Anda di halaman 1dari 41

KADAR AIR DAN pH DALAM PUPUK ORGANIK

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT UNIT BOGOR


KOTA BOGOR

Oleh:
Ani Shifa Auliya
2122100122

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AL-ITTIHAD


ANALISIS PENGUJIAN LABORATORIUM
CIANJUR
2023
KADAR AIR DAN pH DALAM PUPUK ORGANIK

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam


Menyelesaikan Studi di SMK Al-Ittihad Cianjur

Oleh:
Ani Shifa Auliya
2122100122

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AL-ITTIHAD


ANALISIS PENGUJIAN LABORATORIUM
CIANJUR
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini telah diperiksa dan


diterima oleh Tim Pembimbing SMK Al-Ittihad
pada tanggal 15 September 2023

Kepala Kompetensi Keahlian APL Pembimbing Sekolah

Wahyu Muhammad Ginanjar, S.Si. Siti Jamilah, S.Si.

Mengetahui,

Wakil Kepala Sekolah


Kepala SMK Al-Ittihad Bidang Hubungan Industri

M. Adi Sastra Nugraha, S.Pd. Evi Asmawaty , S.Kom.


LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini telah diperiksa dan


diterima oleh Tim Pembimbing
PT. PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT UNIT BOGOR
Pada tanggal 15 september 2023

Pembimbing Industri

meila dwi putri, ST

Mengetahui,

Kepala Laboratorium

Dr. Irma krisnawaty,m.Si


LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa Laporan Praktik Kerja Lapangan yang berjudull


“Kadar Air dan pH Dalam Pupul Organik” ini adalah sepenuhnya karya saya
sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang
lain dan saya tidak sesuai melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-
cara yang tidak sesuai dengan etika dengan etika keilmuan yang yang berlaku
dalam masyarakat keilmuan.

Bogor,…….. 2023

Ani Shifa Auliya


2122100122
ABSTRAK
Judul Laporan Pratik kerja lapangan ini adalah “kadar air dan pH dalam pupuk
organik”.Tujuan dilakukan pengujian ini adalah untuk mengetahui kadar air dan
pH dalam pupuk organik. Pengujian menggunakan metode gravimetri dan pH
meter. Sampel yang digunakan pada pengujian ini adalah pupuk organik
berdasarkan pengujian didapat hasil 11,38 dan 14,70. pH pada pupuk organik
adalah 15,21 dan 14.18. hasil tersebut belum memenuhi SNI.

Kata kunci : kadar air, oven, pupuk organik

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena
dengan Rahmat dan Hidayah-Nya yang telah menciptakan manusia dalam bentuk
yang sempurna dan menciptakan semesta alam serta seisinya, yang tidak ada yang
mendzolimi sekecil dzahrahpun. Semoga kita selalu dalam bimbingannya.

Solawat beserta salam tetap tercurah limpahkan kepada nabi besar kita nabi
muhammad SAW, semoga kelak kita mendapatkan syafaatnya di yaumul masyhar
kelak. Demikian pula para sahabat, keluarga, beserta umatnya yang senantiasa
menapaki manhaj nawawi.

Dalam penulisan laporan ini penulis banyak mengalami hambatan dan


kesulitan, namun berkat bantuan dan dorongan banyak pihak, alhamdulillah
hambatan dan kesulitan tersebut dapat diatasi. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa selesainya penulisan laporan praktek kerja lapangan (PKL) ini tidak
lepasdari bantuan dan dukungan berbagai pihak dan penulis disini ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran pada saat kami


melaksanakan Praktik Kerja Lapangan dan pada saat penyusunan laporan.
2. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan dan mendoakan yang
terbaik untuk kelancaran dalam melaksanakan kegiatan pratek kerja
lapangan.
3. 4.Ibu Dr. irma Kresnawaty ,M.Si Selaku Manager Lab pelayanan agar bisa
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di PT. Penelitian Kelapa Sawit
bogor.
4. Bapak M.Adi Sastra Nugraha, S.Pd selaku kepala SMK Al-ittihad.
5. Bapak Wahyu Muhammad Ginanjar, S.Si selaku kepala kompetensi
analisis pengujian laboratorium.
6. Ibu siti jamilah, S. Si selaku pembimbing sekolah.
7. Ibu Meila Dwi Putri selaku Pembimbing perusahaan.

22
8. Segenap karyawan PT. Penelitian Kelapa Sawit Bogor yang telah
memberikan banyak bantuan selama PKL berlangsung.
9. Dan seluruh pihak yang telah membantu dalam pengerjaan laporan ini.
Dengan penu rasa menyadari bahwa laporan ini masih kurang sempurna dan
terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam eja kata dan kalimat
yangmungkin tidak berkenan di hati pembaca, Akhir kata semoga laporan ini
berguna untuk kita semua khususnya penulis dan semoga dengan dibuatnya
laporan ini Terdapat menambah wawasan dan sumber motivasi bagi adik-adik
kelas angkatberikutnya dan umumnya bagi pembaca.

23
DAFTAR ISI
Halaman

ABSRTAK .....................................................................................................
KATA PENGANTAR ..................................................................................
DAFTAR TABEL .........................................................................................
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................
B. Rumus Masalah ....................................................................................
C. Tujuan ..................................................................................................
D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan...........................................................
BAB II PROFIL DU/ DI
A. Identitas DU/ DI...................................................................................
B. Sejarah Singkat Perusahan
C. Visi dan Misi ........................................................................................
BAB III TINJUAN PUSTAKA
A. Pengertian pupuk .................................................................................
B. Pengertian pupuk organik ....................................................................
C. Pengertian kadar air .............................................................................
D. Pengertian Ph........................................................................................
E. Pengertian pH meter ............................................................................

BAB IV KEGIATAN PRATIK KERJA LAPANGAN

A. Prinsip ..................................................................................................
B. Kadar air ...............................................................................................
C. Alat dan bahan .....................................................................................
D. pH .........................................................................................................
E. alat dan bahan ....................................................................................
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil......................................................................................................
B. Pembahasan...........................................................................................

24
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................

25
DAFTAR TABEL

Halaman
No Tabel
1. Hasil perhitungan kadar air ..................................................................
2. Hasil perhitungan pH meter ...............................................................

26
DAFTAR GAMBAR

Halaman

No. Gambar

1. Susunan Organisasi PPKS Unit Bogor

27
Daftar lampiran

Halaman

No. Lampiran

1. Identitas perusahan..............................................................................
2. Identitas siswa.....................................................................................
3. Pergitungan..........................................................................................
4. Jurnal kegiatan.................................................................................
5. Gambar kegiatan..................................................................................

22
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia memiliki pontensi besar dalam sektor pertanian dengan lahan
yang luas dan beragam jenis tanaman yang dapat tumbu di wilayah.namun
pengembagan pertanian di indonesia masih menghadapi beberapa yang perlu
di atasi agar sektor ini dapat memberikan trabusi yang lebih besar bagi
pertumbuhan.
Indonesia sebenernya pupuk 0rganik itu sudah lama dikenal para
pertanian. Mereka bahkan hanya mengenal pupuk organik sebelum revolusi
hijau menurut melanda pertanian indonesia setelah revolusi hijau kebayakkan
petani lebih suka menggunaan pupuk buatan karen pratis
menggunakan.jumlahnya jauh lebih sedikit dari pupuk organik harganyapun
relatif murah karen di subsidi dan mudah di peroleh. Kebanyakan pertanian
sudah sangat tergantung kepada pupuk buatan sehigga berdampak negtif
terhadap perkembangan proeduksi pertanian.ketika terjadi kelangkan pupuk
dan harga pupuk naik karena subdisi pupuk di cabut
Pupuk organik memiliki fungsi kimia yang penting seperti penyediaan
hara makro (nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur) dan
mikro seperti zink, tembaga, kobalt, barium, mangan, dan besi, meskipun
jumlahnya relatif sedikit.
komposisi dan kadar hara pupuk organik yang ditetapkan oleh Badan
Standarisasi Nasional dalam bentuk SNI, atau yang ditetapkan oleh Menteri
Pertanian dalam bentuk Persyaratan Teknis Minimal. Oleh karena itu perlu
diadakan pengujian kadar air dan pH dalam pupuk organik
organik pupuk padat dapat mengembalikan kesuburan tanah,terutama
berkaitan dengan sifat fisik tanah, sifat kimia tanah, dan sifat biologi
tanah.SNI 7763-2018.
pH adalah derajat keasaman atau kebasaan suatu larutan, menyatakan
logaritma negative konsentrasi ion H dengan bilangan pokok 10. Larutan

22
netral mempunyai pH 7, asam lebih kecil dari 7, basa lebih besar dari 7.Di
perairan yang tidak tercemar pH di control oleh ion CO2, Carbonate dan
Bicarbonate. Konsentrasi CO2 dapat berkurang dengan proses ukur dengan
udara, photo sintesa atau penguraian. Perubahan PH dapat disebabkan oleh
hujan asam, buangan industri, drainase pertambangan dan pelapukan mineral.
Pengukuran PH yang ideal adalah langsung di lakukan di lapangan / lokasi
pengambilan sampel.

B. Rumusan masalah
1. Berapa kadar air dan pH dalam sampel pupuk organik ?

2. Apakah kadar air dan pH pada pupuk organik sudah sesuai SNI ?

c. Tujuan
1.Menentukan kadar air dan pH dalam sampel pupuk organic

2.Untuk mengetahui kadar air dan pH apakah sudah sesuai sesuai SNI

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kegiatan Pratik Kerja Lapangan ( pkl ) ini dilaksakan mulai dari 03 Juli
2023 sampai 31 Agustus 2023, yang bertempat di pusat kelapa sawit dan
beralamat jalan taman kencana no 1 bogor 16128 indonesia jawa barat.

23
BAB I1
PROFIL PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT BOGOR

A. Identitas DU/DI
Nama Perusahaan : PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT
UNIT BOGOR
Bidang Usaha : Laboratorium Kimia Dan Pangan
Alamat : Jl. Taman Kencana No.1, Bogor16128
Indonesia
No.Telp/Fax : (0251) 8324048/ 8327449
Email : admin@iribb.org

B. Sejarah Singkat Perusahaan


Lembaga penelitian perkebunan yang berkedudukan di Jalan Taman
Kencana No. 1 Bogor, saat ini bernama Pusat Penelitian Kelapa Sawit Unit
Bogor, pernah memiliki nama dan peran yang besar dalam memajukan dan
mengembangkan perkebunan di Indonesia. Ukiran sejarah lembaga penelitian
tersebut dimulai sejak jaman penjajahan Belanda. Dari tahun 1901 sampai
dengan tahun 1916. di Pulau Jawa didirikan enam lembaga penelitian
perkebunan, dua di antaranya berada di Bogor yaitu Algemeen Profestation
voor Thee, Profestation voor Rubber. Gedung yang berdiri megah dengan
model yang sangat spesifik di Jalan Taman Kencana No. 1 dibangun pada
tahun 1926 Gedung tersebut merupakan tonggak sejarah kebesaran lembaga
penelitian perkebunan di Pulau Jawa selama masa penjajahan Belanda.
Pada tahun 1933 dilakukan penciutan dari enam menjadi tiga lembaga
penelitian yaitu Profestation West Java, Profestation Middenen Oost Java dan
Besoekisch Profestation. Ketiganya semula dikelola oleh Algemeen
Landbouw Syndicat (ALS) namun kemudian diserahkan kepada Centrale
Vereniging tot Beheer van Profestation 4 voor de Overjange Cultur in
Indonesia yang lebih dikenal dengan sebutan Centrale Profestation
Vereniging (CPV). Pada tahun 1952 ketiga lembaga penelitian tersebut di atas

22
digabung menjadi satu yakni Profestation der CPV yang berkedudukan dan
berpusat di Bogor, dengan Jember sebagai cabangnya. Selanjutnya
sehubungan dengan pengambil-alihan perusahaanperusahaan milik Belanda
oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1957 maka Profestation der CPV
diubah namanya menjadi Balai Penyelidikan Perkebunan Besar berkedudukan
di Bogor dengan cabangnya di Jember. Bersamaan dengan itu Indonesisch
Institut voor Rubber Onderzoek/INIRO yang berkedudukan di Jalan Salak
No. 1 Bogor (berdekatan dengan gedung CPV) diubah namanya menjadi
Balai Penyelidikan dan Pemakaian Karet. Pada tahun 1968 kedua lembaga
penelitian tersebut digabung dan namanya diganti menjadi Balai Penelitian
Perkebunan Bogor. Mulai tahun 1987 BalaiPenelitian Perkebunan Bogor
berada di bawah pengelolaan Asosiasi Penelitian dan Pengembangan
Perkebunan Indonesia (AP31) Pada tahun 1989 nama Balai Penelitian
Perkebunan Bogor diubah menjadi Pusat Penelitian Perkebunan Bogor.
Dalam upaya untuk melaksanakan penelitian bioteknologi perkebunan
secara terpadu dan efisien. Tahun 1993 Pusat Penelitian Perkebunan Bogor
diubah menjadi Pusat Penelitian Bioteknologi Perkebunan. Dengan gedung,
fasilitas, dan SDM yang masih sama. Tahun 1996 lembaga penelitian yang
sebelumnya pernah memiliki nama besar di Indonesia diubah menjadi Unit
Penelitian Bioteknologi Perkebunan (UPBP), sebuah lembaga yang secara de
jure hilang dari 5 struktur organisasi resmi. Lalu pada tahun 2003 lembaga ini
berganti nama menjadi Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia.
Menjadi Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bloindustri Indonesia (PPBBI)
pada tahun 2015. Berdasarkan pada pertimbangan bahwa Core bussines
PTPN Grup yaitu komoditas kelapa sawit, maka PPBBI diintegrasikan
dengan Puslit Komoditas yaitu Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) dan
direstrukturisasi menjadi Pusat Penelitian Kelapa Sawit Unit Bogor sesuai
yang tertuang pada SK Direksi PT Riset Perkebunan Nusantara Nomor :
053102/KPTS/RPN/2022 tanggal 31 Mei 2022 dengan dipimpin oleh seorang
Wakil Kepala.

23
C. Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi pusat unggulan perkelapasawitan yang berkelanjutan
2. Misi
a. riset dan teknologi unggul perkelapasawitan yang ramah lingkungan
b. Menyediakan jasa layanan terbaik yang berdayaguna dan tepat sasaran
c. Mendukung perkelapasawitan melalui konsep pemikiran strategis,
menyediaan produk riset dan jasa
d. Mendorong pengembangan sumber daya manusia dan pelestarian
sumber daya alam
e. Menggali potensi untuk mandiri dan sejahtera secara berkelanjutan

D. Struktur Organisasi

Gambar 1. Susunan Organisasi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Bogor

24
E. Ruang Lingkup Perusahaan
1. Laboratorium Kimia dan Pangan

Laboratorium Kimia LP-PPKS UB atau yang sebelumnya dikenal sebagai


LP-PPBBI merupakan salah satu laboratorium pelayanan analisis tanah dan
daun yang dijadikan rujukan rekomendasi pemupukan bagi perkebunan
negara dan swasta sejak tahun 1930-an. Saat ini berkembang menjadi
laboratorium jasa pengujian pupuk anorganik dan organik, pestisida, tanaman,
tanah, serta analisa pangan sesuai kebutuhan pasar. Secara reguler, sampai
saat ini masih menjadi anggota jejaring laboratorium Uji Profisiensi Pupuk,
Jaringan dan Tanah di Bogor.

2. Laboratorium Mikrobiologi dan Lingkungan

Laboratorium Mikrobiologi dan Lingkungan telah ditunjuk sebagai


laboratorium pengujian mutu pupuk organik oleh Kementan RI. LP-PPKS
UB atau yang sebelumnya dikenal sebagai LP-PPB81 merupakan
laboratorium pengujian pertama di Indonesia yang terakreditasi untuk
parameter pengujian mikroba dalam pupuk hayati.

3. Laboratorium Biokimia dan Biologi Molekuler

Laboratorium Biokimia dan Biologi Molekuler, menangani jasa analisis


yang berkaitan dengan pengujian DNA, RNA dan protein. Laboratorium ini
menjadi salah satu lab pengujian deteksi GMO (genetically modified
organisme) di Indonesia yang memiliki kemampuan dan terakreditasi untuk
pengujian GMO pada bahan tanaman maupun produk makanan jadinya,
khususnya pada kedelai.

25
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pupuk
Pupuk adalah pupuk adalah yang dimemiliki kandungan suatu atau
lebih unsur hara yang diberikan pada tanaman atau media tanaman untuk
mendukung proses pertumbuhanya agar bisa berkembang secara maksimal.
Pemupukan adalah cara atau metode pemberian pupuk atau bahan bahan lain
seperti bahan kapur bahan organik, pasir ataupun tanah liat ke dalam tanah.
Pupuk banyak macam dan jenis –jenis nya serta berbeda pula sifat sifatnya
dan berbeda pula reaksi dan peranannya di dalam tanah dan tanaman.karena
hal-hal tersebuat cara di atas agar diperboleh hasil pemupukan yang efisien
dan tidak merusak akar tanaman makan perlu di ketahui sifat, macam dan
jenis pupuk dan secara Pengertian pemberian pupuk yang tepat
(hasibuan,2006).
Pupuk organik adalah pupuk yang memiliki kandungan senyawa
organik.pupuk kebanyakan berasal dari alam yang proses alami atau dengan
Rekayasa Contohnya kompos, pupuk kendang, pupuk guano.
Pupuk anorganik adalah pupuk yang memiliki senyawa anorganik
kebanyakan merupakan pupuk buatan maupun pupuk alam yang terbuat dari
bahan kimia.contohnya pupuk Npk,pupuk urea, pupuk tsp, pupuk ZA.

B. Pupuk Organik
Pupuk organik sering didefinisikan sebagai suatu hasil proses
pengeuraian yang terjadi secara biologi dari senyawa- senyawa organik yang
terjadi karena adanya kegiatan mikrooganisme yang berkerja pada suhu
tertentu didalam atau wadah tempat pengomposan berlangsung, meskinpun
ditandai dengan adanya nitrogen dalam bentuk persenyawa organik, sehingga
mudah diserap oleh tanaman. Menurut peraturan kementrian pertanian No
2/Pert/HK.060/2/2006 Pupuk organik adalah pupuk yang unsur Pupuk,
meskipun ditandai dengan adanya nitrogen dalam bentuk sebagian besar atau

22
seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari sisa tanaman hewan
yang telah mengalami rekayasa berbentuk padat atau cair yang digunakan
untuk memasok bahan organik, memiliki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
Menurut Sumekto (2006). pupuk organik tidak meninggalkan sisa asam
anorganik didalam tanah dan mempunyai kadar persenyawaan C-organik
yang tinggi. Pupuk organik kebanyakan tersedia di alam (terjadi secara
alamiah), misalnya kompos, pupuk kandang, pupuk hijau dan guano
(Yuniwati,2012). Pupuk organik lebih ditunjukkan kepada kandungan
Corganik atau bahan organik dari pada kadar haranya. Nilai C-organik itulah
yang menjadi pembeda dengan pupuk organik [dwicaksono.2013].

C. Pengertian Kadar Air


Kadar air adalah sejumlah air yang terkandung didalam suatu
benda,seperti pertanian, dan sebagi .kadar air digunakan secara luas dalam
bidang ilmiah dan teknik dan diekspresikan dalam rasio, dari (kering total)l
hingga nilai jenuh air dimana semua pori terisi air. Nilainya dapat secara
volumetri atau gravimetri (massa), basis basah maupun basis kering
(Kristina,2018).

D. Pengertian pH

pH atau keasaman digunakan untuk menunjukkan keasaman atau


kebasaan suatu zat,larutan,atau benda,nilai pH normal adalah 7, jika pH>7
menunjukan bahwa,zat tersebut bersifat basa dan ph<7 menunjukkan bahwa
zat tersebut bersifat asam .7 artinya asam. pH 0 berarti keasaman tinggi,dan
pH 14 bearti alkalinitas tinggi pada prinsipnya, dimungkin untuk
menggunakan kertas lakmus dan elektroda gelas untuk pengukur ph
biasa,tetapi metode ini memiliki akurasi pengukuran yang rendah,mudah di
rusak dan tidak kompatibel dengan peralatan/ sensor pengukuran
lainnya.dengan perkembangan teknologi kesehatan yang pesat.

23
Untuk menentukan tingkat keasaman suatu larutan air ditentukan tingkat
suatu larutan air ditentukan oleh konsentrasi ion hydrogen atau disebut power
of hydrogen (pH) walau kertas lakmus mampu memberikan hasil yang sangat
cepat ketikan menguji suatu larutan air,akan tetapi kertas lakmus tidak dapat
menentukan pasti tingkat keasaman atau kebasa suatu larutan.

E. Pengertian pH Meter
pH meter merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menentukan kadar
keasaman atau dapat juga disebut sebagai alat untuk menentukan konsemtrasi
pupuk organik larutan pada prinsipnya pengukur pH meter di dasarkan pada
pontesial electron kimia yang terjadi antara larutan yang terdapat di dalam
elektoda gelas (membrance glass) yang telah diketahui dengan larutan yang
terdapat di luar elektroda gelas yang tidak diketahui ( prayoga,2015 ).
pH meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur pH dengan
ketelitian tinggi, maka dari itu penggunaanya harus sesuai degan prosedur
yang telah di jelaskan dalam manual alat yang telah tersedia.

24
25
BAB IV
KEGIATAN PRATIKUM KERJA LAPANGAN

A. Kadar air

Sampel dipanaskan pada suhu 105 ℃ untuk menghilangkan air selam 3


jam. Kadat air dari contoh di ketahui dari perbedaan bobot contoh sebelum
dan setelah dikeringkan,faktor koreksi kelembaban di hitung dari kadar air
contoh.

1. Alat
 Cawan petri
 Neracak Analitk
 Krustang
 Oven
 Baki
 Desikator
2. Bahan
 Pupuk 0rganik
 Tanah
 Pembenahan tanah
 Belotong
B. Pengukuran pH meter

Terletak pada sensor probe berupa elektroda kaca ( glass elektroda)


dengan jalan mengukur jumlah ion pupuk organik di dalam larutan.

1. Alat
 botol kocok
 belas ukur 25 ml
 neraca analitik
 pH meter

26
2. Bahan
 Buffer pH 4
 Buffer pH 7
 Pupuk organik

C. Prosedur kerja
1. Kadar Air
 Dioven cawan petri kosong selama 30 menit.
 Cawan petri diangkat lalu didinginkan didesikator.
 Bobot kosong cawan petri di timbang lalu di catat bobotnya.
 Ditimbang 1 gram sampel lalu dicatat bobotnya.
 Masukkan ke oven selam 3 jam dalam suhu 105℃ .
 Diangkat di masukkan ke desikator didingkan selam 20/30menit.
 Ditimbang bobot sampel yang sudah dimasukan ke desikator lalu
cacat bobotnya.
2. Pengukuran pH meter
 Disiapkan botol kocok.
 Ditimbang sampel 5 gram pupuk organik.
 Menambahkan aquades 25 ml menggunakan gelas ukur.
 Mengkocok dengan pengocok elertik selama 30 menit.
 Mengukur pH suspensi dengan pH meter.
 Masukkan buffer pH 4 dan 7.
3. Perhitungan
( wo+ w 1)−w 2
x 100 %
wi
Wo = bobot cawan petri kosong
W1= bobot sampel
W2= bobot setelah di keringkan

27
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Kadar Air


Tabel 1. Hasil perhitungan kadar air

Nama sampel Kadai air (%) Rata-rata SNI


(%)

Pupuk organik 8,87


879 A simplo

Pupuk organik 5,008 11,374


879 B duplo

Pupuk organik 9,88 7763-2018


881 A simplo

Pupuk organik 9,45 14,605


881 B duplo

Tabel 2. Hasil perhitungan pH meter

Nama sampel Bobot sampel pH Rata rata

Pupuk organik 891 A 5,01 10,14 15,215

Pupuk organik 891 B 5,00 10,15

Pupuk organik 894 A 5,01 9,46 14,185

28
Pupuk organik 894 B 5,01 9,45

B. Pembahasan
1. Kadar Air

Kadar air adalah banyaknya kandung air yang terdapat terdapat dalam
suatu bahan pengeringan adalah penguapan air yang ada dalam bahan dengan
jalan pemanasan kemudian dilakukan penimbang terhadap bahan hingga berat
konstan yang mengindikasikan bahwa air yang terkandung dalam bahan
sudah teruapkan semua. Analisis dilakukan simplo duplo karena pertujuan
data kepertama dan data kedua dapat dibandingkan dimana data akhir adalah
rata dari kedua data tersebut sehingga data yang dihasil lebih akurat.
Pada penentuan kadar air dengan air dengan metode gravimetri, sampel
pupuk organik yang telah dihaluskan di timbang sebanyak 1 gram kedalam
cawan petri ditimbang yang bobot nya sudah diketahui, kemudian dimasukan
kedalam oven pengeringan pada suhu 100- 105 ℃ , secara bertahap. Hal ini
dimaksud kan untuk menghindari terjadi nya case harding,yaitu suatu
keadaan dimana bagian dalam pupuk masih basah sedangkan bagian luar
mengering.bila keadan ini terjadi,maka penguapan air dari pupuk organik
akan terhambat, setelah di keringkan selama 3 jam sampel didinginkaan
didalam desikator selama 15 menit. Setelah itu ditimbang.
Pada Pratik kadar air ini dilakukan secara duplo secara dimana pada
perlakukan pertama diperoleh kadar air air 9,88% dan pada perlakukan kedua
diperoleh kadar air 9,45% . sehinga rata rata kadar air yang diperoleh pada
sampel pupuk organik yaitu 14,605. Kadar air pupuk organik menurut SNI
7763-2018 yaitu 25%.Hanya saja kadar air yang peroleh sangat
rendah.kelebihan metode ini adalah murah dan mudah.kelemahan nya adalah
bahan bahan selain air yang menguap ( seperti ancer ) juga akan terukur,
bahan bahan yang mengandung lemak atau minyak akan reaksi oksidasi ,dan
bahan yang berkadar gula tinggi akan mengalami reaksi karamelisasi.
2. Pengukuran pH

Nilai ph menunjukkan konsentrasi ion H dalam larutan pupuk


organik,yang dinyatakan sebagai –logH]. Peningkatan konsentrasi H+
menaikan pontesial larutan yang diukur oleh alat dan dikonversi dalam skala
ph. Elektroda gelas merupakan elektroda selektif khusus H. Hingga

29
memungkinkan untuk hanya mengukur pontesial yang disebabkan kenaikan
konsentrasi H pontesial yang timbul diukur berdasarkan pontesial elektroda
pembandingkan ( kalomel atau agcl) Biasanya digunakan satu elektroda yang
sudah terdiri atas elektroda pembanding dan elektroda gelas (elektroda
kombinasi) Konsentsi H yang diekstrak dengan air menyatakan kemasan
aktif(actual ) sedangkan pengekstrak kcl 1 m menyatakan kemasaan cadangan
(potensial) Sebelum melakukan pengukuran sebaliknya dilakukan kalibrasi
terlebih dahulu.tujuan dilakukan kalibrasi yaitu untuk agar bertujuan nilai
kebenaran atas penyimpangan nilai konvensional dengan menunjukkan suatu
instrument ukur.
Pada Pratik pH ini dilakukan secara duplo dimana pada perlakukan
pertama pH 10,14 dan pada perlakukan kedua diperoleh pH 10,15 . sehingga
rata rata pH yang diperoleh pada sampel pupuk organik yaitu15,21. Menurut
SNI 7763-2018.

30
31
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. kesimpulan

setelah melakukan Pratik di kelapa sawit unit bogor. Saya mendapatkan


banyak manfatkan, baik itu pengalaman, pengetahuan dan semua yang terkait
dalam dunia kerja. Sehingga saya dapat menambah wawasan yang saya dapatkan
selama ini karena hanya dengan Pratik saya bisa pengetahui seberapa jauh
kemampuan yang sudah saya dapatkan disekolah.Sehinga suatu saat nanti jika
memasuki dunia kerja tidak akan ragu melakukannya karena sebelumnya sudah
mempunyai pengalaman yang baik.

Pada pratik kadar air yang bertujuan untuk mengetahui cara penentukkan
kadar air dalam pupuk organik. Kadar air sesui pupuk organik dan menguapkan
air bebas yang ada didalam pupuk organik dengan cara pemanasan. Prinsip
analisis kadar air dengan metode gravimetri atau pengeringan / pemasan adalah
menguap air dalam pupuk organik dengan menggunakan energi panas kemudian
ditimbang pupuk organik yang akan ditetapkan kadar airnya, dipanaskan dengan
oven pengeringan pada suhu tertentuan ( 100-105℃ ). Kehilangan berat selama
pemasan merupak jumlah air yang terdapat pupuk organik.

B. Saran
Dari hasil selama saya melakukan kegiatan Pratik, Saya memberikan
saran agar Pratik dapat dilakukan dengan ancer dan baik kedepan nya serta
saya berharap:

Kepada para peserta agar mempersiapkan diri dengan menguasai


pelajaran yang akan diterapkan dalam Pratik, Agar memudahkan dalam
melakukan Pratik kerja lapangan di perusahan.

32
DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan,2006/ pengertian pupuk


Somekto,2006/ pupuk organik
Yuniwati,2012/ pupuk organik
Dwicaksono,2013/ pupuk orgnik
Prayoga ,2015/pH meter
Kementrian pertanian no 2 / pert / hk.060/2/2006 / pupuk organik
LAMPIRAN

Lampiran 1. Identitas siswa


Nama : Ani Shifa Auliya
Nomor Induk Siswa : 212210012
Tempat/Tanggal Lahir : 03, oktober, 2005
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : kp, gempol. Kac,karang tenggah. Kab,cianjur

Nomor Telepon : 087751352653


Nama Orang Tua : kokom komariyah dan endi sutendi
Alamat Orang Tua : kp, gempol. Kac,karang tenggah. Kab,cianjur
Lampiran 2. Identitas perusahaan
Nama perusahaan : Pusat Penelitian Kelapa Sawit Unit Bogor
Alamat : Jl. Taman Kencana No.1, Bogor
Nama Pimpinan : Dr. Irma krisnawaty,m.Si.

Nama Pembimbing : meila dwi putri, ST.

No.Telp/Fax : (0251)8324048/ 8327449


Lampiran 3. Perhitungan Kadar Air

( 13,2239+1,0039 )−14,1447
1. 879 A = x 100 = %
1,0039
14,2337−14,1447
= x 100 %
1,0039
0,089
= x 100 %
1,0039
= 8,87 %

( 12, 3896+1,0064 )−13,3456


879 B = x 100 %
1,0064

13,396−13,3456
= x 100 %
1,0064

0,0504
= x 100 %
1,0064

= 5,008 %

( 13,6516+1,0008 )−14,5578
2. 881 A = x 100 %
1,0008

14 , 6524−14,5578
= x 100 %
1,0008

0,946
= x 100 %
1,0008

= 9,45%

881 B = ¿ ¿

14 , 7562−14,6566
= x 100 %
1,0076
0,9996
= x 100 %
1,0076

= 9,88%

Lampiran 4. Jurnal kegiatan selama PKL di Pusat Penelitian Kelapa Sawit


Unit Bogor
NO Tanggal Jenis kegiatan / Jumlah Keterangan
pekerjaan jam
1. 03-07-2023  C organik 8 jam Tuntas
 Kadar air

2 04-07-2023  Menghingtung 8 jam Tuntas
kadar c
organik
memakai oven
3 05-07-2023  Kadar air 8 jam Tuntas
 bj
4 06-07-2023  Kadar air 8 jam Tuntas
 Desilasi dan
titrasi sampel
yang praparasi
dalam tanah
5 07-07-2023  Kadar caco3 Tuntas
pada sampel 8jam
pupuk titrasi
menggunakan
buret secara
titrasi
6 10-07-2023  Kadar air 8 jam Tuntas
 Mengukur PH
pada sampel
tanah,pupuk
organik
belotong
dengan
menggunakan
pH meter
7 11-07-2023  Kadar air 8 jam Tuntas
 Bj
8 12-07-2023  Membantu pak 8 jam Tuntas
mino
membuang
sampel yang
sudah lama
9 13-07-2023  Kadar air 8jam Tuntas
10 14-07-2023  Kadar air 8jam Tuntas
 bj
11 17-07-2023  Menghaluskan 8jam Tuntas
sampel tanah
yang sudah
dikeringkan
dengan motar
dan alu lalu
masukkan
kedalam
wadah yang
baru
12 18-07-2023  Bj 8jam Tuntas
 Mengukur pH
pada sampel
tanah dengan
menggunakan
pH meter
13 20- 07-2023  Penetapan 8jam Tuntas
kadar AL-dd
dan hdd
 ( kemasan
yang dapat di
tukar ) dalam
sampel tanah
menggunakan
titrasi
14 21-07-2023  Kadar air 8jam Tuntas
15 24-07- 2023  Menghaluskan 8 jam Tuntas
sampel tanah
yang sudah
dikeringkan
dengan malu
alu masukan
kedalam
wadah yang
baru
 Menimbang
pupuk organik
0,5 gram
bentuk
penetapan
kadar caco3
25- 07 –  Kadat air 8 jam Tuntas
2023  Bj
16

17 26-07-2023  Kadar air Tuntas


 Mengukur pH 8 jam
pada sampel
pupuk
pembenah
pupuk organik
dengan
menggunakan
pH meter
18 27-07-2023  Kadar air 8 jam Tuntas
 Bj

19 28-07-2023  Kadar air 8 jam Tuntas

20 31-07-2023  Kadar air 8 jam Tuntas


 Menimbang
sampel pH
tanah untuk
pH meter
21 01-08-2023  sakit 8 jam Tuntas

22 02-08-2023  Mengukur pH 8 jam Tuntas


pada sampel
tanah dengan
menggunkkan

23 03-08-2023  Kadar air 8 jam Tuntas

24 04-08-23  Penetapan 8 jam Tuntas


kemasaan
dapat ditukar

25 11-08-23  Mengukur pH 8 jam Tuntas


pada sampel
tanah dengan
menggunakan
pH meter

26 07-08-2023  Kadar air 8 jam Tuntas


08-08-2023  Kadar air 8 jam Tuntas
27

28 09-08-2023  Kadar air 8 jam Tuntas

29 10-08-2023  Menimbang 8 jam Tuntas


sampel tanah
 Untuk CL

30 14-08-2023  Kadar air 8 jam Tuntas

31 15-08-2023  Kadar air 8 jam Tuntas

32 16-08-2023  Kadar air 8 jam Tuntas

33 22-08-2023  Menguku Ph 8 jam Tuntas


pada sampel
pada tanah
dengan
menggunakan
pH meter
34 23-08-2023 8 jam Tuntas

35 24-08-2023  bj 8 jam Tuntas

36 24-08-2023  bj 8 jam Tuntas

37 28-08-2023  Rapat 8 jam Tuntas

38 29-08-2023  Bj 8 jam Tuntas


 Kadar air

39 31-08-2023  Menimbang 8 jam Tuntas


sampel tanah
untuk pH
Lampiran 5. Gambar alat melaksanakan kegiatan PKL

pH meter Cawan petri

Oven Hotplet

Anda mungkin juga menyukai