perlakuan
terbaik dua kali pemupukan dosis 150 kg/ha sekali pemberian ( 300 kg/ha).
9
cukup tinggi, setiap 100 gram bahan terdapat 39kalori, protein 1,5 gr, hidrat
arang 0,3 gr lemak 0,2 g, kalsium 36 mg, fosfor 40 mg,besi 0,8 mg, dan vitamin C
2 gr. Di sentra-sentra utama, komoditas ini diusahakan petani dari dataran rendah
sampai dataran tinggi. Bawang merah menghendaki suhu udara berkisar antara
negara Eropa mencapai 2,755 ton senilai 13,3 milyar setiap bulan, sedangkan pada
tahun 2012 (Januari-Desember) hanya 93 ribu ton dengan nilai 399 milyar
ini karena ada hubungan meningkatnya jumlah penduduk, saat ini sering menjadi
salah satu topik yang hangat untuk diperbincangkan karena bernilai ekonomis
terbuka lebar (Suriani, 2011), namun produksi yang diusahakan petani masih
rendah, rata-rata 9,45 ton ha-terutama Pulau Jawa (BPS,2009), di luar Pulau Jawa,
Sumatera, dan Sulawesi mencapai 8,05 ton ha-1 (Sinartani,2013). Hasil penelitian
dipengaruhi oleh pupuk. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk
sel. Selain itu adanya unsur hara mikro diduga juga berperan dalam meningkatkan
penyerapan hara. Hal ini sesuai pendapat Napitupulu dan Winarno (2009) yang
hijau, sehingga rasio pucuk akar bertambah. Karena itu pemberian nitrogen dapat
merupakan salah satu unsur makro dibutuhkan tanaman sebagai bahan dasar
utama membangun protein untuk pertumbuhan. Hal ini sesuai pendapat Gardner
penyusun asam amino, amida, dan unsur esensial untuk merangsang pembelahan
pengaruh terhadap bobot kering daun. Perlakuan A dan B berbeda nyata dengan
11
bentuk kelat dengan ADP, ATP, dan asam organik, oleh karena itu magnesium
penting untuk mengatur ratusan reaksi enzim. Hal ini sesuai pendapat Gardner
tanaman.
12
Islam Riau , Jalan Kaharuddin Nasution, No. 113 Kelurahan Air Dingin,
Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru. Waktu pratikum ini dilaksanakan selama
Bahan yang digunakan dalam pratikum ini adalah bibit bawang merah,
pupuk kandang, dithane M-45, antracol NPK 16:16:16. Sedangkan alat-alat yang
digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, garu, gembor, kayu, seng
C. Pelaksanaan Praktikum
Kegiatan yang dilakukan dari awal pratikum sampai akhir pratikum yaitu
sebagai berikut
penggangu dan sisa-sisa tanaman yang masih ada dilahan. Tujuan dari pembukaan
lahan ialah membersihkan gulma serta sampah-sampah yang ada di lahan tersebut,
yang kemudian lahan tersebut akan ditanami tanaman bawang merah, agar
perlakuan terhadap tanaman bawang merah tersusun rapi dan lahan yang
dengan ukuran 100 cm x 100 cm dengan jarak antar parit selebar 30 cm, yang
mana parit ini berfungsi sebagai drainase. Dengan tinggi plot 30 cm dengan jarak
tanam 20 cm x 20 cm.
tersebut harus disiram setiap hari untuk menambah dan mengaktifkan kadar unsur
yang telah dibuat untuk umbi bawang merah yang akan ditanam. Pemasangan
plank nama dengan menulis nama, npm dan juga kelas pada plat seng dengan
menggunakan spidol.
atasnya ± 1/3, tujuan nya untuk membuat umbi bibit bawang merah lebih cepat
14
tumbuh, pertumbuhan bibit merata dan berpengaruh terhadap banyak nya anakan
Benih ditanam dengan cara tunggal sedalam ½ cm atau setengah ruas jari
tanam dan setiap lubang di isi 1 buah bibit bawang, kemudian lubang ditutup
dengan tanah gembur, tetapi jangan sampai bawang tertutup habis oleh tanah,
karena jika tertutup akan menyebabkan umbi bawang membusuk. Penanaman ini
telah berumur 7 hst. Pemupukan dengan cara tugal, membuat lubang dekat dengan
tanaman. Kemudian pupuk dimasukan dan ditimbun dengan tanah yang gembur.
Dosis pupuk NPK 16:16:16 ini diberikan pada tanaman sebanyak 30 gr/plot.
merah saat memasuki fase generative pembentukan umbi. Unsur K pada NPK
7. Pemeliharaan
Penyiraman
Penyiraman dilakukan 2 kali yaitu pada pagi hari dan sore hari, penyiraman
awal tanam hingga tanaman siap dipanen. Pada kondisi hujan penyiraman
ditiadakan jika kondisi tanah masih basah. Tujuan dari penyiraman agar
terpenuhuinya kebutuhan air pada tanaman dan menjaga kelembapan pada tanah.
15
mendekatkan zat-zat hara/makanan yang terdapat dalam tanah dan agar tanaman
cara teknik budidaya yang benar seperti tanaman yang sehat, pembersihan areal
D. Parameter Pengamatan
dimulai pada umur 14, 21, 28, 35 dan 42 HST dengan menggunakan penggaris.
bantuan ajir dengan menancapkan ajir pipet di dekat samping tanaman setinggi 10
sampai tanaman berumur 8 MST. Jumlah daun yang diamati dengan menghitung
jumlah daun tanaman bawang merah yang muncul. Data hasil pengamatan
umbi dilakukan dengan menggunakan jangka sorong. Umbi yang terbesar dari
menghitung secara manual jumlah umbi pada tanaman sampel. Data dianalisis
tanaman dipanen, dengan cara terlebih dahulu memotong daun serta akar dan
membersihkan tanah yang menempel pada umbi. Data akhir yang diperoleh
tanaman dipanen dan dikering anginkan selama satu minggu, pada setiap rumpun
disajikan dalam bentuk tabel. Berat kering simpan umbi dihitung setelah umbi
dikeringkan atau di jemur di bawah sinar matahari selama 5-7 hari setelah panen
pada setiap rumpun. Data akhir yang diperoleh dianalisis secara statistik dan
dengan cara menghitung selisih berat basah dan berat kering umbi bawang merah.
ayam 3 kg dan NPK 16:16:16 sebanyak 30 gr/plot pada tanaman bawang merah
berpengaruh terhadap tinggi tanaman bawang merah dan yang tertingi terdapat
pada sampel 4 dengan tinggi 44 cm dan terendah pada sampel 4, 5 dengan nilai 37
cm. Pada setiap sampel tanaman yang diamati mengalami pertambahan tinggi
19
dalam pupuk ini dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil umbi bawang merah
lebih berkualitas. Perbaikan sifat fisik tanah tersebut berdampak baik terhadap
pertumbuhan akar dan penyerapan unsur hara di dalam tanah. Selain dapat
kesuburan tanah.
jumlah daun bawang merah setiap minggunya. Dengan jumlah helai daun paling
C. Diameter (mm)
kotoran ayam 3 kg dan NPK 16:16:16 sebanyak 30 gr/plot pada tanaman bawang
merah berpengaruh terhadap Diameter bawang merah. Pada tabel dapat dilihat
bahwa sampel yang memiliki Diameter yang paling besar yaitu pada sampel 5
dengan nilai 28 mm dan yang kecil terdapat pada sampel 1 dan 4 dengan nilai 19
mm .
Sampel 5 6 umbi
kotoran ayam 3 kg dan NPK 16:16:16 sebanyak 30 gr/plot pada tanaman bawang
merah berpengaruh terhadap jumlah umbi per rumpun bawang merah. Pada tabel
dapat dilihat bahwa sampel yang memiliki jumlah umbi paling banyak terdapat
pada sampel 3 dengan jumlah 12 umbi dan yang paling sedikit pada sampel 2
ayam 3 kg dan NPK 16:16:16 sebanyak 30 gr/plot pada tanaman bawang merah
berpengaruh terhadap Berat basah bawang merah. Pada tabel dapat dilihat bahwa
sampel yang memiliki Rata-rata berat basah yang paling tinggi yaitu pada sampel
2 dengan nilai 517 g dan terendah sampel 1 dengan nilai 417 g . Pupuk npk dapat
memacu pertumbuhan generatif tanaman seperti daun, batang, akar, cabang dan
masing-masing 16%. Unsur hara N,P dan K tersebut sangat dibutuhkan untuk
kotoran ayam 3 kg dan NPK 16:16:16 sebanyak 30 gr/plot pada tanaman bawang
merah berpengaruh terhadap Berat kering bawang merah. Pada tabel 6 dapat
dilihat bahwa sampel yang memiliki berat kering yang paling tinggi yaitu pada
sampel 3 dengan nilai 503 g, dan sampel yang rendah terdapat pada sampel 1
Sampel 5 40%
bawang merah berpengaruh terhadap Susut bobot umbi bawang merah. Pada tabel
7 dapat dilihat bahwa sampel yang memiliki susut bobot yang paling tinggi yaitu
pada sampel 1 dengan nilai 50%, dan sampel yang rendah terdapat pada sampel
A. Kesimpulan
Dan ketinggian 800-900 m dpl bawang merah dapat tumbuh, namun pada
B. Saran
Saran saya terhadap praktikum ini sebaiknya untuk mahasiswa bisa lebih
aktif lagi dan bisa memanfaatkan lahan dan pupuk yang telah diberi oleh pihak
kampus. Saran untuk Restian Agustino selaku asisten dosen pada praktikum
lahan margina kali ini, agar dapat memberikan kami sedikit ilmu tentang cara
pengendalian dan perawatan dalam menanam bawang merah dengan curah hujan
yang tinggi agar tanaman bawang merah bisa tumbuh subur, sehat dan
DAFTAR PUSTAKA
Gao, M., Li, J., danX. Zhang. 2012. Responses of soil fauna structure and leaf
litter decomposition to effective microorganism treatments in Da Hinggan
Mountains, China. Chinese Geographical Science, 22(6): 647–658.
Istina, Ida Nur. (2016). Peningkatan Produksi Bawang Merah Melalui Tekhnik
Pemupukan NPK. Jurnal Agro Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau.
Vol. III, No. 1 Juli 2016.
Lingga, P., dan Marsono. 2013. Petunjuk Penggunaan Pupuk (Edisi Revi).
Swadaya.
Rukmana, R., dan H. H. Yudirachman. 2018. Sukses Budi Daya Bawang Merah
di Pekarangan dan Perkebunan. Lily Publisher. Yogyakarta
Tandi, O. G., Paulus, J., dan Pinaria, A. (2015). Pertumbuhan Dan Produksi
Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Berbasis Aplikasi Biourine Sapi.
Eugenia, 21(3), 142–150.
Widyastuti, R. 2009. Pengaruh Pemberian Pupuk Majemuk NPK Phonska dan Pupuk
Hayati Petrobiofertil Pada Pertumbuhan dan Hasil Kedelai. Skripsi. Universitas
Brawijaya.
26
27
LAMPIRAN
JADWAL PRAKTIKUM
N KEGIATAN DESKRIPSI/
L N M PRAKTIKUM
membuat 25 titik
tanam dengan jarak
antara titik tanam
20x20 cm dan lakukan
penanaman dengan
cara membuat lubang
tanam sedalam ½ cm.
Jangan sampai tertutup
tanah karena jika
tertutup umbi bawang
akan membusuk. Lalu,
lakukan penyiraman.
5. 5 Novembe 2022 Pemberian Pengaplikasian pupuk
r pupuk NPK NPK pada tanaman
bawang dengan cara
diberi pada sela-sela
tanaman bawang, lalu
timbun dengan tanah
agar tidak menguap.
Dosis pupuk NPK
yang diberikan adalah
30 gr/plot. Tujuannya
adalah untuk memacu
pertumbuhan bawang
merah pada saat
memasuki fase
generatif pembentukan
umbi.
6. 12 Novembe 2022 Pemilihan Menentukan sampel
r sampel, sebanyak 5 sampel
mengukur dengan tanda pipet
tinggi disetiap sampelnya.
30
tanaman, Melakukan
pemberian pengukuran pada
fungisida, dan setiap sampel tanaman
pembubunan. bawang merah.
1.Sampel 1 : 24 cm
2. Sampel 2 : 26 cm
3. Sampel 3 :22 cm
4. Sampel 4 : 27 cm
5. Sampel 5 : 22 cm
Dilanjutkan dengan
pembubunan untuk
memperbaiki atau
meninggikan guludan.
7. 19 Novembe 2022 Pembubunan, Lakukan pembubunan
r pengukuran pada bawang yang
tinggi muncul kepermukaan
tanaman, tanah lalu bersihkan
pemberian gulma-gulma yang ada
pupuk NPK, disekitar plot. Lalu,
dan lakukan pengukuran
membersihkan tinggi tanaman dari
gulma. ujung pipet pada setiap
sampel.
1.Sampel 1 : 28 cm
2. Sampel 2 : 30 cm
3. Sampel 3 :25 cm
4. Sampel 4 : 31 cm
5. Sampel 5 : 24 cm
Pada plot dibuat 4
jalur untuk pemberian
pupuk NPK dengan
dosis 30 gr/plot dan
31
tutup kembali
menggunakan tanah.
8. 26 Novembe 2022 Pengukuran Melakukan
r tinggi pengukuran tinggi
tanaman, pada tanaman sampel.
pembersihan 1.Sampel 1 : 30 cm
gulma, dan 2. Sampel 2 : 33 cm
penyiraman. 3. Sampel 3 :28 cm
4. Sampel 4 : 34 cm
5. Sampel 5 : 28 cm
Lalu, membersihkan
gulma disekitar plot
agar pertumbuhan
bawang merah tidak
terganggu dan lakukan
penyiraman .
9. 3 Desember 2022 Pembersihan Penyiangan gulma
gulma, disekitar plot bawang
pembubunan, merah. Lalu, lakukan
pemangkasan pembubunan pada
daun kuning bawah merah yang
dan daun keluar dari permukaan
rebah, dan tanah. Kemudian
pengukuran lakukan pemangkasan
tinggi tanaman daun kuning dan daun
sampel. rebah (daun yang
patah) dengan gunting.
Dan lakukan
pengukuran tinggi
pada sampel tanaman
bawang merah.
1.Sampel 1 : 33 cm
32
2. Sampel 2 : 37 cm
3. Sampel 3 :31 cm
4. Sampel 4 : 38 cm
5. Sampel 5 : 30 cm
- Penyemprotan fungisida
37