FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
DAFTAR ISI
Pendahuluan ........................................................................................................... 1
i
BAB XII
KEARSIPAN SISTEM TANGAL
A. Pendahuluan
Sistem Kearsipan adalah suatu rangkaian kerja yang teratur yang
dapat dijadikan pedoman untuk menyimpan arsip sehingga saat diperlukan
arsip tersebut dapat ditemukan dengan cepat dan tepat.
Kearsipan juga dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang meliputi
penciptaan arsip, penyimpanan arsip (filling), penemuan kembali arsip
(finding) dan penyusutan arsip (pengamanan, pemeliharaan, dan
pemusnahan) sebagai bagian dari kegiatan kearsipan, filling mempunyai
peranan yang sangat penting.
Menurut Atmosudirjo dalam Ig. Wursanto (1991:22) mengatakan
bahwa pada pokoknya sistem kearsipan terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu
sebagai berikut:
1. Sistem pengatur tertiban atau arrangement system.
a. Sistem klasifikasi numerial (menurut angka) adalah sistem
penyimpanan dokumen berdasarkan kode nomor sebagai pengganti
dari nama orang atau nama badan.
b. Sistem klasifikasi alfabetis (menurut abjad) adalah salah satu
sistem kearsipan yang sering digunakan di kantor-kantor.
Ciri kantor menerapkan pengelolaan kearsipan dengan sistem abjad
adalah arsip diatur dan disimpan berdasarkan abjad Latin yakni A
sampai Z dan atau kombinasi abjad tersebut.
2. Sistem perawat simpanan atau safe keeping system adalah sistem yang
dipergunakan dalam pemeliharaan dan pengamanan arsip.
Ciri-ciri sistem kearsipan yang baik adalah sebagai berikut:
a. Tidak memakan tempat: letaknya dibuat seefektif dan seefisien
mungkin.
1
b. Sederhana dan praktis: mudah dilaksanakan dan tidak terbelit-belit.
c. Mudah dicapai: penyimpanan dapat mudah diambil dan digapai.
d. Ekonomi: tidak berlebihan dalam pengeluaran biaya, perlengkapan,
tenaga, dan cara pengeluarannya.
e. Cocok dan tepat guna: disesuaikan dengan tujuan dan kepentingan.
f. Fleksibel: mudah dikembangkan bila ada perluasan kerja dan
mudah dilaksanakan.
Penyimpan arsip yang diartikan dalam uraian ini adalah suatu kegiatan
pemberkasan dan penataan arsip dinamis, yang penempatannya secara
actual menerapkan suatu sistem tertentu, yang biasanya disebut sistem
penempatan arsip secara aktual. Kegiatan pemberkasan dan penataan arsip
dinamis tersebut populer dengan sebutan “Filing System”. Para ahli
kearsipan kelihatannya sepakat untuk menyatakan bahwa filling system
yang digunakan atau dipakai untuk kegiatan penyimpanan arsip terdiri
dari: (a) Sistem Abjad, (b) Sistem Angka/Nomor (numerik), (c) Sistem
Wilayah, (d) Sistem Subjek, dan (e) Sistem Urutan Waktu (kronologis). Di
samping kelima sistem di atas, banyak organisasi atau instansi yang
menerapkan sistem kombinasi. Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai
kearsipan sistem tanggal.
2
Sistem ini merupakan yang sederhana dan mudah, tetapi sistem ini
seringkali menggunakan alat bantu lain (kartu indeks) untuk menemukan
arsip yang dicari. Hal ini dikarenakan orang sangat sulit untuk mengingat
tanggal kapan surat tersebut dibuat. Sistem kronologis yang menggunakan
kalender sebagai patokan pengindeksan. Dalam bidang administrasi,
tanggal dapat menunjukkan:
1. Saat ditandatanganinya sebuah surat atau dokumen atau arsip
2. Saat dimulai ketentuan yang ada dalam surat atau dokumen
atau arsip
3. Saat surat atau dokumen atau arsip tersebut dikirimkan keluar
dari organisasi
4. Saat yang menunjukkan hari, bulan, dan tahun berlangsungnya
suatu peristiwa atau ditulisnya surat atau dokumen atau arsip.
Sistem ini berdasarkan pada urutan waktu surat atau dokumen atau
arsip diterima atau waktu dikirim ke luar organisasi. Untuk keperluan
tersebut keberadaan Buku Agenda sangat penting karena susunannya harus
didahului dengan pencarian informasi mengenai waktu surat dibuat,
diterima, atau dikirim melalui buku agenda.
3
halangan sebuah surat belum terealisasikan, surat tersebut dapat
dimasukan dalam follow-up file. File ini disusun berdasarkan waktu
dengan frekuensi tertentu misalnya harian, mingguan, dan bulanan, bahkan
per tahun sesuai dengan keperluan.
4
2. Guide
Kertas/karton dengan ukuran tertentu yang berfungsi sebagai
petunjuk, pembatas dan penyangga deretan arsip. Jumlahnya sebanyak
pembagian pada subsubjek. Jika tahun dijadikan kode laci maka guide
diperlukan sebanyak 12 atau sejumlah bulan dalam setahun. Penyusunan
guide pada laci filling cabinet dimulai dari belakang berurutan ke depan
dari bulan Januari hingga Desember. Jadi, guide Desember letaknya paling
depan. Demikian juga untuk penyusunan map/foldernya, folder 1 paling
belakang dan 30/31 paling depan.
3. Map (Folder)
Jumlahnya sebanyak pembagian pada sub-subsubjek. Jika tahun
dijadikan kode laci dan guide berdasarkan bulan maka map/foldernya
diperlukan sebanyak hari dalam setahun (365 atau 366).
5
Gambar 12.3 Folder
https://openclipart.org/detail/271918/blank-yellow-folder
6
5. Kotak Sortir
Kotak yang terdiri dari beberapa bagian untuk memisahkan arsip.
Disiapkan sesuai kebutuhan.
6. Kartu Indeks
a. Judul/nama surat,
b. Nomor surat,
c. Hal surat,
d. Tanggal surat,
e. Kode surat,
f. Kode kartu indeks.
7
Kartu indeks digunakan apabila arsip yang disimpan menggunakan
sistem penyimpanan subjek, tanggal, wilayah, dan nomor. Kartu indeks
tidak digunakan jika sistem penyimpanan menggunakan abjad. Hal ini
disebabkan kartu indeks dibuat untuk membantu menemukan arsip apabila
si petugas atau si penyimpan lupa tentang judul/caption surat yang
dipinjam. Seseorang lebih mudah mengingat nama orang/perusahaan. oleh
karena itu, kartu indeks ini disimpan berdasarkan nama orang/perusahaan
sehingga susunannya diurutkan secara alfabetis.
8
7. Kartu Tunjuk Silang
https://ieraperkantoran.wordpress.com/sistem-tanggal/
Tidak semua arsip dibuatkan kartu tunjuk silang, akan tetapi hanya
arsip tertentu saja yang memang benar-benar diperlukan dibuatkan kartu
tunjuk silangnya. Hal ini disebabkan pembuatan kartu tunjuk silang berarti
menambah beban kerja.
Kriteria dari suatu arsip yang perlu dibuatkan kartu tunjuk silang
antara lain sebagai berikut :
9
yang menggunakan singkatan, dimana keduanya sama-sama
terkenal/populer.
Contoh : Majelis Permusyawaratan rakyat populer dengan
sebutan MPR. Surat-surat disimpan dengan indeks
Permusyawaratan Rakyat, Majelis, maka MPR menjadi
petunjuk silangnya.
b. Jika arsip yang disimpan pada filing cabinet mempunyai
lampiran dokumen lain. Jika arsip mempunyai lampiran
dokumen lain yang tidak bisa disimpan pada laci filing cabinet
karena ukurannya besar, maka dibuatkanlah kartu tunjuk
silangnya.
Contoh : Surat yang diterima dari Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika mempunyai lampiran yang berupa
peta gambatr keadaan Gunung Merapi. Surat disimpan di filing
cabinet, sedangkan peta disimpan pada lemari arsip, maka
dibuatkan kartu tunjuk silangnya sebagai berikut : Peta
disimpan dengan indeks : Peta Gambar Keadaan Gunung
Merapi. Maka Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
dapat dibuatkan petunjuk silangnya.
10
b. Sebagai ingatan untuk mengetahui siapa dan kapan batas waktu
pengembalian arsip yang dipinjam.
c. Sebagai tanda bahwa arsip yang dimaksud sedang dipinjam.
d. Mencegah terjadinya kehilangan arsip karena peminjaman yang
tidak dikembalikan.
e. Sebagai dasar untuk melakukan penilaian suatu arsip.
11
9. Buku Arsip
Buku untuk mencatat arsip yang akan disimpan, disiapkan sesuai
kebutuhan.
Contoh :
Surat yang tertera tanggal pembuatannya adalah 11 Juni 2018 maka indeks
surat tersebut adalah 2018 Juni 11 dan kodenya adalah 11-6-2018 atau
11/6/2018.
12
Unit II : Juni (Kode Guide)
1. Faktor dari dalam, seperti kertas yang akan kita pakai sangat
berpengaruh pada awet atau tidaknya tulisan dan dalam
penggunaan kertas hendaknya dipilih yang baik dan kuat, tinta
yang akan digunakan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan
dan sebaiknya yang berkualitas, pasta/lem pengguanan perekat
harus dicarikan yang baik jangan menggunakan perekat yang
dibuat dari getah arab ataupun selulosa tape dan sejenisnya.
2. Faktor dari luar, seperti kelembapan udara yang tidak terkontrol
akan menimbulkan jamur sehingga kertas menjadi lembap dan
rusak, udara yang terlampau kering yang akan merusak kertas,
sinar matahari sangat membahayakan kertas-kertas arsip untuk itu
tidak boleh ada sinar matahari yang jatuh langsung pada kertas,
debu, jamur, dan sejenisnya, rayap dan ngengat yang biasanya
terdapat pada dinding-dinding yang basah. Bukan hanya kertas
tersebut yang menjadi lembap, tetapi juga dirusak oleh ngengat dan
juga serangga lain.
13
Langkah-langkah penyimpanan arsip sistem tanggal pada dasarnya
sama dengan langkah sebelumnya, antara lain sebagai berikut :
1. Ambil satu laci filling cabinet, tuliskan judul berupa angka tahun
diluarnya.
2. Ambil guide posisi pertama sebanyak 12 buah yang sudah ditulisi
nama bulan dari Januari sampai Desember.
3. Atur letak guide tersebut dengan urutan paling belakang (paling
jauh) guide Januari. Ambil guide Februari dan letakkan didepan
Januari. Begitu terus hingga guide bulan Desember terletak di
paling depan.
4. Ambil folder lalu tuliskan pada tabnya tanggal 1 sampai dengan 30
atau 31 untuk setiap bulannya sehingga dibutuhkan 365 folder.
5. Atur letak folder dengan yang sama pada letak guide untuk masing-
masing bulan.
14
Desember letaknya paling depan. Demikian juga untuk penyusunan
map/folder-nya, folder 1 paling belakang dan 30/31 paling depan.
a. Memeriksa Surat
Surat diperiksa dengan melihat tanda-tanda perintah
penyimpanan dan menentukan identitas surat tersebut dibuat.
Contoh : Agus akan menyimpan arsip dari PT Surya Kencana
tertanggal 1 Maret 2018.
b. Mengindeks
Membagi tanggal menjadi tanggal utama, sub tanggal, dan sub-
sub tanggal.
c. Mengode
Memberi kode pada surat dengan kode tanggal. Pembuatan
kode tanggal pada sebelah kanan atas sebagai penanda surat.
Hal ini dimaksudkan agar mempermudah pada saat pencarian
kembali arsip.
d. Menyortir
Kegiatan menyortir dilakukan tergantung situasi dan kondisi,
menyortir dilakukan jika kuantitas surat masuk dan keluarnya
banyak pada hari yang sama.
e. Menempatkan
Langkah terakhir dalam penyimpanan surat adalah
menempatkan arsip sesuai dengan kode dan klasifikasi surat.
Contoh : Arsip tertanggal 1 Maret 2018 disimpan pada laci
berkode 2018, di belakang guide Maret, di dalam hanging
folder berkode 1. Perlu diingat bahwa penyimpanan sistem
tanggal pun harus menyediakan kartu indeksnya, jadi kartu
indeks untuk surat tertanggal 1 Maret 2018 dibuat juga.
15
F. Langkah-Langkah Penemuan Kembali Arsip
16
5. Ambillah arsip yang dimaksud tadi pada laci berkode 2018, di
belakang guide Januari, dalam hanging folder 1.
6. Jika arsip tersebut benar, ambillah dari folder dan ganti dengan lembar
oinjam arsip (lembar 1).
7. Berikan kepada peminjam berikut lembar pinjam arsip (lembar 2)
8. Simpan lembar pinjaman arsip tersebut (lembar 3) pada ticker file.
Contoh :
17
c. Sederhana
d. Susunan dan urutan guide sederhana
e. Cocok untuk klasifikasi menyeluruh dan berkelanjutan.
1. Kuitansi
18
waktu diperlukan. Dengan penyimpanan kronologis biasanya kuitansi
hanya mudah ditemukan bila melalui petunjuk penyimpanan yang tepat
yang dapat dipilih dari salah satu sistem berikut ini, yaitu sistem subjek,
sistem abjad, sistem numeric, atau sistem geografis.
2. Cek
19
bulan-tanggal. Bentuk tulisannya harus angka. Contoh: 080618 = tanggal
08 bulan keenam (Juni) tahun 2018 atau sebaliknya 080618.
20
yang disimpan adalah formulir (misalnya kuitansi), maka yang
dipergunakan adalah kotak atau map ordher dengan penyekat tanggal,
mingguan, atau bulanan yang diperlukan. Untuk map biasanya paling
banyak sejumlah 3 bulan atau 63 buah map.
21
Demikian seterusnya sehingga almari-almari disusun menurut urutan
tahun, dari tahun kecil (tua) ke tahun yang besar (muda).
22
DAFTAR PUSTAKA
http://ulyluthfiaadm.blogspot.com/2016/03/kearsipan-sistem-tanggal-
penyimpanan.html (diakses pada 7 November 2018 pukul 12:15)
23