DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 2
C. Tujuan ............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Teori kearsipan................................................................................................ 5
B. Sistem Kearsipan............................................................................................ 6
C. Pemeliharaan Arsip......................................................................................... 9
D. Penyusutan Arsip............................................................................................ 10
E. Pengelolaan kearsipan....................................................................................
F. Korespondensi Kearsipan..............................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................... 15
B. Saran................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Surat – Surat masuk/keluar (5 sistem kearsipan) 1 surat saja
2. Daftar Klasifikasi
3. Buku Agenda
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari semua aset organisasi yang ada, arsip adalah salah satu aset yang berharga. Arsip
merupakan warisan nasional dari generasi ke generasi yang perlu dipelihara dan dilestarikan.
Tingkat keberadaban suatu bangsa dapat dilihat dari pemeliharaan dan pelestarian terhadap
arsipnya tak terkecuali dalam perusahaan ataupun kantor. Berkaitan dengan hal tersebut arsip
perlu dikelola dengan baik dalam sebuah kerangka sistem yang benar.
Di dalam sistem kegiatan perkantoran ada proses komunikasi organisasi salah satunya
komunikasi melalui tulisan yang terwujud melalui surat-menyurat (korespondensi). Kegiatan ini
sangat penting dalam sebuah organisasi perkantoran karena korespondensi atau surat-meyurat
merupakan rangkaian aktivitas yang berkenaan dengan pengiriman informasi secara tertulis
mulai dari penyusunan, penulisan sampai dengan pengiriman informasi hingga sampai kepada
pihak yang dituju. Selain itu, proses korespondensi merupakan sarana untuk mengirim atau
memberi informasi tertulis kepada atasan atau pihak lain, baik sebagai laporan, pemberitahuan,
permintaan ataupun pertanyaan. Dalam penyusunan korespodensi harus memperhatikan berbagai
unsur-unsur dalam pembuatannya yaitu dari segi tulisan dan pemakaian bahasa yang harus benar
dan tepat.
Selain korespondensi yang ada dalam kegiatan kantor, penataan arsip pun sangat
diperlukan dalam suatu organisasi atau kantor. Arsip sebagai salah satu sumber informasi
memiliki fungsi yang sangat penting untuk menunjang proses kegiatan administrasi. Masalah
yang akan timbul nantinya adalah semakin menumpuknya arsip dari tahun ke tahun secara tidak
terkontrol. Agar arsip dapat berperan sebagaimana fungsinya perlu dikelola dengan baik dan
benar, artinya ditata secara sistematis sehingga jika sewaktu-waktu diperlukan dapat dengan
cepat, tepat dan lengkap disajikan. Dalam pengelolaan arsip, termasuk di dalamnya adalah upaya
memelihara arsip baik dari segi fisik maupun kerusakan. Sedangkan memelihara dari segi
infomasi yaitu tidak terjadinya kebocoran informasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Kearsipan
1. Pengertian arsip dan kearsipan
Secara etimologi kata arsip berasal dari bahasa Yunani (Greek), yaitu archium yang
artinya peti untuk menyimpan sesuatu. Semula pengertian arsip itu memang menunjukkan
tempat atau gedung tempat penyimpanan arsipnya, tetapi perkembangan terakhir orang lebih
cenderung menyebut arsip sebagai warkat itu sendiri. Schollenberg menggunakan istilah archives
sebagai kumpulan warkat itu sendiri, dan archives instution sebagai gedung arsip atau lembaga
kearsipan.
Kata arsip dalam bahasa Latin disebut felum (bundle) yang artinya tali atau benang. Dan
memang pada zaman dahulu tali atau benang inilah yang digunakan untuk mengikat kumpulan
warkat/surat. Sehingga arsip-arsip itu mudah digunakan.
Arsip adalah kumpulan warkat yang disimpan secara teratur, terencana,
karena mempunyai nilai sesuatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat cepat ditemukan
kembali. Jadi sebagai intinya arsip adalah himpunan lembaranlembaran tulisan. Catatan tertulis
yang disebut warkat harus mempunyai 3 (tiga) syarat yaitu disimpan secara berencana dan
teratur, mempunyai sesuatu kegunaan, dan dapat ditemukan kembali secara tepat.
Kearsipan berasal dari kata arsip dalam bahasa Inggrisnya file sedangkan kearsipan
disebut filing. File adalah bendanya sedangkan filing adalah kegiatannya.
Menurut Kamus Administrasi Perkantoran oleh Drs. The Liang Gie :
a. Penyimpanan warkat (filing) merupakan kegiatan menaruh warkat-warkat dalam suatu tempat
penyimpanan secara tertib menurut sistem, susunan dan tata cara yang telah ditentukan, sehingga
pertumbuhan warkat-warkat itu dapat dikendalikan dan setiap kali diperlukan dapat secara
cepat ditemukan kembali. Lawan dari penyimpanan warkat (filing) adalah pengambilan warkat
(finding).
b. Sistem penyimpanan warkat (filing system) adalah rangkaian tata cara yang teratur menurut
suatu pedoman untuk menyusun warkat-warkat sehingga bilamana diperlukan lagi, warkat-
warkat itu dapat ditemukan kembali secara tepat.
2. Jenis – Jenis arsip
Jenis-jenis arsip dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Arsip menurut subyek atau isinya dapat dibedakan menjadi 4 yaitu:
1) Arsip kepegawaian, contoh: Daftar riwayat hidup pegawai, surat lamaran, surat pengangkatan
pegawai dan rekaman prestasi.
2) Arsip keuangan, contohnya: laporan keuangan, bukti pembayaran, daftar gaji, bukti pembelian,
dan dan surat perintah bayar
3) Arsip pemasaran, contoh: Surat penawaran, surat pesanan, surat perjanjian penjualan, daftar
pelanggan dan daftar harga.
4) Daftar pendidikan, contohnya: kurikulum, satuan pelajaran, daftar hadir siswa, raport dan
transkip mahasiswa.
b. Arsip menurut bentuk dan wujud fisiknya. Penggolongan arsip menurut bentuk dan wujudnya,
khususnya lebih didasarkan pada tampilan fisik media yang digunakan dalam merekam
informasi. Menurut bentuk dan wujud fisiknya, arsip dapat dibedakan menjadi:
1) Surat, contohnya: naskah perjanjian/kontrak, akta pendirian perusahaan, surat keputusan,
notulen rapat, berita acara, laporan dan tabel.
2) Pita rekaman
3) Mikrofilm
4) . Disket
5) Compact disk
6) . Flast disk
c. Arsip menurut nilai gunanya. Penggolongan arsip berdasarkan nilai dan kegunaannya ada 7
macam, yaitu:
1) Arsip bernilai informasi, contoh: pengumuman, pemberitahuan dan undangan
2) Arsip bernilai administrasi, contohnya: ketentuan–ketentuan organisasi, surat keputusan,
prosedur kerja, dan uraian tugas pegawai.
3) . Arsip bernilai hukum, contoh: akta pendirian perusahaan, akta kelahiran, akta perkawinan,
surat perjanjian, surat kuasa dan keputusan pengadilan.
4) Arsip bernilai sejarah, contohnya: laporan tahunan, notulen rapat, dan gambar foto dan
peristiwa
5) Arsip bernilai ilmiah, contoh: hasil penelitian
6) Arsip bernilai keuangan, contoh: kuitansi, bon penjualan, dan laporan keuangan
7) Arsip bernilai pendidikan, contoh: karya ilmiah para ahli, kurikulum, satuan pelajaran dan
program pelajaran
d. Arsip Menurut Sifat Kepentingannya. Penggolongan arsip menurut kepentingannya atau
urgensinya ada beberapa macam, yaitu:
1) Arsip tak berguna, contohnya surat undangan dan memo
2) Arsip berguna, contohnya: presentasi pegawai, surat permohonan cuti dan surat pesanan barang
3) Arsip penting, contohnya: surat keputusan, daftar riwayat hidup pegawai, laporan keuangan,
buku kas dan daftar gaji
4) Arsip vital, contohnya: akta pendirian perusahaan, buku induk pegawai,
sertifikat tanah/bangunan dan ijazah
e. Arsip Menurut Fungsinya. Penggolongan arsip berdasarkan fungsi arsip dalam mendukung
kegiatan organisasi ini ada dua, yaitu:
1) Arsip dinamis, yaitu arsip yang masih dipergunakan secara langsung dalam kegiatan kantor
sehari-hari
2) Arsip statis, yaitu arsip yang sudah tidak dipergunakan secara langsung dalam kegiatan
perkantoran sehari-hari.
F. Arsip Menurut Tempat/Tingkat Pengolahannya. Penggolongan arsip berdasarkan
tempat atau tingkat pengolahannya dan sekaligus siapa bertanggung jawab, dapat dibedakan
menjadi:
1) Arsip pusat, yaitu arsip yang disimpan secara sentralisasi atau berada di pusat organisasi yang
berkaitan dengan lembaga pemerintah dan arsip nasional pusat di Jakarta.
2) Arsip unit, yaitu arsip yang berada di unit-unit dalam organisasi yang berkaitan dengan lembaga
pemerintah dan arsip nasional di daerah ibu kota propinsi.
g. Arsip Menurut Keasliannya. Penggolongan arsip berdasarkan pada tingkat keaslian dapat
dibedakan menjadi:
1) Arsip asli, yaitu dokumen yang langsung terkena hentakan mesin tik, cetakan printer, tanda
tangan, serta legalisasi asli yang merupakan dokumen utama.
2) Arsip tembusan, yaitu dokumen kedua, ketiga dan seterusnya yang dalam proses pembuatannya
bersama dokumen asli, tetapi ditujukan pada pihak selain penerimaan dokumen asli.
3) Arsip salinan, yaitu dokumen yang proses pembuatannya tidak bersama dengan dokumen asli,
tetapi memiliki kesesuaian dengan dokumen asli.
h. Arsip Menurut Kekuatan Hukum. Penggolongan arsip berdasarkan kekuatan hukum atau
legalitas dari sisi hukum dapat dibedakan menjadi 2 macam:
1) Arsip autentik, yaitu arsip yang di atasnya terdapat tanda tangan asli dengan tinta (bukan
fotokopi atau film) sebagai tanda keabsahan dari isi arsip bersangkutan. Arsip-arsip autentik
dapat digunakan sebagai bukti hukum yang sah.
2) Arsip tidak autentik, yaitu arsip yang di atasnya tidak terdapat tanda tangan asli dengan tinta,
arsip ini dapat berupa fotokopi, film, mikrofilm dan hasil print komputer.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Korespondensi sangat penting dalam sebuah organisasi perkantoran karena korespondensi
atau surat-meyurat merupakan rangkaian aktivitas yang berkenaan dengan pengiriman informasi
secara tertulis mulai dari penyusunan, penulisan sampai dengan pengiriman informasi hingga
sampai kepada pihak yang dituju.
Proses korespondensi merupakan sarana untuk mengirim atau memberi informasi tertulis
kepada atasan atau pihak lain, baik sebagai laporan, pemberitahuan, permintaan ataupun
pertanyaan.
Arsip sebagai salah satu sumber informasi memiliki fungsi yang sangat penting untuk
menunjang proses kegiatan administrasi. Agar arsip dapat berperan sebagaimana fungsinya perlu
dikelola dengan baik dan benar, artinya ditata secara sistematis sehingga jika sewaktu-waktu
diperlukan dapat dengan cepat, tepat dan lengkap disajikan.
B. Saran
1. Untuk memperlancar kegiatan korespondensi perlu adanya pembagian tugas antara petugas
pembuat dan petugas pengagendaan.
2. Perlu adanya penambahan fasilitas kearsipan sehingga pengelolaan dan penyimpanan arsip dapat
berjalan lebih baik
3. Perlunya meningkatkan pemeliharaan di gudang arsip in-aktif
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/46063825/Sistem-Penyimpanan-Arsip-Aktif#download
http://abidzare.wordpress.com/2009/06/23/5-sistem-pengarsipan/
download.portalgaruda.org/article.php?article=24668&val=1516
www.slideshare.net/.../modul-12-dan-13-peny-arsip-dan-pemeliharaan
https://dwilestariyuniawati.wordpress.com/...5/manajemen-perkantoran
library.unej.ac.id/.../en.../detailnonmodal;...KORESPONDENSI
yuliansah,S.Pd.,M.Pd//manajemen kearsipan
Lampiran
A. Surat Masuk/Surat Keluar, 5 Sistem Kearsipan (1 Surat Saja)
Dibawah ini merupakan contoh satu surat keluar, dimana surat keluar ini sudah mencakup 5
sistem kearsipan yaitu : sistem abjad, sistem kronologis, sistem nomor, sistem subjek, dan sistem
geografis.
PT MELIN SEJAHTERA
Alamat : Gambiran Sawit Yogyakarta, 55246 Tlp. (0267) 586168 Fax.
(0267) 548202
E-mail: melin_melin@gmail.com
Nomor : 001/CVMS/V/2015 28 Mei 2015
Hal : Permohonan kerja sama
Lam : -
Kepada
PT Mulia Abadi
Jalan Gatot Subroto
Dempasar- Bali
Dengan hormat,
Kami dari PT Melin Sejahtera,Tbk. Dalam hal ini bermaksud untuk mengajukan permohonan
kerja sama dengan PT Mulia Abadi untuk menjadi distributor produk – produk kami berupa:
1. Produk elektronik (Handphone, Laptop, TV, Lampu Hias, dan segala macam produk elektronik
lainnya)
2. Furniture (Sofa, Almari, Meja, Bad dan lainnya)
Kami akan memberikan kompensasi yang sebanding kepada PT Mulia Abadi jika bersedia untuk
menjadi distributor resmi produk dari perusahaan kami.
Meknisme bentuk kerja sama dapat kami jelaskan lebih lanjut apabila PT Mulia Abadi tertarik
dengan pengajuan kerja sama yang kami sampaikan
Demikian surat permohonan kerja sama ini kami buat, atas perhatian dan kerja samanya kami
sampaikan terimakasih.
Nb : kami akan menunggu tembusan dari bapak/ibu selaku pimpinan PT Mulia Abadi paling
lambat 10 hari setelah surat ini bapak/ibu terima.
Homat saya
Devisi keuangan
Dr, Melinnia,SE,MM..
B. DAFTAR KLASIFIKASI
1. Klasifikasi Sistem Abjad
A, B, C,.........................Z
Aa, Ab, Ac,...................Az
Aba, Abb, Abc,.............Abz
Aca, Acb, Acc,..............Acz
Contoh :
NAMA ORANG INDEKS KODE
UNIT 1 UNIT 2 UNIT 3 ABJAD
Pasha Pasha Pa
Dr. Dika Nasution Nasutio Dika Dr. Na
I Gusti Made Tirta Made I Gusti Ti
Tirta
1 JAKARTA
A. JAKARTA PUSAT
B. JAKARTA BARAT
C. JAKARTA SELATAN
D. JAKARTA TIMUR
E. JAKARTA UTARA
2 JAWA BARAT
A. BANDUNG
B. BOGOR
C. CIREBON
D. MERAK
3 JAWA TENGAH
A. PEKALONGAN
B. REMBANG
C. SEMARANG
D. SOLO
E. TEGAL
4 YOGYAKARTA
A. BANTUL
B. SLEMAN
5 JAWA TIMUR
A. BANYUWANGI
B. JEMBER
C. MALANG
D. SURABAYA
6 BALI
A. AMPLAPURA
B. DENSPASAR
C. KLUNGKUNG
D. SINGARAJA
Contoh:
Agus akan menyimpan arsip dari PT Surya Kencana tertanggal 1 Maret 2015. Berarti
identitas surat tersebut adalah 1 Maret 2015.
Mengindeks
Membagi tanggal menjadi tanggal utama, sub tanggal, dan sub-sub tanggal. Contoh: Surat
tanggal 1 Maret 2015 terdiri dari tanggal utama (2015), sub tanggal (Maret), sub-sub
tanggal (1)
Contoh: arsip tertanggal 1Maret 2015 disimpan pada laci berkode 2015, dibelakang guide
Maret, didalam hanging folder berkode 1. Kode klasifikasi : 01 atau 1 (sesuai tanggal)
1. 28 Mei k 001/pi/am 28 Mei Dinas perizinan Permohonan izin Indra Gunawan G.U
2015 a/rs/v/201 2015 penelitian
5
2. 10 Juni k 002/pi/am 10 Juni Dinas perizinan Permohonan izin Marcelin Un M.A
2015 a/rs/v1/20 2015 MOPK III
15
Sistem Kronologis
Keluar Surat
(K) Nomor Tanggal Kode
No Tanggal Kepada Isi Ringkasan Keterangan
Klasifikasi
1. 02 Juni M 224 / SI / 30 Mei Dinas perizinan Persetujuan izin Indra Gunawan G.U
2015 PMYDI/ 2015 penelitian
V / 2015
2. 10 Juni M 229/SI 13 Juni Dinas perizinan Persetujuan izin Marcelin Un M.A
2015 /PMYDI/ 2015 MOPK III
V1/2015
Sistem Kronologis
Masuk Surat
(M) Nomor Tanggal Kode
No Tanggal Dari Isi Ringkasan Keterangan
Klasifikasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Arsip
Secara etimologis, kata arsip berasal dari bahasa Yunani (Greek), yaitu archium yang
artinya peti untik menyimpan sesuatu. Dari bahasa Latin, yaitu felum (bundel) yang artinya tali
atau benang. Schollenberg menggunakan istilah archives sebagai kumpulan warkat dan archives
institution sebagai gedung arsip atau lembaga kearsipan. Semula pengertian arsip itu memang
menunjukan tempat atau gedung tempat penyimpanan arsipnya, tetapi perkembangan terakhir
orang lebih cenderung menyebut arsip sebagai warkat itu sendiri.
Sebagai perbandingan dapat kita pelajari pengertian arsip dari beberapa sumber, sebagai
berikut
1. Menurut Prof. Dr. Mr. Prajudi Atmosoedirjo arsip adalah
a. Tempat menyimpan secara teratur
b. Kumpulan teratur dari bahan-bahan kearsipan
c. Bahan-bahan yang harus diarsipkan itu sendiri
2. Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 34 Tahun 1979
3. Kamus AdministrasiPerkantoran Drs. The Gie
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian arsip adalah kumpulan warkat atu surat
menyurat yang dibuat atau diterima oleh lembaga pemerintah/swasta/perorangan yang disusun
menurut sistem tertentu karena mempunyai kegunaan agar saat diperlukan mudah ditemukan
dengan cepat dan tepat.
2.2 Sarana Arsip
2.2.1 Filling Kabinet ( Lemari Arsip )
Alat yang digunakan untuk menyimpan warkat bentuk lemari yang terbuat dari kayu,
alumunium, atau dari baja tahan api.
Macam – macam filling cabinet :
2.2.1.1 Drawer Type Filling Kabinet
2.2.1.2 Lateral Filling Kabinet
2.2.1.3 FIlliing Kbinet Berputar ( Sliding Door System )
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian arsip adalah kumpulan
warkat atau surat menyurat yang dibuat atau diterima oleh lembaga
pemerintah/swasta/perorangan yang disusun menurut sistem tertentu karena mempunyai
kegunaan agar saat diperlukan mudah ditemukan dengan cepat dan tepat. Kemudia sarana arsip
meliputi filling kabinet (Lemari Arsip), folder (Map Arsip), guide card (Tanda Batas / Sekat
Petunjuk), rak sortir, stapler, perforator, numerator, kotak/box, tickler file, laci kartu index, kartu
index, kartu tunjuk silang, lembar pinjam arsip (Out Slip).
System arsip meliputi, system abjad, system masalah, system
tanggal, sistem wilayah, sistem nomor, sistem nomor dewey, sistem nomor terminal digit.
3.2 Saran
Dalam pengelolaan kearsipan perlu adanya ketelitian sebab arsip merupakan warkat atau
dokumen yang penting bagi sebuah perusahaan. Dalam menangani kearsipan harus melalui
beberapa proses dimulai dari sarana dan prasana yang harus diperhatikan. Kemudian dalam
pengelolaan system arsip itu diperlukan juga pengawasan dan pemeliharaan agar arsip itu tetap
aman dan terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
Sudarmayanti. 2005. Tugas dan Pengembangan Sekretaris. Bandung: Mandar Maju
Sutarni Tati, dkk .2011. Administrasi Perkantoran. Bandung : HUP
MAKALAH ADMNISTRASI
PERKANTORAN
Selasa, 15 Desember 2015
LAPORAN KEARSIPAN
LAPORAN KEARSIPAN
DI KANTOR KECAMATAN PEDAN KLATEN
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan hasil observasi “Kearsipan di Kantor Kecamatan Pedan
Klaten”. Hasil observasi ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kearsipan yang diampu
oleh Ibu Dilla Octavianingrum.
Kami mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu kami untuk
menyusun laporan ini baik bantuan secara materiil maupun non material / moril sehingga laporan
ini dapat terselesaikan dengan baik.
Akhirnya kami menyadari, bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna.Sehingga,
penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dari semua kalangan dan dapat memberikan motivasi yang lebih nyata dalam
peningkatan kemajuan pendidikan di Indonesia
Penulis
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A. PENENTUAN SAMPEL
Jebres adalah kecamatan di Kota Surakarta yang terletak di bagian utara. Wilayah
kecamatan ini berbukit-bukit dan hampir semua pemakaman di kota Surakarta terletak di
kecamatan ini. Kecamatan Jebres adalah tempat berlokasinya Kraton Kasunanan Surakarta,
kampus Universitas Sebelas Maret, Stasiun Solo Jebres dan Stasiun Solo-Kota, Perumnas
Mojosongo, Taman Wisata Jurug, Makam Pahlawan Kusuma Bhakti, serta Terminal Bus
Tirtonadi. Di Jebres juga berlokasi berbagai kegiatan industri.
Kami memilih kantor atau instansi ini karena kami lihat kantor ini mempunyai banyak
arsip mengenai masalah kependudukan dan lain sebagainya sehingga kami tertarik untuk
menambah pengetahuan dan wawasan tentang kearsipan pada khususnya dan tentang keadaan
kantor pada umumnya. Sebelum kami memaparkan hasil observasi terlebih dahulu kami uraikan
tentang potensi wilayah Kecamatan Pedan.
Potensi Wilayah :
Alamat : Jl. Pemuda No. 44 Telp. 0272897202 Pedan
Desa/kelurahan : 14
Daftar kelurahan di Pedan
Kelurahan Temuwangi
Kelurahan Beji
Kelurahan Garen
Kelurahan Jetis Wetan
Kelurahan Kendo
Kelurahan Bendo
Kelurahan Tambakboyo
Kelurahan Sobayan
Kelurahan Jatimulya
Kelurahan Kalangan
Kelurahan Kedungan
Kelurahan Troketon
Kelurahan Kaligawe
Kelurahan Lemahireng
Kantor Kecamatan Pedan merupakan kantor kecamatan yang cukup besar karena
membawahi beberapa kelurahan. Kantor ini mengurusi banyak surat keluar maupun surat masuk
setiap harinya. Surat yang keluar masuk itu antara lain seperti seperti surat perpindahan warga,
surat KK, akta tanah, KTP, dan lain sebagainya. Kantor Kecamatan Pedan menerima surat
masuk dan surat keluar .
1. Keadaan Pengurus Arsip / Arsiparis
Untuk mengurusi masalah arsip-arsip di Kantor Kecamatan Pedan, tidak ada petugas
kearsipan. Karena tidak adanya petugas kearsipan maka para pegawai yang menerima berkas
masuk harus mengarsipkanya sediri di meja kerja masing-masing, Dan kemudian dikumpulkan
di setiap bagian.
2. Tempat Penyimpanan Arsip
Di Kantor Kecamatan Pedan ini mempunyai tempat penyimpanan arsip, antara lain yaitu
rak arsip, filling cabinet,almari arsip. Tetapi di Kantor Kecamatan Pedan ini belum mempunyai
ruangan sendiri untuk menyimpan arsip berbagai almari kaca yang berisi banyak arsip selain itu
juga banyak tempat-tempat untuk menyusun arsip yang penting.
3. Kondisi Kantor Pengarsipan
Di Kantor Kecamatan Jebres untuk penyimpanan arsip-arsip ditempatkan di setiap bagian
ruangan. Jadi pada bagian kepegawaian ada arsip tersendiri begitu pula dengan bagian
pemerintahan juga terdapat ruangan arsip tersendiri.
4. Kondisi Kantor Pengarsipan
Di Kantor Kecamatan Pedan untuk penyimpanan arsip-arsip ditempatkan di setiap
bagian. Kondisi di setiap ruangan terlihat cukup rapi walaupun sedikit tidak teratur tetapi sejauh
ini menurut para pegawai kantor hal itu tida begitu menyulitkan dalam pencarian berbagai
macam dokumen yang diperlukan.
5. Penyusutan Kearsipan
Mustahil apabila arsip yang ada sejak dulu terus tersimpan di dalam lemari
penyimpanan.Maka dari itu arsip – arsip tersebut perlu disusutkan agar tidak menumpuk terlalu
banyak. Pada kantor Kecamatan Pedan ini, penyusutan arsip dilakukan setiap 1 tahun sekali.
Arsip-arsip tidak langsung dibakar atau dihancurkan namun disimpan disebuah ruangan
tersendiri.
6. Keamanan Arsip
Arsip merupakan hal yang penting, jadi diperlukan keamanan agar arsip-arsip tidak
hilang.Pegawai di Kantor Kecamatan Jebres ini memang memperhatikan dengan betul keamanan
arsip-arsip yang ada.
Untuk keamanan arsip di kantor ini kunci gudang penyimpanan arsip hanya dipegang
oleh beberapa orang tertentu. Artinya bahwa arsip tidak dapat diakses secara bebas oleh siapa
pun.
7. Seberapa sering arsip-arsip ini dibutuhkan
Mengenai arsip yang telah disimpana tidak bisa diprediksi kapan dibutuhkan dan
dikeluarkan untuk suatu keperluan. Misalnya apabila ada dari salah seorang penduduk
membutuhkan data mengenai seseorang yang jelas keperluannya maka pegawai kearsipan akan
membantu mencarikan data yang diperlukan. Jika membutuhkan arsip, atasan menyuruh bagian
kearsipan untuk mencari arsip yang dibutuhkan untuk memudahkan dalam pengorganisasian.
8. Perhatian terhadap kearsipan
Kearsipan merupakan hal yang tidak terlalu diperhatikan di instansi ini. Hal ini terbukti
tidak adanya petugas arsiparis khusus yang mengatur semua arsip-arsip. Arsip dikantor tersebut
di arsipkan oleh semua pegawai yang menerima berkas.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pelaksanaan manajemen arsip aktif atau arsip dinarnis meliputi berbagai tahapan tahapan
yang satu sama lain saling terkait dan saling mendukung serta saling menjelaskan, sehingga
membutuhkan penanganan secara baik, terencana, secara profesional. Pengelolaan arsip
merupakan bagian dari pada wawasan dan ruang lingkup sistem informasi manajemen.
Pelaksanaan manajemen arsip dikatakan berhasil apabila ditunjang dengan tersedianya fasilitas
dan teknologi kearsipan yang hadal.
Mengenai masalah kearsipan di Kantor Kecamatan Pedan merupakan suatu hal yang
sangat penting untuk diperhatikan. Dengan tidak adanya petugas arsiparisdi kantor menunjukan
bahwa pengurusan arsip belum maksimal . Namun, walaupun tidak ada petugas arsiparis penatan
arsip cukup rapi, penataan arsip masih kurang rapi. Mengenai masalah alat dan bekakasnya juga
masih kurang memadai untuk proses pengarsipan.
B. SARAN
Sebaiknya dalam penatan arsip ditata lebih rapi/teratur lagi dan di kordinasikan berdasarkan
masalah. Sebaiknya tidak ada arsip atau berkas yang berserakan diatas meja, karena hal seperti
ini masih banyak terlihat di kantor Kecamatan Pedan Klaten.
Selain itu sebagai seorang Arsiparis yang baik harus memiliki kriteria, antara lain:harus
cakap dan cerdas, harus memahami prosedur penanganan arsip dan mengerti tentang manajemen
perkantoran, harus teliti dan ulet, harus sabar,murah senyum harus memilki kepribadian baik dan
sopan, harus memiliki pendidikan minimal sekolah menengah.
MAKALAH
RUANG LINGKUP PEKERJAAN PERKANTORAN
DAN MANAJEMEN KEARSIPAN
OLEH :
SUTOYO / NIM 8156132093
Dosen Pengampu
DR. DARWIN, M.Pd.
BAB I
PENDAHULUAN
BAB III
PEMBAHASAN
b. Peranan Sekretaris
Dalam praktik penyelenggaraan kantor telah lazim bahwa pimpinan dari suatu
perusahaan, instansi atau lembaga lainnya dibantu oleh seorang pegawai yang dibebani dengan
tugas surat menyurat, filing dan pelayanan tamu maupun urusan-urusan rapat. Pegawai tersebut
lazimnya dinamakan sekretaris, apabila ia menyelenggarakan surat menyurat yang bersifat
pribadi atau rahasia dari pimpinannya.
Seperti dikemukakan sebelumnya bahwa pada mulanya sekretaris adalah seorang petugas
yang diberi kepercayaan untuk menyimpan rahasia, kemudian berarti petugas yang
menyelenggarakan surat menyurat bagi seorang pejabat pimpinan yang kadang-kadang meliputi
pula surat-surat rahasia atau surat yang bersifat pribadi yang tidak pada tempatnya disiarkan
sembarangan. Akhirnya tugas sekretaris itu diperluas dengan segi-segi tata usaha lainnya. Kini
seorang sekretaris pada pokoknya adalah asisten yang membantu dalam segala hal agar pimpinan
dapat bersifat secara efektif dalam menunaikan tugas manajemennya.
Tugas sekretaris tidak lagi dibatasi dalam bidang tata usaha saja, melainkan cenderung
untuk terus menerus meluas. Dengan demikian selain sekretaris yang berperan semata-mata
sebagai seorang pembantu, terdapatlah sekretaris yang mempunyai fungsi manajer. Karena
kedudukannya sebagai manajer , maka sekretaris yang demikian itu lalu mempunyai pegawai-
pegawai bawahan. Akhirnya pegawai-pegawai bawahan itu dengan segenap bidang kerjanya lalu
dikembangkan menjadi sebuah satuan organisasi. Satuan organisasi ini sekarang lazimnya
disebut sebagai sekretariat dan dikepalai oleh seorang sekretaris yang berfungsi sebagai manajer
itu.
Jadi sekretaris yang bertindak sebagai seorang manajer pada umumnya memimpin satuan
organisasi yang disebut sekretariat (dalam lingkungan organisasi yang besar disebut juga
Sekretaris Jenderal).
c. Tugas Sekretaris
Tugas sekretaris dalam arti sempit adalah sebagai orang yang dipercaya oleh pimpinan
untuk menyimpan rahasia. Sedangkan tugas sekretaris dalam arti luas adalah pelaksanaan tugas-
tugas yang bersifat membantu manajer atau pimpinan untuk menjalankan roda organisasi,
lembaga, maupun kantor.
Secara umum tugas-tugas sekretaris adalah meliputi hal-hal sebagai berikut
1.Menerima dikte dari pimpinan.
2. Melaksanakan korespondensi (menerima dan mengirim surat, termasuk telepon dan telegram bagi
sekretaris pribadi).
3. Menyimpan arsip-arsip yang dinilai penting.
4. Menerima tamu-tamu pimpinan.
5. Membuat jadwal pertemuan dan perjanjian dengan teman relasi maupun kegiatan lainnya.
6. Menyiapkan bahan-bahan keterangan kepada pimpinan sesuai dengan kebutuhan pimpinan dalam
rapat maupun kegiatan lainnya.
7. Bertindak sebagai perantara antara pimpinan dan bawahan.
8. Mengatur rapat-rapat dan seminar pimpinan dengan bawahan maupun pihak eksternal
perusahaan.
9. Menemani pimpinan dalam pertemuan penting.
10.Menyusun pidato-pidato untuk pimpinan.
e. Fungsi Kesekretariatan
Pada dasarnya fungsi kesekretariatan sesuai bidang kerjanya, maka mencakup kegiatan
dalam administrasi (dalam arti luas) pada sebuah organisasi atau perkantoran. Sedangkan fungsi
kesekretriatan lain berkaitan dengan kegiatan ketatausahaan yakni kegiatan administrasi dalam
arti sempit yang meliputi :
1. adanya orang-orang yang bekerja,
2. penerimaan dan pengiriman surat,
3. penerimaan dan pengiriman telepon,
4. penyelesaian surat-surat yang berkaitan dengan kegiatan organisasi sehari-hari.
Kegiatan administrasi sebagai fungsi kesekretariatan dalam arti yang luas dapat meliputi
kegiatan sebagai berikut :
1. Mengadakan pencatatan (recording) dari semua kegiatan manajemen yang berkaitan dengan
organisasi.
2. Administrasi kesekretariatan sebagai alat pelaksanaan daripada kegiatan ketatausahaan
yang bersifat pelayanan (membantu), baik pada atasan maupun pada pihak lain yang terkait
atau memerlukan.
1. Administrasi kesekretariatan sebagai alat komunikasi antar kantor atau antar perusahaan secara
perorangan maupun organisasi.
4. Administrasi kesekretariatan sebagai pelaksana pemegang rahasia kantor, maupun perusahaan.
5. Adminstrasi kesekretariatan sebagai pusat dokumentasi (master file).
Adapun fungsi kesekretriatan yang paling utama adalah sebagai berikut :
a. Memperlancar lalu lintas dan distribusi informasi ke segala pihak baik secara internal maupun
eksternal.
b. Mengamankan kerahasiaan kantor atau jawatan yang bersangkutan.
c. Mengatur dan memelihara segala dokumentasi kantor yang mempunyai kegunaan bagi
manajemen untuk memperlancar fungsi-fungsinya.
A. Kesimpulan
Pekerjaan kantor (office work) dalam bahasa Inggris disebut juga clerical work
(pekerjaan administratif). Secara harfiah, arti bekerja adalah melaksanakan suatu kegiatan.
Namun kegiatan yang dimaksud terfokus untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya. Kegiatan tersebut dilaksanakan mengikuti perencanaan dan prosedur kerja yang
telah ditetapkan. Melakukan bidang pekerjaan dapat diadakan dengan menggunakan mesin, alat
hitung atau metode-metode lain yang dikerjakan dengan tangan. Bagi seorang pegawai kantor,
arti bekerja adalah suatu kegiatan/tugas dengan berpedoman pada prosedur yang dilakukan
dengan proses kerja sama, karenanya setiap pegawai kantor terkait pada prosedur kerja.
B. Saran
Dalam makalah ini penulis menyajikan dan menjelaskan materi yang berisi tentang
Ruang Lingkup Pekerjaan Kantor yang di dapat dari beberapa referensi buku dan internet.
Dalam menyusun makalah ini tentu masih banyak kesalahan, kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan karna manusia tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran bagi para pembaca demi kesempurnaan makalah ini, Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Gie, The Liang. 2006. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta : Liberty
Popham, estelle, et.al. 2005. Secretarial Procedures and Administration. Singapura : Federal Publication
Priansa, Donni Juni dan Agus Garnida. 2013. Manajemen Perkantoran. Bandung: Alfabeta
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Latar belakang dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan informasi tentang kegiatan
pengarsipan. Manfaat dari pengarsiapan adalah untuk mempermudah pencarian dan
pengembalian surat saat dibutuhkan. Arsip atau dokumen merupakan salah satu alat otentik dari
kegiatan di sebuah kantor atau perusahaan.Barikut ini merupakan tujuan adanya kearsipan :
1. Pengertian Arsip
Secara etimologi (Ilmu asal usul kata) “ARSIP” berasal dari bahasa yunani yaitu “ARCHEA”
kemudian berubah menjadi “ARCHEON” yang berarti catatan atau dokumen mengenai masalah
pemerintah. Dan “FELUM” (latin) berarti bendel/kumpulan dari warkat atau dokumen. Bukti-
bukti kegiatan kantor didalam Ilmu Kearsipan dinamakan arsip. Proses pekerjaan yang
berhubungan dengan pengelolaan arsip disebut dengan kearsipan atau filling.
Menurut UU No. tahun 1971, mengenai ketatausahaan Pokok Kearsipan yang dimaksud
dengan arsip adalah;
a. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga-lembaga Negara dan badan-badan
pemerinah dalam bentuk corak apapun, baik dalam keaadan tunggal maupun berkelompok dalam
rangka pelaksanaan kehidupan pemerintah.
b. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh badan-badan swasta dan atau perorangan dalam
bentuk corak apapun baik keadaan tunggal maupun kelompok dalam rangka pelaksanaan
kehidupan kebangsaan.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Adiministrasi Perkantoran” arsip adalah
warkat yang disimpan secara teratur, berencana karena mempunyai suatu kegunaan
dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan.
Menurut Drs. E. Martonono yang dimaksud dengan kearsipan adalah pengaturan dan
penyimpanan warkat/record atas dasar sistem-sistem tertentu serta dengan prosedur
tertentu yang sistematis sehibgga sewaktu-waktu diperlukan dapat ditemukan kembali
dalam waktu singkat.
Menurut Drs. Anhar Kearsipan merupakan suatu proses pengaturan yang penyimpanan
bahan-bahan/warkat-warkat secara sistematis sehingga apabila arsip tersebut diperlukan
dapat dengan mudah dan cepat ditemukan kembali.
Jadi kearsipan adalah suatu kegiatan pengaturan dari penyimpanan arsip dengan menggunakan
sistem tertentu secara sistematis sehingga apabila arsip tersebut diperlukan dapat dengan mudah
dan cepat.
2. Jenis-jenis Arsip
ü Menurut Fungsinya
1. Arsip Dinamis ialah arsip yang dipergunakan secara langsung dalam proses perencanaan,
pelaksanaan, dan penyelenggaraan kehidupan yang kebangsaan pada umumnya atau
dipergunakan secara langsung dalam penyelenggaraan administrasi Negara.
a) Arsip Aktif : Arsip dinamis yang masih dipergunakan secara terus-menerus bagi
pelasksanan kelangsungan pekerjaan dalam penyelenggaraan administrasi.
b) Arsip in aktif : Arsif dinamis yang penggunaanya sudah berkurang dan tidak
dipergunakan lagi secara terus-menerus karena penyelengaraan administrasinya.
1. Arsip statis ialah arsip yang tidak dipergunakan secara langsung untuk perencanaan,
penyelenggaraan kegiatan tugas pokok maupun penyelengaraan pelayanan ketatausahaan
dalam penyelenggaraan kebangsaan pada umumnya dan penyelenggaraan sehari-hari
administrasi Negara.
ü Menurut tempat penyimpanannya
1. Arsip Sentral: Arsip yang disimpan pada pusat atau arsip yang dipusatkan
penyimpananya. Arsip ini disebut juga arsip umum.
2. Arsip Unit: Arsip yang disebarkan penyimpanannya atau arsip yang disimpan di setiap
bagian atau unit dalam suatu organisasi. Arsip ini disebut juga arsip khusus
ü Menurut Bendanya
1. Arsip Primer : Arsip yang asli. Arsip ini bukan tindasan, bukan karbon kopi, bukan
salinan, foto copian dan bukan mikrofilmnya.
2. Arsip Sekunder : Arsip yang berupa tindasan, fotocopi, salinan, atau microfilm.
1. Arsip Abadi : Arsip yang kegunaannya berlangsung untuk waktu yang lama dan abadi
seperti arsip sejarah dan lain-lain.
2. Arsip tidak : Arsip yang kegunaannya hanya untuk sementara waktu atau hanya pada saat
itu saja.
Nilai guna administrasi : Kegunaan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga/
instansi pencipta arsip
Nilai guna hukum : Jika ber-isikan bukti yang mempunyai kekuatan hukum
Keuangan : Jika menyangkut masalah keuangan
Ilmu dan teknologi : Sebagai akibat dari hasil penelitian murni atau terapan
ü Menurut UU No.7 tahun 1971 Bab 1 Pasal 3, bahwa tujuan arsip adalah untuk menjamin
keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional tentang perencanaan, pelaksanaan dan
penyelenggaraan kehiduapan kebangsaan serta untuk menyediakan bahan pertanggungjawaban
tersebut bagi kegiatan pemerintah.
ü Menurut Drs. Anshar tujuan kearsipan adalah menyimpan warkat sedimikian rupa sehingga
mudah ditemukan kembali jika sewaku –waktu diperlukan.
3) Mengumpulkan warkat yang mempunyai hubungan antara satu dengan yang lain
5) Mengamankan warkat yang penting baik dari bahaya pencurian atau kebakaran
3) Untuk menghindari pemborosan waktu dan tenaga dalam mencari arsip yang dibutuhkan
Terdapat beberapa macam sistem penyimpanan arsip (Sistem Filling), namun yang umum
digunakan ada lima macam yaitu :
Dalam penyelenggaraannya system ini harus pula dibantu oleh system yang lain yaitu dengan
system abjad atau sistem tanggal.
1) Perusahaan yang memiliki cabang diberbagai lokasi seperti bank, asuransi, dan otomotif
2) Perusahaan yang memiliki lisensi untuk beroperasi diprovinsi tertentu namun tidak boleh
giat dikawasan lain. Dalam hal demikian berkas arsip dinamis disusun menurut provinsi tempat
perusahaan beroperasi.
3) Perusahaan Utilitas semacam perusahaan gas, listrik, telepon, air dimana nomor dan nama
jalan merupakan hal penting bila timbul masalah, misalnya listrik mati atau gas bocor.
4) Perusahaan pengembang (developer), real estate yang memiliki daftar tanah dan bangunan
yang disusun menurut daerah.
5) Ppenjua melaluil pos, penerbit, toko buku, pedagang kelas besar, yang menggunakan jasa
pos serta memasarkannya menurut ancangan geografis.
6) Perusahaan yang mengkhususkan diri berpromosi pada kawasan tertentu.
7) Instansi atau lembaga yang menyusun berkas mereka menurut propinsi, kabupaten, atau
koktamadya, kecamatan, atau pembagian geografis lainnya (misalnlya Kawasan Indonesias
Timur)
8) Grosir yang membeli barang dalam kuantitas besar kemudian menyebarkannya menurut
pembagian geografi.
9) Perusahaan multinasional yang memiliki cabang di dalam dan luar negeri, termasuk di
dalamnya perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia.
11) Lembaga yang memeiliki kegiatan khusus khas serta cabang yang tersebar di berbagai
tempat di Indonesia seperti gereja. Menjid, atau Yayasan social.
Dibuat dengan tujuan agar dalam mencari kembali surat dapat dilakukan dengan cepat.
DAFTAR KLASIFIKASI
3 = Bogor
Baik surat masuk maupun surat keluar dibuat kartu klaper yang disesuaikan dengan isi surat
masuk atau keluar tanpa menyimpang dari daftar klasifikasi untuk kode wilayah tersebut.
ü Filing Cabinet: untuk menyiapkan guide serta folder dalam laci-laci filing cabinet, disesuaikan
dengan surat yang akan disimpan sesuai dengan wilayah masing-masing. Misalnya, laci untuk
daerah Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dll.
ü Guide
Jumlah guide disesuaikan dengan jumlah daerah yang berkaitan dengan surat yang berkaitan
dengan surat-surat yang disimpan.
ü Rak kartu Klaper : untuk menyimpan kartu klaper, kartu ini disimpan disesuaikan dengan
urutan A sampai dengan Z, ataupun disesuaikan dengan jumlah kartu yang akan disimpan.
Bentuknknya hamper sama dengan Rak kartu Indeks.
Setiap surat yang masuk hendaknya dibaca dengan teliti, sehingga dapat diketahui dari daerah
mana surat tersebut dikirim. Sehingga mempermudah menentukan kode kartu klaper
1. Penyimpanan Surat
Sisterm wilayah menghendaki agar setiap surat yang berasal dari daerah yang sama disimpan
ditempat yang sama.
Contoh: pada daerah Jawa Barat sebagai pembagian utama dan Bandung sebagai pembagian
pembantu.
Contoh: Bandung tertera sebagai jududl pada guide, sedangkan surat disusun dari surat yang
pertama dengan abjad Ba, Ce, Ha, In (Bank, Bali, Hotel Braga,Universits Indonesia)
Prosedur pencarian atau penemuan kembali arsip hendaknya melalui prosedur sebagai berikut;
Keuntungan
2) Penentuan lokasi berkas secara cepat dilakukan apabila orang yang memerlukannya
megetahui subjek yang dibahas
3) Manajer pemasaran dapat menilai keberhasilan atau kegagalan tenaga pemasaran yang
berada di berbagai daerah bila berkas disusun menurut berkas geoegrafi. Manajer pemasaran
dapat mengambil garis haluan (polity) yang cocok untuk masing-masing daerah berdasarkan
analisis informasi daerah yang terdapat di berkas masing-masing.
4) Perkiraan visual aktivitas berkas dalam sebuah kawasan dapat segera diketahui berkas
dapat ditambah, dikurangi, atau disusun dengan mudah.
Kerugiannya:
1) Perlu kerja tambahan karena pemakai harus menyusun dua berkas yaitu berkas
berdasarkan geografi dan berkas abjad untuk indeks. Indeks ini merupakan sarana rujukan yang
baik dan cepat.
2) Bila perorangan atau badan memiliki dua alamat. Manajer arsip dinamis harus
menyusun rujukan ke kedua alamat.
3) Salah pemberkasan dapat terjadi karena ada dua nama yang sama (misalnaya Blitar
untuk Jawa Timur dan Lampung) dan nama jalan yang sama yang terletak di suatu kota atau
beberapa kota ( misalnya jalan Pahlawan Revolusi ) untuk mengatasi kendala ini. Pemakai perlu
menggunakan buku rujukan semacam kamus geografi dan atlas untuk mengetahui lokasi yang
pasti. Sebagai contoh pemakai harus mengetahui secara tepat lokasi yang dimaksud misalnya
Nagoya (di jepang ataukah di pulau Batam), Glenmore (di Banyuwangi ataukah di Irlandia).
Juga terdapat beberapa kota yang semula merupakan tempat yang kurang terkenal namun kini
mulai terkenal. Nama tempat semacam itu misalnya Pendopo (Riau), Tembaga Pura (Irian Jaya).
Timika (Irian Jaya), atau Kuala Kencana (Irian Jaya).
4) Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, metode hendaknya digabungkan dengan
metode alfabetis atau numeric.
1) Drawer Filling Cabinet yaitu lemari arsip yang berlaci-laci yang dapat ditarik keluar dan
kedalam.
2) Lateral Filling Cabinet yaitu lemari arsip yang berpintu-pintu yang mempunyai papan alas
untuk menaruh arsip.
7) Lem
8) Gunting
9) Penggaris
penyimpanan arsip, baik peralatan, kondisi ruang penyimpanan, serta suhu dan kelembaban ruang
penyimpanan.
Kegiatan perawatan dan perbaikan arsip yang mengalami kerusakan sebagai akibat pemeliharaan yang
Yang termasuk kegiatan reproduksi adalah fotocopy, pembuatan foto, microfilm, compact disc/CD, video
compact disc/VCD, digital video disc/DVD, hasil scanning dan semua jenis kegiatan berkaitan dengan
proses penggandaan arsip. Reproduksi arsip bertujuan untuk melestarikan informasi yang terkandung
Tujuan preservasi adalah untuk melindungi fisik arsip agar tahan lama, menghindarkan dari kerusakan
4. Penyimpanan arsip dilaksanakan pada ruang simpan yang steril dengan suhu dan kelembaban udara yang
stabil.
Untuk pencapaian tujuan preservasi perlu didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Sarana
5. Tersedianya rak arsip, lemari arsip, AC, Dehumidifier, Thermometer, Hygrometer, Thermohygrometer, trolly,
leafcaster, rewinder, video tape cleaner, film cleaner, telecine, stein back, kamera microfilm, mesin
Seperti yang telah dijabarkan di atas bahwa secara garis besar preservasi dibagi menjadi 3 kegiatan yaitu
pemeliharaan arsip, restorasi arsip, dan reproduksi arsip. Maka proses preservasi arsip terdiri dari:
1. Persiapan
Persiapan merupakan tahap awal yang dilakukan sebelum arsip statis hasil akuisisi disimpan sebagai
memori kolektif suatu lembaga kearsipan dan siap dimanfaatkan oleh pengguna arsip. Persiapan memiliki
a. Penempatan arsip hasil akuisisi pada ruang transit untuk diseleksi dan dibersihkan dari berbagai faktor
perusak.
a. Menata arsip sesuai dengan grup arsip. Pada arsip tekstual misalnya dengan pola klasifikasi.
b. Menyimpan dan menata arsip sesuai dengan format dan media arsip Dalam hal ini, arsip tekstual jangan
c. Mengatur kestabilan suhu dan kelembaban udara ruang penyimpanan arsip.
e. Menindaklanjuti hasil temuan control terhadap lingkungan dan fisik arsip.
3. Perawatan atau Restorasi arsip
Kegiatan yang dilakukan dalam melakukan Perawatan atau restorasi arsip, adalah:
b. Mencatat jenis, metode dan rangkaian tindakan perawatan yang pernah dilakukan terhadap arsip yang
bersangkutan.
d. Pemeriksaan ulang dan control restorasi, khususnya terhadap arsip media baru.
D. REPRODUKSI
Arsip tekstual yang bermedia kertas suatu saat tentu akan mengalami kerusakan. Arsip penting dilihat tidak
hanya dari segi fisiknya saja tetapi nilai informasinya. Bagaimana apabila suatu arsip rusak dan nilai
informasinya menjadi hilang? Tentu akan menimbulkan kerugian yang sangat besar. Untuk itu untuk
melestarikan arsip agar tahan lama dan nilai informasinya tetap ada adalah dengan cara reproduksi.
Reproduksi arsip dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengkopi dan alih media. Mengkopi adalah
kegiatan menggandakan arsip dengan format hasil penggandaan yang sama dengan format aslinya.
Sedangkan alih media adalah kegiatan menggandakan arsip, tetapi format hasil penggandaannya berbeda
dengan format aslinya. Misalnya adalah format asli kertas dialihmediakan ke bentuk microfilm atau digital.
Mengawetkan dan memaksimal gambar dan suara dalam keadaan stabil untuk waktu yang lama.
Menentukan keamanan dan melindungi dari kehilangan isi informasi jika bahan aslinya hilang atau rusak.
Menetapkan referensi dan duplikasi dalam membuat akses pada isi arsip sehingga bahan aslinya tidak
digunakan.
Log In
Sign Up
docx
Makalah kearsipan
MAKALAH PERANCANGAN SISTEM PENYIMPANAN ARSIP
Di Sususn Oleh : Hariyadi wahyu Utomo :13040111130032
SI ILMU PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan YME karena atas limpahan rahmat, hidayah dan
inayah-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “
PERANCANGAN SISTEM PENYIMPANAN ARSIP
” dengan lancar dan tepat waktu tanpa halangan suatu
apapun. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah bidang studi Manajemen Kearsipan,
jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Diponegoro.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak. Penulis sadar, karya ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik maupun saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini. Terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah
membantu menyusun makalah ini. Semarang, 24 Desember 2013 Hormat kami, Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang B.
Permasalahan C.
Tujuan
BAB II LANDASAN TEORI
A.
Pengertian B.
Manfaat C.
Macam-Macam Layanan
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan B.
Saran
Daftar Pustaka
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam Perusahaan, satu kegiatan dalam admistrasi yaitu masalah kearsipan. Salah satu jenis
kegiatan yang banyak dilaksanakan diberbagai kantor, baik kantor pemerintah maupun kantor
swasta ialah pekerjaan menyimpan warkat, arsip atau dokumen. Kegiatan ini lebih dikenal
dengan istilah administrasi kearsipan atau kearsipan. Kearsipan mempunyai peranan yang
sangat penting dalam administrasi, yakni sebagai pusat ingat dan sumber informasi dalam
rangka melakukan kegiatan perencanaan, penganalisaan, perumusan, kebijaksanaan, penilaian,
pengendalian, dan pertanggung jawaban setepat-tepatnya. Tetapi walau pun begitu ada juga
kantor-kantor yang belum melakukan penataan arsipnya dengan baik. Kearsipan merupakan
salah satu macam pekerjaan kantor atau pekerjaan tata usaha, yang banyak dilakukan oleh
setiap badan usaha, baik badan usaha pemerintah maupun swasta. Kearsipan menyangkut
pekerjaan yang berhubungan dengan penyimpanan warkat atau surat-surat dan dokumen-
dokumen kantor lainnya. Kearsipan memegang peran penting baik kelancaran jalannya
organisasi, yaitu sebagai sumber informasi dan sebagai pusat ingatan bagi organisasi. Meskipun
kearsipan berperan penting, sampai saat ini masih banyak kantor-kantor yang belum
melakukan penataan kearsipan dengan baik. Masih banyak dijumpai arsip yang hanya di
tumpuk didalam gudang sehingga cepat rusak dan sulit untuk ditemukan kembali. Bahkan
banyak orang menganggap bahwa pekerjaan kerasipan hanya pekerjaan mudah dan remeh,
padahal jika di tinjau lebih dalam pekerjaan ini membutuhkan penanganan yang khusus untuk
menjamin kelangsungan organisasi. Beberapa faktor yang menyebabkan kantor-kantor belum
atau tidak melakukan penataan arsip sebagaimana mestinya antara lain kurang adanya
kesadaran pegawai, khususnya pimpinankantor sendiri akan pentingnya penataan arsip dalam
kegiatan administrasi. Kemungkinan faktor lain adalah tidak tersedianya tenaga khusus atau
ahli dalam bidang kearsipan. Tugas bidang kearsipan bukanlah merupakan tugas yang ringan,
sebab bidang ini harus selalu mengikuti perkembangan administrasi modern dikantor yang baik
dan teratur merupakan sarana pendukung kelancaran kegiatan yang baik dan teratur, maka
tidak mungkin akan tercapai kelancaran kegiatan dalam
suatu kantor maupun organisasi. Kearsipan sebagai salah satu kegiatan dalam pembinaan
manajemen suatu perkantoran merupakan hal yang sangat penting. Hal ini harus disadari oleh
manajemen dan menyiapkan tenaga-tenaga yang terampil untuk melaksanakan kegiatan
kearsipan tersebut. Dengan adanya keterampilan dalam masalah kearsipan akan sangat
membantu tugas pimpinan dalam kelancaran mekanisme kerja perusahaan yang bersangkutan.
Sistem kearsipan adalah cara memilih sistem yang sesuai dengan perencanaan yang disepakati
bersama dalam suatu perusahaan, yaitu memilih salah satu dari macam-macam filling system.
Sistem kearsipan disebut juga filling sistem yaitu merupakan kegiatan yang berhubungan
dengan arsip. Pada umumnya yang banyak dipakai oleh perusahaan pemerintah maupun
swastaadalah filling sistem nomor (system klasifikassi numerical ). Sistem kearsipan kurang
mendapat perhatian yang semestinya oleh berbagai instansi baik pemerintah maupun swasta
karena kurangnya perhatian terhadap sistem kearsipan tidak hanya dari segi pemeliharaan dan
penyimpanannya tetapi juga dari sistem fillingnya, sehingga sulit ditemukan kembali apabila
sewaktu-waktu diperlukan. Oleh sebab itu sistem kearsipan yang baik adalah sistem yang
mudah dilaksanakan praktis dan ekonomis, mudah dimengerti, tidak memakan tempat dan
sesuai bagi organisasi (perusahaan) yang bersangkutan.
B.
Permasalahan
1.
Bagaimana Pemahaman objek secara umum? 2.
Bagaimana Pemahaman kegiatan rutin organisasi? 3.
Bagaimana Analisa prosedur kegiatan rutin organisasi? 4.
Bagaimana Pengidentifikasian arsip? 5.
Bagaimana Pemberkasan arsip? 6.
Bagaimana Pembentukan struktur file induk? 7.
Bagaimana Penentuan sistem penyimpanan?
C.Tujuan Observasi
Adapun tujuan penulis dalam melakukan observasi ini bertujuan untuk mengetahui sistem
kearsipan yang dipergunakan Ypi SMA Teuku Umar Semarang.
Bab II Landasan Teori
B.1. Pemahaman objek secara umum Profil Sejarah SMA Teuku Umar Semarang
Terdorong rasa tanggung jawabterhadap Allah swt, masyarakat dan Negara, setelah berhasil
mengelola Madrasah Diniyah, pengurus MDI P2A Karangrejo Semarang melalui SK Pengurus no.
21/P2A/XII/1974, mendirikan badan amal bernama SMP Teuku Umar Semarang. Dan pada
bulan Juli 1982 mendirikan SMA Teuku Umar Semarang. Dipilihnya nama Teuku Umar
didasarkan kepada lokasi yang dekat dengan jalan Teuku Umar serta semangat kepahlawanan
Teuku Umar dan Umar bin Khatab. Pada awal berdirinya, SMA Teuku Umar beralamat di Jl.
Karangrejo Timur I/3 semarang, dan masuk siang. Karena pagi harinya dipakai SMP Teuku Umar
Semarang. Baru pada tahun 1986 SMA Teuku Umar pindah di Jl. Karangrejo Tengah IX/99
Semarang sampai sekarang dan siswanya masuk pagi. SMA Teuku Umar Semarang berada di
bawah Yayasan Pendidikan Islam Teuku Umar dengan Akte Notaris tanggal 22 Mei 196 no.116
yang disempurnakan dengan akte notaries tanggal 26 Februari 1986 no.79 Pada tanggal 8
Januari 1986 dengan SK depdikbud No 001/C/My FotoC/c.86 SMA Teuku Umar Semarang
memperoleh jenjang akreditasi DIAKUI. Kemudian tanggal 31 Desember 1991 SMA Teuku Umar
melalui SK Dirjen No.476/C/Kep/I/1991 memperoleh jenjang disamakan. Pada tahun 1996
memperoleh jenjang yang sama yaitu di samakan. Pada akreditasi tahun 2002 mendapat
jenjang Terakreditasi A** dengan SK Walikota no.
READ PAPER
About
Press
Blog
People
Papers
Job Board
Advertise
We're Hiring!