Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI PT PRASADHA

PAMUNAH LIMBAH INDUSTRI (PPLI)

Disusun Oleh:
Dita Ayu Rosmawati
NIS. 15.61.08028

KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA


Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri
Sekolah Menengah Kejuruan – SMAK Bogor
Bogor
2018
LEMBAR PENGESAHAN

Disetujui dan disahkan oleh:


Disetujui oleh,

Septiadi, S.Si. Iceu Nur Aenny, S.Si, M.Ak.


NIP NIP
Pembimbing 1 Pembimbing 2

Disahkan oleh,

Dwika Riandari, S.Si


NIP.
Kepala Sekolah Menengah Kejuruan - SMAK Bogor
KATA PENGANTAR
Laporan Praktik Kerja Industri di PT Prasadha Pamunah Limbah Industri
(PPLi) ini disusun untuk memenuhi syarat dalam mengikuti ujian akhir bagi kelas
XIII di Sekolah Menengah Kejuruan – SMAK Bogor tahun ajaran 2018/2019 serta
merupakan bentuk pertanggungjawaban kegiatan prakerin selama empat bulan
dari tanggal 2 Januari 2019 sampai dengan 30 April 2019. Selama melakukan
Praktik Kerja Industri, penulis mendapatkan banyak sekali pengalaman kerja dan
pengalaman hidup. Adapun isi laporan ini meliputi : pendahuluan yang meliputi
latar belakang dan tujuan prekerin, institusi prakerin, kegiatan di laboratorium,
tinjauan pustaka, metode analisis, hasil dan pembahasan, simpulan, daftar
pustaka serta lampiran yang berkaitan dengan isi laporan. Serta dilengkapi
dengan saran-saran sebagai bahan pembelajaran di kemudian hari. Sehingga
menjadi inspirasi pembelajaran selanjutnya.
Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat
rahmat-Nya pada penyusun sehingga dapat menyelesaikan Laporan Praktik
Kerja Industri ini tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa selama
kegiatan berlangsung, penyusunan sampai tahap penyelesaian laporan ini yang
tak lepas dari bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan terima kasih dan penghargaan tanpa batas kepada semua pihak
yang telah memberikan arahan, bimbingan dan petunjuk serta motivasi dalam
proses penyusunannya yang disampaikan kepada:

1. Dwika Riandari, S.Si sebagai Kepala SMK Sekolah Menengah Analis Kimia
Bogor.
2. Amilia Sri Ghani selaku Wakil Kepala SMK-SMAK Bogor bidang Hubungan
Kerja Industri.
3. Erizal Tanjung, S.Si selaku Manager Laboratorium yang telah memberikan
kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan prakerin.
4. Septiadi, S.Si selaku Supervisor Laboratorium yang telah mengijinkan
penulis untuk melaksanakan prakerin dan bersedia menjadi pembimbing
penulis selama melaksanakan Prakerin.
5. Anggi Aprisandi selaku kepala laboratorium Water Quality yang telah
membimbing penulis selama kegiatan di laboratorium.
6. Iceu Nur Aenny, S.Si, M.Ak selaku pembimbing Praktik Kerja Industri di
Sekolah Menengah Kejuruan – SMAK Bogor yang telah banyak memberikan
dukungan, bimbingan, nasihat serta doa.

1
7. Semua unsur pendidik dan tenaga kependidikan SMK Sekolah Menengah
Analis Kimia Bogor.
8. Orang tua serta keluarga atas semua dukungan dan doa dengan penuh
kesabaran dan keikhlasan.
9. Seluruh staf Laboratorium PPLI (Ka Siska, Ka Vita, Ka Fitri, Ka Nervita, Ka
Tami, Pak Mulyasir, Pak Uding, Pak Firman, Pak Aji, Pak Tarno, Pak Uhan,
Pak Dudung, Pak Aji, dan lain-lain)
10. Teman seperjuangan di Laboratorium PPLI, Anta, Daffa, Arief, Faisal, Bagas,
Ka Ainul, Ka Ataya, Ka Mia, Ka Nadia, Ka Aldo, Ka Ichsan, dan lain-lain.
11. Seluruh rekan seperjuangan Prometheus Clavata 61.
12. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan baik secara
langsung maupun tidak langsung.

Harapan penulis semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan


wawasan para pembaca, serta dapat dipahami bagi yang membacanya. Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan laporan ini. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Atas segala aspirasi
dan materi, penulis mengucapkan terimakasih.

Bogor, Januari 2019

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................. i
Daftar Isi ............................................................................................. iii
Daftar Tabel ............................................................................................. iv
Daftar Lampiran ............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ............................................... 3

2
1.3. Tujuan Penulisan Laporan ................................................................... 3

BAB II INSTITUSI PRAKERIN


2.1. Latar Belakang dan Sejarah PT PPLI .................................................. 4
2.2. Visi dan Misi PT PPLI .......................................................................... 5
2.3. Peraturan Kerja di PT PPLI
2.3.1. Tata Tertib yang Berlaku di PT PPLI ......................................... 6
2.3.2. Fasilitas yang Diterima karyawan ............................................. 6
2.4. Struktur Organisasi
2.4.1. Struktur Organisasi secara Keseluruhan .................................. 8
2.4.2. Struktur Organisasi di Departemen Laboratorium .................... 9
2.5. Pelayanan dan Fasilitas
2.5.1. Laboratorium Pelayanan........................................................... 9
2.5.2. Tenaga Teknis .......................................................................... 10
2.5.3. Layanan Pengangkutan ........................................................... 10
2.6. Personal Service
2.6.1. Landfill ...................................................................................... 11
2.6.2. Liquid Treatment ...................................................................... 11
2.6.3. Stabilisasi.................................................................................. 12
2.6.4. Thermal Destruction ................................................................. 12
2.6.5. Site Clean Up ........................................................................... 13
2.7. Kegiatan Penerimaan Limbah
2.7.1. Sebelum persetujuan Pengolahan............................................ 13
2.7.2. Penawaran Perjanjian Kerjasama dan Kontrak ........................ 14
2.7.3. Penjadwalan dan Pengangkutan Limbah ................................. 14
2.7.4. Uji Sidik Jari (Finger Print) ........................................................ 14
2.8. Proses Pengolahan Limbah
2.8.1. Stabilisasi dan Solidifikasi ........................................................ 15
2.8.2. Phy Chem................................................................................. 16
2.8.3. Bioplant .................................................................................... 16
2.8.4. Fuel Blending ........................................................................... 16
2.8.5. Proses Penimbunan..................................................................
2.9. Kegiatan di Laboratorium
2.9.1. Laboratorium Finger Print .........................................................
2.9.2. Laboratorium Treatibility ...........................................................

3
2.9.3. Laboratorium Water Quality ......................................................
2.9.4. Laboratorium Instrument ..........................................................
2.10. Risk Management
2.10.1. Audit Lingkungan .....................................................................
2.10.2. Sertifikasi Menejemen ISO 14001 dan OHSAS 18001 .............
2.10.3. Penghargaan dan Pengakuan dari Pihak Lain..........................
2.10.4. Tanggap Darurat
2.10.5. Sistem Manifest
2.10.6. OLIMS
2.10.7. Layanan Pengankutan dan GPS
2.10.8. Kebijakan Kesehata dan Keselamatan
2.10.9. Pemantuan Lingkungan

BAB III METODE ANALISIS DAN ANALISIS KEWIRAUSAHAAN


A. Metode Analisis
1. Uji Penampakan Contoh ............................................................... 11
2. Pengukuran pH ............................................................................. 12
3. Pengukuran Bobot Jenis ............................................................... 13
4. Pengukuran Viskositas ................................................................. 14
5. Penetapan Kadar Pengawet (Metil Paraben) ................................ 15
6. Penentuan Angka Lempeng Total ................................................. 16
7. Penentuan Jumlah Coliform Cara APM (Angka Paling Mungkin) .. 17
8. Uji Kualitatif Kapang Khamir cara Tuang....................................... 19
9. Pemeriksaan Bakteri Patogen Staphylococcus aureus ................. 20
10. Pemeriksaan Bakteri Patogen Pseudomonas aerugenosa............ 20
11. Penetapan Cemaran Logam Berat Hg dan As .............................. 21
B. Analisis Kewirausahaan ...................................................................... 23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................ 25
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 30
LAMPIRAN ............................................................................................ 32

4
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Parameter Uji berdasarkan SNI nomor 16-4380-1996 ...................... 10


Tabel 2. Parameter Uji yang Akan Dilakukan .................................................. 10
Tabel 3. Parameter Uji berdasarkan Peraturan Kepala Badan Penagawas Obat
dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK. 03.1.23.08.11.07331 Tahun 2011
tentang Metode Analisis Kosmetika ................................................................ 11
Tabel 4. Analisis Kewirausahaan pada Analisis Cairan Pembersih Wajah ...... 23
Tabel 5. Kesimpulan Hasil Analisis Kewirausahaan pada Analisis Cairan
Pembersih Wajah ............................................................................................ 24
Tabel 6. Hasil Parameter Uji berdasarkan SNI nomor 16-4380-1996 tentang
Pembersih Kulit Muka ..................................................................................... 25
Tabel 7. Hasil Parameter Uji Tambahan berdasarkan Peraturan Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia nomor HK.
03.1.23.08.11.07331 Tahun 2011 tentang Metode Analisis Kosmetika ............ 25

5
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Uji Penampakan Contoh ............................................................ 32


Lampiran 2. Pengukuran pH .......................................................................... 34
Lampiran 3. Pengukuran Bobot Jenis ............................................................ 35
Lampiran 4. Pengukuran Viskositas ............................................................... 36
Lampiran 5. Penetapan Kadar Pengawet (Metil Paraben) ............................. 37
Lampiran 6. Uji Mikrobiologi ........................................................................... 39
Lampiran 7. Penetapan Cemaran Logam Berat As ........................................ 46
Lampiran 8. Penetapan Cemaran Logam Berat Hg ....................................... 48

6
7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan zaman dan meningkatnya pembangunan di sektor


industri pada era globalisasi ini, selain itu dalam mengikuti keikutsertaan
Indonesia dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) maka
dibutuhkan para tenaga ahli yang kompeten, dan mampu bersaing. Hal ini
memacu sekolah-sekolah menengah kejuruan termasuk SMK-SMAK Bogor agar
mampu untuk menghadapi tantangan, karena tuntutan masyarakat industri dari
tahun ke tahun akan meningkat. Oleh karena itu pengembangan pendidikan
menengah kejururan khususnya kimia analisis harus lebih memfokuskan pada
kualitas lulusan.
Sekolah Menengah Kejuruan Sekolah Menengah Analis Kimia Bogor
merupakan salah satu sekolah SMK yang berada di bawah pembinaan
Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, sehingga sebagai sekolah
kejuruan bidang analisis kimia, maka SMK-SMAK Bogor diharapkan dapat
menghasilkan lulusan analis kimia yang kompeten dan inovatif dalam memenuhi
tuntutan dunia industri.
Seperti halnya sekolah menengah kejuruan lainnya, Sekolah Menengah
Kejuruan – SMAK Bogor mempunyai visi dan mengemban misi sebagai berikut.
1. VISI
Menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Analisis Kimia Nasional bertaraf
internasional yang menghasilkan lulusan profesional dan bermartabat.

2. MISI
a. Melaksanakan pendidikan kejuruan analisis kimia yang berkualitas
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dunia usaha dan dunia industri
baik tingkat nasional maupun internasional.
b. Meningkatkan kemitraan nasional dan membina kemitraaan internasional.
c. Membina dan menyelenggarakan fungsi sosial dan kemasyarakatan

3. Tujuan

1
Tujuan SMK-SMAK Bogor untuk mewujudkan visi dan misi adalah sebagai
berikut :
a. Mencapai kualitas siswa serta lukusan sesuai SKKNI melalui metode
pengajaran menggunakan kurikulum terkini dan yang didukung dengan
benchmark dari institusi pasangan yang menerapkan standar pendidikan
di negara anggota OECD.
b. Meningkatkan jumlah peminat masuk SMK-SMAK Bogor, memperluas
kemitraan, memudahkan pemasaran lulusan, memperbaiki ketelusuran
penyebaran lulusan dan mengantisipasi perkembangan dalam
persaingan dunia kerja sesuai amanat Undang-Undang No. 3 tahun
2014.
c. Mengembangkan penerapan sistem teknologi komunikasi informasi
(ICT) secara terintegrasi dimulai dari tahapan Penerimaan Peserta Didik
Baru (PPDB) hingga penelusuran lulusan yang diarahkan pada
pembentukan sistem basis data yang efisien dan tangguh.
d. Meningkatkan jaringan kemitraan dengan institusi luar negeri untuk
mempermudan akses bagi lulusan dalam menghadapi persaingan global
dan mengembangkan keterampilan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
e. Mendukung pengembangan Teaching Factory melalui pendekatan
sertifikasi Laboratorium Uji sesuai ISO 17025 dan pengembangan
laboratorium mengarah ke laboratorium industry dengan memperbaiki
tata ruang dan tata kelola serta melengkapi peralatan dan instrumentasi
sesuai dengan perkembangan terkini.
f. Meningkatkan pembinaan dan penyelenggaraan kegiatan sosial
kemasyarakatan.
g. Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat
pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga terwujud
sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan

Untuk mendukung semua hal tersebut, diperlukan adanya hubungan antara


sekolah dengan industri melalui program sekolah yang ada, diantaranya yaitu
praktik kerja industri (prakerin) dalam bentuk pengembangan materi teori dan
praktik yang sudah didapat di sekolah.
Pada kesempatan itu juga dapat memberikan gambaran kepada siswa atau
siswi dalam mempelajari dan memperhatikan hal-hal yang belum pernah
dilakukan, serta memberikan pelajaran untuk beradaptasi di lingkungan kerja.

2
Sehingga dapat menghasilkan lulusan yang kompeten, inovatif dan berakhlak
mulia.

1.2. Tujuan Praktik Kerja Industri (Prakerin)

Adapun tujuan dari praktik kerja industri adalah :


1. Meningkatkan kemampuan dan memantapkan keterampilan siswa sebagai
bekal kerja sesuai dengan program studi kimia analisis.
2. Menumbuhkan dan memantapkan sikap professional siswa dalam rangka
memasuki lapangan kerja.
3. Meningkatkan wawasan mengenai aspek-aspek yang potensial dalam dunia
kerja, antara lain : struktur organisasi, disiplin, lingkungan, dan sistem kerja.
4. Meningkatkan pengetahuan siswa dalam hal penggunaan instrumen kimia
analisis yang lebih modern, dibandingkan dengan fasilitas yang tersedia di
sekolah.
5. Memperoleh masukan dan umpan balik guna memperbaiki dan
mengembangkan pendidikan di SMK-SMAK Bogor.
6. Memperkenalkan fungsi dan tugas seorang analis kimia (sebutan bagi
lulusan SMK-SMAK Bogor) kepada lembaga-lembaga penelitian dan
perusahaan industry di tempat pelaksanaan prakerin (sebagai konsumen
tenaga analis kimia)

1.3. Tujuan Penulisan Laporan

Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir, siswa dan siswi wajib
membuat suatu laporan akhir lengkap yang meliputi semua kegiatan selama
Praktik Kerja Industri (Prakerin). Laporan ini digunakan sebagai bahan
pertanggungjawaban selama kegiatan ujian akhir. Berikut ini merupakan
beberapa tujuan pembuatan laporan.
1. Memantapkan siswa dalam pengembangan dan penerapan unit kompetensi
yang telah diajarkan di sekoMampu mengembangkan dan menerapkan
pengetahuan yang diberikan di sekolah pada institusi tempat prakerin.
2. Siswa mampu mencari alternatif lain dalam pemecahan masalah analis kimia
secara rinci dan mendalam (seperti apa yang terungkap dalam laporan
Prakerin yang dibuatnya.
3. Menambah referensi pustaka di perpustakaan sekolah maupun di institusi
Prakerin, sehingga dapat menambah pengetahuan, baik bagi dirinya
(penulis) maupun bagi pembaca.

3
4. Siswa dapat membuat laporan kerja dan mempertanggung jawabkannya.

BAB II
INSTITUSI PRAKERIN

2.1. Latar Belakang dan Sejarah PT PPLI

4
Seiring meningkatnya perkembangan industri di era globalisasi ini, maka
dampak pencemaran lingkungan semakin memprihatinkan. Salah satunya yaitu
tingkat pencemaran yang kebanyakan dihasilkan oleh banyak industri yang ada
di kota-kota besar, kawasan industri, dan kawasan padat penduduk tanpa
adanya infrasruktur dan penegakan hukum untuk melindungi lingkungan. Salah
satu faktor penyumbang pencemaran adalah limbah yang dihasilkan industri itu
sendiri.
Untuk mengatasi masalah tersebut, pada tanggal 23 Mei 1994 didirikan
sebuah perusahaan pengolah limbah pertama di Indonesia dan Asia Tenggara,
yaitu PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI)yang berlokasi di Jalan Raya
Narogong, Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal Cileungsi, Kabupaten bogor.
PT. PPLI – Waste management Indonesia adalah perusahaan yang bergerak
pada jasa pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Saat pertama berdiri, PT PPLI dimiliki oleh BAPEDAL (Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan) yang memiliki 5% saham, PT Bimantara Citra memiliki
25% saham dan WMI (Waste management Indonesia) memiliki 70% saham.
Pada tahun 2000, 95% sahamnya dipegang oleh MAEH (Modern Asia
Enviromental Holdings) dan 5% sisanya oleh BUMN (Badan Usaha Milik
Negara).
Waste management Indonesia (WMI) adalah perusahaan Indonesia yang
dimiliki oleh Modern Asia Enviromental Holdings (MAEH) dan beroperasi di
bawah kendali para profesional yang telah berpengalaman di kawasan Asia.
MAEH adalah perusahaan pengolah limbah terkemuka di Asia yang didukung
oleh The HSBC Private Capital Ltd and the management.
Pada tahun 2009, MAEH diambil alih oleh Dowa Eco Sistem Co.LTD.,
sebuah perusahaan yang berdedikasi untuk management lingkungan dan
recycling dan secara keseluruhan merupakan cabang dari Dowa Holdings
Co.Ltd., perusahaan yang telah berdiri selama lebih dari 120 tahun sebagai
perusahaan penambang dan pemurni logam. Bisnis ini berpusat pada recycling,
waste management, perbaikan tanah dan konsultasi lingkungan.
Sejalan dengan akuisisi MAEH oleh Dowa Eco Sistem, WMI dan MAEH
sekarang menjadi bagian keluarga yang lebih besar. Bisnis Dowa Grup
menawarkan operasi daur ulang terpadu yang meliputi pengumpulan, daur ulang,
pengangkutan dan fasilitas penimbunan.
Para ahli yang dimiliki MAEH membuat PT PPLI mampu memberikan tingkat
pelayanan dan kenyamanan lingkungan yang konsisten dengan standar
internasional dan memastikan perusahaan atau organisasi konsumen mematuhi

5
peraturan internasional, ISO 14001 dan ISO 17025 tentang Pengelolaan
Laboratorium serta meminimasi kewajiban lingkungan di masa depan.
PT PPLI terus berinvestasi dan memperluas fasilitasnya dengan
membangun tempat yang digunakan sebagai tempat penampungan sementara
di luar pusat pengelolaan PPLI yang didirikan di tempat yang strategis di
Indonesia. Tempat pertama yang telah beroperasi adalah Cibitung Transfer
Station (CTS) di kawasan industri MM2100 Bekasi, East Java Transfer Station
(EJTS) di kawasan industri Brebek,. Sidoarjo, Lamongan Transfer Station (LTS)
di Lamongan shorebase, Lamongan, Batam Transfer Station (BTS) di kawasan
pengelolaan limbah industri, Batam dan Kalimantan Operation Office (KOO) di
Balikpapan Timur.

2.2. Visi dan Misi PT PPLI

Visi PT PPLI yaitu berkomitmen untuk menjadi penyedia pelayanan


lingkungan terkemuka di Indonesia dengan menggunakan sumber daya yang
sangat berkualitas dan berpengalaman.
Misi PT PPLI yaitu menjadi penyedia utama layanan pengeolaan limbah
lingkungan terintegrasi di Indonesia dengan komitmen untuk meminimalkan
resiko lingkungan yang dimiliki para pelanggan.

2.3. Peraturan Kerja PT PPLI

Waktu kerja normal perusahaan diberlakukan pola 5 hari kerja (Senin-


Jum’at) atau 40 jam seminggu dengan waktu istirahat 1 jam sehari setelah
bekerja empat jam berturut-turut. Jam kantor dan operasional secara umum:

Hari Jam Masuk Jam Pulang Jam Istirahat


Coffe Break: 09:30 – 09:45 dan 14:30 – 14:45
Senin-Kamis 16:30 WIB
ISOMA : 12:00- 13:00
17:00 Coffe Break: 09:30 – 09:45 dan 14:30 – 14:45
07:30 WIB
Jumat (Penambahan ISOMA : 11:00- 13:00 (Karena terdapat solat
30 menit) Jum’at)
Tabel 1. Jam Kantor dan Operasional secara Umum

2.3.1. Tata Tertib yang Berlaku di PT PPLI

1. Semua pekerja harus sudah siap untuk melakukan pekerjaan pada


permulaan jam kerja yang telah dijadwalkan.
2. Pekerja wajib hadir tepat pada waktunya.

6
3. Semua pekerja diwajibkan memakai tanda pengenal selama jam kerja
berlangsung.
4. Pekerja dilarang tidur selama jam kerja.
5. Apabila pekerja terlambat masuk kerja, maka pekerja tersebut harus segera
memberitahu atasannya atau kepala departemennya.
6. Apabila pekerja sakit, maka pekerja wajib memberitahu perusahaan secara
tertulis dengan bukti surat keterangan dari dokter.
7. Pekerja harus mengenakan pakaian kerja yang pantas dan rapi.
8. Setiap karyawan yang bekerja langsung atau berhubungan langsung dengan
limbah diwajibkan menggunakan alat pengaman seperti masker, sepatu
pengaman, helm pengaman, sarung tangan, dan juga pakaian pengaman
(khusus di bagian laboratorium diharuskan memakai jas laboratorium lengan
panjang).

2.3.2. Fasilitas yang Diterima Karyawan

Beberapa fasilitas dan tunjangan yang diberikan oleh PT.PPLI kepada


karyawan antara lain:
1. Tunjangan transportasi
2. Fasilitas makan
3. Tunjangan luar kota
4. Biaya perjalanan dinas
5. Tunjangan shift
6. Tunjangan hari raya
7. Bonus per 3 bulan President Director
8. Fasilitas pengobatan
9. Biaya rawat jalan
10. Biaya rawat inap
11. Biaya persalinan
12. Pemeriksaan kesehatan
13. Jaminan
Director Sosial
Businessdan Tenaga Kerja
Director of
14. Bantuan dukaand
Development cita danFinance
pernikahan.
and Director of Sales Director of
Administration
Logistic atas masa kerja. and Marketing Operationals
15. Penghargaan

2.4. Struktur Organisasi Sales


Transport Accounting Operation
Departement Departement Departement Departement
2.4.1. Struktur Organisasi secara Keseluruhan
Human
Purchase Site Service Laboratory
Resources
Departement Departement Departement
Departement

Information Health Safety


DWM Technology Environment
Departement Departement Departement

Public Community
Public Relation Engineering
Relation
Relation Departement
Departement
Departement
Departeme
nt
Customer Depo 7
Service Departement

New Business
Departement
and Logistic
Gambar 1. Struktur Organisasi Keseluruhan PT PPLI
2.4.2. Struktur Organisasi di Departemen Laboratorium

President
Director

Director Of
Operational

Sec. Director
Of Operational

Manager Of Technical Deputi Technical


Quality Control Manager Management

Deputi Quality Laboratory Laboratory


Control Supervisor Admin
Management

Leader Of Leader Of Leader Of Leader Of Leader Of


Enviromental
Water Quality Finger Print Instrument Fuel Blending Treatibility
Sampler
Analyst Analyst Analyst Analyst Analyst

Sampler Analyst Analyst Analyst Analyst Analyst

Gambar 2. Struktur Organisasi di Departemen Laboratorium

2.5. Pelayanan dan Fasilitas

Untuk mensukseskan proses pengolahan limbah, PT PPLI menyediakan


beberapa pelayanan dan fasilitas yang dapat menjamin hasil pengolahan limbah
dari pelanggan. Pelayanan dan fasilitas tersebut yaitu :

2.5.1. Laboratorium Pelayanan

8
PT PPLI mengoperasikan laboratorium layanan teknis terpadu yang
dilengkapi fasilitas dan alat yang modern yang dioperasikan oleh teknisi
berpengalaman dan kompeten di bidangnya. Laboratorium di PT PPLI telah
terakreditasi ISO 17025 yang memungkinkan untuk mengembangkan berbagai
proses pengolahan serta memonitor contoh limbah mulai dari penerimaan hingga
pengolahan dan pembuangan akhir atau penimbunan.
Laboratorium pelayanan teknis juga memastikan bahwa baik PPLI maupun
pelanggan memiliki informasi yang lengkap tentang hal-hal yang perlu
diperhatikan dan unsur-unsur apa saja yang terkandung dalam limbah mereka,
sehingga dapat memastikan pengelolaan yang bertanggung jawab demi
keselamatan dalam penanganan, transportasi dan pengolahan serta
pemusnahan limbah yang sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan
pemerintah Indonesia. Selain itu, laboratorium ini menjadi tempat untuk
mempertimbangkan pengembangan berbagai proses pengolahan serta
memonitoring keadaan air di seluruh proses pembuangan.

2.5.2. Tenaga Teknis

Sales representatif dapat menyediakan layanan awal untuk menguji


kebutuhan pengelolaan limbah secara cuma-cuma. Dengan dukungan tenaga
teknis laboratorium, operasional, transport, site service, ahli kesehatan,
keamanan, layanan pelanggan dan staf teknik yang berpengalaman dan
kompeten di bidangnya, perwakilan dari sales representatif PT PPLI akan
menyediakan solusi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

2.5.3. Layanan Pengangkutan

PT PPLI menyediakan fasilitas pengangkutan limbah bagi para pelanggan


dengan menyewakan serangkaian peralatan transportasi yang beragam serta
telah memiliki sertifikasi, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Armada terdiri
dari berbagai kendaraan, dengan jenis yang berbeda-beda untuk mengangkut
limbah dari perusahaan pelanggan sampai ke PT PPLI. Layanan pengangkutan
dijadwalkan berdasarkan kebutuhan pelanggan. Staf grup layanan pelanggan PT
PPLI akan berkoordinasi dengan pelanggan dan sumber daya internal untuk
mengatur frekuensi pengambilan limbah.

9
Kontainer-kontainer untuk pengangkutan limbah disiapkan di lokasi atau
pabrik milik pelanggan dan disewakan oleh PT PPLI kepada pelanggan. Biaya
penyewaan ditentukan berdasarkan frekuensi pengumpulan limbahnya dan
seberapa besar nilai bisnisnya. Untuk rute jarak jauh, PT. PPLI mengoperasikan
armada yang ramah lingkungan seperti draw bar trailer dan 40 feet trailer yang
dapat memaksimalkan efisiensi biaya logistik kontainer, meminimalisir biaya
transportasi dari lokasi kerja pelanggan hingga ke lokasi pengolahan dan
pembuangan akhir.

2.6. Personal Service

Selain pelayanan dan fasilitas diatas, PT PPLI juga menyediakan pelayanan


yang bersifat personal yang berkaitan dengan pengolahan dan penimbunan
limbah. Pelayanan tersebut berupa :

2.6.1. Landfill

Landfill bisa disebut sebagai tempat pembuangan akhir bagi limbah. Di PT


PPLI terdapat landfill yang bersifat ramah lingkungan limbah berbahaya dan tidak
berbahaya modern PPLi dirancang dan dioperasikan oleh para profesional untuk
memenuhi standar Indonesia, Bank Dunia, US-EPA, dan UE.

PT PPLI memiliki 2 landfill, yaitu landfill kelas 1 dan kelas 2. Landfill kelas 1
telah diizinkan beroperasi sejak 1994 dan digunakan untuk tempat akhir bagi
limbah yang bersifat bahan beracun dan berbahaya (B3). Sedangkan landfill
kelas 2 telah beroperasi sejak 2007 dan digunakan untuk tempat akhir bagi
limbah yang non B3.
Metode dan bahan yang digunakan dapat menjamin bahwa limbah
berbahaya dan tidak berbahaya dikelola dengan benar dan aman secara
permanen. Sistem pemantauan dan audit lingkungan tingkat tinggi juga dilakukan
untuk memberikan kepercayaan pada keamanan jangka panjang dari fasilitas
pembuangan.
Saat ini PT PPLI sedang mengembangkan suatu sistem di Eco-Landfill yang
akan memungkinkan untuk mengubah gas metana yang dihasilkan oleh limbah
menjadi listrik yang akan memberdayakan semua fasilitas PPLI.

2.6.2. Liquid Treatment

10
Sebagian besar proses industri menghasilkan limbah cair dalam berbagai
jumlah. Limbah cair mungkin berbahaya atau tidak berbahaya tergantung pada
jenis proses dan bahan bakunya. PT PPLI mampu mengolah berbagai jenis
limbah cair yang mengandung kontaminasi tingkat tinggi. Proses perawatan
menggabungkan proses reaksi fisik, kimia, serta proses biologis.

Limbah B3 maupun non B3 cair, yang berasal dari pelanggan, diolah di


fasilitas P-Chem dan Bioplant. Proses pengolahan yang diterapkan beragam
bergantung keadaan dan karakteristik limbahnya. Proses pengolahan limbah cair
meliputi:
a. Presipitasi kimia, koagulasi, dan flokulasi
b. Dissolved Air Flotation
c. Solid removal
d. Sequencing Batch Reactor (SBR)
e. Pemolesan karbon aktif

Setelah limbah cair telah diolah menggunakan berbagai proses pengolahan,


limbah tersebut melewati wetlands yang direkayasa, sebelum pengujian akhir,
dan dibuang dalam batch melalui pipa pembuangan.

2.6.3. Stabilisasi

Limbah yang masuk ke PT PPLI tidak semua bersifat stabil, sebelum limbah
ditimbun di landfill, limbah harus distabilkan terlebih dahulu secara fisika dan
kimia. PPLi menawarkan pengolahan stabilisasi untuk limbah padat yang dikirim
dalam bentuk tidak stabil. Proses stabilisasi dilakukan dengan melibatkan
perlakuan kimia.

2.6.4. Thermal Destruction

Bagi pelanggan yang menghasilkan limbah organik, PT.PPLI diizinkan untuk


memakai teknologi Thermal Destruction (destruksi panas) menggunakan alat
pembakar semen modern untuk menyempurnakan proses pengabuan dan
pengolahan limbah. Teknologi memungkinkan pemanfaatan kembali nilai kalori
dan/atau material limbah berguna dengan mengubahnya menjadi Alternatif Fuel
and Raw Material (AFR).
Limbah organik yang berbahaya (sludge/liquid) dicampur untuk membentuk
bahan bakar sintetik. Hasil produk akhir diuji untuk meyakinkan bahwa spesifikasi

11
bahan bakar sesuai dengan regulasi Kementrian Lingkungan Hidup dengan
memperhatikan nilai-nilai heat content, sulfur content, TOX, pH, dan viskositas.
Limbah yang telah diolah, dimasukkan dalam pembakar dalam bentuk padat.
Lalu dibakar pada temperature yang tinggi (1200 – 1400°C) serta waktu yang
lama di dalam pembakar semen, menjamin kesempurnaan pemusnahan limbah.
Hasil dari pembakaran diawasi dan diperiksa untuk memastikan bahwa tidak
terbentuk gas berbahaya.

2.6.5. Site Clean Up

Tempat terkontaminasi telah menjadi masalah utama penilaian pertanggung


jawaban kontrol industri selama pengembangan atau penambahan. Sebelumnya
industri tidak dapat mengetahui biaya bagi pembersihan tempat (site clean up).
PT. PPLI menawarkan taksiran dan pelayanan perbaikan untuk membantu
komunitas industri mengidentifikasi dan menghilangkan potensial resiko dan
pertanggung jawaban.

2.7. Kegiatan Penerimaan Limbah

Secara umum, proses penerimaan limbah yaitu sebagi berikut :

Gambar 3. Proses kegiatan penerimaan limbah

2.7.1. Sebelum Persetujuan Pengolahan

Setiap limbah yang akan di periksa di PT PPLI diperiksa karakteristiknya


terlebih dahulu. Pelanggan diminta mengirimkan sampel, kemudian sampel
dianalisa di laboratorium PT PPLI untuk menentukan karakteristik dan komposisi

12
dari limbah tersebut. Sampel yang dikirim dinamakan sampel PA
(PreAcceptance). Melalui sampel tersebut, maka PT PPLI dapat menentukan
sifat dan kandungan yang terkandung dalam limbah, serta menentukan metode
pengolahan yang harus dilakukan.

2.7.2. Penawaran Perjanjian Kerja Sama dan Kontrak

Setelah mengetahui karakteristik limbah dan metode pengolahannya, maka


tim technical menentukan biaya pengolahan limbah tersebut kepada pelanggan.
Penetapan biaya pengolahan dan pemusnahan akhir limbah diperhitungkan
berdasarkan hasil laboratorium pengujian contoh limbah, volume, persyaratan
layanan dan analisa kompetitif. Berkas penawaran dan perjanjian kerja sama
akan dikirimkan kepada pelanggan bersama dengan hasil analisis.
Sebelum pengangkutan limbah dari pelanggan dilakukan, terlebih dahulu
dibuat kesepakatan tentang cakupan layanan serta penandatanganan dokumen
perjanjian kerja sama dan kontrak dengan PT PPLI.

2.7.3. Penjadwalan dan Pengangkutan Limbah

Setelah pelanggan setuju dengan perjanjian kerja dan biaya yang


dibutuhkan, maka pihak PPLI menentukan jadwal agar pelanggan mengirimkan
limbahnya dalam skala besar. Limbah dapat diangkut menggunakan transportasi
yang sudah disediakan oleh PPLI yang sudah memenuhi sertifikasi. Sopir yang
mengangkut limbah tersebut, membawa berkas-berkas yang dibutuhkan seperti
surat manifest dan surat perjanjian dari PT PPLI.

2.7.4. Uji Sidik Jari

Saat libah sudah datang dalam skala besar, limbah tersebut diperiksa ulang
dengan uji sidik jari. Proses uji sidik jari ini dilakukan untuk memastikan apakah
limbah yang diterima sama dengan sampel limbah yang telah diperiksa lalu
dibuatkan profil limbahnya. Sampel limbah yang datang tersebut dinamakan
sampel EA (End-Acceptance). Setelah melalui analisa di laboratorium uji sidik jari
maka dilakukan pengolahan limbah sesuai dengan karakteristik limbah tersebut.

2.8. Preoses Pengolahan Limbah

13
Limbah

Anorganik Organik

Non Liquid Liquid Non Liquid Liquid

Phy Chem Fuel


Blending

Solid Liquid Bahan Bakar


Sintesis

Bioplant

Stabilisasi dan
Solidifikasi
Effluent

Landfill

Gambar 4. Proses pengolahan limbah secara keseluruhan

2.8.1. Stabilisasi dan Solidifikasi

Sebelum ditimbun ke landfill, limbah yang belum stabil harus distabilkan


terlebih dahulu. Proses stabilisasi melibatkan berbagai bentuk perlakuan kimia,
diikuti dengan pencampuran dengan semen portland, fly ash, filler (pasir) tanah
liat penyerap, air, dan pereaksi lainnya dalam berbagai ukuran untuk
menghasilkan zat yang stabil.

Solidifikasi merupakan suatu proses pengolahan limbah padat yang bersifat


tidak berbahaya atau non B3. Tahapan proses solidifikasi sama dengan
stabilisasi, perbedaan nya terdapat pada komposisi penambahan bahan-bahan

14
kimia dan sifat sampel tersebut. Setelah proses stabilisasi dan solidifikasi,
sebelum ditimbun ke landfill, terdapat tes kriteria kontrol kualitas sepeti tes TCLP
(Toxicity Characteristic Leacing Procedure) yaitu untuk penentuan sifat racun
untuk identifikasi limbah, uji kuat tekan minimal 10 ton/m2, uji filter cat dan
sebagainya. Proses stabilisasi akan diulang bila hasil uji TCLP ini tidak
memuaskan. Proses stabilisasi sebagian besar digunakan untuk limbah non cair.

2.8.2. Phy Chem

Proses ini digunakan untuk limbah cair yang berbahaya. Secara umum
proses Phy-chem dilakukan melalui proses netralisasi, flokulasi, dan koagulasi.
Setelah melalui proses tersebut maka sebagian besar zat-zat berbahaya akan
terendapkan. Melalui proses filterisasi maka endapan akan terpisah dan
dimasukkan ke dalam proses stabilisasi. Sementara untuk bagian cair akan
diolah melalui proses Bioplant.

2.8.3. Bioplant

Pengolahan limbah melalui Bioplant dilakukan dengan pemanfaatan


mikroorganisme. Limbah cair yang telah melalui proses ini akan dibuang ke
lingkungan, hal tersebut dilakukan apabila kandungan limbah telah memenuhi
syarat untuk tidak mencemari lingkungan.

2.8.4. Fuel Blending

Limbah yang memiliki kandungan bahan organik lebih dari 10% maka
langsung diolah melalui fuel blending/proses thermal destruction. Hal tersebut
dikarenakan limbah organik tidak bisa ditimbun dikarenakan batas maksimal
kandungan organik dalam limbah yang masuk ke landfill ialah 10%.

2.8.5. Proses Penimbunan

15
(see detail liner system)

Gambar 5. Sistem Landfill B3

Proses pengolahan limbah dengan cara menimbun limbah dilahan


penimbunan yang dimana limbah-limbah dalam keadaan padat. Lahan
penimbunan ini dirancang dengan teknologi yang meliputi:
1. Sistem Linier
Merupakan sistem pelapis yang terdiri dari pelapis dasar dan pelapis
penutup.
2. Manajemen Lindi
Proses yang bertujuan untuk mengumpulkan lindi yang terjadi serta
memprosesnya sehingga kualitasnya memenuhi nilai ambang batas untuk
dibuang. Lindi yaitu cairan yang bersentuhan dengan limbah yang telah
distabilkan dan ditimbun pada lahan penimbunan. Cairan ini terutama
berasal dari air hujan dan juga dari air pencuci kendaraan pengangkut
limbah.
3. Manajemen air permukaan
Manajemen air permukaan bertujuan untuk kontak antara air dengan
limbah, mempersiapkan titik pembuangan air yang terkontrol, dan
memperkecil terjadinya erosi.
Manajemen air permukaan dipersiapkan dengan memperhatikan keadaan
iklim setempat, serta harus mampu menghadapi keadaan cuaca buruk
ditempat tersebut.

16
4. Manajemen Air Tanah
Manajemen air tanah dilakukan dengan melapisi dasar tempat
pembuangan akhir sedemikian rupa sehingga mampu mencegah lindi
memasuki air tanah. Pemantauan terhadap air tanah dilakukan secara terus-
menerus dengan memeriksa kualitas air tanah yang diperoleh dari sumur-
sumur pemantauan.

2.9. Kegiatan di Laboratorium

Dalam proses analisa sampel limbah yang masuk ataupun sampel yang
harus dimonitoring, PT PPLI menyediakan 4 laboratorium, diantaranya :

2.9.1. Laboratorium Finger Print

Laboratorium Finger Print melakukan analisa terhadap limbah untuk


mengetahui karakteristik limbah secara kualitatif. Analisa yang dilakukan di
Laboratorium Finger Print secara umum ialah analisa kualitatif anorganik dan
organik. Hampir semua limbah yang masuk ke PT PPLI terlebih dahulu masuk
dan dianalisa di Laboratorium Finger Print baik itu sampel limbah PA (Pre-
Aceptance), Limbah EA (End-Aceptance), sampel EA QC (sampel untuk
penerimaan 20 kali dengan sampel yang sama), sampel project tertentu, serta
sampel komersil.
Parameter yang dianalisa di fingerprint ialah:
1. Limbah organik : Physical Appereance, pH, OrganoChlorin, Compatible test,
Polymerisation Potential, Radioactivity, Flammability dan Viscosity.
2. Limbah Anorganik : Physical Appereance, pH, Sulfida, Sianida, Oksidator,
Ammonia, Phenol, Water Solubility, Water Reactivity, Radioactivity, Bulk
Density, Specifik Grafity.

2.9.2. Laboratorium Treatibilty

Pada laboratorium ini dilakukan proses TCLP (Toxic Characteristic Leaching


Procedure), dimana sampel diekstraksi selama 18 jam. Melalui ekstraksi ini dapat
diperkirakan apakah ketika sampel ditimbun akan menghasilkan zat yang
berbahaya yang larut dalam air dan mencemari tanah. Setelah proses ekstraksi,

17
sampel disaring kemudian filtratnya dianalisa di laboratorium water quality atau
instrumen.
2.9.3. Laboratorium Water Quality

Analisis yang dilakukan ialah berkaitan dengan kimia air. sampel yang
dianalisa di laboratorium Water Quality ialah sampel PA, EA QC, sampel
komersil, sampel project yang berasal dari laboratorium finger print serta proses
monitoring terhadap sampel dari proses Bioplant, dimana parameter yang
dianalisa ialah key parameter (pH, TDS, COD, dan Ammonia terlarut), BOD, Cl - ,
COD, Cr6+, DO, Fl-, NO2-, NO3-, phosporus, sulphide, sulfat, total organic, phenol,
dan MBAS. Parameter tersebut dilakukan tergantung dari kebutuhan dari setiap
sampel.

2.9.4. Laboratorium Instrumen

Laboratorium instrument melakukan berbagai analisa menggunakan alat-alat


instrument. Analisa yang dilakukan ialah:
1. Analisa Kandungan Logam
Analisa kandungan logam dilakukan dengan menggunakan alat yaitu ICP.
Sampel yang biasanya dianalisa biasanya berbentuk padatan. Sampel yang
dianalisa ialah sampel PA, EA, EA QC, sampel proyek, sampel komersil
yang berasal dari laboratorium finger print ataupun sampel TCLP yang
berasal dari laboratorium treatability. Parameter logam yang diukur ialah: Ag,
As, B, Ba, Ca, Cd, Co, Cr, Cu, Fe, Hg, Mn, Mo, Na, Ni, Pb, Se, Sn, Tl, Zn, Al,
Sb, K, Ti, V, Mg, Be.

2. Analisa Fuel Blending


Analisa ini biasanya dilakukan pada sampel organic yang berkaitan
dengan keperluan proses Fuel blending yaitu pembuatan bahan bakar
sintetik. Analisa yang dilakukan ialah mengukur banyaknya tambahan kalor
yang bisa diberikan oleh suatu sampel pada saat proses pembakaran (heat
content). Alat yang digunakan pada analisa ini ialah Bomb Calorimeter.
Selain itu di analisa fuel blending juga dilakukan analisa sulfur, pH ekstrak
10%, viskositas, flash point, TOX, ash content, Specific grafity, dan blending

18
test yang digunakan sebagai syarat spesifikasi suatu bahan bakar sintetik
sesuai regulasi yang ditentukan oleh Kementrian Lingkungan Hidup.

2.10. Risk Management

2.10.1. Audit Lingkungan

Tim Layanan Teknis (Technical Sales) PT PPLI dapat mengunjungi


fasilitas pelanggan dan menyediakan jasa audit atas limbah yang
dihasilkan. PT PPLI juga dapat mengirimkan tenaga tambahan untuk
membuat rekomendasi yang lebih rinci tentang pengolahan limbah secara
keseluruhan. Selain itu, pelanggan dapat pula menggunakan prosedur
internal audit WMI untuk mendokumentasikan kepatuhan perusahaan
dengan ISO 14001.

2.10.2. Sertifikasi Menejemen ISO 14001 dan OHSAS 18001

PT PPLI berkomitmen untuk menerapkan standar tertinggi untuk


manajemen. Fasilitas dan proses yang terjadi di PT PPLI sudah
diakreditasi oleh SGS untuk proses perbaikan atau peningkatan yang
berkesinambungan dan Sistem Manajemen yang memenuhi standar
persyaratan ISO 14001 tentang Environmental Management dan OHSAS
18001 tentang Occupational Health and Safety Accreditation Sistem.

2.10.3. Penghargaaan dan Pengakuan dari Pihak Lain

Profesionalisme dan standar keunggulan PT PPLI telah diakui oleh


banyak pihak pada tahun 2007/2008, sebagai tindak lanjut dari komitmen
kami untuk terus memperbaiki diri secara berkesinambungan. Pemerintah
Kabupaten Bogor memberikan penghargaan tertinggi pada Lomba
Tahunan Keselamatan Kerja; Pemerintah Kota Batam juga memberikan
penghargaan sebagai The Best Transporter di Batam. Penghargaan-
penghargaan ini mendorong PT. PPLI untuk terus meningkatkan layanan
dan mengurangi resiko para pelanggannya.

19
2.10.4. Tanggap Darurat

Didukung dengan peralatan yang lengkap serta staf yang berpengalaman,


PT PPLI siap dalam merespon situasi tanggap darurat. Kendaraan untuk tanggap
darurat dan staf terlatih. PT PPLI siap mengatasi situasi seperti tumpahan bahan-
bahan kimia, kebakaran bahan kimia serta dekontaminasi pelatihan rutin dan
latihan lapangan dilakukan oleh PT PPLI sebagai bagian tak terpisahkan dari
rencana kesiapan dan kesigapan.

2.10.5. Sistem Manifest

PT PPLI menggunakan sistem pemantauan limbah MAEH (Waste Tracking


MAEH sistem) untuk pencacatan pengangkutan limbah B3 dan limbah non B3
dari industri sistem manifes ini memungkinkan pemantauan yang tepat, sesuai
peraturan, identifikasi limbah yang diangkut dan ini dapat pula menjadi tolak ukur
keselamatan tambahan sistem ini memenuhi persyaratan standar Indonesia dan
internasional, serta akan bermanfaat untuk program ISO 14001 dan prosedur
audit limbah.
Laboratorium yang berteknologi tinggi akan melakukan pengecekan limbah
yang datang untuk dikonfirmasi dan dilakukan verifikasi pre-acceptance
assessment.

2.10.6. OLIMS

PT PPLI telah menggunakan sistem baru yaitu ”Operation Laboratory


Management Sistem” (OLIMS) yang menyediakan label kepastian tambahan dan
kemampuan menelusuri secara lengkap catatan limbah dengan menggunakan
sistem bar code, memantau cara pengolahan, yang sesuai dengan standar
regulasi nasional dan internasional.

2.10.7. Layanan Pengangkutan dan GPS

PT PPLI juga telah mengimplementasikan sistem terpadu Global Positioning


Sistem (GPS) yang berguna untuk melacak keberadaan setiap alat transport

20
atau pengangkutan milik PT PPLI pada saat pengangkutan limbah, hal ini untuk
menambah rasa aman dan respon segera pada saat melayani pelanggan dan
menetapkan keputusan-keputusan operasional.

2.10.8. Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan

PT PPLI berkomitmen untuk melindungi kesehatan masyarakat dan


lingkungan. Pemenuhan dari komitmen ini adalah persyaratan mutlak dalam
keberhasilan jangka panjang serta berkomitmen mengembalikan lingkungan
hidup kepada masyarakat Indonesia.

2.10.9. Pemantauan Lingkungan

PT PPLI memantau dan mengaudit lingkungan sesuai dengan perencanaan


yang rinci dalam Enviromental Management and Monitoring Plans. Kegiatan
pemantauan lingkungan sesuai dengan standar Organisasi Perdagangan Dunia
(WTO). Pemerintah Indonesia dan standar US-EPA. \
1. Proses Pasca Operasi
Proses ini dilakukan setelah masa operasi pengolahan limbah industri.
Proses ini dilakukan untuk menata lahan penimbunan menjadi sebuah taman
yang indah.
2. Pemantauan Penutupan dan Pasca Pentupan
PT PPLI merancang, membangun dan mengoperasikan fasilitas
pengolahan limbah yang terbaik di Asia Tenggara. Setelah semua area lahan
timbus (landfill) telah terpakai, proses penutupan area lahan timbus dan
restorasi segera dilakukan. Perencanaan yang rinci tentang penutupan dan
pasca penutupan telah disetujui oleh pihak yang berwenang agar area lahan
timbus tersebut dapat dikembangkan atau digunakan kembali.
Grup MAE telah memiliki pengalaman melakukan penutupan dan pasca
penutupan lahan timbus dan secara profesional akan menangani limbah-
limbah tersebut sehingga dapat meniadakan tanggung jawab pelanggan
dalam jangka panjang. Dengan mempercayakan pengolahan limbah kepada
PT PPLI, pelanggan dapat yakin bahwa limbahnya telah diolah secara
profesional sesuai dengan standar internasional yang terbaik.

21

Anda mungkin juga menyukai