Disusun oleh :
ABDUL KARIM
204110222
Agroteknologi D
LAPORAN PRAKTIKUM
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memnhi tugas akhir praktikum Lahan
Marginal dan Teknologi Pengeloaannya
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
RIAU 2023
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
ABDUL KARIM
204110222
Kelas : D Agroteknologi
MENYETUJUI
1. Pembimbing I 2. Pembimbing II
3. Asisten Dosen
ABSTRAK
Raya, Kota Pekanbaru. Dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2022 sampai dengan
untuk mengetahui “pengaruh pemberian berbagai pupuk organik dan NPK 16:16:16
(RAL). Dengan perlakuan pupuk organic kotoran sapi dengan dosis 3 kg per plot 1x1
meter yang dilakuakan ketika sebelum tanam dan pemberian pupuk NPK 16:16:16
dengan dosis 30 gram per plot yang dilakukan sebanyak 3 kali selama penanaman
NPK 16:16:16 pada tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.)” dapat
bawang merah dengan hasil terbaik terjdapat pada hari ke-56 setelah tanam dan hasil
parameter terbaik pada sampel 1 baik dari tinggi tanaman: 35,7 cm, diameter umbi:
10,4 cm, berat basah umbi: 123 gram dan berat kering umbi dengan hasil 87 gram.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
pembuatan laporan ini, tak lupa juga sholawat serta salam semoga tercurah selalu
Dalam menyusun dan penulisan laporan ini tidak sedikit menemukan kesulitan
yang saya hadapi. Namun berkat bantuan dan dorongan dari segala pihak akhirnya
Saya menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan. Untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangan dari berbagai pihak demi
Akhir kata saya ucapkan terima kasih dan berharap semoga laporan ini dapat
Pekanbaru,..Desember 2022
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL................................................................................................iv
BIODATA PENULIS..........................................................................................v
I. PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Tujuan......................................................................................................2
C. Rancangan Praktikum..............................................................................12
D. Pelaksanaan Praktikum...........................................................................12
E. Parameter Pengamatan............................................................................14
C. Diameter Umbi........................................................................................19
A. Kesimpulan.............................................................................................24
B. Saran........................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................26
LAMPIRAN.........................................................................................................29
v
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
NPM : 204110222
Kelas : D Agroteknologi
Asal Sekolah :
Foto diri
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sebagai salah satu penyedap rasa yang sering ditambahkan pada berbagai macam
masakan, oleh sebab itu permintaan terhadap bawang merah semakin meningkat
setiap tahun. Bawang merah dikenal hampir di setiap negara. Kalangan internasional
menyebutnya shallot. Bawang yang semarga dengan bawang merah adalah bawang
daun, bawang putih, dan bawang bomay dan merupakan family Liliaceae. Bawang
akarnya serabut, daunnya memanjang dan berbentuk silinder, pangkal daun berubah
bentuk dan fungsinya yaitu membengkak membentuk umbi lapis. Umbi tersebut
dapat membentuk tunas baru yang kemudian tumbuh membesar dan membentuk
mencapai 2 juta ton pada 2021. Jumlah itu meningkat 10,42% dari tahun 2020 yang
sebesar 1,82 juta ton. Peningkatan produksi bawang merah terlihat tiap tahunnya
sejak 2017, di mana saat itu Indonesia hanya memproduksi 1,47 juta ton. Jumlahnya
terus meningkat dengan rata-rata kenaikan 8% tiap tahun. Berdasarkan data BPS
(2021) produksi tanaman bawang merah di Provinsi Riau sebesar 329 ton. Menurut
Badan pusat statistik, dalam dekade terakhir ini permintaan bawang merah untuk
konsumsi dan bibit dalam negeri mengalami peningkatan, sehingga Indonesia harus
2
peningkatan produksi dan mutu hasil bawang merah senantiasa ditingkatkan melalui
peangaplikasian berbagai pupuk organic selain itu pemberian pupuk NPK 16:16:16
juga merupakan suatu usaha untuk meningkatkan produksi bawang merah, untuk
bertempat di lahan pertanian UIR Pekanbaru, Riau. dengan tujuan untuk mengetahui
pengaruh pemberian berbagai pupuk organik dan NPK 16:16:16 pada tanaman
B. Tujuan Praktikum
adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai pupuk organik dan NPK
membentuk rumpun dan tumbuh tegak dengan panjang mencapai 15-40 cm. Bawang
merah memiliki akar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang
terpencar, pada kedalaman antara 15-20 cm di dalam tanah dengan diameter akar 2-5
memiliki perakaran yang dangkal dan juga bercabang memencar, dengan kedalam
mencapai 15-30 cm di dalam tanah serta tumbuh di sekitar umbi bawang merah.
Batang bawang merah memiliki batang sejati disebut diskus, yang memiliki bentuk
hampir menyerupai cakram, tipis dan juga pendek sebagai tempat melekatnya akar
dan juga mata tunas. Daun bawang merah memiliki bentuk silindris kecil memanjang
yang tingginya mencapai 50-70 cm, memiliki lubang dibagian tengah, dan pangkal
daun runcing. Daun bawang merah ini berwarna hijau mudah hingga tua, dan juga
letak daun ini melakat pada tangkai yang memiliki ukuran pendek.
Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut dengan discus yang
berbentuk seperti cakram , tipis, dan pendek sebagai melekatnya akar dan mata tunas.
Pada bagian atas discus terdapat batang semu yang tersusun dari pelepahpelepah
4
daun dan batang semua yang berbeda didalam tanah berubah bentuk dan fungsi
menjadi umbi lapis. Menurut Latarang (2006), daun bawang merah berbentuk
silindris kecil memanjang antara 50-70 cm, berlubang dan bagian ujungnya runcing
berwarna hijau muda sampai tua, dan letak daun melekat pada tangkai yang
ukurannya relatif pendek, sedangkan bunga bawang merah keluar dari ujung tanaman
(titik tumbuh) yang panjangnya antara 30-90 cm, dan diujungnya terdapat 50-200
kuntum bunga yang tersusun melingkar seolah berbentuk payung. Tiap kuntum
bungra terdiri atas 5-6 helai daun bunga berwarna putih, 6 benang sari berwarna
hijau atau kekuningkuningan, 1 putik dan bakal buah berbentuk hampir segitga. Buah
bawang merah berbentuk bulat dengan ujungnya tumpul membungkus biji berjumlah
2-3 butir. Biji bawang merah berbentuk pipih, berwarna putih, tetapi akan berubah
merah yaitu:
a. Iklim
Tanaman bawang merah peka terhadap curah hujan dan intensitas hujan yang tinggi,
serta cuaca berkabut. Tanaman ini membutuhkan penyinaran cahaya matahari yang
maksimal (minimal 70% penyinaran) yang berarti penyinaran yang harus diterima
tanaman paling tidak sebesar 70% dalam melakukan kegiatannya, suhu udara 25-
Tanaman bawang merah dapat membentuk umbi di daerah yang suhu udaranya
rata-rata 22°C, tetapi hasil umbinya tidak sebaik di daerah yang suhu udara lebih
panas. Bawang merah akan membentuk umbi lebih besar bilamana ditanam di daerah
dengan penyinaran lebih dari 12 jam. Di bawah suhu udara 22°C tanaman bawang
merah tidak akan berumbi. Oleh karena itu, tanaman bawang merah lebih menyukai
1000 m di atas permukaan laut. Ketinggian tempat yang optimal untuk pertumbuhan
dan perkembangan bawang merah adalah 0-450 m di atas permukaan laut. Tanaman
bawang merah masih dapat tumbuh dan berumbi di dataran tinggi, tetapi umur
tanamnya menjadi lebih panjang 0,5-1 bulan dan hasil umbinya lebih rendah.
b. Tanah
sampai liat, drainase/aerasi baik, mengandung bahan organik yang cukup, dan reaksi
tanah tidak masam (pH tanah : 5,6 – 6,5). Tanah yang paling cocok untuk tanaman
bawang merah adalah tanah Aluvial atau kombinasinya dengan tanah Glei-Humus
atau Latosol. Tanah yang cukup lembab dan air tidak menggenang disukai oleh
tanaman bawang merah. Waktu tanam bawang merah yang baik adalah pada musim
kemarau dengan ketersediaan air pengairan yang cukup, yaitu pada bulan April atau
Mei setelah panen padi dan pada bulan Julia tau Agustus. Penanaman bawang merah
di musim kemarau biasanya dilaksanakan pada lahan bekas padi sawah atau tebu,
sedangkan penanaman di musim hujan dilakukan. pada lahan tegalan. Bawang merah
Fase pertumbuhan bawang merah terbagi menjadi dua fase, yaitu fase vegetatif
dan vase generatif. Hal ini sesuai dengan pernyataan Fauziah (2017), bahwa fase
tanaman bawang merah ada 2 yaitu fase vegetatif dan generatif. Pada fase vegetatif
terjadi pada perkembangan akar, daun dan batang baru, sedangkan fase generatif
dan biji yaitu pada fase vegetatif terjadi perkembangan pembesaran sel dan
pembelahan sel yang terlihat dari panjang tanaman dan diameter batang,
fase generatif adalah perkembangan bunga dan umbi. Menurut Nugroho, et al. (2017)
pada saat memasuki fase generatif, tanaman mulai melakukan pengisian umbi atau
Kotoran sapi adalah limbah hasil pencernaan sapi dan hewan dari subfamili
Bovinae lainnya (kerbau, yak, bison). Kotoran sapi memiliki warna yang bervariasi
dari kehijauan hingga kehitaman, tergantung makanan yang dimakan kerbau. Setelah
terpapar udara, warna dari kotoran sapi cenderung menjadi gelap (Bornemissza, G. F.
1976).
Kotoran sapi merupakan salah satu bahan yang mempunyai potensi untuk
dijadikan kompos karena mengandung unsur hara seperti nitrogen 0,33%, fosfor
0,11%, kalium 0,13%, kalsium 0,26%. Pupuk kompos merupakan bahan pembenah
tanah yang paling baik dan alami daripada bahan pembenah buatan/sintetis. Pada
umumnya pupuk organik mengandung hara makro N,P,K rendah, tetapi mengandung
7
hara mikro dalam jumlah cukup yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman
(Kementan, 2022).
di dunia, kotoran sapi yang dikeringkan digunakan sebagai bahan bakar. Kotoran
sapi juga digunakan untuk menghasilkan biogas untuk dibakar dan menghasilkan
listrik dan panas. Biogas memiliki kandungan gas metana dan telah digunakan secara
luas di berbagai pedesaan di India dan Pakistan sebagai sumber energi terbarukan.[1]
Di Afrika Tengah, masyarakat suku Maasai membakar kotoran sapi di dalam rumah
untuk menangkal nyamuk. Di tempat dingin, kotoran sapi dijadikan bahan insulasi
termal. Kotoran sapi juga merupakan salah satu pilihan bahan baku pembuatan bahan
permainan cow chip throwing (lempar kepingan kotoran), yang sudah populer sejak
tahun 1970an.
Kotoran sapi menjadi habitat bagi berbagai jenis organisme yang memecahkan
kandungan nutrisi yang ada di dalamnya untuk didaur ulang dan disatukan dengan
molekul tanah. Di tempat di mana sapi belum berdiam pada waktu yang lama,
kotoran harus didatangkan dari luar untuk membantu mendaur ulang kotoran sapi di
Pupuk NPK ialah penyubur tanah secara buatan yang berbentuk cair atau padat
yang mengandung unsur hara utama nitrogen, fosfor, serta kalium. Pupuk NPK
adalah salah satu jenis pupuk majemuk yang juga paling umum digunakan. Oleh
karena itulah pada artikel ini akan melakukan pembahasan materi mengenai
pengertian pupuk NPK, kandungan, ciri, manfaat, dan cara penggunaannya (Kurnia,
2019).
Pupuk NPK 16-16-16 sendiri merupakan pupuk jenis kimia yang memiliki
Haris, 2020). NPK Mutiara 16-16-16 saat ini menjadi brand NPK terpopuler untuk
Indonesia WOW Brand selama dua tahun berturut-turut. Ada banyak keunggulan
yang menjadi alasan utama para petani di Indonesia baik di perkotaan maupun di
Nitrat dan Ammonium (Ammonium Nitrat Base), dimana Nitrat langsung bisa
diserap oleh tanaman sedangkan Ammonium sebagai cadangan yang nanti akan
dirubah menjadi bentuk Nitrat. Kombinasi kedua jenis Nitrogen tersebut akan
memberikan respon pertumbuhan tanaman lebih cepat dan hasil panen lebih banyak.
16 sebagai berikut:
FOSFAT.
9
pembentukan umbi.
KALIUM.
keseimbangan air di dalam sel, turgor sel, kehilangan air karena transpirasi;
atau dingin serta serangan hama dan penyakit. Meningkatkan kualitas hasil produksi
waktu ditebarkan ke tanaman, komposisi kandungan hara NPK masih sama lengkap
keseragaman penyebaran semua hara, sehingga pertumbuhan dan hasil tanaman lebih
maksimal.
Badas, Kabupaten Kediri diatas ketinggian ±130 M diatas permukaan laut. Dengan
jenis tanah glei atau aquep, mulai penelitian pada tanggal 28 Juli 2015 sampai
(M) yang terdiri dari 4 level yaitu M0: tanpa perlakuan pupuk, M1: Pupuk Organik
MASHITAM dengan dosis 450 kg/ha, M2: Pupuk Organik MASHITAM dengan
dosis 500 kg/ha, dan M2: Pupuk Organik MASHITAM dengan dosis 550 kg/ha.
Faktor perlakuan ke dua yaitu Pupuk Anorganik NPK MUTIARA (16:16:16) (N)
terdiri dari 3 level yaitu: N1: Pupuk anorganik NPK MUTIARA (16:16:16) dengan
dosis 150 kg/ha, N2: Pupuk anorganik NPK MUTIARA (16:16:16) dengan dosis 200
kg/ha, N3: Pupuk anorganik NPK MUTIARA (16:16:16) dengan dosis 250 kg/ha.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi dosis
pupuk organik MASHITAM dan pupuk anorganik NPK MUTIARA (16:16:16) yang
terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.)
disimpulkan bahwa : terjadi interaksi yang sangat nyata antara perlakuan dosis pupuk
11
NPK Mutiara dan dosis pupuk organik Mashitam terhadap variabel tinggi tanaman
umur 28 hst dan interaksi nyata terhadap variabel tinggi tanaman umur 42 hst dan
jumlah daun umur 42 hst. Perlakuan dosis pupuk NPK Mutiara berpengaruh sangat
nyata terhadap variabel jumlah anakan umur 28 hst dan berpengaruh nyata terhadap
variabel jumlah anakan umur 42 hst. Perlakuan dosis pupuk organic Mashitam
berpengaruh sangat nyata terhadap variabel berat basah umbi per-petak dan
berpengaruh nyata terhadap variabel berat kering umbi per-petak. Produksi tertinggi
dihasilkan pada perlakuan dosis pupuk organic Mashitam 550 kg/ha yaitu sebesar
Raya, Kota Pekanbaru. Praktikum ini dilksanakan selama + 3 bulan, Mulai dari
Bahan yg diguakan dalam praktikum ini yaitu bibit bawang merah brebes,
pupuk NPK 16:16:16, pupuk organic kotoran sapid an pestisida. sedangkan alat yang
digunakan dalam praktikum ini yaitu cangkul, alat babat, gembor, alat tulis,
C. Rancangan Praktikum
Lengkap (RAL). Dengan mengambil data parameter dari 5 sampel terbaik, lalu
kemudian dihitung.
D. Pelaksanaan Praktikum
Ukuran lahan yang digunakan adalah panjang 17,3 m dan lebar 7,3 m.
sebagai tempat penelitian dibersihkan dari rumput dan sampah agar perlakuan
13
terhadap tanamanbawang merah tersusun rapi dan lahan yang digunakan datar
cm.
3. Pemasangan Label
sesuai dengan lay out penelitian. Label dipasang sesuai nama masing-masing pada
20 cm. jumlah umbi bawang merah yang ditanam sebanyak 25 umbi dan sampel
5. Pemupukan
bokashi daun ketapang dengan dosis pemberian 3kg/plot setara dengan 300ton/ha.
Pemberian pupuk NPK 90g/plot setara dengan 900kg/plot. Pemberian pupuk NPK
16:16:16 dilakukan 3kali selama pertumbuhan tanaman bawang merah yaitu pada
umur 7 HST dengan dosis 30g/plot, 21 HST dengan dosis 30g/plot, 42 HST
14
dengan dosis 30g/plot. Pemberian pupuk dilakukan dengan cara larikan atau
barisan tanaman.
6. Parameter Pengamatan
merah dan jumlah daun perhelai. Parameter dilakukan setelah umur tanaman 7
E. Parameter Pengamatan
berumur 7 HST, 14 HST, 21 HST dan 28 HST. Pengukuran tinggi tanaman dengan
menggunakan meteran dari leher akar sampai titik tumbuh terakhir. Pengukuran
tinggi tanaman dilakukan sampai memasuki masa generatif. Hasil dari pegamatan
2. Jumlah daun
menghitung panjang tanaman. Hal ini dikarenakan perlakuan dilakukan pada hari
yang sama dan bergantian setelah pengamatan dan pengukuran panjang tanaman.
15
Menghitung jumlah daun dilakukan dengan menghitung daun yang telah tumbuh
3. Diameter Umbi
melilitkan tali rafia/plastic ke umbi bawang merah lalu kemudian hasil lilitan tersebut
diukur dengan penggaris dan yang diukur meruakan umbi terbaik/terbesar per
rumpun. Data hasil pegamatan dianalisis secara statistik dan disajikan dalam bentuk
tabel.
menghitung manual jumlah umbi per rumpun yan diambil sebanyak 5 sampel. Data
hasil pegamatan dianalisis secara statistik dan disajikan dalam bentuk tabel.
Pengambilan data berat basah per rumpun dilakukan langsung setelah panen
dilakuan, ini dilakukan agar berat umbi bawang merah belum susut. Untuk
menghitung berat basah umbi bawang merah menggunakan timbangan analitik dan
diambil sebanyak 5 sampel. Data hasil pegamatan dianalisis secara statistik dan
Pengambilan data berat kering per rumpun dialakukan seminggu setelah panen
dengan dijemur sehingga umbi bawang merah mengalami penurunan bobot. Untuk
16
menghitung berat kering umbi bawang merah menggunakan timbangan analitik dan
diambil sebanyak 5 sampel. Data hasil pegamatan dianalisis secara statistik dan
Pengambilan data susut bobot umbi dengan mengambil selisih antara berat
basah umbi bawang merah dengan berat kering umbi bawang merah. Data hasil
A. Tinggi Tanaman
bentuk table.
Berdasarkan hasil pengamatan tinggi tanaman bawang merah dari table diatas
dengan pemberian pupuk organic 3 kg dan NPK 16:16:16 dengan dosis 30g/plot
Diperoleh hasil pengamatan tinggi tanaman yang paling tinggi presentasi tanaman
nya yaitu pada sampel 1 dengan rata-rata tinggi tanaman 35,7 cm dan sampel 2
dengan rata-rata 34,12 cm. Sedangkan untuk hari dengan rerata tertinggi terhapat pda
18
hari tanamn ke-56 dengan rata-rata 37 cm. dari tabel juga didapat bahwa
Adapun hasil pengamatan jumlah helai daun per rumpun disajikan dalam
Berdasarkan hasil pengamatan jumlah daun dari hasil tabel diatas dapat
dengan pemberian pupuk organik dan NPK 16:16:16 dengan dosis 30g/plot terhadap
jumlah helai daun bawang tanaman mengalami penambahan jumlah helai daun dari
sampel 1 sampai dengan 5 cukup baik karena penambahan jumlah daun cukup
banyak dan sebagian daun banyak yang mengalami serangan penyakit seperti daun
banyak yang menguning dan rusak bahkan hampir mati. Jumlah daun setiap sampel
nya ada yang mengalami paling banyak jumlah daunnya pada sampel 2 dengan rata-
rata sebanyak 19,75 helai dan sampel dengan rerata 19,25 helai. Dan untuk rerata
jumlah helai daun tertinggi terdpat pada hari tanam bawang merah ke-56. Hal ini
19
membuktikan bahwa pemberian pupuk organik dan NPK berpengaruh baik pada
pertumbuhan jumlah daun jika diberikan dosis yang tepat dan perawatan yang baik
C. Diameter Umbi
Berdasarkan hasil pengamatan dari Diameter Umbi (mm) dari tabel diatas
pemberian pupuk organik dan NPK 16:16:16 dengan dosis 30g/plot terhadap
dari sampel 1 sampai dengan 5 cukup baik di Diameter Umbi nya. Jumlah Diameter
Umbi setiap sampel nya ada yang mengalami paling besar adalah pada sampel 1
dengan Diameter 10,4 cm. Dan rerata diameter umbi bawang merah pada sampel
sebesar 8,18 cm. Hal ini membuktikan bahwa pemberian pupuk organik dan NPK
berpengaruh baik pada pertumbuhan jumlah daun jika diberikan dosis yang tepat dan
Adapun hasil pengamatan jumlah umbi per rumpun disajikan dalam bentuk
tabel dibawah.
Berdasarkan hasil pengamatan dari Jumlah Umbi Per rumpun dari tabel diatas
pemberian pupuk organik dan NPK 16:16:16 dengan dosis 30g/plot terhadap Jumlah
Umbi, bawang merah tanaman mengalami penambahan jumlah umbi dari sampel 1
sampai dengan 5 cukup baik di Jumlah Umbi nya. Jumlah Umbi setiap sampel nya
ada yang mengalami paling banyak adalah pada sampel 4 dengan Jumlah 16 umbi
dan sampel 2 dengan Jumlah 14 umbi. Dan untuk rerata jumlah umbi bawang merah
sebesar 10,6 buah. Hal ini membuktikan bahwa pemberian pupuk organik dan NPK
berpengaruh baik pada pertumbuhan jumlah daun jika diberikan dosis yang tepat dan
Adapun hasil pengamatan barat basah per rumpun disajikan dalam bentuk tabel
dibawah.
Berdasarkan hasil pengamatan dari Berat Basah Umbi dari tabel diatas dapat
pupuk organik dan NPK 16:16:16 dengan dosis 30g/plot terhadap Berat Basah Umbi,
bawang merah tanaman mengalami penambahan Berat Basah umbi dari sampel 1
sampai dengan 5 cukup baik. Berat basah setiap sampel nya ada yang mengalami
paling banyak adalah pada sampel 1 dengan berat basah 123 gram dan sampel 2
dengan berat basah 114 gram, sedangkan untuk berat basah teringan terdapat pada
sampel 4 dengan berat 65 gram. Dan untuk rerata berat basah per rumpun pada
tanaman bawang merah dari smpel 1 sampi 5 adalah 89,4 gram. Hal ini membuktikan
bahwa pemberian pupuk organik dan NPK berpengaruh baik pada pertumbuhan
Berat Basah jika diberikan dosis yang tepat dan perawatan yang baik pada tanaman
Adapun hasil pengamatan barat basah per rumpun disajikan dalam bentuk tabel
dibawah.
Berdasarkan hasil pengamatan dari Berat Kering Umbi dari tabel diatas dapat
pupuk organik dan NPK 16:16:16 dengan dosis 30g/plot terhadap Berat Kering
Umbi, bawang merah tanaman mengalami penambahan Berat Kering umbi dari
sampel 1 sampai dengan 5 cukup baik. Berat Kering setiap sampel nya ada yang
mengalami paling besar adalah pada sampel 1 dengan berat kering 87 gram dan
sampel 2 dengan berat kering 68 gram, sedangkan untuk berat kering teringan terdapt
pada sampel 3 dengan berat kering 43 gram. Dan untuk rerata berat kering pada
tanaman bawang merah dari sampel 1 sampai 5 adalah 59,6 gram. Hal ini
membuktikan bahwa pemberian pupuk organik dan NPK berpengaruh baik pada
pertumbuhan Berat Basah jika diberikan dosis yang tepat dan perawatan yang baik
Adapun hasil pengamatan susut bobot umbi disajikan dalam bentuk tabel
dibawah.
Berdasarkan hasil pengamatan dari Susut Bobot Umbi dari tabel diatas dapat
pupuk organik dan NPK 16:16:16 dengan dosis 30g/plot terhadap Susut Bobot Umbi,
bawang merah tanaman mengalami penambahan Susut Bobot dari sampel 1 sampai
dengan 5 cukup baik. Susut Bobot setiap sampel nya ada yang mengalami paling
besar adalah pada sampel 5 dengan susut bobot 44,30 % dan sampel 3 dengan susut
bobot 39,82%, sedangkan untuk susut bobot terkecil terdapat pada sampel 4 dengan
susut bobot 13,84%. Susut bobot pada bawang merah terjadi kerena beberapa factor
diantaranya yaitu intensitas cahaya matahari yang bersinar, besar umbi yang dijemur
A. Kesimpulan
organik dan NPK 16:16:16 dengan dosis 30g/ploy pada pertumbuhan tanaman
1. hasil pengamatan tinggi tanaman yang paling tinggi presentasi tanaman nya
yaitu pada sampel 1 dengan rata-rata tinggi tanaman 35,7 cm dan sampel 2
2. Jumlah daun setiap sampel nya ada yang mengalami paling banyak jumlah
daunnya pada sampel 2 dengan rata-rata sebanyak 19,75 helai dan sampel
3. Jumlah Diameter Umbi setiap sampel nya ada yang mengalami paling besar
4. Jumlah Umbi setiap sampel nya ada yang mengalami paling banyak adalah
pada sampel 4 dengan Jumlah 16 umbi dan sampel 2 dengan Jumlah 14 umbi.
5. Berat basah setiap sampel nya ada yang mengalami paling banyak adalah
pada sampel 1 dengan berat basah 123 gram dan sampel 2 dengan berat basah
114 gram.
6. Berat Kering setiap sampel nya ada yang mengalami paling besar adalah
pada sampel 1 dengan berat kering 87 gram dan sampel 2 dengan berat kering
68 gram.
7. Susut Bobot setiap sampel nya ada yang mengalami paling besar adalah pada
sampel 5 dengan susut bobot 44,30 % dan sampel 3 dengan susut bobot
39,82%.
25
B. Saran
dilakukan diwaktu yang tepat, tidak seperti saat praktikum, penanaman dilakukan
pada saat musim penghujan sehingga banyak dari tanaman bawang merah yang
ditanam terserang penyakit kuning pada daun dan umbi yang busuk sehingga
DAFTAR PUSTAKA
Pemberian Kompos Kulit Kopi dan Pupuk Organik Cair. Jurnal Online
Medan.
Asandhi, A. A., N. Nurtika, dan N. Sumarni. 2005. Optimasi Pupuk dalam Usaha
Tani LEISA Bawang Merah di Dataran Rendah. Jurnal Penelitian UNIB. 15(3):
199 - 207.
Azmi, C., I. M. Hidayat, dan G. Wiguna. 2011. Pengaruh Varietas dan Ukuran Umbi
Kementerian Pertanian
27
Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jendral. 2014. Produksi Bawang MerahMenurut
Balitsa. 2018. Bawang Merah Varietas Super Philip. [Online] Diakses melalui:
Balitbang. 2006. Hama, Penyakit dan Masalah Hara pada Tanaman Bawang Merah,
Fauziah, Rahmi. 2017. Budidaya Bawang Merah (Allium cepa var. aggregatum)
pada Lahan Kering Menggunakan Irigasi Spray Hose pada Berbagai Volume
Abdul Haris Maulana. 2020. Kenali Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 yang Asli.
https://www.kompas.com/homey/read/2020/11/27/175235776/kenali-pupuk-
npk-mutiara-16-16-16-yang asli?page=all#:~:text=Pupuk%20NPK%2016%2D
Januari 2022.
Kurniati Lestari. 2019. Manfaat dan Gejala Kekurangan Pupuk N,P,K. http://cybex.
pertanian.go.id/mobile/artikel/85051/MANFAAT-DAN-GEJALA-KEKURA
Npkmutiara.com. 2022. 5 Alasan Utama Kenapa Harus Pilih NPK Mutiara 16-16-16.
https://www.npkmutiara.com/post/5-alasan-utama-kenapa-harus-pilih-npk-
Edy Soenyoto. 2015. Pengaruh Dosis Pupuk Anorganik NPK Mutiara (16:16:16)
LAMPIRAN
1. Jadwal Praktikum
Tahun2021-2022
No September Oktober November Desember
Kegiatan
. 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembukaan lahan
Pembuatan plot
dan pemasangan
2
plang
Penyiangan gulma
dan pemberian
3
pupuk dasar
organik
Penanaman
4
bawang merah
Pemberian pupuk
5 anorganik (NPK
16:16:16)
Parameter
6
pengamatan
Pengendalian hama
8
dan penyakit
9 Panen
10 Laporan
30
- Dapat ditanam dengan baik pada semua tanah pada ketinggian 10-1000 mdpl
busuk umbi (Botrytis alii) dan peka terhadap penyakit busuk ujung daun
(Phytophtora porii)
31
Hasil plot yang sudah jadi dengan uku- Pemerian perlakuan pupuk organic ko-
Ran 1x1 meter toran sapi sebanyak 3 kg
Penghitungan jumlah helai daun pada Pemanenan bawang merah dan juga pe-
Bawang merah ngukuran diameter umbinya
Sebagian hasil panen bawang merah penimbangan berat basah umbi bawang
merah
33
Foto bersama kelas 5D agoteknologi bersama asisten dosen Noer Arif Hardi.SP,.MP