Oleh:
Ani Shifa Auliya
2122100122
Oleh:
Ani Shifa Auliya
2122100122
Mengetahui,
Pembimbing Industri
Mengetahui,
Kepala Laboratorium
Bogor,…….. 2023
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena
dengan Rahmat dan Hidayah-Nya yang telah menciptakan manusia dalam bentuk
yang sempurna dan menciptakan semesta alam serta seisinya, yang tidak ada yang
mendzolimi sekecil dzahrahpun. Semoga kita selalu dalam bimbingannya.
Solawat beserta salam tetap tercurah limpahkan kepada nabi besar kita nabi
muhammad SAW, semoga kelak kita mendapatkan syafaatnya di yaumul masyhar
kelak. Demikian pula para sahabat, keluarga, beserta umatnya yang senantiasa
menapaki manhaj nawawi.
22
8. Segenap karyawan PT. Penelitian Kelapa Sawit Bogor yang telah
memberikan banyak bantuan selama PKL berlangsung.
9. Dan seluruh pihak yang telah membantu dalam pengerjaan laporan ini.
Dengan penu rasa menyadari bahwa laporan ini masih kurang sempurna dan
terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam eja kata dan kalimat
yangmungkin tidak berkenan di hati pembaca, Akhir kata semoga laporan ini
berguna untuk kita semua khususnya penulis dan semoga dengan dibuatnya
laporan ini Terdapat menambah wawasan dan sumber motivasi bagi adik-adik
kelas angkatberikutnya dan umumnya bagi pembaca.
23
DAFTAR ISI
Halaman
ABSRTAK .....................................................................................................
KATA PENGANTAR ..................................................................................
DAFTAR TABEL .........................................................................................
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................
B. Rumus Masalah ....................................................................................
C. Tujuan ..................................................................................................
D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan...........................................................
BAB II PROFIL DU/ DI
A. Identitas DU/ DI...................................................................................
B. Sejarah Singkat Perusahan
C. Visi dan Misi ........................................................................................
BAB III TINJUAN PUSTAKA
A. Pengertian pupuk .................................................................................
B. Pengertian pupuk organik ....................................................................
C. Pengertian kadar air .............................................................................
D. Pengertian Ph........................................................................................
E. Pengertian pH meter ............................................................................
A. Prinsip ..................................................................................................
B. Kadar air ...............................................................................................
C. Alat dan bahan .....................................................................................
D. pH .........................................................................................................
E. alat dan bahan ....................................................................................
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil......................................................................................................
B. Pembahasan...........................................................................................
24
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
25
DAFTAR TABEL
Halaman
No Tabel
1. Hasil perhitungan kadar air ..................................................................
2. Hasil perhitungan pH meter ...............................................................
26
DAFTAR GAMBAR
Halaman
No. Gambar
27
Daftar lampiran
Halaman
No. Lampiran
1. Identitas perusahan..............................................................................
2. Identitas siswa.....................................................................................
3. Pergitungan..........................................................................................
4. Jurnal kegiatan.................................................................................
5. Gambar kegiatan..................................................................................
22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki pontensi besar dalam sektor pertanian dengan lahan
yang luas dan beragam jenis tanaman yang dapat tumbu di wilayah.namun
pengembagan pertanian di indonesia masih menghadapi beberapa yang perlu
di atasi agar sektor ini dapat memberikan trabusi yang lebih besar bagi
pertumbuhan.
Indonesia sebenernya pupuk 0rganik itu sudah lama dikenal para
pertanian. Mereka bahkan hanya mengenal pupuk organik sebelum revolusi
hijau menurut melanda pertanian indonesia setelah revolusi hijau kebayakkan
petani lebih suka menggunaan pupuk buatan karen pratis
menggunakan.jumlahnya jauh lebih sedikit dari pupuk organik harganyapun
relatif murah karen di subsidi dan mudah di peroleh. Kebanyakan pertanian
sudah sangat tergantung kepada pupuk buatan sehigga berdampak negtif
terhadap perkembangan proeduksi pertanian.ketika terjadi kelangkan pupuk
dan harga pupuk naik karena subdisi pupuk di cabut
Pupuk organik memiliki fungsi kimia yang penting seperti penyediaan
hara makro (nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur) dan
mikro seperti zink, tembaga, kobalt, barium, mangan, dan besi, meskipun
jumlahnya relatif sedikit.
komposisi dan kadar hara pupuk organik yang ditetapkan oleh Badan
Standarisasi Nasional dalam bentuk SNI, atau yang ditetapkan oleh Menteri
Pertanian dalam bentuk Persyaratan Teknis Minimal. Oleh karena itu perlu
diadakan pengujian kadar air dan pH dalam pupuk organik
organik pupuk padat dapat mengembalikan kesuburan tanah,terutama
berkaitan dengan sifat fisik tanah, sifat kimia tanah, dan sifat biologi
tanah.SNI 7763-2018.
pH adalah derajat keasaman atau kebasaan suatu larutan, menyatakan
logaritma negative konsentrasi ion H dengan bilangan pokok 10. Larutan
22
netral mempunyai pH 7, asam lebih kecil dari 7, basa lebih besar dari 7.Di
perairan yang tidak tercemar pH di control oleh ion CO2, Carbonate dan
Bicarbonate. Konsentrasi CO2 dapat berkurang dengan proses ukur dengan
udara, photo sintesa atau penguraian. Perubahan PH dapat disebabkan oleh
hujan asam, buangan industri, drainase pertambangan dan pelapukan mineral.
Pengukuran PH yang ideal adalah langsung di lakukan di lapangan / lokasi
pengambilan sampel.
B. Rumusan masalah
1. Berapa kadar air dan pH dalam sampel pupuk organik ?
2. Apakah kadar air dan pH pada pupuk organik sudah sesuai SNI ?
c. Tujuan
1.Menentukan kadar air dan pH dalam sampel pupuk organic
2.Untuk mengetahui kadar air dan pH apakah sudah sesuai sesuai SNI
23
BAB I1
PROFIL PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT BOGOR
A. Identitas DU/DI
Nama Perusahaan : PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT
UNIT BOGOR
Bidang Usaha : Laboratorium Kimia Dan Pangan
Alamat : Jl. Taman Kencana No.1, Bogor16128
Indonesia
No.Telp/Fax : (0251) 8324048/ 8327449
Email : admin@iribb.org
22
digabung menjadi satu yakni Profestation der CPV yang berkedudukan dan
berpusat di Bogor, dengan Jember sebagai cabangnya. Selanjutnya
sehubungan dengan pengambil-alihan perusahaanperusahaan milik Belanda
oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1957 maka Profestation der CPV
diubah namanya menjadi Balai Penyelidikan Perkebunan Besar berkedudukan
di Bogor dengan cabangnya di Jember. Bersamaan dengan itu Indonesisch
Institut voor Rubber Onderzoek/INIRO yang berkedudukan di Jalan Salak
No. 1 Bogor (berdekatan dengan gedung CPV) diubah namanya menjadi
Balai Penyelidikan dan Pemakaian Karet. Pada tahun 1968 kedua lembaga
penelitian tersebut digabung dan namanya diganti menjadi Balai Penelitian
Perkebunan Bogor. Mulai tahun 1987 BalaiPenelitian Perkebunan Bogor
berada di bawah pengelolaan Asosiasi Penelitian dan Pengembangan
Perkebunan Indonesia (AP31) Pada tahun 1989 nama Balai Penelitian
Perkebunan Bogor diubah menjadi Pusat Penelitian Perkebunan Bogor.
Dalam upaya untuk melaksanakan penelitian bioteknologi perkebunan
secara terpadu dan efisien. Tahun 1993 Pusat Penelitian Perkebunan Bogor
diubah menjadi Pusat Penelitian Bioteknologi Perkebunan. Dengan gedung,
fasilitas, dan SDM yang masih sama. Tahun 1996 lembaga penelitian yang
sebelumnya pernah memiliki nama besar di Indonesia diubah menjadi Unit
Penelitian Bioteknologi Perkebunan (UPBP), sebuah lembaga yang secara de
jure hilang dari 5 struktur organisasi resmi. Lalu pada tahun 2003 lembaga ini
berganti nama menjadi Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia.
Menjadi Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bloindustri Indonesia (PPBBI)
pada tahun 2015. Berdasarkan pada pertimbangan bahwa Core bussines
PTPN Grup yaitu komoditas kelapa sawit, maka PPBBI diintegrasikan
dengan Puslit Komoditas yaitu Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) dan
direstrukturisasi menjadi Pusat Penelitian Kelapa Sawit Unit Bogor sesuai
yang tertuang pada SK Direksi PT Riset Perkebunan Nusantara Nomor :
053102/KPTS/RPN/2022 tanggal 31 Mei 2022 dengan dipimpin oleh seorang
Wakil Kepala.
23
C. Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi pusat unggulan perkelapasawitan yang berkelanjutan
2. Misi
a. riset dan teknologi unggul perkelapasawitan yang ramah lingkungan
b. Menyediakan jasa layanan terbaik yang berdayaguna dan tepat sasaran
c. Mendukung perkelapasawitan melalui konsep pemikiran strategis,
menyediaan produk riset dan jasa
d. Mendorong pengembangan sumber daya manusia dan pelestarian
sumber daya alam
e. Menggali potensi untuk mandiri dan sejahtera secara berkelanjutan
D. Struktur Organisasi
Gambar 1. Susunan Organisasi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Bogor
24
E. Ruang Lingkup Perusahaan
1. Laboratorium Kimia dan Pangan
25
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pupuk
Pupuk adalah pupuk adalah yang dimemiliki kandungan suatu atau
lebih unsur hara yang diberikan pada tanaman atau media tanaman untuk
mendukung proses pertumbuhanya agar bisa berkembang secara maksimal.
Pemupukan adalah cara atau metode pemberian pupuk atau bahan bahan lain
seperti bahan kapur bahan organik, pasir ataupun tanah liat ke dalam tanah.
Pupuk banyak macam dan jenis –jenis nya serta berbeda pula sifat sifatnya
dan berbeda pula reaksi dan peranannya di dalam tanah dan tanaman.karena
hal-hal tersebuat cara di atas agar diperboleh hasil pemupukan yang efisien
dan tidak merusak akar tanaman makan perlu di ketahui sifat, macam dan
jenis pupuk dan secara Pengertian pemberian pupuk yang tepat
(hasibuan,2006).
Pupuk organik adalah pupuk yang memiliki kandungan senyawa
organik.pupuk kebanyakan berasal dari alam yang proses alami atau dengan
Rekayasa Contohnya kompos, pupuk kendang, pupuk guano.
Pupuk anorganik adalah pupuk yang memiliki senyawa anorganik
kebanyakan merupakan pupuk buatan maupun pupuk alam yang terbuat dari
bahan kimia.contohnya pupuk Npk,pupuk urea, pupuk tsp, pupuk ZA.
B. Pupuk Organik
Pupuk organik sering didefinisikan sebagai suatu hasil proses
pengeuraian yang terjadi secara biologi dari senyawa- senyawa organik yang
terjadi karena adanya kegiatan mikrooganisme yang berkerja pada suhu
tertentu didalam atau wadah tempat pengomposan berlangsung, meskinpun
ditandai dengan adanya nitrogen dalam bentuk persenyawa organik, sehingga
mudah diserap oleh tanaman. Menurut peraturan kementrian pertanian No
2/Pert/HK.060/2/2006 Pupuk organik adalah pupuk yang unsur Pupuk,
meskipun ditandai dengan adanya nitrogen dalam bentuk sebagian besar atau
22
seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari sisa tanaman hewan
yang telah mengalami rekayasa berbentuk padat atau cair yang digunakan
untuk memasok bahan organik, memiliki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
Menurut Sumekto (2006). pupuk organik tidak meninggalkan sisa asam
anorganik didalam tanah dan mempunyai kadar persenyawaan C-organik
yang tinggi. Pupuk organik kebanyakan tersedia di alam (terjadi secara
alamiah), misalnya kompos, pupuk kandang, pupuk hijau dan guano
(Yuniwati,2012). Pupuk organik lebih ditunjukkan kepada kandungan
Corganik atau bahan organik dari pada kadar haranya. Nilai C-organik itulah
yang menjadi pembeda dengan pupuk organik [dwicaksono.2013].
D. Pengertian pH
23
Untuk menentukan tingkat keasaman suatu larutan air ditentukan tingkat
suatu larutan air ditentukan oleh konsentrasi ion hydrogen atau disebut power
of hydrogen (pH) walau kertas lakmus mampu memberikan hasil yang sangat
cepat ketikan menguji suatu larutan air,akan tetapi kertas lakmus tidak dapat
menentukan pasti tingkat keasaman atau kebasa suatu larutan.
E. Pengertian pH Meter
pH meter merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menentukan kadar
keasaman atau dapat juga disebut sebagai alat untuk menentukan konsemtrasi
pupuk organik larutan pada prinsipnya pengukur pH meter di dasarkan pada
pontesial electron kimia yang terjadi antara larutan yang terdapat di dalam
elektoda gelas (membrance glass) yang telah diketahui dengan larutan yang
terdapat di luar elektroda gelas yang tidak diketahui ( prayoga,2015 ).
pH meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur pH dengan
ketelitian tinggi, maka dari itu penggunaanya harus sesuai degan prosedur
yang telah di jelaskan dalam manual alat yang telah tersedia.
24
25
BAB IV
KEGIATAN PRATIKUM KERJA LAPANGAN
A. Kadar air
1. Alat
Cawan petri
Neracak Analitk
Krustang
Oven
Baki
Desikator
2. Bahan
Pupuk 0rganik
Tanah
Pembenahan tanah
Belotong
B. Pengukuran pH meter
1. Alat
botol kocok
belas ukur 25 ml
neraca analitik
pH meter
26
2. Bahan
Buffer pH 4
Buffer pH 7
Pupuk organik
C. Prosedur kerja
1. Kadar Air
Dioven cawan petri kosong selama 30 menit.
Cawan petri diangkat lalu didinginkan didesikator.
Bobot kosong cawan petri di timbang lalu di catat bobotnya.
Ditimbang 1 gram sampel lalu dicatat bobotnya.
Masukkan ke oven selam 3 jam dalam suhu 105℃ .
Diangkat di masukkan ke desikator didingkan selam 20/30menit.
Ditimbang bobot sampel yang sudah dimasukan ke desikator lalu
cacat bobotnya.
2. Pengukuran pH meter
Disiapkan botol kocok.
Ditimbang sampel 5 gram pupuk organik.
Menambahkan aquades 25 ml menggunakan gelas ukur.
Mengkocok dengan pengocok elertik selama 30 menit.
Mengukur pH suspensi dengan pH meter.
Masukkan buffer pH 4 dan 7.
3. Perhitungan
( wo+ w 1)−w 2
x 100 %
wi
Wo = bobot cawan petri kosong
W1= bobot sampel
W2= bobot setelah di keringkan
27
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
28
Pupuk organik 894 B 5,01 9,45
B. Pembahasan
1. Kadar Air
Kadar air adalah banyaknya kandung air yang terdapat terdapat dalam
suatu bahan pengeringan adalah penguapan air yang ada dalam bahan dengan
jalan pemanasan kemudian dilakukan penimbang terhadap bahan hingga berat
konstan yang mengindikasikan bahwa air yang terkandung dalam bahan
sudah teruapkan semua. Analisis dilakukan simplo duplo karena pertujuan
data kepertama dan data kedua dapat dibandingkan dimana data akhir adalah
rata dari kedua data tersebut sehingga data yang dihasil lebih akurat.
Pada penentuan kadar air dengan air dengan metode gravimetri, sampel
pupuk organik yang telah dihaluskan di timbang sebanyak 1 gram kedalam
cawan petri ditimbang yang bobot nya sudah diketahui, kemudian dimasukan
kedalam oven pengeringan pada suhu 100- 105 ℃ , secara bertahap. Hal ini
dimaksud kan untuk menghindari terjadi nya case harding,yaitu suatu
keadaan dimana bagian dalam pupuk masih basah sedangkan bagian luar
mengering.bila keadan ini terjadi,maka penguapan air dari pupuk organik
akan terhambat, setelah di keringkan selama 3 jam sampel didinginkaan
didalam desikator selama 15 menit. Setelah itu ditimbang.
Pada Pratik kadar air ini dilakukan secara duplo secara dimana pada
perlakukan pertama diperoleh kadar air air 9,88% dan pada perlakukan kedua
diperoleh kadar air 9,45% . sehinga rata rata kadar air yang diperoleh pada
sampel pupuk organik yaitu 14,605. Kadar air pupuk organik menurut SNI
7763-2018 yaitu 25%.Hanya saja kadar air yang peroleh sangat
rendah.kelebihan metode ini adalah murah dan mudah.kelemahan nya adalah
bahan bahan selain air yang menguap ( seperti ancer ) juga akan terukur,
bahan bahan yang mengandung lemak atau minyak akan reaksi oksidasi ,dan
bahan yang berkadar gula tinggi akan mengalami reaksi karamelisasi.
2. Pengukuran pH
29
memungkinkan untuk hanya mengukur pontesial yang disebabkan kenaikan
konsentrasi H pontesial yang timbul diukur berdasarkan pontesial elektroda
pembandingkan ( kalomel atau agcl) Biasanya digunakan satu elektroda yang
sudah terdiri atas elektroda pembanding dan elektroda gelas (elektroda
kombinasi) Konsentsi H yang diekstrak dengan air menyatakan kemasan
aktif(actual ) sedangkan pengekstrak kcl 1 m menyatakan kemasaan cadangan
(potensial) Sebelum melakukan pengukuran sebaliknya dilakukan kalibrasi
terlebih dahulu.tujuan dilakukan kalibrasi yaitu untuk agar bertujuan nilai
kebenaran atas penyimpangan nilai konvensional dengan menunjukkan suatu
instrument ukur.
Pada Pratik pH ini dilakukan secara duplo dimana pada perlakukan
pertama pH 10,14 dan pada perlakukan kedua diperoleh pH 10,15 . sehingga
rata rata pH yang diperoleh pada sampel pupuk organik yaitu15,21. Menurut
SNI 7763-2018.
30
31
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. kesimpulan
Pada pratik kadar air yang bertujuan untuk mengetahui cara penentukkan
kadar air dalam pupuk organik. Kadar air sesui pupuk organik dan menguapkan
air bebas yang ada didalam pupuk organik dengan cara pemanasan. Prinsip
analisis kadar air dengan metode gravimetri atau pengeringan / pemasan adalah
menguap air dalam pupuk organik dengan menggunakan energi panas kemudian
ditimbang pupuk organik yang akan ditetapkan kadar airnya, dipanaskan dengan
oven pengeringan pada suhu tertentuan ( 100-105℃ ). Kehilangan berat selama
pemasan merupak jumlah air yang terdapat pupuk organik.
B. Saran
Dari hasil selama saya melakukan kegiatan Pratik, Saya memberikan
saran agar Pratik dapat dilakukan dengan ancer dan baik kedepan nya serta
saya berharap:
32
DAFTAR PUSTAKA
( 13,2239+1,0039 )−14,1447
1. 879 A = x 100 = %
1,0039
14,2337−14,1447
= x 100 %
1,0039
0,089
= x 100 %
1,0039
= 8,87 %
13,396−13,3456
= x 100 %
1,0064
0,0504
= x 100 %
1,0064
= 5,008 %
( 13,6516+1,0008 )−14,5578
2. 881 A = x 100 %
1,0008
14 , 6524−14,5578
= x 100 %
1,0008
0,946
= x 100 %
1,0008
= 9,45%
881 B = ¿ ¿
14 , 7562−14,6566
= x 100 %
1,0076
0,9996
= x 100 %
1,0076
= 9,88%
Oven Hotplet